Hipospadia Responsi
Hipospadia Responsi
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: An.MN
Umur
: 15 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
Tanggal MRS
: 15 Juni 2016
Tanggal pemeriksaan
: 17 Juni 2016
II. ANAMNESA
1. Keluhan Utama :
Lubang kencing tidak pada ujung penis
2. Keluhan Tambahan :
Tidak ada
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar ibunya ke poli bedah RSAL DR. Ramelan untuk
persiapan operasi. Sebelumnya pasien sudah periksa di poli RSAL yang
kemudian disarankan untuk operasi.
KU
BB
: 55 kg
Status gizi
: Baik
Vital sign
Tensi
: 120/70 mmHg
Suhu
: 36,4C
Nadi
: 84 x/menit reguler
Frekuensi napas
: 20 x/menit
Kepala
Bentuk kepala
: Normochepal
2
Rambut
: hitam lurus
Dahi
: Alis simetris
Mata
Telinga
Hidung
: Bentuk simetris
Deviasi septum nasi (-)
Pernafasan cuping hidung (-)
Tidak ada sekret/ perdarahan
Mulut
Leher
Thoraks
Pulmo
-
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Cor
-
Inspeksi
Palpasi
Abdomen
-
Inspeksi
: Datar
Perkusi
Palpasi
Extremitas
-Akral hangat
+
+
-Edema
-CRT< 2 detik
Status Lokalis Urologis
Riwayat lubang kencing di antara penis dan scrotum bagian ventral
Inspeksi :
Penis terbungkus kasa dan terpasang kateter. Kasa berwarna putih
tidak tampak rembesan darah maupun cairan lain. Urine berwarna
kuning jernih. Skrotum tampak normal.
Palpasi :
Testis teraba kanan dan kiri. Tidak ada nyeri tekan pada daerah
skrotum.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium tanggal 9 Juni 2016 :
DARAH LENGKAP : Glukosa
: 104 mg/dL
BUN
: 12,1 g/dL
Creatinin
: 4,77 /uL
4
FAAL HEPAR
Hb
: 14,7 g/dL
Hematokrit
: 40,8 %
Trombosit
: 243.000 /uL
: SGOT
: 16 U/L
SGPT
: 12 U/L
: 14.3 /menit
APT
: 30,3 /menit
V. RESUME
Pasien diantar ibunya ke RSAL dengan keluhan lubang kencing tidak di
ujung penis dan akan dilakukan ureteroplasti.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
KU
VIII. PLANNING
Konsul anestesi acc operasi.
Persiapan operasi :
- D5 PZ 7 tpm
- Asupan makanan/minuman terakhir pukul 09.00 WIB
Operasi dilakukan pada tanggal 16 Juni 2016 pukul. 16.00 WIB
Laporan operasi
- Diagnosis pra bedah: Hipospadia penoscrotal
- Diagnosis pasca bedah : Hipospadia penoscrotal
-
Kesadaran / GCS
: CM/4-5-6
KU
: cukup
Suhu
RR
: 20 x /menit
Kepala
: A/I/C/D= -/-/-/-
Leher
Thorax
1. Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auscultasi
2. Cor
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Abdomen
- Inspeksi
: datar
- Auskultasi
- Palpasi
: soepel
- Perkusi
: Timpani
Extremitas
-Akral hangat
+
+
- Edema
Kesadaran / GCS
: CM/4-5-6
KU
: cukup
Suhu
RR
: 20 x /menit
Kepala
: A/I/C/D= -/-/-/-
Leher
Thorax
1. Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auscultasi
2. Cor
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Abdomen
- Inspeksi
: datar
- Auskultasi
- Palpasi
: soepel
- Perkusi
: Timpani
Extremitas
-Akral hangat
- Edema
: Rawat luka
Kesadaran / GCS
: CM/4-5-6
KU
: cukup
Suhu
RR
: 20 x /menit
Kepala
: A/I/C/D= -/-/-/-
Leher
Thorax
1. Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: sonor/sonor
Auscultasi
2. Cor
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Abdomen
- Inspeksi
: datar
- Auskultasi
- Palpasi
: soepel
- Perkusi
: Timpani
Extremitas
-Akral hangat
+
+
- Edema
10
: Rawat luka
11
TINJAUAN PUSTAKA
HIPOSPADIA
A Definisi
Hipospadia adalah kelainan kongenital pada penis dimana terjadi
perkembangan yang tidak sempurna dari uretra anterior. Lubang uretra
terletak prokssimal dibandingkan dengan tempat biasanya pada bagian
tengah dari glans penis. Uretra yang abnormal dapat terletak sepanjang
aspek ventral dari penis, scrotum, atau perineum.
B Epidemiologi
Insidens hipospadia terjadi pada 1:300 bayi laki-laki. Di Amerika
Serikat, jumlah penderita hipospadia meningkat dari 2 kasus per 1000 jumlah
kelahiran bayi laki-laki di tahun 1970 menjadi 4 kasus per 1000 jumlah
kelahiran di tahun 1993.2
C Anatomi
Penis
Penis terbentuk dari dua corpora cavernosa (yang bertanggung jawab
untuk fungsi erektil dari penis) dan satu corpus spongiosum yang berada di
sebelah ventralnya. Corpora cavernosa dibungkus oleh jaringan fibroelastik
tunia albuginea sehingga merupakan satu kesatuan sedangkan di sebelah
proximal terpisah menjadi dua sebagai krura penis. Setiap krus penis
dibungkus oleh otot ishio cavernosus yang kemudian menempel pada rami
osis ischii.5,6
12
13
Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatica yaitu
bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan pars membranacea. Di
bagian
posterior
lumen
uretra
prostatica
terdapat
suatu
tonjolan
14
2,3
Kelainan
tersebut
dimungkinkan
berasal
dari:
1.
F Klasifikasi
Terdapat beberapa klasifikasi hipospadia yang diperkenalkan, namun
yang sering digunakan saat ini adalah berdasarkan letak dari meatus uretra: 2
Glanular
Coronal
Subcoronal
Distal Shaft
Mid shaft
Proksimal shaft
Penoscrotal
Scrotal
Perineal
15
granular,coronal,dan
subcoronal
16
H Komplikasi
1 Komplikasi awal yang terjadi adalah perdarahan, infeksi, jahitan
2
ini
digunakan
sebagai
parameter
untuk
menilai
pada
proksimal
anastomosis
yang
Penatalaksanaan
17
sulcus uretra.
Uretroplasty
18
matang.
Teknik Horton dan Devine, dilakukan 1 tahap, dilakukan pada anak
lebih besar dengan penis yang sudah cukup besar dan dengan
kelainan hipospadia jenis distal (yang letaknya lebih ke ujung penis).
Uretra dibuat dari flap mukosa dan kulit bagian punggung dan ujung
penis dengan pedikel (kaki) kemudian dipindah ke bawah. Mengingat
pentingnya prepusium untuk bahan dasar perbaikan hipospadia, maka
sebaiknya tindakan penyunatan ditunda dan dilakukan berbarengan
dengan operasi hipospadia.
19
20
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
21