Anda di halaman 1dari 14

35

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek


Kota Samarinda adalah salah satu kota terbesar di Kalimantan sekaligus
merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini
berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat
dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang
membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman
Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 km dan berpenduduk 805.688
jiwa pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik Kota Samarinda), menjadikan kota ini
berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.
Kota Samarinda terdiri atas 10 Kecamatan yang dibagi lagi atas 53 desa. Pusat
pemerintahan berada di Kota Samarinda. Luas Kota Samarinda mencapai 0,36% dari
luas Provinsi Kalimantan Timur.
Obyek dalam penelitian ini adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Samarinda yang berlokasi di Jalan Biola No. 4A Privab, Kota Samarinda. Berikut visi
dan misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda :
Visi :
Pendidikan yang berwawasan lingkungan untuk mencapai masyarakat yang bertaqwa
berkualitas, sejahtera dan kompetitif.

36

Misi :
1.

Meningkatkan pemerataan dan pelayanan pendidikan berkualitas dalam upaya


percepatan penuntasan wajib belajar pendidikan dasar, pendidikan menengah 12
tahun disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan.

2.

Meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan tenaga pendidik dan


kependidikan pada semua jalur dan jenjang.

3.

Mengembangkan dan meningkatkan mutu lulusan yang memiliki IMTAQ


menguasai IPTEK, dan mampu bersaing dalam melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan memasuki dunia usaha dan industri.

4.

Pemberian penghargaan peserta didik yang memiliki bakat dan prestasi khusus
agar berkembang secara optimal.

5.

Meningkatkan partisipasi masyarakat, dunia usaha dan dunia industri dalam


penyelenggaraan pendidikan.

6.

Meningkatkan kapasitas kelembagaan dengan menerapkan Manajemen Berbasis


Sekolah dan TIK.

7.

Mengembangkan dan meningkatkan serta memberi fasilitas kepada pendidikan


non formal, pemuda, olah raga, dan kebudayaan untuk menciptakan masyarakat
yang kreatif dan produktif.
Berikut disajikan struktur organisasi pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Samarinda :

37

KEPALA DINAS KOTA SAMARINDA


Dr. H. Asli Nuryadin, S.Pd, M.M
Pembina Tk I, IV/b
PIM II, S.3

SEKRETARIS
Drs. Isfihani, MM

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

Pembina Tk I, IV/b Diklat


Spama S2

SUB.BAG. UMUM
Drs. M. Fadhly D, M.Si

Pembina IV/a, Adum,


Spama 2
BID PAUD NON FORMAL &
INFORMAL

BID KEBUD. & PENELITI


PENGEMBANGAN

Andy Ariefin, M.Pd

Pembina , IV/a, PIM III,


S2

Pembina , IV/a, PIM III,


S2

SEKSI KURIKULUM DIKMEN


Drs. M. Bajuri, M.Pd

SEKSI KURIKULUM PAUDNI


Drs. Slamet Diyono, M.Pd

SEKSI NILAI BUD, SENI,


PERFILMAN

Pembina Tk I, IV/a, S2

Pembina , IV/a, PIM IV,


S2

Pembina , IV/a, S1

SEKSI TENDIK DIKDAS


Djoko Iriandono, SE, MA

SEKSI TENDIK DIKMEN


Helena, S.Pd, M.Pd

SEKSI PENINGKTN MUTU TENDIK


PAUDNI

Pembina , IV/a, S2

Pembina , IV/a, PIM IV,


S2

SEKSI SARANA DAN PRAS


DIKDAS
Mahmud, SE, M.Si

SEKSI SARPRAS DIKMEN


Hj. Nani Nurdiani, SE, MM
Penata Tk I, III/d PIM IV S2

&SMP
Drs. Suarmansyah Suhaq,
M.M

BID. PENDIDIKAN
MENENGAH
Suwar, S.Pd, M.Si

Pembina Tk I, IV/a, PIM


III, S2

Pembina IV/a, Adum, S2

Hj. Noor Hayati, SE


Penata Tk I, III/d S1

UPTD
SAMARIND
A UTARA
Dra.
Hardiah,
M.PSi
Pembina
IV/a, S2
Staf : 5
orang

UPTD
PALARAN
Riduan,
S.Pd.I,
M.PSi
Pembina
IV/a, S2
Staf : 2
orang

UPTD LOA
JANAN ILIR
Dasmiah,
S.Pd, M.Ap
Pembina
IV/a, S2
Staf : 2
orang

UPTD
SAMARIND
A KOTA
Dra, Ernah,
M.Si
Pembina
IV/a, S2
Staf : 1
orang

UPTD
SUNGAI
PINANG
Syahrum
Ahyani,
S.Pd
Penata Tk I,
III/d S1
Staf : 3
orang

SEKSI SEJARAH &


PURBAKALA
Drs. H. Amadsyah, M.Ap

SEKSI PENELITI,PENGEMB DATA


& INFO

Drs. Zulmetri, M.MPd

Pembina I, IV/a, Adum,


S2

Pembina , IV/a, S2

UPTD
SAMARIND
A
SEBERANG
Dra.
Susantini,
M.PSi
Pembina
IV/a, S2
Staf : 3
orang

Elansyah, S.Pd

Pembina Tk I, IV/b, S2

SEKSI SARANA & PRAS


PAUDNI
Heriadi, S.Pd, M.Pd

Pembina , IV/a Diklat


PIM IV S2

UPTD
SAMARIND
A ILIR
Ainun
Jariah, M.Pd
Penata Tk I,
III/d PIM IV,
S2
Staf : 6
orang

SUB. BAG. PERENC.


PROGRAM
Muhammad Fauzi, SE, MM
Penata Tk I, III/d PIM IV S2

Dra. Hj. Sri Rumiati, MM

BIDANG PENDIDIKAN
DASAR
Drs. Muhammad W,
M.Pd
Pembina Tk I, IV/b, PIM
III, S2 PEN.SD
SEKSI KURIKULUM

UPTD
SAMARIND
A ULU
Yuyu
Mariyani,
M.Si
Pembina
IV/a S2
Staf : 6
Orang

SUB. BAG.
KEUANGAN
M. Badui Ismail, SE
Penata III/d PIM IV
S1

UPTD
SAMBUTAN
Herlina,
S.Pd
Pembina
IV/a, S1
Staf : 1
orang

Gambar Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota


Samarinda

UPTD SEI
KUNJANG
Dra.
Erminawati
Ilham, M.Pd
Pembina
IV/a, S2
Staf : 2
orang

UPTD Pusat
Layanan
AUTIS
M. Rahyul
Azemi,
M.PSi
Pembina
IV/a, S2
Staf : 2
orang

38

4.2 Deskripsi Responden


Data penelitian dikumpulkan dengan mengirim sebanyak 100 kuesioner yang
diantar langsung ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda dengan
responden sebanyak 100 orang. Pengiriman kuesioner dilakukan pada tanggal 1
Maret 2016. Setelah 3 minggu kuesioner yang kembali hanya sebanyak 72 lembar
kuesioner.
Tabel 4.1 di bawah ini menunjukkan rincian pengiriman dan pengembalian
kuesioner. Tabel tersebut juga menginformasikan tingkat pengembalian (response
rate).
Tabel 4.1
Rincian Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner
Keterangan
Kuesioner yang dikirim
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang dapat digunakan
Kuesioner yang tidak kembali (100-72)
Tingkat pengembalian kuesioner (72/100 x 100%)
Tingkat pengembalian yang digunakan (72/100 x 100%)
Sumber Data : Hasil penelitian di lapangan

Jumlah
100
72
72
28
72%
72%

Pengiriman kuesioner dilakukan secara langsung dengan batas pengambilan 3


minggu setelah pembagian kuesioner. Kuesioner yang kembali sebanyak 72 dimana
semuanya dapat digunakan. Tingkat pengembalian kuesioner (response rate) dan
dapat digunakan (response use) sebesar 72%, dihitung dari prosentase jumlah
kuesioner yang kembali (72 kuesioner) dibagi total yang dikirim (100 kuesioner).

39

Gambaran tentang profil responden dalam penelitian ini ditunjukkan dalam


tabel di bawah ini. Profil responden tersebut meliputi jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan terakhir, dan waktu lama bekerja.
4.2.1 Jenis Kelamin
Data responden berdasarkan karakteristik jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No
1
2

Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-laki
37
Perempuan
35
Total
72
Sumber data : hasil jawaban responden yang diolah

Persentase
51%
49%
100%

Berdasarkan table 4.2 diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis


kelamin perempuan yaitu sebesar 51%.

4.2.2 Umur Responden


Data responden berdasarkan usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 4.3
Gambaran Usia Responden
Usia
20-30 Tahun

Frekuensi
14

Persentase
19%

40

30-40 Tahun
25
40-50 Tahun
23
>50 Tahun
10
Total
72
Sumber data : Hasil dari jawaban responden yang diolah

35%
32%
14%
100%

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar usia responsden 30-40
tahun. Hal ini bisa dilihat pada persentasenya yaitu sebesar 35%.

