Anda di halaman 1dari 14

Proposal

Investasi
Usaha
Percetakan

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar belakang
Pekerjaan cetak-mencetak saat ini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-

hari. Mulai dari keperluan pribadi seperti sekolah dan kuliah, keperluan kantor, hingga
urusan bisnis seperti periklanan pasti membutuhkan proses cetak-mencetak. Seorang
siswa dan mahasiswa memerlukan proses mencetak untuk keperluan mencetak tugas
sekolah

atau

tugas

kuliahnya

bentuk hardcopy menggunakan desktop

dari

printer. Seorang

bentuk softcopy menjadi


guru

atau

dosen

memperbanyak bahan ajar atau soal ujian dengan proses mencetak (fotocopy). Sebuah
kantor atau instansi membutuhkan proses cetak-mencetak untuk keperluan administrasi
dan pengarsipan. Sebuah toko atau perusahaan membutuhkan proses cetak untuk
keperluan produksi dan periklanan. Karena kebutuhan yang besar akan pekerjaan cetakmencetak inilah maka teknologi industri percetakan berkembang dengan sangat pesat.
Teknologi percetakan sendiri sangat beragam. Dimulai dari percetakan manual
dengan sistem sablon. Namun teknologi sablon ini memiliki kekurangan seperti
terbatasnya fleksibilitas desain dan variasi penggunaan warna, proses yang memakan
waktu lama, dan harga produksi yang mahal jika mencetak dalam jumlah kecil. Lalu
percetakan menggunakan mesin cetak seperti mesin fotokopi dan mesin percetakan
offset. Kelebihan mencetak dengan mesin jenis ini adalah kecepatan produksi yang
tinggi, namun biaya cetak cukup tinggi bila mencetak dalam jumlah kecil dan media
cetaknya hanya bisa diaplikasikan pada kertas. Teknologi percetakan yang sedang laris
dan berkembang saat ini adalah percetakan digital. Teknologi percetakan ini memiliki
banyak kelebihan dibandingkan dengan teknologi percetakan yang mendahuluinya,
yaitu fleksibilitas desain dan penggunaan warna yang tidak terbatas, kualitas hasil

cetakan tinggi, media cetak yang dapat diaplikasikan ke bahan selain kertas, dan harga
produksi yang tidak besar walaupun produksi dilakukan dalam jumlah kecil.
Teknologi percetakan semakin hari akan terus berkembang. Teknologiteknologi baru dalam percetakan akan menyebabkan meningkatnya kualitas hasil cetak,
kecepatan proses pencetakan, dan cost yang semakin rendah. Hal ini akan berdampak
langsung pada konsumen, dimana permintaan dan kebutuhan akan pekerjaan cetakmencetak akan semakin besar, sehingga peluang bisnis percetakan ini juga semakin
besar.
B.

Justifikasi Pemilihan Objek Usaha


Jika melihat perkembangan bisnis percetakan saat ini, percetakan merupakan

salah satu bisnis yang sangat cepat berkembang karena bisnis ini memiliki prospek yang
baik dan cukup menjanjikan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha-usaha baru di
bidang percetakan yang tumbuh. Meskipun sudah banyak orang yang membuka bisnis
percetakan, namun konsumen dan pasarnya semakin hari semakin berkembang karena
pekerjaan cetak-mencetak sudah menjadi suatu kebutuhan pokok bagi personal, pemilik
usaha, maupun kantor dan instansi.
Salah satu instansi yang membutuhkan pekerjaan cetak-mencetak secara
kontinyu adalah instansi pendidikan seperti sekolahan. Sepanjang tahun sekolahan akan
membutuhkan pekerjaan cetak-mencetak untuk memenuhi kelengkapan sekolah.
Biasanya untuk memenuhi kebutuhan ini sekolahan tidak mengerjakan sendiri secara
langsung, namun dengan bekerja sama dengan pihak swasta lain. Tuntutan kerjasama
instansi pendidikan dengan pihak swasta lokal yang mampu memberikan kinerja lebih
baik dan lebih cepat mengilhami kami untuk memanfaatkan kemampuan kami di

