ELEKTROKARDIOGRAFI
ELEKTROKARDIOGRAFI
A. DEFINISI
Elektrokardiografi (EKG) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang dipancarkan jantung
melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada posisi di permukaan tubuh (Mansjoer, 2007).
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan
voltage yang terdapat dalam jantung (Ruhyanudin, 2007).
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam peubahan potensial listrik jantung yang
dhubungkan dengan waktu (Ruhyanudin, 2007).
Electrocardiogram (ECG atau EKG) merupakan alat diagnose yang digunakan untuk mengukur
dan merekam aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin J Goldman mendefinisikan
elektrokardiogram (ECG) adalah grafik yang merekam potensial listrik yang dihasilkan denyutan
jantung. EKG diperoleh dengan menempatkan elektrode pada posisi tertentu (sesuai standar)
pada dada dan ekstremitas.
B.
terangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pacemaker yang secar otomatis mengeluarkan
impuls dengan frekuensi 20-40 kali permenit. Iramanya idioventricular rhytm. Oleh karena
frekuensinya lebih rendah dari AV Node, maka dalam keadaan normal sel-sel ventrikel tidak
mengeluarkan impuls.
C.
ELEKTROKARDIOGRAM
Mesin EKG merekam aktivitas jantung dari beberapa sudut pandang yang disebut
dengan lead. Untuk mendukung interpretasi EKG, diperlukan pencatatan data umur pasien,
jenis kelamin, tekanan darah (TD), BB, TB, gejala dan obat-obatan (khususnya digitalis dan
antiaritmia).
Dalam mesin EKG yang banyak digunakan di Indonesia, terdapat 12 lead: I, II, III, aVR, aVL,
aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Artinya jantung dilihat dari 12 sudut pandang.
Lead I, II, III adalah lead bipolar. Maksudnya, ia terdiri dari dua elektroda yang memiliki potensi
muatan yang berbeda (positif dan negatif).
Lead aVR, aVL, aVF adalah lead unipolar, yang terdiri dari satu elektroda positif dan satu titik
referensi (yang bermuatan nol) yang terletak di pusat medan jantung
Lead V1-V6 adalah lead unipolar, terdiri dari sebuah elektroda positif dan sebuah titik referensi
yang terletak di pusat listrik jantung
Pengenalan Gelombang
1. Gelombang P
Ialah defleksi pertama siklus jantung yang menunjukkan aktivasi atrium (menggambarkan
depolarisasi atrium). Gelombang P dari sinus normal durasinya 0,8-0,12 detik dan amplitudonya
kurang dari 2,5 mV.
2. Gelombang Q
Merupakan defleksi negatif pertama setelah gelombang P, normalnya berdurasi < 0,04 detik, dan
amplitudonya kurang dari 25% gelombang R.
3. Segmen PR
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan gelombang P dan gelombang
QRS (diukur mulai dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang Q atau R dan
4.
5.
6.
7.
8.
menggambarkan waktu yang diperlukan untuk depolarisasi atrium dan perlambatan impuls di
nodus AV sebelum depolarisasi ventrikel). Interval normalnya bernilai 0,12-0,22 detik.
Gelombang kompleks QRS
Ialah suatu kompleks gelombang yang merupakan hasil dari depolarisasi ventrikel kanan dan
kiri. Bagian-bagian gelombang QRS antara lain: 1) Gelombang Q yaitu defleksi negatif pertama;
2) Gelombang R yaitu defleksi positif pertama. Defeleksi berikutnya disebut gelombang R, R;
dst; 3) Gelombang S yaitu defleksi negatif pertama setelah R. Gelombang S berikutnya disebut
S, S, dst. Komplek QRS mempunyai durasi 0,06-0,10 detik (<0,12).
Segmen ST
Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan kompleks QRS dan gelombang T.
Gelombang T
Merupakan potensial repolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Pada orang dewasa, gelombang T tegak di
semua sadapan kecuali di aVR dan V1. Durasi normalnya 0,12 0,18 detik, dan amplitudonya
kurang dari 10 mV di chest lead dan kurang dari 5 mV di limb lead.
