Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Keuntungan :
Kecepatan dalam pemberian pelayanan, baik pada tempat pendaftaran maupun pada runga
penyimpanan.
Informasi pasien tercatat dalam suatu kesatuan berdasarkan pelayanan yang diberikan / terintegrasi.
Nomor tidak berubah walaupun pasien sering berkunjung
Biaya tidak terlalu mahal apabila dibandingkan dengan cara seri.
Secara teori cara sentralisasi lebih baik dari pada desentralisasi, tetapi pada pelaksanaannya
tergantung pada situasi dan kondisi pelayanan kesehatan. Hal-hal tersebut terjadi karena :
Terbatasnya tenaga terampil, khususnya yang mengelola rekam medis.
Kemampuan dana pelayan yang terbatas
C. Sistem Penjajaran
Ada banyak jenis penomoran yang dilakukan pada sarana pelayanan kesehatan, namun hal tersebut
tergantung dari kondisi dan kebijakan yang dilakukan pada sarana pelayanan kesehatan.
a. Penomoran Langsung (Straight Numerical)
Penyimpanan dengan sistem nomor langsung adalah penyimpanan rekam medis dalam rak penyimpanan
secara berurutan sesuai dengan urutan nomornya. Jenis penyimpanan ini banyak sekali digunakan di
klinik rawat jalan yang ada di rumah sakit maupun pelayanan masyarakat
Keuntungan :
Mudah dalam mengambil berkas rekam medis secara berurutan dari rak untuk keperluan pelayanan,
pendidikan maupun pengambilan berkas rekam medis inaktif.
Mudah melatih petugas yang harus melaksanakan pekerjaan penyimpanan.
Kekurangan :
Pada saat penyimpanan rekam medis petugas harus memperhatikan seluruh angka nomor sehingga
sangat mudah terjadi kekeliruan dalam penyimpanan.
Makin besar angka yang diperhatikan,makin besar kemungkinan membuat kesalahan. Hal yang dapat
menyebapkan kesalahan adalah tertukarnya urutan nomor,misalnya rekam medis nomor 465424
tersimpan pada tempat penyimpanan nomor 465524.
Pekerjaan yang paling sibuk terkonsentrasi pada rak penyimpanan nomor besar yaitu rekam medis
dengan nomor baru.
50
Angka ketiga
(tertiary digits)
50
Angka kedua
(secondary digits)
50
Angka Pertama
(Primary digits)
Dalam penyimpanan dengan sistem angka akhir ada 100 angka kelompok pertama yaitu 00 sampai
dengan 99.
Pada waktu penyimpanan petugas harus melihat angka-angka pertama dan membawa rekam medis
tersebut ke daerah rak penyimpanan untuk kelompokangka-angka pertama bersangkutan. Pada
kelompok pertama ini rekam medis disesuaikan urutan letaknya menurut angka kedua, kemudian rekam
medis disimpan dalam urutan angka ketiga, sehingga dalam setiap kelompok penyimpanan nomornomor pada kelompok angka ketigalah yang selalu berlainan
Contoh :
46
47
48
49
50
52
52
52
52
52
02
02
02
02
02
98
99
00
01
02
05
05
06
06
06
26
26
26
26
26
98
99
00
01
02
99
99
00
00
00
30
30
31
31
31
Banyak keuntungan dan kebaikan dari sistem pnyimpanan angka akhir, seperti :
Pertambahan jumlah rekam medis selalu tersebar secara merata ke 100 kelompok di dalam rak
penyimpanan. Petugas penyimpanan tidak akan berdesak-desakan di suatu tempat.
Petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah section tertentu misalnya ada 4 petugas
masing-masing 00-24, 25-49, 50-74, 75-99
- Pekerjaan akan terbagi rata mengingat setiap petugas rata-rata mengerjakan jumlah rekam medis yang
hampir sama setiap harinya untuk setiap bagian.
-
Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan dari setiap section, pada saat
ditambahnya rekam medis baru dibagian tersebut.
Jumlah rekam medis untuk setiap section terkontrol dan bisa dihindarkan timbulnya rak-rak kosong.
Dengan terkontrolnya jumlah rekam medis, membantu memudahkan perencanaan peralatan
penyimpanan (jumlah rak)
Kekeliruan penyimpanan dapat dicegah, karena petugas penyimpanan hanya memperhatikan dua angka
saja dalam memasukan rekam medis ke dalam rak, sehingga jarang terjadi kekeliruan membanca
angka.
Pemilahan berkas dapat dilakukan lebih cepat, lebih mudah dan lebih cermat karena hanya
memerlukan 2 pemilahan sebelum dijajarkan.
