Anda di halaman 1dari 2

Gangguan Autistik

Autisme (autism), atau gangguan autistik adalah salah satu gangguan terparah di masa
kanak kanak. Autisme bersifat kronis da berlangsung sepanjang hidup. Anak anak
yang menderita autisme tampak benar benar sendiri didunia, terlepas dari upaya
orang tua untuk menjembatani muara yang memisahkan mereka.
Kata autisme berasal dari bahasa Yunani, autos yang berarti self Istilah ini digunakan
pertama kali pada tahun 1906 oleh psikiater Swiss, Eugen Bleuler, untuk merujuk pada
gaya berpikir yang aneh pada penderita skizofrenia (autisme adalah salah satu dari
empat A Bleuler). Cara berpikir autistik adalah kecenderungan untuk memandang diri
sendiri sebagai pusat dari dunia, percaya bahwa kejadian kejadian eksternal
mengacu pada diri sendiri. Pada tahun 1943, psikiater lain, Leo Kanner, menerapkan
diagnosa autisme infantil awal kepada sekelompok anak yang terganggu yang
tampaknya tidak dapat berhubungan dengan orang lain, seolah olah mereka hidup
dalam dunia mereka sendiri. Berbeda dari anak anak dengan retardasi mental, anak
anak ini nampaknya menutup diri setiap masukan dunia luar, menciptakan semacam
kesendirian autistik (Kanner, 1943).
Mereka yang bergerak dibidang kesehatan saat ini yakin bahwa autisme lebih sering
muncul daripada yang diyakini dahulu, yaitu menyerang sekitar2 sampai 20 orang dari
10.000 orang dalam populasi (APA, 2000; Fox 2000). Gangguan yang lebih banyak
terjadi pada anak laki laki ini umumnya mulai tampak pada anak usia 18 30 bulan
(Rapin, 1997). Namun demikian, barulah pada usia sekitar 6 tahun rata rata anak
yang mengalami gangguan ini untuk pertama kali memperoleh diagnosa (Fox, 2000).
Keterlambatan dalam diagnosis dapat merugikan, karena anak anak autistik
umumnya akan menjadi lebih baik bila memperoleh diagnosa dan penanganan lebih
awal (Fox, 2000).
Anak anak autistik sering digambarkan oleh orang tua mereka sebagai bayi yang
lebih diawal masa balita. Ini biasanya berarti mereka tidak banyak menuntut. Namun,

setelah mereka berkembang, mereka mulai menolak afeksi fisik seperti pelukan dan
ciuman. Perkembangan bahasanya berada di bawah standar.
Etiologi :
Banyak faktor sebagai penyebab Autisme. Faktor genetik pada autisme, diduga
merupakan gangguan genetik yang kompleks dan disebabkan kombinasi dari efek
kerentanan gen-gen yang multipel dengan faktor lingkungan dan faktor lain yang bukan
genetik. Banyak penelitian yang melaporkan kelainan pada hampir semua struktur otak
tetapi saat ini masih jadi perdebatan. Selain itu diduga : dopamin, katekolamine dan
serotonin juga berperan timbulnya autisme. Banyak faktor sebagai penyebab Autisme.
Faktor genetik sangat autisme, diduga merupakan gangguan genetik yang kompleks
dan disebabkan kombinasi dari efek kerentanan gen-gen yang multipel dengan faktor
lingkungan dan faktor lain yang bukan genetik. Banyak penelitian yang melaporkan
kelainan pada hampir semua struktur otak tetapi saat ini masih jadi perdebatan. Selain
itu diduga : dopamin, katekolamine dan serotonin juga berperan timbulnya autisme.
Penanganan :
-

Tindakan medis
Psikologi, melalui pendidikan integrative, yang meliputi :

Mengintegrasikan anak autisme dengan anak normal sepenuhnya


Mengintegrasikan pendidikan anak autisme dengan pendidikan pada
umumnya
Mengintegrasikan dan mengoptimalkan perkembangan kognisi, emosi,
jasmani, intuisi, pada autisme
Mengintegrasikan apa yang dipelajari disekolah dengan tugas masa depan
Mengintegrasikan manusia sebagai mahluk individual sekaligus mahluk
social.

Anda mungkin juga menyukai