PEMBAHASAN
Instrumen Desain
Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis menggunakan:
1. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
a. Autocad 2007
b. Microsoft Word 2007
2. Alat Tugas Akhir
Peralatan yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
a. Laptop ASUS
b. Peralatan Las
c. Peralatan pendukung lainnya seperti gergaji, palu, obeng.
C. Fungsi Alat
Fungsi alat ini sebagai sebuah contoh dalam pengembangan sistem
penyimpanan, pendataan yang lebih efisien, memudahkan dalam proses
penyimpanan barang dan pendataan.
26
27
D. Tahapan Pembuatan
Proses perencanaan dilakukan untuk memudahkan pembuatan alat.
Alur perencanaan dapat digambarkan dalam bentuk flow chart proses
perencanaan seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini :
28
Pencarian referensi
Pemilihan Bahan
29
1.
Ya
Tidak
30
RA=RB=
P
.1
2
M=
P
.2
2
31
Keterangan:
F = berat beban (kg)
A = luas penampang memanjanng kampuh (cm2)
t = tegangan bahan (kg/cm2)
F 1=
1=
t1
F .4
t 1+ t 2
F1
5
l1 . t 1
4. Proses pembuatan
a. Pengurangan Volume Bahan
Pengurangan volume bahan adalah merupakan salah satu
langkah pembentukan bahan yang bakal menjadi sebuah komponen
yang akan digunakan pada suatu produk yang akan dibuat, adapun
pengurangan volume bahan bahan yang dilakukan adalah :
1) Proses pemotongan
32
33
34
hasil
pekerjaan
sebelum
dilakukan
proses
finishing/pengecatan).
1) Proses Pengukuran
Memberi ukuran sebuah benda harus mentukan secara jelas
tujuannya, dan tidak boleh menimbulkan salah tafsir. Oleh karena
itu proses pengukuran dilakukan guna mendapatkan dimensi dari
bahan yang dikerjakan agar sesuai dengan kebutuhan, baik itu
berupa panjang, lebar, tinggi maupun bentuk. Adapun alat ukur
yang digunakan pada proses ini antara lain:
a) Mistar baja
Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja
mesin. Alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang kurang presisi,
karena ia hanya melakukan pengukuran paling kecil sebesar 0,5
mm tidak dapat dilayani oleh mistar baja. Dengan demikian alat
ukur ini tidak dapat digunakan untuk melakukan pengukuran
sampai seperseratus milimeter (0,01 mm).
35
36
a) Gerinda potong
37
3) Proses Pengelasan
Proses pengelasan dilakukan guna menyatukan bagianbagian rangka. Berdasarkan cara kerjanya, proses pengelasan dapat
dibagi menjadi tiga antara lain:
a) Pengelasan cair, di mana sambungan dipanaskan sampai
mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau semburan
api gas yang terbakar.
b) Pengelasan tekan, di mana sambungan dipanaskan kemudian
ditekan menjadi satu.
c) Pematrian, di mana sambungan diikat dan disatukan dengan
menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah.
Dalam cara ini logam induk tidak ikut mencair.
Dari tiga cara pengelasan di atas, yang digunakan dalam
proses pembuatan rangka rak penyimpanan ini adalah metoda las
tekan. Las tekan otogen, dimana bidang yang hendak dilas
dipanaskan dengan pembakar oksigen-asitilin sampai temperatur
38
cair dan setelah itu ditekan satu sama lain hingga membentuk suatu
bentuk yang diinginkan.
4) Proses Pra-Finishing
Proses pra-finishing dilakukan untuk merapikan hasil
pekerjaan sebelum berlanjut pada proses finishing (pengecatan).
Adapun proses pra-finishing tersebut dapat berupa merapikan hasil
pengelasan yang tidak rapi, menghaluskan permukaan yang kasar
ataupun meratakan permukaan benda kerja yang tidak rata, serta
merapikan permukaan-permukaan yang tajam hasil pemotongan
serta pada bagian-bagian yang menyudut.
5. Pemilihan Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan rak penyimpanan adalah
besi hollow.
a. Struktur Rangka Rak Penyimpanan
1)Tinggi rak 80 cm (800 mm)
2)Panjang rak penimpanan 120 cm (1200mm)
3)Panjang dan lebar kotak rak penyimpanan 20 x 20 cm. (200 x 200
mm)
39
P
2
120
2
60 kg
Jadi, Tiap tumpuan baik R1 maupun R2 dapat menerima
beban sebesar 60 kg. Karena dalam pembuatan rangka mempunyai 24
kotak penyimpanan, jadi beban terbagi rata pada tiap kotak 2,5 kg.
6. Proses Pembuatan
a. Proses pemotongan bahan rak penyimpanan.
a) Identifikasi gambar kerja : Mengamati dan memahami gambar
kerja.
b) Penandaan (pemberian tanda ukuran) pada bahan.
Persiapkan bahan dan alat perkakas yang dibutuhkan.
Ukur panjang mula bahan menggunakan mistar gulung.
Beri penandaan pada bahan menggunakan penggores dan
spidol( marker ) dengan bantuan mistar baja dan mistar siku.
4 buah besi hollow sepanjang 1200 mm
14 buah besi hollow sepanjang 800 mm
4 buah besi hoolo sepanjang 200 mm
28 buah plat sepanjang 200 mm
c) Pembetukan bagian sambungan.
a) Letakkan benda kerja pada ragum meja.
b) Rapikan bagian ujung benda kerja setelah di potong
menggunakan gerinda portabel guna mendapatkan bentuk
bagian sambungan yang diinginkan.
40
41
Hal yang paling penting pada proses pembuatan sebuah alat adalah
pengujian kelayakan kinerja. Hal ini dilakukan agar kita mengetahui dimana
kelemahan dari alat tersebut. Jenis pengujian yang diterapkan disesuaikan
dengan bagian apa yang akan diuji. Pengujian kelayakan kontruksi rak
penyimpanan ini ialah pada pengujian fungsinya sebagai tempat penyimpanan
suatu benda. Apakah rangka rak penyimpanan ini dapat menahan beban yang
diterima dari suatu benda itu sendiri.
1. Rak penyimpanan dalam keadaan kosong