Adik-adik, pada suatu hari di Kerajaan yang besar, hiduplah seorang
Raja dan rakyatnya dengan damai dan tenteram. Kerajaan ini, punya tradisi, kalau ada orang yang meninggal, maka lonceng akan berdentang . kalau orang tua yang meninggal maka akan berdentang pelan, kalau kakak-kakak yang meninggal maka akan berdentang agak kencang, kalau anak-anak yang meninggal maka akan berdentang keras sekali. Biasanya lonceng akan berdentang pelan dan sangat jarang sekali, kerena umumnya merupakan berita kematian oma-oma dan opa-opa yang sudah tua. Tetapi ada suatu wabah yang menyerang kerajaan itu. Hampir setiap hari lonceng berdentang keras, orang-orang menangis setiap hari, Bapak dan mama menangis takut kehilangan anak-anak mereka, anak-anak ketakutan akankah maut akan menjemput mereka ? Raja pun memanggil para pembantunya, para kesatrianya, para tabibnya mencari berita siapakah yang dapat menyembuhkan, siapakah yang dapat menolong, siapakah tabib yang bisa melawan maut itu. Lonceng masih terus berdentang menyuarakan maut yang memanggil. Adik-adik ingin tahu kelanjutan ceritanya ? Mari kita lihat satu kejadian 2000 tahun yang lalu mengenai orang yang sakit secara Rohani tetapi disembuhkan oleh Tuhan. Mari kit abaca Lukas 19 : 1-9. Secara bergantian. Zakheus punya nama yang begitu indah. Arti nama Zakheus : bersih, tidak bersalah, yang berarti orang benar. Siapakah Zakheus, tentu anak2 sudah sering mendengar di sekolah minggu. Zakheus adalah : 1. Kepala pemungut cukai. Adik-adik apa yang dilakukan Zakheus sebagai pemungut cukai sehingga dibenci pada saat itu? a. Mencuri/memeras dan mengambil yang bukan miliknya. Misalnya pajaknya seharusnya 100 , dia mengambil 400. Tiga ratusnya kemana uangnya adik-adik ? mereka bagi untuk kekayaan pribadi mereka, untuk kepuasan mereka. Mereka mengambil bukan yang seharusnya b. Pajak nya dipakai untuk membiayai tentara Romawi, tentara penjajah. Coba bayangkan siapa Zakheus kalau dipandang orang ? Sang pengkhianat. c. Bagaimana Allah memandang pekerjaan Zakheus adikadik ? Pekerjaan Zakheus yang memeras sangat dibenci Tuhan. Dalam kitab Yehezkiel 22: 29-31, Terhadap orang yang memeras, Tuhan geram dan murka. 2. Zakheus tidak mengenal Yesus.
Apakah yang dilakukan Zakheus adik-adik ? Ia berusaha
untuk mengenal Yesus tetapi tidak berhasil, kenapa adikadik ? a. Karena orang terlalu banyak yang mengikuti Yesus. Mungkin ia terjepit. Mungkin juga orang-orang yang melihat dan mengetahui siapa dia yang jahat itu sengaja menjepit Zakheus sehingga terdesak dan tidak dapat melihat. b. Zakheus juga orangnya pendek, jadi kalau dia berdiri di belakang, ia tidak dapat melihat karena pendek. Zakheus tidak bisa menjangkau Allah. Bukankah perikop ini menjelaskan kondisi manusia saat ini. Manusia tidak bisa menjangkau Allah. Agama tidak bisa menjangkau Allah. Apakah agama Kristen berarti kita bisa menjangkau Allah ? Siapa yang menjamin? Mari adik-adik kita melihat siapa Tuhan kita Yesus ketika memandang Zakheus. Tuhan Yesus yang mencari Zakheus. 1. Tuhan Yesus memilih jalan, melintasi kota Yerikho. Tuhan Yesus telah memiliki rencana untuk bertemu dengan Zakheus , makanya walau Zakheus tidak pernah bertemu Tuhan Yesus tetapi Tuhan menyebut namanya : Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu. Tuhan Yesus mengenal Zakheus secara personal, secara pribadi 2. Tuhan Yesus bukan saja mengenal tetapi juga dikatakan menumpang. Kata menumpang identik dengan makan-makan, berpesta. Terjadi persekutuan secara jasmani dan rohani. Tuhan Yesus, yang merupakan Firman yang menjadi daging, Ia sendiri yang datang dan menghampiri Zakheus, Ia kenal Zakheus dan Ia mengajak Zakheus untuk bersekutu bersamanya, makan minum bersama Firman yang menjadi daging. Bagaimana respon dari Zakheus ? Apakah dia menolak ajakan Tuhan Yesus ? Apakah dia menerima ? Zakheus berespons terhadap kasih dan panggilan Allah. 1. Zakheus sadar akan dosanya. Dia memberi 4 x lipat dari yang sudah diperas olehnya. Kita bias lihat di Keluaran 22 : 1 : Apabila seorang mencuri seekor lembu atau seekor domba dan membantainya dan menjualnya, maka ia harus membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu dan empat ekor domba ganti domba itu. 2. Zakheus juga memberikan setangah dari yang dimilikinya kepada orang miskin. Ini mencerminkan respon dia terhadap panggilan Tuhan. Ada perubahan besar dari cara hidupnya, dari cara berpikirnya. Dia bertobat, berbalik arah dari cara hidupnya saat ini 3. Zakheus juga menaati firman Tuhan.
a. Dia memberi 4 x dari semua yang dirampasnya tepat
seperti tuntutan Tuhan seperti di keluaran 22:1 b. Bahkan sebenarnya dia memberi jauh dari yang diminta Tuhan kepada dia seperti yang diharuskan dalam kitab Bilangan 5 : 6-7, jika sudah mengakui dosa maka Ia membayar tebusan sepenuhnya dengan menambah seperlima. Kewajiban hanya 1 1/5 tetapi Zakheus memberi lebih menjadi 4 x lipat. Bagaimana dengan kita adik-adik. Apakah kita mau berespon terhadap panggilan Tuhan ? Apakah kita mau mengaku dosa kita kepada Tuhan. Apakah karena kita Kristen maka otomatis Tuhan menyelamatkan kita ? Lihat Zakheus, dia keturunan Abraham, dia tidak bisa menggunakan kekuatannya sendiri mencari Tuhan, dia terlalu kecil untuk mengandalkan kekuatan sendir untuk menjangkau Tuhan yang begitu besar, begitu agung, begitu mulia dan begitu suci. Siapakah kita dihadapan Tuhan. Betapa indahnya berita suka cita ; Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Adik-adik, lonceng kematian akan terus berdentang, karena upah dosa adalah maut dan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Tuhan.( Roma 6:23, Rom 3:23). Apakah kita mau membiarkan saja lonceng kematian terus berdentang ? Biarkan Dia, Tuhan kita Yesus datang, diam di dalam hati kita. 2000 tahun yang lalu, anak manusia datang dari tahtanya yang mulia ke dalam dunia, lahir di kandang domba yang hina. Ia disalibkan dan mati bukan karena Ia berdosa, tetapi karena kita berdosa. Ia menang terhadap dosa , bangkit dan naik ke sorga menjadi pembela kita orang berdosa. Yesus berkata : Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. ( Yoh 14:6 ) Mari kita berespon terhadap panggilan Tuhan. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. ( 1 Yoh 1:9 ).