PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Transformator.
Selain itu makalah ini dapat ditujukan kepada mahasiswa teknik elektro
khususnya konsentrasi teknik listrik. Transformator sendiri sering ditemui
disekitar kita, dari alat elektronik sampai digunakan pada gardu induk.
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke
dalam klasifikasi mesin listrik statik yang berfungsi menyalurkan
tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah tegangan
arus bolak-balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain melalui
suatu
gandengan
magnet
dan
berdasarkan
prinsip-prinsip
telah
menyusun
beberapa
masalah
yang
akan
4.
Gabriel,
J.T,
(2001),
transformator
atau
trafo
harga
menjadi
suatu
harga
yang
diinginkan.
Trafo
adalah
suatu
alat
elektromagnetis
yang
terdiri
dari
kumparan
primer
dan
kumparan
tertier.
Kumparan
tertier
diperlukan
untuk
penyambungan
peralatan
juga untuk
bantu
seperti
3. Bushing
Bushing
merupakan
sebuah
konduktor
yang
tenaga
memiliki
yang
transformator
berkapasitas
mempunyai
besar,
sifatsebagai
karena
media
minyak
pemindah
bantu
pada
transformator
biasanya
hanya
kenaikan
suhu
yang
berlebihan
tersebut
pada
bergungsi
untuk
menyalurkan
panas
keluar
2. Tap Changer
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator
untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang
diinginkan dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah.
Tap changer dapat dilakukan baik dalam keadaan berbeban
(on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), dan
tergantung jenisnya.
3. Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka
perlu adanya indicator yang dipasang pada transformator.
Indikator tersebut adalah sebagai berikut:
a. Indikator suhu minyak
b. Indikator permukaan minyak
c. Indikator sistem pendingin
d. Indikator kedudukan tap, dan sebagainya.
4. Peralatan Proteksi
Peralatan proteksi digunakan untuk mendeteksi
dan
biasa
yang
memberikan
sebenarnya
sadapan
tengahnya
perbandingan
adalah
lilitan
lilitan
bisa
primer-
sekunder
yang
sama
dengan
tegangan
primer.
Tetapi
pada
untuk
mengkompensasi
kerugian.
Transformator
audio,
transformator
jenis
ini
telah
banyak
untuk
memberikan
keluaran
gelombang
pulsa.
dengan
sumber
akan
berubah
arah
sehingga
arus
listrik
yang
salah
satu
sisi,
dengan
primer
beban
disebut
dihubungkan
sisi
sekunder. Apabila
e s=N s
d
dt
(2.2)
es N s
=
ep N p
(2.3)
maka
(2.5)
persamaan
max cos ( t )
d
e p=N p
GGL
induksi
(2.6)
(2.7)
(2.8)
E p=
(2.9)
Dengan cara yang sama maka pada kumparan sekunder
Es =4,44 N s max f
(2.10)
Jika pada kondisi ideal Ep =V1 dan Es = V2 maka akan berlaku
perbandingan transformasi,
k=
Es Ns V 1
= =
Ep Np V2
(2.11)
V2 I1
=
V1 I2
(2.12)
untuk
menentukan
ukuran
dan
banyak
= 10 A
= 220 V
= 15 V
150
=
0,64
2
cm
15,3
Ps
=
0,64
= 3,8 cm (Hasil pengukuran kern
pasaran)
Lebar kern total (h) = O/b = 15,3/3,8= 4,16 cm
Tebal kern per biji
pasaran)
Jumlah kern E dan I
Dengan
hasil
perhitungan
didapat
bahwa
kern
yang
c,c1,c2
EI-114
(mm)
114
(mm)
38
(mm)
19
(mm)
76
(mm)
95
(mm)
19
(mm)
57
kumparan.
Diameter
kawat
dapat
dicari
dengan
persamaan,
Diameter kawat=1,13
(3.1)
didapat
Sedangkan
diameter
untuk
kawat
kumparan
yang
digunakan
sekunder
0,4
dengan
mm.
arus
Frekuensi
=
( JumlahLilitan
)
Volt
diameter koker (2 h+2 b)
(3.2)
Belitan Sekunder
Tap
Jumlah Lilitan
Tegangan
Kumparan
Sekunder
Sekunder
(V)
(Ns)=1,1N.V
3
10
6
20
9
30
12
40
15
50
Selanjutnya melilit kawat pada koker dan setelah selesai
pasang inti besi ke koker maka transformator sudah jadi.
L
A
(4.1)
R = resistansi(ohm)
akan
semakin
besar.
Sedangkan
resistansi
lebih besar karena kawat yang digunakan lebih panjang dan luas
penampangnya lebih kecil dibandingkan kumparan sekunder.
Hasil pengukuran resistansi ini digunakan untuk mencari rugirugi tembaga pada transformator. Semakin besar resistansi maka
semakin
besar
loses
(rugi-rugi)
pada
transformator
dan
kumparan primer, sekunder atau tertier. Kebocoran arus yang menembus isolasi
peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara
meyakinkan bahwa transformator cukup aman untuk diberi tegangan adalah
dengan mengukur tahanan isolasinya. Kebocoran arus yang memenuhi ketentuan
yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi transformator itu sendiri sehingga
terhindar dari kegagalan isolasi. Pengukuran tahanan isolasi sendiri merupakan
pengukuran yang dilakukan pada 2 kawat atau kabel yang saling di isolasi dengan
kententuan minimal bernilai seribu kali dari nilai tegangan nominal.
Berdasarkan PUIL 1987(Pasal 220.B.1) syarat pengujian tahanan
isolasi adalah tahanan isolasi dari bagian instalasi dalam ruangan
yang kering harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000
ohm per satu volt tegangan nominal.
C. Pengujian Beban Nol
Bila sisi primer diberi tegangan sebesar nilai nominalnya (V 1)
dan sisi sekunder terbuka, maka dapat ditentukan daya pada
beban nol (Po).
(4.2)
R o=
Po
I 2oa
I =I o sin
Xo=
V1
I
Hubung
Singkat
yang
dinyatakan
dalam
%.
(Djiningrat, 2010)
V
V h s= h s 100
Vn
sehingga
Io<<I2,
dengan
demikian
Io
dapat
X1
'
X2
R1
'
R2
a=
'
N1
N2
2
R'2=a 2 R2
X 2=a X 2
R=R 1+ R'2
X =X 1 +X 2
Z 2=R 2+ X 2
V h s=I 1 . Z
'
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Satelah melakukan berbagai percobaan dan analisis terhadap transformator
yang telah dibuat dan dirancang ini, maka dapat disimpulkan :
1. transformator merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga/ daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan).
2. Transformator
bekerja
berdasarkan
prinsip
induksi
DAFTAR PUSTAKA