ii
Laboratorium
Inovasi
dapat
berjalan
sesuai
dengan
perencanaan.
Berkat dukungan yang optimal tersebut, maka Laboratorium Inovasi Kota
Yogyakarta dapat lebih produktif. Selama proses pelaksanaan Laboratorium
Inovasi ini, Kota Yogyakarta telah menghasilkan 120 ide dan rencana aksi
inovasi. Ini merupakan jumlah tertinggi di antara sejumlah laboratorium inovasi
yang dikelola oleh Kedeputian Inovasi Administrasi Negara di Tahun 2015.
Bahkan hingga saat ini, 70 persen di antaranya sudah dimplementasikan.
Agar inovasi-inovasi tersebut dapat terekam baik dalam memori kita, maka
buku ini mendokumentasikan inovasi yang telah selesai sesuai pelaksanaan
Laboratorium inovasi. Namun dengan keterbatasan yang ada, maka pada
kesempatan ini, buku ini mendokumentasikan 20 inovasi yang dianggap baik
dalam pelaksanaan Laboratorium Inovasi tersebut. Pemilihan Inovasi ini
iii
JUMANTIK MANDIRI
Mbangun Kampung
Inovasi
Onestop
Service
Keterangan
Domisili
Perusahaan
jejak-jekak
inovasi
Kota
Yogyakarta
yang
dapat
menjadi
vii
Hal Cover
Pengantar
ii
Sambutan
vi
PENDAHULUAN
11
12
Keberlanjutan KTB
13
13
15
18
Mekanisme Inovasi
21
Pemangku Kepentingan
22
Output
23
Sistem Pemantauan
23
23
Dampak Inovasi
24
Keberlanjutan
viii
25
25
28
30
33
34
36
Mekanisme Inovasi
Pemangku Kepentingan
Output Inovasi
Kendala dan Solusi
Dampak Inovasi
37
38
40
40
42
43
Dampak Inovasi
48
Keberlanjutan Inovasi
49
50
50
53
59
65
65
67
Replikasi Inovasi
ix
68
Jumantik Mandiri
68
69
73
Proses Inovasi
76
Output Inovasi
78
79
80
Dampak Inovasi
81
Lessons Learned
81
Replikasi Inovasi
83
83
84
85
Mekanisme Inovasi
89
Pemangku Kepentingan
90
91
Output
92
93
96
Lessons Learned
97
Replikasi
101
101
102
104
108
Outcome
108
108
Kendala
109
Manfaat
110
Lessons Learned
111
Replikasi Inovasi
112
112
113
Mekanisme Inovasi
114
Pemangku Kepentingan
114
116
116
Dampak Inovasi
117
Keberlanjutan Inovasi.
120
120
Pentingnya SIMBARA
122
Mekanisme Inovasi
127
Dampak Inovasi
127
Keberlanjutan Inovasi
128
Mbangun Kampung
128
Latar Belakang
129
Mbangun Kampung
130
Mekanisme Inovasi
130
131
Keberlanjutan Inovasi
132
132
xi
133
135
137
138
138
140
140
141
142
144
146
147
148
148
152
152
154
Sumberdaya Dimobilisasi
Teknis pelaksanaan pesan mandiri
Manfaat pesan mandiri
Output Yang Diperoleh Dari Adanya Inovasi
Sistem yang Diterapkan Untuk Memantau Kemajuan
dan Mengevaluasi Kegiatan
Kendala Dan Solusi
155
157
Dampak Inovasi
158
Keberlanjutan Inovasinya
xii
160
KBS ONLINE
160
Latar Belakang
161
162
163
163
164
165
165
Latar Belakang
165
166
Mekanisme Inovasi
168
Dampak Inovasi
168
Keberlanjutan Inovasi
169
169
170
Aksi Inovasi
172
179
Dampak Inovasi
180
180
181
181
xiii
182
182
182
183
184
184
185
Dampak Inovasi
185
Keberlanjutan
186
186
187
188
Kronologi Pelaksanaan
PENUTUP
199
xiv
Pendahuluan
Laboratorium inovasi Yogyakarta merupakan program yang diciptakan
untuk mengakselerasi penciptaan inovasi di daerah. Penciptaan tersebut
dikembangkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Sebagai suatu daerah
yang memiliki kekayaan potensi dan sumber daya, Kota Yogyakarta adalah
lahan yang subur untuk melakukan inovasi. Kota ini juga bukanlah pemula
dalam bidang inovasi. Dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik
tahun 2014 misalnya, Yogyakarta mencatatkan diri sebagai kota terbanyak
yang menyumbang jumlah inovasi sebanyak 6 (enam) buah.
Bagaimanapun, menyelenggarakan laboratorium inovasi di daerah ini
tetaplah memiliki urgensi dan momentumnya yang tersendiri. Kota
Yogyakarta masih memiliki peluang untuk meningkatkan habitus inovasi yang
berkualitas. Selama ini, inovasi yang berlangsung masih belum merata di
semua SKPD dan kualitasnya juga belum termasuk sebagai bagian dari yang
terbaik dalam lingkup nasional. Laboratorium inovasi hadir salah satunya
untuk menjawab permasalahan tersebut.
Melalui metode yang disebut dengan 5D, LAN melakukan pendampingan
dan fasilitasi kepada setiap SKPD di Yogyakarta untuk menciptakan
setidaknya satu buah inovasi administrasi negara. Inovasi dipahami sebagai
penciptaan sesuatu yang baru dan bermanfaat. Berkat kerja keras berbagai
pihak terkait, penyelenggaraan laboratorium inovasi berjalan dengan sukses.
Masing-masing tahapan dilaksanakan sesuai dengan jadwal dengan output
yang bahkan melebihi target. Tahap Drum-up menghasilkan motivasi dan
semangat untuk berinovasi, tahap Diagnose menghasilkan 120 ide inovasi
dari 96 SKPD, tahap Design menghasilkan rencana aksi inovasi, tahap Deliver
menghasilkan bukti-bukti dan dokumentasi inovasi, dan tahap Display
ditandai dengan penyelenggaraan festival inovasi yang mengikutsertakan
67 ide inovasi.
1
terus
membangun
baik struktur
maupun
menuntut
keberlanjutan
dan
kelestariaanya.
Pembangunan
dan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana sebagian besar akan menimpa
masyarakat.
Dalam konteks kebutuhan bersama untuk selamat dari bencana, maka
satuan kampung dianggap sebagai satuan yang tepat untuk diberdayakan
dan di susun organisasinya. Kampung sebagai satuan terkecil pemerintahan
secara
historis
dapat
diarahkan
untuk
menyusun
perencanaan
mengembangkan
program pengurangan
risiko bencana
budaya
masyarakat
di
Kota
Yogyakarta.
PRBBK
awalnya
diharapkan
kebutuhan-kebutuhan
dari
kelompok
ini
dapat
dalam
mengkaji,
menganalisis,
menangani,
berdasarkan
kebutuhan
kampung
dalam
menanggulangi
bencana.
Tujuan khusus pengembangan Kampung Tangguh bencana ini adalah:
1) Sinkronisasi pengembangan Pengurangan Risiko Bencana berbasis
kampung
dengan
berdasarkan
konsep
Peraturan
Desa/Kelurahan
Kepala
Badan
Tangguh
Nasional
Bencana
Penanggulangan
bencana;
sektor
swasta,
perguruan
tinggi,
lembaga
swadaya
masyarakat (LSM), organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan kelompokkelompok lainnya yang peduli.
Keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah kunci
inovasinya. Dalam kegiatan ini masyarakat didorong untuk dapat mengenali
karakter bencana di wilayahnya, sehingga upaya penanggulangan
bencana bisa hadir dari kesadaran bersama anggota masyarakat.
Kesadaran yang dibangun juga akan membentuk rasa kepemilikan
masayarakat atas kegiatan atau berbagai bentuk usaha mitigasi baik berupa
fisik infrastruktur maupun nonfisik peningkatan kapasitas masyarakat dalam
menanggulangi bencana. Pada kegiatan ini pula masyarakat diajak untuk
merencakan sendiri berdasarkan pengetahuan mereka akan karakter
bencana kampungnya upaya tanggap darurat mulai dari peringatan dini
hingga penentuan jalur evakuasi menuju pengungsian. Masyarakat pula
melalui kajian kebutuhannya mengelola posko pengungsian.
C. MEKANISME KAMPUNG TANGGUH BENCANA.
Kampung dikatakan tangguh jika mampu melakukan penilaian terhadap
risiko bencana yang ada di kampung tersebut dan melakukan perencanaan
serta tindakan untuk mengurangi risiko bencana yang ada. Pelaksanaan KTB,
dilakukan dengan cara fasilitasi masyarakat kampung. Proses fasilitasi
dilakukan oleh fasilitator yang diangkat dari masyarakat di kecamatan terkait.
7
kesadaran
bencana,
pemahaman
karakter
bencana
untuk
sumber
pengurangan risiko
daya
berbagai
Rencana
Bencana
memuat
rencana
tindakan
segera
jika
terjadi
dalam
menghadapinya,
serta
Penilaian
Ancaman,
karena
harus
bersaing
dengan
program-
program
aksi
PRB
dan
Rencana
Kontinjensi
Kampung
perlu
dan pelaporan yang baik. Kegiatan-kegiatan ini perlu dilakukan sejak awal
pelaksanaan program di berbagai tingkatan, mulai dari tingkat kota
sampai tingkat masyarakat. Perangkat pemantauan dan evaluasi perlu
dibuat sesuai dengan kemampuan pemerintah Kota Yogyakarta, sumber
daya yang ada dan kapasitas warga, serta dapat memberikan bukti-bukti
yang diperlukan untuk memberi penilaian.
11
tiap
kampung.
Peran
fasilitator
menjadi
sangat penting
dalam
12
pelayanan
pendaftaran pasien dimulai pukul 07.30 11.00 WIB, dan jam pelayanan klinik
dimulai bila dokter telah selesai visite ke bangsal tersehingga selesai
pelayanan lebih dari pukul 14.00 WIB. Keadaan ini mendorong pasien untuk
antri sejak pagi agar mendapatkan nomor antrian kecil, sehingga terjadi
antrian panjang pada pagi hari sebelum loket pendaftaran dibuka. Hal ini
berdampak munculnya oknum penjual jasa mencarikan nomor antrian
(calo) bagi pasien yang tidak bersedia antri sendiri.
Dari keluhan pelanggan diperoleh informasi bahwa, pendaftaran manual
berdampak munculnya penjual jasa mengambilkan nomor antrian, sehingga
pasien yang datang sendiri memperoleh nomor urut besar. Ketidakpastian
jam mulai pelayanan di klinik mengakibatkan penumpukan pasien di ruang
tunggu, ketidaknyamanan pasien, rasa lelah dan bosan, sehingga pasien
merasa pelayanan tidak cepat, selesai pelayanan pasien sampai lebih dari
pukul 14.00 WIB, memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui udara.
13
pasien
tidak
punya
kesempatan
untuk
konsultasi
atau
kompetensi
dan
kinerja
pegawai
secara
berkesinambungan
3. Mewujudkan
rumah
sakit
pendidikan,
wahana
penelitian
dan
pengembangan
4. Membangun sistem informasi dan manajemen rumah sakit yang handal
14
5. Mewujudkan menejemen yang efektif dan efisien dalam iklim kerja yang
terintegrasi dan kondusif
6. Ikut mewujudkan Yogyakarta sebagai kota berwawasan lingkungan
sehat.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka
diharapkan pelayanan RS yang diberikan akan semakin berkualitas dan
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan
suatu teknologi informasi yang cepat, tepat dan akurat. Bagian pendaftaran
sebagai lini depan rumah sakit merupakan kunci awal dari kesuksesan
kecepatan pelayanan di Rumah Sakit begitu pula dengan kecepatan dalam
pelabelan menu makanan di instalasi Gizi dan pemberian etiket obat di
Instalasi Farmasi . Oleh sebab itu perlu terus menerus dilakukan inovasi untuk
mempercepat dan memudahklan pasien baik dalam mengakses layanan
kesehatan maupun pada saat menerima layanan kesehatan di Rumah Sakit.
Dalam mewujudkan pelayanan dengan standart profesi tertinggi berbasis
keselamatan pasien, maka Direktur RSUD Kota Yogyakarta memutuskan
membentuk Tim Inovasi untuk merencanakan kegiatan inovasi, dengan
esensi inovasi adalah penambahan pelayanan untuk meningkatkan akses
dan memudahkan masyarakat.
