Anda di halaman 1dari 25

RESERVOIR, PEMBORAN DAN PRODUKSI SHALE OIL

Untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Rekayasa dan Design (PRD)

Oleh :
Budi Prayoga (16415205)
Mahendra Dwi Syaifullah (16415209)
Ronaldo Hamonangan Tua (16415213)
Adrian Bonaventura (16415217)
Andrean F. (16415221)
Indyra Prameswari (16415225)
Naura Tsabita Fajar (16415229)

INTSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
2016

BABI

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Duniatelahmenggantunganpemenuhanenergidariprodusiminyakbumi
dan menciptaan ketergantung akan bahan bakar fosil tersebut sebagai sumber
energi transportasi. Semakin menurunya produksi minyak setiap harinya
(khususnya produksi minyak konvensional) memicu pencarian sumber minyak
yang baru yaitu shale oil. Minyak konvensional diibaratkan sebaga buah yang
menggantung rendah pada sebuah pohon sehingga untuk mengambilnya
menggunakan metode yang relatif sederhana. Akan tetapi minyak konvensional
yangdihasilkantidakcukupbanyakkarenahanyamencakupbagianbawahdari
sebuahpohon.Sedangkanshaleoildianalogikansebagaibuahyangmenggantung
di bagian atas dengan jumlah yang cukup banyak. Konsekuensinya dibutuhkan
sebuah teknologi yang cukup canggih seperti horizontal drilling dan hydrolic
fracturing.
Jenisminyakyangdihasilkandarilapisanshaletersebuttidakjauhberbeda
denganminyakkonvensionalbiasanya.Shaleoildigolongkansebagaimediumto
lightoilkarenamempunyaidensitasyangcukupkecildibandingkandenganheavy
oil. Kualitas dari shale oil cukup bagus, tetapi pada umumnya ditemukan pada
batuan yang mempunyai porositas dan permeabilitas rendah. Shale oil tidak
memerlukanprosesrefiningyangcukuppanjangkarenakualitasnyayangrelatif
baik. Fasilitas produksi shale oil juga tidak membutuhkan banyak fasilitas
permukaansehinggamengurangidampaklingkungandisekitarnya.
Cadangan shale oil di dunia cukup besar salah satunya terdapat pada
WesternCanadiansSedimentaryBasin.Industrimigasterusmelakukanexplorasi
dan pengembangan shale oil. Amerika Serikat yang dulunya negara importir
minyak, sekarang berubah menjadi negara exportir minyak dengan majunya
teknologiyangmerekamilikipadabidangshaleoil.Sebenernyaindonesiajuga
memilikicandanganshaleoilinisekitar8jutabarel.Halinimenjaditantangan
2

besarbaginegarakitauntukmengembangkanshaleoilgunapemenuhanenergidi
masa depan. Oleh karena itu, pada laporan kali ini akan di bahas mengenai
reservoir,pemborandanproduksidarishaleoil.

1.2 Tujuan

1. Menentukan metode untuk menentukan cara penmboran yang tepat dengan


menganalisisreservoirdarishaleoil
2. Menentukanteknikpemboranyangtepatdanekonomis

3. Membuat rancangan untuk mengalirkan fluida dari reservoir ke permukaan


(produksi) guna menjaga laju produksi.

1.3Pendekatan
1.3.1Solusi
Kecilnya porositas dan permeabiitas reservoir shale oil menjadi masalah
tersendiribagiparaengineerperminyaan.Dibutuhkansuatuterobosansolusiuntuk
membuatminyakyangmelekatpadabatuanrservoirmenjadimengalirpadapipe
well. Munculnya teknologi horizontal drilling yaitu mengebor reservoir secara
horizontal,kemudianmenanmbahkansebuatbahancampuranpair,airdanbahan
kimialainnyakedalam sumur. Pemberian tekanan hidrolik membuatcampuran
tersebut menekan batuan reservoir sehingga terjadi retakan. Campuran tersebut
akanmengisiretakantersebutdanmembantuminyakmengalirpadapipewell

1.3.2PengertianShaleOil
Shaleoilataukerogenshaleadalahminyakyangtidakkonvensionalyang
didapatkan dari celah celah dalam pecahan batuan sedimen organik yang
mengandungkerogen.

