Resume Artikel Rivenbark
Resume Artikel Rivenbark
penting
dalam
mengkomunikasikan
kesehatan
keuangan
adalah
Kegiatan pemerintah
(sumber daya ekonomi)
Tingkat dana
Dana pemerintah
(sumber daya keuangan)
Dana usaha
(sumber daya ekonomi)
Ada dua alasan mengapa laporan keuangan disajikan (Berne dan Schramm, 1986).
Pertama, untuk melaporkan arus (flows) sumber daya pada periode waktu tertentu. Kedua,
untuk melaporkan persediaan (stocks) sumber daya pada periode waktu tertentu. Kesehatan
keuangan adalah kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban keuangan, jasa
dan modal berdasarkan status flows dan stocks sumber daya yang dijelaskan dalam laporan
keuangan tahunan.
B. Kriteria dalam Membuat Pendekatan untuk Mengevaluasi Kesehatan Keuangan
Ada empat kriteria yang digunakan dalam membuat pendekatan untuk mengevaluasi
kesehatan keuangan, yaitu:
1. Sistematis
Pendekatan kita harus sistematis dalam mengevaluasi kesehatan keuangan organisasi
secara keseluruhan seperti yang dilaporkan dalam laporan pemerintah secara luas, dan
sistematis dalam mengevaluasi kesehatan keuangan setiap dana pemerintah.
2. Komprehensif
Pendekatan kita juga harus komprehensif, memberikan analisis yang mendalam
tentang flow dan stock sumber daya di tingkat pemerintah secara luas dan dana
pemerintah dari suatu organisasi.
3. Fleksibel
Pada kenyataannya, mengevaluasi kesehatan keuangan bersifat relatif, membutuhkan
informasi komparatif untuk menganalisis, menafsirkan dan mengkomunikasikannya
kepada pemerintahan yang terpilih.
4. Mudah Dikelola
Mengevaluasi kesehatan keuangan juga harus mudah dikelola, tidak seperti model
ICMA. Pemerintah daerah harus bisa menerapkannya secara akurat dari data
keuangan yang diambil dari laporan keuangan tahunan mereka dan memiliki sumber
daya organisasi untuk mengelola dari waktu ke waktu.
Jika pendekatan kita terlalu sedikit menggunakan indikator keuangan, maka kita tidak
mampu mengkomunikasikan analisis yang komprehensif kepada pemerintahan yang terpilih.
Namun, jika pendekatan kita terlalu banyak menggunakan indikator keuangan, maka analisis
yang dikomunikasikan akan terlalu luas cakupannya.
C. Perbedaan Model ICMA, Brown dan Rivenbark
Model ICMA yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980 terlalu luas dan
terlalu banyak indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi keuangan. Kelebihan dari
model ICMA adalah bergantung pada analisis trend dan hampir seluruh pemerintah daerah di
daerah observasi (Amerika Serikat) mampu menerapkan model tersebut. Model Brown
(1993) berusaha menyederhanakan indikator yang terlalu banyak dalam model ICMA dengan
hanya 10 indikator saja untuk mengukur kondisi keuangan. Kelebihannya adalah pada
benchmarking. Namun, kekurangan dari model ini adalah hanya menjelaskan dana
pemerintah saja. Model Rivenbark berusaha mengakomodasi kelebihan dari model tersebut
dan mencoba mengatasi kekurangan dari kedua model tersebut.
D. Model Rivenbark
Dalam menyajikan kesehatan keuangan daerah Rivenbark menggunakan dua
dashboard, yaitu: (1) tingkat pemerintah secara luas dan dana usaha; serta (2) dana
pemerintah. Dalam dashboard tingkat pemerintah secara luas dan dana usaha terdapat empat
dimensi untuk menganalisis flow sumber daya, yaitu ekuitas antar periode, kinerja keuangan,
kemandirian dan pembiayaan obligasi. Sementara itu, empat dimensi untuk menganalisis
stock sumber daya adalah likuiditas, solvabilitas, leverage dan modal. Berikut adalah
penjelasan masing-masing dimensi dan indikator tersebut.
Indikator
Ekuitas antarperiode
Rasio marjin
total
Kinerja
keuangan
Persentase
perubahan aset
neto
Kemandirian
Rasio beban
per
pengeluaran
Pembiayaan
obligasi
Dimensi
Likuiditas
Solvabilitas
Leverage
Modal
Rasio utang
layanan
Resource Flow
Perhitungan
Total
pendapatan
dibagi dengan
total
pengeluaran
Perubahan aset
neto dibagi
dengan aset
neto
Beban untuk
jasa dibagi
dengan total
pengeluaran
Utang layanan
dibagi dengan
total
pengeluaran
ditambah
pembayaran
pokok
pinjaman
Resource stock
Indikator
Perhitungan
Kas dan
investasi
Quick ratio
dibagi dengan
kewajiban saat
ini
Aset tidak
Rasio aset neto terbatas neto
dibagi dengan
total kewajiban
Utang jangka
Rasio utang
panjang dibagi
per aset
dengan total
aset
1-(akumulasi
depresiasi
Rasio
dibagi dengan
kesehatan aset
aset modal
modal
yang
terdepresiasi)
Interpretasi
Rasio sebesar 1 atau lebih
menunjukkan pemerintah
bekerja sesuai dengan
kecenderungan keuangannya.
