Anda di halaman 1dari 9

Kanker Serviks Tanda-Tanda, Penyebab, Cara Mencegah dan

Mengobati Kanker Serviks


Kanker Serviks (Cervical Cancer) atau kanker mulut rahim? kanker serviks memang bukan nama yang
asing. Terutama bagi kaum wanita merupakan momok paling mengerikan. Berikut 13 fakta tentang
kanker serviks yang wajib kita ketahui :
1. Apa itu kanker serviks?
Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan
liang senggama wanita (vagina).
Kanker ini 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher
rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar
ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
2. Sebeberapa bahaya penyakit kanker serviks ini?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, saat ini penyakit kanker serviks menempati peringkat
teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Di
Indonesia, setiap tahun terdeteksi lebih dari 15.000 kasus kanker serviks.
Sekitar 8000 kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Menurut WHO, Indonesia merupakan negara
dengan jumlah penderita kanker serviks yang tertinggi di dunia. Mengapa bisa begitu berbahaya?
Pasalnya, kanker serviks muncul seperti musuh dalam selimut. Sulit sekali dideteksi hingga penyakit telah
mencapai stadium lanjut.
3. Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ini?
Pertama, kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih
dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya.
Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16
dan 18.
Kedua, selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat
paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
4. Bagaimana cara penularan kanker serviks ?
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan bergantiganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke
organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah
penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan
kulit. Henah lo, mangkanya jangan jajan yaa.

5. Mari kenali apa saja gejala kanker serviks ini?

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang
sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap dua tahun sekali. Gejala
fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut.
Gejala kanker serviks tingkat lanjut :
munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding).
keputihan yang berlebihan dan tidak normal.

perdarahan di luar siklus menstruasi.

penurunan berat badan drastis.

Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung

juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

6. Berapa lama masa pertumbuhan kanker serviks ini?


Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup
lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah
untuk mengatasinya.
Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada
perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi
pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.
7. Benarkah perokok berisiko terjangkit kanker serviks?
Ada banyak penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok dengan meningkatnya
risiko seseorang terjangkit penyakit kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di
Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of Cancer pada tahun 2001.
Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta racun lain yang
masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi
cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. Cervical neoplasia adalah kondisi awal
berkembangnya kanker serviks di dalam tubuh seseorang, ujarnya.
8. Selain perokok siapa saja yang berisiko terinfeksi?
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun,
terutama Anda yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu
dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang
melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.
Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang
Anda miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan
seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.
Anda yang terinfeksi virus HIV dan yang dinyatakan memiliki hasil uji pap smear abnormal, serta para
penderita gizi buruk, juga berisiko terinfeksi virus HPV. Pada Anda yang melakukan diet ketat, rendahnya
konsumsi vitamin A, C, dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya tingkat kekebalan pada tubuh,
sehingga Anda mudah terinfeksi.
9. Bagaimana cara mendeteksinya?
Pap smear adalah metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker Serviks atau kanker leher rahim.
Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada
pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka).
Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika
menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher
rahim, yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).
10. Bagaimana mencegah kanker serviks?

Meski menempati peringkat tertinggi di antara berbagai jenis penyakit kanker yang menyebabkan
kematian, kanker serviks merupakan satu-satunya jenis kanker yang telah diketahui penyebabnya.
Karena itu, upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual

dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual

dan tentunya memelihara kesehatan tubuh

11. Seberapa penting memakai vaksinasi HPV?


Pada pertengahan tahun 2006 telah beredar vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi
penyebab kanker serviks. Vaksin ini bekerja dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap
virus sebelum memasuki sel-sel serviks.
Selain membentengi dari penyakit kanker serviks, vaksin ini juga bekerja ganda melindungi perempuan
dari ancaman HPV tipe 6 dan 11 yang menyebabkan kutil kelamin. Yang perlu ditekankan adalah,
vaksinasi ini baru efektif apabila diberikan pada perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif
secara seksual.
Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu tertentu. Dengan vaksinasi, risiko terkena kanker
serviks bisa menurun hingga 75%. Ada kabar gembira, mulai tahun ini harga vaksin yang semula Rp
1.300.000,- sekali suntik menjadi Rp 700.000,- sekali suntik.
12. Adakah efek samping dari vaksinasi ini?
Vaksin ini telah diujikan pada ribuan perempuan di seluruh dunia. Hasilnya tidak menunjukkan adanya
efek samping yang berbahaya. Efek samping yang paling sering dikeluhkan adalah demam dan
kemerahan, nyeri, dan bengkak di tempat suntikan.
Efek samping yang sering ditemui lainnya adalah berdarah dan gatal di tempat suntikan. Vaksin ini sendiri
tidak dianjurkan untuk perempuan hamil. Namun, ibu menyusui boleh menerima vaksin ini.
13. Bisakah kanker serviks disembuhkan?
Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit
ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium
2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih,
ginjal, dan lainnya.
Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala.
Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan erapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi.
Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.
Pilih mana? mencegah dengan vaksinasi atau anda memilih pengangkatan rahim, radiasi dan kemoteraphy
yang masih juga belum ada jaminan sembuh? Lebih baik mencegah daripada mengobati bukan?
inilah Tanda-Tanda, Penyebab, Cara Mencegah dan Mengobati Kanker Serviks

Hal-Hal seputar Haid/Menstruasi


Gatal pada saat Menstruasi

Kenapa pada saat datang bulan suka gatal-gatal?


Apa karena gak suka membersihkan diri?

Berpengaruh gak dengan penggunaan pembalut?

Berapa kali sih sebaiknya penggantian pembalut yang ideal?

Tips membersihkan vagina ketika menstruasi?

JAWABAN:Secara umum, menjaga kesehatan berawal dari menjaga kebersihan. Hal ini juga berlaku
bagi kesehatan organ intim, apalagi buat para perempuan dan tinggal di daerah tropis. Udara yang panas
cenderung lembab sering bikin kita merasa gerah dan mudah berkeringat. Keringat ini membuat tubuh
kita lembab, terutama di bagian tubuh yang tertutup dan lipatan-lipatan, yang akan menyebabkan bakteri
mudah berkembang biak, menimbulkan bau yang tidak sedap dan gatal serta menimbulkan penyakit.
Kesehatan organ intim yakni vagina sangatlah penting. Vagina yang sehat dan bersih memiliki
keseimbangan kimiawi yang bersifat asam dengan pH 3.5, dimana dalam situasi asam ini maka bakteri
baik yang ada di dalam vagina mampu membersihkan vagina secara optimal sehingga keseimbangan
kelembaban di vagina selalu terjaga. Keluhan yang sering dialami pada vagina seperti rasa gatal, muncul
bintik-bintik seperti jerawat, keluarnya cairan keputihan (tidak normal) atau infeksi vagina lainnya pada
umumnya disebabkan karena kebersihan dan kelembaban vagina yang sedang terganggu, salah satunya
adalah di saat perempuan sedang mengalami menstruasi dan keputihan.
Menstruasi merupakan suatu siklus perodik perempuan setiap bulan yang ditandai dengan
meluruhnya jaringan endometrium beserta pecahnya pembuluh darah yang bercampur dengan cairan
keputihan dikarenakan tidak adanya pembuahan sel telur matang oleh sel sperma. Proses ini dipengaruhi
oleh hormone estrogen dan progesterone yang ada didalam tubuh perempuan.
Menjelang atau disaat menstruasi, sebagian besar perempuan secara normal akan mengalami
keluarnya lendir keputihan. Jadi bisa dibayangkan, cairan keputihan yang keluar beberapa hari menjelang
menstruasi dan dilanjuti dengan keluarnya darah menstruasi, tentunya kondisi seperti ini akan
meningkatkan resiko terganggunya keseimbangan kelembaban di daerah vagina terlebih jika perempuan
tidak memperhatikan kebersihan daerah vagina dengan baik sehingga muncullah beragam keluhan seperti
yang tertera di atas.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan perempuan dalam menjaga kebersihan khususnya daerah
vagina di saat mengalami keputihan dan menstruasi adalah :
1. Secara teratur membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air
bersih setiap habis buang air kecil, buang air besar, ketika mandi, dan saat menganti pembalut atau
pantyliner, tujuannya adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva di
luar vagina. Bagian dalam vagina biasanya akan mampu menjaga kebersihannya sendiri.
2. Dianjurkan saat membasuh vagina dengan cara yang benar yakni dari arah depan (vagina) ke
belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus
terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu dengan
menggunakan handuk atau tisu yang tidak berparfum.
3. Gantilah sesegera mungkin pembalut atau pantyliner jika sudah merasakan tidak nyaman atau
lembab terutama di saat darah menstruasi sedang banyak-banyaknya (hari ke 1-3 menstruasi)
dengan frekuensi pergantian yang dianjurkan yakni tiap 1-2 jam sekali. Jika sudah dirasakan
berkurang darah menstruasi yang keluar, frekuensi mengganti pembalut yang dianjurkan bisa tiap
3-4 jam sekali namun semua itu tergantung dari jumlah darah menstruasi dan seberapa sering
kamu buang air atau padat tidaknya akifitas disaat itu. Jika frekuensi mengganti pembalut terlalu
lama dan darah menstruasi lagi banyak-banyaknya, maka tampungan darah didalam pembalut
akan menjadi sumber penyakit (bakteri) dan meningkatkan suasana lembab di daerah vagina
yang akhirnya sering terasa gatal di saat menstruasi, kemudian di garuk dan lecet infeksi.

