Anda di halaman 1dari 39

7

BAB II
TINJAUAN TEORI
CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)

A. Pengertian
Gagal jantung, sering juga disebut gagal jantung
kongestif, adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah

yang

adekuat

akan

oksigen

untuk

dan

memenuhi

nutrisi.

kebutuhan

Istilah

jaringan

gagal

jantung

kongestif paling sering digunakan kalau terjadi gagal


jantung kiri dan kanan (Brunner&Suddart, 2001).
Gagal
jantung
kongestif
adalah
kegagalan
ventrikel

kiri

mengakibatkan
output

yang

menyebabkan

dan

atau

kanan

ketidakmampuan
cukup

untuk

terjadinya

untuk

memenuhi

kongesti

dari

jantung

memberikan
kebutuhan

pulmonal

dan

yang

cardiac

jaringan,
sistemik

(Doengoes, 2000).
Sedangkan pengertian menurut Mansjoer, arif dkk
(2001)

gagal

jantung

didefinisikan

sebagai

kondisi

dimana jantung gagal untuk mengeluarkan isinya secara


adekuat.
B. Anatomi dan Fisiologi Jantung
Jantung (bahasa latin, cor) adalah sebuah rongga,
organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah
oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak
berarti berhubungan dengan jantung, dari Yunani cardia
untuk jantung.

Ukuran jantung kira kira panjang 12 cm, lebar


8-9

cm

serta

tebal

kira

kira

cm.

berat

jantung

sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit
lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung
berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter
darah.

Ukuran

kepalan
adalah

jantung

tangan
satu

manusia

seorang

otot

laki

tunggal

yang

kurang
laki

lebih

sebesar

dewasa.

Jantung

terdiri

dari

lapisan

endothelium. Jantung terletak di dalam rongga thoracic,


di

balik

tulang

dada

atau

sternum.

Sternum

jantung

berbelok ke bawah dan sedikit ke arah kiri.


Jantung hamper sepenuhnya diselubungi oleh paru
paru,

namun

tertutup

oleh

selaput

ganda

yang

bernama

pericardium. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada


jantung,

disebut

dengan

pericardium

visceral

yang

diersyarafi oleh saraf otonom. Sedangkan lapisan luarnya


lebih

longgar

yang

dinamakan

dengan

pericardium

parietal.
Secara internal jantung terbagi atas 4 ruangan, 2
atrium (serambi) dan 2 ventrikel (bilik). Dinding otot
ventrikel lebih tebal dibandingkan atrium terkait dengan
fungsinya dalam memompa darah keseluruh tubuh.
Keluar masuknya darah ke masing masing ruangan
dikontrol juga dengan perang 4 buah katup di dalamnya:
1. Katup trikuspidal: katup yang terletak antara atrium
kanan dan ventrikel kanan

2. Katu[ mitral: katup yang terletak antara atrium kiri


dan ventrikel kiri
3. Katup pulmonalis: katup yang terletak antara ventrikel
kanan ke arteri pulmonalis
4. Katup aorta: katup yang terletak antara ventrikel kiri
ke aorta

Jantung
listrik

yang

dapat

berdenyut

dipengaruhi

juga

karena
oleh

adanya

saraf

impuls

otonom

yang

berasal dari SA node. SA node ini terletak di dekat


muara

vena

cava

superior,

atrium

kanan.

Impuls

ini

menghantarkan konduksinya ke AV node yang masih terletak


di atrium kanan, kemudian impuls tersebut dihantarkan
kembali ke berkas his dan mengalami percabangan (bundle
branch) menju serat-serat purkinje di miokardium. Jika
ada

gangguan

pada

kecepatan

denyut

ataupun

hantaran

impulsnya, maka disebut dengan aritmia, atau kini lebih


sering digunakan istilah disritmia.
Dinding

jantung

terdiri

dari

(tiga)

lapisan

yang berbeda, yaitu:


1. Endokardium
Merupakan lapisan tipis endothelium, suatu jaringan
epital unik yang melapisi bagian dalam seluruh system
sirkulasi di sebelah dalam.
2. Miokardium
Merupakan lapisan tengah yang

terdiri

dari

jantung, membentuk sebagian dinding jantung.


3. Epikardium

otot

10

Suatu membrane tipis di bagian luar yang membungkus


jantung.
C. Etiologi/Predisposisi
Penyebab
gagal

jantung

(Brunner&Suddart, 2001) meliputi:


1. Kelainan otot jantung
Gagal jantung paling sering terjadi
kelainan

otot

kontraktilitas

jantung,
jantung.

kongestif

pada

menyebabkan
Kondisi

penderita
menurunnya

yang

mendasari

penyebab kelainan fungsi otot mencakup aterosklerosis


koroner,

hipertensi

arterial,

degenerative atau inflamasi.


2. Aterosklerosis
koroner

dan

penyakit

menyebabkan

otot

disfungsi

miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot


jantung.

Terjadi

hipoksia

dan

asidosis

(akibat

penumpukan asam laktat). Infark miokardium biasanya


mendahului terjadinya gagal jantung.
3. Hipertensi pulmonik atau sistemik mampu meningkatkan
beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan
hipertrofi serabut otot jantung. Efek tersebut dapat
dianggap

sebagai

mekanisme

kompensasi

karena

akan

meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alas


an yang tidak jelas, hipertrofi otot jantung tidak
dapat

berfungsi

secara

normal,

terjadi gagal jantung.


4. Peradangan
atau
penyakit

dan

miokardium

akhirnya

akan

degenerative

berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini


secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan
kontraktilitas menurun.

11

5. Penyakit

jantung

lain.

