Anda di halaman 1dari 16

BAB VI

WORK INSTRUCTION
VI.1

PENGERTIAN WORK INSTRUCTION


Work Instruction (WI) atau Instruksi Kerja merupakan suatu petunjuk yang menyediakan
detail spesifik yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tertentu secara benar berdasarkan
standard pengerjaannya. Work Instruction menunjukkan suatu proses bagaimana organisasi
menghasilkan produk atau menyediakan jasa tertentu. Work Instruction dapat menjadi control yang
digunakan untuk memastikan kualitas dari produk tersebut agar sesuai standar kualitasnya. [90]
VI.2

LIMA PROSEDUR WORK INSTRUCTION


Work instruction secara detail mendeskripsikan 5 prosedur , yaitu :
1.
Bagaimana cara melakukannya.
2.
Siapa yang harus melakukannya.
3.
Kapan hal itu harus dilakukan.
4.
Apa saja yang digunakan dalam pekerjaannya.
5.
Apa kriteria yang harus dipenuhi.
Work Instruction haruslah jelas, akurat, dan selalu didokumentasikan serta tidak boleh
mengandung penjelasan yang membingungkan. Work Instruction harus memiliki otorisasi yang
jelas dan bisa dipertanggunggjawabkan. [90]
VI.3
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

12.

BAGIAN BAGIAN WORK INSTRUCTION


Secara keseluruhan, Work Instruction minimal harus berisi beberapa bagian, yaitu :
Document data sheet
Lembar penjelasan berisi penjelasan mengenai dokumen, seperti nama file, siapa yang
menulis, rangkuman isi dokumen, kapan dokumen disetujui, dan siapa yang
menyetujuinya.
Distribution list
Data-data mengenai siapa saja yang memiliki salinan dokumen yang telah diperiksa
Amendments
Data-data mengenai perubahan apa saja yang telah dibuat pada dokumen tersebut.
Content list
Daftar isi dari semua bab, sub-bab, bagian, dan tambahan yang membuat suatu dokumen
List of annexes
Daftar dari semua bagian dari dokumen yang merupakan tambahan atau gabungan
List of illustration
Daftar dari semua gambar dan tabel yang ada di dokumen tersebut
Abbreviation dan Acronyms
Penjelasan dari semua singkatan dan akronim yang digunakan dalam dokumen tersebut
Terminology
Penjelasan dari istilah-istilah teknis dan istilah-istilah yang membingungkan yang terdapat
dalam dokumen
Reference
Penjelasan mengenai semua referensi yang digunakan dan mengacu pada isi dokumen.
Scope and Objectives
Definisi secara jelas untuk apa Work Instruction dibuat. Umumnya berupa satu statement
yang singkat
Procedure
Berisi proses yang ada dalam Work Instruction, proses produksi, instalasi, dan aplikasi
yang diawali dengan baik sehingga berdampak langsung pada kualitas. Prosedur juga berisi
penjelasan mengenai dampak keamanan dalam menjalankan proses tersebut
Responsibility
Penjelasan secara jelas dan detail mengenai siapa yang menjalankan proses tersebut dan
bertanggung jawab.

94

13.

Relevant form
Identifikasi bentuk lembar kerja yang diperlukan untuk implementasi Work Instruction[90]

VI.4
1.
2.

CONTOH WORK INSTRUCTION


PENJELASAN DAN KENDALI KONDISI TRANSFORMATOR TENAGA[91]
PEMASANGAN, PENGGUNAAN, DAN PERAWATAN BOILER SUSSMAN ES
24A[92]
PEDOMAN
PENGOPERASIAN
&
PERAWATAN
PERBAIKAN
MESIN
PEMBANGKIT LISTRIK DIESEL/GENSET CUMMIN'S[93]

3.

