Anda di halaman 1dari 14

BAB V

UTILITAS

Unit utilitas merupakan sarana penunjang proses untuk menyediakan


kebutuhan air, listrik, steam, udara tekan dan bahan bakar. Unit utilitas digunakan
untuk mendukung proses operasi pabrik Ammonium Klorida dengan kapasitas
produksi 12.000 ton/tahun.
5.1 Unit Penyedia dan Pengolahan Air
Unit penyedia air dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air proses, air
pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi (domestik). Air yang digunakan
berasal dari sungai Bengawan Solo. Pengolahan air untuk menghasilkan air baku
adalah screening, pra sedimentasi, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi,
selanjutnya air di tampung dalam water tank.
a. Screening
Proses screening bertujuan untuk menghilangkan padatan dari hulu untuk
melindungi peralatan di hilir dari kerusakan, menghindari gangguan di
plant, dan mencegah materi mengapung memasuki tangki pengendapan
dengan menggunakan mechanical screen. Mechanical screen terdiri dari
coarse screen (menyaring padatan kasar) dan fine screen (menyaring
padatan halus).
b. Pra Sedimentasi
Proses pra sedimentasi adalah tahapan awal untuk mengendapkan partikelpartikel yang dapat mengendap dengan sendirinya tanpa adanya
penambahan

bahan

kimia.

Pra

sedimentasi

memiliki

kemampuan

menurunkan partikel hingga 30-80% (Rahayu dan Soeswanto, 2001).


c. Koagulasi dan Flokulasi
Proses koagulasi dan flokulasi dilakukan untuk memisahkan padatan dalam
bentuk

koloid

dan

padatan

tersuspensi

yang

belum

terpisahkan

(terendapkan) pada proses pra sedimentasi.

Proses Koagulasi
Proses koagulasi dilakukan dengan menambahkan sejumlah bahan
kimia

dengan

melakukan

V-1

pengadukan

secara

cepat

untuk

V-2
BAB V UTILITAS

mendestabilisasikan koloid sehingga dapat membentuk flok. Bahan

kimia yang digunakan adalah tawas (Al2(SO4)3).


Proses Flokulasi
Flok-flok kecil yang sudah terbentuk pada proses koagulasi selanjutnya
masuk ke proses flokulasi yaitu penggabungan flok-flok kecil dengan
melakukan pengadukan secara lambat sehingga membentuk flok-flok

besar dan memudahkan proses pengendapan pada proses sedimentasi.


d. Sedimentasi
Sedimentasi berfungsi untuk mengendapkan flok-flok besar yang sudah
terbentuk pada unit koagulasi dan flokulasi. Proses sedimentasi dimulai dari
turunnya flok-flok besar yang mempunyai berat jenis lebih besar daripada
berat jenis air karena adanya pengaruh gravitasi.
e. Filtrasi
Proses filtrasi merupakan proses penyaringan yang berfungsi untuk
menurunkan kadar padatan tersuspensi yang berasal dari sumber air atau
hasil dari koagulsi dan flokulasi yang masih lolos dalam pemisahan di unit
sedimentasi. Proses penyaringan ini dilakukan dengan media penyaring
yaitu pasir dan kerikil.
f. Water Tank
Air baku yang sudah mengalami proses pengolahan awal selanjutnya
ditampung didalam water tank. Di dalam water tank dilakukan penambahan
klorin yang berguna untuk menghilangkan mikroorganisme patogen dalam
air.
Diagram blok pengolahan air eksternal untuk menghasilkan air baku dapat
dilihat pada Gambar 5.1

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-3
BAB V UTILITAS

Gambar 5.1 Pengolahan Air Baku

Air yang sudah mengalami proses pengolahan awal ini kemudian


didistribusikan untuk digunakan sebagai air proses, air pendingin, air umpan
boiler dan air untuk keperluan domestik. Kualitas air yang sudah mengalami
proses pengolahan awal ditunjukkan pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Kualitas Air Baku (PT Petrokimia Gresik, 2015)
Parameter
Nilai
pH
7,5 - 8,5
Kekeruhan
Maks. 8,3 NTU
Total Hardness
Maks. 220 ppm