B. INOVASI YANG DILAKUKAN
Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Kota Yogyakarta merupakan rumah sakit
milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang terletak di Bagian Selatan Kota
Yogyakarta, berbatasan dengan Kabupaten Bantul yang mudah diakses dari
berbagai penjuru dengan kapasitas 200 tempat tidur, dengan fasilitas yang
cukup.
Kondisi saat ini di RSUD Kota Yogyakarta adalah, rata-rata kunjungan pasien
rawat jalan pada tahun 2014 mencapai 400 orang per hari,
15
pelayanan
pendaftaran pasien dimulai pukul 07.30 11.00 WIB, dan jam pelayanan klinik
dimulai bila dokter telah selesai visite ke bangsal tersehingga selesai
pelayanan lebih dari pukul 14.00 WIB. Keadaan ini mendorong pasien untuk
antri sejak pagi agar mendapatkan nomor antrian kecil, sehingga terjadi
antrian panjang pada pagi hari sebelum loket pendaftaran dibuka. Hal ini
berdampak munculnya oknum penjual jasa mencarikan nomor antrian
(calo) bagi pasien yang tidak bersedia antri sendiri.
Dari keluhan pelanggan diperoleh informasi bahwa, pendaftaran manual
berdampak munculnya penjual jasa mengambilkan nomor antrian, sehingga
pasien yang datang sendiri memperoleh nomor urut besar. Ketidakpastian
jam mulai pelayanan di klinik mengakibatkan penumpukan pasien di ruang
tunggu, ketidaknyamanan pasien, rasa lelah dan bosan, sehingga pasien
merasa pelayanan tidak cepat, selesai pelayanan pasien sampai lebih dari
pukul 14.00 WIB, memungkinkan terjadinya penularan penyakit melalui udara.
Dengan jumlah pasien yang banyak, maka kesempatan pasien untuk
mendapatkan haknya menjadi berkurang karena waktu ketemu dengan
dokter di klinik terbatas, rata-rata waktu pemeriksaan dokter hanya 5 menit,
sehingga
pasien
tidak
punya
kesempatan
untuk
konsultasi
atau
membahayakan
pasien.
Disamping
itu
pasien
yang
telah
16
pasien,
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
harapan
pegawai
secara
pelanggan
2. Meningkatkan
kompetensi
dan
kinerja
berkesinambungan
3. Mewujudkan
rumah
sakit
pendidikan,
wahana
penelitian
dan
pengembangan
4. Membangun sistem informasi dan manajemen rumah sakit yang handal
5. Mewujudkan menejemen yang efektif dan efisien dalam iklim kerja
yang terintegrasi dan kondusif
6. Ikut mewujudkan Yogyakarta sebagai kota berwawasan lingkungan
sehat.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka
diharapkan pelayanan RS yang diberikan akan semakin berkualitas dan
dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan
suatu teknologi informasi yang cepat, tepat dan akurat. Bagian pendaftaran
sebagai lini depan rumah sakit merupakan kunci awal dari kesuksesan
kecepatan pelayanan di Rumah Sakit begitu pula dengan kecepatan dalam
pelabelan menu makanan di instalasi Gizi dan pemberian etiket obat di
Instalasi Farmasi . Oleh sebab itu perlu terus menerus dilakukan inovasi untuk
17
18
Internal
Strengths
1. Status BLUD sehingga
Eksternal
Weaknesses
1. Evaluasi kinerja
pengelolaan
belum optimal
keuangan lebih
dilakukan
fleksibel.
2. Direktur mendorong
terciptanya ide
2. Keterbatasan
tenaga programmer
komputer
Pemilik
tergabung
dalam
Persadia
Strategi S-O
Strategi W-O
1. Siapkan anggaran
1. Tingkatkan frekuensi
untuk ekstensi
evaluasi kinerja
pelayanan.
yang dilaporkan
2. Ekstensi pelayanan
kepada pelanggan
di luar jam kerja.
kepada Dewas
2. Optimalkan kerja
sama dengan
bagian TIT PemKot
Yogyakarta
Threaths
1. Stigma negatif
Strategi S-T
Strategi W-T
1. Optimalkan system
1. Lakukan promosi
masyarakat
informasi berbasis
pelayanan RSUD
terhadap rumah
komputerisasi
melalui berbagai
sakit pemerintah
bangunan dan
kebersihan ruang
supervisi kebersihan
perawatan RS lain
yang sekelas
19
media
2. Tingkatkan integritas
pegawai RSUD
Pengukuran
efektivitasnya,
semakin
menggunakan
besar
skala
nilainya.
5.
Keterangan
Semakin
:
besar
Pengukuran
20
D. PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemangku kepentingan di Rumah Sakit Kota Yogyakarta yang terkait
dengan inovasi ekstensi pelayanan dapat dikelompokkan dalam
empat kuandran sebagai berikut :
kepentingannya rendah) :
Kepentingannya Kuat):
1. Direktur RSUD Kota Yk
1. Bagian Organisasi
2. BPJS
Pengaruhnya rendah) :
pengaruhnya kecil) :
1. Wakil
Direktur
Keuangan
Umum
21
&
dapat
diakses
dengan
pendaftaran
by
phone
nomor
untuk
untuk
mempercepat
identifikasi
pasien
dalam
SISTEM PEMANTAUAN
Cara Mengatasi :
untuk
kerusakan software
H. DAMPAK INOVASI
Inovasi ekstensi pelayanan yang baru dilakukan dalam waktun 9 bulan
akan terus berlangsung dan berakhir bulan Oktober 2016, meskipun
23
pilihan
layanan
pendaftaran
berupa
layanan
KEBERLANJUTAN
Ekstensi layanan inovasi diharapkan dapat menjadikan model
pengembangan inovasi lainnya di RSUD sehingga pelayanan kepada
masyarakat pengguna layanan mudah diakses, sederhana, cepat,
aman, dan nyaman.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran sekaligus inspirasi
bagi penyelenggara kesehatan lainnya, misalnya puskesmas, rumah
sakit pratama, dan klinik kesehatan lainnya :
1. Untuk
eksetensi
pelayanan
dibutuhkan
pimpinan
yang
yang
berkomitmen
tinggi
dan
kompeten
untuk
terwujudnya inovasi.
2. Perubahan harus dilandasi dengan latar teoritis dan observasi yang
dalam terhadap lingkungan. Dalam menyusun inovasi menggunakan
teori untuk merancang perubahan pada RSUD Kota Yogyakarta.
Sehingga perubahan yang dilakukan bersifat ilmiah dan objektif.
3. Tidak takut menjadi agen perubahan, pantang menyerah, dan jangan
takut gagal.
4. Birokarsi tidak harus selalu birokratis, melalui penyederhanaan birokrasi
dan komunikasi egaliter dan informal dapat menghasilkan inovasi yang
mudah diterapkan.
24
No.
BPHTB (Rp)
WP
1.
Jual Beli
37.440.338.266 2.495
2.
Tukar Menukar
643.800
3.
Hibah
1.321.366.975
259
4.
Hibah Wasiat
849.625.676
10
5.
Waris
7.231.557.887
887
6.
lain
7.
Pemisahan
hak
yang
mengakibatkan 755.722.306
328
peralihan
8.
159.935.000
9.
13.490.500
10.
Penggabungan usaha
32.000.000
11.
Peleburan usaha
12.
Pemekaran usaha
13.
Hadiah
14.
1.585.787.675
61
15.
289.375.900
51.298.028.135 4.061
Sumber : Seksi Pendaftaran & Pendataan Bidang Pajak Daerah DPDPK Kota
Yogyakarta
26
Pada periode yang sama tahun 2014, jumlah Wajib pajak yang mengajukan
permohonan mutasi PBB terlihat pada table di bawah :
No.
Bulan
Permohonan
1.
Januari
22
2.
Pebruari
70
3.
Maret
94
4.
April
96
5.
Mei
75
6.
Juni
85
7.
Juli
50
8.
Agustus
80
9.
September
95
10.
Oktober
98
11.
Nopember
21
12.
Desember
20
Jumlah
806
Sumber : Seksi Pendaftaran & Pendataan Bidang Pajak Daerah DPDPK Kota
Yogyakarta
Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 terjadi peralihan
hak atas tanah dan/bangunan di Kota Yogyakarta sebanyak 4.061 WP
BPHTB, tetapi pada tahun yang sama jumlah pemohon mutasi PBB hanya 806
orang. Hal ini menunjukkan tingkat keaktifan WP BPHTB untuk mengajukan
permohonan mutasi WP PBB masih sangat rendah (19,8%), karena saat
mengurus peralihan hak tanah sudah dianggap selesai ketika sertifikat tanah
sudah terbit, tidak dilanjutkan dengan pengajuan permohonan mutasi WP
PBB.Akibatnya SPPT PBB yang terbit pada tahun berikutnya pasca terjadinya
peralihan hak tanah masih mencantumkan WP PBB (pemilik hak tanah) yang
lama. Hal ini menimbulkan permasalahan, diantaranya;
27
1.
2.
3.
Wajib pajak PBB yang baru tidak mau menerima Ketetapan PBB
karena masih tertera nama pemilik yang lama;
4.
Inovasi Mujib Bung Juli harus dikaji secara teknis dan yuridis agar tujuan mulia
untuk memberikan kemudahan kepada Wajib Pajak BPHTB dipastikan tidak
melanggar ketentuan yang berlaku.
C. MEKANISME INOVASI
Inovasi Mujib Bung Ali diawali dengan adanya keluhan dari masyarakat
tentang masih banyaknya kesalahan data yang tertera dalam Surat
pemberitahuan Pajak Terhutang PBB, baik dari Wajib Pajak langsung maupun
perangkat Kelurahan dan Ketua RW maupun Ketua RT yang terlibat secara
langsung dalam proses pendistribusian SPPT PBB tersebut. Salah satu
kesalahan yang sering muncul adalah SPPT PBB diterbitkan atas nama pemilik
tanah yang lama, sedangkan tanah tersebut sudah beralih haknya kepada
orang lain. Logika sederhana masyarakat adalah PBB dan BPHTB keduaduanya dipungut dan dikelola oleh DPDPK, sehingga setiap ada peralihan
hak tanah yang terdeteksi melalui proses BPHTB seharusnya DPDPK segera
merubah melalui proses mutasi nama PBB, sehingga dipastikan setiap
peralihan hak tanah akan diikuti dengan pergantian nama PBB. Berangkat
dari keinginan masyarakat yang menghendaki diselaraskannya pelayanan
BPHTB dan PBB di DPDPK, maka diperlukan upaya pemetaan atas sisdur
masing-masing pelayanan, personil yang selama ini menangani, letak loket
pelayanan, aplikasi sistem yang digunakan dan kajian regulasinya.
BPHTB adalah pajak daerah yang harus dipungut dengan cara self
assessment, sehingga Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung,
menetapkan dan menyetor sendiri kewajibannya. DPDPK akan melakukan
penelitian terhadap penetapan BPHTB yang dibuat Wajib Pajak, dan apabila
sudah benar akan divalidasi agar dapat diproses lebih lanjut di Kantor
Pertanahan. Semua informasi peralihan hak atas tanah baik karena
perbuatan hukum atau peristiwa hukum (jual beli, waris, hibah, hadiah, dan
lain-lain) dipastikan masuk DPDPK pada saat pembayaran BPHTB.Agen yang
selama ini berperan sangat besar dalam proses pengurusan sertifikat tanah,
30
mulai dari pembuatan Akte Jual Beli, pembayaran BHPTB, Pajak penghasilan
dan pendaftaran tanah adalah Notaris maupun Camat selaku Pejabat
Pembuat Akta Tanah. Sehingga, informasi BPHTB tersebut merupakan data
awal calon pemilik tanah yang akan diolah DPDPK untuk merubah nama
Wajib Pajak PBB. Tetapi di lain fihak data calon pemilik tanah tersebut belum
serta merta bisa dijadikan acuan untuk merubah nama Wajib Pajak PBB,
karena pembayaran BPHTB di DPDPK baru merupakan tahap awal dari
proses penerbitan sertifikasi tanah, dimana prosesnya masih berlanjut
dengan pembayaran Pajak Penghasilan (PPh) bagi penjual tanah di kantor
pelayanan pajak pratama Yogyakarta dan proses finalnya berupa
penerbitan sertifikat tanah oleh Kantor Pertanahan.Artinya tidak semua Wajib
Pajak BPHTB yang datanya sudah masuk di DPDPK bisa dijadikan acuan untuk
mutasi nama PBB secara otomatis, karena tidak semua Wajib Pajak BPHTB
sertifikatnya akan terbit, tergantung dari hasil verifikasi keabsahan peralihan
hak oleh kantor Pertanahan. Di lain fihak, dalam sisdur mutasi nama Wajib
PBB selama ini dilakukan oleh DPDPK atas dasar adanya permohonan mutasi
dari Wajib Pajak PBB, sehingga merubah nama Wajib Pajak PBB tanpa
persetujuan Wajib pajaknya dikhawatirkan rawan gugatan dari Wajib Pajak
terhadap Pemerintah Kota Yogyakarta.
