3. ALGORITMA CAMPAK CAMPAK = Demam >38C selama 3 hari atau lebih disertai
bercak kemerahan berbentuk makulopapular, disertai salah satu gejala batuk, pilek ATAU
mata merah (konjungivitis) Catat dan Kirim ke DINKES KABUPATEN/KOTA Ambil
Spesimen serum darah sesuai SOP dan kirim ke laboratorium rujukan (Litbangkes Jakarta,
BLK Surabaya, Biofarma Bandung, BLK Yogyakarta) Jika hasil positif, Lakukan Respon
KLB
10. DEFINISI OPERASIONAL PNEUMONIA : Pada usia <5 thn ditandai dgn batuk DAN/
ATAU tanda kesulitan bernapas (adanya nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada
bagian bawah kedalam (TDDK) atau gambaran radiologi foto torak menunjukan infiltrat
paru akut), frekuensi nafas berdasarkan usia penderita: < 1-5 tahun: 2-12 bulan:
50/menit 2 bulan: 60/menit 40/menit Pada usia >5thn ditandai dgn demam 38C,
batuk DAN/ ATAU TERSANGKAkesulitan bernafas, dan nyeri dada saat menarik
nafas PERTUSIS : Batuk lebih dari 2 minggu disertai dgn batuk yang khas (terusmenerus/ paroxysmal), napas dgn bunyi whoop dan kadang muntah setelah batuk.
20. ALGORITMA RESPON KLB ILI Respons sistem pelaporan: W1 Hasil pemeriksaan
penunjang/lab Respons sistem pelaporan: W1 Hasil pemeriksaan penunjang/lab Respons
tatalaksana kasus: Pengobatan simtomatik Membatasi aktifitas di luar rumah. Respons
tatalaksana kasus: Pengobatan simtomatik Membatasi aktifitas di luar rumah. Respons
Kesehatan Masyarakat: Penyelidikan epidemiologi (menggunakan format PE Umum)
Surveilans Intensif KIE meliputi: Pendidikan kesehatan pribadi yang baik, terutama dalam
mencuci tangan Pendidikan etika batuk (menutup mulut saat batuk) Pendidikan di awal
pengenalan gejala-gejala dan infeksi/peradangan dan untuk mencari perawatan lebih dini
ke fasilitas perawatan kesehatan. Respons Kesehatan Masyarakat: Penyelidikan
epidemiologi (menggunakan format PE Umum) Surveilans Intensif KIE meliputi:
Pendidikan kesehatan pribadi yang baik, terutama dalam mencuci tangan Pendidikan etika
6 Algoritma KLB RS Panti Rahayu
batuk (menutup mulut saat batuk) Pendidikan di awal pengenalan gejala-gejala dan
infeksi/peradangan dan untuk mencari perawatan lebih dini ke fasilitas perawatan
kesehatan.
21. Respons sistem Hasil pemeriksaan penunjang/lab Respons sistem W1 pelaporan:
Hasil pemeriksaan penunjang/lab Respons tatalaksana W1 pelaporan: kasus: Beri
minum yang banyak, kompres, antipiretik golongan parasetamol, obat pereda nyeri sendi
bila perlu Istirahat cukup Rujuk ke Rumah Sakit bila panas tidak turun dalam 2 hari atau
keadaan tambah memburuk. Respons tatalaksana kasus: Beri minum yang banyak,
kompres, antipiretik golongan parasetamol, obat pereda nyeri sendi bila perlu Istirahat
cukup Rujuk ke Rumah Sakit bila panas tidak turun dalam 2 hari atau keadaan tambah
memburuk. Respons Kes Masy: Penyelidikan Epidemiologi Surveilans intensif Ambil
specimen dari sebagian kasus untuk konfirmasi Lab serologi Membentuk posko