4. Pilihlah jenis pembalut atau pantyliner yang menurut kamu nyaman dan tidak menimbulkan iritasi
pada daerah kulit sekitar vagina.
5. Gunakanlah celana dalam dari bahan katun agar tidak menambah lembab daerah intim disaat
menstruasi, gantilah celana dalam jika sudah merasa tidak nyaman.
6. Sebisa mungkin batasi dulu menggunakan celana jeans yang terlalu ketat di saat menstruasi.
7. Minumlah air putih yang cukup serta konsumsi makanan yang sehat dan berserat untuk membantu
tubuh agar tetap sehat setiap hari.

Kenapa Ada Bintik Jerawat Di Vagina


Keluhan umum yang sering dialami jika kita tinggal di daerah tropis adalah berkeringat. Keringat
membuat tubuh kita mudah lembab, terutama pada wilayah yang tertutup, berlipat dan banyak lemak
salah satunya adalah seperti didaerah intim kewanitaan. Vagina (Labia Mayor/ bibir vagina luar maupun
Labia Minor/bibir vagina dalam) terdiri dari otot, lemak, saraf dan ditumbuhi oleh sel-sel rambut beserta
kelenjar minyak (kelenjar sebacea), dimana di area tersebut biasanya di tumbuhi oleh bulu kemaluan.
Apabila di daerah kewanitaan sering terjadi kondisi terlalu lembab maka hal ini akan menyebabkan
mudahnya berkembang biak infeksi berupa bakteri, jamur dan virus sehingga eksosistem di vagina
menjadi terganggu yang akhirnya akan muncul keluhan-keluhan berupa bau tak sedap, gatal terkadang
disertai dengan keluarnya cairan keputihan dari dalam lubang vagina dan bintik bintik kecil seperti
jerawat pada bagian bibir vagina luar.
Jerawat adalah hal yang wajar apabila muncul pada kulit di bagian wajah, leher, dada, punggung dan
badan terutama disaat remaja, akan tetapi bila bintik bintik berupa jerawat muncul di kulit bibir vagina
bagian luar tentunya akan sangat menganggu. Penyebab munculnya bintik-bintik menyerupai jerawat
didaerah intim bisa dikarenakan kelembaban yang terganggu sehingga muncul peradangan kelenjar
sebacea (kelenjar minyak) pada kulit vagina atau ada penyebab lain yakni infeksi kelamin jika ada
riwayat hubungan seks bebas.
Beberapa factor yang bisa menyebabkan peradangan kelenjar minyak di kulit vagina bagian luar
karena meningkatnya kelembaban di daerah intim (terlalu lembab) diantaranya ;
1. Penggunaan celana dalam terlalu ketat dan dalam waktu yang lama
2. Membilas vagina dengan air tidak bersih
3. Kebersihan daerah intim yang tidak baik di saat menstruasi dan keputihan
4. Penggunaan sabun pembersih kewanitaan yang tidak tepat (alergi)
5. Masturbasi yang tidak bersih dan sehat
Untuk kondisi apabila telah terjadi iritasi pada kulit vagina seperti bintik-bintik jerawat tadi,
sebenarnya jangan terlalu khawatir selama bintik-bintik jerawat tidak disertai dengan cairan nanah dan
tidak menimbulkan rasa sakit atau perih terutama tidak ada riwayat hubungan seks bebas. Rawat dan jaga
kebersihan daerah intim dengan baik dan benar, biasanya bintik-bintik jerawat tersebut akan hilang
dengan sendirinya, akan tetapi apabila tidak hilang dalam waktu 2 minggu sedangkan Anda sudah
merawat daerah intim dengan baik dan benar, segera konsultasikan ke dokter.
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh perempuan untuk menjaga dan merawat daerah intimnya agar
tetap terjaga kebersihan dan keseimbangan kelembabannya, diantaranya ;
1. Perhatikan air yang digunakan saat membilas daerah intim, sebisa mungkin hindari air yang
ditampung karena curiga telah tercemar bakteri atau jamur.
2. Saat membilas, dianjurkan dari arah depan ke belakang untuk meminimalkan terjadinya
perpindahan kotoran dari dubur ke vagina.
3. Cuci tangan dengan bersih disaat akan membilas vagina, sebisanya hindari membersihkan dengan
menggunakan tissue karena khawatir kulit Anda tidak cocok dengan kandungan zat yang ada di
tissue sehingga akan muncul iritasi.

