:
:
:
:
1.
2.
tiosulfat ( Na2S2O3).
Agar praktikan dapat mengetahui cara membuat dan menetapkan
TEORI DASAR
iodimetri adalah penitaran dengan larutan I2 (iodium) atau juga titrasi secara
langsung dengan iodium.
Zat-zat yang dapat dititar langsung dengan larutan Iodium misalnya :
H2SO3 + I2 H2SO4 +2HI
I2
kuning
lagi.
Warna pada titrasi yang semula cokelat tua akan menjadi lebih muda, lalu
kuning, dan akhirnya hilang atau bening. Bila perubahan warna tersebut
diamati dengan lebih teliti, maka titik akhirnya dapat ditentukan dengan
jelas. Sehingga titrasi ini dapat dilakukan tanpa indikator dari luar karena
warna I2 yang dititrasi itu akan hilang jika mencapai titik akhir.
Sebagai zat penitar larutan Natrium Tiosulfat ( Na2S2O3
) mempunyai
3. Adanya bakteri
Saat pembuatan larutan sebaiknya digunakan air yang sudah
dididihkan, agar bakteri yang dapat menyebabkan larutan menjadi
keruh dapat mati. Cara lain adalah dengan ditambahkan pengawet
seperti khloroform, natrium benzoat atau HgI2.
DATA PERCOBAAN
K2CR2O7 O,1 N
KI 10%
H2SO4 4 N
Larutan kanji 0,5%
Reaksi :
K2CR2O7 + H2SO4 + KI CR2 (SO4)3 biru hijau + Ka2 SO4 +I2 +H2O
I2 + 2 NA2S2O3 2NAI + NA2S4O6
Cara kerja :
Pipet 10 ml larutan
baku standar k2cr2o7
0,1000 N, 10 ml
H2SO4, 10 ml KI 10%
kedalam erlenmeyer
1.
Tambahkan indikatot
kanji sampai larutan
berwarna biru
selesai
Perhitungan :
Vtio =
= 11,15 ml
V k2cr2o7 = 10 ml
N k2cr2o7 = 0,1N
V K2CR2O7 . NK2CR2O7 = V TIO . NTIO
N TIO =
N TIO =
= 0,0896 N
Dimasukan 10ml
Titrasi sampai
H2SO4 4N, 10 ml
larutan berwarna
KI , 2-3 tetes
ammonium
ditambahkan 2-3
molibdat, larutan
encer 25 ml
larutan berubah
menjadi biru tua.
3.
4.
Titrasi di teruskan
sampai larutan tak
berwarna.
5.
selesai.
Perhitungan :
V 1 = 0,7 ML
V2= 0,7 ML
V=
= 0,7 ML
V H2O2 = 10 ml
N NA2S2O3 = 0,0896 N
BE H2O2 = 17
P=
= 400
% =
x 100%
x 100%
=0,04264 %
3.
Reaksi :
NAOCL + H2SO4 NA2SO4 + HCLO
HCLO
HCL +O
2KI + O
K2O + I2
2.
I2 yang terbentuk
segera di titrasi
sampai larutan
kuning, kemudian
3
4.
ditambah 2-3
tetes kanji sampai
lar tak berwarna.
selesai.
Perhitungan
V1= 15,4 ml
V2 = 15,5 ml
V tio =
N tiosulfat = 0,0896
V NAOCL = 25
BE CL2 = 35,5
BJ=1
Kadar Cl2
x 100%
=1,96 %
CaOCl2 serbuk
Larutan NA2S2O3 O,1000 N
Larutan H2SO4 4N
Larutan KI 10 %
Indikator Kanji 5 %
CARA KERJA
Masukan beserta air
2.
+ 10 ml H2SO4
+ 10 ML KI
+ 10 ML LAR contoh
3.
4.
6.
Perhitungan
V1 = 4,2
V2 = 44,3 -40 = 4,3 ml
V=
= 4,25 ml
BE CL = 35
N TIO = 0,0896
KADAR CAOCL
g/l
=
= 13,328 g/l
%=
x 100 %
=1,3328 %
selesai
Erlenmeyer 250 ml
Pipet Volume 10 ml
Labu Ukur 100 ml
Buret 50 ml
Pereaksi :
o
o
o
o
o
Larutan
Larutan
Larutan
Larutan
NaBO3.
Reaksi
4 NaBO3 + 5 H2O
H2O2 + 2 KI
I2 + 2 Na2S2O3
Cara kerja :
+ 100 mg NABO3
+ air suling
1.
2.
Titrasi sampai
larutan kuning muda
3.
4.
Titrasi sampai
larutan tidak
berwarna
5. + 2-3 tetes kanji 0,5 %
selesai
Perhitungan :
1 ml larutan tiosulfat 0,1000 N
0,0008 gr O2
0,0077 NaBO3 4 H20
0,0041 gr NaBO3
6.
= 5,65 ml
BM NABO3 = 154
BE NABO3 = 77
g NABO3 =
=1,5592 gr
% NABO3 =
x 100%
= 51,97 %
2 NaNO2 + H2SO4
Na2SO4 + 2 HNO2
HNO3
Cara Kerja
1.
+ 500 mg NANO2
timbang teliti 500 mg NANO2
2.
25
ml
Kkmno4 0,1
N
+20
3.
4.
H2SO4 4N
ml
5.
6.
selesai
Perhitungan
V1 = 12,2ml
V2 = 12,2ml
V rata rata = 12,2 ml
BE = 34,5
VNANO2 .N NANO2 = V KMNO4 .N KMNO4
N NANO2 =
N NANO2 = 0,0819 N
gr NANO2 = N NANO2 x BE x
x 100%
x 100% = 56,5 %
DISKUSI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN PRAKTIKUM KIMIA UMUM STTTEKSTIL BANDUNG 2006
PRAKTIKUM KIMIA UMUM II SEMESTER II STTTEKSTIL BANDUNG 2004