Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Chief: Sandra Momas Librata 2013-061-041. Crew: Albert Susanto, Prasetya Wibisono, Friska Pratiwi
Nama Penyakit
DERMATITIS
1. Dermatitis kontak alergika
(3A)
Dasar Diagnosis
Gatal
Akut : eritema, batas tegas, edema, papulo vesikel, vesikel, bulla,
pecahn menjadi erosi & eksudat.
Kronis : kering, papul, skuama, likenifikasi, fisura, batas tegas.
Teresering : tangan
Riwayat atopi
Pekerjaan basah
Sesuai tempat terpapar, bisa
sistemik
1.
2.
3.
4.
Terutama pekerjaan
5.
Agen pelarut, detergen, pelumas,
serbuk kayu
Usia < 8th atau lanjut
Kulit putih,
P>L
Dermatitis
atopi
DD
Tatalaksana
DD/ dermatitis
atopic
Dermatitis
numularis
PP/
Tes tempel di
punggung
Dibiarkan 48
jam.
Syarat :
lesi sudah
tenang
steroid sistemik
stop 1 minggu
pembacaan
setelah 48 jam,
hari ke 3-7
dilarang mandi,
aktifitas yg
melonggarkan
tes
tidak ada
riwayat urtika
mendadak
Menghindari
kontak allergen
Sistemik
Prednison 30
mg/hari
jangka pendek
interpretasi
setelah
pembacaa
n ke-2
alergi :
crescendo
iritan :
decrescend
o reaksi + :
eritema,
edema,
vesikel
Hidrokortison
topical
Kronik : Kortiko
potensi tinggi
Sistemik : Kortiko
( prednisone 30
mg/hari
Diberikan dalam
jangka pendek
Topikal
Akut : kompres
terbuka +
kortikosteroid
potensi tinggi
Kronik :
kortikosteroid
potensi rendah
Immunomodulat
ory ( tacrolimus
dan
pimekrolimus
Tanpa komplikasi
: hindari
paparan, tidak
perlu obat
Pelindung diri
dermatitis
seborik
(bayi)
dermatitis
kontak
dermatitis
numularis
skabies
iktiosis
psoriasis
(palmoplantar)
Topikal
Emolien
(hidrofilik urea
10%)
Kortikosteroid
Bayi:
hidrokortison 12,5%
Anak dan
dewasa:
triamsinolone
(muka:hidrokorti
son)
Anak(2-10 th)
lipat siku,lipat lutut,gelang tangan
fleksor,kelopak mata,leher, jarang
muka
>kering,papul,liken,<skuama,erosi,
2nd,siklus gatal garuk
Remaja, dewasa(<30 th)
lipat siku, lipat lutut, tangan, gelang
tangan, sekitar mata, samping leher,
anogenital, dahi, bibir(kering,pecah,
sisik),vulva,puting susu,scalp plak
popular eritem+skuama,plak
liken,hiper/hipopigmentasi
-riwayat atopi pd
penderita/keluarga Kriteria minor:
- xerosis
- infeksi kulit (S.aureus/VHS)
- dermatitis nonspesifik pd tangan/kaki
- iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis pilaris
- dermatitis di papilla mammae
- white dermografism dan delayed blanch
response
- keilitis
- lipatan infraorbital Dennie-Morgan
- konjungtivitis berulang
- keratokonus
- katarak subkapsular anterior
- orbita jadi gelap
- muka pucat/eritem
- gatal bila berkeringat
- Intoleransi thdp wol/pelarut lemak
- aksentuasi perifolikular
- hipersensitif thdp makanan
- perjalaan penyakit dipengaruhi li
ngkungan dan emosi
- tes kulit alergi tipe dadakan positif
- kadar IgE serum meningkat
- awitan pada usia dini
dermatitis
herpetiformis
sindrom Sezary
penyakir LettererSiwe
dermatitis kontak
dermatitis atopik
neurodermatitis
dermatomikosis
PP
Pemeriksaan histologik:
Akut: parakeratosis,
spongiosis, infiltrat
perivaskular
Kronik: hiperkeratosis,
akantosis, sparse
infiltrates
PP
=dermatitis atopik
liken planus
psoriasis
dermatitis atopik
PP
Ortokeratosis,
hipergranulosis,
akantosis,
rete ridges panjang.
Topikal
Preparat ter
Kortiskosteroid potensi kuat
Sistemik
Antihistamin efek sedatif
contoh:
CTM 3x4 mg / Loratadine 1 x 10
mg ointment Desoxymethasone
gr.10 asam salisilat 3%
6. Dermatitis popok /
napkin eczema (4A)
anak<2 tahun
dermatitis popok iritan lipatan (-)
dermatitis popok kandidosis
lipatan (+) lesi eritem, mengkilap,
skuama
(kandidosis: lesi eritem, papul,
satelit) Gatal+ nyeriskuama (+ iritan) (- kandidosis)
dewasa (35th)
>>atopi jarang:
<10,>60
akut6mg : anak muda L
akut jg selama 4mg dan timbul
tiap hari kronik>6mg : P
tengahan akut/kronik
Rx.vaskular kulitedema
dermis superfisial, cepat
timbul,hilang pelan
(<24jam)
pucat merah tegas,meninggi,halo
keliling,tengah pucat
u. lokal, generalisata, angioedem
Gatal+, nyeri+ (sengat tusuk,
terbakar), skuama-
E:
- obat: sulfonamide, penisilin, analgesik,
pencahar,hormon, diuretik, aspirin, kodein,
opium
- makanan: berprotein,ada zat warna,
penyedap rasa, bahan pengawet
- gigitan serangga
- bahan fotosensitizer : griseofulvin,
fenotiazin, sulfonamide, bahan kosmetik,
sabun germisid
- inhalan: serbuk sari, spora jamur, debu,
bulu
- kontaktan: kutu,bahan kimia,tumbuhtumbuhan
- trauma fisik: panas (matahari,radiasi),
tekanan (ikat pinggang)
- infeksi dan infestasi
purpura anafilaktoid
pitiriasis rosea
PP
Kadar IgE, eosinofil,
komplemen
Tes kulit, uji gores
(scratch test) dan uji
tusuk (prick test) Tes
eliminasi makanan
Icu cube test urtikaria
dingin Tes foto tempel
urtikaria krn sinar
matahari
obati penyebab
antihistamin
kortikosteroid pada urtikaria
akut dan berat
3.
Angioedema (3B)
REAKSI OBAT
1. Exanthematous drug
eruption (4A)
makulopapular/
morbiliformis
simetris
E:
- AB (penisilin,trimetropimsulfametoksazol),
- ampisiln,
- karbamazepin
- allopurinol
- NSAID,
- sulfonamide,
- tetrasiklin
Topikal tergantung
kelainan kulit non
erosi salep KTS
erosi kompres dan
salep AB
Sistemik
Kortikosteroid 1 mg/kg
tapering 2 mgg Antihistamin
E:
- NSAID,
- sulfonamide,
- trimetropim-sulfametoksazol,
- barbiturat,
- tetrasiklin,
- analgesik
PENYAKIT ERITROSKUAMOSA
1. Psoriasis vulgaris (3A)
>L,dewasa>putih, P:puber, menopaus
scalp,batasan dgn muka, ext
ekstensor,siku,lutut, lumbosakral, kuku
(nail pitting) TRAUMA autoimun. kronik
residif
bercak eritem tegas sirkumskrip,plak
fenomena:tetes
liilin,Kobner,Auspitz, cincin
Woronoff
gatal + ringan, nyeri-, skuama++
tebal, berlapislapis, putih mengkilap
E: genetik, autoimun
P: stress psikik, trauma (fenomena
Kobner), infeksi, endokrin, gangguan
metabolik, obat, alkohol, rokok
PP
Histopatologi:
parakeratosis,interpapiler akantosis,
papilomatosis,
mikroabses munro
Fenomena tetesan lilin:
Skuama berubah menjadi warna putih ketika
digores
dengan pinggiran kaca objek
Fenomena Auspitz:
Skuama putih akan meninggalkan bintik-bintik
perdarahan ketika digores / dikerok dengan
pinggiran kaca objek Fenomena Kobner:
Trauma pada kulit yang sehat (garukan) akan
menimbulkan kelainan yang sama seperti pada
psoriasis kira-kira setelah 3 minggu
dermatitis
seboroik siflis
psoriasiformis
dermatofitosis
Topikal
Preparatter LCD 2-5%
Asam salisilat 3-5%
Kortikosteroid
kulit kepala, muka, lipatan krim
(sisanya salep) muka,
lipatan, genitalia sedang
tubuh dan ekstremitas
kuat
Difranol
Antralin 0,2-0,8% pasta krim
salep
Retinoid
Tazaroten gel, krim 0,05% dan
0,1%
Emolien (vaselin)
Sistemik
Kortikosteroid
Prednison 30mg/hari tapering off
Sitostatik
Metotreksat 3x5 mg per minggu
Levodopa 2x250mg-3x500mg
DDS 2x100mg per hari
p.pustulosa
Retinoid
Etretinat, Asitresin 1mg/kg sehari
Siklosporin 6mg/kg sehari
PenyinaranPUVA 4x seminggu
2.
seboroik
konstitusionil/
fisiologik
(4A)
Dermatitis
/diathesis
inborn
psoriasis inversa
kandidiasis
intertriginosa tinea
kruris otomikosis
otitis eksterna
Topikal
Ter: LCD 2-5%
Resorsin 1-3%
Sulfur 4-20%
Salisilat 3-6%
Kortikosteroid: hidrokortison
2,5%
PP
KOH 10% singkirkan
jamur Tes patch
singkirkan kausa
dermatitis kontak
Ketokonazol 2%
Sistemik
Prednison 20-30 mg/hari
tapering
Isotretinoin 0,1-0,3 mg/kg/hari
Ketokonazol 1x200 mg/hari
3.
Pitiriasis
rosea
(4A)
L=P, 15-40 th
badan,lengan atas proksimal, paha
atas (pakaian renang), punggung
(Christmas tree) awaleritem,skuama
haluslesi lbh kecildi badan lengan
paha atas sesuai lipatan kulit
hilang 3-8mg, lesi diskret
KHAS
Lesi1 (herald patch/mother
patch/ primary
medallion): di badan, solitar,
oval/anular,d:3cm,bbrp hr-mg
Lesi2: 4-10hr stlhny,khas,lesi lbh
kecil, sejajar dgn kosta (pohon
cemara terbalik), timbul serentak di
badan lengan atas proksimal dan
paha atas (pakaian renang wanita
jaman dulu), TDK KHAS:
urtika,vesikel,papul (ANAK)
tinea korporis
-skuama kasar
-gatal sekali
-KOH 10% (+)
-tidak ada herald patch
PENYAKIT AUTOIMUN
1. Lupus eritematosus
kutaneus (2)
P, 20-30 th
wajah,leher, yg terpajan matahari lbh
sering residif
autoimun konektif dan
vascular 2 varian:
LEDiskoid, LESistemik.
induksi obat: systemic LE-like synd.
gatal?, skuama+
Simptomatik
Gatal sedatif, antihistamin
Topikal bedak salisilat+
menthol 0,51%
Diktat klasifikasi:
kronik diskoid LE
lesi kulit
2. subakut disseminated LE
lesi kulit+lab
3. akut sistemik LE
lesi kulit+lab+gej sistemik
1.
