Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal

: 8 Desember 2009

DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama ibu

: Ny S

Nama Suami : Tn A

Umur

: 33 Tahun

Umur

: 33 Tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Hayam wuruk baru II/49

Alamat: Hayam wuruk baru II/49

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan jahitan luka operasi terbuka sejak tanggal 3-12-2009
Ibu mengatakan keluar nanah dari luka operasi yang terbuka
Ibu mengatakan nyeri pada luka tersebut
3. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
N

Suam

Kehamilan

Persalinan

Nifas

KE
T

Kehamila

Penolon

jeni

BB/T

Menyusu

n
1

K
9

g
Dokter

s
SC

K
P

B
3000

bln

dokter

SC

Cacat/Tidak

gr

7 th
2
mg

bln
4. Riwayat persalinan sekarang
Ibu mengatakan telah melahirkan anak kedua pada tanggal 24 November di RS Bhakti
Rahayu Surabaya secara SC atas indikasi bekas SC. Bayi berjenis kelamin laki-laki.

5. Riwayat penyakit ibu


Ibu tidak pernah menderita penyakit akut / kronis seperti : TBC, Hipertensi, Jantung
Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seperti : HIV / AIDS, Hepatitis.

Ibu tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti : DM, Asma


6. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit akut / kronis seperti : TBC, Hipertensi, Jantung
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular seperti : HIV / AIDS, Hepatitis
Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, Asma.
7. Riwayat perkawinan
Status

: Kawin

Lama

: 10 Tahun

Usia saat kawin : 23 Tahun


8. Riwayat KB
Jenis : suntik
Lama : 6 th
Keluhan : tidak ada
9. Riwayat Psikososial
Ibu, suami dan keluarga cemas akan keadaan yang dihadapi ibu saat ini
Ibu berharap semoga dapat segera sembuh dan segera bertemu bayinya
Pengambil keputusan adalah suami

10. Pola kebiasaan sehari hari


Nutrisi

Sebelum di Rumah Sakit


Selama di Rumah Sakit
- Makan 3x/Hari dengan - Porsi makan dan minum
porsi sedangterdiri dari nasi, sesuai

dengan

diit

yang

lauk pauk, sayur dan minum disarankan tim gizi RS


7 8 gelas / hari.
Eliminasi

- BAK : 6 7 x/hari, Ibu

BAK

dan

warna jernih dan tidak ada memerlukan


ketuban,

BAB

1x/hari keluarga

konsisten lunak
Istirahat

- Ibu tidur siang 7 8 jam/ Ibu sering terbangun


hari dan malam

BAB
bantuan

Personal Hygine

- Ibu mandi 2x/ hari, ganti - Mandi 2x/ hari


celana dalam tiap mandi

dibantu

suami, ganti celana dalam


sehari 4x

Aktivitas

- Melakukan aktivitas seperti Ibu


merawat bayinya

hanya

berbaring

tempat tidurnya

DATA OBYEKTIF
1. k/u : lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV: TD : 120/80 mmhg
N

Rr : 20 x/menit

: 102 x/menit

S : 37,9 C

4. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Muka

: muka ibu terlihat lemas dan meringis menahan nyeri luka

Mata

: ibu tidak anemis, sklera tidak ikterus

Mamae

: hiperpigmentasi areola, payudara membesar

Abdomen

: keadaan luka bekas operasi terbuka, berbau tidak sedap dan mengeluarkan pus
C. Palpasi
- Perut

TFU

: tidak teraba

VU

: Kosong

Mamae

: tidak terdapat massa abnormal, payudara teraba keras

Auskultasi : Bising parut

: Normal

Bising jantung : Normal


Perkusi : Metorismus atau tidak
Pemeriksaan Laboratorium :
leukosit = 12.500/cmm3
trombosit = 315.000
hematokrit = 39,7%
II.
Diagnosa

INTERPRETASI DATA DASAR


: P20002 dengan infeksi luka operasi

di

DS

: Ibu mengatakan jahitan luka operasi terbuka sejak tanggal 3-12-2009


Ibu mengatakan merasa nyeri pada daerah luka
Ibu mengatakan keluar nanah dari luka bekas operasi
DO

: k/u lemah
TTV

: TD : 120/80 mmhg
N

: 102 x/menit

Rr : 20 x/menit
S : 37,9 C TD : normal

TFU

: tidak teraba

VU

: Penuh

Mamae

: tidak terdapat massa abnormal,payudara teraba keras


Masalah :

Kecemasan

: Ibu mengatakan cemas dengan keadaanya yaitu nyeri luka dan keadaan

lukanya
III.

IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL

Nekrosis jaringan
Bendungan ASI

NTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Kolaborasi dengan dokter SPOG
V.

INTERVENSI

an pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga


Rasional

: agar memudahkan proses komunikasi tentang hasil pemeriksaan pada ibu

diperlukan agar ibu mengetahui keadaan / sesuatu yang terjadi padanya

an pada ibu tentang penyebab nyeri luka


Rasional

: Agar ibu tidak cemas lagi

an pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein


R : agar mempercepat kesembuhan luka operasi

ki posisi ibu dan ajari ibu teknik mobilisasi yang benar


Rasional

: Agar luka cepat sembuh dan keadaan ibu kembali pulih

an dan ajari ibu cara mengosongkan payudara


R : Sebagai usaha untuk mencegah terjadi bendungan ASI pad ibu

orasi dengan dokter SPOG


Rasional

: Untuk mendapat advice selanjutnya.

an observasi TTV dan k/u pasien tiap 8 jam

Rasional

: Dengan observasi keadaan ibu dapat di pantau, sehingga dapat mengetahui

perkembangan kemajuan kesehatan ibu

an rawat luka 2 kali sehari


Rasional

: Merawat higiene luka dan meminimalkan resiko infeksi.

LEMENTASI
Tanggal : 8-12-2009

Jam : 09.00

1. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga yaitu tentang keadaan ibu perihal
perawatan ibu selama di rumah sakit
2. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri luka yaitu kurang bersih saat merawat luka,
kurang makan bergizi, dan kurang mobilisasi
3. Menjelaskan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi protein seperti telur dan
ikan-ikan laut
4. Memperbaiki posisi ibu dan ajari ibu teknik mobilisasi yang benar yaitu sering melakukan
aktivitas seperti dimulai dari hal yang ringan seperti mulai belajar mandi sendiri tanpa
bantuan suami dan berjalan-jalan di sekitar ruangan rawat inapnya
5. Menyarankan dan mengajari ibu untuk mengosongkan payudara minimal 2 kali sehari atau jika
ibu merasa payudara teraba keras agar tidak terjadi bendungan ASI
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter SPOG bila ada masalah infeksi lebih lanjut

aksanakan terapi yang diberikan oleh dokter obgin secara intravena yaitu : Ciprofloxacin
Natrium diklofenat

3x1

Cefixim

3x1

2x1

8.Melakukan observasi TTV dan k/u pasien setiap 8 jam sekali


9. Melakukan rawat luka 2 kali sehari tiap pagi dan sore yakni ganti balut kasa dan disinfeksi
dengan cairan garam fisiologik
VII. EVALUASI
Tanggal : 8-12-2009

Jam : 14.00

Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh tenaga kesehatan


Ibu mengatakan masih nyeri pada luka bekas operasi
Ibu menghabiskan porsi makan yang disarankan oleh tim gizi rumah sakit
Ibu sudah mulai belajar ke kamar mandi sendiri tanpa bantuan suami
Terapi yang diberikan oleh dokter obgin sudah dilaksanakan
TTV = TD : 110/80 mmHg
S : 37,5 C

N : 98x/menit
R : 20x/menit

Ibu mengatakan lebih nyaman setelah dilakukan perawatan luka dengan mengganti balutan kasa
Keadaan luka bersih dan tidak berbau setelah dilakukan perawatan luka

BAB III
ASKEP SECARA TEORI
A. Rencana Asuhan Keperawatan
DX 1 : Gangguan rasa nyaman: Nyeri b/d agen cidera fisik
Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami Kriteria Hasil :

Mengungkapkannyeriberkurang

Skalanyeri 0-1

Dapatmelakukantindakanuntukmenguranginyeri

TTV dalambatas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-20x/menit, Nadi :


80-100 x/menit
Intervensi :

1. Kaji intensitas, karakteristik, dan derajat nyeri


R/ Pengkajian yang spesifik membantu memilih intervensi yang tepat
2. Pertahankan tirah baring selama masa akut
R/ Meminimalkan stimulasi atau meningkatkan relaksasi
3. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya.
R/ Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
4. Ajarkan teknik distraksi
R/ Pengurangan persepsi nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik
R/ Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral
maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
DX 2 : Resiko Infeksi b/d trauma jaringan
Tujuan : Tidak terjadi infeksi
Kriteria Hasil :

Tidak ada tanda tanda infeksi, seperti : merah, panas, bengkak, fungsio laesa Intervensi :

1. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka operasi.
R/Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang
lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi.
2. Terangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa post operasi.
R/ Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka..
3. Lakukan perawatan luka
R/ Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi.
4. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
R/ Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan
peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi

Anda mungkin juga menyukai