Eksistensi perusahaan mutlak membutuhkan strategi yang ampuh dengan mengatahui

kelebihan dan kekurangan potensi yang dimiliki, menemukan dan mengolah peluang dan
ancaman dari lingkungannya, sehingga diperoleh pola tindakan utama. Strategi tersebut
diharapkan mampu untuk mengatasi permasalahan permasalahan kritis yang muncul,
dirasakan dan atau yang diprediksi.
Krisis dalam suatu perusahaan menggambarkan suatu keadaan bahwa perusahaan
yang bersangkutan berada dalam situasi gawat, mengundang resiko, tidak stabil,
keberadaannya terancam. Kondisi tersebut membutuhkan strategi penanganan yang serius,
andal sebagai terapi. Krisis yang terjadi di suatu perusahaan dapat disebabkan oleh banyak
hal, baik faktor internal maupun eksternal yang kompleks. Jenis krisis yang umum terjadi
antara lain adalah ketidak puasan stakeholder, kekuatan teknologi dan persaingan baik lokal
maupun global.
Setiap perusahaan pasti selalu ingin tetap eksis, survive. Namun demikian krisis
hampir dapat dikatakan sulit dihindari, bahkan dapat muncul secara tiba tiba. Seperti yang
dialami oleh perusahaan transpor PT Sumber Waras yang sempat mengalami krisis sehingga
menyebabkan kerugian pada tahun 1967 dan 1968 sehingga selama 3 tahun teraktir
perusahaan tidak membagikan deviden dan mengalami beberapa keluhan dari pihak
penumpang, terlebih lagi penumpang menjadi segan untuk naik bis Sumber Waras sehingga
menyebabkan penurunan penjualan karcis. Dari beberapa kemungkinan penyebab krisis yang
dialami oleh perusahaan transportasi PT Sumber Waras, maka harus diantisipasi dengan
cermat melalui pencarian informasi yang akurat. Dalam konteks ini, untuk dapat tetap eksis,
survive, dapat memuaskan stakeholder, perusahaan PT Sumber Waras mutlak perlu strategi
yang dirumuskan oleh manajemen yang kompeten (managerial qualities) dan dapat
melibatkan pakar akademisi, praktisi yang relevan serta lembaga pemerintah maupun swasta
yang terkait. Untuk memperbaiki kondisi yang terjadi di perusahaan PT Sumber Waras, maka
dilaksanakanlah rapat pemegang saham di akhir tahun 1969 dan dilakukan perombakan
kepengurusan management dari yang lama ke yang baru.
Sebab Timbulnya Krisis di PT Sumber Waras
Mengenai krisis yang terjadi dan atau dihadapi oleh PT Sumber Waras dapat
disebabkan oleh banyak hal. Berikut beberapa penyebab timbulnya krisis perusahaan
transportasi PT Sumber Waras:

Karyawan yang tidak puas atas kompensasi yang diterima dari perusahaan tempatnya
bekerja, dapat berdampak sebagai pemicu konflik yang berakibat kepada krisis.
Konflik yang terjadi di PT Sumber Waras di kepengurusan yang lama yaitu terjadi
penggelapan uang yang berasal dari penjualan karcis sehingga pendapatan penjualan
karcis penumpang semakin lama semakin menurun. Setelah diganti dengan
kepengurusan yang baru, maka cara penentuan setoran yang tidak terkontrol dirubah
dan dilakukan pengecekan terhadap penumpang bis pada waktu-waktu tertentu yang
tidak diketahui oleh peronil bis.

Pimpinan perusahaan yang kurang profesional pun dapat berakibat perusahaan tidak
terkendali dan tidak terkelola secara profesional, sehingga yang sebelumnya pengurus
PT lama yang hanya terdiri dari satu orang diganti menjadi tiga orang. Seorang
penanggungjawab utama dibantu dengan seorang direktur teknis. Direktur komersil
bertanggung jawab di bidang pengelolaan keuangan dan usaha menaikkan pendapatan
perusahaan.

Pelanggan yang tidak terpuaskan, sebagai contoh tidak puas akan kualitas produk
yang pada akhirnya dapat meninggalkannya dan beralih kepada produk sejenis
lainnya. Hal ini sempat dialami oleh PT Sumber Waras, penumpang segan untuk naik
bis Sumber Waras karena bis Sumber Waras sering berangkat terlambat, atau
penumpang dipindah ke bis lain karena bis yang rusak dan tidak diperbaiki dengan
cepat. Karena hal-hal demikian maka pada rapat persero memutuskan untuk
mengganti kepengurusan dan direktur teknis terutama diserahi tugas untuk merawat
bis milik perusahan, sehingga bis selalu dalam keadaan jalan dan terawat dengan baik.
Perusahaan juga mengusahakan perbaikan serta mempertinggi efisiensi penggunaan
bis-bis perusahaan.