Anda di halaman 1dari 2

TRIASE

SOP

No. Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

: Dinkes-Yanmed/AB/LKBP/7.2.3.1
: 00
: 2 Mei 2016
:1 dari 2
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas

PUSKESMAS
ALUE BILIE
Darmansyah, S.ST
Nip. 19780603 200012 1 001
1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Referensi
Alat dan
Bahan

6. Langkahlangkah

7. Bagan Alir

Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita.


Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik penderita.
Mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang dahulu.
Permenkes No 75 tahun 2014
Set alat IGD

1. Penderita datang diterima petugas / paramedis IGD


2. Inform concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien.
3. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.
4. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode warna
Hijau pada tempat tidur untuk penderita tidak gawat dan tidak darurat.
Misalnya : penderita rawat jalan, abses, luka robek,
5. Wana Hijau dalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent
Misalnya : Penderita Thipoid, Hipertensi,DM,
6. Warna merah adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam)
Misalnya : Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL , CVA, MIA,
asma bronchial dll
7. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna
Mulai
Penderita datang diterima
petugas / paramedis IGD

Informed concern (penandatangan persetujuan


tindakan) oleh keluarga pasien

Diruang triase dilakukan anamnese dan


pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas)
Penderita dibedakan menurut
kegawatnnya dengan memberi kode
warna

selesai

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
10. Dokumen
terkait
11. Rekaman
Historis
perubahan

Prioritaskan pasien sesuai kondisi kegawatan


Informed concern
Buku register

No.

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai