Anda di halaman 1dari 14

NAMA

: RIZA FAUZIAH DJAZULI

NIM

: 1123050066

JURUSAN

: ILMU HUKUM - B UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

SEMESTER

: III (TIGA) ANGKATAN 2012

MATA KULIAH

: HUKUM PERDATA
Hukum Perkawinan berdasarkan

Hukum Keluarga KUHPerdata/BW dan UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan


No
1.

2.

3.

4.

Uraian
Pengertian
Perkawinan

BW

UUP

Pasal 26:
Pasal 1:
Undang-undang memandang soalPerkawinan ialah ikatan lahir bathin
perkawinan
hanya
dalamantara seorang pria dengan seorang
hubungan-hubungan perdata.
wanita sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.

Pengaturan Kitab Undang-Undang HukumUndang Undang No.1 Tahun 1974


Perkawinan di Perdata (Burgerlijk Wetboek VoorTentang
Ketentuan
Pokok
Indonesia
Indonesie) BAB IV PerkawinanPerkawinan jo PP No. 9 Tahun
Pasal 26 dan seterusnya.
1975.
Inpres No. 1 Tahun 1991 Tentang
Kompilasi Hukum Islam.
Keabsahan
Perkawinan

Pasal 81:
Pasal 2:
Tidak ada upacara keagamaanayat (1): Perkawinan adalah sah,
yang
boleh
diselenggarakan,apabila dilakukan menurut hukum
sebelum
kedua
pihakmasing-masing agamanya dan
membuktikan kepada pejabatkepercayaannya itu.
agama mereka bahwa perkawinanayat (2): Tiap-tiap perkawinan
di hadapan Pegawai Catatan Sipildicatat
menurut
peraturan
telah berlangsung.
perundang-undangan yang berlaku.
Pencatatan perkawinan diatur oleh
PP No 9 tahun 1975 dan diperkuat
dengan
UU
Administrasi
Kependudukan.

Syarat Materil Syarat materil (Pasal 27 sampaiTerdapat pada Pasal 6 sampai


dengan 49)
dengan 12 yaitu:
1; Syarat intern absolut
a; Pasal 27: menganut asasPasal 6:
monogami, yang berartiayat
(1):
Perkawinan
harus
pada saat yang sama laki-didasarkan atas persetujuan kedua

laki
hanya
bolehcalon mempelai.
mempunyai seorang istri
dan sebaliknya, sorang istriayat (2): Untuk melangsungkan
hanya boleh brsuami satuperkawinan seorang yang belum
orang laku-laki.
mencapai umur 21 (duapuluh satu)
b; Pasal 28: harus ada katatahun harus mendapat izin kedua
sepakat (persetujuan) keduaorang tua.
calon mempelai.
c; Pasal
29:
harusPasal 7:
mempunyai batas umurayat (1): Perkawinan hanya
minimum terentu. Untukdiizinkan jika pihak pria sudah
pria 18 tahun dan untukmencapai umur 19 (sembilan belas)
wanita 15 tahun.
tahun dan pihak wanita sudah
d; Pasal 34: menetukan,mencapai umur 16 (enam belas)
seorang perempuan tidaktahun.
diperkenankan kawin lagi,
melaikan setelah lewatayat (2): Dalam hal penyimpangan
waktu tiga ratus hariterhadap ayat (1) pasal ini dapat
semenjak
perkawinanmeminta
dispensasi
kepada
terakhir dibubarkan.
Pengadilan atau Pejabat lain yang
e; Pasal 35: anak sah yangditunjuk oleh kedua orang tua pihak
belum dewasa untuk kawinpria maupun pihak wanita.
memerlukan izin dari ayah
dan ibunya. Jika izin tidakPasal 8:
diberikan dapat mintaPerkawinan dilarang antara dua
penetapan dari Pengadilanorang yang:
Negeri setempat (Pasal 42).a; berhubungan darah dalam garis
f; Pasal 39: unuk anak luar keturunan
lurus
kebawah
kawin yang diakui yang ataupun keatas;
masih belum dewasa, harusb; berhubungan darah dalam garis
ada izin dari wali pengawas keturunan menyamping yaitu
mereka (Pasal 366).
antara saudara, antara seorang
g; Pasal 40: anak luar kawin dengan saudara orang tua dan
yang tidak diakui, tidak antara seorang dengan saudara
boleh
melakukan neneknya;
perkawinan tanpa izin walic; berhubungan semenda, yaitu
atau wali pengawas selama mertua, anak tiri menantu dan
ia masih dibawah umur.
ibu/bapak tiri;
d; berhubungan susuan, yaitu orang
2; Syarat intern relatif
tua susuan, anak susuan, saudara
a; Pasal 30 dan 31: larangan susuan dan bibi/paman susuan;
perkawinan antara bangsae; berhubungan saudara dengan
(mereka yang berasal dari isteri atau sebagai bibi atau
dari satu nenek moyang kemenakan dari isteri, dalam hal
yang sama) dan antar ipar seorang suami beristeri lebih
(mereka yang mempunyai dari seorang;
hubungan keluarga karenaf; mempunyai hubungan yang oleh
perkawinan)
agamanya atau peraturan lain
b; Pasal
32:
larangan yang berlaku, dilarang kawin.
perkawinan antara merekaPasal 9:

