Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Berbicara Di Muka Umum Pada Mahasiswa Psikologi
Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan Berbicara Di Muka Umum Pada Mahasiswa Psikologi
komunikasi, akan menarik diri dari pergaulan, berusaha sekecil mungkin untuk
berkomunikasi, dan hanya akan berbicara apabila terdesak saja. Bila kemudian ia
terpaksa berkomunikasi, pembicaraannya seringkali tidak relevan, sebab berbicara
yang relevan tentu akan mengundang reaksi orang lain, dan ia akan dituntut
berbicara lagi.
Mahasiswa psikologi sebagai calon sarjana psikologi, selain keahlian
mengungkapkan pikiran secara tertulis mahasiswa pula dituntut untuk memiliki
kemampuan berbicara dengan baik dalam situasi personal maupun di depan
umum, terutama pada mahasiswa Program studi Psikologi angkatan 2009 dan
2010 Universitas Mulawarman Samarinda. Hal ini dikarenakan, mahasiswa
program studi psikologi angkatan 2009 dan 2010 dapat dikatakan sebagai
mahasiswa tingkat akhir yang akan menghadapi dunia kerja, dan sebagai calon
sarjana psikologi, mahasiswa harus memiliki kompetensi dalam berpikir kritis,
berkomunikasi lisan dan tulisan, kepemimpinan, percaya diri, serta penelusuran
informasi berdasarkan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, seorang
mahasiswa jurusan Psikologi seharusnya memiliki kemampuan berbicara di depan
umum dengan baik.
Dalam rangka mendapatkan gambaran fenomena mengenai kecemasan
berbicara di depan umum pada mahasiswa maka dilakukan survei awal terhadap
sepuluh mahasiswa Psikologi khususnya pada mahasiswa Program studi Psikologi
angkatan 2009 dan 2010 Universitas Mulawarman Samarinda. Berdasarakan hasil
wawancara terbuka yang telah dilakukan oleh sepuluh mahasiswa Program studi
Psikologi angkatan 2009 dan 2010 Universitas Mulawarman Samarinda, sejak
tanggal 18-20 April 2013, ditemukan bahwa mahasiswa lebih memilih metode
belajar dengan cara mendengar dari pada berbicara di depan kelas. Dari hasil
survei tersebut didapatkan, satu mahasiswa mengaku bahwa dirinya tidak begitu
canggung ketika sedang berbicara di depan umum. Hal itu dikarenakan
mahasiswa tersebut sudah terbiasa untuk melakukan presentasi dan selalu
memikirkan hal-hal yang menyenangkan dari setiap aktivitasnya. Pada sembilan
mahasiswa lainnya, ditemukan bahwa mereka sering mengalami kecemasan
ketika membawakan presentasi di depan kelas, karena kurangnya rasa percaya diri,
perasaan takut dan khawatir melakukan kesalahan, serta tidak dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh teman-temannya. Para mahasiswa ini juga menilai
bahwa hampir seluruh teman sekelasnya mengalami hal yang serupa, yaitu
perasaan cemas dan tidak percaya diri ketika harus melakukan presentasi di depan
kelas dan hanya beberapa orang saja yang terlihat santai ketika melakukannya.
Menurut Osborne (dalam Dewi dan Andrianto, 2006) perasaan cemas ini
muncul karena takut secara fisik terhadap pendengar, yaitu takut ditertawakan
orang, takut bahwa dirinya akan menjadi tontonan orang, takut bahwa apa yang
akan dikemukakan mungkin tidak pantas untuk dikemukakan, dan rasa takut
bahwa mungkin dirinya akan membosankan. Individu yang pemalu dan cemas
secara sosial cenderung untuk menarik diri dan tidak efektif dalam interaksi sosial,
tidak lancar berbicara dan kesulitan konsentrasi ini dimungkinkan karena individu
51
52
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arikunto, S. 2009. Manamemen penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Chaplin, J. P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah Kartini Kartono.
Jakarta: Grafindo Persada.
Feist, dan Gregory J. F. 2008. A Theory of Personality (Terjemahan Yudi
Santoso): Yogyakarta: Pustaka belajar.
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: PuspaSwara.
Lauster, P. 2003. Tes Kepribadian (alih bahasa: D.H. Gulo). Jakarta: PT.Bumi
Aksara.
Monk, F. J., 2000. Psikologi Perkembangan : Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Rakhmat. J, 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Semiun, Y. 2006. Kesehatan Mental 1. Penerbit Kanisius : Yogyakarta.
Taylor, R., 2011. Kiat-kiat Pede Untuk Meningkatkan Rasa Percaya
Diri.penerbit PT Gramedia Pustaka Utama: jakarta.
Jurnal :
Andrianto. 2008. Kecemasan Presentasi Ditinjau
Dari Keterampilan
Komunikasi Dan Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa. Junal Universitas
Islam
Indonesia.
Yogyakarta:
Universitas
Islam
Indonesia.
http://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/revisinaskah-publikasi-jurnal-a.n.-triana-umby.ok_.pdf (Diakses tanggal 07
september 2013).
Dewi, dan Andrianto. 2006. Hubungan Antara Pola Pikir Dengan Kecemasan
Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan. Jurnal
islam
indonesia.
Yogyakarta:
Universitas
Islam
Indonesia.
http://psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi02320206.pdf. (Diakses tanggal 08 september 2013).
Haryanthi, dan Tresniasari. 2012. Efektivitas metode terapi ego state dalam
mengatasi kecemasan berbicara di depan publik pada mahasiswa fakultas
psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal unair. Jakarta : UIN
Syarif
Hidayatullah.
Vol.
14.
No.
01.
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/artikel%204-14-1.pdf. (Diakses tanggal
10 September 2013).
Ririn dkk. 2013. Hubungan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan
berbicara di depan umum. Jurnal ilmiah konseling. Padang: Universitas
Negeri
Padang.
Vol
2.
No.
1.
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/article/view/1203/1036.
(Diakses tanggal 10 September 2013).
62