Strategi
yang
dilakukan
DPDPK
sebelum
inovasi
dilakukan
adalah
31
1. Wajib Pajak BPHTB yang melaporkan data peralihan hak atas tanah &
membayar kewajiban BPHTB kepada DPDPK tidak serta merta bisa
dijadikan acuan untuk mutasi nama Wajib Pajak PBB, mengingat
peralihan ha katas tanah masih dalam proses dimana finalisasinya
berada di Kantor Pertanahan saat sertifikat hak atas tanah terbit;
2. Dalam ketentuan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah & Retribusi
Daerah ada ketentuan bahwa Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris
dan kepala kantor yang membidangi pelayanan lelang negara
melaporkan pembuatan akta atau risalah lelang Perolehan Hak atas
Tanah dan/atau Bangunan kepada Kepala Daerah paling lambat
pada tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya, apabila terlambat
dikenakan sanksi administratif berupa denda sebesar Rp250.000,00 (dua
ratus lima puluh ribu rupiah) untuk setiap laporan.
3. Secara yuridis Akta yang dibuat menunjukkan bahwa hakatas tanah
sudah sah beralih kepada pihak pembeli meskipun sertifikat tanah
belum terbit atas nama pembeli tersebut, sehingga data AJB yang
dilaporkan oleh Notaris/PPAT/Kepala kantor lelang kepada Walikota cq.
Ka. DPDPK dapat dijadikan acuan untuk merubah wajib Pajak PBB;
4. Sesuai ketentuan Perda Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2011 tentang
PBB P2 : Pasal 26 ayat (1) : Atas permohonan Wajib Pajak atau karena
jabatannya, Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dapat membetulkan
SPPT, STPD, SKPD atau SKPDLB yang dalam penerbitannya terdapat
kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung dan/atau kekeliruan
penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan daerah.
5. Dengan demikian Walikota cq. Ka. DPDPK punya kewenangan untuk
merubah data PBB secara jabatan tanpa mendasarkan pada adanya
surat permohonan dari Wajib Pajak PBB, sehingga mutasi Wajib Pajak
PBB secara otomatis mendasarkan pada AJB tidak menyalahi
32
hibah,
dll
Wajib
Pajak
BPHTB
masih
harus
mengajukan
permohonan mutasi nama Wajib Pajak PBB setelah sertifikat hak tanah
terbit.
D. PEMANGKU KEPENTINGAN
Proses terbentuknya inovasi Mujib Bung Ali melibatkan pihak internal DPDPK,
terutama Kepala DPDPK, Kepala Bidang Pajak Daerah, kepala Seksi
Pendaftaran
&
Pendataan,
Kepala
Seksi
Penetapan,
Kepala
Seksi
Kota Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2010 tentang BPHTB Pasal 92 ayat (1) :
Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris dan kepala kantor yang membidangi
pelayanan lelang negara melaporkan pembuatan akta atau risalah lelang
Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan kepada Kepala Daerah
paling lambat pada tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.
Pasal 93 ayat (1) Pejabat Pembuat Akta Tanah/Notaris dan kepala kantor
yang membidangi pelayanan lelang negara, yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92 ayat (1) dikenakan sanksi
administratif berupa denda sebesar Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu
rupiah) untuk setiap laporan.
Selama ini pengawasan terhadap penyampaian laporan pembuatan akta
beserta pengenaan dendanya belum ditangani secara memadai oleh
DPDPK, sehingga dengan adanya inovasi sisdur Mujib Bung Ali ini sekaligus
akan membuat sisdur pelayanan penerimaan laporan beserta penentuan
petugas pelaksananya di DPDPK, baik petugas penerima laporan, petugas
pemantau keterlambatan laporan maupun petugas penerima denda
keterlambatan laporan.
Sehingga untuk mewujudkan sisdur Mujib Bung Ali harus dibuat Standar
Operasi Pelayanan (SOP) Pelayanan Mutasi Wajib Pajak PBB simultan dengan
Peralihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan untuk jenis Peralihan Jual Beli,
termasuk SOP lain yang terkait dan mendukung, yaitu :
1. SOP Penerbitan Nomor Identitas Wajib Lapor untuk Notaris;
2. SOP Penerbitan Surat Ketetapan Denda dan Surat Ketetapan Denda
Administrasi Pelanggaran Akta;
3. SOP
Pendapatan
dan
laporan
Pertanggungjawaban
Penerimaan DPDPK;
4. SOP Pelayanan Administrasi Surat Masuk;
5. SOP Penagihan;
6. SOP Pengarsipan.
35
Bendahara
spontan
dan
insidentil,
hal
ini
dapat
disiasati
dengan
37
1. Banyaknya data base Wajib pajak PBB dalam aplikasi SISMIOP PBB yang
diup date melalui proses mutasi secara jabatan pada tahun berjalan;
2. Banyaknya SPPT PBB terbit pada tahun berikutnya dengan data Wajib
Pajak sudah dimutasi disesuaikan dengan nama pemilik hak atas tanah
yang terakhir.
Maka parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui efektifitas inovasi
ini adalah Rasio Jumlah Mutasi WP PBB secara Jabatan dengan Jumlah WP
BPHTB kategori jual beli.
Dampak ikutan lainnya, mengingat inovasi ini menciptakan sisdur baru
berupa pemantauan atas penyampaian Laporan akta, maka Laporan
Pembuatan Akta yang disampaikan Notaris dimanfaatkan secara maksimal
sehingga akan teridentifikasi :
1. Jumlah Notaris yang tertib menyampaikan Laporan;
2. Jumlah Notaris yang melanggar ketentuan karena menyampaikan
laporan melebihi saat jatuh tempo yaitu tanggal 10 bulan berikutnya;
3. Masuknya denda keterlambatan laporan pembuatan akta Notaris
sehingga
menjadi
potensi
baru
Pendapatan
Asli
Daerah
kota
38
39
bahan
pustaka
dan
informasi
sebagai
sumber
belajar
masyarakat.
Berdasarkan survey minat baca yang dilakukan oleh Badan Perpustakaan
dan Arsip Daerah DIY pada bulan Oktober-Desember 2014, menempatkan
Kota Yogyakarta dengan Indeks Minat Baca Masyarakat sebesar 79,42
dimana menempati rangking tertinggi di DIY. Oleh karena itu Kantor
ARPUSDA sebagai satu-satunya perpustakaan umum di Kota Yogyakarta
harus berusaha mempertahankan sekaligus meningkatkan indeks tersebut
dengan melakukan berbagai kegiatan peningkatan minat membaca. Hal
tersebut selaras dengan motto The Dynamic Library perpustakaan, dimana
harus selalu melakukan dinamisasi layanan seiring dengan tuntutan
masyarakat.
Pada sisi lainnya berdasarkan data kunjungan perpustakaan pada tiap
tahunnya, mengalami kenaikan kunjungan yang sangat pesat. Dari tahun
2010 sebesar 75.044 orang, tahun 2011sejumlah 115.469 orang, tahun 2012
40
sejumlah 126.205 orang, dan data terakhir pada tahun 2014 sejumlah 143.793
orang. Peningkatan pengunjung tersebut berakibat terhadap keterbatasan
gedung dan ruang layanan maupun ruang baca perpustakaan.
Disamping itu dengan perkembangan kota Yogyakarta menjadi kota
modern, menyebabkan masyarakat melakukan aktifitas maksimal pada tiap
harinya. Oleh karena itu meskipun mereka mempunyai minat baca yang
cukup tinggi tetapi tidak mempunyai cukup waktu untuk datang ke
perpustakaan
termasuk
meminjam
koleksi
sekalipun.
Sehingga
ini merupakan
layanan delivery service (yaitu servis antar bahan pustaka berupa buku
41
perpustakaan
Yogyakarta
pada
kantor
dengan
ARPUSDA
sistim
kepada
pesan
http://perpustakaan.jogjakota.goidataupun
melalui
mail:
masyarakat
web
di
Kota
perpustakaan
perpus_jogja@yahoo.co.id.
Dengan
meminjam
koleksi
buku-buku
perpustakaan,
sedangkan
Daerah
jumlah
(ARPUSDA)
Kota
pengunjung
Yogyakarta
perpustakaan
setelah
yang
melihat
mengalami
dan
Para
Pustakawan
yang
memahami
tentang
sepakat
dibentuk
sebuah
tim
kecil
guna
merencanakan,
kepada
masyarakat
pengguna/pemustaka
dengan
44
maka
dilakukan
evaluasi
program,
berkaitan
dengan
dilakukan
selama
ini
oleh
layanan
perpustakaan
dalam
dan
web.
Prinsip
memaksimalkan
layanan
dilakukan
dalam
disebabkan
pada
jam
tersebut
terjadi
penumpukan
personalia layanan mengingat bergabungnya dua shift. Shift pagi pada jam
07.30-15.30 sedangkan shift sore pada jam 12.00-20.00 wib.
Mobilisasai personalia pendukung layanan JAMILA adalah dengan
melakukan penjelasan tentang konsep layanan JAMILA, alur dan prosedur
kerja, serta efektifitas layanan pada jam tersebut. Hal ini untuk mempertegas
akan tugas pokok personalia layanan agar tidak tumpang tindih dengan
layanan intern perpustakaan.
Dengan adanya inovasi layanan JAMILA diharapkan terjadi peningkatan
jumlah peminjaman buku-buku perpustakaan, terutama peminjaman sistim
pesan antar. Adapun secara kwalitas layanan perpustakaan juga akan
meningkat. Hal tersebut ditandai dengan ruang/area perpustakaan tidak
sepadat sebelum adanya layanan JAMILA sehingga pengunjung merasa
nyaman. Pada sisi lain, masyarakat secara umum mempunyai pilihan,
apakah akan memanfaatkan koleksi perpustakaan melalui datang langsung
ke perpustakaan ataupun bukunya dikirim oleh pustakawan ke masyarakat.
Hal tersebut dapat tergambar sebagaimana tabel berikut:
46
Output :
a. Keterbatasan transaksi
peminjaman-pengembalian
buku di Perpustakaan Kota
Yogyakarta.
b. Ruang layanan perpustakaan
terlalu padat
Output:
a. Peningkatan kwantitas dan
kwalitas
layanan
peminjaman buku
b. Masyarakat mendapatkan
layanan bahan pustaka
dari perpustakaan tanpa
harus
berkunjung
ke
perpustakaan
serta
stakeholder
seluas-luasnya
untuk
ikut
mencermati
layanan
JAMILA
untuk
mendapatkan
tanggapan
masyarakat.
Sebagai halnya sebuah perubahan, maka adanya inovasi tidak mudah
untuk mengajak semua personalia memahami sekaligus mendukung
pelaksanaan inovasi tersebut. Ada rasa keengganan untuk menjalankan,
sebab secara pemikiran praktis tambahan layanan akan meningkatkan
beban kinerja personalia
47
Pada sisi lain, masih banyak masyarakat yang merasa harus ke perpustakaan
karena ada beberapa pilihan, bukan hanya peminjaman buku. Berbagai
pilihan tersebut seperti meminjam buku sembari wifi, diskusi, belajar bersama,
berekreasi, dan sebagainya.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, berkaitan dengan adanya
tambahan inovasi, maka pemahaman yang cukup kepada segenap
personalia perpustakaan khususnya bagian layanan. Pemahaman ini harus
menyentuh agar terbentuknya komitmen personalia dimana harus selalu
meningkatkan
layanan
kepada
masyarakat.
Apabila
kita
tidak
dengan
animo
masyarakat,
inovasi
layanan
JAMILA
dimana pada titik akhir jumlah sirkulasi bahan pustaka (peminjamanpengembalian buku) akan semakin meningkat.
E.
kebutuhan
mereka.