Kerugian :
Memerlukan pelatihan khusus, karena harus membaca dari kanan ke kiri bukannya dari kiri ke kanan.
Sumua berkas yang salah tempat sulit ditemukan karena kesamaan nomor.
Cost yang tinggi dikarenakan jumlah peralatan seperti rak dan ruangan mesti tersedia
50
Angka kedua
(secondary digits)
50
Angka Pertama
(Primary digits)
50
Angka ketiga
(tertiary digits)
Contoh :
46
46
46
46
47
-
52
52
52
52
52
96
97
98
99
00
98
99
00
00
00
05
05
05
05
05
99
00
01
02
03
99
99
00
00
00
05
05
06
05
05
99
00
01
02
03
Keuntungan :
Memudahkan pengambilan 100 buah rekam medis yang nomornya berurutan.
Pergantian dari sistem penomoran langsung ke sistem angka tengah lebih mudah dari pada sistem
penomoran langsung ke sistem angka akhir.
Penyebaran nomor lebih merata pada rak penyimpanan.
Petugas penyimpanan dapat dibagi merata berdasarkan bagiannya.
Kekurangan :
Memerlukan latihan dan bimbingan yang lebih lama.
Terjadi rak-rak lowong pada beberapa section, apabila rekam medis dialihkan ketempat penyipanan
tidak aktif.
Sistem angka tengah tidak dapat digunakan dengan baik untuk nomor yang lebih dari angka.
Perbandingan penomoran langsung, digit tengah dan digit akhir
Petugas R M
Penomoran
Digit Tengah
Digit Akhir
1. Pemilahan
2. Distribusi kerja
3. Persiapan
panduan berkas
4. Trasfer dan
pemusnahan
5. Mengambil 100
berkas berurtan
6. Menempatkan
rekam medis baru
dalam rak
Langsung
Lambat
Sulit membagi
secara merata
Harus
dimuktahirkan
secara tepat
Mudah
Mudah
dilaksanakan
Semuanya di
tempatkan di
bagian akhir berkas
Cepat
Distribusi kerja
mudah dibagi
secara merata
Panduan hanya
dibuat sekali saja
Cepat
Distribusi kerja
mudah dibagi
secara merata
Panduan hanya
dibuat sekali saja
Mudah
Sulit
Mudah
dilaksanakan
100 berkas terakhir
didisbutrikan
merata
Sulit dilakukan
Semuanya
didisbutrikan
merata
a. Alphanumeric Numbering
Sistem penyimpanan Alfanumerik merupakan gabungan antara sistem abjad dengan sistem numerik
dimana penyimpanan ini berdasarkan urutan nama atau alpabet tertentu. Pada sistem ini berkas mulamula disusun menurut abjad. Namun kemudian disusun menurut nomor berdasarkan abjad. Misalnya A1, A-2, A-3, A-4, A-5, B-1, B-2, B-3, dst. Biasanya sistem penomoran ini digunakan untuk pelayanan
dengan jumlah sedikit, misalnya pada pelayanan di Puskesmas dan pelayanan klinik IMS.
Sistem penyimpanan ini memerlukan buku bantu atau bank nomor. Kekurangan pada penyimpanan ini
kemungkinan terjadi salah penyimpanan terutama terhadap pasien lama.
Sistem penyimpanan ini tidak direkomendasikan dalam penggunaannya terutama untuk jenis pelayanan
yang mobilitasnya tinggi.
b. Familly Folder
Merupakan sistem penyimpanan berdasarkan kelompok keluarga. Pasien berkunjung kepelayanan
kesehatan maka akan mendapat satu nomor penyimpanan untuk satu keluarga. Apabila pasien berobat
maka data riwayat penyakit keluarga lainnya akan diambil juga dalam kegiatan pemberian pelayanan.
Sistem ini banyak di terapkan di Puskesmas di Indonesia, perlu peneliatan lebih lanjut untuk melihat
dari pemanfaatan sistem penomoran
Kelebihan :
Memudahkan pengambilan dan penyimpanan sehingga tenaga yang diperlukan tidak memakan waktu.
Dokter / tenaga kesehatan lain dapat mempelajari riwayat penyakit keluarga pasien dalam
memudahkan penegakan diagnosis.
Lebih mudah dalam memberikan penyuluhan kesehatan keluarga.
Kekurangan :
Sering kali disalah gunakan oleh pasien, dimana tetangga pasien sering ikut masuk dalam satu riwayat
penyimpanan
Apabila terjadi kehilangan maka data seluruh riwayat kesehatan keluarga lainnya akan hilang,
sehingga akan suit dalam menentukan follow up lanjutan.