karena dengan putusanSeorang yang masih terikat tali


hakim terbukti melakukanperkawinan dengan orang lain tidak
zina (overspel). Larangandapat kawin lagi, kecuali dalam hal
ini dimaksudkan untukyang tersebut pada Pasal 3 ayat (2)
memberantas hubungan-dan Pasal 4 Undang-undang ini.
hubungan yang tindak
susila.
Pasal 10:
c; Pasal
33:
laranganApabila suami dan isteri yang telah
perkawinan
karenacerai kawin lagi satu dengan yang
perkawinan yang terdahululain dan bercerai lagi untuk kedua
atau sebelumnya, haruskalinya, maka diantara mereka tidak
menunggu jangka waktuboleh dilangsungkan perkawinan
satu tahun (ayat 1).lagi, sepanjang hukum masingPerkawinan setelah yangmasing
agamanya
dan
kedua
kalinya
antarakepercayaannya itu dari yang
orang-orang yang samabersangkutan tidak menentukan
adalah terlarang (ayat 2) lain.
Pasal 11:
ayat (1): Bagi seorang wanita yang
putus
perkawinannya
berlaku
jangka waktu tunggu.
ayat (2): Tenggang waktu jangka
waktu tunggu tersebut ayat (1) akan
diatur dalam Peraturan Pemerintah
lebih lanjut.
Pasal 12:
Tata-tat
cara
pelaksanaan
perkawinan diatur dalam peraturan
perundang-undangan tersendiri.
5. Asas Perkawinan

Asas persetujuan kedua belah pihak


Pasal 28:
Pasal 6:
Asas perkawinan menghendakiayat
(1)
Perkawinan
harus
adanya persetujuan bebas dandidasarkan atas persetujuan kedua
calon suami dan calon istri.
calon mempelai.
Asas monogami

Asas monogami mutlak

Asas monogami tidak mutlak

Pasal 27:
Pasal 3:
Pada waktu yang sama, seorangayat (1): Pada azasnya dalam suatu
lelaki
hanya
boleh
terikatperkawinan seorang pria hanya
perkawinan dengan satu orangboleh mempunyai seorang isteri.
perempuan saja; dan seorangSeorang wanita hanya boleh
perempuan hanya dengan satumempunyai seorang suami.
orang lelaki saja.
ayat (2): Pengadilan, dapat memberi
izin kepada seorang suami untuk
beristeri lebih dari seorang apabila
dikehendaki oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.
6.