Pada
inovasi
ini
perpustakaan/melalui
49
prasarana
fisik
di
wilayah,
sedangkan
kelembagaan
sosial
50
yang dimiliki wilayah, walaupun ada juga kelemahan serta tantangan yang
dihadapi.
Kesempatan serta peluang potensi yang dimiliki dengan melimpahnya
pelaku usaha yang berada di wilayah, memberikan harapan besar adanya
solusi masalah yang dihadapi.Komunikasi diantara pemerintah, pelaku usaha
dengan masyarakat selama ini belum intens terjalin.Peluang nyata menjadi
bukti adanya kepedulian pihak pelaku usaha terhadap masyarakat adanya
pembinaan kesehatan lengkap dengan bantuan berupa sumur air bersih,
MCK serta sarana pendukungnya di wilayah Rt. 18 RW.04 Kelurahan
Kotabaru.
Masyarakat dengan sebutan kurang beruntung, banyak sekali tinggal di
sepanjang sungai Code terbentang dari RT. 01 RW.01 serta RT. 18, 21.Selain di
wilayah tersebut terdapat area daerah berada di tanah Magersari, yang
letaknya di RT. 15, 16, serta 17 RW. 04. Pemukiman yang sangat padat dengan
status tanah di daerah wedi kengser aliran sungai Code sangat menyulitkan
stimulan Pemerintah secara formal masuk pada daerah-daerah tersebut.
Rencana kegiatan mengoptimalkan komunikasi dengan pelaku usaha se
wilayah Kelurahan Kotabaru Kecamatan Gondokusuman, memberikan
harapan besar bagi keduanya, dengan alas an dari sisi pelaku usaha dapat
memberikan partisipasi aktif berupa pengabdian riil kepada masyarakat,
sedangkan dari sisi masyarakat pengabdian pelaku usaha tersebut
merupakan stimulant yang sangat penting sebagai solusi masalah selama ini
yang diharapkan.
Terjalinnya simbiosis pemerintah, pelaku usaha serta masyarakat memberikan
kontribusi sangat penting dengan asas memberdayakan masyarakat.
Masyarakat yang selalu menggantungkan harapan dengan bantuan
pemerintah, di kemudian hari dapat berdaya dengan mengoptimalkan
kerjasama pihak pelaku usaha.
Jalinan kerjasama yang terjalin merupakan potensi yang sangat penting
untuk mendongkrak berdayanya masyarakat kurang beruntung untuk bisa
51
wujud nyata tanggung jawab kepedulian yang terjadi sebagai aksi dan
reaksi.
B. OPTIMALISASI CSR: SEBUAH TEROBOSAN UNTUK MENJALIN KERJASAMA
TRIPILAR PEMERINTAH, PELAKU USAHA, MASYARAKAT
Inovasi-inovasi yang dikembangkan di Kelurahan Kotabaru tidak terlepas dari
Lurah Kotabaru sebagai kepanjangan Pemerintah Kota Yogyakarta yang
membaca potensi serta peluang yang dimiliki wilayah, walaupun ada juga
kelemahan serta tantangan yang dihadapi.
Banyaknya
pengalaman
di
dunia
pendidikan
serta
pengalaman
masyarakat,
baik
dari
pelaku
usaha,
tokoh
masyarakat,
54
segenap
potensi
tersebut
Kelurahan
Kotabaru
secara
makro
Hal yang lain di atas telah diuraikan bahwa sebagian wilayah Kelurahan
Kotabaru berada di daerah pinggir Sungai Code khususnya RW. 1, 4 dan
tanah Magersari, sehingga banyak kebutuhan masyarakat terkait sarana
dan prasarana fisik yang tidak dapat diampu dengan APBD. Sedangkan
penduduk yang ber KMS serta masyarakat kurang mampu sangat banyak di
wilayah tersebut.
Pagu Indikatif Kelurahan Kotabaru relatif kecil dibandingkan dengan pagu
Kelurahan yang lain di Kota Yogyakarta, Pagu tahun 2015 sebesar 200 juta
dan 2016 sebesar 220 juta meliputi kegaitan pemberdayaan masyarakat dan
sarana
prasarana
fisik
di
wilayah,
sedangkan
kelembagaan
sosial
oleh
steakholder
gabungannya.Membicarakan
pelaku
potensi
usaha
menyangkut
dengan
segenap
lengkap
dengan
berbagai keunggulan dan kelemahan yang dimiliki oleh karena hal tersebut
dari berbagai latar belakang tersebut diupayakan untuk diramu agar
masyarakat dapat meningkatkan potensi yang dimiliki.
Potensi
masyarakat
sebagian
besar
bekerja
dari
sector
jasa
dan
segi
fisiknya
mengembangkan
dan
mengupayakan
kesehatan
rumah
yang
sehat
termasuk
di
dalamnya
pencahayaan,
yang
dihadapi.Ada
pun
pihak-pihak
yang
yang
akan
keserasian diantara pemerintah, steakholder dan masyarakat. Peluangpeluang yang kegiatan yang menjadi masalah bagi masyarakat dapat
menjadi solusi masalah bagi steakholder khususnya pihak swasta ( pelaku
usaha
),
dengan
berbagai
program
kegiatan
kemasyarakatannya.
pada
suatu
langkah
lanjut
menjadi
komunikasi
yang
kelembagaan
serta
Pemerintah
Kelurahan
Kotabaru
sebagai
dengan
pihak
swasta
dan
berbagai
pemangku
sumber
tenaga
yang
tersedia
didukng
rasa
senasip
PEMANGKU KEPENTINGAN
Pemangku kepentingan yang langsung berhadapan langsung dengan
masyarakat
tentunya
Lurah
skaligus
sebagai
kepanjangan
tangan
saling
peduli
dengan
lingkungan
mereka
dari
segenap
pelaku
usaha
untuk
mendarmabhaktikan
kesejahteraan
melalui
peningkatan
perekonomian.
memberikan
pelajaran
yang
berharga
kepada
masyarakat
masyarakat
terlena
untuk
meminta
pemugaran
rumah,
melihat
permasalahan
status
hak
atas
tanah
yang
tidak
tidak
bisa
menyediakannya
haruslah
masyarakat
dan
steakholder dituntut untuk kreatif dan berinovasi guna mencari solusi masalah
yang dihadapinya.
Kelima, mengembangkan sikap kemitraan dari masyarakat dan steakholder,
mempunyai ilustrasi banhwa masyarakat, steakholder danpemerintah
merupakan tripilar untuk mewujudkan pembangunan di wilayah.Sudut
pandang masing-masing sangat bertolak belakang tetapi ketiganya
merupakan pilar yang harus saling dukung agar optimal kerjasamanya, oleh
karena itu sifat kemitraan merupakan langkah jituuntuk mengatasi masalah
masyarakat bantaran sungai.
66
E. REPLIKASI INOVASI
Berbagai inovasi yang dimunculkan dari berbagai daerah sangatlah
mungkin untuk direplikasi oleh daerah lain, tetapi di suatu daerah terdapat
keunikan dan karakter masing masing yang tidak bisa diplagiat oleh daerah
lain. Berkembangnya meanset masyarakat serta kesatuan cara pandang
masyarakat dalam rangka memandang suatu program kegiatan yang
dilakukan oleh pihak swasta melalui kegiatan CSR, memberikan nilai yang
sangat rumit demi menempuh proses keberhasilannya. Proses menuju
keberhasilan ini mempunyai ciri khusus di masing-masing daerah.
Budaya lokal yang terjadi di masyarakat serta berkembangnya pola pikir
masyarakat secara umum menyebabkan dinamika di lingkungan semakin
maju, artinya berpikir kearah ke depan dengan melihat perkembangan yang
terjadi. Permasalahan yang terjadi saat ini merupakan bahan penting untuk
merencanakan program kegiatan.Inventarisasi permasalahan serta sarana
dan prasarana yang menjadi kebutuhan masyarakat menjadi substansi
perencanaan program CSR di masa mendatang sebagai tindak lanjutan.
Karakter, adat kebiasaan, pola pikir, pola tindak serta kearifan lokal yang
menjadi pegangan di suatu daerah tertentu membuat inovasi daerah yang
dicetuskan menjadi hal yang sangat unik dan khusus. Inilah hal yang
menjadikan inovasi boleh sama tetapi output yang dihasilkan sangat
berbeda.
67
JUMANTIK MANDIRI
A. DEMAM BERDARAH, SEBUAH MOMOK DI MASYARAKAT.
Sebagai sebuah Kantor Pemerintah, Kelurahan Gedongkiwo mempunyai
fungsi
dan
tugas
sebagai
pelayanan
dan
Pemberdayaan.
Dalam
komitmen
untuk
menciptakan
Inovasi
untuk
menambah
yang
tertuang
dari
Puskesmas
Mantijeron
Kota
Yogyakarta
68
penerapan
kebijakan
harus
dikaji
terlebih
dahulu
agar
72
C. PROSES INOVASI
Langkah
langkah
dan
tahapan
yang
harus
dilakukan
untuk
4.
5.
6.
7.
Melakukan
Rapat
Koordinasi
para
pemangku
kepentingan
pelaksanaan Inovasi
8.
9.
wilayah)
sebagai
Scock
Teraphy
agar
disiplin
inovasi
berjalan
dengan
sempurna,
dimana
pada
proses
strategi
pada
pelaksanaan
program
inovasi
yang
Melakukan
pemberantasan
pemantauan langsung
sarang
yang
nyamuk
ditengarai
pada
dengan
cara
tempat-tempat
Para
pemangku
ini
berguna
untuk
memberikan
74
JUMANTIK
MANDIRI
yang
digagas
oleh
Kelurahan
75
Lampu senter/Baterai.
Pensil/Ballpoin.
Sumberdaya Manusia :
Pelaksana
sebuah
menyelesaikan
kegiatan
pekerjaan
mutlak
yang
diperlukan,
telah
ditetapkan.
karena
untuk
Sebagaimana
dievaluasi,
maka
akan
diambil
76
kebijakan
untuk
memperbaiki
dalam
pelaksanaan
JUMANTIK
MANDIRI
ini,
dalam
Setelah semua hal tersebut di atas tercukupi, maka ada output yang didapat
dalam pelaksanaan kegiatan JUMANTIK MANDIRI, dari mulai proses
77
melakukan
pemantauan
pada
saat
pelaksanaan
pekerjaan
79
80
H. LESSON LEARNED
Suatu program pekerjaan yang dilakukan, akan menghasilkan suatu
pelajaran yang dapat dipetik untuk dapat dijadikan pedoman ataupun
wawasan yang akan diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari. Pelajaran
yang berharga dari kegiatan tersebut akan berdampak positif, sehingga
mampu merubah perilaku maupun pola pikir yang mengerjakan pekerjaan
tersebut dan juga akan mempengaruhi lingkungan di mana pelaksanaan
pekerjaan itu berlangsung.
Sebagaimana telah dijabar di atas, pelaksanaan inovasi Kelurahan
Gedongkiwo yang melaksanakan program kerjanya dengan memilih
JUMANTIK MANDIRI, maka dari hasil pelaksanaan pemantauan jentikpun
dapat diambil pelajaran yang bisa merubah perilaku hidup masyarakat.
Adapun manfaat dari pelaksanaan JUMANTIK MANDIRI dapat diambil
pelajarannya sebagai berikut :
Terbentuknya Budaya Perilaku Hidup Bersih di Masyarakat.
Masyarakat peduli akan kebersihan lingkungannya.
Masyarakat berperan aktif pada kegiatan-kegiatan di wilayahnya.
terbentuknya team work para anggota Keluarga pada kegiatan
keseharian di dalam rumah sebagai wujud Keluarga yang harmonis di
setiap rumah tangga.
Membentuk pola pikir masyarakat akan arti pentingnya pencegahan dari
pada pengobatan.
I. REPLIKASI INOVASI
Wabah Demam Berdarah, telah menjadi bagian dari jenis penyakit yang
sangat dikhawatirkan oleh masyarakat luas. Karena penyakit ini dapat
mengakibatkan kematian bagi orang yang terjangkit, apabila orang tersebut
tidak lekas tertolong untuk penangannya, sehingga penyakit Demam
Berdarah ini dapat perhatian khusus bagi Pemerintah Indonesia khususnya
Kementrian Kesehatan. Pertimbangan demikian, karena penyakit ini selalu
81
datang dalam jumlah yang lebih besar ketika saat siklus 5 (lima) tahunan tiba
dan hal tersebut terjadi diseluruh wilayah di Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut di atas, beberapa institusi yang pemerhati dari jenis
penyakit ini mencari obat sekaligus pencegahannya, maka kemudian dicari
cara atau jalan keluarnya untuk mengantisipasi kejadian atau memutus siklus
5 (lima) tahunan ini. Dari penelitian dan analisa yang telah dilakukan,
kemudian ditemukan cara pencegahan yang lebih efektif dan efisien untuk
pemberantasan
nyamuk
pembawa
penyakit
Demam
Berdarah.
input data cukup dilakukan sekali, dan administrasi bisa dilakukan secara
simultan.