95

PEMELIHARAAN DAN KENDALI KONDISI


TRANSFORMATOR TENAGA
1.1

Penjelasan umum
PERINGATAN: Semua langkah harus dilaksanakan sepenuhnya oleh orang yang
berkompetensi dan terbiasa menangani Transformator Tenaga dan segala
kelengkapannya

1.2

Perhatian
Baca dan ikuti semua instruksi sebelum melepas, memasang atau mengganti perlengkapan
apapun. Semua pelindung,alat kerja harus dipelihara dan tersedia setiap waktu.
1.3
1.3.1

Pemeliharaan Peralatan Listrik Tegangan Tinggi


Pengertian Dan Tujuan Pemeliharaan.
Pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah serangkaian tindakan atau proses
kegiatan untuk mempertahankan kondisi dan meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan kerusakan.
Tujuan pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah untuk menjamin
kontinyunitas penyaluran tenaga listrik dan menjamin keandalan, antara lain :
1.
Untuk meningkatkan reliability, availability dan effiency.
2.
Untuk memperpanjang umur peralatan.
3.
Mengurangi resiko terjadinya kegagalan atau kerusakan peralatan.
4.
Meningkatkan Safety peralatan.
5.
Mengurangi lama waktu padam akibat sering gangguan.
Faktor yang paling dominan dalam pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi adalah
pada sistem isolasi. Isolasi disini meliputi isolasi keras (padat) dan isolasi minyak (cair). Suatu
peralatan akan sangat mahal bila isolasinya sangat bagus, dari demikian isolasi merupakan bagian
yang terpenting dan sangat menentukan umur dari peralatan. Untuk itu kita harus memperhatikan /
memelihara sistem isolasi sebaik mungkin, baik terhadap isolasinya maupun penyebab kerusakan
isolasi.
Dalam pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi kita membedakan antara pemeriksaan
/ monitoring (melihat, mencatat, meraba serta mendengar) dalam keadaan operasi dan memelihara
(kalibrasi / pengujian, koreksi / resetting serta memperbaiki / membersihkan ) dalam keadaan
padam.
Pemeriksaan atau monitoring dapat dilaksanakan oleh operator atau petugas patroli setiap
hari dengan sistem check list atau catatan saja. Sedangkan pemeliharaan harus dilaksanakan oleh
regu pemeliharaan.
1.3.2
1.

2.

3.

Jenis-jenis Pemeliharaan.
Jenisjenis pemeliharaan peralatan adalah sebagai berikut :
Predictive Maintenance (Conditional Maintenance) adalah pemeliharaan yang
dilakukan dengan cara memprediksi kondisi suatu peralatan listrik, apakah dan kapan
kemungkinannya peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan memprediksi kondisi
tersebut dapat diketahui gejala kerusakan secara dini. Cara yang biasa dipakai adalah
memonitor kondisi secara online baik pada saat peralatan beroperasi atau tidak beroperasi.
Untuk ini diperlukan peralatan dan personil khusus untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut
juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Condition Base Maintenance ).
Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan yang
dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan untuk
mempertahankan unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini
dilaksanakan secara berkala dengan berpedoman kepada : Instruction Manual dari pabrik,
standar-standar yang ada(IEC,CIGRE,dll) dan pengalaman operasi di lapangan.
Pemeliharaan ini disebut juga dengan pemeliharaan berdasarkan waktu ( Time Base
Maintenance ).
Corrective Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan berencana pada
waktu-waktu tertentu ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah
pada saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi
96

a.
b.

semula disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga
Curative Maintenance, yang bisa berupa Trouble Shooting atau penggantian part/bagian
yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan dengan terencana.
4.
Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan
mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
5.
Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dapat dibagi 2 macam :
Pemeliharaan yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas operator atau petugas patroli
bagi Gardu Induk yang tidak dijaga (GITO Gardu Induk Tanpa Operator).
Pemeliharaan yang berupa pembersihan dan pengukuran yang dilakukan oleh petugas
pemeliharaan.
1.3.3

Pemeliharaan Trafo Tenaga.

1.

