NIM
: 1123050066
JURUSAN
SEMESTER
MATA KULIAH
: HUKUM PERDATA
Hukum Perkawinan berdasarkan
2.
3.
4.
Uraian
Pengertian
Perkawinan
BW
UUP
Pasal 26:
Pasal 1:
Undang-undang memandang soalPerkawinan ialah ikatan lahir bathin
perkawinan
hanya
dalamantara seorang pria dengan seorang
hubungan-hubungan perdata.
wanita sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.
Pasal 81:
Pasal 2:
Tidak ada upacara keagamaanayat (1): Perkawinan adalah sah,
yang
boleh
diselenggarakan,apabila dilakukan menurut hukum
sebelum
kedua
pihakmasing-masing agamanya dan
membuktikan kepada pejabatkepercayaannya itu.
agama mereka bahwa perkawinanayat (2): Tiap-tiap perkawinan
di hadapan Pegawai Catatan Sipildicatat
menurut
peraturan
telah berlangsung.
perundang-undangan yang berlaku.
Pencatatan perkawinan diatur oleh
PP No 9 tahun 1975 dan diperkuat
dengan
UU
Administrasi
Kependudukan.
laki
hanya
bolehcalon mempelai.
mempunyai seorang istri
dan sebaliknya, sorang istriayat (2): Untuk melangsungkan
hanya boleh brsuami satuperkawinan seorang yang belum
orang laku-laki.
mencapai umur 21 (duapuluh satu)
b; Pasal 28: harus ada katatahun harus mendapat izin kedua
sepakat (persetujuan) keduaorang tua.
calon mempelai.
c; Pasal
29:
harusPasal 7:
mempunyai batas umurayat (1): Perkawinan hanya
minimum terentu. Untukdiizinkan jika pihak pria sudah
pria 18 tahun dan untukmencapai umur 19 (sembilan belas)
wanita 15 tahun.
tahun dan pihak wanita sudah
d; Pasal 34: menetukan,mencapai umur 16 (enam belas)
seorang perempuan tidaktahun.
diperkenankan kawin lagi,
melaikan setelah lewatayat (2): Dalam hal penyimpangan
waktu tiga ratus hariterhadap ayat (1) pasal ini dapat
semenjak
perkawinanmeminta
dispensasi
kepada
terakhir dibubarkan.
Pengadilan atau Pejabat lain yang
e; Pasal 35: anak sah yangditunjuk oleh kedua orang tua pihak
belum dewasa untuk kawinpria maupun pihak wanita.
memerlukan izin dari ayah
dan ibunya. Jika izin tidakPasal 8:
diberikan dapat mintaPerkawinan dilarang antara dua
penetapan dari Pengadilanorang yang:
Negeri setempat (Pasal 42).a; berhubungan darah dalam garis
f; Pasal 39: unuk anak luar keturunan
lurus
kebawah
kawin yang diakui yang ataupun keatas;
masih belum dewasa, harusb; berhubungan darah dalam garis
ada izin dari wali pengawas keturunan menyamping yaitu
mereka (Pasal 366).
antara saudara, antara seorang
g; Pasal 40: anak luar kawin dengan saudara orang tua dan
yang tidak diakui, tidak antara seorang dengan saudara
boleh
melakukan neneknya;
perkawinan tanpa izin walic; berhubungan semenda, yaitu
atau wali pengawas selama mertua, anak tiri menantu dan
ia masih dibawah umur.
ibu/bapak tiri;
d; berhubungan susuan, yaitu orang
2; Syarat intern relatif
tua susuan, anak susuan, saudara
a; Pasal 30 dan 31: larangan susuan dan bibi/paman susuan;
perkawinan antara bangsae; berhubungan saudara dengan
(mereka yang berasal dari isteri atau sebagai bibi atau
dari satu nenek moyang kemenakan dari isteri, dalam hal
yang sama) dan antar ipar seorang suami beristeri lebih
(mereka yang mempunyai dari seorang;
hubungan keluarga karenaf; mempunyai hubungan yang oleh
perkawinan)
agamanya atau peraturan lain
b; Pasal
32:
larangan yang berlaku, dilarang kawin.
perkawinan antara merekaPasal 9:
Pasal 27:
Pasal 3:
Pada waktu yang sama, seorangayat (1): Pada azasnya dalam suatu
lelaki
hanya
boleh
terikatperkawinan seorang pria hanya
perkawinan dengan satu orangboleh mempunyai seorang isteri.
perempuan saja; dan seorangSeorang wanita hanya boleh
perempuan hanya dengan satumempunyai seorang suami.
orang lelaki saja.
ayat (2): Pengadilan, dapat memberi
izin kepada seorang suami untuk
beristeri lebih dari seorang apabila
dikehendaki oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.
6.
7.
Pencegahan
Perkawinan
Pembatalan
Perkawinan
Batalnya
hanya
dibawah
ancaman
yang
melanggar hukum.
Seorang suami atau isteri dapat
mengajukan
permohonan
pembatalan perkawinan apabila
pada waktu berlangsungnya
perkawinan terjadi salah sangka
mengenai diri suami atau isteri.
Apabila ancaman telah berhenti,
atau yang bersalah sangka itu
menyadari keadaannya, dan
dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan setelah itu masih tetap
hidup sebagai suami isteri, dan
tidak mempergunakan haknya
untuk mengajukan permohonan
pembatalan, maka haknya gugur.
