Anda di halaman 1dari 3

Gajah Raksasa dan Ksatria Semut

ditulis bersama Riskia Sekar Kinanti


Ukuran tubuh dan kakinya amat besar. Ia memiliki sepasang gading dan
sebuah belalai panjang yang amat menakutkan. Setiap kali ia melangkah,
permukaan bumi seakan-akan berguncang dibuatnya. Tak hanya sampai
di situ, ia juga memiliki teriakan yang cukup mengganggu pendengaran.
Merusak telinga saja! Sungguh menyebalkan. Apa daya, tak ada satupun
penghuni hutan yang berani padanya.
Semua binatang sepakat memanggilnya Gajah Raksasa. Karena kemarau
yang panjang, beberapa hari lalu ia memutuskan untuk pindah dari hutan
asalnya dan menetap di sini. Sebenarnya itu bukanlah hal yang buruk.
Namun sifat angkuh yang dimilikinya membuat sekumpulan binatang
jengah, mengadakan musyawarah, dan berencana menggalang
demonstrasi untuk mengusirnya dari hutan dimana ia tinggal sekarang.
Berdasarkan gosip yang beredar di kalangan nyonya-nyonya binatang,
Gajah Raksasa kerap bersikap semena-mena, mengambil makanan dan
buah-buahan sesuka hatinya, bahkan saat berjalanpun ia nyaris tak
pernah memperhatikan rumah dan sarang-sarang binatang yang
dilaluinya. Suasana hutan yang pada mulanya damai dan tenteram
berubah menjadi berantakan semenjak kedatangannya.
kita harus segera mengusirnya dari sini kata Tuan Kancil.
aku tidak mau ikut campur masalah ini..! sahut Pak Kelinci setengah
ketakutan.
Terjadi perdebatan yang cukup panjang di antara mereka yang hadir
dalam musyawarah tersebut. Nyaris semuanya setuju Gajah Raksasa
meninggalkan hutan itu. Tapi bagaimana caranya, itulah yang mereka
tidak tahu.

Di tengah panasnya perdebatan yang terjadi di antara penduduk hutan,


tiba-tiba lirih terdengar suara seekor binatang ikut angkat bicara
biar aku saja yang melakukannya ucap Ksatria Semut.
kamu? dengan ukuran badanmu yang sekecil itu? Jangan bercanda
haha seluruh binatang menertawainya.
aku serius.. percayalah, serahkan semuanya padaku!
baiklah, tapi bagaimana jika kamu gagal? Bisa habis hutan ini makin
diacak-acak olehnya kali ini Pak Monyet yang menimpali.
Ksatria Semut kemudian membisikkan sebuah rencana yang sudah
disusunnya.
Seluruh
peserta
musyawarah
mengangguk-angguk,
menyetujui buah pikirannya.
Esok harinya, di hadapan para penghuni hutan, Ksatria Semut menantang
Gajah Raksasa untuk bertanding dalam sebuah perlombaan. Barangsiapa
yang kalah, maka ia harus meninggalkan hutan ini! Mendengar
tantangan tersebut, wajah Gajah Raksasa menjadi geram. Ia merasa
dipermalukan di hadapan para binatang penghuni hutan.
mana mungkin aku bertanding melawan binatang yang ukurannya
beribu-ribu kali lebih kecil dibanding aku? Gajah Raksasa tertawa
terbahak-bahak sampai air ludahnya muncrat kemana-mana.
apakah kamu takut?
Mendengar perkataan Ksatria Semut, Gajah Raksasa semakin merasa
dilecehkan.
katakan padaku, apa tantanganmu itu? Tanya Gajah Raksasa.
nanti malam, saat bulan sabit, kita akan bertanding di hadapan para
penghuni hutan siapa diantara kita yang memiliki badan lebih besar
ucap Ksatria Semut.
haha,,, apa kau tidak salah? Sudah jelaskan siapa di antara kita yang
memiliki badan lebih besar ucap Gajah Raksasa tapi Baiklah kalau
itu yang kamu mau.. .
***
Malampun tiba. Udara yang dingin semakin membuat penduduk hutan
yang menonton pertandingan antara Ksatria Semut dan Gajah Raksasa ini
semakin bergidik ketakutan. Ksatria Semut dan Gajah Raksasa juga sudah
ada di tempat pertandingan. Mula-mula Gajah Raksasa dengan
pongahnya berkata pada Ksatria Semut agar mundur dari pertandingan
selagi belum dimulai. Tapi Ksatria Semut dengan mantap menolak.

Akhirnya pertandinganpun tak bisa dihindari lagi. dalam remang cahaya


bulan,
Gajah
Raksasa
bersiap
mengambil
ancang-ancang.
Dibusungkannya badannya tersebut hingga tampak dua kali lebih besar
dari ukuran biasanya. Penduduk hutan yang menyaksikannya makin
ketakutan. Jangan-jangan Ksatria Semut akan kalah dalam pertandingan
ini. Gajah Raksasa makin tertawa lebar, seolah-olah dialah pemenangnya.
Tak lama setelah Gajah Raksasa mengambil kuda-kuda untuk menginjak
tubuh Ksatria Semut yang kecil itu, tubuh Ksatria Semut tiba-tiba perlahan
berubah menjadi semakin besar dan kian membesar. Penduduk hutan
takjub bukan main dibuatnya. Ukurannya terus bertambah hingga
menyamai ukuran tubuh Gajah Raksasa. Ah, tidak. Kali ini ukurannya
bertambah menjadi dua kali lebih besar dari ukuran Gajah Raksasa. Tak
disangka-sangka sebelumnya, melihat ukuran Ksatria Semut yang
semakin lama semakin besar tersebut, Gajah Raksasa kaget bukan main.
Ia lari terbirit-birit keluar dari hutan dan tak pernah terlihat lagi.
Fajarpun menyingsing mengusir gelap. Matahari terbit. Terlihatlah berjutajuta semut bersusun hingga membentuk ukuran yang begitu luar biasa
besarnya. Itulah prajurit semut yang beberapa saat lalu, di bawah
komando Ksatria Semut, berhasil membuat Gajah Raksasa lari terpingkalpingkal. Seluruh penghuni hutan bersorak dan berterima kasih pada
Ksatria Semut yang telah sukses mengusir Gajah Raksasa dari hutan.
Kehidupan di hutan pun kembali damai.
Diambil dari : amirfahman.blogspot.com/2014/09/gajah-raksasa-dan-ksatriasemut.html

Anda mungkin juga menyukai