Anda di halaman 1dari 4

KONTRASEPSI MANTAP (KONTAP)

Kontrasepsi mantap adalah satu metode kontrasepsi yang dilakukan dengan cara mengikat atau
memotong saluran telur (pada perempuan) atau saluran sperma (pada lelaki). Kontap dijalankan
dengan melakukan operasi kecil pada organ reproduksi, baik untuk tubektomi bagi perempuan,
maupun vasektomi bagi lelaki. Dengan cara ini, proses reproduksi tidak lagi terjadi dan
kehamilan akan terhindar untuk selamanya. Karena sifatnya yang permanen, kontrasepsi ini
hanya diperkenankan bagi mereka yang sudah mantap memutuskan untuk tidak lagi mempunyai
anak. Itulah sebabnya kontrasepsi ini disebut kontrasepsi mantap.
TUBEKTOMI
Pada tubektomi, tindakan operasi kecil untuk mencegah kehamilan dilakukan pada saluran telur
perempuan. Dengan memotong atau mengikat salah satu bagian saluran yang dilalui sel telur,
diharapkan tidak terjadi pembuahan (kehamilan).
Beberapa hal yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum melakukan KONTAP:
Sama seperti alat kontrasepsi lainnya, musyawarahkan dengan pasangan anda siapa diantara
keduanya yang akan menjalankan kontrasepsi mantap ini. Bilaa anda telah benar-benar mantap
untuk melakukan tubektomi, dan telah mendapat jaminan dari dokter bahwa tidak akan ada
resiko setelah menjalaninya, maka yang perlu anda pahami adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Dengan tubektomi saluran yang membawa sel telur ke rahim akan dipotong atau diikat. Lalu
bagaimana dengan sel telur yang dihasilkan setiap bulannya? Anda tidak perlu khawatir, sebab
sel telur yang dihasilkan tersebut akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan efek apaapa terhadap tubuh.
2. Operasi ini memang tergolong operasi kecil. Meskipun demikian, ini hanya boleh dilakukan
oleh dokter yang terlatih. Sebelumnya anda akan mendapatkan pembiusan (anestesi) lokal agar
tidak merasa sakit.
3. Operasi ini dapat dilakukan kapan saja, yang penting anda tidak sedang hamil. Sebenarnya,
akan lebih mudah bagi dokter bila operasi dilakukan pada masa-masa nifas yaitu setelah anda
melahirkan. Mengapa? Karena pada waktu ini saluran sel telur (tuba fallopian) masih jelas
terlihat.
4. Operasi tubektomi (begitu juga vasektomi) tidak ada pengaruhnya atau tidak ada hubungannya
dengan menaiknya atau menurunnya gairah seksual seseorang. Akan tetapi karena sifatnya yang
mantap menyebabkan orang tidak merasa khawatir hamil kembali. Keadaan ini membuat
seseorang merasa aman secara psikologis sehingga dapat menciptakan hubungan yang lebih
santai.
TIPS BILA ANDA SELESAI MENJALANI OPERASI TUBEKTOMI
1. Istirahat secukupnya, dan selama 7 hari dianjurkan tidak bekerja berat.
2. Bekas luka harus tetap bersih dan kering (tidak boleh kena air selama 7 hari).
3. Minumlah obat yang diberikan dokter sesuai petunjuk.
4. Senggama dapat dilakukan setelah 1 minggu.
5. Jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Biasanya dokter menganjurkan pemeriksaan
dilakukan setelah 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan, dan 1 tahun setelah operasi.

Kelebihan dari metode KONTAP:


Pertama, cara KB ini tidak akan mengganggu kelancaran air susu ibu. Selain itu, jarang sekali
ada keluhan tentang efek samping dari mereka yang memilih cara ini. Hal ini bisa dipahami
karena memang tidak ada obat yang harus diminum atau alat yang dikenakan pada tubuh. Dalam
beberapa pertemuan, pertanyaan yang sering muncul adalah kemana larinya sel telur, sementara
saluran ke rahim telah dipotong atau dihalangi? Seperti telah dijelaskan di atas, sel-sel telur yang
diproduksi itu akan langsung diserap kembali oleh tubuh tanpa membuat tubuh menjadi sakit
atau terganggu.
Kedua, dengan cara kontrasepsi ini, resiko kehamilan bisa dihindari. Angka kegagalan hampir
tidak ada. Pertanyaan penting lain yang muncul adalah hubungan tubektomi dengan gangguan
gairah seksual, mengingat sudah tidak ada lagi sel telur yang keluar. Sebagaimana telah
dijelaskan di atas, hilangnya gairah seks akibat tubektomi ini hanyalah mitos belaka yang tidak
ada kebenarannya. Seandainya ada keluhan, itu biasanya disebabkan oleh faktor psikologis
semata. Ini merupakan kelebihan ketiga dari cara kontrasepsi ini yaitu tidak terpengaruhinya
hubungan seks diantara keduanya yang disebabkan oleh tindakan vasektomi atau tubektomi.
Dengan kontrasepsi ini, efek samping yang pasti muncul hanyalah luka parut kecil bekas operasi
di bagian bawah perut. Meskipun demikian, beberapa hal di bawah perlu juga diperhatikan:
Segeralah menemui dokter apabila anda mengalami hal-hal berikut setelah operasi berlangsung:
1. Muntah-muntah yang hebat.
2. Nyeri perut yang sangat.
3. Sesak nafas.
4. Demam tinggi.
5. Terlambat haid yang disertai oleh tanda-tanda kehamilan seperti pusing, mual, dan muntahmuntah.
Beberapa orang yang dianggap tidak cocok dengan cara kontrasepsi ini adalah:
1. Pasangan yang belum mempunyai anak.
2. Penderita penyakit jantung.
3. Penderita penyakit paru-paru.
4. Penderita hernia.
5. Pernah dioperasi di daerah perut.
6. Pasangan yang masih ragu-ragu untuk menggunakan cara ini.
Dengan kata lain, kontrasepsi ini hanya dianjurkan untuk mereka yang tidak memiliki
kecenderungan penyakit tersebut diatas, atau tidak lagi berkeinginan menambah jumlah anak,
atau yang memiliki masalah berat lain sehingga kehamilan akan sangat berbahaya baginya.
Sebelum menjadi akseptor kontap, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu:
1. Harus dilakukan secara sukarela, bukan karena paksaan pihak lain.
2. Sudah mendapat keterangan dari dokter atau petugas kesehatan lain mengenai indikasi dan
kontra-indikasi dari kontrasepsi ini.
3. Menandatangani persetujuan tertulis atas rencana operasi ini (informed consent).