Kerahasian pasien tidak terjamin.
A. Bank Nomor
Suatu unit pelayanan kesehatan baik rumah sakit maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya,
biasanya membuat satu Bank Nomor yang akan menentukan sampai dengan nomor tertinggi yang
tersimpan dan akan diberikan pada pasien baru mendaftar. Nomor tersusun dan tersimpan didalam
komputer secara otomatis dan dilakukan pengontrolan dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh
mana penggunaan nomor dan tanggung jawab pendistribusian nomor diberikan kepada satu orang
petugas.
B. Pencegahan salah letak dokumen rekam medis ( Misfile ) dengan kode warna.
Penyimpanan dokumen rekam medis sering kali terjadi kesalahan letak. Hal ini terjadi karena
banyaknya dokumen rekam medis yang harus di ambil dan disimpan setiap hari. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka sistem penjajaran TDF dan MDF dapat diberi kode warna sesuai dengan 2 angka
kelompok yang digunakan patokan panyimpanan (untuk TDF 2 angka kelompok akhir sedangkan untuk
MDF dengan 2 angka kelompok tengah ). Kodewarna yang dimaksud adalah setiap angka diberi warna
tertentu, contohnya :
Angka Warna
1.
Purple= ungu
2.
Yellow = kuning
3.
4.
Orange = orange
5.
6.
Born = coklat
7.
Cerise = kemerahan
8.
9.
Red = merah
10.
Fasilitas fisik yang menunjang penyimpanan dan pengambilan kembali berkas rekam medis, adalah:
a. Rak Penyimpanan
Ada berbagai macam tempat penyimpanan rekam medis, seperti:
Rak
Terbuka
Roll Opack
Roll Omet
Dll
b. Penunjuk penyimpanan
Pada deretan map-map rekam medis yang disimpan di rak harus di beri tanda petunjuk guna
mempercepat pekerjaan menemukan dan menyimpan rekam medis.
Cara-cara memberikan penunjuk:
-
Jumlah penunjuk tergantung dari rata-rata tebalnya sebagaian besar map-map rekam medis tersebut.
Untuk map rekam medis yang tebalnya sedang, diberi penunjuk setiap 50 map.
Rekam medis aktif lebih banyak memerlukan penunjuk dari pada rekam medis yang kurang aktif.
Pembelian alat penunjuk dipilih model yang kuat, tahan lama dan mudah dilihat.
Pingiran penunjuk ini harus dibuat lebih besar dan menonjol sehingga angka yang dicantumkan
gampang terlihat.
Pada penunjuk ditulis 2 angka, angka di atas adalah angka kedua, angka yang di bawah adalah
kelompok angka yang pertama.
Kartu permintaan ini sangat berfungsi untuk mengetahui dan melacak tempat rekam medis dipinjam,
dan bon peminjaman ini juga berfungsi untuk menuntut tanggung jawab peminjam rekam medis.
Petunjuk keluar adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi penggunaan rekam medis. Dalam
penggunaannya petunjuk keluar ini diletakan sebagai pengganti pada tempat map-map rekam medis
yang diambil atau dikeluarkan dari rak penyimpanan. Petunjuk keluar tetap berada di rak tersebut
sampai rekam medis yang dipinjam kembali.
Petunjuk keluar yang umum dipakai berbentuk kartu, yang dilengkapi dengan karton tempel yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan formulir peminjaman. Petunjuk keluar ini dapat diberi warna
agar petugas dapat melihat tempat penyimpanan kembali rekam medis yang bersangkutan.
Gambar 2
Out Guide
D. Pengambilan/Peminjaman
Peminjaman rekam medis memiliki hubungan dengan proses penemuan kembali rekam medis.
Peminjaman rekam medis merupakan keluarnya rekam medis dari tempat penyimpanan karena
diperlukan oleh pihak lain.
Karena rekam medis itu dipinjam, maka perlu adanya pencatatan agar petugas rekam medis dapat
mengetahui dimana rekam medis itu berada, siapa yang menggunakan, kapan dipinjam dan bila mana
harus dikembalikan.
Untuk memperhatikan proses pengelolaan rekam medis yang baik maka IFHRO mengeluarkan
beberapa ketentuan yang berkaitan dengan peminjaman rekam medis:
Berkas tidak boleh keluar dari URM kecuali untuk kepentingan pelayanan dan perawatan pasien.
Semua rekam medis yang dikirimkan ke klinik atau bangsal harus di tandai dengan slip atau tanda
keluar yang mencakup nomor rekam medis, tanggal dan nama klinik, dokter atau bangsal yang
meminjam.