Dengan adanya kelembagaan pelayanan terpadu satu pintu, seluruh
perizinan dan non-perizinan dapat terlayani dalam satu lembaga. Harapan
yang ingin dicapai adalah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
peningkatan investasi dan bertujuan meningkatkan kualitas layanan publik.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan dalam hal perizinan adalah melalui ditetapkannya Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
No.
24
Tahun
2006
tentang
Pedoman
IZIN DASAR
1. IMB
2. HO 12
IZIN
OPERASIONAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
TDP
SIUP 3
TDUP 9
IUTM 6
IUP2T 6
IUPP
TDG
84
Usaha
serta
penyederhanaan
waktu
kunjungan
86
Struktur
Deskripsi
Sponsor
Kota Yogyakarta.
SPONSOR
KepalaDinas
Project leader
KabidReg. dan PK
Project Leadership
Kasi Regulasi
Project Leader
Team Working
Team Working
SKPD Terkait
Internal Dinas
88
3. Masyarakat
4. Pelaku Usaha
5. LPMK
6. Paniti Kismo Kraton Ngayojokarta.
7. Bagian Tata Pemerintahan
E. PENGGUNAAN DAN MOBILISASI SUMBER DAYA.
Dari keterkaitan stakeholder diatas didapat gambaran yang memberi
dorongan dan hambatan serta daya dukung dalam keberhasilan proyek
ini yaitu; ada dua Stakeholder Eksternal yang menimbulkan dampak positif
dan negatif dalam inovasi, stakeholder tersebut adalah Masyarakat dan
LPMK.Pengaruh negatifnya adalah adanya sebagaian masyarakt dan
LPMK yang menyatakan setiap perizinan sebelum diajukan di Dinas
Perizinan terlebih dahulu harus adanya persetujuan dari stakeholder
tersebut. Hal ini akan menambah proses pelaksanan perizinan, sehingga
tujuan penyederhanaan pelayanan perizinan akan menjadi tidak optimal
lagi.
Keterlibatkan instansi teknis dalam perizinan adalah tidak langsung dalam
proses pelaksanaan penerbitan perizinan, namun sebagai persyaratan
dalam mengajukan suatu perizinan ( contoh antara lain Dokumen
Lingkungan dikeluarkan oleh BLH, Rekomendasi pemanfaatan tanah
negara dikeluarkan oleh Bag. Tapem dll)
Yang termasuk stakeholder teknis adalah semua yang aktif secara
langsung melaksankan inovasi yaitu dari semua unsur internal Dinas
Perizinan dan dari ekstenal adalah Bagian Hukum dan Bagian Organisasi.
90
Deskripsi
91
10.
11.
12.
13.
: Setiap
kegiatan
diberitahukan
yang
jauh-jauh
akan
dilaksanakan
hari
sebelum
92
Pendekatan
: Dilaksanakan
In
hause
tranning/pelatihan
solusi
atas
: - Dalam
penyusunan
Regulasi
pendaftaran
93
SIUP
TDP
Pemohon yang
Direktur
Pemilik/Direktur
masih berlaku;
/penanggung
/penanggung
jawab
jawab
perusahaan;
perusahaan yang
Gangguan;
bangunan yg belum
3) Neraca;
4) Foto copy
usaha jenis
gangguan kecil;
3) Gambar denah
NPWP;
5) Foto copy
berlaku;
2) Foto copy Izin
Teknis;
3) Surat penunjukan
pimpinan
Cabang, jika
Akta pendirian
Perusahaan
bangunan untuk
/ perubahan,
cabang;
jika berbentuk
badan hukum;
4) Kajian Lingkungan,
6) Foto copy
dikecualikan untuk
Pengesahan
jenis gangguan
badan hukum
kecil;
4) TDP Pusat,Jika
perusahaan
cabang;
5) Foto copy Akta
pendirian /
perubahan, jika
berbentuk badan
Pendirian
hukum;
Perusahaan/cabang
bagi usaha yg
Gangguan;
berbentuk badan
hukum/badan
usaha;
memperbaharui;
94
6) Surat pernyataan
9) Foto copy
Pengesahan
badan
perjanjian sewa-
hukum/Keputusan
menyewa apabila
Menteri Hukum
tempat yang
digunakan bukan
berbentuk PT;
milik sendiri
10)Materai.
Izin Gangguan
SIUP
TDP
JUMLAH
(HO)
Secara sendiri
12
18 hari
Secara Pararel
12
12 hari
J. REPLIKASI INOVASI
Ada suatu kata-kata bijak yang sangat baik sekali dan berhubungan dengan
keberlanjutan inivasi daerah yaitu Carilah teladan dari generasi masa lalu,
dan jadilah teladan bagi generasi masa depan..
Dari kata-kata diatas dapat diartikan bahwa dalam kehidupan manusia
memang memerlukan suatu keteladanan dari masa lalu ataupun dari orangorang masa lalu. Keteladaan tersebut ditujuan unutk lebih menyempurnakan
atau
untuk
melakukan
peningkatan
dalam
kehidupannya.
Dalam
mendirikan atau
dan esensi dari pelayanan perizinan usaha secara paralel tersebut. Setelah
mengetahui alasan tersebut diharapkan sistem dan mekanisme pelayanan
menjadi motivasi dan semangat untuk dapat dipertahankan serta dapat
diteladani dan diterapkan di daerah lain.
Mengapa pelayanan perizinan secara paralel dipertahankan secara
berkelanjutan dan dapat diterapkan di daerah lainnya, hal ini dikarenakan
dalam pelayanan perizinan secara paralel ini mengandung nilai yang
universal dan dapat dianalisis dan dicermati bagi orang yang melakukan
inovasi dan perubahan yaitu sebagai berikut :
1. Pelayanan ini juga dapat menjadi salah satu reformasi birokrasi.
Pelayanan ini merupakan salah satu alat sebagai mereformasi
birokarsi dalam pelayanan publik, hal ini dikarenakan pelayanan ini
menyederhanakan dan mempercepat proses layanan perizinan
usaha dari sisi waktu , biaya dan persyaratan yang menjadi
kebutuhan dan harapan masyarakat modern.
2. Membantu pertumbuhan pelaku usaha.
Bahwa subtansi dari pelayanan ini adalah membantu secara luas
akan
keberadaan
pelaku
usaha
dalam
upaya
unutk
lebih
akan
kebutuhan
pelayanan
yang
dapat
memenuhi
98
melanggar kaidah-kaidah
bersemangat
untuk
melayani,
tak
jarang
mereka
7. Mengikuti perkembangan
Di setiap organisasi pasti ada regulasi yang menjadi dasar
pelaksanaan tugasnya. Regulasi penting untuk selalu mengikuti
perkembangan dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu dalam
pelaksanaan pelayanann perizinan secara paralel harus juga
mengikuti perkembangan masyarakat dunia usaha, mau kearah
mana
perkembangannya,
segingga
100
regulasinnya
pun
harus
pada
masyarakat.
Agar
senantiasa
program
program
101
tenaga
kerja
produktif
yang
menganggur
dan
setengah
secara nyata dengan potensi yang dimiliki dan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri sendiri serta masyarakat pada umumnya. Ide inovasi
rumah trampil muncul dari hasil diskusi warga masyarakat dan pemerintah
Kelurahan Keparakan dalam upaya mengembangkan potensi wilayah,s erta
mengurangi penggangguran dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Muncul rumah trampil sebagai sebuah ide dalam rangka
mengatasi berbagai persoalan-persoalan sosial yang ada di wilayah. Aspek
sosial ekonomi masyarakat mendorong pemerintah Kelurahan bersama
sama pengarajin yang sudah berhasil untul dapat mengatasi persmasalahan
sosial yaitu pengangguran, kemiskinan, makin banyaknya pendatang yang
tidak memiliki ketrampilan yang menjadikan beban sosial sendiri bagi
Pemerintah, sementara dari aspek ekonomi supaya usaha kerajinan dapat
berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tujuan
Tujuan dari inovasi rumah trampil keparakan adalah masyarakat yang
mandiri dan sejahtera. Tidaklah mudah untuk mendapatkan apa yang
dinamakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Berbagai upaya harus
dilakukan termasuk berbagai program pembangunan yang dilakasanakan
pemerintah saat ini dalam rangka mencapai masyarakat yang mandiri dan
sejahtera. Berbagai program diluncurkan, namun semakin hari justru semakin
jauh dari apa yang di harapkan. Olehkarena itu sebuah terobosan inovasi
dilakukan oleh Kelurahan Keparakan yang didukung oleh segenap
komponen masyarakat. Rumah trampil memberikan keuntungan bersamasama baik masyarakat yang di latihdientaskan maupun para pelaku usaha
yang sudah berhasil akan semakin berkembang usahanya. Transfer ilmu
pengetahuan yang dilakukan akan semakin menambah ketrampilan dan
pengetahuannya, serta semakin banyak tenaga kerja, semakin banyak
produksi dan semakin banyak pula omset penjualan. Hal ini dilakukan secara
bersama sama sehingga semakin maju dan berkembang. Kampung
keparakan kidul yang sudah terkenal dengan kampung industri kerajian akan
103
PELAKSANAAN
PEMBUATAN
OLEH
MASYARAKAT,
masyarakat dan didukung oleh potensi yang ada di wilayah. Diawali dari
sudah banyaknya para pengarajin yang sudah berhasil, serta banyaknya
kebutuhan masyarakat akan berbagai produk yang dihasilkan dari kampung
keparakan, namun masih juga banyak warga yang potensial tetapi tidak
memiliki ketrampilan dalam hal bidang kerajinan, sementara potensi wilayah
sangat
mendukung
dengan
semakin
banyaknya
masyarakat
yang
membutuhkan.
Sosialisasi dilakukan baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah
kelurahan dengan tokoh-tokoh masyarakat. Tahap sosialisasi perlu dilakuakn
agar pelaksanaan kegiatan betul betul dapat dilaksanakan dan didukung
oleh segenap komponen masyarakat. Pemahaman keapad masyarakat
perlu
dilakukan
agar
sejalan
dengan
keinginan
masyarakata
dan
pemuda,
pengangguran,
para
pencari
kerja
maupun
ibu
105
Strategi Pelaksanaan
Strategi
yang
dilaksanakan
oleh
Kelurahan
Keparakan
adalah
sosial
masyarakat
untuk
membangun
lingkungan
dan
ilmunya
kepada
masyarakat,
serta
kemauannya
untuk
107
D. OUTCOME
Memampukan masyarakat dengan maksimalkan ketrampilan.
Output dari rumah trampil adalah masyarakat yang tidak memiliki
ketrampilan,
para
penganggur
dan
belum
mendapatkan/memiliki
KENDALA
Kendala utama yang dihadapi adalah justru datang dari para peserta yang
akan dilatih dan didik untuk menjadi tenaga trampil di bidang keraajinan.
Tidak semua para pengganggur dan pencari kerja sepoenuhnya mau
mendalami secara tekun, sehingga diperlukan mayarakat yang benar benar
108
mau mandiri sehingga bisa mengikuti kegiatan secara tekun. Ketekunan dan
keseriusan dalam melakukan kegiatan sangatlah penting, karena tanpa
ketekunan dan keseriusan sangatlah sulit untk dapat menjalankan usaha
secara mandiri. Hal ini terlihat jelas banyaknya para apemuda sekarang yang
ingin praktis dan enak bekerja dapat uang banyak tanpa harus bekerja
keras.
Sementara yang namanya usaha kecil tentunya dimulai dari hal-hal yang
kecil terlebih dahulu dan memerlukan proses yang panjang. Selain itiu
keterbatasan sarana dan prasarana juga menjadikan persoalan tersendiri
dalam keberlangsungan rumah trampil. Dengan tempat dan sarana
seadanya tentunya kurang optimal dalam melaksanakan kegiatan.