Syarat Formil 1; Tata-tata


cara/formalitas-Syarat perkawinan secara formal
formalitas
yang
harusdapat diuraikan menurut Pasal 12
mendahului
perkawinanUU
No.
1
Tahun
1974
misalnya:
direalisasikan dalam Pasal 3 s/d
a; pemberitahuan
tentangPasal 13 Peraturan Pemerintah No.
maksud untuk kawin
9 tahun 1975. Secara singkat syarat
b; pengumuman
tentangformal ini dapat diuraikan sebagai
maksud untuk kawin, danberikut:
lain lain
1; Setiap
orang
yang
akan
terdapat pada Pasal 50 sampai melangsungkan
perkawinan
dengan 58
harus
memberitahukan
kehendaknya kepada Pegawai
2; Mencegah perkawinan (Pasal Pencatat Perkawinan di mana
59 sampai dengan 70)
perkawinan
itu
akan
dilangsungkan,
dilakukan
3; Melangsungkan
perkawinan sekurang-kurangnya 10 hari
(Pasal 71 s/d 82). Dalam hal sebelum
perkawinan
ini beberapa ketentuan perludi dilangsungkan. Pemberitahuan
perhatian, seperti Pasal 75, 76, dapat dilakukan lisan/tertulis
78, 79, dan 81
oleh calon mempelai/orang
a; Pasal 75: Perkawinan tua/wakilnya. Pemberitahuan itu
tidak boleh dilangsungkan antara lain memuat: nama, umur,
sebelum hari kesepuluh agama, tempat tinggal calon
setelah
hari mempelai (Pasal 3 s/d 5)
pengumumannya.
2; Setelah syarat-syarat diterima
b; Pasal 76: Perkawinan Pegawai Pencatat Perkawinan
harus dilangsungkan di lalu diteliti, apakah sudah
muka umum, di hadapan memenuhi syarat/belum. Hasil
pegawai
catatan
sipil penelitian ditulis dalam daftar
tempat tinggal salah satu khusus untuk hal tersebut (Pasal
calon mempelai harus 6 s/d 7).
menghadap sendiri di3; Apabila semua syarat telah
muka pegawai catatan dipenuhi
Pegawai
Pencatat
sipil.
Perkawinan
membuat
c; Pasal 79: jika ada alasan pengumuman
yang

penting tidak bias hadir,


dapat menguasakan kepada
pihak
lain
untuk
melangsungkan
perkawinan.
d; Pasal 81: tidak ada
upacara keagamaan yang
boleh
diselenggarakan,
sebelum
kedua
pihak
membuktikan
kepada
pejabat agama mereka
bahwa perkawinan di
hadapan Pegawai Catatan
Sipil telah berlangsung.
4; Perkawinan
yang
dilangsungkan di luar negeri
(Pasal 83 dan 84)

7.

Pencegahan
Perkawinan

ditandatangani oleh Pegawai


Pencatat
Perkawinan
yang
memuat antara lain:
a; nama,
umur,
agama,
pekerjaan, dan pekerjaan
calon pengantin.
b; hari, tanggal, jam dan
tempat perkawinan akan
dilangsungkan (Pasal 8 s/d
9)
c; Barulah
perkawinan
dilaksanakan setelah hari ke
sepuluh yang dilakukan
menurut hukum masingmasing
agamanya
dan
kepercayaannya itu. Kedua
calon
mempelai
menandatangani
akta
perkawinan
dihadapan
pegawai
pencatat
dan
dihadiri oleh dua orang
saksi, maka perkawinan
telah tercatat secara resmi.
Akta perkawinan dibuat
rangkap dua, satu untuk
Pegawai Pencatat dan satu
lagi disimpan pada Panitera
Pengadilan. Kepada suami
dan Istri masing-masing
diberikan
kutipan
akta
perkawinan (Pasal 10 s/d
13).

Tentang pencegahan ini diaturDiatur dalam Pasal 13 sampai


dalam pasal 59 sampai dengandengan 21.
Pasal 70 salah satunya berbunyi: Pasal 13:
1; Pasal 59: Hak untuk mencegahPerkawinan dapat dicegah, apabila
berlangsungnya
perkawinanada pihak yang tidak memenuhi
hanya ada pada orang-orangsyarat-syarat untuk melangsungkan
dari dalam hal- hal yangperkawinan.
disebut dalam pasal-pasal
berikut
Orang-orang yang dapat mencegah
2; Pasal 61: Bapak dan ibu dapatsuatu perkawinan sebagaimana
mencegah perkawinan dalamdiatur dalam Pasal 14 sampai
hal-hal:
dengan 16 yaitu:
a; Bila anak mereka yangPasal 14:
masih dibawah umur,ayat (1): Yang dapat mencegah
belum mendapat izin
perkawinan ialah para keluarga
b; Bila anak mereka, yangdalam garis keturunan lurus keatas
sudah dewasa tetapi belumdan kebawah, saudara, wali nikah,