PENYAKIT VESIKULOBULOSA
1. Sindroma Stevens-Johnson
dewasa
(3B)
sindrom mengenai kulit, selaput lendir
di orifisium, dan mata, KU variasi
-Kelainan kulit
eritema,vesikel,dan
bulapecaherosi -Kelainan selaput
lendir di orifisium
lesi tersering mukosa mulut vesikel
dan bula
pecaherosi,eskoriasi,krusta
-Kelainan mata
konjungtivitis kataralis
Topikal
Krim SulfadiazinPerak pada lesi erosi
dan eskoriasi
Sistemik
Kortikosteroid
KU baikPrednison 30
mg/hari KU
burukDexametason inj 4-6
x 5 mg/hari Antibiotik
Ciprofloxacin
Diet rendah garam tinggi
protein
Cairan D5:NaCl 0,9% 1:1
Transfusi darah
(bila tidak ada perbaikan dalam 2
hari)
300 cc selama 2 hari
Prognosis:
E: alergi obat
- Antibiotik (kloramfenikol, eritromisin,
penisilin, ciprofloxacin)
- NSAIDs (fenilbutazon, piroxicam,
ibuprofen, indometasin)
=SSJ (+epidermolisis)
- Antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin,
karbamazepin, asam valproat, lamotrigin)
- Allopurinol
SSJ
4S (beda lokasi lepuh)
= SSJ
PP (histopatologik):
- stad dini: vakuolisasi
dan
Prognosis:
SCORTEN (net-Specific Severity
of Illness) @1 poin
Wajah:
Topikal
S.aureus folikulitis,
1.Bahan iritan pengelupas kulit
pseudofolikulitis barbae,
Sulfur 4-8%
rosasea, dermatitis
2.Antibiotik topikal
perioral Tubuh:
Klindamisin fosfat 1%
Malassezia folikulitis,
Eritromisin 1%
hot-tub pseudomonas 3.Antiradang topikal
folikulitis,
Hidrokortison 1-2,5%
S.aures folikulitis
4.Etil laktat 10%
Sistemik
1.Antibiotik sistemik
PP ekstraksi
Klindamisin 3x150 mg
dengan komedo
Doksisiklin 50mg/hari
ekstraktor (sendok
Eritromisin 4x250 mg/hari
Unna)
2.Obat hormonal
Estrogen 50 mg/hari
3.Isotretinoin 0,5-1 mg/kg/hari
4.Kortikosteroidsistemik
Prednison 7,5mg/hari
Dexametason 0,25-0,5 mg/hari
5.Analgetik
Na diklofenak 2x50 mgS
6.Vitamin
Seloxy AA 1x1
skrofuloderma
PP
Bakteriologis
ditemukan
S.aureus,
Streptokokus, E.coli,
Proteus mirabilis,
Pseudomonas
aeruginosa
Histopatologi
Lesi awal: sumbatan
keratin pd folikel
rambut, dilatasi
Lesi awal:
Nodul :
Triamcinoloneintralesi (35mg/mL) Abses:
Insisi dan drainase
Lesi lanjut:
Antibiotik oral (eritromisin,
tetrasiklin, minosiklin)
Kortikosteroid oral kasus
berat
hancurrr!
duktus, tanda
inflamasi Lesi
lanjut: kerusakan
kel apokrin,
fibrosis,
hiperplasia sinus
Lab
Leukositosis
rosasea
folikulitis
4. Miliaria (4A)
semua umur
vesikel milier
kelenjarekrin, lesi diskret
Prognosis:
beberapa minggu
sampai bulan,
rekuren
Topikal
penghentian penggunaan
steroid topikal
immunomodulator topikal
moisturiz
er
Sistemik
Antibiotik
Tetrasiklin/Eritromisin 1
gram.hari
Doksisiklin 50 mg/hari
1-2 m bergermbol
M.rubra:
pakaian tipis
serap keringat
bedak salisilat 2% +
menthol 0,25-2% losio
faberi
M. profunda: sama
M.kristalina + losio
calamine
KELAINAN RAMBUT
tinea
kapitis
lupus
eritematos
us
trikotiloma
nia
PP histopatologi
rambut banyak dalam keadaan anagen folikel rambut
dalam berbagai ukuran tp kecil dan tdk matang,
bulbus rambut di dlm dermis dikelilingi ilfiltrasi
limfosit
Klasifikasi:
1.umum: 20-40 th, 6% jd
AA soliter dan multipel
totalis
2.atipik: kanak-kanak, 75%
3.prehipersensitif: usia dewasa, 39%
4.kombinasi: dimulai 40 tahun, 10%
AA totalis
AA
universalis
2. Alopesia androgenik (2)
III IV, V
Ludwig
alopesia areata
effluvium telogen
sifilis sekunder
SLE, kekurangan Fe
trikotilomanis
dermatitis seboroik
PP
Trikogram
Topikal
Minoxidil sol 2% atau 5%
Sistemik
Finasteride oral 1 mg PO sehari
Bedah
transplantasi rambut
scalp
reduction/rotation
flaps
II
>P
1.
2.
3.
4.
KELAINAN KERATINISASI
Klasfikasi:
ET paskapartum
2-5 bulan setelah melahirkan, 1/3 ant kulit
kepala hitung telogen 24-26%, berlangsung
2-6 bulan kemudian
ET paskanatal bayi sejak lahir berumur 4 bulan dan akan
tumbuh kembali pd umur 6 bulan distribusi male pattern
alopesia, hitug telogen 64-87%
ET psikik tiba-tiba stlh syok psikis/stress mental, menetap
lama,sering berulang
ET paskafebris akut
stlh demam tinggi >39oC, 2-3 bulan stlh sakit, hitung telogen >50%
E: krisis emosi,
trauma fisik
Klasifikasi
Lokalisata:
-Fokal: 1/lbh makula pd 1 area tapi tdk
segmental
-Segmental:distribusi mnrt dermatom, 1
tungkai -Mukosal: hny pd membran
mukosa Generalisata:
-Akrofasial: distal ekstremitas dan muka
-Vulgaris: makula tanpa pola ttt di bnyk
tempat
-Campuran: tjd menyeluruh/hampur
menyeluruh
keratosis pilaris
KELAINAN PIGMENTASI
1. Vitiligo (3A)
pitiriasis versikolor
pitiriasis alba
hipopigmentasi
postinflamas LE
discoid skleroderma
sarkoidosis
PP histopatologik
-reaksi dopa utk
melanosit (-)
-tidak ada peningkatan
sel
Langerhans
Topikal
PUVA (Psoralen UVA)
Psoralen 0,6 mg/kg dioles 2 jam
sblm
penyinaran UVA
Immunomodulator
Takrolimus, Pimekrolimus
Steroid potensi tinggi
Betametason valerat 0,1% atau
Clobetasol propionate 0,05%
Narrow band UVB rangsang
pembentukan
melanocytestimulating
hormone, tingkatkan
proliferasi dari melanositdan
rangsang
melanogenesis
Vitamin
Calcipotriol 0,05%
MBEH(Monobenzylether of
hydroquion)
20% bila psoralen gagal
2. Melasma (3A)
P>L
hipermelanosis simetris berupa makula
tidak merata warna coklat muda-tua
pipi, dahi, daerah atas bibir, hidung,
dagu bercak warna coklat muda-tua
batas tegas tepi tidak teratur
Klasifikasi gambaran klinis:
dermatitis seboroik
morbus Hansen
pitiriasis alba
vitiligo
Prognosis: baik, gagal
krn paparan sinar
Prinsip:
perlindungan terhadap sinar
matahari
tabir surya: sun protection
factor SPF
kosmetik: asilglutamat
(cleanser) - terapi sistemik:
klorokuin, vit C hambat
aktivitas melanosit
cegah paparan sinar matahari,
hamil, pil
3. Albino (2)
autosomal resesif
kelainan sintesis pigmen melanin
akibat absen aktivitas enzim tirosinase
e. tirosinase adlh enzim mengandung
copper yg katalisasi oksidasi dari tirosin
ke dopa, dan dopa ke dopakuinon.
