Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR AKTIVITAS TURUNAN

DITERPEN ESTERS SEBAGAI ANTIVIRUS CHIKUNGUNYA


Oleh
Jati Nugraha 13141023
ABSTRAK
Diterpen ester dan turunannya telah menarik banyak perhatian karena banyaknya
potensi aplikasi farmakologi. Senyawa ini telah ditunjukkan memiliki spektrum
yang luas dari aktivitas farmakologi. Perubahan struktur pada diterpen ester dan
turunannya telah menawarkan keragaman yang tinggi dan berguna untuk
pengembangan agen obat baru yang memiliki peningkatan potensi dan toksisitas
yang lebih rendah. Data aktivitas biologi dalam penelitian ini merupakan aktivitas
senyawa turunan diterpen ester sebagai virus chikungunya dalam log 1/EC50.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan hasil telaah jurnal yang ada
berhubungan dengan aktivitas obat sebagai antivirus Chikungunya khususnya
senyawa diterpen esters dengan metode pendekatan HKSA-Hansch untuk
mendapatkan korelasi terbaik dari turunan diterpen ester terhadap aktivitas sebagai
antivirus Chikungunya. Analisis HKSA dilakukan dengan penentuan training set,
penentuan model HKSA regresi muliti linier menggunakan program minitab pro
16, dan validasi model persamaan terbaik. Hasil analisis menunjukkan persamaan
atau model HKSA terbaik dengan 6 deskriptor yaitu Log P, HOMO, LUMO,
Estb, vdw dan moment dipol yang memenuhi kriteria validasi, yaitu nilai r
=
0,821, r2 = 0,860, P value = 0,05, VIF = <10 dan F hitung / F tabel
=
22,44/2,54. untuk meningkatkan aktivitas turunan diterpen ester terhadap virus
chikungunya diharapkan memiliki nilai scretching bend energy (Estb), Van der
wals (VDW), HOMO (Highest Occupied Molecular Orbitals) yang besar dan
hidrofobisitas (nilai Log P) yang tinggi juga memiliki nilai LUMO (Lowest
Unoccupied Molecular Orbitals) serta Dipole Moment yang kecil.
Untuk senyawa turunan diterpen ester dapat diketahui bahwa dapat menyebabkan
karsinogen (kanker) oleh sebab itu untuk megetahuinya peneliti dapat melakukan
Prediksi toksisitas yang menggunakan software ToxTree. Ada dua parameter yang
digunakan yaitu Cramer Rules dan Benigni / Bossarulebase (for mutagenicity and
carcinogenicity). Sehingga dari hasil data yang kita peroleh bahwa
pada paramater Cramer Rules memiliki satu (1) senyawa yang
masuk ke dalam kelas I (Low) yaitu pada senyawa 12,13-O,O'dinonanoylphorbol-20-homovanillate (18), yang menunjukan bahwa
senyawa tersebut memiliki toksisitas paling rendah, walaupun
menimbulkan genotoksik karsinogen dan pada parameter
Benigni BossaRulebase memiliki tiga (3) senyawa uji yang tidak
berisiko menimbulkan karsinogenesis baik dari genotoksik
karsinogen maupun nongenotoksik karsinogen, yaitu senyawa
Ingenol (26), ingenol-3-mebutate (27) dan ingenol-3,20-dibenzoate (28),
Sehingga diperkirakan tidak memberikan ancaman bagi

kesehatan. Sedangkan dua puluh lima senyawa (25) lainnya


memiliki resiko kecil menimbulkan kanker.
Kata kunci : HKSA, Efektivitas Diterpen,Turunan Diterpen Ester, deskriptor.
Karsinogen
39
By
Jati Nugraha 13141023
Diterpene esters and derivatives have attracted much attention
because of the many potential pharmacological applications.
These compounds have been shown to have a broad spectrum of
pharmacological activity. Changes in the structure on the
diterpene esters and derivatives have been offering a high
diversity and useful for the development of new drug agents that
have an increased potency and lower toxicity. Biological activity
data in this study is a diterpene ester derivative compound
activity as the chikungunya virus in the log 1 / EC50. The purpose
of this study was to develop the review journals are associated
with drug activity as antiviral compounds Chikungunya especially
diterpene esters with QSAR-Hnsch approach to get the best
correlation of diterpene ester derivatives as antiviral activity
against Chikungunya. QSAR analysis carried out by the
determination of the training set, the determination of QSAR
models using linear regression muliti pro Minitab 16 program,
and the best equation model validation. The analysis showed
similarities or best QSAR models with 6 descriptors that Log P,
HOMO, LUMO, estb, vdw and dipole moment which meets the
validation criteria, namely the value of r = 0.821, r2 = 0.860, P
value = 0.05, VIF = <10 and F count / F table = 22.44 / 2.54.
to increase the activity of derivatives diterpene ester against the
chikungunya virus is expected to have a value scretching bend
energy (estb), Van der waltz (VDW), the HOMO (Highest Occupied
Molecular orbitals) were great and the hydrophobicity (the value
of Log P) is high also have a value of LUMO (Lowest Unoccupied
Molecular orbitals) and Dipole Moment small.
For diterpene ester derivatives can be seen that can cause
carcinogens (cancer) and therefore to megetahuinya researchers
can conduct toxicity prediction using software ToxTree. There are
two parameters were used that Cramer Rules and Benigni /
Bossarulebase (for mutagenicity and carcinogenicity). So from
the results that we obtain the data that the parameter Cramer
Rules has one (1) compounds that go into class I (Low) is the
compound 12,13-O, o'-dinonanoylphorbol-20-homovanillate (18),
which shows that the compound has toxicity lowest, although
cause genotoxic carcinogen and the parameter Benigni
BossaRulebase has three (3) test compounds that do not create

risk of carcinogenesis both genotoxic carcinogen and


nongenotoksik carcinogens, are compounds ingenol (26),
ingenol-3-mebutate ( 27) and ingenol-3,20-dibenzoate (28), so is
not expected to pose a threat to health. While twenty-five
compounds (25) others have a small risk of causing cancer.
Keywords: QSAR, Effectiveness diterpene, diterpene derivatives
Ester, descriptors. carcinogens

Makalah Tugas Akhir S1 Program Studi Sarjana Farmasi yang akan di sampaikan
pada seminar Tugas Akhir II di Sekolah Tinggi Farmasi Bandung pada :
Hari/Tanggal

Juli 2016

Pembimbing 1 :

Deden Indra Dinata., M.Si., Apt

Pembimbing 2 :

Andhika Bintang M., M.Si., Apt

(
)
(
)

Anda mungkin juga menyukai