genap tiga puluh tahun,wali, pengampu dari salah seorang


lalai meminta izin mereka,calon mempelai dan pihak-pihak
dan dalam hal permohonanyang berkepentingan.
izin itu ditolak, lalai untukayat (2): Mereka yang tersebut pada
meminta
perantaraanayat (1) pasal ini berhak juga
pengadilan negeri sepertimencegah
berlangsungnya
yang diwajibkan menurutperkawinan apabila salah seorang
Pasal 42.
dari calon mempelai berada di
c; Bila salah satu pihak, yangbawah
pengampuan,
sehingga
karena
cacat
mental,dengan perkawinan tersebut nyataberada dalam pengampuan,nyata mengakibatkan kesengsaraan
atau dengan alasan yangbagi calon mempelai yang lainnya,
sama telah dimohonkanyang mempunyai hubungan dengan
pengampuan, tetapi atasorang-orang seperti tersebut dalam
permohonan itu belumayat (1) pasal ini.
diambil keputusan;
d; Bila salah satu pihak tidakPasal 15:
memenuhi
syarat-syaratBarang siapa karena perkawinan
untuk
mengadakandirinya masih terikat dengan salah
perkawinan
dengansatu dari kedua belah pihak dan atas
ketentuan-ketentuan
dasar masih adanya perkawinan,
bagian pertama bab ini;
dapat mencegah perkawinan yang
e; Bila
pengumumanbaru, dengan tidak mengurangi
perkawinan yang menjadiketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal
syarat tidak diadakan;
4 Undang-undang ini.
f; Bila salah satu pihak,
karena sifat pemborosPasal 16:
ditaruh
dibawahayat (1): Pejabat yang ditunjuk
pengampuan,
danberkewajiban
mencegah
perkawinan yang hendakberlangsungnya perkawinan apabila
dilangsungkan tampaknyaketentuan-ketentuan dalam Pasal 7
akan
membawaayat (1), Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10
ketidakbahagiaan
bagidan Pasal 12 Undang-undang ini
anak mereka.
tidak dipenuhi.
Bila yang menjalankan perwalianayat (2): Mengenai Pejabat yang
atas anak itu orang lain daripadaditunjuk sebagaimana tersebut pada
bapak atau ibunya, maka wali atauayat (1) pasal ini diatur lebih lanjut
wali pengawasnya, bila yangdalam
peraturan
perundangdisebut
terakhir
ini
harusundangan.
mengganti si wali, mempunyai
hak yang sama dalam hal-hal
seperti yang tercantum dalam
nomor-nomor a, c, d, e dan f.
8.

Pembatalan
Perkawinan

Batalnya perkawinan diatur dalamBatalnya perkawinan diatur dalam


Pasal 85 sampai dengan 99a
Pasal 22 sampai dengan 28.
Pasal
85:
perkawinan

Batalnya
hanya

suatuPasal 22: Perkawinan dapat


dapatdibatalkan, apabila para pihak tidak

dinyatakan oleh Hakim.

memenuhi syarat-syarat untuk


melangsungkan perkawinan.