4.2.3 Latar Belakang Pendidikan


Data responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dlihat pada tabel
di bawah ini :
Tabel 4.4
Gambaran Latar Belakang Pendidikan Responden
Pendidikan

Frekuensi

Persentase

Diploma

10

14%

S1

41

57%

S2

21

29%

Total

72

100%

Sumber data : Hasil jawaban responden yang diolah


Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
berpendidikan S1, yaitu sebesar 57%.
4.2.4 Lama Bekerja Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Data responden berdasarkan lama bekerja pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Samarinda dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

41

Tabel 4.5
Gambaran Lama Bekerja
Lama Bekerja
Frekuensi
<5 Tahun
28
5 10 Tahun
19
11 15 Tahun
12
16 20 Tahun
8
>20 Tahun
5
Total
72
Sumber data : Hasil dari jawaban responden yang diolah

Persentase
39%
26%
17%
11%
7%
100%

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden sebagian besar dalam


bekerja di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda yaitu kurang dari 5
tahun, sebesar 39%.

4.3 Analisis Data


Teknik pengolahan data menggunakan software SmartPLS Versi 2.0. Dalam
menggunakan Partial Least Square (PLS), memerlukan 2 tahap untuk menilai Fit
Model dari sebuah model penelitian. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :

4.3.1 Evaluasi Outer Model atau Measurement Model


Outer Model atau Measurement Model adalah penilaian terhadap reliabilitas
dan validitas variabel penelitian. Ada tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu:
Cross loading, discriminant validity dan composite reliability. Hasil dari outer model
menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dan validitas untuk masing-masing variabel.

42

1. Cross Loading
Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor di atas 0,5
terhadap konstruk yang dituju. Output SmartPLS untuk loading factor memberikan
hasil sebagai berikut :

Tabel 4.6
Cross Loadings
Budaya
Organisasi

Kinerja Pegawai

BO1

0.513

0.506

BO2

0.581

0.568

BO3

0.583

0.562

BO4

0.530

0.524

BO5

0.723

0.582

BO6

0.576

0.520

BO7

0.508

0.506

BO8

0.555

0.525

KP1

0.523

0.570

KP2

0.523

0.524

KP3

0.503

0.574

KP4

0.518

0.548

KP5

0.506

0.522

43

KP6

0.599

0.619

KP7

0.550

0.560

KP8

0.583

0.635

KP9

0.569

0.657

Sumber data : hasil pengolahan data menggunakan SmartPLS


Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi
kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Tabel
4.6 menunjukkan bahwa loading factor untuk indikator BO (BO1 sampai dengan
BO8) mempunyai loading factor kepada konstruk BO lebih tinggi dari pada dengan
konstruk yang lain. Sebagai ilustrasi loading factor BO1 kepada BO adalah sebesar
0,513 yang lebih tinggi dari pada loading factor kepada KP (0,506). Hal serupa juga
tampak pada indikator-indikator yang lain. Untuk indikator KP1 sampai dengan KP9
juga mempunyai loading factor kepada konstruk KP lebih tinggi dari pada dengan
konstruk lain. KP1 kepada KP adalah sebesar 0,570 yang lebih tinggi dari pada
loading factor kepada BO yaitu sebesar 0,523.
Dengan demikian, variabel laten memprediksi indikator pada blok mereka
lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain.
2. Discriminant Validity
Salah satu metode untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat
nilai square root of average variance extracted (AVE). Nilai yang disarankan adalah
di atas 0,5. Berikut adalah nilai AVE dalam penelitian ini:
Tabel 4.7

44

Average Variance Extracted (AVE)


AVE
Budaya Organisasi

0.741

Kinerja Pegawai

0.691

Sumber data : hasil pengolahan data menggunakan SmartPLS


Tabel 4.7 memberikan nilai AVE di atas 0,5 untuk semua konstruk yang
terdapat pada model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa semua konstruk di atas
telah memenuhi kriteria discriminant validity. Nilai terendah AVE adalah sebesar
0,691 pada konstruk KP (Kinerja Pegawai).
3. Composite Reliability
Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok
indikator yang mengukur konstruk. Hasil composite reliability akan menunjukkan
nilai yang memuaskan jika di atas 0,7. Berikut adalah nilai composite reliability pada
output :
Tabel 4.8
Composite Reliability
Composite
Reliability
Budaya
Organisasi

1.658

Kinerja Pegawai

2.001

Sumber data : hasil pengolahan data menggunakan SmartPLS

45

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk semua


konstruk adalah di atas 0,7 yang menunjukkan bahwa semua konstruk pada model
yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity. Nilai composite reliability
yang terendah adalah sebesar 1,658 pada konstruk BO (Budaya Organisasi).