Seluruh rekam medis harus dikembalikan dari klinik setiap berakhirnya jam kerja, dan dari bangsal
perawatan dalam periode 24 jam setelah pasien keluar.
Rekam medis untuk penelitian harus di review di URM, dan rekam medis harus tersedia apa bila
pasien membutuhkan.
a. Permintaan Peminjaman
Permintaan Peminjaman rekam medis dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Permintaan Rutin
Permintaan dari poliklinik atau ruang perawatan yang bersifat rutin dalam menangani pasien ataupun
tidak.
Permintaan dari dokter yang kaitannya untuk kepentingan riset.
Permintaan peminjaman untuk gawat darurat, yang mana harus dipenuhi sesegera mungkin.
untuk
3) Pihak ketiga diluar rumah sakit yang tidak langsung bertanggung jawab terhadap pasien (Asuransi,
Polisi, Peneliti dsb).
c. Syarat Peminjaman Rekam Medis
1) Identitas jelas baik peminta maupun pemilik berkas rekam medis.
2) Lokasi peminjaman:
a) Di kantor Unit Rekam Medis.
b) Di luar kantor Unit Rekam Medis.
c) Di luar Instansi/Di luar RS.
3) Ada bukti dalam Unit Rekam Medis
a) Bon peminjaman rekam medis.
b) Buku registrasi peminjaman rekam medis.
c) Tracer di lokasi/rak penyimpanan.
d. Pengeluaran Rekam Medis
Ketentuan pokok yang harus ditaati di tempat penyimpanan adalah:
1) Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang penyimpanan, tampa tanda keluar/kartu
permintaan. Permintaan ini tidak hanya berlaku bagi orang di luar ruang rekam medis, tetapi petugas
rekam medis itu sendiri.
2) Seseorang yang menerima/meminjam rekam medis, berkewajiban mengembalikan dalam keadaan baik
dan tepat pada waktunya. Harus dibuat beberapa ketentuan berapa lama jangka suatu rekam medis
diperbolehkan tidak berada di rak penyimpanan.
3) Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari rumah sakit, kecuali atas permintaan pengadilan.
e. Jangka Waktu Peminjaman
Jangka waktu peminjaman rekam medis, untuk pelayanan:
1) Rawat jalan; berkas rekam medis harus kembali ke ruang penyimpanan pada setiap akhir jam kerja di
poliklinik.
2) Rawat inap; berkas rekam medis harus kembali dari bangsal atau ruang perawatan 2x24 jam / 2 hari.
Tujuan Retensi :
Mengurangi berkas rekam medis yang semakin bertambah.
Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat penyimpanan berkas rekam medis yang baru.
Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan mempercepat penyiapan rekam medis jika sewaktu-waktu
diperlukan.
4) Menyelamatkan berkas rekam medis yang bernilai guna tinggi serta mengurangi tidak bernilai guna.
b. Retensi dilakukan dengan cara :
1) Memindahkan berkas rekam medis dari rak aktif ke rak inaktif dengan cara memilah pada rak file
penyimpanan sesua dengan tahun kunjungan.
2)
AKTIF
Kelompok Rekam
Medis
Umum
Mata
Jiwa
Orthopedi
Ketergantungan
RJ
5 th
5 th
10 th
10 th
15 th
INAKTIF
RI
5 th
10 th
5 th
10 th
15 th
RJ
2
2
5
2
2
th
th
th
th
th
RI
2
2
5
2
2
th
th
th
th
th
6
7
Obat
Kusta
Jantung
15 th
5 th
15 th
5 th
2 th
2 th
2 th
2 th
1) Dibentuk tim pemusnah berkas rekam medis dengan surat keputusan direktur yang beranggotakan
sekurang-kurangnya dari : Ketata Usahaan (Administrasi), Unit Penyelenggaraan Rekam Medis (Unit
Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap), dan Komite Medik.
2) Formulir rekam medis yang mempunyai nilai guna tertentu tidak dimusnahkan tetap disimpan dalam
jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Membuat pertelaan arsip bagi berkas rekam medis aktif yang telah dinilai.
No
Nama Pasien
No. RM
4) Pelaksanaan Pemusnahan
a) Dibakar : Menggunakan incinerator / dibakar biasa
Diagnosa Akhir
Tahun Kunjungan
Akhir
b. Alur Proses
LEMBAR YG
DIPILAH
Ringkasan msk &
kl
Lap. Opr
Inform Consent
Identifikasi Bayi
Sumber
:
http://manajemeninformasikesehatan.blogspot.co.id/2014/02/penomoran-penyimpananpengambilan-dan.html