5.
INFEKSI BAKTERI
1. Impetigo (4A)
pioderma superfisialis terbatas pada epidermis
a. Impetigo krustosa
>anak 4-5 th muka (orificium:
mulut, hidung),leher,lengan
eritema+vesikelpecahkrusta
sentrifugal (kuning
madu)lepasdasarerosi,
demam(-)
krusta menyebar ke perifer,
sembuh di bagian tengah
E: Streptococcus B hemolyticus
ektima
- mengenai anak dan
dewasa
- dasar ulkus
DKA
herpes simpleks
dermatofitosis
skabies
E: Stafilokokus aureus
-
PP
kultur jarang dilakukan
dermatofitosis
mirip jika vesikel/bula
telah pecah dan anya
tdpr koleret dan
eritema
sebelumnya tdk trdpt
lepuh
(lepuhimpetigo
bulosa) DKA, gigitan
serangga luka bakar,
herpes simpleks
herpes zoster
Topikal
Bacitracin 400-500 U/gram
Neomisin 20%
Mupirocin 2%
Asam fusidat
Lesi madidans: kompres terbuka
- larutan permanganas kalikus
1:5000
- larutan rivanol 1%
- iodium povidon 0,75%
Sistemik
Cefadroxil 2x500 mg
Amoxicillin 3x500 mg
Eritromisin 4x500 mg
Klindamisin 4x300 mg
selama 7-14 hari
pemfigoid bulosa
2.
Impetigo
E: Streptococcus B hemolyticus
ulkus superfisial dengan krusta
di atasnya
impetigo krustosa
prurigo nodularis
ulkus herpetik
kronik gigitan
serangga eskoriasi
stasis vena
>L
kepala (anak), ekstremitas,
tungkai bawah, pantat, paha,
janggut (dewasa) hanyaepidermis
(profunda bibir atas dan dagu
(bi) tinea barbe (dagu, uni),
sampai subkutan) papul pustul
eritem, tengah ada rambut,
multipel
(profundateraba infiltrat
subkutan)
Topikal
Aluminium chloride hexahydrate
6,25%
dalam etil alkohol anhidrat
Asam fusidat
Eritromisin
Sistemik
Penicillin
Cefalosporin gol.1
Cefadroxil selama 7-14 hari
ulseratif/ektima (4A)
3. Folikulitis superfsial/
P:
DM
obesitas
hygiene buruk
defek bakterisidal (peny. granuloma
kronik)
- defek kemotaktik
- sindrom hiper IgE
- HIV/AIDS
-
>L
furunkel (banyak friksiaksila,
bokong)
karbunkel (punggung,
leher,tungkaiatas)
radang folikel rambut dan
sekitar nodus eritem
kerucut, tengah pustul
lunak jadi absescepat
memecah jadi fistel
karbunkel: lemah,demam,gigil
Gatal-, nyeri+, skuama-
5. Eritrasma (4A)
PP
wood : merah bata
(bisa tidak muncul bila
>mandi)
dermatofitosis
kandidiasis
intertriginosa
pitiriasis versikolor
psoriasis
intertriginosa
selulits
- ada infiltrat difus di
subkutan
PP
leukositosis
Prevensi/profilaksis
Mandi dengan benzoyl peroxide
Bubuk medicated
Gel alkohol antiseptik topikal:
isopropyl, etanol Topikal
Gel benzoyl peroxide 2,5% stlh
mandi tiap hari slm 7 hari
Sol Eritromisin, klindamisin 2x
slm 7 hr
Oint Asam fusidat
Oint/krim mupirocin 2%
Antifungal topikal: mikonazol 2%
Sistemik
Makrolid/Tetrasiklin 7 hari
Istirahat dan tungkai bawah
ditinggikan
Antibiotik topikal
Kompres terbuka engan larutan
antiseptic
Diuretik jika edema
6. Erisipelas (4A)
7. Paronikia (4A)
E: Mycobacterium tuberculosis
peny. akibat perjalaran per kontinuitatum
dr organ d bawah kulit yg telah diserang
pny. TB
P: miskin, padat penduduk, HIV/AIDS,
kesenjangan sosial, ESRD, hemodialisis,
DM, pemakai obat injeksi, gastrektomi,
bypass jejunoileal
skrofuloderma:kgb inguinal lateral
dan femoral
hidradenitis supuratif
(ketiak)
akut+tanda radang akut
- gej konstitusi dan
leukositosis
limfogranuloma
venereum
(lipat paha)
coitus suspectus
gej konstitusi
tanda radang akut
kgb inguinal medial
stad lanjut: bubo
bertingkat
tes Frei (+)
sifilis gumma
PP
LED meningkat
bakteriologik
biopsi kelenjar/histologi
testuberculin
<5 th (+)
pernah/sedang
Sistemik
Isoniazid 5 mg/kg (anak 10
mg/kg)
Rifampicin 10 mg/kg
Streptomicin 15 mg/kg
Etambutol 20 mg/kg
Pirazinamid 25 mg/kg
Kriteria penyembuhan:
semua fistel dan ulkus telah
menutup
seluruh KGB mengecil <1cm dan
keras - sikatriks yg mula
eritematosa jadi tdk eritematosa
lagi
LED menurun/normal
menderita TB
2. Lepra (4A)
1.