4. Mengeringkan daerah di sekitar vagina sebelum berpakaian terutama disaat haid dan kepuithan
(saat menganti pembalut dan pantyliner) karena bila lupa dikeringkan akan menyebabkan celana
dalam yang dipakai menjadi basah dan lembab. Selain tidak nyaman dipakai, celana basah dan
lembab berpotensi mengundang bakteri dan jamur akhirnya infeksi.
5. Gunakanlah celana dalam dan handuk yang bersih dan sebisa mungkin jangan digunakan
bersamaan.
6. Pilihlah celana dalam dari bahan katun dan untuk sementara batasi penggunaan celana dalam
maupun jins yang ketat agar sirkulasi udara di daerah yang sedang infeksi tidak bertambah berat.
7. Kurangi aktifitas yang menyebabkan keringat berlebih.

Kenali Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi Kamu


Kenali Penyebab Gangguan Siklus Menstruasi Kamu
Diunduh dari Notes Facebook Kotex Dunia Cewe asuhan dr.Ryan
EDISI SEPTEMBER 2010 MINGGU 1

Menstruasi sampai saat ini masih menjadi problema yang bersifat individual bagi setiap kaum
perempuan. Periode menstruasi (lamanya waktu menstruasi) normal biasanya dari 3 - 7 tujuh hari. Pola
siklus menstruasi normal bisa berada pada rentang 21 hingga 35 hari. Dengan siklus menstruasi yang
normal, secara fisiologis menggambarkan, organ reproduksi cenderung sehat dan tidak bermasalah.
Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus menstruasinya
teratur.
Pada kenyataannya, siklus menstruasi tidak sama pada semua perempuan dan cenderung diluar
kategori normal dengan berbagai pola. Mungkin pada awalnya siklus menstruasi lebih dari 35 hari,
namun kemudian akan timbul perdarahan menstruasi di luar siklus menstruasi normal. Misal, siklusnya
semula 35-40 hari, tetapi bulan berikutnya bisa tidak menstruasi selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula
yang dalam sebulan bisa mengalami menstruasi lebih dari sekali. Contoh, bulan ini menstruasinya terjadi
tanggal 5, kemudian datang lagi pada tanggal 20 di bulan yang sama. Haid yang berlangsung kurang dari
21 hari dikategorikan siklus menstruasi yang pendek.
Apakah siklus menstruasi itu pendek maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidaknormalan
pada sistem metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun sama, yaitu jadi lebih sulit hamil dikemudian
hari jika pola siklus menstruasi tidak segera di tangani oleh medis. Pada siklus pendek, perempuan
mengalami unovulasi karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi. Pada siklus
panjang, hal ini menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau perempuan mengalami ketidaksuburan
yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi.
Padahal, menstruasi merupakan tanda kalau perempuan sedang subur.
Beberapa kemungkinan penyebab dari ketidakteraturan siklus menstruasi yang penyebab pastinya
dapat diketahui dengan pemeriksaan yang lebih intensif, diantaranya ;
1. Fungsi hormon terganggu menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur
di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke
indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu,
otomatis siklus mens pun akan terganggu.
2. Masalah kelenjar tiroid Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi
penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi kelenjar gondok
yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun terlalu rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem
hormonal tubuh ikut terganggu.
3. Kelainan sistemik wanita yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus. Hal ini bisa
mempengaruhi siklus menstruasinya karena sistem metabolisme di dalam tubuhnya
tak bekerja dengan baik. Atau penderita penyakit diabetes, juga akan memengaruhi
sistem metabolisme sehingga siklus menstruasinya pun tak teratur

4. Management stres tidak baik Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu
sistem metabolisme di dalam tubuh. Bisa saja karena stres, perempuan menjadi
mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga
metabolismenya terganggu. Bila metabolisme terganggu, siklus menstruasi pun ikut
terganggu.
5. Hormon prolaktin (hormon menyusui) yang berlebihan Pada wanita menyusui,
produksi hormon prolaktinnya cukup tinggi. Hormon prolaktin ini sering kali membuat
wanita tak kunjung menstruasi karena memang hormon ini menekan tingkat
kesuburan wanita. Pada kasus ini tak masalah, justru sangat baik untuk memberikan
kesempatan pada wanita guna memelihara organ reproduksinya. Sebaliknya, jika
tidak sedang menyusui, hormon prolaktin juga bisa tinggi, biasanya disebabkan
kelainan pada kelenjar hipofisis yang terletak di dalam kepala.
6. Penurunan atau kenaikan berat badan secara drastis
7. Penggunaan obat pengontrol kehamilan obat pengontrol kehamilan mengandung
hormon progestin yang dapat menghambat proses ovulasi yang berhubungan siklus
menstruasi.
8. Kondisi lain yang bisa memicu haid tidak teratur adalah ketidakseimbangan hormon.
Ketika terjadi perubahan pada level hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh,
maka haid bisa menjadi tidak teratur. Ketidakseimbangan level hormon dalam tubuh
disebabkan perubahan pola makan yang drastis stres dan PCOS (polycystic ovarian
syndrome). PCOS adalah kumpulan gejala yang terjadi karena penumpukan folikel
pada ovarium (indung telur) yang berkembang tidak sempurna. Pada keadaan
normal, ovarium hanya memproduksi sedikit hormon androgen. Tetapi, penderita
PCOS mengalami peningkatan level androgen yang ditandai dengan tidak teraturnya
siklus haid.

Apabila kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dengan irama yang tidak konstan
dalam jangka waktu tidak lama atau jarang jarang terjadinya, terapinya hanya cukup menerapkan gaya
hidup dan pola makan yang sehat namun nyatanya perilaku ini masih sangat sulit diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti mengontrol konsumsi makanan-minuman junkfood yang banyak
penyedap/pewarna/pemanis buatan, rutin berolahraga, management stres yang baik dan cukup istirahat.
Akan tetapi bila siklus menstruasi yang terganggu terjadi dalam jangka waktu yang lama dan mempunyai
irama yang konstan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena dikhawatirkan adanya gangguan
pola hormon atau penyakit metabolik seperti penjelasan diatas. Untuk terapi biasanya dokter akan
memberikan terapi hormonal atau terapi sesuai dengan penyakit yang menyertai.
Semoga bermanfaat informasi diatas ya.

