DISUSUN OLEH:
KELOMPOK
1. ADI ARMADI
2. DWI YULIANTI
3. EKO SUSANTO
4. HENI AKURNIAWATI
5. JAINAL ABIDIN
Kelas: XII IPA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
TERBUKA.
Makalah ini disusun untuk para pembaca dapat memperluas
pengetahuan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Arti dan Pengertian Ideologi Terbuka .............................................................. 2
B. Fungsi Ideologi Terbuka .................................................................................. 4
C. Definisi/Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka ............................... 4
D. Faktor Pendorong Keterbukaan Ideologi Pancasila ....................................... 7
E. Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila ................................................. 9
F.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memahami latar belakang historis dan konseptual Pancasiladan UUD 1945
merupakan suatu kewajiban bagi setiap warga negara sebelum melaksanakan nilainilainya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kewajiban
tersebut merupakan konsekuensi formal dan konsekuensi logis dalam kedudukan kita
sebagai warga negara. Karena kedudukan Pancasila sebagai dasar negara (filsafat
negara), maka setiap warga negara wajib loyal kepada dasar negaranya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengajak masyarakat untuk lebih memahami nilai-nilai pancasila?
2. Bagaimana menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi terbuka kepada
kehidupan masyarakat?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ideologi?
Untuk mengetahui dan memahami pancasila sebagai ideologi terbuka bagi
bangsa kita.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A.
pengertian dasar, cita-cita. Dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam arti luas,
Ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nila-nilai dasar, dan
keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif.
Dalam arti sempit Ideologi adalah gagasan-gagasan atau teori yang
menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan
dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dengan bertindak. Atau,
Ideologi adalah cara hidup atau tingkah laku atau hasil pemikiran yang
menunjukkan sifat-sifat tertentu pada seorang individu atau suatu kelas atau
pola pemikiran mengenai pengembangan pergerakan atau kebudayaan.
Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya:
bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak
melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri;
dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya
dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber
semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum
UUD 1945, yang menyatakan, ... terutama bagi negara baru dan negara
muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan
pokok, sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu
diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya,
mengubahnya dan mencabutnya.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi
macam ini memiliki ciri- ciri sebagai berikut:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah).
Jadi,
bukan
keyakinan
ideologis
sekelompok
orang
melainkan
kesepakatan masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat
sendiri, ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan
dalam kehidupan mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat
dan perlu menggali kembali falsafah tersebut dan kembali mencari
implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
2
adalah
pandangan
hidup
yang
berakar
pada
kesadaran
N
o
1
2
B.
Ideologi terbuka
Ideologi tertutup
Sistem
pemikiran
yang
terbuka
Nilai-nilai dan cita-citanya
tidak dipaksakan dari luar,
melainkan digali dan diambil
dari kekayaan rohani,moral
dan budaya masyarakat itu
sendiri
Isinya
tidak
bersifat
operasional. Ia baru bersifat
operasional apabila sudah
dijabarkan
ke
dalam
perangkat
yang
berupa
konstitusi atau peraturan
perundangan lainnya
Cenderung
memaksakan
mengambil nilai-nilai ideologi
dari luar masyarakatnya yang
tidak sesuai dengan keyakinan
dan pemikiran masyarakatnya
(1999) ada dua, yaitu: sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai
secara bersama oleh suatu masyarakat, dan sebagai pemersatu masyarakat
dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi dalam
masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang berakar pada
pandangan hidup bangsa dan falsafat bangsa. Dengan demikian memenuhi
syarat sebagai suatu ideologi terbuka.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka
adalah terdapat dalam penjelasan UUD 1945: terutama bagi negara baru
4
dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya
memuat
aturan-aturan
pokok,
sedangkan
aturan-aturan
yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undangundang yang lebih mudah caranya membuat, mengubah dan
mencabutnya.
C.
dalam kehidupan politiknya bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang
dipergunakan sebagai acuan di dalam kehidupan berrnasyarakat, berbangsa
dan
bernegara.
utuh,
menyebabkan
ketinggalan
zaman.