5.1.1 Air Proses


Air proses adalah air yang digunakan untuk keperluan proses. Pada
perancangan pabrik Ammonium Klorida air proses digunakan sebagai pelarut
pada proses pembuatan larutan Ammonium Sulfat dan larutan Natrium Klorida
pada unit Mixer (M-101 dan M-102). Kebutuhan air proses dapat dilihat pada
Tabel 5.1
Kode
Alat
M-101
M-102

Tabel 5.1 Kebutuhan Air Proses


Kebutuhan Air Proses
Peralatan
(kg/jam)
(m3/jam)
Mixer Larutan Ammonium Sulfat
2.079,422
2,088
Mixer Larutan Natrium Klorida
4.769,826
4,789
Total
6.849,248
6,877

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-4
BAB V UTILITAS

Air proses yang digunakan sebagai pelarut pada perancangan pabrik


Ammonium Klorida ini harus sesuai dengan persyaratan air bersih yang dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Baku Mutu Air Bersih (PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990)
Parameter
Bau
Rasa
Fe
Mn
Zn
Cd
Pb
Hg
As
Se
Nitrit
Fluorida
Zat Organik
Sianida
pH
Nitrat
Suhu
Klorida
Krom Val. 6
Deterjen
Warna
Kekeruhan
TDS
Sulfat
Kesadahan

Satuan
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
o
C
mg/l
mg/l
mg/l
TCU
NTU
mg/l
mg/l
mg/l

Baku Mutu
Tidak berbau
Tidak berbau
1,0
0,5
15
0,005
0,05
0,001
0,05
0,01
1
1,5
10
0,1
6,5-9
10
Deviasi 3oC
600
0,05
0,5
50
25
1500
400
500

Air yang sudah mengalami pengolahan awal dapat digunakan langsung


sebagai pelarut karena telah susai dengan persyaratan yang ditetapkan.
5.1.2 Air pendingin
Air pendingin adalah air yang diperlukan untuk proses pertukaran panas
yang bertujuan untuk menyerap panas yang dilepaskan oleh fluida proses yang
didinginkan.
Air pendingin pada perancangan pabrik Ammonium Klorida digunakan
sebagai pendingin pada unit crystallizer. Air pendingin yang digunakan pada unit
crystallizer merupakan chilled water dengan suhu 5oC sehingga membutuhkan
alat chiller untuk mendinginkan air tersebut. Chilled water digunakan karena
kondisi operasi pada crystallizer adalah 20oC.
Persyaratan air pendingin dapat dilihat pada Tabel 5.2
Tabel 5.2 Persyaratan Air Pendingin (Setiadi, 2007)

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-5
BAB V UTILITAS
Parameter
Konduktivitas (mhos/cm)
Turbiditas (ppm)
Suspended solid (ppm)
Total hardness (ppm as CaCO3)
Total besi (ppm as Fe)
Residual Chlorine (ppm as Cl2)
Silika (ppm as SiO2)
Total Chromate (ppm as CrO4)
pH

Nilai
< 1000
< 10
< 10
< 100
< 1,0
0,5 1,0
< 150
1,5 2,5
6,5 7,5

Kebutuhan air pendingin adalah sebesar 6,274 m3/jam. Blowdown cooling


tower sebesar 5% dan water losses sebesar 5% dari total kebutuhan air pendingin,
sehingga dipeeroleh kebutuhan make up air pendingin sebesar 10% adalah 0,627
m3/jam.
Air baku yang telah mengalami proses pengolahan awal kemudian
dilakukan pengolahan lebih lanjut agar memenuhi persyaratan air pendingin yang
telah ditetapkan. Proses pengolahan yang dilakukan adalah untuk menurunkan
total hardness.
5.1.3 Air Umpan Boiler
Air umpan boiler merupakan bahan baku pembutan steam sebagai media
pemanas. Pada perancangan pabrik Ammonium Klorida steam digunakan pada
mixer (M-101 dan M-102), reaktor dan evaporator.
Untuk mencegah terjadinya masalah-masalah yang timbul pada boiler, air
yang akan diumpankan ke boiler harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu
yaitu:
a. Pengolahan eksternal
Pengolahan eksternal yaitu pengolahan terhadap air yang akan digunakan
sebelum masuk ke boiler, bertujuan untuk mengurangi senyawa-senyawa
kimia seperti kesadahan, silika, gas-gas dan padatan-padatan lainnya
(Saragih, 2009). Proses pengolahan eksternal yaitu:
1) Tahap filtrasi
Air yang telah mengalami pengolahan awal pada water treatment plant
masih mengandung sedikit kotoran yang terbawa residual klorin dan
pada tahap filtrasi ini kotoran-kotoran tersebut disaring sehingga air
menjadi lebih jernih dan mempunyai kekeruhan yang rendah serta
residual klorinnya hanya 1 ppm. Media filter yang digunakan adalah
karbon filter.
2) Tahap penukar/ penghilang ion
Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-6
BAB V UTILITAS

Air yang sudah disaring dengan karbon filter kemudian dihilangkan


ionnya (terutama ion-ion zat anorganik) dengan resin penukar ion. Hal
ini bertujuan agar air yang dihasilkan tidak menyebabkan kerak (oleh
ion-ion Ca+, Mg2+, SiO2 dan lainnya) dan yang dapat menyebabkan
korosi (ion-ion Cl-, SO42-, Fe2+, CO32- dan lainnya). Air yang sudah
jernih tersebut masih mengandung ion-ion logam pengganggu dan
selanjutnya air itu dialirkan ke tahap pengolahan untuk penghilangan/
penukar ion sehingga dihasilkan air bebas mineral (demin water) melalui
penukar kation dan penukar anion.
Secara umum resin penukar ion dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Penukar kation
Pada penukar kation berlangsung pertukaran ion-ion positif antara
air dengan resin. Kation-kation yang terdapat dalam air seperti
kalsium, magnesium, dan natrium akan diikat oleh resin, sementara
resin akan melepas kation H+ ke dalam air. Persamaan reaksi yang
terjadi dalam penukar kation adalah (Soeswanto, 2010):
Ca
Mg
2N
a

2HCO3
SO4
2Cl

R - H2

Ca
Mg
2Na

2H2CO3
H2SO4
+ 2HCl

2NO3

2HNO3

Reaksi regenerasi:

Ca
Mg
2Na

H2SO4

R - H2

Ca
Mg
Na2

SO4

Penukar anion
Pada penukar anion berlangsung pertukaran anion-anion yang terjadi
antara air dengan resin. Anion-anion yang terdapat dalam air seperti
CO32-, SO42-, Cl- dan silika akan diikat oleh resin, sedangkan resin
akan melepaskan anion hidroksida (OH-). Persamaan reaksi yang
terjadi dalam penukar anion adalah (Soeswanto, 2010):
2H2CO3
H2SO4

+ R OH

2HCO3
SO4

2H2O

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-7
BAB V UTILITAS

2HCl
2HNO3

2Cl
2NO3

Reaksi regenerasi:

Cl
SO4
CO3

NaOH

R - OH

NaCl
Na2SO4
Na2CO3

3) Deaerasi
Air yang sudah diolah dalam proses pertukaran ion atau presipitasi
kimia mempunyai karakteristik padatan terlarut seperti senyawa
pembentuk kesadahan atau alkalinitas sudah jauh menurun. Tetapi
konsentrasi gas terlarut masih belum menurun (Soeswanto, 2010).
Untuk menurunkan kadar gas terlarut seperti O 2 dilakukan dengan
menggunakan teknologi degasifier. Proses ini disebut sebagai deaerasi.
Proses deaerasi dilakukan karena kandungan gas terlarut seperti O2 dan
CO2 tidak diinginkan dalam air umpan boiler.
Diagram pengolahan air eksternal untuk air umpan boiler dapat dilihat pada
gambar 5.
filtrasi
ion

exchange

deaerasi
boiler
Gambar 5. Diagram Pengolahan Air Eksternal untuk Air Umpan Boiler

b. Pengolahan internal
Pengolahan internal dilakukan untuk menghindari pembentukan kerak dan
korosi pada boiler selama pengoperasian berlangsung.
Proses pengolahan secara internal biasanya merupakan proses penghilangan
atau pengubahan sejumlah kecil senyawa kimia dalam air boiler yang
terbentuk karena kondisi dalam boiler atau yang tidak bisa dilakukan dalam
pengolahan

eksternal.