1.3.3PerbedaanantaraShaleOildenganMinyakKonvensional
Shale oil berbeda dengan minyak konvensional seperti crude oil karena
proses ekstraksinya jauh lebih susah dan terkadang biaya produsinya pun lebih
mahal.Inidikarenakanpipahorizontaldanvertikaldarisumuryangdibutuhkan
3

untuksampaikeoilshalejugaprosesdrillingyangharusmelewatitargetdeposit.
Sementara hanya dibutuhkan pipa vertikal untuk dapat mengekstraksi minyak
konvensional.Oksigendidalamshaleoiljugalebihbanyakdariminyakminyak
konvensional lainnya sehingga membentuk radikal bebas yang dapat merusak.
Perbedaandiantarashaleoildancrudeoillainnyaadalahbahwashaleoilmemiliki
fluiditaslebihrendahdaripadacrudeoilsehingga dapatdituangpadatemperatur
24sampai25derajatcelcius(crudeoildapatdituangpadatemperaturantara60
dan30derajatcelcius).

BABII
ANALISISRESERVOIRSHALEOIL

2.1DefinisiReservoirShaleOil

Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi.


Pada umumnya reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbedabeda
tergantungdarikomposisi,temperaturdantekananpadatempatdimanaterjadi
akumulasi hidrokarbon didalamnya. Pada gambar di atas reservoir shale
ditunjukan oleh anak panah : Oil and Gas Saturated Reservoir. Terlihat jelas
perbedanantarareservoirshaleoildanminyakkonvensional.Reservoirshaleoil
berbentukmelebarkearahhorizontaldenganketebalanyangrelatifbesarserta
5

berukuran cukup panjang. Sedangkan untuk reservoir minyak konvensional


membentukcekunganyangdiakibatkanterbentuknyajebakan.

2.2KarakteristikLapisanShale
1. Lapisan atau batuan shale memiliki permukaan vertikal khas coklat gelap atau
warna hitam (kadang-kadang hijau gelap), abu-abu gelap, dengan permukaan
lateral yang halus dan tidak teratur (sejajar dengan arah pengendapan).
2. Memiliki porositas dan permeabilitas yang reatif rendah
3. Kaya akan kandungan hidroarbon dan lempung

2.3 Pengolahan Data Sifat Fisik Reservoir


1. POROSITAS
Porositas () merupakan perbandingan antara ruang kosong (pori-pori)
dalam batuan dengan volume total batuan yang diekspresikan di dalam persen.

atau

dimana : Vp

= volume ruang pori-pori batuan

Vb

= volume batuan total (bulk volume)

Vg

= volume padatan batuan total (grain volume)

= porositas batuan

Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua :


a. Porositas absolute, yang merupakan persen volume pori-pori total
terhadap volume batuan total.

b. Porositas efektif, yang merupakan persen volume pori-pori yang saling


berhubungan terhadap volume batuan total.

Selain itu, menurut terjadinya, porositas dapat diklasifikasikan menjadi


dua, yaitu :
a. Porositas primer, merupakan porositas yang terbentuk pada waktu
batuan sediment diendapkan.
b. Porositas sekunder, merupakan porositas batuan yang terbentuk sesudah
batuan sediment terendapkan.
2. WETTABILITAS
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida
lain yang tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan
benda padat, maka salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda
padat tersebut, hal ini disebabkan adanya gaya adhesi. Dalam system minyak-air,
benda padat, gaya adhesi AT yang menimbulkan sifat air membasahi benda padat
adalah :

dimana ;
so

= tegangan permukaan minyak-benda padat, dyne/cm

sw

= tegangan permukaan air-benda padat, dyne/cm

wo

= tegangan permukaan minyak-air, dyne/cm

qwo

= sudut kontak minyak-air.


