Anda di halaman 1dari 3

Verbatim Zakheus Lukas 9 : 1-10

Adik-adik, pada suatu hari di Kerajaan yang besar, hiduplah seorang


Raja dan rakyatnya dengan damai dan tenteram. Kerajaan ini,
punya tradisi, kalau ada orang yang meninggal, maka lonceng akan
berdentang . kalau orang tua yang meninggal maka akan
berdentang pelan, kalau kakak-kakak yang meninggal maka akan
berdentang agak kencang, kalau anak-anak yang meninggal maka
akan berdentang keras sekali. Biasanya lonceng akan berdentang
pelan dan sangat jarang sekali, kerena umumnya merupakan berita
kematian oma-oma dan opa-opa yang sudah tua. Tetapi ada suatu
wabah yang menyerang kerajaan itu. Hampir setiap hari lonceng
berdentang keras, orang-orang menangis setiap hari, Bapak dan
mama menangis takut kehilangan anak-anak mereka, anak-anak
ketakutan akankah maut akan menjemput mereka ? Raja pun
memanggil para pembantunya, para kesatrianya, para tabibnya
mencari berita siapakah yang dapat menyembuhkan, siapakah yang
dapat menolong, siapakah tabib yang bisa melawan maut itu.
Lonceng masih terus berdentang menyuarakan maut yang
memanggil. Adik-adik ingin tahu kelanjutan ceritanya ?
Mari kita lihat satu kejadian 2000 tahun yang lalu mengenai orang
yang sakit secara Rohani tetapi disembuhkan oleh Tuhan. Mari kit
abaca Lukas 19 : 1-9. Secara bergantian.
Zakheus punya nama yang begitu indah. Arti nama Zakheus :
bersih, tidak bersalah, yang berarti orang benar.
Siapakah Zakheus, tentu anak2 sudah sering mendengar di sekolah
minggu. Zakheus adalah :
1. Kepala pemungut cukai. Adik-adik apa yang dilakukan
Zakheus sebagai pemungut cukai sehingga dibenci pada saat
itu?
a. Mencuri/memeras dan mengambil yang bukan miliknya.
Misalnya pajaknya seharusnya 100 , dia mengambil 400.
Tiga ratusnya kemana uangnya adik-adik ? mereka bagi
untuk kekayaan pribadi mereka, untuk kepuasan
mereka. Mereka mengambil bukan yang seharusnya
b. Pajak nya dipakai untuk membiayai tentara Romawi,
tentara penjajah. Coba bayangkan siapa Zakheus kalau
dipandang orang ? Sang pengkhianat.
c. Bagaimana Allah memandang pekerjaan Zakheus adikadik ?
Pekerjaan Zakheus yang memeras sangat dibenci Tuhan.
Dalam kitab Yehezkiel 22: 29-31, Terhadap orang yang
memeras, Tuhan geram dan murka.
2. Zakheus tidak mengenal Yesus.

Apakah yang dilakukan Zakheus adik-adik ? Ia berusaha


untuk mengenal Yesus tetapi tidak berhasil, kenapa adikadik ?
a. Karena orang terlalu banyak yang mengikuti Yesus.
Mungkin ia terjepit. Mungkin juga orang-orang yang
melihat dan mengetahui siapa dia yang jahat itu
sengaja menjepit Zakheus sehingga terdesak dan tidak
dapat melihat.
b. Zakheus juga orangnya pendek, jadi kalau dia berdiri di
belakang, ia tidak dapat melihat karena pendek.
Zakheus tidak bisa menjangkau Allah. Bukankah perikop ini
menjelaskan kondisi manusia saat ini. Manusia tidak bisa
menjangkau Allah. Agama tidak bisa menjangkau Allah.
Apakah agama Kristen berarti kita bisa menjangkau Allah ?
Siapa yang menjamin?
Mari adik-adik kita melihat siapa Tuhan kita Yesus ketika
memandang Zakheus.
Tuhan Yesus yang mencari Zakheus.
1. Tuhan Yesus memilih jalan, melintasi kota Yerikho. Tuhan Yesus
telah memiliki rencana untuk bertemu dengan Zakheus ,
makanya walau Zakheus tidak pernah bertemu Tuhan Yesus
tetapi Tuhan menyebut namanya : Zakheus, segeralah turun,
sebab hari ini aku harus menumpang di rumahmu. Tuhan
Yesus mengenal Zakheus secara personal, secara pribadi
2. Tuhan Yesus bukan saja mengenal tetapi juga dikatakan
menumpang.
Kata menumpang identik dengan makan-makan, berpesta.
Terjadi persekutuan secara jasmani dan rohani.
Tuhan Yesus, yang merupakan Firman yang menjadi daging, Ia
sendiri yang datang dan menghampiri Zakheus, Ia kenal Zakheus
dan Ia mengajak Zakheus untuk bersekutu bersamanya, makan
minum bersama Firman yang menjadi daging.
Bagaimana respon dari Zakheus ? Apakah dia menolak ajakan Tuhan
Yesus ? Apakah dia menerima ? Zakheus berespons terhadap kasih
dan panggilan Allah.
1. Zakheus sadar akan dosanya. Dia memberi 4 x lipat dari yang
sudah diperas olehnya. Kita bias lihat di Keluaran 22 : 1 :
Apabila seorang mencuri seekor lembu atau seekor domba
dan membantainya dan menjualnya, maka ia harus
membayar gantinya, yakni lima ekor lembu ganti lembu itu
dan empat ekor domba ganti domba itu.
2. Zakheus juga memberikan setangah dari yang dimilikinya
kepada orang miskin. Ini mencerminkan respon dia terhadap
panggilan Tuhan. Ada perubahan besar dari cara hidupnya,
dari cara berpikirnya. Dia bertobat, berbalik arah dari cara
hidupnya saat ini
3. Zakheus juga menaati firman Tuhan.

a. Dia memberi 4 x dari semua yang dirampasnya tepat


seperti tuntutan Tuhan seperti di keluaran 22:1
b. Bahkan sebenarnya dia memberi jauh dari yang diminta
Tuhan kepada dia seperti yang diharuskan dalam kitab
Bilangan 5 : 6-7, jika sudah mengakui dosa maka Ia
membayar tebusan sepenuhnya dengan menambah
seperlima. Kewajiban hanya 1 1/5 tetapi Zakheus
memberi lebih menjadi 4 x lipat.
Bagaimana dengan kita adik-adik. Apakah kita mau berespon
terhadap panggilan Tuhan ? Apakah kita mau mengaku dosa kita
kepada Tuhan. Apakah karena kita Kristen maka otomatis Tuhan
menyelamatkan kita ? Lihat Zakheus, dia keturunan Abraham, dia
tidak bisa menggunakan kekuatannya sendiri mencari Tuhan, dia
terlalu kecil untuk mengandalkan kekuatan sendir untuk
menjangkau Tuhan yang begitu besar, begitu agung, begitu mulia
dan begitu suci. Siapakah kita dihadapan Tuhan. Betapa indahnya
berita suka cita ; Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah
ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab anak Manusia datang
untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Adik-adik, lonceng kematian akan terus berdentang, karena upah
dosa adalah maut dan semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Tuhan.( Roma 6:23, Rom 3:23). Apakah kita
mau membiarkan saja lonceng kematian terus berdentang ? Biarkan
Dia, Tuhan kita Yesus datang, diam di dalam hati kita. 2000 tahun
yang lalu, anak manusia datang dari tahtanya yang mulia ke dalam
dunia, lahir di kandang domba yang hina. Ia disalibkan dan mati
bukan karena Ia berdosa, tetapi karena kita berdosa. Ia menang
terhadap dosa , bangkit dan naik ke sorga menjadi pembela kita
orang berdosa. Yesus berkata : Akulah jalan dan kebenaran dan
hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku. ( Yoh 14:6 )
Mari kita berespon terhadap panggilan Tuhan. Jika kita mengaku
dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan. ( 1 Yoh 1:9 ).

Anda mungkin juga menyukai