Penggunaan Metode Magnetik Untuk Eksplorasi Panas Bumi (Edit)
Penggunaan Metode Magnetik Untuk Eksplorasi Panas Bumi (Edit)
struktur
magnetik
dilakukan
pengukuran
anomali
diakibatkan
oleh
geomagnet
perbedaan
kontras
distribusi
paramagnetic
mineral
dan
ini
yang
ferromagnetic,
geomagnet
berdasarkan
oleh
Metode
I. PENDAHULUAN
Metode
geologi.
anomali
magnetik
adalah
panas
bumi,
ferromagnetic
dikarenakan
akan
kehilangan
mineral
sifat
magnetik
tidak
serumit
apabila
1. Mengetahui
struktur
geologi
pada
studi
kasus
panas
bumi
Sistem
reservoar
pada
panas
bumi
itu
sendiri.
Sistem
Hidrotermal
Sistem
Hidroterma
sangat
penelitian
impermeabel,
dan
teradi
proses
satunya
ialah
berdasarkan
untuk
benar-benar
mengetahui
Sistem Panas
mulai
terekam
saat
proses
mineral-mineral
bersifat
magnet
batuan
beku
terbentuk,
haruslah
terjadi
setelah
pembekuan,
yang
remanen,
dimana
apabila
keduanya
B A=
BT +
B M +
B0 (2)
penyelidikan
magnet,
seringkali
oleh
sehingga
pengaruh
sifat
Keterangan:
kemagnetan
kemagnetan
ini
BM
magnetik.
B =0 (
H + I ) =0 (i+k ) .
H = . 0 .
H (1)
Kemagnetan
sisa
(remanent
magnetic)
Kerentanan
magnet
merupakan
karena
kemampuan
suatu
menunjukkan
batuan
untuk
tingkat
dapat
nilai
kerentanan
magnet
yang
andesit
seperti
nilai
dapat
batuan
Gamping
disebabkan
sehingga
akibat
memiliki
proses
magnetisasinya
(demagnetisasi).
Sebagai
alterasi
berkurang
pembanding,
biasa,
mengindikasikan
proses
Hasil
kedua
Jaboi
yang
didapatkan
dihasilkan
delapan
adalah
buah
Akesahu
dihasilkan
enam
buah
magnet
tersebut
dilakukan
untuk
Lintasan A
negatif
yang
terdapat
pada
lintasan A,
Lintasan F
dengan
yang
Berdasarkan
di
nilai
kerentanan
referensi,
magnet
lintasan
Lintasan E
diartikan
sebagai
daerah
demagnetisasi
semakin tinggi,
anomali
anomaly
magnetik
negatif
pada
daerah
batuan
magnet.
akibat
terdapatnya
suhu
yang
sehingga membuat
sifat
Pada
referensi
yang
nilai
tinggi. sedangkan
anomali
semakin
mengecil
yang
Gambar III.4 Peta Anomali Magnet Total Daerah Panas Bumi Jaboi
Gambar III.5 Peta Anomali Magnet Total Daerah Panas Bumi Akesahu
utara
dan
selatan
yang
diduga
segar.
sebagai berikut:
sebagai
baruan
IV. Kesimpulan
Berdasarkan enelitian yang dilakukan menurut
referensi pada studi kasus Panas Bumi Jaboi
dan Akesahu, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan peta anomali magnetik,
pada
dan andesit.
daerah
Panas
Bumi
Jaboi,
Panas
III.5),
selatan.
bagian tengah.
2. Didapatkan kelompok nilai anomali
Bumi
Akesahu
(Gambar
Struktur
sesar
berarah
rendah
(-600
diinterpretasikan
teralterasi
-200
sebagai
nT),
batuan
-2
gamma),
sebagai
baruan
diinterpretasikan
sedimen
dan
diinterpretasikan
batuan
tinggi
>300
diinterpretasikan
terlapukkan.
(<
Nilai
dan
nT
sebagai
nT
750
sebagai
nT),
batuan
dan andesit.
Referensi
Aceh.
2. Rihardiana
Rosli,
Liliek.,
2005,