Disusun oleh :
Nama Kelompok
: Abd. Rofi
Adam Septian S
Alfikri Zaini H
Choky Chandra
Kelas
: XI TKJ 1
(05)
(07)
(21)
(22)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian bahan pangan hewani dan nabati dan pengolahannya . Secara
garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan
pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).
Bahan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan
keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari
tanaman. Contoh bahan nabati antara lain yaitu, manfaat kelapa biasa
maupun kelapa sawit, minyak nabati yang biasa digunakan ialah minyak
kelapa sawit, jagung, zaitun, kedelai, jarak,tengkawang, kacang tanah,
kemiri, jagung, jambu mete, biji kapas, coklat, kelapa, manfaat buah apukat
yang dapat meningkatkan lemak lipid pada tubuh manusia, dan masih
banyak contoh bahan nabati yang lainnya. Adapun bahan pangan hewani
merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang
bahan dasarnya dari hasil hewan. Contoh bahan hewani antara lain yaitu
susu sapi, telur, ikan, daging, dan masih banyak contoh bahan hewani yang
lainnya. Sebagaimana kita tahu, bahwa segala macam benda tersusun dari
materi. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan istilah bahan kimia
untuk materi. Jadi, sebenarnya, segala sesuatu terdiri dari bahan kimia.
Bahan kimia tersebut juga dapat berguna untuk bahan-bahan pembersih.
Produk Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu
mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Kita
dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan
kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih sering
disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan.
Selain bahan kimia utama tersebut tentu saja masing-masing produk
pembersih
mendapatkan
tambahan
bahan-bahan
yang
dapat
mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan
penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur,
minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan
warna, penguat (builder), pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan
sebagainya.
Contohnya seperti sabun, detergen, pasta gigi, pembersih lantai, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, kelompok kami tertarik dan ingin lebih
mengetahui secara luas tentang bahan nabati dan bahan hewani agar kami
dapat memahami apa saja yang terkait dengan bahan nabati dan bahan
hewani tersebut. Kami membuat makalah ini bertujuan untuk belajar dan
menampilkan makalah ini bagi para pembaca. Semoga bermanfaat.
1.2 Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian bahan pangan nabati dan hewani ?
2 . Apa pengertian produk pembersih ?
3. Sebutkan beberapa jenis bahan pangan nabati dan hewani yang dapat
dibuat produk pembersih ?
4. Apa saja manfaat dan kandungan bahan pangan nabati dan hewani
sebagai produk pembersih?
1.3 Tujuan Pembuatan Proposal
1. Agar dapat mengetahui dan memahami tentang bahan nabati dan bahan
hewani secara mendalam serta dapat membedakan antara bahan nabati
dan bahan hewani.
2. Agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang bahan produk
pembersih secara mendalam.
3. Agar kita dapat menyebutkan dan memahami tentang beberapa jenis
bahan pangan nabati dan hewani yang dapat dibuat produk pembersih.
4. Agar kita dapat mengetahui, menyebutkan, dan memahami tentang
manfaat dan kandungan bahan pangan nabati dan hewani sebagai produk
pembersih
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan Pengolahannya
Pengertian bahan pangan hewani dan nabati serta pengolahannya. Secara
garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan
pangan bersumber dari tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan
(hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal
tanaman bahkan keseluruhannya atau bahan makanan yang diolah dari
bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan
makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari
hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda
sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang beberda pula.
Selanjutnya dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani.
Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, daging, dan ikan serta produkproduk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani. Bahan
pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan
pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:
a.
Bahan pangan hewani memilki daya simpan yang jauh lebih pendek
daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur).
Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani
dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang
kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman
b.
Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah
terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
c.
Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik
sehingga tidak dapat digeneralisasi. Sifat pada daging sangatlah berbeda
dengan sifat telur. Berbeda dengan pangan nabati yang memiliki
kesamaan dalam hal jaringan-jaringan atau komponen-komponen
penyusunnya.
d.
Daing terletak pada jaringan lemak, pada susu terletak pada globulaglobula lemak dan pada telur terdapat pada kuning telur
e.
Bahan pangan hewani umumnya merupakan sumber protein dan
lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin,
mineral, lemak, dan protein.
Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan
penting karena dapat memperanjang masa simpan, meningkatnya daya tahan,
meningkatnya kualitas, nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk.
Dengan demikian maka suatu produk menjadi memiliki daya ekonomi yang
lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan.
(Merujuk dari beberapa sumber)
Kalau selama ini kita hanya mengenal produk hewani berupa daging, susu,
dan telur, maka kita perlu tahu lebih dalam sebenarnya yang termasuk
produk pangan hewan itu apa saja? Secara istilah, bahan pangan hewani
adalah bahan makanan yang berupa atau berasal dari hewan atau produkproduk yang diolah dengan menggunakan bahan dasar asal hewan. Adapun
yang termasuk dalam jenis-jenis pangan hewani adalah:
a.
Susu, yaitu brupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak
mamalia dan diporeh dengan cara pemerahan.
b.
Ikan, dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan danau,
ikan rawa-rawa, ikan yang dipelihara di empang-empang, dilaut dan
sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah hasil-hasil perikanan
lainnya yaitu: kerang, teripang, telur ikan dan lain-lain.
c.
Daging, yaitu produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak
(mamalia dan ungags).
d.
Telur, yaitu produk utama dari pemeliharaan ayam petelur, atau
produk sampingan pemeliharaan ungags pedaging.
e.
Olahan susu adalah krim, keju, susu bubuk dan sebagainya. Produk
olahan daging adalah cured meat, sosis, dendeng, dan sebagainya.