Pemeliharaan transformator yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas operator
setiap hari untuk Gardu Induk yang dijaga atau petugas patroli pada Gardu Induk yang
tidak dijaga dan dilaksanakan setiap minggu (Jadwal Mingguan) dalam keadaan operasi.

97

98

2.

Pemeliharaan transformator yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas


Pemeliharaan setiap bulan untuk Gardu Induk yang dijaga maupun Gardu Induk yang tidak
dijaga.

99

3.

Pemeliharaan transformator yang berupa pemeriksaan, pengukuran dan pengujian dan


dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun untuk Gardu Induk yang dijaga maupun
Gardu Induk yang tidak dijaga.

100

101

102

INSTRUKSI INSTALASI, OPERASI DAN PEMELIHARAAN


Desain :
Model
Type
Builder
KW Range
Steam Rate
BHP
Desain Pressure
Max Work Pressure

: 24 a
: Dual Power Source
: SUSSMAN BOILER NEWYORK
: 24
: 73.lbs/hr
: 2.44
: 100 PSIG
: 90 PSIG

103

Tekanan air saluran minimal 10 PSIG lebih tinggi dari tekanan generator operasi atau anda
akan memerlukan tekanan air umpan tinggi dari motor dan pompa.

104

Instalasi :
CATATAN: Diperlukan elemen pemanas yang memenuhi persyaratan dan izin untuk boiler tertentu
untuk memungkinkan penggantian elemen. Standar minimum clearance yang disarankan adalah 21
inci. Katup pengaman tidak boleh dipasangkan dengan lubang pembuangan berukuran kurang dari
ukuran outlet katup pengaman.
1. Boiler harus dipasang pada tingkat landasan yang kokoh.
2. Semua pipa harus dipasang oleh engineer yang berlisensi.
3. Ketika ada pasokan air lain digunakan, maka tekan air yang ada pada supply awal harus 10
PSIG lebih tinggi dari tekanan operasi boiler untuk memastikan pasokan air selanjutnya berada
pada tekanan yang sesuai. Kekurangan air dapat mengakibatkan operasi boiler yang tidak
benar. pastikan katup air terbuka setiap saat selama operasi normal.
4. Hubungkan saluran uap dengan katup luar yang digunakan untuk menyalurkan uap dari ketel.
5. Hubungkan sumber api dengan pipa saluran api.
6. Selama operasi normal, tetap tutup katup pengering
7. Jika pompa dan boiler berjarak 30 ft (panjang pipa), minimal dua katup periksa diperlukan
pada boiler untuk menghindari kerusakan pada pompa.
Pemasangan listrik dan kabel :
1. Boiler harus di ground sesuai ketentuan dan standar untuk menghindari arus pendek. Gunakan
ukuran kabel yang sesuai. Kabel daya untuk boiler harus memiliki izin dan telah memenuhi
persyaratan keamanan sesuai standar yang ada. Gunakan 90 C kawat tembaga saja.
2. Pasang pemutus hubungan menggunakan circuit breaker atau fuse antara sumber tenaga utama
dengan boiler.
3. Boiler rentan terhadap bahaya petir karena adanya perpipaan saluran air. Penangkal petir
sebaiknya terpasang sesuai rekomendasi pembuat boiler. Konsultasi pada kontraktor.
4. Hubungkan rangkaian kontrol tegangan di blok sirkuit terminal kontrol
5. Dengan sumber tanaga dimatikan, pastikan bahwa semua kabel yang ada pada terminal
dipasang dengan ketat untuk menghindari pengkerakan, pengkarbonan dan overheating dari
kontak
6. Periksa voltase dari motor atau solenoid sebelum membuat sebuah hubungan daya.
7. Motor dengan nilai lebih besar dari 1 / 3 HP atau tidak 120VAC fase tunggal membutuhkan
penggunaan motor starter yang sesuai.
8. Gunakan ukuran kabel yang sesuai dengan arus dan hambatan yang diperlukan. Ketahanan
temperature minimum adalah 90C dan gunakan konduktor tembaga saja. Penyimpangan dari
informasi ini dapat mengakibatkan operasi boiler yang tidak benar atau tidak aman.