G. MANFAAT
Inovasi rumah trampil keparakan menjelang satu tahun dilaksakannya
program sudah nampak hasilnya yang secara langsung maupun tidak
langsung dinikmati oleh masyarakat. Secara tidak langsung semakin
dikenalnya kampung keparaakan kidul dikenal luas masyarakat, serrta
semakin berkembangnya indtrustri kerajinan di keparakan kidul. Secara
langsung dapat dilihat semakin banyaknya jumlah pengrajin yang ada di
keparakan kidul khususnya dan keparakan pada umumnya.
Demikian pula semakin pesatnya perkembangan industri kerajinan yang
ditandai dengan semakin banyaknya shoroom/ outlet penjualan. Secara
tidak langsung juga dilahat dari semakin berkurangnya persoalan sosial yang
ada di wilayah. Jumlah pengangguran yang semakin berkurang, jumlah
pengarajin bertambah, para pencari kerja tidak kesulitan lagi untuk
mendapatkan perekerjaan asal ada kemauan dan ketekunan untuk
berkembang. Persoalan soaial di wilayah sedikit banyak dipengaruhi juga
oleh banyaknya aktifitas masyaraakat yang kurang positif karena tidak ada
kegiatan-kegiatan yang positif. Dam pak sosialnyaa saangatlah luas,
109
maupun
pelaksanaan.
Pemerintah
tentunya
dalam
110
REPLIKASI INOVASI
Inovasi rumah trampil yang ada di kelurahan Keparakan sangat mungkin dan
bisa direplikasi di tempat atau daerah lain, baik dengan jenis dan bentuk
yang sama ataupun berlainan dari aspek materi dan jenis ketrampilannya,
tetapi tetap menggunakan model yang sama. Namun yang terpenting
adalah terbangunnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan
masyarakat daalam upaya mengatsi persoalan persoalan yang ada di
wilayah yang nantinya mampu menimbulkan kesadaran bagi masyarakat
untuk mau dalam berpartisipasi langsung aktif dalam masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kalaupun mungkin
nantinya daerah lain dalam hal ini kecamatan lain di Kota Yogyakarta belum
mereplikasikan rumah trampil di wilayahnya, dari Kelurahan Keparakan siap
menampung warga dari kecamatan lain/14 Kecamatan yang ada di Kota
Yogyakarta untuk dilatih/transfer ilmu secara gratis di Rumah Trampil
Keparakan.
111
Perkembangan
pembangunan
disektor
pariwisata
di
Kota
dalam
kegiatannya
banyak
menggunakan
air
tanah
yang
mempergunakan
air
dan
berusaha
secara
bersama-sama
Danunegaran
dan
Ngadinegaran.Untuk
pengerjaan
untuk
113
sumber daya alam yang ada. Kegiatan diawali oleh sekertariat Kelurahan
Mantrijeron melakukan:
1) Rapat Koordinasi dengan Ketua RT/RW, LPMK. BKM. dan Tokoh
Masyarakat.
2) Membentuk Tim Pelaksana Inovasi yang terdiri dari : -Lurah, Sekertaris, Kasi
Pembangunan, Kasi Pembangunan Kecamatan, LPMK Kel.Mantrijeron
Pembuatan seribu biopori dilaksanakan secara bertahab, direncanakan lima
tahun anggaran. Setiap tahun anggaran membuat 200 unit biopori di satu
lingkungan/ ex RK
dimulai anggaran
Rp15,.000.000,-
Tahapan kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober dan Nopember 2015
-
114
menyampaikan
Pengguna Anggaran
Sebagai
pelaksana
kegiatan
pembuatan
200
biopori
di
Lingkungan Jogokariyan.
Warga pemilik lahan sebagai pemelihara biopori,melaporkan secara
lesan atau tertulis pada rapat berkala tingkat RT/RW
RT/RW menerima laporan dari warga dan mengkoordinasikan pada
rakordasi di kelurahan.
115
LPMK dan
evaluasi
Pertriwulan.
F. DAMPAK INOVASI
Pembangunan akan terus berjalan sarana pariwisata di Kota Yogyakarta
akan terus dikembangkan ,meskipun pembangunan hotel dikendalikan
penambahannya ,melihat minat investor yang sangat besar untuk
mengembangkan bisnis dibidang perhotelan khususnya di wilayah Kelurahan
Mantrijeron ,dari hotel kelas melati akan dikembangkan menjadi hotel
berbintang dengan fasilitas kolam renang yang dalam operasionalnya nanti
akan lebih banyak menggunakan air bawah tanah.
Dengan telah dibuat 200 unit resapan air lubang biopori di wilayah
lingkungan Jogokariyan yang meliputi RW 09, 10,11,12 diharapkan :
116
lain.
Penghematan
air
sangat
dibutuhkan,
menghemat
penggunaannya atau berusaha menabung air tanah dan air hujan yang
ada dengan membuat resapan lubang biopori.
Membuat Lubang Resapan Biopori tidaklah sulit, langkahnya :
1. Pilih lokasi yang sesuai (tempat air menggenang, halaman
Pekarangan, taman, lahan parkir dll),
2. Tanah yang akan dilubangi terlebih dahulu disiram dengan air agar
lunak,
3. Letakkan mata boor tegak lurus,lakukan penggeboran dengan
menekan dan memutar boor kekanan hingga masuk kedalam
tanah, dengan diameter kurang lebih 25 cm.
117
mandiri bisa
118
bentuk nyata untuk melestarikan anugerah Tuhan yang berupa air, yang bisa
diwariskan pada anak cucu kita dikelak kemudian hari.
119
A.
120
Manajemen
(SIM)
pengelolaan
barang
persediaan
akan
121
Selain kelompok itu dalam bentuk periodik, yaitu pada laporan stock
opname harga barang yang tercatat adalah harga terakhir entry
penerimaan).
122
Penerima
an
Barang
Input Transaksi
Penerimaan
Barang
Pengelua
ran
Barang
Barang
Rusak
Input Transaksi
Pengeluaran
Barang
Input Transaksi
Barang Rusak/
ED
Stok Opname
(Tutup Bulan)
Stok Opname
FIFO
Stok Opname
Harga Akhir
Laporan
Persediaan
FIFO
Laporan
Persediaan
Harga Akhir
Jurnal
Persediaan
Laporan Stok
Harian
Laporan Stok
Harian
Laporan Stok
Perbarang
Laporan Stok
Perbarang
Laporan Tutup
Bulan
Laporan Tutup
Bulan
123
124
125
banyak
pengurus/penyimpan
barang
yang
belum
memahami IT
3. Kesulitan database, karena masih banyak data yang belum dientry
dikarenakan keterbatan kemampuan SDM dalam IT.
4. Ada SKPD tetentu yang sebelumnya yang telah memiliki SIM
tersendiri dalam mengelola barang persediaan, sehingga bila
menggunakan SIMBARA harus 2 X kerja. Solusi yang ditempuh
adalah melakukan sinkronisasi 2 SIM ini. Namaun demikian hal ini
bakan hal yang mudah dan perlu waktu lama. Salah satunya SIM
yang sudah ada diciptakan oleh lembaga/pihak lain.
126
127
Mbangun Kampung
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil survey AC Nelson yang dilakukan oleh TVRI Yogyakarta
pada tahun 2013 dan tahun 2014 program acara yang masuk dalam 3 (tiga)
acara yang diminati oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya adalah
Pangkur Jengleng, Angkringan dan Ketoprak Sayembara. Dan berdasarkan
teori penyiaran dari Ishadi SK, dijelaskan bahwa produk penyiaran yang
dapat menarik pemirsa adalah yang mengandung unsur sex, humor dan
kekerasan.
Teori
tersebut
terbukti
dengan
hasil
survey
AC
Nelson
Mbangun Kampung
Media tahun 90an, pemirsa TVRI sangat familiar dengan acara Membangun
Deso, acara ini dikemas dalam tayangan sinetron dengan bumbu humor
serta menampilkan karakteristik lokal Kota Yogyakarta dengan nuansa
pedesaan dengan tetap menyisipkan pesan-pesan maupun informasi
mengenai berbagai kebijakan Pemerintah pada saat itu.
Terpicu dengan kerinduan terhadap acara TVRI Kota Yogyakarta tersebut
dan berdasarkan teori Ishadi SK yang menerangkan bahwa acara humor
merupakan salah satu sajian yang dapat menarik minat pemirsa untuk
mengikuti suatu sajian di media televisi, Bagian Hubungan Masyarakat dan
Informasi Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta mempunyai ide untuk
menghidupkan kembali sajian sinetron lokal tersebut.
Namun demikian, sajian tersebut akan kami sesuaikan dengan karakteristik
lokal Kota Yogyakarta berupa kondisi dan potensi kampung-kampung di
wilayah Kota Yogyakarta, sehingga nama acaranya adalah Membangun
Kampung.
129
C. Mekanisme Inovasi
Ada beberapa langkah dan tahapan yang dilaksanakan dalam melakukan
inovasi ini hal ini dimulai dari :
Rapat Koordinasi dengan pihak ketiga dan SKPD terkait dengan tema
yang diangkat dalam sinetron.
Kampung.
Setelah
itu,
akan
dilakukan
proses
penyuntingan.
131
dalam
mengendalikan
munculnya
permasalahan
dalam
demikian,
selama
ini
upaya
untuk
mencegah
terjadinya
selaku
APIP
dituntut
untuk
dapat
menjalankan
fungsi
ini
akan
meningkatkan
kapabilitas
yang
berguna
dalam
Inovasi ini lahir dan berpijak dari paradigma baru fungsi APIP sebagaimana
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah, dari pengawasan yang semula berfungsi
sebagai
assurance). Selain itu juga tuntutan bahwa APIP harus bisa meningkatkan
kapabilitasnya yang hal ini juga diukur melalui leveling APIP. Dengan
perkembangan tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin
tinggi maka akan berdampak pula meningkatnya akuntabilitas kinerja. Untuk
menjaga
hal
tersebut
maka
pengawasan
tidak
bisa
lagi
hanya
meminimalkan
temuan
pemeriksaan
oleh
Pemeriksa
di
lingkungan
Pemerintah
Kota
Yogyakarta.
Harapan
dari
terjadi
pengawasan
masuk
ketika
sudah
terjadi
adanya
proaktif
melakukan
pengawasan
134
dan
menempatkan
Klinik
Konsultasi
untuk
mengupayakan
pencegahan
terjadinya
tanpa
tatap
muka
dapat
dilakukan
melalui
Untuk itu, perlu adanya upaya peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM,
sehingga wawasannya senantiasa ter-update sesuai perkembangan kondisi
dan perkembangan perubahan kebijakan, sehingga dapat memberikan
layanan konsultasi secara baik dan tepat sasaran. Upaya peningkatan
kompetensi dan kapasitas ini dilakukan secara rutin melalui kegiatan
Pelatihan di Kantor Sendiri (PKS) ataupun dengan mengikutsertakan dalam
diklat/ bimtek teknis substantif. Seluruh biaya yang ditimbulkan dengan
terselenggarakannya kegiatan inovasi ini dianggarkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah yang ada di Inspektorat.
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan inovasi Klinik Konsultasi ini adalah
pengguna layanan akan memperoleh solusi atas permasalahan yang
dihadapi dalam bentuk hasil konsultasi, sehingga upaya pencegahan
terhadap terjadinya penyimpangan dapat berjalan dengan baik dan pada
akhirnya didapat outcome terminimalkannya penyimpangan yang terjadi
dan adanya temuan oleh pemeriksa eksternal.
D. SISTEM MONEV KLINIK KONSULTASI GOOD & CLEAN GOVERNMENT
Sistem monev dilakukan secara manual dan dilakukan secara berkala,
monev dilakukan dengan mengevaluasi proses penyelenggaran konsultasi
secara internal dan melakukan survei terhadap pengguna layanan. Di
samping itu juga, dilakukan monev untuk mengetahui tindak lanjut hasil
konsultasi apakah SKPD telah melaksanakan sesuai saran yang disampaikan
saat konsultasi dan apakah hal tersebut telah memberikan dampak positif
bagi SKPD yang bersangkutan dalam penyelesaian permasalahan yang
dihadapinya.
