Anda di halaman 1dari 11

Tugas Mandiri Kepaniteraan Referat

Otitis Eksterna

Disusun Oleh :
Chatarina Cindy De Pata
NIM : 112015414

Pembimbing :
dr. Roikhan Harowi Sp.THT-KL

KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN THT


FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS KRISTEN KRIDA
WACANA
RS dr.Esnawan Antariksa
2016

PENDAHULUAN
Otitis eksterna adalah radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh
bakteri terlokalisir atau difus dengan gejala telinga terasa sakit. Faktor penyebab timbulnya otitis
eksterna ini dapat berupa kelembaban, penyumbatan liang telinga, trauma lokal dan alergi.
Faktor ini menyebabkan berkurangnya lapisan protektif yang menyebabkan edema dari epitel
skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal yang mengakibatkan bakteri masuk melalui
kulit, inflasi dan menimbulkan eksudat. Bakteri patogen pada otitis eksterna akut adalah
pseudomonas (41 %),strepokokus (22%), stafilokokus.aureus (15%) dan bakteroides (11%).1
Otitis eksterna ini merupakan suatu infeksi liang telinga bagian luar yang dapat
menyebar ke pina, periaurikular, atau ke tulang temporal. Biasanya seluruh liang telinga terlibat,
tetapi pada otitis eksterna furunkulosis melibatkan liang telinga sepertiga luar. Otitis eksterna
difusa merupakan tipe infeks bakteri patogen yang paling umum disebabkan oleh pseudomonas,
stafilokokus dan proteus atau jamur. Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang
sering dijumpai, disamping penyakit telinga lainnya. Penyakit ini sering dijumpai pada daerahdaerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim- iklim sejuk dan kering.2
Patogenesis dari otitis eksterna sangat komplek dan banyak peneliti mengemukakan
faktor pencetus dari penyakit ini seperti berenang dan menimbulkan kekambuhan. Selain itu
keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari liang telinga luar juga merupakan faktor
penting untuk terjadinya otitis eksterna.
Umumnya penderita datang ke Rumah Sakit dengan keluhan rasa sakit pada telinga,
terutama bila daun telinga disentuh dan waktu mengunyah. Bila peradangan ini tidak diobati
secara adekuat, maka keluhan-keluhan seperti rasa sakit, gatal dan mungkin sekret yang berbau
akan menetap. Dalam upaya menanggulangi Otitis eksterna, sejak dahulu telah dipergunakan
larutan Burrowi, yang di kemukakan pertama kali oleh dr.Karl August Von Burrow (1809-1874)
seorang ahli bedah Jerman dari Koningsburg. Dia menggunakan larutan Burrowi sebagai obat
untuk telinga sejak akhir abad ke-19. Larutan Burrowi (Burrows Solution), berisi larutan
aluminium sulfat dan digunakan secara luas sebagai obat kompres yang sekaligus bekerja
sebagai anti septik dan adstrigensia dan mempunyai pH 3,2.1

Definisi
Otitis eksterna, juga dikenal sebagai telinga perenang atau swimmers ear, adalah radang
telinga luar baik akut maupun kronis. Kulit yang melapisi saluran telinga luar menjadi merah dan
bengkak karena infeksi oleh bakteri atau jamur dengan tanda-tanda khas yaitu rasa tidak enak di
liang telinga, deskuamasi, sekret di liang telinga, dan kecenderungan untuk kambuh kembali.
Pengobatan amat sederhana tetapi membutuhkan kepatuhan penderita terutama dalam menjaga
kebersihan liang telinga. Infeksi ini sangat umum dan mempengaruhi semua kelompok umur.
Saluran telinga luar adalah sebuah terowongan pendek yang berjalan dari lubang telinga hingga
gendang telinga yang berada di dalam telinga. Secara normal bagian ini dilapisi kulit yang
mengandung rambut dan kelenjar yang memproduksi lilin.