2.
3.
MB: B, BL, LL
Lesi makular:
vitiligo, pitiriasis
versikolor,
pitiriasis alba Lesi
meninggi:
granuloma anulare,
tinea circinata,
psoriasis Lesi
noduler:
von Recklinghausen
PP
rasa raba pd lesi - pem.
saraf tepi fasialis,
aurikularis magnus,
radialis, ulnaris,
medianus, cutaneus
radialis, peroneus
communis, tibialis
posterior - pem.
bakterioskopik
IB (ideks bakteri) dan MI
(morfologi indeks)
pem. histopatologik
uji serologic
ELISA, MLPA, ML dipstik
TT
BB
LL
3. Reaksi lepra (3A)
DD reaksi tipe 1
relaps
Prinsip:
istirahat/imobilisasi, analgesik
antipiretik sedative, atasi
pencetus, pemberian obat
anti reaksi pd reaksi berat, jika
sedang
dalam MDT teruskan Reaksi
INFEKSI VIRUS
1. Veruka vulgaris (4A)
E: human papilomavirus
hiperplasia epidermis
mengenai kulit dan
mukosa
fenomena kobner+ , inkubasi 2-9 bulan
sebagian lesi yg
tunjukkan eritem dan
ilfiltrat
- beberapa lesi baru
muncul
- jarang ulserasi
- tidak ada deskuamasi
- dapat hny 1 saraf, gang
motorik muncul perlahan
- respon thdp steroid tidak
jelas
DD reaksi tipe 2 EN
(eritema nodosum),
sarkoidosis, erisipelas
moluskum
kontagiosum
keratosis seboroik
keratosis aktinik
keratoankatoma
SCCIS
SCC invasif
PP
histopatologik:
akantosis,
papilomatosis,
hiperkeratosis
Topikal
- bahan kaustik :
larutan AgNO3 25%,
asam trikloroasetat
50%, fenol
likuitatum
- bedah: beku, scalpel, listrik, laser
Prognosis: sering residif meskipun
pengobatan adekuat
anak:
wajah,badan,dada,ekstremitas
dewasa: pubis,genitaliaext
papul miliar diameter 3-6 mm,
kadang lentikular, warna putih spt
lilin, bentuk kubah, tengah ada
delle
dipijat akan keluar massa warna
putih spt nasi = badan moluskum
TRETINOIN swasirna (62. Moluskum kontagiosum (4A)
9bln/tahunan)
>>anak
dws karena IMS
L>P
mengeluarkan massa yg
mengandung badan moluskum
dengan ekstraktor komedo,
jarum suntik, kuret
elektrokauterisasi, bedah beku
L=P, dewasa>anak
unilateral sesuai dermatom,
gejala prodromal
sistemik: demam,pusing,myalgia
lokal: nyeri otot-tulang,gatal,pegal
Eritemavesikel berkelompok
dasar kulit eritem dan edem
pustulkrusta
Infeksi sekunder ulkus sikatriks
Vesikel ada darah H.zoster hemoragik
Herpes simpleks
PP
Tzank tes sel datia
berinti banyak
Topikal
Bedak MBS cegah vesikel
pecah
Kompres terbuka bila erosi
Salep antibiotik bila ulkus
Sistemik
Analgetik, antibiotik
Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari 7 hari
Valacyclovir 3x1000 mg/hari
Immunomodulator isoprinosin
Pembesaran KGB
Hiperestesi daerah yang terkena
Neuralgia paska herpetik : nyeri timbul
pada daerah bekas penyembuhan bias
berbulan2 atau bertahun2
Tersebar kosmopolit
>anak, dewasa jg bisa kulit (sentralperifer)
variola
dari perifer ke sentral
kelainan kulit monomorf,
lbh berat
PP
Tzank test ( sel datia
berinti banyak
Topikal
Bedak antigatal
Sistemik
Analgesik, antipiretik
Antivirus
Acyclovir 5x800 mg/hari 7 hari
VZIG (varicella zoster
imunogobulin)
Jika pasien dtg stlh 1 minggu
menderita tidak usah beri
antivirus!
komplikasi (4A)
6. Campak/Morbili/Rubeola
Predileksi
VHS 1 : pinggang ke atas (mulut dan
hidung)
VHS 2 : pinggang ke bawah (genitalia)
- laki: glans, preputium, sulkus,
skrotum, pantat - perempuan: labia
mayor/minor, perineum, paha
dalam sariawan di labia
impetigo vesikubulosa
ulkus durum
ulkus molle
PP
Tzank test sel datia
inti banyak dan badan
inklusi intranuklear
DD/
erupsi obat
makulopapular,
infeksi
mononucleosis,
Kawasaki
Sitologi, kultur, PCR
2.
anak>dewasa, P>L
gatal daerah oksiput dan
temporal meluas ke seluruh
kepala garukan erosi dan
ekskoriasi infeksi
sekunderpus, krusta
prurigo
pedikulosis korporis
dermatitis
PP
kerokan kulit
mengambil tungau
dengan
jarum kuretase
terowongan ink
burrow test
Topikal
Sulfur presipitatum 4-20%
digunakan selama 3 hari lalu
cuci aman pd
anak<2bulan,hamil, tp repot
Benzil benzoas 20-25%
Gamma benzene heksaklorida
(Gameksanlindane) 1%
digunakan selama 8 jam lalu
dicuci, diulang setelah 7 hari
tidak untuk anak<2 th, hamil,
laktasi
Krotamiton 10%
Permethrin 5% DOC
digunakan selama 8-14 jam,
dapat
diulang setelah 7 hari
Sistemik
Antihistamin
Semua pakaian 3 hari terakhir
dicuci air panas, semua karpet
sofa selimut kasur dicuci atau
dijemur dibawah sinar matahari,
terapi seluruh ang keluarga
Malathion 0,5-1%
Gameksan 1%
Benzil benzoate 25%
E: Phthirus pubis
PP
ditemukan telur atau
bentuk dewasa
Malathion 2%
Gameksan 1%
Benzil benzoate 15%
Pakaian distrika dan direbus
P>L
Erupsi popular kronik dan rekuren
Papul2 miliar berbentuk kubah tidak
berwarna, lebih mudah diraba
daripada dilihat. Digaruk erosi,
krusta, hiperpigmen, liken
Bias infeksi sekunder
Pada ekstensor, simetris, meluas ke
bokong, perut dan muka.
Distal lengan dan tungkai lebih parah,
KGB membesar tidak nyeri (bubo)
DD/
Scabies gatal malam
hari, kena orang sekitar
skabies
gigitan serangga
Topikal
spray klor
etil
Sistemik
Tiabendazol 50 mg/kg/hari 2x1
Albendazol 400 mg dosis tunggal
3 hari
Loratadine 1x1 /CTM 3x1
Lainnya
Cryotherapy
KOH 10%:
spaghetti and
meatball (hifa pendek
dan spora bulat)
Topikal
samposelenium
sulfide 2,5%
sampoketokonazol
2%
Natrium tiosulfas 25%
Sistemik
Ketokonazol
Itrakonazol
Flukonazol
hiperpigmentasi
hipopigmentasi
3. Kandidiasis mukokutan
ringan (4A)
Siklopiroksolamin
1% larutan,
tangan (biasanya antar jari tangan III
- Candida dan Histoplasma
contoh
pencuci,
pegawai
restoran/bar
krim.
dan IV) atau kaki (tempat yang rapat
positif pada GMS dan
Sistemik
dan ada maserasi terutama sela jari
negatif pada Congo red.
- Obat antimikotik sistemik
IV dan V). Keluhan: kemerahan , gatal,
seperti:
nyeri (fisur)
Pemeriksaan biakan
Ketokonazol 1-2 x 200 mg selama
Lesi berupa bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah dan eritematosa. Lesi
dalam suhu kamar atau
dikeliling oleh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula yang
5 hari
lemari suhu 37oC, koloni
bila pecah meninggalkan daerah yang erosif, dengan pinggir yang kasar dan
(1-2 minggu)
berkembang seperti lesi primer. Lesi terdapat skuama yang berperan pada maserasi tumbuh setelah 24-48
Sediaan: tablet (200 mg)
jam (rentang 2-5 hari),
selanjutnya.
Itrakonazol 1-2 x 100 mg selama 2
berupa yeast like colony
- Sela jari kaki erosi dan skuama tebal
minggu
berwarna keputihan
- Sela jari tangan erosi dan skuama tidak tebal
Sediaan: kapsul (100 mg), solusi
seperti krim. Identifikasi
Pada erosio interdigitalis blastomycetica, bagian tengah dari lesi terdapat satu atau
oral (10 mg/mL)
Candida albicans
lebih fisur dengan dasar yang merah dan kasar, dilanjutkan dengan terkelupasnya
Flukonazol 1 x 200 mg dilanjutkan
dilakukan dengan
kulit yang termaserasi, meninggalkan
dengan 100 mg per hari untuk 2-3
minggu, lalu dihentikan.
Tingkatkan dosis sampai 400-800
mg pada infeksi
area yang kasar, gundul dan nyeri yang dikelilingi oleh epidermis putih yang
menjorok. Pada kaki, epidermis menebal dan berwarna keputihan, dan sulit
terkelupas
membiakkan tumbuhan
tersebut pada corn meal
agar.
yang resisten.
Sediaan: tablet (50,100,150, 200
mg), suspensi oral (50 mg/5 mL)
DD:
Tinea pedis
Dermatitis intertriginosa
TUMOR KULIT
1. Keratosis seboroik
(2)/veruka seboroik
DD/
Flat: macula tan
Veruka like: BCC,
melanoma
maligna, veruka vulgaris
PP/
biopsi
2. Kista epitel
(3A)/ kista
sebasea/ kista
infundibular/
kista
epidermal/
atheroma/ wen
Bedah ekstirpasi
40 50 tahun, L>P
Tungkai bawah
Tumbuh lambat, merusak jaringan
sekitar dan metastasis jauh (KGB)
6. Hemangioma (2)
A. Kapiler
-Strawberry: lahir bbrp hari setelah
lahir, bercak merah makin besar,
merah menyala, lobular, tegang, tegas,
keras
-Granuloma pyogenic: soliter, semua
umur, terutama anak, distal tubuh yg
trauma, awal papul membesar 1
cm, mudah berdarah
B. Kavernosum : tidak tegas, macula
eritem atau nodus merah-ungu
C. Campuran
Histo:
Menembus
jaringan
basal
hingga
dermis,
metastasis
melalui
KGB
DD/ limfangioma,
higroma dan lipoma dan
neurofibroma
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Konservatif
Ditunggu 12 bulan hingga regresi
pada
umur 5 tahun
Aktif
Pembedahan
Radiasi
Kortikosteroid : Prednison 20-30
mg/ hari PO 2-3 minggu, tapering
off sampai 3 bulan
Obat sclerotic: Na-salisilat 30%
atau
NaCl hipertonik
Elektrokoagulasi
Pembekuan
7. Lentigo (2)
Dewasa
Iritasi berulang pada tahi lalat
E : treponema pallidum
PP/
Transmisi : kontak mikrolesi / selaput lendir Mikroskop lapangan
gelap 3 hari berturutturut : spiral teratur
DD/
bergerak rotasi seperti
S1 :
pembuka botol.
herpes simpleks : residif, gatal,
VDRL
nyeri, vesikel berkelompok, erosi,
TPHA
tidak indurasi, ulkus piogenik :
kotor, nyeri, pus, radang akut,
leukositosis.