Ketika ada hal baru, sudah barang tentu tidak dapat berjalan dengan mulus
serta ada kondisi tidak nyaman yang harus dihadapi sebagai efek dari
berubahnya kebiasaan dan kemapanan yang sudah lama dirasakan.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam terselenggaranya berasal dari
internal maupun eksternal Inspektorat. Kendala internal yaitu keterbatasan
137
waktu dan tumpang tindih dengan tugas lain, solusi untuk penanganannya
dengan pengaturan internal yang lebih detail untuk metode dan waktu
penyelenggaraan konsultasi. Sedangkan kendala eksternal yaitu SKPD/unit
kerja masih enggan untuk memanfaatkan layanan, solusinya dengan terus
menerus melakukan sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam berbagai kesempatan.
E. DAMPAK INOVASI KLINIK KONSULTASI GOOD & CLEAN GOVERNMENT
kecil
antara lain
terpacunya
para
auditor
untuk
terjadinya
berbagai
penyimpangan.
Dampak
yang
hasil survei
KEBERLANJUTAN
INOVASI
KLINIK
KONSULTASI
GOOD
&
CLEAN
GOVERNMENT
Beberapa pelajaran sekaligus inspirasi yang diperoleh dengan dilakukannya
inovasi ini antara lain memberikan wawasan dan pengetahuan baru, baik
para auditor maupun SKPD/APIP lain/ masyarakat pengguna layanan serta
upaya pencegahan dapat dilakukan dengan lebih masif, sehingga kegiatan
pengawasan yang sifatnya post audit dapat dikurangi. Selain itu adalah
berkembangnya mindset positif untuk selalu melakukan pemantauan,
dimana selama ini pemantauan merupakan satu kegiatan dari siklus
manajemen yang paling lemah.
138
layanan ini dapat dimanfaatkan secara baik oleh SKPD mitra maka akan
mengurangi beban pengawasan yang selama ini lebih bersifat post audit dan
tentunya juga akan lebih efektif untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan
karena akan lebih cepat terdeteksi dan diantisipasi. Hanya saja kecepatan replikasi
tentunya juga sangat bergantung pada komitmen dari pimpinan tertinggi maupun
personil teknis pengampunya. Jika semua punya komitmen yang sama untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih maka upaya membuat
terobosan dan inovasi positif tentunya bukanlah hal yang sulit untuk dapat
diwujudkan.
139
untuk
mencari
dan
mendapatkannya
dengan
mudah
kehidupan
masyarakat
diperkotaan
saat
ini
dalam
komunikasi
mengatasi
masalah-masalah
mengenai
penularan/
140
sehingga
akan
mempermudah
penanganan
dan
dimasyarakat
sehingga
dapat atau
mungkin
dapat
141
Membangkitkan
pemahaman,
pengetahuan
dan
pengelolaan
C. KELOMPOK
SASARAN
YANG
AKAN
MENDAPATKAN
KEUNTUNGAN
Masyarakat
kelurahan
Suryodiningratan
Kecamatan
Mantrijeron
Kota Yogyakarta.
Puskesmas
dengan
mengingatkan
keberhasilan
masyarakat untuk
inovasi
Puskesmas
melanjutkan
tinggal
pemberantasan
didalam
kehidupan
Kecamatan
masyarakat
Mantrijeron
Kota
Kelurahan
Suryodiningratan
Yogyakarta sehingga
kelurahan
tinggal
Puskesmas,
memantau saja
tadi. Untuk
Memberikan
144
Undangan
2. Output Tahap 2 : Pengetahuan dan Pemahaman
3. Output Tahap 3 : Inventarisasi Sarana dan Prasarana
4. Output Tahap 4 : Strategi dan Kendala yang dihadapi para Pesan
Mandiri
e. Metode
1. Metode Tahap 1 : Rapat Koordinasi
2. Metode Tahap 2 : Bimtek
3. Metode Tahap 3 : Dropping Sapras
4. Metode Tahap 4
dihadapi.
145
yang
penampungan
berada
pada
bak
kamar
mandi
atau
pada
pemeriksaan
kamar
mandi
dan
tempattempat
yang
pertemuan
dan
PKK.
Selain
ada hukuman
yang
dalam periode tertentu bak mandi dan penampungan air yang ada
dirumahnya tidak ada jentiknya dan juga diumumkan pada pertemuan
pertemuan yang sama bahwa keluarga bapak disebelah dekat rumah
pak RW misalnya tidak ada jentiknya selama
semacam ini bisa untuk memberi contoh keluarga yang serta memberi
semangat inovasi
Hal hal yang seperti ini perlu dilestarikan, dikembangkan dalam kehidupan
dimasyarakat dan dijadikan budaya yang sangat baik untuk dilaksanakan.
F.
dan
keberhasilannya
berhasil suatu
suatu
kegiatan
kegiatan
tersebut, karena
dengan
pihak-pihak
yang
masalah
demam
berdarah
yang
berada di Kelurahan
masyarakat
dan
pemerintah
baik
di
tingkat
bawah
kelurahan,
sarang
nyamuk
yang
dilakukan
oleh
pemerintah,
laporan dari rumah sakit di mana pasien itu dirawat. Pasien yang menderita
demam tinggi dan di perkirakan menderita penyakit demam berdarah lalu
masuk ke Rumah Sakit tertentu setelah itu rumah sakit mendeteksi apakah
pasien itu menderita Penyakit demam berdarah/penyakit yang lain. Kalau
ternyata dalam diagnose/dalam tindakan yang dilakukan dilaboratorium
ternyata pasien tersebut menderita penyakit demam berdarah, maka rumah
sakit harus segera melaporkan kejadian ini ke dinas kesehatan kota, kalau
dinas
kesehatan
kota
memberitahukan
dan
menginformasikan
ke
biasanya
banyaknya
dilakukan
pada
pagi
hari
untuk menghindari
atau
Fogging
149
masyarakat sudah sangat mampu, karena biaya untuk kegitan ini sangat
mahal.
Ada 2 PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK OLEH KADER KESEHATAN
Pemberantasan sarang nyamuk yang dilakukan oleh kader kesehatan di
tiap RT diperiksa, dilaksanakan secara berkala dan terus menerus yaitu
seminggu sekali kesinambungan para kader itu mengunjungi tiap rumah
yang ada di wilayah RT nya masing-masing untuk melihat bak kamar
mandinya atau
maupun
penampungan air
yang
buku catatan yang dibawa oleh petugas tadi diberi tanda positif yang
berarti kamar mandi atau bak penampungan air ada jentiknya. Kegiatan
itu dilakukan untuk semua rumah yang ada di wilayah RT tersebut
sesudah semua rumah diperiksa, kemudian dikumpulkan buku catatan
tadi untuk diprosentasikan
mandi keluarga yang ada jentiknya dan yang tidak ada jentiknya,
apabila bak kamar mandi yang ada jentiknya tadi, maka yang punya
rumah diberitahu
Kejadian
masingmasing
kelurahan. Karena
Kecamatan
sarang nyamuk
secara
mandiri
ini
adalah
bisa dilakukan kapan saja baik pagi, siang, sore, atau malam hari karena
ada dirumahnya sendiri.
I. MANFAAT
Meningkatkan
kasadaran
dan
kepedulian
Masyarakat
akan
Membangkitkan
pemahaman,
pengetahuan
dan
pengelolaan
dampak
yamg
ditimbulkan
yang
berakibat
merugikan
masyarakat.
Kelurahan, Puskesmas
Kelurahan
pelaksanaan
dan
para Kader
Suryodiningratan. Surat
jumantik
edaran
yang
berisi
ada
di
tentang
yang
harus
dilakukan
untuk
pencegahan
berkembangnya nyamuk.
Membangkitkan
pola
pemberantasan
sarang
berpikir
masyarakat
nyamuk
agar
sebagai bentuk
kegiatan
budaya
keseharian di masyarakat.
3. OUTPUT TAHAP 3 INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA
bak
mandi, tempat
tempat tempat
lainnya
yang dapat
Senter
serta melihat
bahwa
vulome airnya agak banyak. Cara ini adalah cara yang efektif
dan paling
efsien, murah
serta
hasilnya
langsung
dapat
untuk
alat
tulis
mencatat
pemantauan
atau
YANG DITERAPKAN
UNTUK
MEMANTAU
KEMAJUAN
DAN
MENGEVALUASI KEGIATAN
Sistem yang diterapkan untuk memantau hasil dari kerjaan pesan
mandiri yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan secara berkala yaitu
setiap hari atau setiap empat hari atau seminggu sekali dalam
memantau atau memeriksa bak kamar mandi atau tempat
tempat penampungan air yang ada di rumahnya sendiri yang juga
akan di pantau lagi oleh kader jumantik RT di wilayah anggota
pesan mandiri secara berkala, karena para kader jumantik juga
akan memeriksa rumah -rumah para anggota pesan mandiri satu
persatu dan hasilnya juga dicatat. Jika nanti yang dipantau atau
diperiksa para kader jumantik RT tadi hasilnya positif, berarti tempat
penampungan air atau bak kamar mandinya
ada jentiknya
meskipun hanya satu tetapi bila dalam pementauan tadi tidak ada
jentiknya berarti nilainya negatif. Semua hasil dari pemantauan dari
para kader jumantik RT tadi akan dilaporkan semuanya dalam
setiap pertemuan, baik pertemuan di tingkat RT atau ditingkat RW
baik pertemuan rutin RT/RW maupun pertemuan pertemuan lainnya
diantaranya pertemuan
nama
bapak
itu, alamatnya
disana
dan RT nya
itu
daerah
sekitar
atau
daerahnya
berbatasan
dengan
deman
berdarah. Oleh
karena
itu,
harus
adanya
itu
bertujuan
suatu
telah
direncanakan
terlebih
dahulu
untuk
waktu
sumber berkembangnya
andai kata
masalah masalah
tangga
yang bertugas
untuk
membersihkan
rumah
156
M.DAMPAK INOVASINYA
Yaitu bahwa masyarakat didalam menjalani kehidupan sehari-hari sudah
bisa agak lebih tenang yang disebabkan penyebaran penyakit terutama
yang diidentifikasikan penularannya dilakukan oleh nyamuk misalnya yang
dilakukan warga RT.65 RW.17 Kelurahan Suryodiningratan yang sebelum
melaksanakan
PESAN
MANDIRI
jentik
nyamuk
diwilayah
itu
ditiap
keluarga pasti ada jentiknya akan tetapi setelah pesan mandiri berjalan
dengan baik dan terus menerus baik dilakukan secara harian atau
mingguan jentik nyamuk semakim berkurang masyarakat anggota pesan
mandiri sangat merasakan manfaatnya tentang lingkungan yang bersih
dan sehat, karena lingkungan sehat dan bersih akan dijauhi oleh
berbagai macam
dan
semakim
berkurang, contohnya
terutama
mengerjakan
serta
pada
anggota pesan
melakukannya
mandiri
yang
langsung
sendiri Fogging/pengasapan
yang
157
rutin dilakukan oleh para anggota pesan mandiri secara berkala terus
menerus dan rutin.
N. KEBERLANJUTAN INOVASINYA
Kebelanjutan inovasi tetap diteruskaan keberadannya bahkan diperkuat
dan dibantu dan didukung oleh para kader jumantik serta dari instansi
pemerintah dari tingkat Puskesmas, Kecamatan, Kelurahan, Polsek, Koramil,
KUA, dll. Ini bukti bahwa pesan mandiri harus didukung keberadaannya
dan dipertahankan karena sangat bermanfaat sekali dalam kehidupan
seharihari terutama di bidang kesehatan masyarakat, serta memberi
dukungan serta semangat agar supaya para anggota pesan mandiri
tidak jenuh dan berkurang semangatnya, dijaga agar p esan mandiri
tetap exis untuk jangka panjang dan mudah mudahan tidak hanya
menjadi sebuah slogan yang tgidak ada artinya, bahkan mungkin cuma
akan jadi munument yang tidak bermakna serta tidak ada yang
ngaruhke baik oleh warganya sendiri maupun oleh pemerinta. PESAN
MANDIRI agar supaya dibuat dengan berbagai kreasi ataupun ragam
pesona
dirumah
dalam penampilan
sendiri
dengan
pelaksanaannya
berbagai
cara
meskipun dilaksanakan
yang menarik,
dengan
akan menarik
semacam
akan
menambah
semangat
serta
tangan
dari
pemerintah
serta
158
diberinya
kebebasan
para
pandang
masyarakat
setempat
dalam
dipersamakan
persepsinya
dulu
agar
inovasi itu
dapat
di
159
hal
misalnya,
daya
serap
siswa
rendah
atau
metode
siswa
mengatasi
permasalahan
pembelajaran
di
kelas,
kegiatan
inovasi
Konsultasi
Belajar
Online
adalah
161
narasumber
menjawab
pertanyaan.Pengadaan
162
media,
strategi
layanan
kepada
peserta
didik
dalam
163
E.
Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan inovasi ini. Secara
garis besar mekanisme melalui 10 langkah yaitu :
1. Rapat Koordinasi Pembuatan inovasi
2. Inventarisasi permasalahan
3. Indentifikasi permasalahan
4. Solusi permasalahan
5. Rapat Koordinasi Penganggaran (Forum Musrenbangkel)
6. Uji coba kegiatan (Soft launching inovasi)
7. Rapat Koordinasi Monitoring & evaluasi I (Hasil Uji Coba)
8. Implementasi kegiatan Inovasi
9. Rapat Koordinasi Monitoring & evaluasi II (Hasil Pelaksanaan Kegiatan
Inovasi)
10. Rapat Koordinasi Tindaklanjut hasil monev pelaksanaan inovasi
F.
DAMPAK INOVASI
Informasi
Pemerintah
Kelurahan Pakuncen
164
Kota
Yogyakarta
melalui
identifikasi
masalah
tersebut
diatas,
maka
Dinas
penanaman
pembelajaran
kesadaran
etika
dan
165
usia
sekolah
dan
jumlah
kecelakaan
lalu
lintas
mengatasi
kendala
tersebut
adalah
dengan
167
D. DAMPAK INOVASI
Inovasi Memungkinkan adanya dampak yang diakibatkan,sesudah inovasi
dihasilkan.Hal yang dapat dilihat dari adanya inovasi ini adalah :
E. KEBERLANJUTAN INOVASI
Lesson learned yang diperoleh dari Inovasi ini adalah pentingnya bagi setiap
individu di negara ini memiliki budaya perilaku disiplin dalam berlalu lintas
dan untuk mewujudkan itu haruslah dimulai sejak anak-anak dan usia
sekolah, sehingga generasi bangsa yang tertib dan disiplin dalam
berkendara dan berlalu lintas akan terus terjaga dan mengakar.
Karena Sektor Jalan dan Lalu Lintas adalah juga menjadi wewenang dan
tanggungjawab disetiap Daerah maka tentunya sangat-sangat mungkin
untuk mereplikasi ide inovasi Taman Edukasi Keselamatan Lalu Lintas ini di
Daerah lain di seluruh Indonesia.
168
Menteri
63/KEP/M.PAN/7/2003
Pendayagunaan
tentang
Aparatur
Pedoman
Umum
Negara
Nomor
Penyelenggaraan
169
Kelurahan
sebagai
garda
terdepan dalam
pelayanan
masyarakat
idealnya memiliki performa yang maksimal baik dari sisi sumber daya
manusianya maupun sumber dananya, akan tetapi dengan keterbatasan
yang ada selama ini, maka mengharapkan pelayanan yang ideal dari
kelurahan merupakan hal yang masih di awang-awang. Kultur birokarsi di
Indonesia senyatanya masih belum berubah total semangat melayani
masih bersifat setengah hati, sehingga masyarakat yang sejatinya adalah
majikan belum bisa terlayani secara maksimal, Bagaimana mungkin,
hanya untuk legalisir surat-surat saja harus mengadap dua pejabat di dua
meja yang berbeda. Situasi ini jelas jauh dari prinsip pelayanan prima,
disamping membutuhkan waktu lama ditambah melihat sikap pejabat yang
memberi
pelayanan
jauh
dari
kesan
familiar,
ramah
dan
diberlakukannya
konsep
ini
Perusahaan
dimaksud,
kemudian
Lurah
selaku
ini
maka
pengurusan
Surat
Keterangan
Domisili
Perusahaan
di
Kelurahan
oleh Lembaga
Adminstrasi Negara,
2008 tentang Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja Kelurahan di Lingkungan
Kota Yogyakarta, memikul beban dan tanggungjawab yang tidak ringan,
ditambah lagi ketugasan yang harus dilaksanakan oleh Lurah/Kelurahan
dengan terbitnya Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2014
tentang Pelimpahan Sebagaian Kewenangan Walikota kepada Lurah untuk
Melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan Daerah.
Berdasarkan Perwal tersebut, Lurah/Kelurahan wajib melaksanakan 7 urusan
yaitu
Umum, Administrasi
Umum;
urusan
surat
akhir
Mei
2015
dibentuklah
tim
yang
bertanggunjawab
Keputusan
Lurah
Warungboto
Nomor6
Tahun
2015
tentang
kepada
Kasi
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Perekonomian
untuk
tokoh
masyarakat
RT,
RW,
para
pimpinan
lembaga
kegiatan
ini
pelaksana dalam hal ini adalah Kasi Pelayanan Informasi dan Pengaduan
dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Perekonomian.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan uji coba penerapan inovasi
tersebut selama dua bulan, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melihat
permasalahan, kendala apa saja yang dihadapi sehingga nantinya
setelah inovasi diaplikas ikan secara penuh bisa berjalan dengan sempurna.
Proses terlaksananya inovasi One Stop Service Keterangan Domisili
Perusahaan di Kelurahan Warungboto melibatkan semua karyawan dan
karyawati Kelurahan Warungboto, walaupun kegiatan ini nantinya hanya
akan ada 2 seksi yang terlibat dan bertanggungjawab langsung, akan
tetapi secara umum kegiatan ini merupakan tanggungjawab bersama.
Suskes dan tidaknya kegiatan ini terletak pada komitmen
dari
semua
memberikan pelayanan
yang
formal selalu dilakukan agar tercipta iklim kerja yang kompak dan kondusif
sehingga menghasilkan kinerja positif.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan inovasi ini adalah berupa Surat
Keterangan Domisili Perusahan (SKDP). Dimana proses penerbitan surat
keterangan ini menjadi lebih cepat dengan prosedur yang simple. Sebelum
dilakukan inovasi penerbitan surat ini membutuhkan waktu kurang lebih 10
menit karena harus melalui 2 3 petugas dengan meja yang berbeda,
akan tetapi setelah dilakukan inovasi waktu yang dibutuhkan maksimal 5
menit karena hanya melalui 1 petugas dengan meja. Adapun perbedaan
alur pelayanan sebelum dan setelah dilakukan inovasi dapat dijelaskan
pada gambar berikut :
Alur penerbitan SKDP sebelum dilakukan inovasi dapat dijelaskan bahwa
pemohon yang akan mengurus SKDP dengan membawa surat pengantar
RT/RW
mendatangi
meja
Kasi
Pelayanan
untuk
mendaftarkan
Kasi
Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Perekonomian
untuk
berhenti
disini
tetapi
akan
terus berproses
menuju
terhadap
dari petugas juga bertambah. Penambahan beban fisik ini apakah akan
mempengaruhi petugas atau tidak. Sebagaimana perubahan, di awalnya
pasti terdapat kondisi yang kurang nyaman, keadaan ini hanyalah efek
sementara dari sebuah perubahan, dimana mengubah pola perilaku
pelayanan dari yang sudah ada dan terbiasa menjadi diluar kebiasaan
memang butuh waktu untuk penyesuaian. Apalagi dengan pola pelayanan
baru ini petugas dituntut lebih aktif bergerak kesana-kemari untuk melayani
pemohon. Dengan berlakunya pelayanan Surat Keterangan Domisili
Perusahaan pola baru ini tampaknya tidak ada kendala yang berarti,
karena inovasi tidak merubah total system prosedur pelayanan, akan tetapi
hanya merubah sedikit berkaitan dengan prosedur yang harus dilakukan
dalam penerbitan Surat Keterangan Domisili Perusahaan di Kelurahan
Warungboto
D. DAMPAK INOVASI
Dengan diberlakukannya inovasi One Stop Service Keterangan Domisili
Perusahaan di Kelurahan Warungboto tentunya membawa dampak positif
terutama bagi pemohon, karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat
ditambah prosedur yang harus dillalui
lebih
sederhana,
tidak harus
179
180
Ketua RT
Sistem
yang
digunakan
untuk
memantau
kemajuan
dan
meninggal
sampai
pengurusan
Surat
Keterangan
Kematian.
C. DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN
Dampak sesudah inovasi adalah jarak antara waktu meninggal
dengan proses pengurusan lebih cepat, tidak lebih dari 3 hari, Surat
Keterangan Kematian sudah bias dipegang ahliwaris selanjutnya bisa
digunakan untuk mengurus Akta Kematian.
Sedangkan keberlanjutan dari inovasi ini antara lain :
a. Lesson
learned
yang
diperoleh
dengan
lebih
memberikan
mungkin,
karena
akan
lebih
adalah
menyadarkan
dan
181
berkas
pemohon
untuk
melaksanakan
pernikahan,
status.
Sedangkan
keberlanjutan
inovasi
tersebut
akan
A. LATAR BELAKANG
Esensi dari inovasi ini ada pada tujuan untuk mempermudah penyedia
barang/jasa
dalam
mendapatkan
informasi
tersedianya
pelelangan
sehingga tidak perlu selalu membuka browser untuk mengakses web LPSE
melalui komputer.
apa
yang
diterapkan
untuk
memantau
kemajuan
dan
185
kriminal
dapat ditekan.
B.
Ide inovasi ini berawal dari mimpi warga karangwaru memiliki lingkungan
yang bersih, sehat, aman, asri dan sejahtera.Berangkat dari mimpi, anganangan dan harapan warga, Lurah bekerjasama BKM Lembaga Sosial dan
tokoh masyarakat
berupaya merealisasikan
penataan lingkungan,
warga. Karena tanpa dukungan warga sehebat dan sekeras apapun ide
dan kerjasama Lurah dan tokoh masyarakat selamanya hanya akan menjadi
mimpi.
Dukungan sepenuhnya dari warga dalam hal ini tidak sekedar semangat
atau tenaga, tetapi juga kesiapan warga dalam finasial dan materiil.Hal ini
merupakan tugas Lurah, tokoh masyarakat dan Lembaga Sosial,bagaimana
membangun
semangat
segenapkerelaannya
baik
dan
memotivasi
finansiil
dan
warga
materiil
agar
ditengah
dengan
kondisi
yang tepat tentang penataan lingkungan ini, agar tujuan dari konsep
penataan lingkungan tidak hanya sekedar menata kali Buntung agar luapan
airnya tidak lagi mengakibatkan banjir jika musim penghujan.
Konsep penataan lingkungan ini diharapkan dapat memberi perubahan
tidak saja pada tata lingkungan secara fisik, namun juga memberi manfaat
lebih yang dapat membawa perubahan dalam perilaku hidup sehat warga,
sehinggaada peningkatan kesejahteraan warga.
Dan konsep menjadikan kali Buntung sebagai halaman depan merupakan
konsepyang
tepat
untuk
diterapkan
pada
penataan
lingkungan
KARANGWARU
NYAMAN
HUNI,
semakin
jelas
memberikan
Social
dan lebih
memperhatikan
dengan
pendekatan
189
KARANGWARU
NYAMAN
HUNI
sebagai
uji
coba
pemantapan proposal.
Instansi terkait berkaitan dengan peraturan-peraturan sehubungan akan
dilaksanakannya penataan lingkungan KARANGWARU NYAMAN HUNI oleh
Team dari PLPBK yakni instansi-instansi : Kimpraswil, DPDPK, BPN, BBWSOS,
DINSOS, BLH, DINTIB, DINJIN.
190
191
PENUTUP
Pengembangan Berkelanjutan
Pusat Intan hanya sebentar di Kota Yogyakarta, hanya beberapa bulan saja.
Mustahil untuk hadir lebih lama lagi. 120 inovasi yang telah dihasilkan belum
berarti apa-apa jika dibandingkan dengan besarnya tuntutan masyarakat
untuk disejahterahkan. Belum lagi perkembangan lingkungan strategis yang
begitu dinamis, yang membuat ke 120 inovasi tersebut perlu direview
kembali.
Mudah-mudahan metodologi berinovasi yang sudah diperkenalkan dapat
terus dipergunakan pada tahun-tahun mendatang untuk menyempurnakan
ke 120 inovasi tersebut, dan tentu saja termasuk untuk menghasilkan inovasiinovasi baru. Namun yang lebih penting dari metodologi berinovasi adalah
komitmen para pimpinan untuk berinovasi perlu terus dijaga bahkan jika perlu
ditingkatkan. Dengan komitmen yang tinggi, maka ada jaminan bahwa
pengembangan berkelanjutan terhadap inovasi-inovasi yang sudah ada
akan terjadi.
193