Wiring Diagram Control Circuit ES-24APRI Electric Boilers


Typical Wiring Diagram 24A

105

Pre-Operation Check - All Boilers


Pump control, Operation and Testing
1. Semua katup untuk air masuk harus sepenuhnya terbuka. Circuit breaker harus berada pada
posisi ON. Pompa air masuk ke dalam boiler. Control otomatis akan menyesuaikan level air
yang sesuai.
2. Pump Switch Operation Pada titik ini, air harus memenuhi setengah dari boiler. Perlahanlahan katup pembuangan yang terletak pada bagian bawah boiler dibuka. Maka air akan jatuh,
sehingga air berada pada level yang rendah kemudian sesuaikan level air umpan. Tutup katup
pengering untuk operasi yang tepat.
3. Buka drain valve sepenuhnya. Jaga kondisi ini sampai level air turun hingga level yang rendah
untuk mengisi kembali energi elemen pemanas. Tutup katup pengering. Buka kembali katup air
umpan boiler hingga air berada pada tingkat normal. Jika operasi seluruhnya berjalan lancer,
maka boiler dapat digunakan pada kondisi normal.
Pressure controls, Operation and Testing
1. Semua kontrol tekanan dilengkapi dengan sekrup memungkinkan untuk setting tekanan yang
diinginkan dan juga hi-limit operasional. Untuk mengurangi tekanan, putar sekrup ke arah
yang memungkinkan indikator untuk menunjukkan pengaturan tekanan yang lebih rendah.
2. Sebuah tekanan yang berbeda dapat diperoleh pada operasi kontrol otomatis pengatur tekanan
kembali dengan cara yang sama seperti operasi mengontrol tekanan.
3. Tutup katup keluar uap dan sesuaikan operasi pengendalian tekanan ke pengaturan tekanan
rendah. Atur hi-limit kendali pada 10 PS1G di atas pengaturan itu. Aktifkan boiler untuk
memungkinkan tekanan uap dibentuk. Atur tekanan maksimum agar boiler secara otomatis
berhenti ketika mencapai tekanan maksimum dan atur drain valve untuk terbuka otomatis pada

106

tingkat maksimum itu untuk menghindari over heating.


4. Pastikan ketiga hal diatas terlakasana dengan baik dan cek ulang kondisi tekanan boiler.
Operation
1. Nyalakan air umpan. Tekan tombol daya utama pada posisi ON. Ketika air telah mengisi
setengah dari volume boiler, pompa dari air umpan akan dengan sendirinya mati dan kontaktor
akan menyala.
2. Ketika boiler telah mencapai suhu yang diinginkan, matikan sumber pemanas listrik dan
salurkan api dari burner.
3. Boiler telahdilengkapi oleh kontrol fluida otomatis yang terhubung pada computer dan
ditampilkan pada electronic controller board.
4. Kontrol terhadap kondisi boiler akan dilakukan melalui papan kontrol tersebut.
5. Perhatikan suhu dan tekanan boiler. Ketika ada permasalahan, maka boiler akan menampilkan
masalah pada papan kontrol.
6. Setelah tekanan yang dibutuhkan tercapai, pelan-pelan buka katup uap dan salurkan ke turb
7. Boiler harus diperiksa setiap hari.

107

PEDOMAN PENGOPERASIAN &


PERAWATAN PERBAIKAN MESIN GENSET CUMMIN'S
1.1

PENJELASAN UMUM
PERINGATAN: Semua langkah harus dilaksanakan sepenuhnya oleh orang yang
berkompetensi dan terbiasa menangani Transformator Tenaga dan
segala kelengkapannya

1.2

PERHATIAN
Baca dan ikuti semua instruksi sebelum melepas, memasang atau mengganti perlengkapan
apapun. Semua pelindung,alat kerja harus dipelihara dan tersedia setiap waktu.
1.3
1.
2.

TUJUAN :
Untuk mempermudah dalam pengoperasian dan perawatan perbaikan.
Untuk memperlancar dalam pelaksanaan service OVER HOUL.

1.4

PENANGGUNG JAWAB/PELAKSANA :
Operator dan Mekanik Genset

1.5

MESIN/PERALATAN YANG DIPERGUNAKAN :


Mesin Genset Cummin's (DE/FR/MPC-10)

1.6
1.6.1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

INSTRUKSI/PEDOMAN KERJA :
Perawatan Perbaikan "A"
Perawatan setiap hari dan mingguan.
Periksa laporan operator pada Catatan Harian Genset Cummin's (DE/FR/MPC-10)
Periksa batas pengisian oli mesin.
Periksa air pendingin.
Periksa battery/accu.
Periksa bahan bakar solar.
Periksa kebocoran-kebocoran air, solar dan oli.
Periksa kekencangan vanbelt.
Periksa kabel-kabel panel listrik.
Periksa/bersihkan filter udara.

1.6.2

Perawatan Perbaikan "B"

Perawatan dilakukan setiap 250 jam atau 14 hari mana yang terlebih
dahulu dicapai.
1.
Ulangi perawatan perbaikan "A".
2.
Ganti oli mesin.
3.
Ganti filter oli.
4.
Periksa/ganti filter solar.
5.
Ganti filter air (tambah larutan DCA).
6.
Bersihkan/ganti filter udara.
7.
Bersihkan radiator.
8.
Periksa bearing : generator, fillow block dan fan radiator.

1.6.3

Perawatan Perbaikan "C"

Perawatan dilakukan setiap 1500 jam atau 70 hari mana yang terlebih
dahulu dicapai.
1.
Ulangi perawatan perbaikan "A dan B".
2.
Setel katub dan injector.
3.
Periksa fan idler (penegang tali kipas).
4.
Periksa baut pondasi mesin.

108

1.6.4
1.
2.
3.
4.
5.

Perawatan Perbaikan "D"


Perawatan dilakukan setiap 6000 jam atau 250 hari mana yang terlebih dahulu dicapai.
Ulangi perawatan perbaikan "A ,B dan C".
Kalibrasi PT Pump dan Injector.
Periksa/perbaiki Turbo Charger.
Periska/perbaiki pompa air mesin.
Periksa dan bersihkan generator.

1.6.5

Perawatan Perbaikan "E"/INFRAME OVERHOUL


Inframe Overhoul adalah perbaikan mesin secara menyeluruh di atas frame tanpa
melepas cylinder block. Perawatan dilakukan setiap 15000 jam atau 2 tahun mana yang terlebih
dahulu dicapai.
1.
Periksa/ganti piston & piston ring.
2.
Periksa/ganti cylinder linner.
3.
Periksa/ganti con rod bearing (metal jalan).
4.
Periksa/ganti main bearing (metal duduk).
5.
Periksa/perbaiki valve, seating, spring dan guide valve.
6.
Periksa/ganti : seal front dan rear crank shaft.
7.
Periksa cam shaft, push rod dan rocker Arm.
8.
Periksa dan perbaiki pompa oli mesin.
9.
Ulangi perawatan A, B, C dan D.
1.6.6

Perawatan Perbaikan "F"/GENERAL OVERHOUL


Perawatan yang dilakukan setiap 25000 jam atau 3 tahun mana yang terlebih dahulu

dicapai.
1.
Ulangi perawatan perbaikan A, B, C, D dan E.
2.
General Overhoul : perbaikan mesin menyeluruh dan membuka cylinder block.
1.6.7

Input Data
Lakukan input data untuk pemakaian oli/solar Genset pada file komputer Laporan
Harian Pemakaian Oil/ Solar Genset (DE/FR/MPC-10).

109

Anda mungkin juga menyukai