Harta Benda Diatur dalam Pasal 119 sampaiDiatur dalam Pasal 35 sampai 37
dengan 138
dan Pasal 65
Pasal
119:
Sejak
saatPasal 35:
dilangsungkannya
perkawinan,ayat (1): Harta benda yang
maka menurut hukum terjadi hartadiperoleh
selama
perkawinan
bersama menyeluruh antar suamimenjadi harta bersama.
isteri, sejauh tentang hal itu tidak
diadakan ketentuan-ketentuan lainayat (2): Harta bawaan dari masingdalam perjanjian perkawinan.masing suami dan isteri dan harta
Harta bersama itu, selamabenda yang diperoleh masingperkawinan berjalan, tidak bolehmasing sebagai hadiah atau warisan,
ditiadakan atau diubah denganadalah
dibawah
penguasaan
suatu persetujuan antara suamimasing-masing sepanjang para
isteri.
pihak tidak menentukan lain.
Menurut Pasal 120 jo 121,Pasal 36:
persatuan bulat, meliputi:
ayat (1): Mengenai harta bersama,
1; Benda bergerak dan tidaksuami atau isteri dapat bertindak
bergerak baik yang dimilikiatas persetujuan kedua belah pihak.
sekarang maupun kemudian
hari
ayat (2): Mengenai harta bawaan
2; Hasil,
penghasilan
danmasing-masing, suami dan isteri
keuntungan yang diperolehmempunyai hak sepenuhnya untuk
selama perkawinan
melakukan
perbuatan
hukum
3; Utang-utang
suami/
isterimengenai harta bendanya.
sebelum
dan
sesudah
perkawinan
Pasal 37:
4; Kerugian-kerugian
yangBila perkawinan putus karena
dialami selama perkawinan.
perceraian, harta bersama diatur
menurut hukumnya masing-masing.
Akibat perkawinan harta kekayaan
ada empat kemungkinan yaitu:
Dalam hal seorang suami beristeri
1; Ada persatuan bulat (Pasallebih dari seorang maka Pasal 65
119)
menentukan:
2; Tidak
ada
sama
sekalia; Suami wajib memberi jaminan
persatuan (Pasal 140 ayat (2))
hidup yang sama kepada semua
3; Persatuan hasil dan pendapatan isteri dan anaknya;
(Pasal 164)
b; Isteri yang kedua dan seterusnya
4; Persatuan untung dan rugi tidak mempunyai hak atas harta
(Pasal 155)
bersama yang telah ada sebelum
perkawinan dengan isteri kedua
atau berikutnya itu terjadi;
c; Semua isteri mempunyai hak
yang sama atas harta bersama
yang
terjadi
sejak
perkawinannya masing-masing.
10.
Perjanjian
Perkawinan
Pasal 58:
Pasal 29:
Janji kawin tidak menimbulkanayat (1): Pada waktu atau sebelum
hak untuk menuntut di mukaperkawinan dilangsungkan, kedua
Hakim
berlangsungnyapihak atas persetujuan bersama
perkawinan,
juga
tidakdapat
mengadakan
perjanjian
menimbulkan hak untuk menuntuttertulis yang disahkan oleh Pegawai
penggantian biaya, kerugian danpencatat perkawinan, setelah mana
bunga, akibat tidak dipenuhinyaisinya berlaku juga terhadap pihak
janji itu, semua persetujuan untukketiga sepanjang pihak ketiga
ganti rugi dalam hal ini adalahtersangkut.
batal.
Akan tetapi, jika pemberitahuanayat (2): Perjanjian tersebut tidak
kawin ini telah diikuti oleh suatudapat disahkan bilamana melanggar
pengumuman, maka hal itu dapatbatas-batas hukum, agama dan
menjadi dasar untuk menuntutkesusilaan.
penggantian biaya, kerugian dan
bunga berdasarkan kerugian-ayat (3): Perjanjian tersebut mulai
kerugian yang nyata diderita olehberlaku
sejak
perkawinan
satu pihak atas barang-barangnyadilangsungkan.
sebagai akibat dan penolakan
pihak yang lain; dalam pada ituayat (4): Selama perkawinan
tak boleh diperhitungkan soalberlangsung perjanjian tersebut
kehilangan keuntungan. Tuntutantidak dapat dirubah, kecuali bila
ini lewat waktu dengan lampaunya dari kedua belah pihak ada
waktu delapan belas bulan,persetujuan untuk merubah dan
terhitung
dari
pengumumanperubahan tidak merugikan pihak
perkawinan itu.
ketiga.
yang tercantum
pasal ini.
dalam
Jo Pasal 273
Anak yang dilahirkan Dari
orangtua, yang tanpa memperoleh
dispensasi dari Pemerintah tidak
boleh kawin satu sama lainnya,
tidak dapat disahkan selain dengan
cara mengakui anak itu dalam akta
kelahiran.
c; anak yang lahir dari
seorang laki-laki dan
seorang
perempuanyang
dilarang kawin oleh
undang-undang, atau
salah satu pihak atau
kedua-duanya
ada
dalam
ikatan
perkawina
dengan
oranglain. Anak ini
disebut anak zina.
12.
13
Putusnya
Perkawinan
Pasal 199
Pasal 38
Perkawinan bubar:
Perkawinan dapat putus karena :
1; Kerena kematian;
a; kematian,
2; Karena keadaan tak hadir sib; perceraian dan
suami atau si isteri selamac; atas keputusan Pengadilan.
sepuluh tahun, yang diikuti
dengan perkawinan baru isteri
atau suaminya. Sesuai dengan
ketentuan-ketentuan bagian ke
lima bab delapan belas;
3; Karena putusan hakim setelah
pisah meja dan ranjang dan
pendaftaran
catatan
sipil,
sesuai
dengan
ketentuanketentuan bagian 2 bab ini;
4; Oleh perceraian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan bagian 3
bab ini.