Etiologi
Swimmers ear (otitis eksterna) sering dijumpai. Terdiri dari inflamasi, iritasi atau infeksi
pada telinga bagian luar. Dijumpai riwayat pemaparan terhadap air, trauma mekanik dan
goresan atau benda asing dalam liang telinga. Berenang dalam air yang tercemar
merupakan salah satu cara terjadinya otitis eksterna (swimmers ear).3
Kebanyakan disebabkan alergi pemakaian topikal obat tetes telinga. Alergen yang paling
sering adalah antibiotik, contohnya: neomycin, framycetyn, gentamicin, polimixin, dan anti
histamin. Sensitifitas poten lainnya adalah metal dan khususnya nikel yang sering muncul
pada kertas dan klip rambut yang mungkin digunakan untuk mengorek telinga.2
Faktor Risiko
Suka membersihkan atau mengorek-ngorek telinga dengan cotton buds, ujung jari atau
alat lainnya
Kelembaban merupakan foktor yang penting untuk terjadinya otitis eksterna.
Sering berenang, air kolam renang menyebabkan maserasi kulit dan merupakan sumber
kontaminasi yang sering dari bakteri

Penggunaan bahan kimia seperti hairsprays, shampoo dan pewarna rambut yang bisa
membuat iritasi dan mematahkan kulit rapuh, yang memungkinkan bakteri dan jamur
untuk masuk
kondisi kulit seperti eksema atau dermatitis di mana kulit terkelupas atau pecah, dan
tidak bertindak sebagai penghalang atau pelindung dari kuman atau jamur
kanal telinga sempit
infeksi telinga tengah
diabetes.

Epidemiologi
Setiap tahun, otitis eksterna terjadi pada 4 dari setiap 1000 orang di Amerika Serikat.
Kejadian lebih tinggi selama musim panas, mungkin karena partisipasi dalam kegiatan air lebih
tinggi. Otitis eksterna akut, kronis, dan eczematous merupakan otitits yang umum di Amerika
Serikat, namun otitis necrotizing jarang terjadi. Secara umum di dunia frekuensi otitis eksterna
tidak diketahui, namun insidennya meningkat di Negara tropis seperti Indonesia.4
Tidak ada ras ataupun jenis kelamin yang berpengaruh terhadap angka kejadian otitis
eksterna. Umumnya, tidak ada hubungan antara perkembangan otitis eksterna dan usia. Sebuah
studi epidemiologi tunggal di Inggris menemukan prevalensi selama 12-bulan yang sama untuk
individu yang berusia 5-64 tahun dan prevalensinya meningkat pada usia lebih dari 65 tahun.3,5
Patofisiologi
Kanalis auditorius eksternal dilapisi dengan epitel skuamosa dan panjangnya sekitar 2,5
cm pada orang dewasa. Fungsi kanal auditori eksternal adalah untuk mengirimkan suara ke telinga
tengah sekaligus melindungi struktur yang lebih proksimal dari benda asing dan setiap perubahan
kondisi lingkungan. Sepertiga luar kanal adalah tulang rawan dan terorientasi di superior dan
posterior, bagian dari kanal berisi serumen yang diproduksi oleh kelenjar apokrin. Dua pertiga dari
bagian dalam kanal adalah osseus, ditutupi dengan kulit tipis yang melekat erat, dan berorientasi

inferior dan anterior; bagian ini adalah kanal yang tidak memiliki kelenjar apokrin atau folikel
rambut.2
Secara alami, sel-sel kulit yang mati, termasuk serumen, akan dibersihkan dan
dikeluarkan dari gendang telinga melalui liang telinga. Cotton bud (pembersih kapas telinga)
dapat mengganggu mekanisme pembersihan tersebut sehingga sel-sel kulit mati dan serumen
akan menumpuk di sekitar gendang telinga. Masalah ini juga diperberat oleh adanya susunan
anatomis berupa lekukan pada liang telinga. Keadaan diatas dapat menimbulkan timbunan air
yang masuk ke dalam liang telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah, lembab,
hangat, dan gelap pada liang telinga merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan bakteri dan
jamur. Adanya faktor predisposisi otitis eksterna dapat menyebabkan berkurangnya lapisan
protektif yang menimbulkan edema epitel skuamosa. Keadaan ini menimbulkan trauma lokal
yang memudahkan bakteri masuk melalui kulit, terjadi inflamasi dan cairan eksudat. Rasa gatal
memicu terjadinya iritasi, berikutnya infeksi lalu terjadi pembengkakan dan akhirnya
menimbulkan rasa nyeri. Proses infeksi menyebabkan peningkatan suhu lalu menimbulkan
perubahan rasa tidak nyaman dalam telinga. Selain itu, proses infeksi akan mengeluarkan
cairan/nanah yang bisa menumpuk dalam liang telinga (meatus akustikus eksterna) sehingga
hantaran suara akan terhalang dan terjadilah penurunan pendengaran. Infeksi pada liang telinga
luar dapat menyebar ke pinna, periaurikuler dan tulang temporal. Kadar pH pada liang telinga
sangat berperan penting dan merupakan faktor dalam mempermudah bakteri, jamur, virus
berkembang biak dalam liang telinga.4