Persentase perubahan yang
positif menunjukkan bahwa
posisi keuangan pemerintah
meningkat/membaik.
Rasio sebesar 1 atau lebih
menunjukkan bahwa jasa
mampu disediakan secara
mandiri.
Keleluasaan layanan berkurang
jika semakin banyak sumber
daya dialokasikan untuk utang
layanan tahunan.
Interpretasi
Rasio yang tinggi menunjukkan
bahwa pemerintah mampu
melunasi obligasi jangka
pendeknya.
Rasio yang tinggi menunjukkan
bahwa pemerintah mampu
melunasi obligasi jangka
panjangnya.
Rasio yang tinggi menunjukkan
bahwa pemerintah terlalu
bergantung pada utang untuk
membiayai aset.
Rasio yang tinggi menunjukkan
bahwa pemerintah berinvestasi
pada aset modal.
Setiap rasio dihitung dengan menggunakan analisis trend dan dibandingkan dengan
pemerintah daerah lain untuk menentukan benchmark. Sementara itu, dalam dashboard dana
pemerintah Rivenbark menggunakan tiga dimensi untuk menganalisis flow sumber daya,
yaitu obligasi layanan, ketergantungan dan pembiayaan obligasi. Selain itu, tiga dimensi
untuk menganalisis stock sumber daya adalah likuiditas, solvabilitas dan leverage.
Tabel 2. Dana Pemerintah
(Sumber daya keuangan dan dasar akrual yang telah dimodifikasi)
Dimensi
Indikator
Ketergantungan
Rasio antar
pemerintah
Pembiayaan
obligasi
Rasio utang
layanan
Resource Flow
Perhitungan
Total
pendapatan
dibagi dengan
total
pengeluaran
(ditambah
transfer untuk
utang layanan
dan dikurangi
dana dari sewa
modal)
Pendapatan
antar
pemerintah
dibagi dengan
total
pendapatan.
Utang layanan
dibagi dengan
total
pengeluaran
ditambah
transfers.
Interpretasi
Dimensi
Likuiditas
Solvabilitas
Leverage
Resource stock
Perhitungan
Kas dan
investasi
Quick ratio
dibagi dengan
kewajiban saat
ini
Saldo dana
yang tersedia
Saldo dana
sebagai
sebagai
persentase
persentase dari total
pengeluaran.
pengeluaran
ditambah
transfer keluar.
Utang jangka
panjang yang
Utang sebagai
didukung
persentase dari
pajak dibagi
nilai taksiran
dengan nilai
taksiran.
Indikator
Interpretasi
Rasio yang tinggi menunjukkan
bahwa pemerintah mampu
melunasi obligasi jangka
pendeknya.
Dari segi flows sumber daya, terdapat perbedaan dimensi dan indikator yang
digunakan pada kedua dashboard tersebut, dimana pada tingkat pemerintah secara luas dan
dana usaha ada empat dimensi dan empat indikator yang digunakan sedangkan pada dana
pemerintah hanya tiga dimensi dan tiga indikator yang digunakan. Dari segi stocks sumber
daya, ada empat dimensi dan empat indikator yang digunakan dalam dashboard tingkat
pemerintah secara luas dan dana usaha sedangkan dalam dashboard dana pemerintah hanya
tiga dimensi dan tiga indikator yang digunakan. Selain itu, ada perbedaan indikator untuk
mengukur solvabilitas. Dalam dashboard tingkat pemerintah secara luas dan dana usaha
solvabilitas diukur dengan rasio aset neto, sedangkan dalam dashboard dana pemerintah
solvabilitas diukur dengan saldo dana sebagai persentase dari pengeluaran.
Rivenbark menggunakan dashboard yang terdiri dari empat lembar untuk
mengkomunikasikan kesehatan keuangan kepada pemerintahan yang terpilih. Halaman 1,
sampul dari dashboard, berisi interpretasi tertulis dari analisis kita yang mencakup gambaran
dana, interpretasi dari dimensi dan indikator keuangan, diskusi tentang implikasi kebijakan
dan ringkasan kondisi keuangan. Mengikuti kriteria sistematis, kita menampilkan indikator
keuangan untuk kegiatan pemerintahan di halaman 2 dan indikator untuk dana pemerintah
daerah di halaman 3-4.
Satu masalah di pemerintah daerah adalah memilih mitra benchmark yang tepat.
Rivenbark menyarankan dua pendekatan untuk membuat pilihan tersebut. Pertama adalah
memilih pemerintah daerah dari ukuran populasi yang sama. Kedua adalah memilih
pemerintah daerah yang menawarkan layanan yang serupa.