Satu hal yang sebaiknya diingat adalah sangat kecil kemungkinannya untuk tidak menyebut tidak
ada peluang sama sekali orang bisa hamil lagi setelah operasi tubektomi. Oleh karenanya perlu
dipertimbangkan dengan matang sebelum sampai pada keputusan menjadi akseptor kontrasepsi
mantap ini.
VASEKTOMI
Prinsipnya sama dengan tubektomi pada perempuan, yaitu menutup saluran bibit laki-laki
dengan melakukan operasi kecil pada kantong zakar sebelah kanan dan kiri. Operasi ini
tergolong ringan, bahkan lebih ringan dari khitan (sunat) dan bisa dilakukan tanpa pisau. Seperti
juga pada perempuan, bibit laki-laki yang tidak keluar akan diserap kembali oleh tubuh tanpa
menimbulkan efek apapun. Berikut adalah ilustrasi bagian reproduksi pria yang diikat atau
dipotong pada operasi vasektomi, agar sel mani atau bibit laki-laki tidak keluar. Meskipun
ringan, operasi ini memerlukan bius (anestesi) untuk mengurangi rasa sakit. Sebelumnya, dokter
yang akan menangani operasi akan memeriksa secara teliti kondisi kesehatan yang bersangkutan.
Operasi bisa dilakukan kapan saja dan boleh dokter yang betul-betul terlatih menangani masalah
ini.
Hal yang harus dilakukan setelah menjalani operasi:
1. Istirahat secukupnya, dan selama 7 hari setelah operasi sebaiknya tidak bekerja berat.
2. Bekas luka harus bersih dan tetap kering selama 7 hari.
3. Minum obat yang diberikan oleh dokter sesuai aturan.
4. Meski sudah boleh berhubungan intim dengan istri/pasangan setelah 7 hari tindakan operasi
diambil, namun pasangan tersebut masih harus memakai alat kontrasepsi lain selama kurang
lebih 3 bulan. Bagi pria, kira-kira pada 10-12 kali persenggamaan setelah operasi, dianjurkan
memakai kondom. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kehamilan akibat sisa-sisa sperma yang
terdapat dalam cairan mani. Sementara pasangannya menggunakan metode lain yang cocok.
Setelah vasektomi, air mani tetap ada, tetapi tidak lagi mengandung bibit. Ini karena vasektomi
tidak sama dengan pengebirian.
5. Jangan lupa memeriksa ulang ke dokter: 1 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 1 tahun setelah
operasi.
Seperti yang terjadi dengan sel telur perempuan, sperma yang diproduksi oleh tubuh pria juga
akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menyebabkan satu penyakit atau gangguan metabolisme
apapun. Vasektomi adalah metode kontrasepsi dengan kemungkinan gagal sangat kecil.
Disamping itu, hampir tidak ada efek samping yang muncul setelah operasi ini. Memang
beberapa orang mengeluhkan tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka. Tapi biasanya
itu hanya bersifat psikologis, bukan gejala fisiologis. Namun bagaimanapun, resiko dari
vasektomi masih ada yaitu infeksi karena operasi. Kalau ini terjadi, segeralah hubungi dokter
untuk penanganan secara seksama.
Mereka yang tidak cocok dengan metode ini:
Penderita hernia.
Penderita kencing manis (diabetes).
Penderita kelainan pembekuan darah.
Penderita penyakit kulit atau jamur didaerah kemaluan.
Tidak tetap pendiriannya.
Memiliki peradangan pada buah zakar.

Mereka yang dianggap cocok dengan cara ini adalah:


Pasangan yang tidak lagi ingin menambah jumlah anak.
Pasangan yang istrinya sudah sering melahirkan, atau
Memiliki penyakit yang membahayakan kesehatan.
Pasangan yang telah gagal dengan kontrasepsi lain.
Seperti juga pada operasi tubektomi, pria yang akan melakukan operasi vasektomi harus
melakukannya secara sukarela dan menandatangani surat persetujuan. Disamping itu mereka
berhak mendapat keterangan yang benar dan terperinci dari dokter atau petugas pelayanan
KONTAP lainnya.

Anda mungkin juga menyukai