Data Batuan diperoleh melalui analisa core di laboratorium atau pun
logging. Parameter yang dihasilkan meliputi porositas, permeabilitas, wettabilitas, tekanan kapiler, saturasi fluida, kompressibilitas, dsb. Data ini diperlukan untuk mengetahui sampai di mana pengembangan reservoir dan menentukan karakteristik aliran fluida reservoir seperti volume awal, batas kontak fluida, transmissibilitas, dsb. Data Fluida diperoleh melalui pengujian PVT terhadap sampel fluida produksi di laboratorium. Parameter yang dihasilkan berupa faktor volume formasi, kelarutan gas dalam minyak, viskositas fluida, dsb (sebagai fungsi tekanan). Data Tekanan diperoleh melalui kegiatan analisa test tekanan (well test). Di dalam pencatatannya harus lengkap meliputi kedalaman dan waktu. Data Geologi diperoleh dari kegiatan eksplorasi, drilling cutting, coring, dan logging. Data geologi lapangan berfungsi untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang struktur, ketebalan, litologi, luas, dan ketebalan rata-rata dari reservoir yang disajikan dalam bentuk peta-peta. Peta tersebut dapat berupa peta kontur, isopach, isopermeabilitas, isoporositas, isosaturasi, dsb. Dari data geologi ini juga dapat diperkirakan lingkungan pengendapan, facies, fold/fault, dsb. Data Geofisika diperoleh melalui kegiatan seismik. Parameter yang dibutuhkan antara lain data lintasan, interpretasi seismik, horizon picking, pola struktur, welltie, inversi, dsb.