Gagal

jantung

dapat

terjadi

sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya tidak


secara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme yang
biasanya

terlibat

mencakup

gangguan

aliran

darah

melalui jantung, ketidakmampuan jantung mengisi darah


atau pengosongan jantung abnormal.
6. Factor
sistemik.
Terdapat
sejumlah
berperan

dalam

perkembangan

dan

factor

yang

beratnya

gagal

jantung. Meningkatnya metabolism , hipoksia, anemia


memerlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi
kebutuhan

oksigen

sistemik.

Disritmia

jantung

yang

dapat terjadi dengan sendirinya atau secara sekunder


akibat gagal jantung menurunkan efisiensi keseluruhan
fungsi jantung.
D. Manifestasi Klinis
1. Gagal jantung kiri
Dispnu
Terjadi akibat
yang

penimbunan

mengganggu

pertukaran

cairan
gas.

dalam

alveoli

Dispnu

bahkan

dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan olleh


gerakan yang minimal atau sedang. Dapat terjadi
ortopnu,

kesulitan

bernapas

saat

berbaring.

beberapa pasien hanya mengalami ortopnu pada malam


hari,

suatu

kondisi

yang

dinamakan

paroxysmal

nocturnal dispnea (PND).


Batuk yang berhubungan dengan gagal ventrikel kiri
bisa

kering

tersering

dan

adalah

tidak
batuk

produktif,
basah,

yaitu

tetapi

yang

batuk

yang

12

menghasilkan sputum berbusa dalam jumlah banyak,

yang kadang disertai bercak darah.


Mudah lelah terjadi akibat curah
kurang

yang

normal

dan

sisa

menghambat
oksigen

hasil

jaringan

serta

katabolisme.

jantung

dari

menurunnya
Juga

yang

sirkulasi
pembuangan

terjadi

akibat

meningkatnya energy yang digunakan untuk bernapas


dan

insomnia

yang

terjadi

akibat

distress

pernapasan dan batuk.


Kegelisahan dan kecemasan terjadi akibat gangguan
oksigen jaringan, stress akibat kesakitan bernapas
dan

pengetahuan

dengan
juga

baik.
dispnu

bahwa

Begitu
yang

jantung

terjadi
pada

kecemasan.
2. Gagal jantung kanan
Edema dimulai pada

kaki

tidak

berfungsi

kecemasan,

gilirannya

dan

tumit

terjadi

memperberat

dan

secara

bertahap bertambah ke atas tungkai dan paha dan


akhirnya ke genitalia eksterna dan tubuh bagian

bawah.
Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan
atas

abdomen

terjadi

akibat

pembesaran

vena

di

hepar.
Anoreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena

dan stasis vena di dalam rongga abdomen.


Nokturia terjadi karena perfusi renal

oleh posisi penderita pada saat berbaring.


Lemah yang menyertai gagal jantung sisi
disebabkan

karena

menurunnya

curah

didukung
kanan

jantung,

13

gangguan sirkulasi, dan pembuangan produk sampah


katabolisme yang tidak adekuat dari jaringan.

E. Pathway (Hudack dan Gallo, 1997 dan Carpenito, 2001)


Faktor resiko:
-

Hipertensi
Infark miokard
Emboli paru
PPOK
Afterload meningkat

Disfungsi
ventrikel kiri
(gagal jantung
kiri)

Preload melebihi
kemampuan pemompa

anemia
infeksi
abnormal otot jantung
preload meningkat
kontraktilitas menurun

Disfungsi
ventrikel
kanan

Kongesti vena
sistemik
Manifestasi
- Hepatomegali
- Pelebaran vena leher
- Odem perifer

Kongesti vaskuler
pulmonal

Edema pulmonal
manifestasi

Respon kompensasi
simpatis (kenaikan
frekuensi jantung,
dilatasi, Hipertrofi,
kenaikan isi sekuncup)

Resiko tinggi
kerusakan
integritas kulit

Ortopnea
Sesak nafas
Dispnea
kelemahan

Kerusakan pertukaran gas


Resti kurang pengetahuan
Resti intoleransi aktivitas

Peningkatan
kebutuhan oksigen

Peningkatan
kebutuhan oksigen
pada organ vital

14

Asidosis tingkat
jaringan

Penurunan aliran darah ke


ginjal, usus, dan kulit

Penurunan perfusi
jaringan

Penurunan keluaran urin, kenaikan


Pengaruh jaringan lanjut
F. Penatalaksanaan
letargi, kulit dingin, sianosis
1. Non Farmakologis
Akhirnya iskemi miokard
a.Menahan
CHF Kronis
Na+ H2O (odem)
Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen
-

Kelebihan volume cairan


Penurunan curah jantung
menurunkan
konsumsi
oksigen melalui istirahat
Restidan
kerusakan
integritas
kulit
atau pembatasan aktivitas.
1) Diet pembatasan natrium
2) Menghentikan
obat-obatan
seperti

NSAID

karena

yang

efek

memperparah

prostaglandin

pada

ginjal menyebabkan retensi air dan natrium


3) Pembatasan
cairan
(kurang
lebih
1200-1500
cc/hari)
4) Olahraga secara teratur
b. CHF Akut
1) Oksigenasi (ventilasi mekanik)
2) Pembatasan cairan
2. Farmakologis
Tujuan: untuk mengurangi afterload dan preload
a. First line drugs; diuretic
Tujuan:
mengurangi
afterload
pada
disfungsi
sistolik

dan

mengurangi

kongesti

disfungsi diastolic.
Obatnya adalah: thiazide
sedang,
loop

loop

diuretic,

diuretic

untuk

pulmonal

diuretics

metolazon

untuk

CHF

(kombinasi

dari

meningkatkan

cairan), kalium-sparing diuretic.


b. Second line drugs; ACE inhibitor

pada

pengeluaran

15

Tujuan:

membantu

meningkatkan

kerja jantung.
Obantya adalah:
1) Digoxin; meningkatkan

COP

dan

menurunkan

kontraktilitas.

Obat

ini

tidak digunakan untuk kegagalan diastolic yang


mana

dibutuhkan

pengembangan

ventrikel

untuk

relaksasi
2) Hidralazin; menurunkan afterload pada disfungsi
sistolik
3) Isobarbide
afterload

dinitrat;
untuk

mengurangi

disfungsi

preload

sistolik,

vasodilator pada fungsi sistolik


4) Calcium
channel
blocker;
untuk
diastolic,

meningktkan

relaksasi

hindari
kegagalan

dan

pengisian

ventrikel (jangan pakai pada CHF kronik)


5) Beta blocker; sering dikontaindikasikan
menekan

respon

miokard.

Digunakan

dan

pada

karena
fungsi

diastolic untuk mengurangi HR, mencegah iskemi


miokars,

menurunkan

kiri.
c. Pendidikan kesehatan
1) Infirmasikan pada

TD,

klien,

hipertrofi

keluarga

ventrikel

dan

pemberi

perawatan tentang penyakit dan penanganannya


2) Informasi difokuskan pada monitoring BB setiap
dan intake natrium
3) Diet yang sesuai untuk

lansia

CHF;

pemberian

makanan tambahan yang banyak mengandung kalium


seperti; pisang, jeruk, dll
4) Teknik konservasi energy dan latihan aktivitas
yang dapat ditoleransi dengan bantuan terapis.
G. Pemeriksaan Penunjang

16

1. EKG;

mengetahui

hipertrofi

atrial

atau

ventrikel,

penyimpanan aksis, iskemia dan kerusakan pola.


2. ECG; mengetahui adanya sinus takikardi, iskemi,
infark/fibrilasi

atrium,

ventrikel

hipertrofi,

disfungsi penyakit katub jantung.


3. Rontgen Dada; menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan
mencerminkan
perubahan

dilatasi

dalam

atau

pembuluh

tekanan pulmonal.
4. Scan
Jantung;
tindakan

hipertrofi
darah

atau

penyuntikan

memperkirakan gerakan jantung


5. Kateterisasi jantung; tekanan

bilik

atau

peningkatan
fraksi

abnormal

dan

menunjukkan

indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisi


kanan dan kiri, stenisis katub atau insufisiensi serta
mengkaji potensi arteri koroner.
6. Elektrolit; mungkin berubah karena perpindahan cairan
atau penurunan fungsi ginjal, terapi diuretic.
7. Oksimetri nadi; saturasi oksigen mungkin
terutama jika CHF memperburuk PPOM.
8. AGD;
gagal
ventrikel
kiri
ditandai

rendah

alkalosis

respiratorik ringan atau hipoksemia dengan peningkatan


tekanan karbondioksida
9. Enzim Jantung; meningkat
jaringan-jaringan
(Kreatinin

bila

jantung,

Fosfokinase/CPK,

terjadi

missal

kerusakan

infark

isoenzim

miokard

CPK

dan

Dehidrogenase Laktat/LDH, isoenzim LDH) (Maman, 2009).

H. Komplikasi
1. Thrombosis vena dalam, karena pembentukan bekuan vena
karena stasis darah.
2. Syok kardiongenik, akibat disfungsi nyata

17

3. Toksisitas

digitalis

akibat

pemakaian

obat-obatan

digitalis.

I. Pengkajian
1) Aktivitas/Istirahat
Gejala: keletihan/kelelahan terus menerus sepangjang
hari.
Insomnia.
Nyeri dada dengan aktivitas.
Dispnea pada istirahat atau pada pengerahan
Tanda:

tenaga.
gelisah,

perubahan

status

mental,

mis.

letargi.
Tanda vital berubah pada aktivitas.
2) Sirkulasi
Gelaja: riwayat hipertensi, IM baru/akut, episode GJK
sebelumnya,
jantung,

Tanda:

penyakit

katup

endokarditis,

SLE,

jantung,
anemia,

bedah
syok

septic.
Bengkak pada kaki, telapak kaki, abdomen.
TD mungkin rendah, normal atau tinggi.
Tekanan nadi mungkin sempit, menunjukkan
penurunan volume sekuncup.
Takikardia.
Disritmia.
Warna kebiruan, sianotik.
Pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler

melambat.
Hepatomegali.
Krekels, ronki.
Edema.
3) Integritas Ego
Gejala: ansietas, kuatir, takut.
Stress
yang
berhubungan
Tanda:

penyakit/keprihatinan financial.
berbagai manifestasi perilaku, mis.ansietas,
marah, ketakutan, mudah tersinggung.

4) Eliminasi

dengan

18

Gejala:

penurunan berkemih, urin berwarna gelap.


Berkemih malam hari.
Diare/konstipasi.
5) Makanan/Cairan
Gejala: kehilangan napsu makan.
Mual/muntah.
Penambahan berat badan signifikan.
Pembengakakan pada ekstremitas bawah.
Pakaian/sepatu terasa sesak.
Diet
tinggi
garam/makanan
yang
telah

Tanda:
6) Higiene
Gejala:
Tanda:

diproses, lemak, gula dan kafein.


Penggunaan diuretic.
penambahan berat badan cepat.
Distensi abdomen (asites); edema.
keletihan/kelemahan,

kelelahan

selama

aktivitas perawatan diri.


penampilan menandakan kelalaian

perawatan

personal.
7) Neurosensori
Gejala: kelemahan, pening, episode pingsan.
Tanda:
letargi, kusut pikir, disorientasi.
Perubahan perilaku, mudah tersinggung.
8) Nyeri/Kenyamanan
Gejala: nyeri dada, angina akut atau kronis.
Nyeri abdomen kanan.
Sakit pada otot.
Tanda:
tidak tenang, gelisah.
Focus menyempit.
Perilaku melindungi diri.
9) Pernapasan
Gejala: dispnea saat aktivitas, tidur sambil duduk,

Tanda:

atau dengan beberapa bantal.


Batuk dengan/tanpa pembentukan sputum.
Riwayat penyakit paru kronis
Penggunaan bantuan pernapasan.
takipnea, nafas dangkal.
Batuk terus menerus dengan/tanpa sputum.
Sputum mungkin bersemu darah.
Bunyi nafas mungkin tidak terdengar, dengan
krekels dan mengi.
Kegelisahan, fungsi mental mungkin menurun,
letargi.
Warna kulit pucat atau sianosis.

10) Keamanan

19

Gejala:

perubahan dalam fungsi mental.


Kehilangan kekuatan/tonus otot.
Kulit lecet.
11) Interaksi Sosial
Gejala: penurunan
keikutsertaan
dalam

aktivitas

sosial yang biasa dilakukan.


12) Pembelajaran/Pengajaran
Gejala: menggunakan/lupa
menggunakan

obat-obat

Tanda:

jantung.
bukti
tentang

ketidakberhasilan

untuk

meningkatkan.
J. Diagnosa Keperawatan
1) Curah jantung menurun
2) Intoleransi aktivitas
3) Kelebihan volume cairan
4) Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas
5) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
6) Kurang pengetahuan mengenai kondisi
K. Rencana Tindakan Keperawatan
1) Curah jantung menurun
Mungkin berhubungan dengan:
- Perubahan
kontraktilitas
-

miokardia/perubahan

inotropik
Perubahan frekuensi, irama, konduksi listrik
Perubahan structural

Kemungkinan dibuktikan oleh :


-

Peningkatan

frekuensi

jantung,

disritmia,

perubahan gambaran pola EKG


Perubahan tekanan darah
Penurunan haluaran urine
Nadi perifer tidak teraba
Kulit dingi kusam, diaphoresis
Ortopnea, krekels, JVD, hepatomegali, edema
Nyeri dada

Criteria Hasil:
-

menunjukkan tanda vital dalam batas yang dapat


diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan
bebas gejala gagal jantung.

20

Melaporkan penuruunan episode dispnea, angina


Ikut serta dalam aktivitas yang mengurangi
beban kerja jantung

Rencana Tindakan
Mandiri
- Auskultasi nadi apical, kaji

frekuensi,

irama

Rasional
Biasanya

terjadi

takikardi

jantung.

untuk

mengkompensasi
penurunan
kontraktilitas
ventrikuler.

Catat bunyi jantung

S1 dan S2 mungkin lemah


karena menurunnya kerja
pompa.
umum

Irama
(S3

gallop

dan

S4)

dihasilkan

sebagai

aliran

darah

kedalam

serambi

yang

Murmur

distensi.
dapat

menunjukkan
inkompetensi/stenosis
katup.
-

Palpasi nadi perifer

Penurunan curah jantung


dapat

menunjukkan

menurunnya nadi radial,


popliteal,

dorsalis

21

pedis,

dan

Nadi

mungkin

hilang

postibial.
cepat

atau

tidak

teratur

untuk

dipalpasi.
-

Pantau TD

Pada

GJK

dini,

atau

kronis

TD

meningkat
dengan

dapat

sehubungan

SVR.

lanjut

sedang

Pada

tubuh

tidak

mampu

lagi

mengkompensasi
-

Kaji

kulit

terhadap

hipotensi

pucat dan sianosis

dan

tidak

Pucat

menunjukkan

menurunnya

perfusi

perifer

sekunder

terhadap

tidak

adekuatnya

curah

jantung,
Pantau

haluaran

normal

lagi.
-

CHF

urine,

dan

vasokontriksi,

anemia.

catat penurunan haluaran

dapat

dan

refraktori

kepekatan/konsentrasi

yang

urin

berwarna
belang

Sianosis

terjadi

sebagai

GJK.

sakit
biru

Area
sering
atau
karena

22

peningkatan

kongesti

vena.
-

Untuk

berespon

menurunkan

curah

jantung

dengan

cairan

dan

Haluaran
menurun

Kaji

perubahan

menahan
natrium.

urin

biasanya

selama

karena
-

untuk

sehari

perpindahan

pada

cairan

ke

jaringan

sensori, contoh letargi,

tetapi

dapat

meningkat

bingung,

pada

disorientasi,

cemas, dan depresi

malam

hari

sehingga

cairan

berpindah

kembali

sirkulasi

bila

ke

pasien

tidur.
-

Berikan

istirahat

rekumben
tidur

atau

pada

semi tempat

kursi.

Dapat menunjukkan tidak


adekuatnya

perfusi

Kaji

serebral

sekunder

dengan pemeriksaan fisik

terhadap

penurunan

sesuai indikasi

curah jantung.
-

Istirahat

fisik

dipertahankan
GJK

akut

refraktori

harus
selama
atau
untuk

23

memperbaiki
-

Berikan

istirahat

psikologi

dengan

lingkungan

tenang;

menjelaskan

kontraksi

oksigen

miokard

pasien stress,

Stress

emosi

menghasilkan

mendengar/berespon

vasokonstriksi,

terhadap

meningkatkan

ekspresi

Berikan

tempat

Hindari

yang
TD

dan

digunakan

untuk

meningkatkan

pispot

samping

dan

kerja berlebihan.

perasaan/takut.
-

dan

kebutuhan/konsumsi

medic/keperawatan;

menghindari

jantung

menurunkan

manajemen

membantu

efisiensi

di

frekuensi/kerja

tidur.

jantung.

aktivitas

respons valsalva, contoh


mengejan

selama

defekasi,

menahan

nafas

selama perubahan posisi.

Pispot

menurunkan

kerja

ke

kamar mandi atau kerja


keras

menggunakan

bedpan.

Maneuver

valsalva
-

Tinggikan

kaki,

tekanan

pada

lutut.

Dorong

hindari
bawah
olahraga

rangsang
dengan

menyebabkan
vagal

diikuti

takikardi

selanjutnya

yang

berpengaruh

24

aktif/pasif.

Tingkatnya

pada

ambulasi/aktivitas

jantung/curah jantung.

sesuai toleransi.
-

Periksa

nyeri

tekan

betis,

menurunnya

nadi

pedal,

local

Menurunkan
dan

stasis

dapat

vena

menurunkan

insiden

pembengkakan,

kemerahan

fungsi

thrombus/pembentukan

atau

embolus.

pucat pada ekstremitas


-

Jangan

beri

digitalis

preparat

dan

laporkan

dokter

bila

nyata

terjadi

frekuensi
irama

Menurunnya

curah

jantung,

perubahan

jantung
atau

pada
atau

bendungan/stasis

vena

dan

lama

tirah

baring

meningkatkan

tanda

resiko

tromboflebitis

toksisitas digitalis.
-

Insiden

toksisitas

tinggi

(20%)

sempitnya

karena

batas

antara

rentang

teurapetik

toksik.

Digoksin

dihentikan
kadar

pada

obat

frekuensi
lambat

dan

harus
adanya

toksik,
jantung

atau

kadar

kalium rendah.
Kolaborasi
- berikan oksigen tambahan -

meningkatkan

sediaan

25

dengan

kanula

oksigen untuk kebutuhan

nasal/masker

sesuai

miokard

indikasi
-

berikan

untuk

melawan

efek hipoksia
obat

sesuai -

indikasi

banyaknya

obat

digunakan

dapat
untuk

meningkatkan
sekuncup,

volume
memperbaiki

kontraktilitas

dan

menurunkan kongesti
-

pemberian
pembatasan

cairan
jumlah

IV,

karena

adanya

peningkatan

total

ventrikel

sesuai indikasi. Hindari

tekanan

kiri,

tidak

cairan garam

pasien
dapat

mentoleransi
peningkatan

volume

cairan. Pasien GJK juga


mengeluarkan

sedikit

natrium

yang

menyebabkan

retensi

cairan dan meningkatkan


kerja miokard.
-

pantau/ganti elektrolit

Perpindahan

cairan

penggunaan
dapat

diuretic
mempengaruhi

elektrolit
kalium

dan

dan

(khususnya
klorida)

26

yang mempengaruhi irama


jantung

dan

kontrktilitas.
-

Depresi

segmen

datarnya
-

pantau

seri

EKG

dan

dapat

perubahan foto dada

ST

gelombang

terjadi

peningkatan

kebutuhan
miokard,

meskipun

tak

penyakit
Foto

dapat
pemeriksaan

perub

dada

menunjukkan

pembesaran

laboratorium

ada
arteri

koroner.

pantau

karena

oksigen

dan

jantung

ahan

dan

kongesti

pulmonal.
-

Peningkatan
BUN/kreatinin

siapkan

untuk

menunjukkan

insersi/mempertahankan
alat

pacu

jantung,

diindikasikan

hipoperfusi/gagal

bila

ginjal
-

Mungkin

perlu

untuk

memperbaiki
bradisritmia
responsive
intervensi

tak
terhadap
obat

yang

27

dapat berlanjut menjadi


-

siapkan pembedahan sesuai

gagal

indikasi

kongesti/menimbulkan
edema paru
-

Gagal

kongesti

sehubungan
aneurisma
atau

dengan
ventrikuler

disfungsi

dapat

katup

membutuhkan

aneurisektomi

atau

penggantian katup untuk


memperbaiki
kontraksi/fungsi
miokard.
2) Intoleransi aktivitas
Dapat dihubungkan dengan:
- Ketidakseimbangan
-

antara

oksigen/kebutuhan
Kelemahan umum
Tirah baring lama/imobilisasi

Kemungkinan dibuktikan oleh:


-

Kelemahan, kelelehan
Perubahan tanda vital, adanya disritmia
Dispnea
Pucat
Berkeringat

Criteria hasil:

suplai

28

Berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan,

memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri


Mencapai peningkatan toleransi aktivitas yang
dapat

diukur,

kelemahan

dan

dibuktikan
kelelahan

oleh

menurunnya

tanda

vital

dan

DBN

selama aktivitas.

Rencana Tindakan
Mandiri
- Periksa
sebelum

tanda
dan

setelah
khususnya

Rasional
vital -

segera

dapat

aktivitas,
bila

pasien

diuretic,

penyekat beta.
Catat
kardiopulmonal

terhadap

aktivitas,

catat

takikardi,

disritmia,

dispnea,
pucat

berkeringat,

dengan

karena

efek

pengaruh

fungsi

jantung.
-

respons

terjadi

obat, perpindahan cairan


atau

vasodilator,

ortostatik

aktivitas

menggunakan

Hipotensi

Penurunan/ketidakmampuan
miokardium

untuk

meningkatkan

volume

sekuncup

selama

aktivitas,
menyebabkan
segera
jantung

dapat
peningkatan

pada

frekuensi

dan

kebutuhan

oksigen,
peningkatan
dan kelemahan

juga
kelelahan

29

Kelemahan

adalah

Kaji

samping

respirator/penyebab

Nyeri dan program penuh

kelemahan

stress

juga

energy

dan

contoh

pengobatan,

nyeri

obat

beberapa

Dapat

memerlukan
menyebabkan

menunjukkan

peningkatan

dekompensasi

jantung

obat.

kelemahan
-

efek

Evaluasi

peningkatan -

daripada

kelebihan aktivitas
Pemenuhan
kebutuhan

intoleran aktivitas

perawatan

Berikan

tanpa

bantuan

dalam

diri

mempengaruhi

aktivitas

perawatan

stress

diri

indikasi.

oksigen berlebih

sesuai

Selingi

pasien

miokard/kebutuhan

periode

aktivitas

dengan

periode istirahat

Kolaborasi
- Implementasikan

program -

Peningkatan

rehabilitasi

pada

jantung/aktivitas

menghindari

bertahap
aktivitas
kerja

jantung/konsumsi
berlebihan.
dan

perbaikan

oksigen

Penguatan
fungsi

30

jantung
bila

dibawah

stress,

disfungsi

tidak

jantung

dapat

membaik

kembali.
3) Kelebihan volume cairan
Dapat dihubungkan dengan:
- Menurunnya

laju

filtrasi

glomerulus/meningkatnya produksi ADH dan retensi


natrium/air
Kemungkinan dibuktikan oleh:
-

Ortopnea, bunyi jantung S3


Oliguria,
edema,DVJ,
reflex

positif
Peningkatan berat badan
Hipertensi
Distress pernapasan, bunyi jantung abnormal

hepatojugular

Criteria hasil:
-

Mendemonstrasikan
keseimbangan

volume

masukan

cairan

dan

stabil

pengeluaran,

dengan
bunyi

napas bersih/jelas, tanda vitasl dalam rentang


yang dapat diterima, berat badan stabil, dan tak
ada edema.
Menyatakan

pemahaman

tentang/pembatasan

cairan

individual
Rencana Tindakan
Mandiri
-

Pantau
urine,
dan

Rasional

haluaran catat

warna

jumlah

saat

hari

Haluaran
sedikit

urin
dan

penurunan

pekat

perfusi

mungkin
karena
ginjal.

31

dimana

dieresis

Posisi terlentang membantu

terjadi

dieresis,

sehingga

haluaran

urin

dapat

ditingkatkan

pada

malam/selama tirah baring.


-

Terapi

diuretic

Pantau/hitung

disebabkan oleh kehilangan

keseimbangan

cairan

pemasukan

dan

jam

tiba-

tiba/berlebihan

pengeluaran selama 24

meskipun

edema/asites masih ada


-

Posisi

terlentang

meningkatkan
-

Pertahankan
atau

duduk

tirah

ginjal

filtrasi

dan

menurunkan

baring

produksi

dengan

posisi

meningkatkan dieresis

semifowler

selama -

Melibatkan

ADH

program

Buat jadwal pemasukan

meningkatkan

cairan,

mengontrol

digabung

minum
Berikan

keinginan
bila

terapi

dalam
dapat

perasaan
dan

kerjasam

dalam pembatasan

mungkin.
perawatan

mulut/es batu sebagai


bagian dari kebutuhan
cairan
Timbang

sehingga

pasien

fase akut

dengan

dapat

Catat

perubahan

ada/hilangnya
sebagai

respon

edema
terhadap

terapi. Peningkatan 2,5 kg


berat

badan

32

tiap hari

menunjukkan
2L

kurang

cairan.

lebih

Sebaliknya,

diuretic

dapat

mengakibatkan

cepatnya

kehilangan/perpindahan
-

Kaji

distensi

cairan

leher

area

tubuh

cairan

berlebihan

dimanifestasikan

oleh pembendungan vena dan

dengan/tanpa pitting;
adanya

Retensi
dapat

dependen untuk edema

catat

kehilangan

berat badan

dan pembuluh perifer.


Lihat

dan

pembentukan

edema

perifer

tubuh umum

edema.
mulai

kaki/mata

pada

kaki

meningkat

dan
sebagai

kegagalan
Edema

Edema

paling
pitting

buruk.
adalah

gambaran secara umum hsnya


setelah retensi sedikitnya
5

kg

cairan.

kongesti
nyata
-

Ubah

posisi

sering.
kaki
Llihat

bila

duduk.
permukaan

vaskuuler

mengakibatkan

secara
edema

jaringan sistemik

dengan

Tinggikan

Peningkatan

Pembentukan

edema,

sirkulasi
melambat,gangguan
pemasukan

nutrisi

dan

33

kulit,
tetap

pertahankan
kering,

berikan

mobilisasi/tirah

dan

lama

bantalan

baring

merupakan

kumpulan

stressor yang mempengaruhi

sesuai indikasi

integritas

kulit

memerlukan

dan

intervensi

pengawasan
ketat/pencegahan
-

Auskultasi

bunyi

sering

napas,

catat

kongesti

penurunan
bunyi

dan/atau

mengi.

peningkatan

kiri

adanya

lambat

dispnea

nocturnal

membaik.
-

persisten
Selidiki

keluhan

tiba, kebutuhan untuk

sensasi

dari

dapat

gagal

jantung
Gejala

pada

tetapi

Dapat
terjadinya

dispnea ekstrem tiba-

bangun

paru

gagal

jantung kanan dapat timbul

ortopnea,

batuk

Gejala

akut.

takipnea,

paroksismal,

paru.

pernapasan

dispnea,

cairan

menimbulkan

menunjukkan

krekels,
Catat

volume

edema

tambahan,

contoh

Kelebihan

duduk,
kulit

sulit

menunjukkan
komplikasi

dan

berbeda dari ortopnea dan


dispnea
paroksismal

nocturnal
yang

terjadi

lebih cepat dan memerlukan

bernapas, rasa panic -

intervensi segera
Hipertensi dan peningkatan

atau ruangan sempit

CVP

menunjukkan

kelebihan

34

Pantau

TD

dan

CVP

volume

(bila ada)

cairan

dan

dapat

menunjukkan
terjadinya/peningkatan
kongesti

paru,

gagal

visceral

dapat

jantung
-

Kongesti
mengganggu

fungsi

gaster/intestinal
-

Kaji

bising

Catat

usus.
keluhan

anoreksia,
distensi

mual, abdomen,

Penurunan motilitas gaster


dapat

konstipasi

berefek

pada

digestif

absorpsi.
-

Makan

sedikit

dan

mudah dicerna, porsi

digesti/mencegah

kecil dan sering

ketidaknyamanan abdomen
Pada

sering

dan

Berikan makanan yang

gagal

lanjut,
-

merugikan

meningkatkan

jantung
cairan

Ukur lingkar abdomen

berpindah

kedalam

sesuai indikasi

peritoneal,
meningkatnya

kanan
dapat
area

menyebabkan
lingkar

abdomen
-

Ekspresi

perasaan/masalah

dapat
stress/cemas,

menurunkan
yang

35

Dorong

untuk

menyatakan

perasaan

sehubungan

dengan

pembatasan

mengeluarkan

energy

dan

dapat menimbulkan perasaan


lemah
-

Perluasan

gagal

jantung

menimbulkan kongesti vena,


menyebabkan
abdomen,
-

distensi

pembesaran

Palpasi hepatomegali.