bangku kuliah, informasi dari internet, dan pengalaman kerja kami dengan membuka
education partner grafis. Partner grafis yang kami rintis akan bergerak di usaha jasa
percetakan kelengkapan sekolah seperti kartu pelajar, Id card,diktat, buku pelajaran,
ijazah, dan sertifikat. Dalam proses optimalisasi kerja tersebur partner grafis ini
mebutuhkan tiga bidang utama yakni marketing, operasional,dan keuangan.
Sektor pendidikan merupakan sektor yang akan terus berkembang. Seiring
dengan berkembangnya sektor pendidikan, peluang usaha pada sektor ini pun semakin
meningkat, terutama universitas swasta yang terus melaksanakan program penerimaaan
mahsiswa baru melalui jalur tes khusus yang dilaksanakan di sekolah-sekolah di daerah
akan berimplikasi terhadap meningkatnya proses percetakan soal tes, pembuatan ID
card dan diktat, serta spanduk-spanduk publikasi. Dengan kebutuhan-kebutuhan di
dunia pendidikan kami hadir menjawab kebutuhan-kebutuhan percetakan grafis.
C. Modal Invetasi Awal
Modal Investasi awal adalah jenis modal yang harus dikeluarkan pada awal memulai
usaha, dan biasanya dipakai untuk jangka panjang

D. Biaya Operasional
Menurut Sudarsono dan Edillius (2001 : 201), Menyatakan bahwa biaya operasi
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional usaha suatu perusahaan.
Biaya operasi ini dikelompokkan menjadi :
1. Biaya tetap (fixed), yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran volume
kegiatan tertentu. Seperti biaya gaji karyawan yang jumlahya senantiasa tetap
berapapun berubahnya volume kegiatan.
2. Biaya semi tetap (semi fixed), yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan
tertentu dan perubahan dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
3. Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung.
4. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur
biaya variabel. Sebagai contoh dari biaya ini adalah biaya lembur, biaya bonus bagi
karyawan yang mencapai pestasi tertentu.

Adapun biaya operasional dari usaha percetakan ini terinci dalam tabel dibawah ini.

BAB II PEMBAHASAN
A. Analisis Aspek-aspek Penting dalam Pendirian Proyek/Usaha

N
o
1

Aspek Penting

Aspek Dinilai

Keterangan

ASPEK TEKNIS

a. Lokasi proyek mudah atau Lokasi akan didirikannya usaha percetakan

(Menyangkut

sulit dijangkau?
b. Prasarana jalan, air, dan

Penyediaan
sumber-sumber dan
pemasaran hasil
produksi)

Pertanian Bogor (mudah dijangkau).


Dekat jalan raya yaitu Jalan Raya Dramaga

listrik apakah tersedia?


c. Apakah persediaan bahan Stok bahan terjamin keberlangsungannya.

mentah mencukupi?
d. Apakah perlu impor bahan Tidak perlu, bahan banyak terdapat di dala

mentah?
e. Apakah tenaga kerja yang Tersedia tenaga kerja cukup terampil, men
tersedia cukup terampil?
f. Bagaimana kemudahan
kredit dari perbankan?
g. Bagaimana prospek
pemasaran produknya?

maupun Sekolah Tinggi di Kabupaten Bog

Bidang Desain.
Usaha percetakan ini punya dua kemungki
- Kredit Bank (usaha ini prospektif menja
- Modal sendiri
Target Pasar:
Mahasiswa IPB dan luar IPB

Organisasi kemahasiswaan IPB dan Luar IPB


Lembaga-lembaga di IPB dan Luar IPB
UKM, dll.
Lembaga Pendidikan
Masyarakat Umum
Cara Pemasaran:
Penyebaran Brosur
Bannner
Iklan Online
2

ASPEK

a. Apakah ada kemudahan

Iklan radio
Dari sisi AMDAL usaha percetakan tidak

INSTITUSIONAL

peraturan pemerintah dan

negatif bagi lingkungan, karena minimny

(Menyangkut

dukungan aparat?