pengobatan di lapangan Melakukan pemberantasan vektor (PSN, Foging, Larvasidasi)
KIE Respons Kes Masy: Penyelidikan Epidemiologi Surveilans intensif Ambil specimen
dari sebagian kasus untuk konfirmasi Lab serologi Membentuk posko pengobatan di
lapangan Melakukan pemberantasan vektor (PSN, Foging, Larvasidasi) KIE
ALGORITMA RESPON KLB DEMAM DENGUE/CHIK
22. ALGORITMA RESPON KLB Hasil pemeriksaan penunjang/lab W1 MALARIA
Respons sistem pelaporan: Hasil pemeriksaan penunjang/lab W1 Respons sistem
pelaporan:
Respons tatalaksana kasus: Lakukan pengobatan menggunakan ACT
(Artemicin Combination Theraphy) Pengobatan simtomatik Rujuk ke RS apabila
diperlukan pengobatan lebih lanjut. Respons tatalaksana kasus: Lakukan pengobatan
menggunakan ACT (Artemicin Combination Theraphy) Pengobatan simtomatik Rujuk ke
RS apabila diperlukan pengobatan lebih lanjut. Respons Kesehatan Masyarakat:
Penyelidikan Epidemiologi Melakukan pemberantasan vektor meliputi : Distribusi
Kelambu berinsektisida Penyemprotan rumah dengan insektisida Larviciding. Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat Mass Blood Survey (80% penduduk diperiksa darahnya) Respons
Kesehatan Masyarakat: Penyelidikan Epidemiologi Melakukan pemberantasan vektor
meliputi : Distribusi Kelambu berinsektisida Penyemprotan rumah dengan insektisida
Larviciding. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Mass Blood Survey (80% penduduk
diperiksa darahnya)
25. ALGORITMA SINDROM JAUNDIS AKUT Serum darah Kultur darah, Serum, Urine,
RDT Darah, Serum Darah lengkap, Hapusan darah, RDT Catat dan Kirim ke Dinkes
Pengambilan Sampel LakukanKabupaten/Kota Lakukan rujukan pemeriksaan Respon
KLB HEPATITIS A, B, C, D, E HEPATITIS A, B, C, D, E LEPTOSPIROSIS DEMAM
DENGUE MALARIA Ikuti Algoritma Diagnosis dan Respon KLB masing-masing
26. Respon sistem pelaporan: W1 Hasil pemeriksaan penunjang/lab Respon sistem pelaporan:
W1 Hasil pemeriksaan penunjang/lab Respon tatalaksana kasus: Hepatitis A dan E: Tidak
ada pengobatan spesifik, kecuali pengobatan supportif, upaya meningkatkan stamina dan
menjaga keseimbangan gizi, termasuk makan makanan rendah lemak Istirahat yang cukup
Hindari pemakaian tempat makanan dan minuman bersama dengan orang lain Budayakan
cuci tangan dengan sabun Hygiene perorangan Hepatitis B, C, dan D: Pengobatan sesuai
penyebabnya. Hindari pemakaian barang pribadi seperti alat mandi (sikat gigi, alat cukur,
sisir, handuk) bersama dengan orang lain. Selalu gunakan alat pelindung diri saat
melakukan tindakan medis (sarung tangan, kacamata goggle, dan sebagainya). Gunakan
kondom. Respon tatalaksana kasus: Hepatitis A dan E: Tidak ada pengobatan spesifik,
kecuali pengobatan supportif, upaya meningkatkan stamina dan menjaga keseimbangan
gizi, termasuk makan makanan rendah lemak Istirahat yang cukup Hindari pemakaian
tempat makanan dan minuman bersama dengan orang lain Budayakan cuci tangan dengan
sabun Hygiene perorangan Hepatitis B, C, dan D: Pengobatan sesuai penyebabnya.