Suatu cairan yang dikatakan membasahi zat padat jika tegangan adhesinya

positif (q < 90o), yang berarti batuan bersifat water wet, sedangkan bila air tidak
membasahi zat padat maka tegangan adhesinya negative (q > 90 o), berarti batuan
bersifat oil wet.
Pada umumnya, reservoir bersifat water wet, sehingga air cenderung untuk
melekat pada permukaan batuan, sedangkan minyak akan terletak diantara fasa
air.
3. TEKANAN KAPILER
Tekanan kapiler (pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada
antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas)
sebagai akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara fluida non
wetting fasa (Pnw) dengan fluida wetting fasa (Pw) atau :
Pc = Pnw - Pw
Di reservoir biasanya air sebagai fasa yang membasahi (wetting fasa),
sedangkan minyak dan gas sebagai non-wetting fasa atau tidak membasahi.
Tekanan kapiler dalam batuan berpori tergantung pada ukuran pori-pori dan
macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam hubungan :

dimana :
Pc

= tekanan kapiler
= tegangan permukaan antara dua fluida

cos q = sudut kontak permukaan antara dua fluida


r

= jari-jari lengkung pori-pori


8

= perbedaan densitas dua fluida

= percepatan gravitasi

= tinggi kolom
Tekanan kapiler mempunyai pengaruh yang penting dalam reservoir

minyak maupun gas, yaitu :


1. Mengontrol distribusi saturasi di dalam reservoir
2. Merupakan mekanisme pendorong minyak dan gas untuk bergerak atau
mengalir melalui pori-pori reservoir dalam arah vertical.
4. SATURASI
Saturasi fluida didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori-pori
batuan yang ditempati oleh fluida tertentu dengan volume pori-pori total pada
suatu batuan berpori. Saturasi dapat dinyatakan dalam persamaan dibawah ini :
a. Saturasi minyak (So) adalah :

b. Saturasi air (Sg) adalah :

c. Saturasi gas (Sg) adalah :

Jika pori-pori diisi oleh gas-minyak-air, maka berlaku hubungan :


Sg + So + Sw = 1
Jika diisi oleh minyak dan air saja, maka :
So + Sw = 1
5. PERMEABILITAS
Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu bilangan yang menunjukkan

kemampuan dari suatu batuan untuk mengalirkan fluida. Teori tersebut


dikembangkan oleh Henry Darcy. Darcy mengungkapkan bahwa kecepatan alir
melewati suatu media yang porous berbanding lurus dengan penurunan tekanan
per unit panjang, dan berbanding terbalik terhadap viskositas fluida yang
mengalir. Persamaan permeabilitas :

dimana :
V

= kecepatan aliran, cm/sec

= viskositas fluida yang mengalir, cp

dP/dL = penurunan tekanan per unit panjang, atm/cm


k

= permeabilitas, darcy

6. KOMPRESSIBILITAS
Menurut Geertsma, terdapat tiga macam kompressibilitas pada batuan
yaitu :
1. Kompressibilitas matriks batuan, yaitu fraksional perubahan volume dari
material padatan batuan (grain) terhadap satuan perubahan tekanan.
2. Kompressibilitas batuan keseluruhan, yaitu fraksional perubahan volume dari
volume batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
3. Kompressibilitas pori-pori batuan, yaitu fraksional perubahan volume poripori batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
Batuan yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami dua macam
tekanan, yaitu ;
1. Internal stress yang berasal dari desakan fluida yang terkandung di dalam
pori-pori batuan (tekanan hidrostatik fluida formasi)
2. External stress yang berasal dari pembebanan batuan yang ada di atasnya
(tekanan overburden)

10

BABIII
TEKNIKPEMBORAN

3.1HorizontalDrilling
Horizontaldrillingadalahsalahsatumetodeyangdigunakandalamproses
pengeboranpembuatansumurminyak.Metodehorizontaldrillingadalahmetode
dimana sumur pengeboran akan diubah arahnya dari arah vertikal menjadi
horizontalpadasuatukedalamanterntentu.Bagianhorizontaldarisumurberada
dikedalamanyangjauhdaripermukaan,makametodehorizontaldrillingjuga
memerlukanpengeboransecaravertikalsebelumnyauntukmencapaikedalaman
tersebut.Olehkarenaitu,metodehorizontaldrillingakanmembuatpolasepertin
hurufJdibawahtanah.