Sehingga besar kemungkinan akan memp

masalah organisasi

pihak terkait.

pemerintah dan
masyarakat)

b. Bagaimana dengan ijin


hak guna tanah, izin

Tanah tempat didirikannya usaha perceta


merupakan hak milik perorangan

bangunan, izin usaha, izin


penggunaan tenaga kerja,
syarat-syarat kredit,
keamanan, dan
sebagainya.

c. Masalah-masalah

Beberapa tahun terakhir Kebijakan Peme

kelembagaan dapat

Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat se

memberikan gambaran

dukungan berdirinya proyek usaha percet

mengenai apakah calon

berupa kemudahan perizinan pendirian us

proyek harus diterima atau


3

ASPEK SOSIAL

ASPEK
EKSTERNALITAS

ditolak
a. tujuan sosial khusus dapat

Usaha percetakan ini akan akan membutu

tercermin misalnya dalam

bidang desain grafis, dan beberapa karyaw

hal penyediaan

mudah diperoleh dari lulusan sekolah kej

kesempatan kerja dan

kompetensi Keahlian desain grafis. Sehin

pemerataan pendapatan

menyediakan kesempatan kerja baru.

a. hasil-hasil tidak langsung

Eksternalitas positif dari usaha percet

dan akibat sampingan

usaha-usaha yang berkaitan langsung den

proyek dinamakan

penjualan tinta, kertas, ATK dll.

eksternalitas.
B. Analisis Kelayakan Proyek
C. Terdapat 3 alat analisis kelayakan proyek yaitu:
1. Net Present Value (NPV)
D. Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang.
NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present
value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount
rate tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan
cost /biaya (A. Choliq dkk, 1994). Jika manfaat dinilai sekarang lebih besar

daripada biaya dinilai sekarang, berarti proyek atau gagasan usaha tersebut layak
atau menguntungkan. Dengan perkataan lain, apabila NPV > 0 berarti proyek /
gagasan usaha tersebut menguntungkan atau layak untuk diusahakan. Adapun
cara perhitungan NPV tersebut adalah sebagai berikut :
t n
t
t
t
t 0

NPV

B C
(1 i)

E.
F.
2. Internal Rate Of Return (IRR)
G. Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari
suatu proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur
kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR
menunjukkan tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan
demikian untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor (DF)
sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
3. Tingkat Sensitivitas
H. Yaitu untuk melihat besarnya pengaruh kenaikan biaya terhadap suatu proyek.
I.
J.
1. Penghitungan Net Present Value

K.

L.
M.
N.
O.
P.
2. Penghitungan Internal Rate of Return

Q.

NPV ( )
IRR I 1
(I 2 I1 )
()
( )
NPV NPV

R.
S.
T.

U.
V.

IRR = 0,14 = 14%

3. Tingkat Sensitivitas
W.

X.

Y. BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Z. Dari beberapa analisi kelayakan proyek/usaha percetakan di atas
maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Nilai Net Present Value (NPV) yaitu sebesar 26.020.696,47 (bernilai positif)
mempunyai ati bahwa proyek/usaha percetakan ini layak dijalankan.
2. Nilai dari Internal Rate of Return (IRR) sebesar 14 % menunjukkan prosentase
keuntungan dari usaha percetakan ini adalah sebesa 14%.
3. Tingkat sensitivitas sebesar 42% menunjukkan apabila terjadi kenaikan biaya
sebesar Rp 1000.000,- maka keuntungan akan turun sebesar 42% dari keuntungan
sebelum terjadi kenaikan biaya.

AA.
AB.

Anda mungkin juga menyukai