Gelombang U
Adalah gelombang kecil yang mengikuti gelombang T yang asalnya tidak jelas.
Interval QT
Menggambarkan waktu total repolarisasi dan depolarisasi ventrikel. Durasi normalnya 0,3-0,4
detik.
a.
b.
c.
d.
Intermediate
Semi vertikal
Semi horisontal
Horisontal
Vertikal
4. Axis
Aksis listrik jantung adalah sudut yang dibentuk oleh vector listrik.
aVL
aVF
Posisi
Lihat Lead
+
Intermediet
Vertikal
Axis (derajat)
sama tinggi
30
40
20
Lead I = 0
90
Lead I = +
80
Horizontal
Lead I = -
100
Lead II = 0
-30
Lead II = +
-20
Lead II = -
-40
Semi vertikal
60
Semi horisontal
5. Zona Transisi
Zona transisi normalnya ada di V3-V4, yaitu pergeseran gambaran gelombang/kompleks QRS
dari negatif ke positif.
6. Interval PR dan QT
dapat dilihat pada kertas grafik EKG dan dicocokkan dengan nilai normalnya.
E.
F.
PROSEDUR
Pemeriksaan EKG
1. Persiapan alat-alat yang di butuhkan
a. Elektrokardiografi dengan perlengkapannya :
Elektroda untuk pergelangan tangan dan kaki
Elektroda isap prekordial
Sumber listrik
b. Kapas dan alcohol
c. Tempat tidur pasien. Perhatikan bahwa tempat tidur tidak dersentuhan dengan dinding yang
mengandung kabel aliran listrik.
d. Jeli atau pasta elektrolit.
2. Persiapan pasien
a. Pasien berbaring terlentang di atas tempat tidur
b. Kulit di kedua pergelangan tangan dan kaki dibersihkan dengan kapas alkohol.
c. Pasien dalam kondisi relaks dan kedua tungkai bawah tidak saling menempel.
3. Persiapan ruangan
a. Suasana tempat pemeriksaan sebaiknya sejuk, tenang dan nyaman.
b. Alat-alat listrik yang ada dalam ruangan dapat menggangu pemeriksaan.
4. Oleskan keempat elektroda pergelangan anggota gerak dan elektroda prekordial dengan jeli yang
mengandung elektrolit secara merata dan pasanglah elektroda sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Hubungkan kabel penghubung ke pasien dengan elekroda sebagai berikut
a. Kabel warna merah (RA, right arm) dihubungkan dengan elektroda pergelangan tangan kanan.
b. Kabel warna kuning (LA, left arm) dihubungkan dengan elektroda pergelangan tangan kiri
c. Kabel warna hijau (LL, left leg) dihubungkan dengan elektroda pergelangan kaki kiri
d. Kabel warna hitam (RL, right leg) dihubungkan dengan elektroda pergelangan kaki kanan
e. Kabel C1-C6 dihubungkan dengan V1-V6
Posisi standar untuk sadapan dada adalah sebagai berikut:
1) V1 ruang intercostal IV, tepikanan sternum
2) V2 ruang intercostal IV, tepi sternum kiri
3) V4 (Jangan khawatir, bukan kesalahan, tempatkan elektrode keempat sebelum ketiga) Ruang
intercostal kelima di garis midclavicula
4) V3 di pertengahan antara elektrode kedua dan keempat
5) V5 terletak pada iga ke lima di garis aksilaris anterior
6) V6 pada suatu garis horisontal dengan V5 di garis aksilaris media
6. Sebelum merekam lead, buatlah rekaman kalibrasi.
7. Setelah selesai merekam, bersihkan lead dan tubuh pasien yang terkena pasta.
8. Tulis tanggal dan jam pembuatan, nama dan umur pasien.
9. Kembalikan elektrode dan alat perkam EKG pada tempatnya.
Lead II: Elektrode yang positif dihubungkan dengan kaki kiri dan yang negatif dengan lengan kanan.
Lead III: Elektrode yang positif dihubungkan dengan kaki kiri dan yang negatif dengan lengan kiri.