Ulkus mole : multipel, pus, bergaung,
radang akut
S2 :
Erupsi obat : disertai dengan demam,
gatal
Stadium 1 dan 2
Penisilin Benzatine 2,4 jt IU
tunggal IM
E : N. gonorea
Non GO : C. trakomatis, Ureaplasma
Urealitikum, M.
hominis, G. vaginalis, Staphilococus
PP/
Gram : diplokokus biji
kopi,
gram -, diluar & dalam
sel
PMN
Kultur
Tes oksidasi
Tes fermentasi
Tes bektalaktamase
Tes Thompson : kencing
keruh
Uretritis GO
Sefixim 400 mg tunggal PO
Levo 500 mg tunggal PO
Uretritis Non-GO
Azitromicyn 1 gram tunggal PO
Doxy 2x100 mg PO 7 hari
Lihat
diatas
Lihat
Episode pertama
Acyclovir 5x200 mg PO 7 hari
Rekuren
Acyclovir 5x200 mg PO 5 hari
3. Infeksi
virus
herpes
tipe 2 (2)
Lihat
diatas
diatas
P=L
Kontak kulit langsung
Lipatan lembab
Laki : perineum, anus, sulkus, glans,
korpus, pangkal penis
Wanita : vulva, introitus, porsio
E : HPV 6,11
DD/
Veruka : tidak bertangkai,
Vegetasi
bertangkai
kemerahan- kering, abu-abu
kehitaman, berjonjot, sondase +, infeksi
Kondiloma lata : plakat
sekunder.
Kemerahan, abu-abu, berbau.
erosive SCC : vegetasi
kembang kol, mudah
berdarah, bau
E : G. vaginalis
PP/
Sediaan basah secret
vagina : clue cell
Gram : batang kecil
gram (-)
Tes amin
Tes pH
Biakan
Metronidazol 2 gr PO tunggal
E : Trikomonas vaginalis
PP/
Giemsa, gram, biakan :
flagella berbentuk
fiiformis, 4 flagel
bergerak seperti
gelombang
Metronidazol 2 gr PO tunggal
E: H. ducreyi
Laki2: uretra, mukosa preputium,
sulkus, frenulum, b
Wanita: labia, klitoris, vestibuli, anus,
cerviks, fourcet
Ekstragenital: lidah, jari tangan, bibir,
payudara, umbi
DD/
Herpes genital: Vesikel kelompok
erosi
Sifilis stad. 1:Ulkus bersih, indolen,
indurasi, tidak rad
Limfogranuloma
venereum:Pembesaran KGB inguinal
Granuloma inguinale: ulkus dengan
granuloma
atan
g te
likus
ang
, perlunakan tidak
serentak
antai
PP/
Gram, Giemsa: basil berkelompok/
berderet seperti r
Biakan: medium gonococcla medium
base
8. Kandidiasis mukokutan
ringan (4A)
P=L
Endogen : Kehamilan, kegemukan,
debilitas,
DM, imun
Eksogen : iklim, panas lembab,
kebersihan kulit, kebiasaan merendam
kaki, kontak
Immunofloresensi:
deteksi Ig Biopsi
E : C. albicans
Gatal di vulva, panas, nyeri sesudah
miksi dan dyspareunia. Hyperemia
pada introitus dan labia monir. Bercak
putih kekuningan seperti gumpalan
susu.
DD/
Trikomonal vaginalis
GO
PP/
KOH 10% atau Gram :
sel ragi, blastospora,
hifa semu Biakan agar
dextrose glukosa
saboraud, gambar
lihat diatas
9. Limfogranuloma venereum
(1)
L>P
Paling sering sindrom inguinal :
limfadenitis, periadenitis KGB inguinal,
5 tanda radang akut, konstitusi,
perlunakan tak serentak abses dan
fistula.
Stigma of groove : kelenjar yang
memanjang seperti sosis dipisahkan
oleh ligamentun pouparti menjalar
fossa iliaka bubo bertingkat
E: Chlamydia trachomatis
Masa tunas : 1-4 minggu dengan
prodromal
Afek primer : erosi, papul, vesikel,
pustul, ulkus tidak nyeri, soliter
DD/
Skofuloderma : tidak ada
radang akut, inguinal
lateral
dan femoral
PP/
LED meningkat, leukosit normal,
albumin globulin terbalik
Tes Frei / tes frei terbalik
Tes ikatan komplemen
Limfadenitis piogenik :
tampak lesi primer
(dermatitis/ scabies),
radang akut +,
perlunakan serentak.
JAMUR DERMATOFITOSIS
ciri khas tinea: papul, merah, batas tegas, eritem tidak rata, pinggir lebih aktif, tengah central healing, basah
Tinea kapitis
= ringworm of the scalp
Tinea barbae
= tinea sikosis, barbers
itch
Tinea korporis
= tinea sirsinata, tinea
glabrosa, kurap, herpes
sircine trichophy-tique,
Scherende Flecthe
Dermatofita, kecuali
E.floccosum dan
T.concentricum
T.rubrum,
T.mentagrophytes,
T.violaceum
Tinea kruris
= tinea inguinalis, jockey
itch,
eczema marginatum,
ringworm of the groin,
dhobi itch
genitokrural, sekitar
anus, bokong, kdng perut
bagian bawah, lipat
paha, inguinal, genitalia,
pubis, perianal, perineal
Tinea unguium
= dermatophytic
onychomyco-sis, ringworm of
the nail
T.rubrum,
T.mentagrophytes,
E.floccosum
T.rubrum,
T.mentagrophytes var.
interdigitale, E.floccosum,
candida
dewasa (tukang cuci,
petani, atlet, tentara)
T.rubrum, T.mentagrophytes,
E.floccosum
radang berat:
T.mentagrophytes,
T.verrucosum jarang:
T.rubrum (tapi ada)
GK: UNILATERAL!
tipe:
1. inflammatory
kerion 2. superfisial:
folikulitis bakterial
3. sirsinata: T.sirsinata pd
kulit
glabrosa
eritem, papul, skuama
meluas
ke
luar,
gambaran
polisiklik,
kerion juga bisa
DD: dermatitis
seboroik
psoriasis
alopesia
areata LE
discoid
trikotilomania
folikulitis
GK: ASIMETRIS
bercak/plakat batas
tegas, oval, meluas
sentrifugal, tepinya
aktif, central healing,
anular, polisiklik
gatal (+)
anak: tanda radang lebih
terlihat krn infeksi yg
pertama kali
kronis: tanda aktif
hilang, hny
ada hiperpigmentasi
Tinea imbricata (Dayakse
Schurft = Tokelau)
- T.concentricum
- khas tinea korporis
- okoosentris, genteng,
sisik
(++)
- konfluens, batas tidak
tegas
- gatal (awal) tanpa
keluhan (menahun)
- mirip iktiosis
DD:
dermatitis
kontak
dermatitis
numularis
dermatitis
seboroik
pitiriasis rosea
psoriasis
eritema anularis
sentrifugum
GK: ASIMETRIS
DD:
intertrigo
eritrasma
dermatitis
seboroik
psoriasis
kandidiasis
DD tinea pedis:
kandidosis
interdigital retensi
keringat dermatitis
kontak alergik
dermatitis atopik
psoriasis pustulosa
skabies pada kaki
DD tinea manus:
dishidrosis
Subkelas T.unguium:
1. subungual distal
- paling sering
- distal/distolateral proksimal
- putih kuning cokelat,
onikolisis, menebal, rapuh,
hiperkeratosis subungual
2. subungual proksimal
- paling
jarang,proksimaldistal
3. leukonikia trikofita/mikofita
- bercak putih-kuning pudar,
batas tegas, kasar, rapuh,
bercak bisa dikerok
- permukaan kuku kaki
PP semua tinea:
KOH 10-20% pada sediaan
kulit struktur seperti
tabung, multipel, bersepta
(terbagi oleh sekat), dan
bercabang (hifa atau miselia),
maupun
spora
berderet
(arthrospora) pada
kelainan kulit lama dan/atau
sudah diobati.
Sistemik
Griseofulvi
nultramicrosi
ze
dosis tunggal 10-15
mg/kg - microsize 5-25
mg/kg diberikan brg
makanan lemak lama:
min 6-8 mg sampai 3-4
bln
Itrakonazol
100 mg/hari selama 5
mg (3-5 mg/kg)
evaluasi 12
minggu
Terbinafin
62,5-250 mg/hari selama
6 mg
3-6 mg/kg/hari selama 4
mg
Antibiotik sistemik
pada kerion
Kortikosteroid
oral pada kerion
0,5-1 mg/kg selama 2-4
mg
Topikal
Sampo ketokonazol 2%
Sampo selenium
sulfide 2,5%
Topikal
Tinea pedis
Antijamur
Umum
Imidazol atau Alilamin
hilangkan faktor
predisposisi - kaos kaki
digunakan pagi dan sore selama minimal 2-4
serap keringat dan
migngu dioleskan sampai 3 cm di luar batas lesi
diteruskan sampai minimal 2 minggu setelah sembuh diganti tiap hari
- kaki bersih dan kering
Sistemik (bila topikal gagal)
- hindari sepati tertutup,
Griseofulvin
sepatu
- microsized 500-1000mg/hari selama 2-6 minggu
sempit, sepatu OR
Ketokonazol
- setelah mandi bedak anti
200 mg/hari selama 4 minggu
jamur di sela-sela jari kaki
Itrakonazol
Khusus
100 mg/hari selama 2 minggu, atau
Sistemik
200 mg/hari selama 1 minggu
Antibiotik sistemik
Terbinafin
infeksi sekunder
250 mg/hari selama 1-2 minggu
Topikal
Rendam kaki larutan
kalium
permanganat 1/5000
atau larutan karbonat
natrikus
Obat antijamur
Salep Whifield setelah kaki
direndam larutan
rendaman
Ketokonazol 2%
Tinea manus sama krg
lebih dgn tinea kruris
korporis
Sediaan dilihat
dibawah mikroskop dengan
cahay
a yang minim.
lihat tabel
TINEA KAPITIS
1. Grey patch ringworm/
noniflammatory/human/epidemic
M.auduoini (tanda radang
M.ferrugineum (ext A)
minimal)
>anak
papul merah kecil bercak
tegas tegas pucat dan bersisik
rambut abu-abu, tanda tidak
kilat rambut mudah patah
(beberapa mm dari permukaan
kulit) dan terlepas
alopesia setempat
skuama (+) nempel di rambut = grey
patch
2. Kerion/
tipe
inflammatory
M.canis dan M..gypseum (jelas
gambaran) T.tonsurans dan T.violaceum
(tidak jelas)
folikulitis pustular kerion (boggy
mass studded with broken hairs and
follicular orifices oozing with pus),
oozing: lunak dan basah
jaringan parut alopesia sikatrikal
(ireversibel)
sisik tebal (+)
4. Tinea favosa
T. schoenleini
T.violaceum dan M.gypseum
>dewasa, P
rambut infeksi patah tepat di muara
folikel, tertinggal ujung rambut
penuh spora, kadang tumbuh ke
dalam kulit multipel, batas tidak
tegas alopesia +/-
skuama difus
alopesia sikatrikal
krusta tebal (skutula), bentuk cawan
gatal (+)
inflamasi minmal
gatal (+)
nyeri, demam, limfadenopati servikal
inflamasi berat sarang lebah
folikulitis
pustular/lirfurunkel kerion
wood: (-) pada Trichophyton
TINEA PEDIS
Intertriginosa kronik
skuama, erosi, dan eritem di interdigital
dan subdigital (antara dari atau 4/5)
dermatofitosis simpleks: meluas ke
telapak kaki sekitarnya
dermatofitosis kompleks: oklusi dan
koinfeksi bakterial maserasi, pruritus,
malodor
menahun fissure yang nyeri bila
tersentuh
dry type
maserated type
Hiperkeratotik kronik
moccasin, bilateral
penebalan kulit telapak kaki, tepi,
punggung kaki
kulit kaki yang tebal skuama
bercak/difus, eritema yg bervariasi
disertai tinea manus
unilateral two feet and
one hand syndrome
Vesikulobulosa/ dishidrotik/
recurrent blistering tinea
pedis
vesikel tegang >3mm, vesikupustul,
atau bula
kulittipis telapak kaki dan daerah
periplantar
Ulserativa akut
vesikulopustul dan daerah ulserasi
purulen luas pada plantar pedis
koinfeksi bakteri, gram (-)
selulitis, limfangitis, limfadenopati,
demam