PENDAHULUAN
yang digunakan khususnya bahasa toilet yang digunakan saat berdebat dengan
DPRD. Beberapa pengamat politik beranggapan, bahwa konflik Ahok dengan DPRD
tidak rumit.
Clara Ayu Sasmita (2015) dengan skripsinya yang berjudul Tindak Tutur
dalam Iklan Layanan Masyarakat di Kabupaten Banyuwangi membahas jenis-jenis
tindak tutur dalam iklan layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi. Dalam
penelitian itu diterapkan teori pragmatik, teori tindak tutur yang digunakan untuk
mengkaji jenis-jenis tindak tutur dan fungsi-fungsi tindak tutur. Hasil penelitian
tersebut adalah sebagai berikut. Pertama jenis-jenis tindak tutur yang digunakan
dalam iklan layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi adalah tindak tutur
langsung, tindak tutur tidak langsung, dan tindak tutur literal. Kedua, fungsi tindak
tutur yang ditemukan dalam iklan layanan masyarakat di Kabupaten Banyuwangi
adalah fungsi deklaratif, fungsi representatif, fungsi ekspresif, fungsi direktif, dan
fungsi komisif. Relevansi penelitian yang dilakukan Clara dengan penelitian ini
adalah sama-sama melakukan kajian pada prinsip kesopanan dan tindak tutur.
Namun, penelitian ini memfokuskan tindak tutur lokusi yang terbagi dalam empat
kelompok, yakni asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Pada penelitian ini fokus
pada jenis-jenis tindak tutur dan konsep tentang muka. Penelitian sebelumya dengan
penelitian yang akan dilaksanakan memiliki objek penelitian yang berbeda.
Putu Prameisti Kusuma Ratih (2011) dengan skripsinya yang berjudul
Wacana Pojok Mr. Pecut Harian Jawa Post: Sebuah Kajian Pragmatik.
Membahas pelanggaran prinsip kerja sama dan prinsip kesantunan beserta implikatur
percakapan yang ditimbulkan dalam Wacana Pojok Mr. Pecut Harian Jawa Post.
Hasil penelitian tersebut, yaitu pelanggaran prinsip kerja sama dan kesantunan beserta
implikatur percakapan. Pelanggaran prinsip kerja samadyang terdapat dalam wacana
tersebut adalah pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara dengan
implikatur asertif, direktif, dan ekspretif. Kemudian, pelanggaran prinsip kesantunan
yang terdapat dalam Wacana Pojok Mr. Pecut Harian Jawa Post adalah maksim
kearifan, kesepakatan, pujian, dan kesimpatian dengan implikatur percakapannya
asertif, komisif, impositif, dan ekspresif. Penelitian yang dilakukan Ratih memiliki
relevansi dengan penelitian ini karena sama-sama melakukan kajian pragmatik, tetapi
memiliki objek yang berbeda.
I Gusti Ayu Gde Sosiowati (2013) dengan disertasinya berjudul Kesantunan
Bahasa Politisi dalam Talk Show di Metro Tv. Disertasi ini membahas: (1) tingkat
kesantunan politisi, (2) ciri-ciri satuan verbal yang digunakan, (3) faktor-faktor yang
melatarbelakangi pelanggaran dan ketaatan kesantunan dan (4) ideologi yang tersirat
di balik perilaku berbahasa mereka. Data penelitian ini diambil dari tayangan
mingguan talk show Todays Dialogue, periode Januari Maret 2011 di Metro TV.
Salah satu landasan teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori
pragmatik yaitu pengancaman muka atau teori tentang konsep muka. Relevansi
penelitian yang dilakukan I Gusti Ayu Gde Sosiowati dengan penelitian ini adalah
sama-sama meneliti bahasa yang digunakan politisi. Teori yang digunakan yaitu
tentang konsep muka, sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan adalah objek yang berbeda, dimana penelitian yang dilakukan ini objeknya
adalah Perilaku Berbahasa Ahok: Kajian Tindak Tutur.
Berdasarkan penelitian-penelitian serupa terdahulu, peneliti membahas
perilaku berbahasa Ahok kajian tindak tutur. Hingga saat ini belum ditemukan
penelitian tindak tutur berbahasa Ahok sehingga penelitian ini layak untuk dilakukan.
Layaknya penelitian dilakukan karena penelitian ini mengkaji dan meneliti perilaku
berbahasa Ahok dan memberikan gambaran tentang kesopanan berbahasa seorang
politisi
1.5.2 Konsep
Pragmatik sebagai salah satu cabang ilmu bahasa memiliki banyak hal yang
dapat dikaji melalui penelitian. Salah satu diantaranya adalah tentang kajian tindak
tutur. Sehubungan dengan hal tersebut, pada bagian ini dipaparkan beberapa konsep
mengenai perilaku berbahasa dan tindak tutur.
10
mengusulkan,
membual,
mengeluh,
mengemukakan
pendapat,
melaporkan. Dari segi sopan santun ilokusi ini cenderung netral, yakni, mereka
termasuk kategori bekerja sama. Tetapi ada beberapa perkecualian: misalnya
membual biasanya dianggap tidak sopan. Dari segi semantik ilokusi asertif bersifat
proposisional. (2) direktif (directives): ilokusi ini bertujuan menghasilkan suatu efek
berupa tindakan yang dilakukan oleh petutur; ilokusi ini, misalnya, memesan,
memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat. Jenis ilokusi ini sering dapat
dimasukkan ke dalam kategori kompetitif karena itu mencakup juga kategori-kategori
11
ilokusi yang membutuhkan sopan santun negatif. Namun di pihak lain terdapat juga
beberapa ilokusi direktif (seperti, mengundang) yang secara intrinsik memang sopan.
(3) komisif (commissives): pada ilokusi ini terikat pada suatu tindakan di masa
depan, misalnya, menjanjikan menawarkan, berkaul. Jenis ilokusi ini cenderung
berfungsi menyenangkan dan kurang bersifat kompetitif, karena tidak mengacu pada
kepentingan penutur tapi pada kepentingan petutur. (4) ekspresif (expressives): fungsi
ilokusi ini ialah mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur
terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya mengucapkan terima kasih,
mengucapkan
selamat,
memberi
maaf,
mengecam,
memuji,
mengucapkan
12
yang mengancam muka positif lawan tutur, dan tindakan yang mengancam muka
negatif lawan tutur. Tindakan yang melanggar muka negatif meliputi hal-hal berikut.
a. Ungkapan mengenai perintah dan permintaan.
b. Ungkapan mengenai tawaran, janji.
c. Ungkapan mengenai kebencian dan kemarahan terhadap lawan tutur.
Tindakan yang mengancam muka positif lawan tutur meliputi hal-hal berikut.
a. Ungkapan
mengenai
ketidaksetujuan,
kritik,
tindakan
merendahkan,
13
April 2015,
yang
berjumlah tujuh video. Ketujuh video tersebut diseleksi melalui teknik pengambilan
sampel nonprobabilita yaitu purposive sampling (pengambilan sampel secara sengaja)
sehingga diperoleh tiga video yang digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian
diunduh pada Juli 2015.
14
analisis data, dan metode dan teknik penyajian hasil analisis data. Ketiga metode
tersebut akan dipaparkan sebagai berikut.
dilakukan
dengan
menyimak
penggunaan
bahasa
Ahok
tersebut
Jenis
Konsep Muka
Tindak Tutur
1
Melanggar muka
negatif
15