Produk olahan ikan adalah ikan beku, ikan pidang, bendeng asap, dan
sebagainya. Produk olahan telur adalah telur pindang, telur asin, bubuk
telur dan sebagainya.
2.2 Produk Pembersih
Produk Pembersih adalah bahan atau alat yang berfungsi untuk
membantu mengangkat, melarutkan, dan membunuh bakteri/kotoran yang
melekat pada suatu benda maupun disekitar badan kita. Kita dapat
mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan kemasannya
masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai
bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia
utama tersebut tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan
tambahan bahan-bahan yang dapat mengoptimalkan fungsi produk tersebut
sesuai dengan tujuan penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental,
alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan
untuk mempertahankan warna, penguat (builder), pelembut, pewarna,
pewangi, pengawet, dan sebagainya.
2.3 Beberapa Jenis Bahan Pangan Nabati dan Hewani yang Dapat Dibuat
Produk Pembersih.
Berikut sedikit contoh alternatif bahan-bahan alami yang dapat digunakan
dalam pembersih lantai :
a.
Cuka Putih dengan Air
Cuka merupakan bahan disinfektan ringan yang mampu membunuh
bakteri dan kuman sekaligus membantu mendapatkan lantai yang
berkilau. Bau cuka tidak akan bertahan lama setelah mengering di lantai.
b. Jeruk Lemon, Cuka Putih dan Air
Lemon diketahui memiliki asam yang dapat membersihkan lantai dan
membuatnya bersinar. Pada sisi lain, cuka juga banyak digunakan untuk
membersihkan lantai. Campur cuka putih, jus lemon, air untuk mengepel
lantai. Aroma lemon bisa mengharumkan rumah dengan lebih segar.
Meski begitu, jangan menggunakan bahan pembersih ini di lantai kayu
karena lemon dan cuka dapat merusak kayu.
c.
Minyak Biji Rami dan Air
Bahan yang satu ini bisa digunakan untuk membersihkan dan
mengkilaukan lantai yang menggunakan lapisan kayu.
d. Baking Soda, Minyak Kayu Putih dan Air
Bahan baking soda memiliki kemampuan untuk menghilangkan noda
membandel dari lantai dan minyak kayu putih memiliki sifat anti-bakteri
yang membunuh kuman dan bakteri plus memberikan aroma yang
menyegarkan di rumah.
e.
Mungkin dengan banyaknya varian alat pembersih rumah tangga
yang ada saat ini, tidak akan mungkin kita bisa 100% terlepas dari
pengaruh bahan-bahan kimia yang ada, namun sedikit informasi yang
telah kita bahas diatas setidaknya dapat mengurangi efek negatif dari
bahan kimia dalam alat-alat kebersiahan sehari-hari kita.
f.
Madu dapat digunakan untuk pembersih wajah.
g.
Jeruk nipis juga dapat digunakan pembersih wajah dari kotoran
kotoran yang menempel di wajah.
h. Strawberry dapat digunakan untuk memutihkan gigi.
i.
Bulu ayam juga dapat dijadikan produk pembersih yaitu kemoceng.
j.
Tulang daun kelapa dapat dijadikan tusuk gigi.
k. Sabut kelapa dapat dijadikan keset dan sapu.
nama minyak goreng meliputi minyak kelapa, minyak kelapa sawit, minyak
zaitun, minyak kedelai, minyak kanola dan sebagainya. Kedua, minyak yang
digunakan dalam indutri non makanan (non edible oils) misalnya minyak
kayu putih, minyak jarak, dan minyak intaran. Minyak goreng adalah hasil
akhir (refinedoils) dari sebuah prosespemurnian minyak nabati (golongan
yang bias dimakan) danterdiri dari beragam jenis senyawa trigliserida. Untuk
menganalisa karakteristik darisuatu minyak goreng maka jumlah kandungan
asam lemak inilah yang dipakaisebagai tolak ukur.Minyak nabati pada
umumnya merupakan sumber asam lemak esensial,misalnya asm lemak
oleat, linoleat, dan asam arachidonat.
Asam-asam leamak esensial ini dapat mencegah timbulnya gejala arthero
sclerosis, karena penyempitan pembuluh-pembuluh darah yang disebabkan
oleh tertumpuknya kolesterol pada pembuluh-pembuluh darah tersebut.
Minyak dan lemak juga berfungsi sebagaisumber dan pelarut bagi vitaminvitamin A, D,E, dan K.Di samping kegunaannya sebagai bahan pangan,
lemak dan minyak berfungsisebagai bahan pembuat sabun, bahan palumas
(misalnya minyak jarak), sebagai obat-obatan (misalnya minyak ikan),
sebagai pengkilap cat (terutama yang berasal dariminyak mengering).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian bahan pangan hewani dan nabati serta pengolahannya. Secara
garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan
pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan
pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal tanaman bahkan
keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari
tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal
dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan
pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan
penanganan dan pengolahan yang beberda pula. Selanjutnya dalam hal ini yang
diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu,
telur, daging, dan ikan serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya
berasal dari hasil hewani. Produk Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk
membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda.
Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan
kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih sering
disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain
bahan kimia utama tersebut tentu saja masing-masing produk pembersih
mendapatkan tambahan bahan-bahan yang dapat mengoptimalkan fungsi
produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya. Misalnya air, aroma,
pengental, alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang,
bahan untuk mempertahankan warna, penguat (builder), pelembut, pewarna,
pewangi, pengawet, dan sebagainya. Contoh bahan nabati yang digunakan
sebagai produk pembersih antara lain, buah kelapa sawit, buah alpukat, kacang
kenari, kacang kedelai, dan lain-lain. Sedangkan contoh bahan hewani yang
digunakan sebagai produk pembersih antara lain, ikan laut, daging, susu, tulang,
dan lain sebagainya.