Cara Mencukur Bulu Kemaluan Yang Aman


Cara Mencukur Bulu Kemaluan Yang Aman
Diunduh dari Notes Facebook Kotex Dunia Cewe asuhan dr.Ryan
EDISI SEPTEMBER 2010 MINGGU 4

Mencukur area genital bagi sekelompok orang menimbulkan masalah sendiri. Saat rambut daerah
genital mulai tumbuh maka muncul juga rasa gatal ditambah bengkak kemerahan. Mencukur rambut pada
area genital tidaklah semudah mencukur atau mencabut rambut area lainnya. Sebelum memulainya,
cobalah untuk mempersiapkannya dengan memperhatikan beberapa hal. Pertama, gunakan alat cukur
yang masih baru sehingga terjamin kebersihannya. Faktor kebersihan amatlah penting, agar kita terhindar
dari infeksi penyebab gatal, bengkak atau kemerahan pada kulit di area genital. Kedua, usahakan untuk
bersikaplah rileks selama melakukannya, dengan mengawalinya lewat pengaturan posisi duduk yang
nyaman. Saat duduk, angkat kedua kaki melebihi garis pinggang dan buka lebar-lebar, untuk hasil yang
maksimal perhatikan tips bercukur di bawah ini ;
1. Atur Arah Rambut Area Genital
gunting adalah pilihan alat cukur yang dapat digunakan. Untuk memudahkan proses
pencukuran, disarankan untuk mengatur rambut-rambut di daerah genital terlebih
dulu dengan cara menarik ke atas rambut area genital agar alat cukur tidak
mengenai kulit di area tersebut
2. Berendam di Air Hangat
Sebelum bercukur, sebaiknya kita berendam di air hangat terlebih dulu. Cara ini akan
memudahkan kita mencukur karena rambut-rambut yang kasar di area genital akan
berada dalam kondisi basah.
3. Beri Gel Untuk Busa
meski metode pencukuran dengan cara di kerok tidak begitu dianjurkan, namun jika
kamu tetap memilih metode ini sebaiknya oleskan krim cukur atau gel yang dapat
menimbulkan busa pada area genital untuk memudahkan proses pencukuran..
Namun kita harus waspada jangan sampai krim yang dipakai menimbulkan alergi
pada kulit. Juga jangan gunakan sabun karena sabun tidak menghasilkan busa
terbaik untuk bercukur.
4. Bercukur
Sebelum mulai bercukur, pikirkan dulu model apa yang Anda inginkan. Namun
sangat disarankan untuk mencukur rambut sesuai arah tumbuhnya rambut. Hindari
untuk mencukur area yang sama berkali-kali karena bisa membuat kulit iritasi. Bila

kita menemukan tempat yang sulit untuk diraih tarik kulit untuk memudahkannya.
Khusus bagi kita yang baru pertama kali mencukur area genital, jangan terlalu rajin.
Harus diingat bahwa area genital sangat sensitif dan perlu waktu beradaptasi dengan
pisau cukur. Cukup lakukan sekali seminggu
5. Mengangkat Sel Kulit Mati
Untuk menghindari tertutupnya pori-pori di area genital, jangan lupa untuk
membersihkan kulit setelah bercukur menggunakan sabun yang lembut. Sikat
dengan lembut area genital agar tidak terjadi iritasi kulit.
6. Rawat Area Genital
Bersihkan area genital yang sudah dicukur setiap hari untuk menyingkirkan keringat
dan kelenjar minyak yang bisa menutupi pori-pori. Untuk menghindari gatal-gatal
dan iritasi gunakan celana dalam dari bahan katun dan jangan memakai celana
terlalu ketat. Tidak hanya menyebabkan iritasi, celana terlalu ketat juga
menyebabkan kurangnya sirkulasi udara dan memicu gesekan dengan area genital.

Untuk beberapa wanita area genital mereka menjadi sangat sensitif saat menstruasi. Mereka menjadi
tidak nyaman untuk mencukur, disarankan untuk melakukannya sebelum atau setelah menstruasi.
Selamat mencoba. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai