Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DATA
POSYANDU
N/T
BGM
Jumlah balita yang berada dibawah garis merah bulan ini pada
KMS
Jumlah balita yang ditimbang bulan ini tapi bulan lalu tidak
ditimbang
Jumlah balita yang baru ditimbang bulan ini dari posyandu yang
melapor
A. Jenis Data
1. Jumlah balita yang ada (S) di wilayah Posyandu Delima 1 Puskesmas
kelurahan Pejaten Timur.
2. Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), di wilayah
Posyandu Delima 1 Puskesmas kelurahan Pejaten Timur.
3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, di
wilayah Posyandu Delima 1 Puskesmas kelurahan Pejaten Timur.
4. Jumlah balita yang naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan,
di wilayah Posyandu Delima 1 Puskesmas kelurahan Pejaten Timur.
5. Jumlah balita yang bawah garis merah pada KMS (BGM) pada bulan
penimbangan di wilayah Posyandu Delima 1 Puskesmas kelurahan
Pejaten Timur.
B. Sumber Data
Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap
bulan di Posyandu Delima 1 yang ada di wilayah Puskesmas kelurahan
Pejaten Timur.
C. Periode Waktu
yang sangat rendah atau biasa juga dikatakan balita yang seharusnya
mempunyai KMS karena memang mereka (Balita) masih dalam fase
pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk mendapat
pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS tersebut. Khusus
untuk Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus ((SK)/S x 100%), yaitu jumlah balita yang ada di wilayah Posyandu
dikurangi jumlah balita yang mempunyai KMS, hasilnya dibagi
dengan jumlah balita di wilayah posyandu tersebut, semakin tinggi
Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah kemauan
orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS
sangat baik untuk memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga
pola pertumbuhan berat badan balita.
3. Indikator lainnya
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya
semua balita yang ditimbang harus mengalami peningkatan berat
badannya.
4. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator Drop-Out, yaitu balita
yang sudah mempunyai KMS dan pernah datang menimbang berat
badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk
selalu mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya yaitu jumlah
balita yang telah mendapatkan KMS dikurangi dengan jumlah balita
yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai
KMS ((K-D)/K x 100%)
5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan antara
jumlah balita yang status gizinya berada di Bawah Garis Merah
(BGM) dibagi dengan banyaknya jumlah balita yang ditimbang pada
bulan penimbangan (D). rumusnya adalah (BGM/D x 100%).
Maret 2016
BG
April 2016
N
M
100
100
60
54
BG
M
114
114
106
105
BG
M
112
112
76
76
BULAN
Februari 2016
Maret 2016
April 2016
D/S (%)
60
92,98
67,85
N/D (%)
90
99,05
100,00
K/S (%)
100,00
100,00
100,00
D/K (%)
60
92,98
67,85
(K-D)/K (%)
0,07
0,32
BGM/D (%)
Penilaian data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau
dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan(K-D)/K (%) untuk
masing-masing Posyandu di Kelurahan Pejaten Timur.
Berikut ini adalah analisis SKDN berdasarkan hasil pencapaian program
SKDN yang telah disebutkan di atas:
1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada
di wilayah kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x
100%). Target tingkat partisipasi masyarakat di Posyandu Delima 1
wilayah Puskesmas kelurahan Pejaten Timur adalah 80%. Berdasarkan
tabel di atas, didapatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam
penimbangan balita baik bulan Februari 60%, bulan Maret 92,98% dan
bulan April 67,85%.
Kesimpulan dari data tersebut adalah kurangnya kesadaran partisipasi
masyarakat dalam penimbangan balita sehingga pencapaian target tiap
bulan belum berkesinambungan, didapatkan dari hasil penimbangan balita
pada bulan Februari dan April yang belum mencapai target.
2. Kecenderungan Status Gizi
Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya
dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Target
kecenderungan status gizi di posyandu Delima 1 wilayah Puskesmas
kelurahan Pejaten Timur adalah 80%. Berdasarkan tabel di atas,
didapatkan bahwa tingkat kecenderungan status gizi pada bulan Februari
April 2016 adalah 90%, 99,05% dan 100%. Data yang didapatkan
menunjukkan hasil rata-rata sekitar 96,35% sehingga sudah mencapai
Gold Standard kenaikan berat badan balita yang ditimbang. .
KESIMPULAN
Dari hasil penilaian
data
Puskesmas Kelurahan Pejaten Timur didapatkan bahwa Jumlah balita yang ada
(S), Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat (K), Jumlah balita yang
datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, dan jumlah balita yang naik berat
badannya (N) pada bulan penimbangan serta Penilaian perhitungan data SKDN
atau dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan (K-D)/K (%),
didapatkan hasil yang kurang baik dan harus ditingkatkan pencapaiannya. Dalam
hal ini diperlukan kesadaran setiap masyarakat untuk menimbang setiap balita di
posyandu dan berperan aktif dalam kegiatan posyandu yang ada, sehingga
keikutsertaan balita hasilnya sesuai dengan program kerja yang di tetapkan oleh
Puskesmas Pejaten Timur.