Proses

pengolahan

secara

internal

meliputi

(Soeswanto, 2010):
1) Penambahan bahan kimia agar bereaksi dengan kesadahan air umpan
dan mencegah pembentukan kerak/ scale di tube boiler. Bahan kimia
Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-8
BAB V UTILITAS

yang digunakan yaitu Trisodium Phosfat (TSP), Disodium Phosfat


(DSP) dan Monosodium Phosfat (MSP).
2) Penambahan sludge conditioner baik sintetis atau alami untuk mencegah
padatan tersuspensi melekat di logam-logam tube boiler.
3) Penambahan antifoam untuk mencegah carry over (bawaan lanjut). Anti
foam biasanya ditambahkan bersamaan dengan penambahan oxygen
scavenger untuk menghindari pembusaan air di dalam boiler.
4) Penambahan oxygen scavenger untuk menghilangkan sisa oksigen agar
tidak terjadi korosi.
5) Penambahan bahan kimia untuk mempertahankan kadar alkalinitas
dalam jumlah yang memadai untuk mengurangi korosi.
6) Penambahan bahan kimia untuk mencegah korosi sistem saluran
kondensat.
Steam yang dihasilkan mempunyai tekanan 2,4 bar dan suhu 126 oC.
Persyaratan air umpan boiler dan batasan air boiler untuk boiler bertekanan
kurang dari 20 kg/cm2 disajikan pada Tabel 5.3 dan 5.4
Tabel 5.3 Persayaratan Air Umpan Boiler Bertekanan < 20 kg/cm2 (IS 10392, 1982)
Parameter
Nilai
Total besi
Maks. 0,05 ppm
Total tembaga
Maks. 0,01 ppm
Total silika
Maks. 1,00 ppm
Oksigen
Maks. 0,02 ppm
pH pada 25oC
8,8 9,2
Kesadahan
1 ppm
Tabel 5.4 Persayaratan Air Boiler < 20 kg/cm2 (IS 10392, 1982)
Parameter
TDS
Total padatan besi terlarut
Konduktivitas listrik spesifik pada
25oC
Residu fosfat
pH pada 25oC
Silika

Nilai
3000-3500 ppm
500 ppm
1000 mho
20 40 ppm
10 10,5
Maks. 25 ppm

Jumlah kebutuhan total air umpan boiler adalah sebesar 5,011 m3/jam.
Steam yang telah digunakan untuk pemanasan kemudian dikondensasi dan
dikembalikan ke deaerator untuk diumpankan kembali ke boiler. Blowdown boiler
sebesar 10% dari total air umpan boiler dan water losses sebesar 15% sehingga
diperoleh kebutuhan make up air umpan boiler sebesar 25% adalah 1,253 m3/jam.
5.1.4 Air Domestik

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-9
BAB V UTILITAS

Air domestik merupakan air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan


kantor, kantin, poliklinik, laboratorium masjid, dan pencucian atau pembersihan
peralatan pabrik.
Air baku yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air domestik harus
memenuhi persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak
mengandung bakteri terutama bakteri patogen, mempunyai nilai pH netral, dan
tidak mengandung racun atau logam berat berbahaya (Zulkarnain, 2014).
Kebutuhan pokok minimal setiap orang akan air bersih per hari adalah 60
liter atau 0,06 m3 (Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang). Dengan asumsi jumlah karyawan 300
orang maka kebutuhan air sanitasi adalah 18 m3/hari setara dengan 0,75 m3/jam.
Skema kebutuhan air pada perancangan pabrik Ammonium Klorida dengan
kapasitas produksi 12.000 ton/tahun dapat dilihat pada Gambar 5.2