Hindari pemakaian barang pribadi seperti alat mandi (sikat gigi, alat cukur, sisir, handuk)
bersama dengan orang lain. Selalu gunakan alat pelindung diri saat melakukan tindakan
medis (sarung tangan, kacamata goggle, dan sebagainya). Gunakan kondom. Respon
Kesehatan Masyarakat Penyelidikan Epidemiologi: Pastikan diagnosis kasus Tentukan
sifat penyebaran menurut waktu, tempat, dan orang termasuk temukan kasus kontak
Adakah kasus kematian Tentukan kurva epidemi Identifikasi sumber dan cara penularan
Hepatitis A dan E : Meningkatkan budaya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),
seperti hygiene perorangan, dan kebiasaan cuci tangan. Pengendalian limbah cair Sumber
air bersih Menghindari makanan laut yang terkontaminasi Sanitasi makanan Sanitasi
lingkungan Hepatitis B, C, dan D : Melakukan praktek secara steril di puskesmas
Sterilisasi alat dan bahan Promosi Kondom, terutama bagi kalangan berisiko tinggi
Mencegah penggunaan alat pribadi orang lain secara bersama seperti sikat gigi, maupun
alat cukur. Skrining darah donor Respon Kesehatan Masyarakat Penyelidikan
Epidemiologi: Pastikan diagnosis kasus Tentukan sifat penyebaran menurut waktu,
tempat, dan orang termasuk temukan kasus kontak Adakah kasus kematian Tentukan
kurva epidemi Identifikasi sumber dan cara penularan Hepatitis A dan E : Meningkatkan
budaya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), seperti hygiene perorangan, dan
kebiasaan cuci tangan. Pengendalian limbah cair Sumber air bersih Menghindari makanan
laut yang terkontaminasi Sanitasi makanan Sanitasi lingkungan Hepatitis B, C, dan D :
Melakukan praktek secara steril di puskesmas Sterilisasi alat dan bahan Promosi Kondom,
terutama bagi kalangan berisiko tinggi Mencegah penggunaan alat pribadi orang lain
secara bersama seperti sikat gigi, maupun alat cukur. Skrining darah donor ALGORITMA
RESPON KLB HEPATITIS
8 Algoritma KLB RS Panti Rahayu
27. YATIDAK DD/ - Leptospirosis Berat - Hepatitis - Malaria (berat) Faktor Risiko
(lingkungan, pekerjaan, olahraga/aktivitas lain, riwayat bepergian) Daerah endemis
leptospirosis RUJUK KE RUMAH SAKIT DD/ - Leptospirosis Ringan - Viral
hemoraghic fever (dengue, chikungunya, hantaan) Faktor Risiko (lingkungan, pekerjaan,
olahraga/aktivitas lain, riwayat bepergian) Daerah endemis leptospirosis LAPOR KE
DINKES KAB/KOTA dan BERIKAN TATA LAKSANA KASUS DI PUSKESMAS
Ambil Spesimen Darah: Pemeriksaan Lab Rutin Pemeriksaan Serologi dengan Leptotek /
Dridot KIRIM SAMPEL KE BALITVET BOGOR KASUS KONFIRMASI
LEPTOSPIROSIS Pemeriksaan Lab Rutin Pemeriksaan Kimia Klinis Pemeriksaan
Serologi dengan Leptotek / Dridot MAT (PAIR SERA) dan ISOLASI (+) LEPTOSPIRA
KASUS PROBABLE LEPTOSPIROSIS IKTERUS ALGORITMA TERSANGKA
LEPTOSPIROSIS
DEFINISI OPERASIONAL Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax) Papel pada inokulasi, rasa
gatal tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari vesikel berisi cairan kemerahan, haemoragik
menjadi jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, kering, Eschar (patognomonik),
demam, sakit kepala dan pembengkakan
Antraks Saluran Pencernaan
(Gastrointestinalkelenjar limfe regional Anthax) Rasa sakit perut hebat, mual, muntah,
tidak nafsu makan, demam, konstipasi, gastroenteritis akut kadang disertai darah,
hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah inguinal, perut membesar dan keras,
asites dan oedem scrotum, melena.
keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah dan cepat. Kematian biasanya
terjadi 2-3 hari setelah gejala
Antraks Meningitis (Meningitis Anthrax)
Komplikasiklinis timbul. bentuk antraks yang lain, dengan gambaran klinis mirip
dengan kasus meningitis purulenta akut.
ALGORITMA KASUS GHPR Catat dan Kirim ke Dinkes Kab/Kota Lakukan Respon
KLB
DEFINISI OPERASIONAL Demam 38 - 39C dalam 3-7 hari, nyeri telan, nafsu makan
turun, muncul vesikel di rongga mulut dan atau ruam di telapak tangan, kaki dan bokong.
Biasanya terjadi pada anak dibawah 10 tahun. Penyakit ini disebabkan oleh virus EV-71
Tidak ada pengobatan spesifik karena bersifat self limiting disease, yaitu dapat sembuh
dengan sendirinya dalam 7-10 hari.
Ka PPI
Dr Suhartono SpAn.MSc
Respons sistem
DEFINISI OPERASIONAL Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematian dengan gejala sama di
dalam satu kelompok masyarakat/ desa dalam satu periode waktu yang sama (lebih kurang 7
hari), yang tidak dapat dimasukan ke dalam definisi kasus penyakit yang lain. Dibutuhkan
kerjasama yang erat antara dokter/petugas medis dengan petugas surveilans dalam melacak kasus
ini Pastikan dokter/petugas pemeriksa benar-benar sudah melakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik lengkap untuk menyingkirkan jenis penyakit yang sudah diketahui (dalam EWARS).
Gambar slide 66