Klasifikasi
Otitis eksterna sirkumskripta
Oleh karena kulit di sepanjang sepertiga luar liang telinga mengandung adneksa kulit, seperti
folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar serumen, maka di tempat itu bisa terjadi infeksi pada
pilosebaseus, sehingga membentuk furunkel.
Kuman penyebab biasanya Staphyloccoccus aureus atau Staphylococcus albus. Gejalanya ialah
rasa nyeri yang hebat, tidak sesuai dengan besar bisul. Hal ini disebabkan karena kulit liang telinga
tidak mengandung jaringan longgar di bawahnya, sehingga rasa nyeri timbul pada penekanan
5

perikondrium. Rasa nyeri dapat juga timbul spontan waktu membuka mulut (sendi
temporomandibula). Selain itu terdapat juga gangguan pendengaran, bila furunkel besar dan
menyumbat liang telinga.
Terapi tergantung pada keadaan furunkel. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untuk
mengeluarkan nanahnya. Lokal bisa diberikan salep atau tetes antibiotika. Jika dinding furunkel
tebal, dilakukan insisi kemudian dipasang drainage untuk mengalirkan nanahnya. Biasanya tidak
perlu diberikan antibiotik sistemik, hanya diberikan obat simptomatik seperti analgetik dan obat
penenang.6
Otitis eksterna difus
Sering mengenai kulit liang telinga duapertiga dalam. Tampak kulit liang telinga hiperemis dan
edema yang tidak jelas batasnya. Kuman penyebab biasanya golongan Pseudomonas. Kuman lain
yang dapat sebagai penyebab ialah Staphylococcus albus, Escherichia coli dan sebagainya.
Gejalanya adalah nyeri tekan tragus, liang telinga sangat sempit, kadang kelenjar getah bening
regional membesar dan nyeri tekan, terdapat sekret yang berbau. Sekret ini tidak mengandung
lendir (musin) seperti secret yang keluar dari kavum timpani pada otitis media. Pengobatannya
dengan membersihkan liang telinga, memasukkan tampon yang mengandung antibiotika ke liang
telinga supaya terdapat kontak yang baik antara kulit yang meradang dengan obatnya. Kadangkadang diperlukan obat antibiotika sistemik.

Manifestasi Klinis
Pasien mungkin melaporkan gejala berikut:
Otalgia
Rasa penuh ditelinga
Gatal
Discharge (Awalnya, debris mungkin tidak jelas dan tidak berbau, tetapi dengan cepat
menjadi bernanah dan berbau busuk)
penurunan pendengaran
tinnitus
6

Demam (jarang)
Gejala bilateral (jarang)
Rasa sakit di dalam telinga (otalgia) bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak
sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang
hebat serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan
ini juga sering merupakan gejala mengelirukan. Rasa sakit bisa tidak sebanding dengan
derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang
telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema
dermis menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula, kulit dan
tulang rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga
sehingga gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan ke kulit dan tulang
rawan dari liang telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh
penderita otitis eksterna.6
Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis
eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.
Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit yang
berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa
penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna
akuta.6
Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna. Edema
kulit liang telinga, sekret yang serous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada otitis
eksterna yang lama sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli
konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat -obatan yang
digunakan kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran
suara.5,6

PEMERIKSAAN FISIK
Temuan pemeriksaan fisik dapat mencakup sebagai berikut:
Nyeri tekan tragus
Eritematosa dan edema saluran auditori eksternal
Discharge purulen
Eczema dari daun telinga
Adenopati Periauricular dan servikal
Demam (jarang)
Pada kasus yang berat, infeksi dapat menyebar ke jaringan lunak sekitarnya, termasuk
kelenjar parotis. Ekstensi tulang juga dapat terjadi ke dalam tulang mastoid, sendi
temporomandibular, dan dasar tengkorak, dalam hal saraf kranial VII (wajah), IX
(glossopharingeus), X (vagus), XI (aksesori), atau XII (hypoglossal) dapat terpengaruh.

PENATALAKSANAAN
Terapi utama dari otitis eksterna melibatkan manajemen rasa sakit, pembuangan debris dari
kanalis auditorius eksternal, penggunaan obat topikal untuk mengontrol edema dan infeksi, dan
menghindari faktor pencetus.
Dengan lembut membersihkan debris dari kanalis auditorius eksternal dengan irigasi atau dengan
menggunakan kuret plastik lembut atau kapas di bawah visualisasi langsung. Pembersihan kanal
meningkatkan efektivitas dari obat topikal.
Obat topikal aural biasanya termasuk asam ringan (untuk mengubah pH dan untuk menghambat
pertumbuhan mikroorganisme), kortikosteroid (untuk mengurangi peradangan), agen antibiotik,
dan / atau agen antijamur.
Pengobatannya

dengan

membersihkan

liang

telinga,

memasukan

tampon

yang

mengandungantibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dengan
8

kulit yang meradang. Kadang kadang diperlukan obat antibiotika sistemik. 6 Karena edema
dinding kanalis yang hebat, maka untuk menempelkan obat pada dinding kanalis seringkali perlu
gulungan kasa yang kecil, namun kini tersedia pula produk produk yang khusus dirancang
untuk keperluan tersebut dan umumnya lebih disukai, seperti pope otowick. 2 Terdapat beberapa
pilihan obat telinga untuk terapi otitis eksterna difusa. Tetes telinga yang sering digunakan
adalah pada gambar 6.

Gambar 6. Obat obatan topikal untuk terapi otitis eksterna2

Komplikasi
Perikondritis
Perikondritis Radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma
atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago
telinga luar ( Lihat pada gambar 4 ). Umumnya trauma berupa laserasi atau akibat kerusakan
yang tidak disengajakan pada pembedahan telinga. Adakalanya perikondritis terjadi setelah suatu
memar tanpa adanya hematoma. Dalam stage awal infeksi, pinna dapat menjadi merah dan
kenyal. Ini diikuti oleh pembengkakan yang general dan membentuk abses subperikondrial
dengan pus terkumpul di antara perikondrium dan tulang rawan dibawahnya.

Gambar 4. Perikondritis

Selulitis
Selulitis Peradangan pada kulit dan jaringan subkutan yang dihasilkan dari infeksi umum,
biasanya dengan bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat
dari trauma kulit atau infeksi bakteri sekunder dari luka terbuka, seperti luka tekanan, atau
mungkin terkait dengan trauma kulit

Gambar 5. Selulitis

10

PROGNOSIS
Umumnya otitis eksterna dapat sembuh jika segera diobati dan faktor pencetusnya dapat
dihindari. Akan tetapi otitis eksterna sering kambuh jika kebersihan telinga tidak dijaga, adanya
riwayat penyakit tertentu seperti diabetes yang menyulitkan penyembuhan otitis sendiri, dan
tidak menghindari faktor pencetus dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Tanto C, Liwang F, Hanifati S. Kapita selekta kedokteran. Ed 4. Jakarta: Media

Aesculapius;2014.h.1012.
Adams LG, Boies LR, Higler PA. Anatomi telinga. Boies buku ajar penyakit THT.

Edisi 6. Jakarta: EGC; 1997.h.78.


Palandeng RW. Otitis eksterna di Poliklinik THT-KL RSU Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado periode januari 2011- Desember 2011 [skripsi]. Manado: Universitas

Sam Ratulangi; 2012.


Becker W, Naumann HH, Pfaltz CR. Ear, nose, throat disease. Ed II. New York:

Thieme Medical Publisher,Inc; 1994.h.71.


Caparas, Lim, dkk. Basic otoloaryngology. Filipina: Committee of the College of

Medicine; 1993.h.63.
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, editor. B u k u

Ajar

I l m u K e s e h a t a n Tel i n g a H i d u n g Ten g g o r o k K e p a l a d a n L e h e r.
Edisi Keenam. Cetakan Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2010.h.17-61.

11

Anda mungkin juga menyukai