Program Kerja Ppi 2015 Edit
Program Kerja Ppi 2015 Edit
A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menjadi tuntutan yang harus dilaksanakan seiring
dengan kesadaran pasien akan hukum dan hak-haknya. Undang-undang kesehatan no 36 tahun
2009 setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
dan terjangkau. Salah satu hal yang perlu disadari dan diperhatikan adalah masih rendahnya
kualitas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah sakit. Hal ini sangat penting berkaitan
dengan hak pasien akan pelayanan yang bertanggung jawab, sebab hampir 70-80 % infeksi
rumah sakit dapat dicegah atau diminimalkan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ( PPI) yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Sebab salah
satu indikator mutu pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi di rumah sakit.
Rendahnya angka infeksi di rumah sakit ini hanya dapat dicapai dengan keterlibatan secara aktif
semua personil rumah sakit, yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu seperti petugas kebersihan,
administrasi, perawat, dokter, gizi, farmasi dan yang terlibat dalam pelayanan kesehatan pasien.
Peningkatan kualitas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi akan memberikan keuntungan yang
sangat
berarti, karena hal ini dapat menurunkan lama hari rawat, menghemat biaya,
penyembuhan yang cepat, mutu meningkat sehingga citra rumah sakit pun akan meningkat.
Usaha- usaha pencegahan infeksi pada umumnya sangat dipengaruhi oleh perilaku petugas
kesehatan seperti kebersihan tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan , penanganan
yang benar terhadap instrumen
medis
antimikroba yang rasional. Pencegahan dan Pencegahan Infeksi merupakan tanggung jawab dari
semua petugas kesehatan dan pengelola rumah sakit, dan para karyawan yang bertugas di
rumah sakit , mulai dari tenaga medis maupun non medis dan mulai dari tenaga kebersihan
sampai tingkat direksi.
B. LATAR BELAKANG
Healthcare Associated Infections( HAIs) adalah infeksi yang terjadi selama proses perawatan di
rumah sakit dimana pasien tidak dalam keadaan infeksi dan tidak dalam masa inkubasi termasuk
pasien yang sudah pulang rawat dan termasuk tenaga kesehatan yang terjadi infeksi ketika
memberikan pelayanan perawatan.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit
infeksi baru (new emerging, emerging diseases dan re-emerging diseases). Untuk meminimalkan
risiko terjadinya infeksi di rumah sakit perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI) yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan
pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
Program pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit Panti Waluyo tahun 2014 belum
semuanya tercapai, sesuai dengan program PPI tahun 2014 untuk kewaspadaan standar
pemakaian APD belum semua staf memahami pemakaian APD, angka kepatuham cuci tangan
masih 40 % 60 %, surveillance HAIs angka kejadian Infeksi Luka Infus (ILI) 31,2 atau 3,12 %
dan angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) 2,15 serta untuk target peserta diklat belum
semuanya tercapai. Maka dengan dibuat program PPI selanjutnya diharapkan semua target akan
tercapai.
C. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memasyarakatkan dan membudayakan pencegahan dan pengendalian infeksi kepada seluruh
karyawan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.
b. Tujuan Khusus
1. Agar semua pegawai dapat memahami dan menjalankan program PPI didalam melayani
pasien
2. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
3. Tersedianya fasilitas untuk mendukung petugas menjalankan program PPI
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Panti Waluyo di buat oleh
Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang disahkan dan ditandatangani
oleh Direktur Rumah Sakit dan Program ini di evaluasi dalam tiga tahun.
Adapun program ini terdiri dari :
1. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi
2. Pencegahan Infeksi pada pemasangan alat kesehatan dengan tindakan invasif atau bedah
3. Kegiatan surveilans infeksi rumah sakit dan pola kuman
4. Pelaksanaan pendidikan dan latihan kepada seluruh personil rumah sakit, pasien dan
keluarga serta pengunjung
5. Pedoman Penggunaan Anti Mikroba Rasional
2. Rincian Kegiatan
2.1 Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi
a. Kebersihan tangan
1. Hand rub berbasis alkohol jika tangan tidak terlihat kotor
2. Hand wash (kebersihan tangan dengan air mengalir) jika tangan terlihat kotor
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri
1. APD merupakan alat kesehatan yang terdiri dari masker, topi, sarung
tangan,pelindung wajah, sepatu yang digunakan petugas maupun pasien untuk
melindungi diri dari kontaminasi penyakit infeksi.
2. Digunakan sesuai indikasi
3. Segera dilepas jika sudah selesai tindakan
c. Manajemen limbah
1. Limbah infeksius : limbah terkontaminasi dengan darah dan cairan tubuh , sekresi
dan ekskresi
2. Limbah non infeksius :limbah yang tidak terkontaminasi dengan darah dan cairan
tubuh , sekresi dan ekskresi
d. Pengendalian Lingkungan
1. Udara
2. Permukaan lingkungan
3. Air
e. Dekontaminasi Peralatan Kesehatan
1. Klasifikasi Perawatan Peralatan Pasien menurut Spaulding
i.
ii.
iii.
Penempatan Pasien
j.
Etika Batuk
1. Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin;pakai tisu
2. Buang ke tempat sampah (kuning) bila telah terkena sekret saluran napas dan
Lakukan cuci tangan dengan sabun /antiseptik dan air mengalir, alkohol handrub
setelah kontak dengan sekret
3. Jaga jarak terhadap orang yang ISPA dengan demam
Plebitis
Dekubitus
Dekubitus
g. Terwujudnya lingkungan RS yang bersih, rapi, bebas dari serangga atau binatang
pengerat
h. Terealisasinya usulan sarana prasarana terkait PPI.
i.
j.
m. Terlaksananya PKRS tentang hand hygiene, APD dan etika batuk kepada pengunjung
rumah sakit.
F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
sebagai berikut :
Target
No.
1
1
SASARAN
Surveilan
IDO,
harian.
VAP,
Laporan
surveilan
IDO
n ISK, VAP,
Surveilan
ISK,
15
HAP,
VAP,
Dekubitus,
5
Tercapainya
Audit
PhlebitisHand
angka
hygiene
Tercapainya
kepatuhan
dalam
angka
petugas
menggunakan
Audit
Penggunaan
APD
APD > 85 %
Terwujudnya lingkungan
7
RS
yang
bersih,
Laporan
Sat
Jan
feb
Mrt
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nop
Des
10
11
12
13
14
15
16
17
KEGIATAN
2
STRATEGIS
Terlaksananya Surveilan
ISK,
Pelaksanaan Kegiatan
Vol
Target
No.
1
12
Vol
KEGIATAN
3
4
SASARAN
2
Terwujudnya
Pengadaan
pengadaan/renovasi
termometer
bagunan/sarana prasarana
ruang
di
mesin
Instalasi Gizi
untuk
mencegah
Pelaksanaan Kegiatan
Sat
5
Jan
6
feb
7
Mrt
8
Apr
9
Mei
10
Jun
11
Jul
12
Agt
13
Sep
14
dan
pendingin
bahan
pangan.
sekat ruang
Terwujudnya
14
Penataan
pola
laporan
Laporan Pola
dan
Kuman 2014
kuman
resistensi
antibiotika
tahun 2014
Tercapainya
15
angka
Laporan
insiden
tertusuk
jarum
Pelatihan PPI
Terselengaranya
16
pelatihan
PPI
untuk
Oleh Diklat
karyawan
Terlaksananya PKRS ttg
18
hand
hygiene,
APD PKRS
19
pengunjung RS.
Mencegah risiko infeksi
Pemeriksaan
terhadap staf/petugas
Semua staf /
petugas yang
berisiko infek
si
Okt
15
Nop
16
Des
17
Rencana kegiatan
PENUTUP
Demikian Program Kerja Panitia PPI RS Panti Waluyo Surakarta dibuat agar
dipakai
sebagai
acuan
dalam
membuat
kegiatan
Pencegahan
serta