dan

Catat

mengganggu fungsi hati dan

keluhan

nyeri

nyeri.

hati

Ini

akan

abdomen kuadran kanan

mengganggu/memperpanjang

atas/nyeri tekan

metabolism obat
-

Tanda

deficit

kalium

dan

natrium yang dapat terjadi


sehubungan

dengan

perpindahan

cairan

dan

terapi diuretic
-

Catat

peningkatan

letargi, , hipotensi,
kram otot

Kolaborasi
-

Pemberian obat sesuai -

Meningkatkan

indikasi

urine dan dapat menghambat

(diuretic,

aldakton, kalium)

absorpsi

laju

aliran

natrium/klorida

36

pada tubulus ginjal


-

total

tubuh/mencegah reakumulasi

cairan/pembatasan

cairan

sesuai

indikasi
Konsul

Perlu memberikan diet yang


dapat diterima pasien yang

dengan

ahli

memenuhi

diet

kebutuhan

kalori

dalam pembatasan natrium


-

air

Mempertahankan

natrium

Menurunkan

Pantau foto thorak

Menunjukkan

perubahan

indikasif
peningkatan/perbaikan
kongesti paru
-

Meskipun

tidak

digunakan,
-

Kaji dengan torniket


rotasi/flebotomi,
dialysis,
ultrafiltrasi
indikasi

cairan

penggantian

mekanis

untuk
atau

sesuai

dilakukan
mempercepat

penurunan
sirkulasi,

sering

volume
khususnya

edema paru refraktori pada


terapi lain

4) Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas


Factor resiko meliputi: perubahan membrane kapileralveolus,

contoh

pada

pengumpulan/perpindahan

kedalam area intterstisial/alveoli.


Kemungkinan dibuktikan oelh:

cairan

37

[tidak dapat diterapkan; adanya tanda-tanda dan


gejala-gejala membuat diagnose actual]

Criteria hasil:
-

Mendemonstrasikan
adekuat

pada

GDA/oksimetri
-

ventilasi
jaringan

dalam

dan

oksigenasi

ditunjukkan

rentang

gejala distress pernapasan.


Berpartisipasi dalam program

normal

oleh

dan

bebas

pengobatan

dalam

batas kemampuan/situasi.
Rencana Tindakan
Mandiri
- Auskultasi bunyi napas, catat krekels, mengi

Rasional
Menyatakan

adanya

kongesti
paru/pemngumpulan
secret

menunjukkan

kebutuhan

untuk

intervensi lanjut
-

Anjurkan

pasien

batuk

Membersihkan
napas

efektif, napas dalam

dan

jalan
memudahkan

aliran oksigen
-

Membantu

mencegah

atelektasis
-

Dorong

perubahan

posisi

sering

dan

pneumonia
-

Menurunkan

konsumsi

oksigen/kebutuhan
meningkatkan
-

Pertahankan

duduk

di

paru maksimal

dan

inflamasi

38

kursi/tirah

baring

dengan

kepala

tempat

tidur

tinggi

20-30

derajat,
fowler.

posisi
Sokong

semi
tangan

dengan bantal.
Kolaborasi
-

Pantau/gambaran

seri

Hipoksemia
menjadi

GDA, nadi oksimetri

edema

dapat

berat
paru.

selama

Perubahan

kompensasi biasanya ada


pada GJK kronis
-

Meningkatkan
konsentrasi

Berikan oksigen tambahan

alveolar

sesuai indikasi

oksigen
yang

dapat

memperbaiki/menurunkan
hipoksemia jaringan
-

Menurunkan
alveolar,

kongesti
meningkatkan

pertuakaran gas
-

berikan

obat

indikasi
bronkodilator)

sesuai

(diuretic,

Meningkatkan

aliran

oksigen

dengan

mendilatasi jalan napas


kecil

dan

efek

diuretic

untuk

mengeluarkan
ringan

menurunkan

39

kongesti paru
5) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit
Factor resiko meliputi: tirah baring lama,
penurunan perfusi jaringan.
Kemungkinan dibuktikan oleh:
[tidak dapat diterapkan;

adanya

edema,

tanda-tanda

dan

gejala-gejala membuat diagnose actual]


Criteria hasil:
-

Memperthankan integritas kulit


Mendemonstrasikan
perilaku/teknik

mencegah

kerusakan kulit
Rencana Tindakan
Mandiri
- Lihat
kulit,
catat penonjolan

tulang,

area

sirkuasinya
terganggu/pigmentasi

atau

Rasional
Kulit

berisiko

gangguan

sirkulasi

perifer,

imobilitas

fisik

dan

gangguan

kegemukan/kurus

status nutrisi

Pijat area yang kemerahan -

Meningkatkan

atau yang memutih

darah,

Ubah
ditempat
bantu

posisi

latihan

aliran

meminimalkan

hipoksia jaringan

sering

tidur/kursi,

karena

Memperbaiki
sirkulasi/menurunkan

rentang

waktu

gerak pasif/aktif

satu

area

yang

mengganggu aliran darah


-

Berikan
sering,

perawatan

kulit

meminimalkan

Terlalu
lembab
dan

sering

atau

merusak

kulit

mempercepat

40

dengan kelembaban/ekskresi
-

Periksa

sepatu

kerusakan
-

Edema

dependen

menyebabkan

kesempitan/sandal dan ubah

sepatu

terlalu

sesuai kebutuhan

dapat

sempit,

meningkatkan
tertekan

dan

resiko
kerusakan

kulit pada kaki


-

Edema

interstisial

gangguan

Hindari obat intramuskuler

sirkulasi

memperlambat
obat

dan

dan

untuk

absorpsi

prodisposisi
kerusakan

kulit/terjadinya
infeksi
Kolaborasi
- Berikan

tekanan

alternative/kasur,
domba,

kulit

perlindungan

Menurunkan
pada

kulit,

tekanan
dapat

memperbaiki sirkulasi

siku/tumit
6) Kurang pengetahuan mengenai kondisi
Dapat dihubungkan dengan: kurang pemahaman/kesalahan
persepsi

tentang

hubungan

fungsi

jantung/penyakit

gagal jantung.
Kemungkinan dibuktikan oleh:
- Pertanyaan
- Pernyataan masalah/kesalahan persepsi
- Terulangnya episode GJK yang dapat dicegah
Criteria hasil:

41

Mengidentifikasi

hubungan

terapi

(pengobatan)

untuk menurunkan episode berulang dan mencegah


-

komplikasi
Menyatakan

intervensi cepat
Mengidentifikasi

dan beberapa teknik untuk menangani


Melakukan perubahan pola hidup/perilaku

tanda/gejala
stress

yang

memerlukan

pribadi/factor

resiko
yang

perlu

Rencana Tindakan
Mandiri
- Diskusikan fungsi jantung normal.

Meliputi

informasi

sehubungan

dengan

perbedaan

dari

fungsi

pasien
normal.

Rasional
Pengetahuan
penyakit

proses

dan

dapat

harapan

memudahkan

ketaataan

pada

program

pengobatan

Jelaskan perbedaan antara


serangan jantung dan GJK.

Kuatkan
pengobatan

rasional -

Pasien

percaya

bahwa

perubahanprogram
pascapulang
bila
bebag

merasa

dibolehkan
baik

gejala

dan
atau

merasa lebih sehat yang


dapat

meningkatka

42

Diskusikan
menjadi
tanpa
dan

resiko

pentingnya

seaktif

gejala.

mungkin

menjadi

kelelahan

istirahat

diantara

pentingnya

pembatasan

natrium.

pembatasan

daftar

kandungan

yang

harus

dihindari/batasi.

dapat

label

kerjasama

Aktivitas

fisik

berlebihan

dapat

berlanjut

menjadi

melemahkan

jantung

eksaserbasi kegagalan.

Dorong

membaca

Pemasukan
diatas

makanan dan bungkus obat

diet

natrium

g/hari

menghasilka
diuretic.
-

Diskusikan
dan

obat,

efek

natrium

tujuan

makanan

efek
Sumber

adalah

garam,

umum
garam

meskipun

sup/sayur

verbal dan tertulis

Anjurkan

akan

meja dan makanan dengan

samping.

Berikasn instruksi secara

dan

atau mengontrol gejala.

natrium pada makanan umum

untuk

obat,

meningkatkan

Diskusikan

Berikan

Pemahaman

program,

aktivitas
-

eksaserbasi

diet

daging

kiloan,

produk

harian

dapat

pada pagi hari

kaleng,

mengandung

dan
juga
kadar

tinggi natrium
-

Anjurkan

dan

demonstrasi

Pemahaman
terapeutik
pentingnya

kebutuhan
dan

upaya

pelaporan

43

ulang kemampuan mengambil

efek

dan mencatat nadi harian

mencegah

dan

komplikasi obat.

kapan

member

tahu

terjadinya

Memberikan

nadi

adekuat untuk efek obat

diatas/bawah
yang

ditentukan

telah

sebelum

sebelumnya,

perubahan

pada

peran

dan

mengontrol

factor

dalam
risiko

Meningkatkan

pada

kondisi/efek
Deteksi

dini

memungkinkan

pemberat

tepat

ulang

tanda/gejala

toksisitas

digitalis

kerangka

badan,

pengetahuan

napas

peningkatan

pendek,
kelelahan,

batuk hemaptisis, demam

dan

seperti

contoh

edema,

intevensi

komplikasi

medic

berat

perubahan

mencegah

Menambahkan

peningkatan

obat.

waktu

yang memerlukan perhatian cepat,

pemantauan

sendiri

dan factor pencetus atau

Bahas

tidur

menghentikan tidur

diskusikan

pasien

waktu

mencegah/membatasi

Jelaskan

waktu

untuk

irama/regularitas

dapat

pemberi perawatan, contoh -

frekuensi

samping

memungkinkan

pada
kerja
dan
pasien

untuk membuat keputusan


berdasarkan
sehubungan

informasi
dengan

44

Berikaan

kesempatan

pasien/orang
untuk

control

terdekat

kondisi

mencegah

menanyakan,

berulang/komplikasi.

mendiskusikan masalah dan -

Pemantauan

membuat

meningkatkan

perubahan

pola

hidup yang perlu

sendiri

tanggungjawab
dalam

Tekankan

pentingnya

melaporkan

tanda/gejala

toksisitas

digitalis,

contoh

terjadinya

gangguan
penglihatan,
frekuensi

GI

dan

pasien

pemeliharaan

kesehatan

dan

alat

mecegah komplikasi
-

Kondisi

kronis

dan

berulang/menguatnya

dan

kondisi

perubahan
nadi/irama,

memburuknya gagal jantung

GJK

sering

melemahkan

kemampuan

koping

kapasitas

dan

dukungan
orang

pasien

dan

terdekat,

menimbulkan depresi
-

Pengenalan

dini

terjadinya

komplikasi

dan

keterlibatan

pemberi perawatan dapat


mencegah
toksisitas/perawatan

di

rumah sakit
Kolaborasi
- Rujuk
pada

sumber

di -

Dapat

menambahkan

45

masyarakat/kelompok

bantuan

pendukung sesuai indikasi

pemantauan

dengan

sendiri/penatalaksanaan
di rumah

Anda mungkin juga menyukai