Pasal 99 a: Pembatalan suatu


perkawinan oleh Pengadilan atasPasal 23: Yang dapat mengajukan
tuntutan Kejaksaan di Pengadilanpembatalan perkawinan yaitu :
tersebut harus didaftar dalam1; Para keluarga dalam garis
daftar perkawinan yang sedang keturunan lurus keatas dari
berjalan oleh Pegawai Catatan suami atau isteri;
Sipil tempat perkawinan itu2; Suami atau isteri;
dilangsungkan, dengan cara yang3; Pejabat yang berwenang hanya
sesuai dengan alinea pertama selama
perkawinan
belum
Pasal 64 Reglemen tentang diputuskan;
Catatan Sipil untuk golongan4; Pejabat yang ditunjuk tersebut
Eropa atau alinea pertama Pasal ayat (2) Pasal 16 Undang72 Reglemen yang sama untuk undang ini dan setiap orang yang
golongan
Tionghoa.
Tentang mempunyai kepentingan hukum
pendaftaran itu harus dibuat secara
langsung
terhadap
catatan
pada
margin
akta perkawinan tersebut, tetapi
perkawinan.
hanya setelah perkawinan itu
Bila perkawinan itu berlangsung putus.
di
luar
Indonesia,
maka
pendaftarannya
dilakukan
diPasal 26:
Jakarta.
ayat
(1):
Perkawinan
yang
dilangsungkan dimuka pegawai
Pembatalan suatu perkawinanpencatat perkawinan yang tidak
mempunyai akibat hukum yangberwenang, wali nikah yang tidak
khusus. Akibat khusus yangsah atau yang dilangsungkan tanpa
dimaksud di atur dalam Pasal 95,dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi
96, dan 97
dapat dimintakan pembatalannya
1; Pasal 95: Suatu perkawinan,oleh para keluarga dalam garis
walaupun telah dinyatakanketurunan lurus keatas dari suami
batal, mempunyai segala akibatatau isteri, jaksa dan suami atau
perdatanya, baik terhadapisteri.
suami isteri, maupun terhadap
anak-anak
mereka,
bilaayat (2): Hak untuk membatalkan
perkawinan itu dilangsungkanoleh suami atau isteri berdasarkan
dengan itikad baik oleh keduaalasan dalam ayat (1) pasal ini
suami isteri itu.
gugur apabila mereka telah hidup
2; Pasal 96: Bila itikad baikbersama sebagai suami isteri dan
hanya ada pada salah seorangdapat
memperlihatkan
akte
dan suami isteri, makaperkawinan yang dibuat pegawai
perkawinan
itu
hanyapencatat perkawinan yang tidak
mempunyai
akibat-akibatberwenang dan perkawinan harus
perdata yang menguntungkandiperbaharui supaya sah.
pihak yang beritikad baik itu
dan bagi anak-anak yang lahirPasal 27:
dan perkawinan itu. Suami ataua; Seorang suami atau isteri dapat
isteri yang beritikad buruk mengajukan
permohonan
boleh
dijatuhi
hukuman pembatalan perkawinan apabila
mengganti biaya, kerugian dan perkawinan
dilangsungkan

bunga terhadap pihak yang


lain.
3; Pasal 97: Dalam hal tersebutb;
dalam dua pasal yang lalu,
perkawinan
itu
berhenti
mempunyai akibat- akibat
perdata, terhitung sejak hari
perkawinan itu dinyatakan
batal.
c;

dibawah
ancaman
yang
melanggar hukum.
Seorang suami atau isteri dapat
mengajukan
permohonan
pembatalan perkawinan apabila
pada waktu berlangsungnya
perkawinan terjadi salah sangka
mengenai diri suami atau isteri.
Apabila ancaman telah berhenti,
atau yang bersalah sangka itu
menyadari keadaannya, dan
dalam jangka waktu 6 (enam)
bulan setelah itu masih tetap
hidup sebagai suami isteri, dan
tidak mempergunakan haknya
untuk mengajukan permohonan
pembatalan, maka haknya gugur.

Dalam hubungan ini Pasal 87 dan


Pasal 88 menentukan tenggang
waktu pengajuan pembatalan
Pasal
87: Keabsahan suatu
perkawinan yang berlangsung
tanpa persetujuan bekas kedua
suami istri atau salah seorang dari
mereka, hanya dapat dibantah oleh
suami istri itu, atau oleh salah
seorang dari mereka yangPasal 28:
memberikan persetujuan secaraa; Batalnya suatu perkawinan
tidak bebas.
dimulai
setelah
keputusan
Bila telah terjadi kekhilafan Pengadilan mempunyai kekuatan
tentang diri orang yang dikawini, hukum yang tetap dan berlaku
keabsahan perkawinan itu hanya sejak
saat
berlangsungnya
dapat dibantah oleh suami atau perkawinan.
istri yang telah khilaf itu. Dalamb; Keputusan tidak berlaku surut
hal-hal tersebut dalam pasal ini, terhadap :
tuntutan akan pembatalan suatu
a; Anak-anak yang dilahirkan
perkawinan tidak boleh diterima,
dari perkawinan tersebut;
bila telah terjadi tinggal
b; Suami atau isteri yang
bertindak dengan iktikad
Pasal 88: Bila perkawinan
baik, kecuali terhadap harta
dilakukan oleh orang yang karena
bersama, bila pembatalan
cacat mental ditaruh di bawah
perkawinan didasarkan atas
pengampuan,
keabsahan
adanya perkawinan lain
perkawinan itu hanya boleh
yang lebih dahulu;
dibantah oleh bapaknya, ibunya
c; Orang-orang ketiga lainnya
dan keluarga sedarah dalam garis
tidak termasuk dalam a dan
ke atas, saudara laki-laki dan
b
sepanjang
mereka
perempuan, paman dan bibinya,
memperoleh
hak-hak
demikian
pula
oleh
dengan iktikad baik sebelum
pengampuannya, dan akhirnya
keputusan
tentang
oleh Kejaksaan.
pembatalan
mempunyai
Setelah pengampuan itu dicabut,
kekuatan hukum tetap.
pembatalan perkawinan hanya
boleh dituntut oleh suami atau istri
yang telah ditaruh di bawah
pengampuan itu, tetapi tuntutan ini
pun tidak dapat diterima bila