Gambar 5.2 Skema Kebutuhan Air

5.2 Unit Penyedia Tenaga Listrik

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-10
BAB V UTILITAS

Kebutuhan listrik pada perancangan pabrik Ammonium Klorida ini


digunakan untuk mengoperasikan peralatan proses, utilitas, penerangan, dan
keperluan sehari-hari lainnya. Kebutuhan listrik dipenuhi oleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN). Selain itu juga disediakan generator set sebagai cadangan apabila
penyediaan listrik dari PLN mengalami gangguan.
Kebutuhan listrik pada perancangan pabrik Ammonium Klorida ini dapat
dilihat pada Tabel 5.5
Tabel 5.5 Kebutuhan Listrik
Kode Alat
R-101
M-101
M-102
RF-101
RF-102
RD-102
RD-101A
RD-101B
P-101
P-102
P-103
P-104
P-105
BLC-101
BLC-102
BLC-103
BLC-104
BLC-105
SC-101
SC-102
SC-103

Unit
Pengaduk reaktor
Pengaduk mixer larutan Ammonium Sulfat
Pengaduk mixer larutan Natrium Klorida
Motor rotary vacuum filter
Motor rotary vacuum filter
Motor rotary dryer Ammonium Klorida
Pemanas rotary dryer Ammonium Klorida
Motor rotary dryer Natrium Sulfat
Pemanas rotary dryer Natrium Klorida
Motor rotary dryer Natrium Sulfat
Pemanas rotary dryer Natrium Klorida
Pompa mixer larutan Ammonium Sulfat
Pompa mixer larutan Natrium Klorida
Pompa reaktor
Pompa rotary vacuum filter (RF-101)
Pompa evaporator
Belt conveyor Ammonium Sulfat
Belt conveyor Natrium Klorida
Belt conveyor Natrium Sulfat
Belt conveyor Natrium Sulfat
Belt conveyor Ammonium Klorida
Screw conveyor Ammonium Klorida
Screw conveyor Natrium Sulfat
Screw conveyor Natrium Sulfat
Utilitas
Domestik
Penerangan
Total

Kebutuhan Listrik
(kW)
0,895
1,491
2,834
7,194
4,045
2,115
375,905
2,773
447,426
0,181
1,207
0,671
1,044
2,386
9,992
1,678
0,291
0,291
0,147
0,537
0,147
0,138
0,410
0,060
259,157
86,386
201,2
1410,600

Skema kebutuhan listrik pada perancangan pabrik Ammonium Klorida


dengan kapasitas produksi 12.000 ton/tahun dapat dilihat pada Gambar 5.3

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-11
BAB V UTILITAS

Gambar 5.3 Skema Kebutuhan Listrik

5.3 Unit Penyedia Steam


Unit penyedia steam pada perancangan pabrik Ammonium Klorida
digunakan untuk memenuhi kebutuhan panas pada mixer (M-101), mixer (M-102),
reaktor (R-101) dan evaporator (EV-101). Steam yang digunakan dihasilkan oleh
boiler dengan tekanan 2,4 bar dan suhu 126,1oC menggunakan air sebagai
umpannya. kebutuhan steam pada perancangan pabrik Ammonium Klorida

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-12
BAB V UTILITAS

dengan kapasitas produksi 12.000 ton/tahun disajikan pada Tabel 5.6 dan skema
kebutuhan steam ditunjukkan pada Gambar 5.4.
Alat
Mixer (M-101)
Mixer (M-102)
Reaktor (R-101)
Evaporator (EV-101)
Total

Tabel 5.6 Kebutuhan Steam


Kebutuhan (kg/jam)
Q steam (kJ/jam)
348,642
591.536,61
574,668
1.104.419,41
311,729
617.647,09
3.755,853
8.206.162,71
4.990,890
10.519.765,82

Gambar 5.4 Skema Kebutuhan Steam

5.4 Unit Penyedia Udara Tekan


Pada perancangan pabrik Ammonium Klorida unit penyedia udara tekan
digunakan untuk proses produksi (plant air) dan menjalankan instrumentasi di
peralatan proses (instrument air).
Plant air digunakan pada proses produksi, seperti proses pengeringan pada
rotary dryer yang menggunakan udara kering sebagai media pengering.
Sedangkan instrument air digunakan untuk menggerakan instrumentasi pada
peralatan proses seperti menggerakkan control valve dan untuk pembersihan
peralatan pabrik.
Plant air dan instrument air bersumber dari udara disekitar pabrik,
selanjutnya dikeringkan menggunakan dryer dengan media pengering silica gel.
Jika silica gel sudah mendekati keadaan jenuh maka dilakukan regenerasi dengan
menggunakan gas panas atau dengan pemasangan pemanas listrik dalam
hamparan silica gel.
Untuk memenuhi kebutuhan udara tekan digunakan kompresor untuk
mendistribusikan udara melalui pipa-pipa. Selain bersifat kering, udara tekan yang
Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-13
BAB V UTILITAS