Pancasila telah memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka, hal ini dibuktikan
dan adanya sifat-sifat yang melekat pada Pancasila sendiri maupun
kekuatan yang terkandung di dalamnya, yaitu memenuhi persyaratan
kualitas
(tiga)
dimensi
di
atas.
perkembangan
zaman.
dinamis
penkembangan
dengan
memperhatikan
masyanakat
tingkat
kebutuhan
Indonesia
serta
sendiri.
tercantum
dalam
Pembukaan
UUD
1945
dijabarkan
menjadi
nilai
instrumental, dan penjabaran atas nilai instrumental ini tetap mengacu pada
nilai
dasarnya,
dan
nilai
instrumental
menjadi
nilai
praksis.
semangatnya
sudah
tumbuh
sejak
Pancasila
itu
sendiri
kebutuhan
dan
perkembangan
masyarakat
Indonesia
sila
menggambarkan
bangsa
Indonesia
yang
memiliki
Pada suatu
negara
Untuk mewujudkan hal-hal yang menjadi isi dari pada Pancasila tersebut kita
diharapkan untuk bisa mempertahankan dan mengamalkan dalam berbagai
bidang meliputi pemerintahan, kehidupan masyarakat dan dalam bidang
pendidikan.
D.
Kenyataan
dalam
proses
pembangunan
nasional
dan
dinamika
bangsa
yang
disebut
kaidah
pokok
dasar
negara
yang
fundamental (Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilainilai instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan
semangat yang sama
mengembangkan
wawasannya
secara
secara
lebih
menurut
Moerdiono
menyebutkan
tertutup
seperti
penting.
Karena
pengaruh ideologi
komunisme yang
pada
yaitu
dalam
hidup
bermasyarakat,
berabangsa,
dan
bernegara.
bahwa
gagasan
tersebut
akan
menimbulkan
dan
tersebut.
yang
lain.
terhadap
bangsa
Indonesia
yang
menganut
dan
berikut
a. Nilai dasar, yaitu nilai dasar yang relatif tetap ( tidak berubah ) yang
terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945.
b. Nilai instrumen, yaitu nilai-nilai dari nilai dasar yang dijabarkan lebih
kreatif dan
dinamis dalam bentuk UUD 1945, ketetapan MPR, dan peraturan
perundang-undangan
lainnya.
Yang
bisa
diubah
hanyalah
nilai
10
Nilai
praktis
bersikap
abstrak,
misalnya
menghormati,
TERBUKA
kepentingan social.
Pancasila dilandasi nilai ketuhanan tetapi komunisme mengagung-
G.
ada di dunia.
Membela rakyat.
Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya)
Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.
Bersifat terbuka, dll.
PERMASALAHAN/ KELEMAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT
DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
SIKAP
POSITIF
TERHADAP
PANCASILA
SEBAGAI
IDEOLOGI
TERBUKA
Seluruh komponen bangsa harus berusaha bersikap dan berperilaku
positif yang sesuai dengan nilai nilai Pancasila. Walaupun dengan segala
problem yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seluruh warga
negara wajib melestarikan Pancasila. Terutama kemurnian nilai dasar
Pancasila.
Di jaman globalisasi ini, bersikap cerdas terhadap gempuran budaya
asing adalah salah satu usaha untuk melestarikan Pancasila. Jika warga
negara kurang bijak dalam menghadapi globalisasi, maka bisa saja akan
mengotori
kemurnian
Pancasila.
Untuk skala dan usaha lebih besar, warga negara wajib mengawal
pemerintahan yang sedang berjalan. Jangan biarkan para elite politik dan
aparatur negara menyelewengkan serta menyalahgunakan keterbukaan
ideologi
Pancasila.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak memiliki
sebuah landasan ideologi. Tentunya, sebuah ideologi yang kuat dan
mengakar di masyarakatlah yang akan bisa menopang sebuah bangsa yang
besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang kuat tersebut adalah ideologi
Pancasila.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup,
namun bersifat terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah
bersifat
menyesuaikan
aktual,
dengan
dinamis,
antisipatif
perkembangan
dan
zaman.
senantiasa
mampu
Keterbukaan
ideologi
aktual.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam
menerima budaya asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa
hidup bersama sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu
Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun
nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan lain Pancasila
menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi
Pancasila yaitu: ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta
keadilan bersifat tetap. Secara strategi keterbukaan Pancasila dalam
menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang tertentangan
dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan
serta menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai
dasar
pancasila
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
sebagai-ideologi-terbuka/
M, Hasim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta: Quadra.
Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan; Dwi Winarno, S.Pd., M.SI ,
2006\
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Pancasila; Prof. Drs. H.A.W Widjaja ,
2002
Pancasila Dalam Tinjauan Historis, Yuridis dan Filosofis; B. Sukarno, 2005
Pendidikan Kewarganegaraan; Dadang Sundawa, Djaenudin Harun, A.T.
MA , 1982
http://www.scribd.com/doc/24154562/Pengertian-Pancasila-SecaraEtimologis-Historis-Dan-Terminologis Minggu, 8 April 2012 pukul 11:38
15