kedua suami istri telah tinggal


bersama selama enam bulan,
terhitung
dari
pencabutan
pengampuan itu.
9.

Harta Benda Diatur dalam Pasal 119 sampaiDiatur dalam Pasal 35 sampai 37
dengan 138
dan Pasal 65
Pasal
119:
Sejak
saatPasal 35:
dilangsungkannya
perkawinan,ayat (1): Harta benda yang
maka menurut hukum terjadi hartadiperoleh
selama
perkawinan
bersama menyeluruh antar suamimenjadi harta bersama.
isteri, sejauh tentang hal itu tidak
diadakan ketentuan-ketentuan lainayat (2): Harta bawaan dari masingdalam perjanjian perkawinan.masing suami dan isteri dan harta
Harta bersama itu, selamabenda yang diperoleh masingperkawinan berjalan, tidak bolehmasing sebagai hadiah atau warisan,
ditiadakan atau diubah denganadalah
dibawah
penguasaan
suatu persetujuan antara suamimasing-masing sepanjang para
isteri.
pihak tidak menentukan lain.
Menurut Pasal 120 jo 121,Pasal 36:
persatuan bulat, meliputi:
ayat (1): Mengenai harta bersama,
1; Benda bergerak dan tidaksuami atau isteri dapat bertindak
bergerak baik yang dimilikiatas persetujuan kedua belah pihak.
sekarang maupun kemudian
hari
ayat (2): Mengenai harta bawaan
2; Hasil,
penghasilan
danmasing-masing, suami dan isteri
keuntungan yang diperolehmempunyai hak sepenuhnya untuk
selama perkawinan
melakukan
perbuatan
hukum
3; Utang-utang
suami/
isterimengenai harta bendanya.
sebelum
dan
sesudah
perkawinan
Pasal 37:
4; Kerugian-kerugian
yangBila perkawinan putus karena
dialami selama perkawinan.
perceraian, harta bersama diatur
menurut hukumnya masing-masing.
Akibat perkawinan harta kekayaan
ada empat kemungkinan yaitu:
Dalam hal seorang suami beristeri
1; Ada persatuan bulat (Pasallebih dari seorang maka Pasal 65
119)
menentukan:
2; Tidak
ada
sama
sekalia; Suami wajib memberi jaminan
persatuan (Pasal 140 ayat (2))
hidup yang sama kepada semua
3; Persatuan hasil dan pendapatan isteri dan anaknya;
(Pasal 164)
b; Isteri yang kedua dan seterusnya
4; Persatuan untung dan rugi tidak mempunyai hak atas harta
(Pasal 155)
bersama yang telah ada sebelum
perkawinan dengan isteri kedua
atau berikutnya itu terjadi;
c; Semua isteri mempunyai hak
yang sama atas harta bersama
yang
terjadi
sejak

perkawinannya masing-masing.
10.

Perjanjian
Perkawinan

Pasal 58:
Pasal 29:
Janji kawin tidak menimbulkanayat (1): Pada waktu atau sebelum
hak untuk menuntut di mukaperkawinan dilangsungkan, kedua
Hakim
berlangsungnyapihak atas persetujuan bersama
perkawinan,
juga
tidakdapat
mengadakan
perjanjian
menimbulkan hak untuk menuntuttertulis yang disahkan oleh Pegawai
penggantian biaya, kerugian danpencatat perkawinan, setelah mana
bunga, akibat tidak dipenuhinyaisinya berlaku juga terhadap pihak
janji itu, semua persetujuan untukketiga sepanjang pihak ketiga
ganti rugi dalam hal ini adalahtersangkut.
batal.
Akan tetapi, jika pemberitahuanayat (2): Perjanjian tersebut tidak
kawin ini telah diikuti oleh suatudapat disahkan bilamana melanggar
pengumuman, maka hal itu dapatbatas-batas hukum, agama dan
menjadi dasar untuk menuntutkesusilaan.
penggantian biaya, kerugian dan
bunga berdasarkan kerugian-ayat (3): Perjanjian tersebut mulai
kerugian yang nyata diderita olehberlaku
sejak
perkawinan
satu pihak atas barang-barangnyadilangsungkan.
sebagai akibat dan penolakan
pihak yang lain; dalam pada ituayat (4): Selama perkawinan
tak boleh diperhitungkan soalberlangsung perjanjian tersebut
kehilangan keuntungan. Tuntutantidak dapat dirubah, kecuali bila
ini lewat waktu dengan lampaunya dari kedua belah pihak ada
waktu delapan belas bulan,persetujuan untuk merubah dan
terhitung
dari
pengumumanperubahan tidak merugikan pihak
perkawinan itu.
ketiga.

11. Kedudukan AnakKUHPerdata,


mengenal
duaPasal 42:
macam anak,yaitu
Anak yang sah adalah anak yang
1; Anak sah. (Pasal 250 - 271a) dilahirkan dalam atau sebagai
akibat perkawinan yang sah.
Pasal 250: Anak yang dilahirkan
atau
dibesarkan
selamaPasal 43:
perkawinan, memperoleh suamiayat (1): Anak yang dilahirkan
sebagai bapaknya.
diluar
perkawinan
hanya
mempunyai
hubungan perdata
Pasal 251: Sahnya anak yangdengan ibunya dan keluarga ibunya.
dilahirkan sebelum hari keseratusayat (2): Kedudukan anak tersebut
delapan puluh dari perkawinan,ayat (1) diatas selanjutnya akan
dapat diingkari oleh suami.diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Namun pengingkaran itu tidak
boleh dilakukan dalam hal-halPasal 44:
berikut:
ayat (1): Seorang suami dapat
a; Bila sebelum perkawinanmenyangkal sahnya anak yang
suami telah mengetahuidilahirkan oleh isterinya, bilamana
kehamilan itu;
ia dapat membuktikan bahwa
b; Bila pada pembuatan aktaisterinya telah berzina dan anak itu

kelahiran diahadir, danakibat daripada perzinaan tersebut.


akta ini ditandatanganiayat (2): Pengadilan memberikan
olehnya, atau memuatkeputusan tentang sah/tidaknya
suatu keterangan darinyaanak atas permintaan pihak yang
yang berisi bahwa dia tidakberkepentingan.
dapat menandatanganinya;
c; Bila anak itu dilahirkan
mati.
Pasal 253: Suami tidak dapat
mengingkari keabsahan anak atas
dasar perzinaan, kecuali bila
kelahiran anak telah dirahasiakan
terhadapnya, dalam hal itu, dia
harus
diperankan
untuk
menjadikan hal itu sebagai bukti
yang sempurna, bahwa diabukan
ayah anak itu.
Pasal 255:
ayat (1): Anak yang dilahirkan tiga
ratus hari setelah bubarnya
perkawinan adalah tidak sah.
Pasal 257: Tuntutan hokum yang
diajukan oleh suami itu gugur bila
para
ahli
waris
tidak
melanjutkannya dalam waktu dua
bulan,
terhitung
dari
hari
meninggalnya suami.
2; Anak luar kawin
Anak luar kawin ada 3 jenis:
a; Anak yang lahir dari ayah
dan ibu, tetapi antara
mereka tidak terdapat
larangan untuk kawin.
Anak ini statusnya sama
dengan anak sah, kalu
kemudian mereka (orang
tuanya) kawin, dan dapat
diakui kalau tidak kawin
(Pasal 272 KUHperdata)
Anak diluar kawin, kecuali yang
dilahirkan dari perzinaan atau
penodaan darah, disahkan oleh
perkawinan yang menyusul dari
bapak dan ibu mereka, bila
sebelum melakukan perkawinan
mereka
telah
melakukan

pengakuan secara sah terhadap


anak itu, atau bila pengakuan itu
terjadi dalam akta perkawinannya
sendiri.
b; anak yang lahir dari
seorang
laki-laki
dan
seorang perempuan yang
mempunyai
hubungan
darah yang masih dekat
atau
karena
adanya
hubungan semenda (Pasal
30 dan Pasal 31). Anak
yang lahir dari hubungan
incest ini disebut anak
sumbang. Anak ini tidak
dapat disahkan maupun
diakui kecuali ada izin
presiden/
Menteri
Kehakiman (Pasal 31 jo
Pasal 273)
Pasal
31:
Juga
dilarang
perkawinan:
a; Antara ipar laki-laki dan
ipar perempuan, sah atau
tidak sah, kecuali bila
suami atau istri yang
menyebabkan terjadinya
periparan
itu
telah
meninggal atau bila atas
dasar ketidakhadiran si
suami atau si istri telah
diberikan izin oleh Hakim
kepada suami atau istri
yang
tinggal
untuk
melakukan
perkawinan
lain;
b; Antara paman dan atau
paman orangtua dengan
kemenakan
perempuan
kemenakan, demikian pula
antara bibi atau bibi
orangtua
dengan
kemenakan
laki-laki
kemenakan, yang sah atau
tidak sah. Jika ada alasanalasan penting, Presiden
dengan
memberikan
dispensasi,
berkuasa
menghapuskan larangan

yang tercantum
pasal ini.

dalam

Jo Pasal 273
Anak yang dilahirkan Dari
orangtua, yang tanpa memperoleh
dispensasi dari Pemerintah tidak
boleh kawin satu sama lainnya,
tidak dapat disahkan selain dengan
cara mengakui anak itu dalam akta
kelahiran.
c; anak yang lahir dari
seorang laki-laki dan
seorang
perempuanyang
dilarang kawin oleh
undang-undang, atau
salah satu pihak atau
kedua-duanya
ada
dalam
ikatan
perkawina
dengan
oranglain. Anak ini
disebut anak zina.
12.

13

Putusnya
Perkawinan

Pasal 199
Pasal 38
Perkawinan bubar:
Perkawinan dapat putus karena :
1; Kerena kematian;
a; kematian,
2; Karena keadaan tak hadir sib; perceraian dan
suami atau si isteri selamac; atas keputusan Pengadilan.
sepuluh tahun, yang diikuti
dengan perkawinan baru isteri
atau suaminya. Sesuai dengan
ketentuan-ketentuan bagian ke
lima bab delapan belas;
3; Karena putusan hakim setelah
pisah meja dan ranjang dan
pendaftaran
catatan
sipil,
sesuai
dengan
ketentuanketentuan bagian 2 bab ini;
4; Oleh perceraian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan bagian 3
bab ini.

Perkawinan di Pasal 83: Perkawinan yangPasal 56:


luar Indonesia dilangsungkan diluar negeri, baikayat
(1):
Perkawinan
yang
antara sesama warga Negaradilangsungkan diluar Indonesia
Indonesia, maupun antara wargaantara dua orang warganegara
Negara Indonesia dengan wargaIndonesia atau seorang warganegara
Negara lain, adalah sah apabilaIndonesia dengan warganegara

perkawinan itu dilangsungkanAsing


adalah
sah
bilamana
menurut cara yang biasa di Negaradilakukan menurut hukum yang
tempat
berlangsungnyaberlaku
di
negara
dimana
perkawinan itu, dan suami isteriperkawinan itu dilangsungkan dan
yang warga Negara Indonesiabagi warganegara Indonesia tidak
tidak
melanggar
ketentuan-melanggar
ketentuan-ketentuan
ketentuan tersebut dalam bagian 1Undang-undang ini.
Bab ini.
ayat (2): Dalam waktu 1 (satu)
Pasal 84: Dalam waktu satutahun setelah suami isteri itu
tahun setelah kembalinya suamikembali diwilayah Indonesia, surat
istri kewilayah Indonesia, aktabukti perkawinan mereka harus
tentang perkawinan mereka di luardidaftarkan di Kantor Pencatatan
negeri harus didaftarkan dalamPerkawinan tempat tinggal mereka.
daftar umum perkawinan ditempat
tinggal mereka.

Anda mungkin juga menyukai