dihasilkan juga harus bebas dari minyak dan tidak mengandung partikel-partikel
pengotor. Persyaratan udara tekan menurut ISO 8573-1:2010 ditunjukkan pada
Tabel 5.7
Tabel 5.7 Persyaratan Udara Tekan (ISO 8573-1:2010)

Kelas
Kualita
s
0
1
2
3
4
5
6

Pressure
Dewpoin
t
(oC)

Partikulat
Jumlah maksimum partikulat per m3
0,1m<d0,5m

Kandungan
Minyak
Total
(mg/m3)

0,5m<d1,0
1,0m<d5,0
m
m
Sesuai spesifikasi kebutuhan pengguna atau pembuat alat dan lebih ketat dari kelas
1
20.000
400
10
-70
0,01
400.000
6.000
100
-40
0,1
90.000
1.000
-20
1
10.000
+3
5
100.000
+7
>5
+10
>5

Udara tekan yang digunakan sebagai media pengering pada rotary dryer
dilakuakan pemanasan terlebih dahulu dengan menggunakan pemanas listrik
hingga kadar airnya mencapai 1%. Kebutuhan udara tekan untuk media pengering
pada rotary dryer disajikan pada Tabel 5.8
Tabel 5.8 Kebutuhan Udara Pengering
Unit
RD-101A
RD-101B
RD-102

Suhu (oC)
130
150
130
Total

Jumlah (kg/jam)
19.775,142
1.292,754
15.083,630
36.151,527

5.5 Unit Penyedia Bahan Bakar


Kebutuhan bahan bakar pada perancangan pabrik Ammonium Klorida yaitu
untuk bahan bakar boiler dan generator set cadangan listrik. Bahan bakar yang
digunakan adalah gas alam/ Liquid natural gas (LNG) yang diperoleh dari PT
PGN di Kawasan Industri Gresik.
Kebutuhan bahan bakar gas alam untuk perancangan pabrik Ammonium
Klorida adalah:
Kebutuhan bahan bakar untuk boiler
Total steam yang dihasilkan = 4.990,892 kg/jam
steam
= 2.184,9 kJ/kg (P = 2,4 bar, T = 126,1oC)
panas yang dibutuhkan
= 10.519.765,82 kJ/jam
LHV LNG
= 43 MJ/m3
Harga LNG
= 7,5 USD/mmbtu
Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

V-14
BAB V UTILITAS

= 85%
Qboiler
= QLNG
10.519.765,82 kJ/jam = mLNG x LHV x
10.519 .765,82 kJ / jam
kJ
mLNG
=
43000
x 0,85
m3
kebutuhan LNG

= 287,818 m3/jam
= 6907,632 m3/hari

Kebutuhan bahan bakar untuk generator


Generator digunakan sebagai cadangan apabila terjadi gangguan pada aliran
listrik dari PLN. Generator ini digunakan untuk kebutuhan listrik domestik
dan penerangan.
Cadangan listrik yang disediakan

= listrik domestik + penerangan


= 86,386 kW + 201,2 kW
= 287,586 kW

Kebutuhan bahan bakar


Qyang dibutuhkan generator
= 1.035.308,56 kJ/jam
1.035.308,56 kJ/jam = mLNG x LHV x
1.035 .308,56 kJ / jam
kJ
mLNG
=
43000
x 0,85
m3
kebutuhan LNG

= 28,326 m3/jam

Pra-Rancangan Pabrik Ammonium Klorida dari Ammonium Sulfat dan Natrium Klorida
dengan Kapasitas Produksi 12.000 ton/tahun

Anda mungkin juga menyukai