4.3.2 Pengujian Model Struktural atau Inner Model


Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model, berikutnya
dilakukan pengujian model struktural (Inner Model). Berikut adalah nilai R-Square
pada konstruk :
Tabel 4.9
R-Square
R Square
Budaya
Organisasi

0.373

Kinerja Pegawai

Sumber data : hasil pengolahan data menggunakan SmartPLS


Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel KP memiliki nilai R-square sebesar
0,373 yang berarti bahwa variabel KP akan mempengaruhi variabel lainnya sebesar
37%.
4.3.3 Pengujian Hipotesis

46

Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode resampling bootstraping.


Statistik uji yang digunakan adalah uji statistik dan uji t. Dasar yang digunakan dalam
menguji hipotesis adalah nilai yang terdapat pada output PLS sebagai berikut :
Tabel 4.10
Uji Hipotesis
Original Sample
(O)
budaya organisasi -> kinerja
pegawai

Standard Deviation (STDEV)


0.564

Sample Mean
(M)

0.610

T Statistics (|
O/STDEV|)

0.424

P Values

2.082

0.283

Sumber data : hasil pengolahan data menggunakan SmartPLS

Hasil pengujian dengan bootstraping dari analisis PLS adalah sebagai berikut:
Hipotesis (Budaya Organisasi Berpengaruh Positif dan Signifkan terhadap
Kinerja Pegawai )
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh antara Budaya
Organisasi terhadap Kinerja Pegawai adalah positif dengan melihat nilai Original
Sample yang menunjukkan angka positif yaitu sebesar 0,610, dan hasil pengujian
tersebut juga signifikan dengan melihat t-statistic sebesar 2,082 (>1,96), yang
menunjukkan bahwa pengaruh antara Budaya Organisasi (BO) terhadap Kinerja
Pegawai (KP) adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang

47

menyatakan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap


Kinerja Pegawai diterima.

4.4 Pembahasan
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, semua konstruk terlebih dahulu
harus diuji dengan evaluasi outer model dan inner model. Pada evaluasi outer model
ada tiga penilaian yang harus dilakukan terhadap konstruk. Pada penilaian pertama
yaitu cross loading semua konstruk dinyatakan valid jika mempunyai loading factor
tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan dengan loading factor kepada
konstuk lain. Sebagai ilustrasi dari tabel 4.6 loading factor BO1 kepada BO adalah
sebesar 0,513 yang lebih tinggi dari pada loading factor kepada KP yaitu sebesar
0,506. Hal serupa juga nampak pada indikator-indikator lain.

Penilaian yang kedua adalah discriminant validity dengan melihat nilai square
root of average variance extracted (AVE). Pada tabel 4.7 semua konstruk pada nilai
AVE adalah di atas 0,5 yang berarti konstruk pada pengujian ini telah memenuhi
kriteria. Penilaian yang terakhir pada evaluasi outer model adalah menilai composite
reliability. Sama halnya dengan penilaian sebelumnya, konstruk pada penilaian kali
ini juga telah memenuhi kriteria discriminant validity, karena nilai composite
reliability pada tabel 4.8 menunjukkan nilai di atas 0,7.

48

Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria outer model, berikutnya


dilakukan pengujian model struktural (inner model), dengan melihat nilai R-square
pada konstruk. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel KP memiliki nilai R-square
sebesar 0,373 yang berarti bahwa variabel KP akan mempengaruhi variabel lainnya
sebesar 37%.
Apabila pada uji outer model dan inner model semua konstruk dinyatakan
valid, maka langkah terakhir adalah melakukan uji hipotesis dengan melakukan
resampling bootstraping.
Hasil pengujian hipotesis dalam SmartPLS menunjukkan bahwa nilai Original
Sample adalah positif yaitu sebesar 0,610 dan menunjukkan angka t-statistic sebesar
2,082 yang lebih besar dari t-tabel (1,96), yang berarti bahwa hipotesis Budaya
Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai diterima.
Hasil ini mungkin disebabkan karena sudah banyak pegawai yang bekerja
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda telah mengetahui
pentingnya budaya organisasi dan memahami sistem kerja secara teamwork. Selain
itu mungkin juga disebabkan banyak pelatihan dan pekerjaan yang mengharuskan
pegawai bekerja dalam kelompok atau organisasi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai