Studi Ketersediaan Air Tanah CLB 122 Untuk Pengembangan Irigasi Air Tanah Di Desa Celukanbawang Kecamatan Gerogak Kabupaten Buleleng Bali Dwiki Putra Dermawan 115060400111011
Studi Ketersediaan Air Tanah CLB 122 Untuk Pengembangan Irigasi Air Tanah Di Desa Celukanbawang Kecamatan Gerogak Kabupaten Buleleng Bali Dwiki Putra Dermawan 115060400111011
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
DaerahIrigasi yang berada di Desa
Celukanbawang, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng dengan luas 21 ha
merupakan sawah tadah hujan. Sawah
tadah hujan adalah sawah yang air
irigasinya mengandalkan dari air hujan
saja sehingga pada saat musim kemarau
areal sawah tidak dapat ditanami karena
kurangnya ketersediaan air.
Pemenuhan kebutuhan air irigasi di
lokasi studi masih kurang, sehingga upaya
perbaikan prasarana dan sarana irigasi di
lokasi studi menjadi sangat penting untuk
terus dilakukan untuk menjamin efesiensi
penggunaan sumber air. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka diperlukan pemanfaatan
air tanah dengan dibuatnya sumur pompa
untuk menambah kekurangan air. Balai
Wilayah Sungai Bali Penida (BWS Bali
Penida) telah membangun sumur produksi
CLB - 122 yang terletak di Desa
Celukanbawang, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng, Bali.
1.2. Identifikasi Masalah
Lokasi studi ini berada di Desa
Celukanbawang, Kecamatan Gerokgak,
Kabupaten Buleleng. Dengan luas areal
baku sawah 21 ha yang merupakan sawah
tadah hujan. Dengan demikian para petani
di lokas studi hanya mengandalkan hujan
untuk menanam padi dan ketika kemarau
datang para petani menanam palawija
Diperlukan optimalisasi sumur untuk
pengembangan sistem pertanian di masa
yang akan datang dengan mengoptimalkan
luas lahan dan debit yang tersedia.
Permasalahan lainnya yang terjadi di
daerah studi adalah belum adanya mesin
pompa dan saluran yang menghubungkan
sumur dengan petak-petak sawah (sistem
jaringan irigasi yang belum memadai),
maka debit yang dihasilkan dari sumur
CLB - 122 belum dapat dimanfaatkan
untuk mengairi areal persawahan. Selain
itu masih ada satu hal lagi yang menjadi
permasalahan bagi para petani di daerah
studi, yaitu hasil pendapatan yang tidak
sebanding dengan biaya operasional.
1.3. Tujuan
Tujuan dari studi ini adalah untuk
mengetahui debit optimum yang terdapat
pada sumur CLB 122, memberikan
gambaran pola tata tanam dan perencanaan
jaringan irigasi air tanah dengan sistem
perpipaan, perencanaan pompa, pola
pengoperasian pompa dan pola pemberian
air agar sumur CLB - 122 dapat berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di
daerah studi, selain itu juga untuk
meningkatkan hasil produksi pertanian
agar pendapatan petani lebih besar
daripada biaya operasional
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat
dalam lapisan tanah atau batuan di bawah
permukaan tanahketersediaan air tanah
adalah banyaknya atau potensi air bawah
permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk
kelangsungan hidup sehari-hari.
2.2. Analis Debit Optimum
Metode yang digunakan untuk
menentukan kapasitas optimum sumur
pompa dapat digunakan Metode Grafis
Sichardt.
Adapun
langkah-langkah
perhitungan dari metode ini adalah sebagai
berikut (Nurkartika, 2001:11):
1. Data pemompaan dievaluasi dengan
metode uji sumur muka air bertahap
(step
drawdown
test)
untuk
mendapatkan persamaan garis Sw =
BQ + CQ2.
2. Gambar persamaan garis tersebut pada
kertas grafik, dengan memasukkan
nilai Q sebagai absis (x) dan nilai Sw
sebagai ordinat (y).
3. Hitung kapasitas maksimum sumur
atau debit maksimum (Qmaks) dengan
persamaan Huisman sebagai berikut:
Qmaks =2 x rw x D x (
)
dimana:
Qmaks=debit maksimum (m3/dt)
rw =jari-jarisumur (m)
D =tebal akuifer (m)
=koefisien kelulusan air (m/dt)
2.
3.
(Sularso, 2000:26):
4.
5.
6.
7.
8.
Analisa Ekonomi
4.
= hf + hlm + Zb +
2
dimana:
H = total head pompa (m)
hf = kehilangan
tinggi
tekan
mayor(m)
hlm = kehilangan tinggi tekan minor
(m)
Zb = perbedaan tinggi antara muka
air di sisi keluar dan sisi isap
2
3.
4.
Lokas Studi
4.2. Perhitungan
Kebutuhan
Air
Irigasi
Perhitungan kebutuhan air irigasi
dilakukan dengan menggunakan metode
standar perencanaan irigasi. Terdapat tiga
alternatif dalam perencanaan, yaitu
alternatif 1 masa tanam dimulai pada bulan
November, alternatif 2 masa tanam
dimulai pada bulan Desember, alternatif 3
masa tanam dimulai pada bulan januari.
Data-data yang diketahui adalah sebagai
berikut:
Tanaman yang ditanam adalah padi,
jagung, ubi dan cabai.
Tanaman padi I berumur 90 hari
Tanaman padi II berumur 90 hari
Tanaman jagung berumur 90 hari
Tanaman ubi berumur 90 hari
Tanaman cabai berumur 90 hari
Sistem pembagian pola tata tanam 10
harian
Waktu penggantian lapisan air (WLR)
adalah 30 hari
WLR dimulai pada hari ke 30 setelah
masa tanam
Jangka waktu penyiapan lahan (PL)
adalah 30 hari.
Luas
Total (ha)
7,144
7,68
4
3
21,82
Kedudukan
sawah
tertinggi
= hf + hlm + Zb +
2x
2
2x
= 1,2594 + 0,5115 + 22,4 + 0,022
= 24,19 m
Berdasarkan data tersebut, jenis
pompa
yang
akan
digunakan
padaperencanaan jaringan irigasi air tanah
studi ini adalah pompa celup (submersible
pump) merk GRUNDFOS tipe SP 30 - 4
dengan data teknis berikut:
Tipe pompa
= SP 30 - 4
Tipe motor
= MS 4000 dengan
motor
size4
(putaran 1435 rpm)
Daya motor
= 5,5 kW
Berat
= 36 kg
Diameter pompa
= 95 mm
Panjang
= 673 mm
Head maksimum = 32 m
Elevation Status
(m)
(Initial)
Flow
(L/s)
PMP-1
38
On
10,08
Sumber: Program WaterCAD v8i
Pump
Head
(m)
32,80
Elevation Status
(m)
(Initial)
Flow
(L/s)
PMP-1
38
On
5,25
Sumber: Program WaterCAD v8i
Pump
Head
(m)
33,82
Elevation Status
(m)
(Initial)
Flow
(L/s)
PMP-1
38
On
3,94
Sumber: Program WaterCAD v8i
Pump
Head
(m)
33,92
pembiayaan
berasal
dari
APBN,
sedangkan operasionalnya dibiayai oleh
anggota Subak atau P3A, maka dalam
perhitungan harga air bersih tidak
meyertakan biaya konstruksi. Adapun
biaya
yang
diperhitungkan
untuk
penentuan harga air dari 2 alternatif
(Perjam dan Per m3) mencakup Biaya
O&P (Biaya pengoperasian pompa
pertahun, biaya pemeliharaan pertahun,
dan gaji pengurus Subak atau P3A),
jumlah jam operasi pompa pertahun, dan
volume air yang dipompa selama setahun.
Sehingga didapatkan harga air CLB 122
sebagai berikut
Harga air menggunakan genset:
Rp. 61.275 per jam
Rp. 1442 per m3
Harga air menggunakan Listrik:
Rp. 30.579 per jam
Rp. 719 per m3
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Debit optimum yang dihasilkan oleh
sumur CLB - 122 adalah 0,012 m3/dt =
12,00 lt/dt dengan penurunan muka air
tanah optimum sebesar 1,2 m dan
penurunan muka air tanah maksimum
sebesar 2,6 m. debit optimum sumur
tersebut kemudian digunakan sebagai
debit operasional sumur dan dasar
perencanaan jaringan irigasi.
2. Perhitungan besarnya kebutuhan air
irigasi menggunakan 3 alternatif.
Alternatif I adalah masa tanam dimulai
pada bulan November, alternatif II
adalah masa tanam dimulai pada bulan
Desember, dan alternatif III adalah
masa tanam dimulai pada bulan Januari.
Dari
ketiga
alternatif
tersebut,
didapatkan nilai kebutuhan air irigasi di
sawah (NFR) maksimal untuk masingmasing alternatif adalah sebagai
berikut:
Alternatif I = 1,621 lt/dt/ha
Alternatif II = 1,531 lt/dt/ha
Alternatif III = 1,311 lt/dt/ha
Sehingga sebagai dasar perencanaan
jaringan irigasi air tanah pada studi ini,
3.
4.
5.
6.
7.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam studi
ini maupun studi-studi lain yang
berhubungan adalah sebagai berikut:
1. Agar debit yang dihasilkan oleh sumur
produksi dapat memenuhi kebutuhan
air irigasi secara tepat, baik dalam
jumlah dan waktu, maka diperlukan
rencana pengoperasian pompa dan
pembagian air yang efektif dan
efisien.
2. Agar debit yang dihasilkan sumur
produksi mampu mencakup daerah
layanan irigasi yang lebih luas, maka
sistem pemberian air secara rotasi atau
giliran dengan pembagian blok tersier
yang lebih banyak.
3. Jaringan irigasi perpipaan masih dapat
dikembangkan
jika
dibutuhkan,
namun tidak merubah keseluruhan
dari skema jaringan irigasi yang telah
dibuat.
4. Pola
operasi
pelayanan
bisa
disesuaikan dengan keadaan di
lapangan, dengan ketentuan syaratsyarat dalam jaringan irigasi perpipaan
terpenuhi.
5. Rekomendasi menggunakan energi
alternatif seperti PLTMH (Pembangkit
Listrik
Tenaga
Mikro
Hidro),
pembangkit listrik tenaga angin, dan
pembangkit listrik tenaga surya.
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Bapak Ir. Moch. Sholichin, MT., Ph.D.
dan Bapak Ir. Tjokorda Bagus P.D.A.,
Sp.1 sebagai dosen pembimbing atas
arahan, bimbingan dan waktu yang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1986. Standar Perencanaan
Irigasi,Kriteria Perencanaan Bagian
Jaringan Irigasi KP-01. Bandung:
C.V. Galang Persada.
Anonim. 2009. Kriteria Pengembangan &
Pengelolaan Irigasi Air Tanah.
Jakarta:
Departemen
Pekerjaan
Umum Direktorat Jenderal Sumbe
Daya Air Direktorat Irigasi
Bentley. 2007. User Guide WaterCAD ver
8 XM Edition. Watertown CT, USA.
Giatman. 2005. Ekonomi Teknik. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Kodoatie, Robert J. 2012. Tata Ruang Air
Tanah. Yogyakarta: CV. Andi
Offset.
Priyantoro, Dwi. 1991. Hidraulika Saluran
Tertutup. Malang: Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya.
Sosrodarsono, Suyono dan Kensaku
Takeda. 1983. Hidrologi Untuk
Pengairan.
Jakarta:
Pradyna
Paramita.
Sularso dan Haruo Tahara. 2000. Pompa
dan Kompresor. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita.
Triadmodjo, Bambang. 1993. Hidraulika
II. Yogyakarta: Beta Offset.
Wahyudi, Eko. 2012. Studi Perencanaan
Sumur Pompa dan Jaringan
Perpipaan Berdasarkan Hubungan
Antara Potensi Air Tanah dan
Lapisan Akuifer (Studi Pada
Wilayah Tasikmadu). Skripsi tidak
dipublikasikan. Malang: Fakultas
Teknik
Universitas
Brawijaya.