11

Metodehorizontaldrillingdigunakanuntukmengambilsumberenergidari
lapisan shalerock. Metodeinidapatmencapaiareabatuanyangjauhlebihluas
karenadapatmemanfaatkanseluruhbagianhorizontaldarisumursebagaijalan
masuk fluida minyak ataupun gas. Horizontal drilling juga dapat mengestrak
partikelpartikelfluidayangterperangkapdalambatuanyangmemilikitingkat
kerapatanyangbesarsepertilapisan shalerock.Jadimetodehorizontaldrilling
dapatmengambilenergyyanglebihbesardengansumuryanglebihsedikit.
Dalam pembuatan sumur horizontal terdapat beberapa tahap untuk
mencapaikeadaansecarahorizontal:
1. Bor secara vertikal sampai mecapai titik diatas lapisan yang dituju yaitu
lapisanshalerock(1000m3000m)
2. Bor mencapai titik kickoff, titik dimana sumur mulai membuat sudut dan
dibelokkankearahhorizontalmemasukilapisanshalerock
3. Bor secara horizontal pada lapisan shale rock sampai panjang yang
diinginkan.
Horizontaldrillingjugadinilailebihramahlingkungandanlebihdapat
menyesuaikandenganlingkungandarisumbershaleoilyangingindiambil.Hal
iniberkaitandenganrigdarisumurshaleoiltidakharusdibanguntepatdiatasdari
sumberkarenasumurpemborandapatdiarahkandaritempatlainmenujusumber
12

shale oil. Horizontal well juga bisa dipakai satu lobang di permukaan untuk
banyak cabang sumur, maka kerusakan yang ada di permukaan juga dapat di
minimalisir.

3.2.

PemasanganCasing
Proses casing adalah proses yang menjaga agar sumur pemboran tetap

terbukadanjugauntukmencegahpencemaranairtanah.Casingyangterbuatdari
logamdimasukkankedalamsumurbordanmemanjangsecaraverticalmaupun
horizontal untuk menjaga kelayakan sumur bor, dari ujung hingga ke ujung
sumurbor.Kemudiansemendipompakedalamsumurborhinggakeujungsteel
casingsampaikemudiansemenmenutupiseluruhpermukaanluarsteelcasing.
Prosescasingmemastikansumurproduksiterisolasidarizonaairbersih.Halini

13

memastikanbahwaselamamasaproduksisumur,hidrokarbonterisolasisehingga
zonaairbersihterjaga.
Adapunfungsilaindaricasingyakni:
1. Mencegahkeruntuhanpadaformasipipadanmencegahterbentuknyagua
padasaluran.
2. Menyediakan fondasi yang kuat di bagian pipa dekat permukaan agar
fluidapemboranyangmassajenisnyabesardapatdigunakan.
3. Menutupzonabertekanantinggidaripermukaantanahuntukmenghindari
blowout.
4. Mencegahagarfluidatidakkemanamanadanmencegahagarfluidatidak
terkontaminasi.
5. Membuatsaluransumurlebihmudahuntukdiinstalasiperalatanproduksi.
Karenadalamhalpengeboranyangpalingdiutamakanadalahkeamanan,
proses casing menjadi proses yang paling krusial, karena pada intinya casing
merupakanprosesuntukmenjagakeamanandankelayakansumurbor.Halyang
perludiperhatikandalampemboranyakni:

Sumurharusdidesainuntukmelindungiairtanah,terutamadesaindari

casingbesertapenempatannya.
Sumurharusdibordenganhatihatiagarfluidatidakmenggangguformasi

pipa.
Sumur bor harus dikondisikan agar bersih dari kontaminan sebelum

pemasangancasing.
Casingharusdipasangsecarabertahap,dengancasingyangdiameternya

semakinberkurangketikasemakinmasukkedalambumi.
Casingyangterbuatdarisemenharusbenarbenarmenutuppermukaan

dalamsumur.Semenharusmengisiannulusdarisurfacecasing.
Kualitas semenharusdiujisebelumnyadenganujitekananagarsemen
yang digunakan dapat terjamin saat menghadapi tekanan dahsyat dari

fluidapengeboran.
Aliranharusterisolasidaribatuanberporilainnyauntukmencegahaliran
silangsetelahsumurditinggalkan.

14

Berikutadalahkonstruksishalewell.

Hydraulicfracturingadalahteknikstimulasisumuryangmemecahbatuan
menggunakancairan.Prosesnyamelibatkaninjeksicairanbertekanantinggiyang
terbuatdarisebagianbesarair,lalumengandungpasiratauproppantslainnyake
dalamsumurboruntukmenghasilkanretakandibatuanyangmengandungnatural
gas,petroleum,danatauhidrokarbonlainnya.Saattekananhydraulicdihilangkan
dari sumur, celahcelah yang dihasilkan ditahan agar selalu terbuka oleh
proppantsyangterkadangadalahpasirataualuminiumoksidasehingganatural
gasatauhidrokarbonlainnyaakanmudahterbawakesumur.
Hydraulicfracturingsangatkontroversialdiberbagainegara.Negarayang
menjalankannyaberalasanbahwakeuntunganekonomilebihbesarakibatlebih
terjamahnya hidrokarbon dengan hydraulic fracturing. Namun, yang kontra
mengatakanbahwahydraulicfracturingmempunyaipotensialyangbesardalam
mencemarilingkungan.Halinimelibatkanresikopencemarantanahdanairtanah,
15

sertapencemaranudaradansuara.Bahkanbeberapaberpendapatbahwahydraulic
fracturingdapatmemicuterjadinyagempabumi.
Karena alasanalasan tersebut, hydraulic fracturing berada dalam
pengawasan international.Beberapanegara bahkanmelarang praktik hydraulic
fracturing meskipun hal tersebut sangat menggiurkan di bidang ekonomi.
HydraulicfracturingyangamanadalahalasanterkuatmengapaAmerikaSerikat
saat ini mengalami revolusi energi. Fracking membuat Amerikat Serikat
mengambil minyak dan gas yang sebelumnya tersimpan di dalam shale dan
batuan rapat lainnya. 95% sumur natural gas yang akan dibor menggunakan
metode hydraulic fracturing. Hydraulic fracturing juga digunakan untuk
menstimulasiproduksibarudarisumuryanglama.Karenashaledanfracking,
AmerikaSerikatmenjadi salahsatuthe worlds leading oilproducer ditahun
2015.Untuknaturalgas,AmerikaSerikatmenjadiprodusenterbesardiduniasaat
ini.U.SEnergyInformationAdministration(EIA)memperkirakantotalproduksi
gas Amerika Serikat dari tahun 2012 sampai tahun 2040 akan meningkat
sebanyak 56 persen. Dapat disimpulkan, fracking adalah mesin bagi Amerika
Serikatdalamrevolusienerginya.
Berikutadalahgambaranmengenaihydraulicfracturing.

16

BAB IV
METODE PRODUKSI

17

4.1 Produksi Sumur Shale Oil


Shale oil termasuk ke dalam kategori minyak bumi non-konvensional, dimana
cara penambangannya tidak menggunakan cara sebagaimana pengeboran minyak bumi
konvensional (pengeboran langsung ke dalam oil reservoir, dan mengeluarkannya dengan
memanfaatkan tekanan alami dari oil reservoir maupun pumping). Posisi shale oill yang
terjebak di lapisan batuan yang memiliki permeabilitas rendah menyebabkan kesulitan
tersendiri untuk mengeluarkan minyak tersebut ke permukaan.
Di dalam teknologi penambangan minyak bumi non-konvensional dikenal istilah
fracking. Fracking adalah kependekan dari hydraulic fracturing, yakni suatu proses
dimana campuran air, pasir, dan cairan kimia tertentu diinjeksikan dengan tekanan sangat
tinggi ke dalam tanah (dimana shale oil berada), untuk memecahkan lapisan batuan dan

melepaskan minyak dan gas yang terjebak di dalamnya.

18

4.2 Ilustrasi perbedaan Fracking dan Pengeboran Produksi Minyak Konvensional.


Fracking dilakukan dengan cara melakukan pengeboran ke dalam lapisan lapisan
yang kaya akan shale oil (lapisan oil rich shale). Kedalaman lapisan oil rich shale ini bisa
mencapai hingga 5000 feet (1525 meter). Sumur bor dilapisi dengan steel casing untuk
mencegah kontaminasi ke dalam air tanah (groundwater). Ketika pengeboran sudah
mencapai lapisan oil rich shale, pengeboran akan dibelokkan ke arah horizontal
sepanjang kurang lebih 1 mile (1600 meter).
Selanjutnya, semacam 'perforated gun' yang dilengkapi dengan bahan peledak
dimasukkan ke dalam dasar sumur bor yang ketika diledakkan akan membuat retakanretakan kecil dalam lapisan oil rich shale. Kemudian fluida campuran air-pasir-bahan
kimia diinjeksikan ke dalam sumur bor dengan tekanan yang sangat tinggi. Tekanan
tinggi tersebut akan memperbesar retakan, dan pasir akan menahan retakan tersebut tetap
terbuka lebar. Bahan kimia yang diinjeksikan akan membantu mengeluarkan minyak
(ataupun gas) dari lapisan oil rich shale tersebut.
Injeksi fracking fluid yang mengandung banyak mengandung bahan kimia ini
pada dasarnya akan membuat pori atau lubang buatan menjadi semakin membesar dan
bercabang. Injeksi kemudian diikuti dengan penarikan atau pemompaan kembali fracking
fluid tersebut ke atas permukaan. Fracking fluid yang diangkat ke permukaan kembali ini
sering disebut dengan produced water atau flowback water. Produced water merupakan
limbah cair dari proses eksplorasi dengan teknik fracking. Limbah cair sebenarnya sangat
berbahaya karena kandungan berbagai bahan kimia yang dimilikinya. Limbah cair ini
kemudian ditaruh atau disimpan dalam suatu pit dan kemudian dibiarkan terevaporasi
dengan dibantu evaporation sprayers. Pada prakteknya, penarikan kembali fracking fluid
ke permukaan hanya berhasil mengembalikan 25% sampai 50% dari volume yang
diinjeksikan sehingga dapat disimpulkan bahwa sisa fracking fluid yang tidak dapat direcovery masih berada di dalam shale.
Setelah air dan bahan kimia yang telah diinjeksikan ke dalam sumur bor akan
dipompa kembali ke permukaan untuk selanjutnya dibuang atau diolah lebih lanjut maka
barulah minyak dan gas yang telah 'terbebas' dari kemudian akan ikut mengalir ke
permukaan yang selanjutnya akan dialirkan melalui pipeline untuk pengolahan lebih
19

lanjut.
Teknologi fracking bukanlah merupakan teknologi baru. Beberapa perusahaan
telah menggunakan teknologi ini untuk mengekstrak minyak dan gas dari formasi batuan
yang sukar dieksploitasi. Halliburton pertamakali menggunakan teknologi fracking di
tahun 1949 untuk meningkatkan kapasitas aliran gas dari sumur.
Meskipun demikian, teknologi fracking ini tidak populer dikarenakan biaya
investasi-nya yang sangat tinggi. Pengeboran sumur tight oil dapat menelan biaya hingga
7-10 juta dollar AS per sumur (sebagai perbandingan, pengeboran minyak konvensional
membutuhkan biaya rata-rata sekitar 4 juta dollar AS). Biaya yang sedemikian besar
disebabkan oleh karakteristik dari tight oil tersebut. Dalam pengeboran minyak
konvensional, oil reservoir memiliki tekanan alami yang memudahkan minyak diangkat
ke permukaan tanah secara kontinyu dengan sendirinya tanpa ada metode tambahan.
Pumping, dan atau metode lain (injeksi bahan kimia, dsb.) hanya akan diperlukan jika
tekanan alami sudah berkurang dan tidak cukup kuat untuk mengangkat minyak ke
permukaan tanah.
Proses fracking memerlukan injeksi tekanan secara berulang-ulang untuk dapat
memecahkan lapisan batuan dan melepaskan tight oil. Proses injeksi harus dilakukan
berulang-ulang karena tight oil tidak membentuk suatu reservoir. Semakin banyak
repetisi, maka akan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi tight
oil.
Material yang digunakan untuk melakukan injeksi (pasir, air, bahan kimia, dsb.)
juga diperlukan dalam jumlah besar. Selain itu, faktor community impact, seperti
kerusakan lingkungan & prasarana akibat aktivitas pengeboran, hingga environmental
risk seperti terlepasnya beberapa zat kimia berbahaya dari dalam tanah ke udara bebas
juga memiliki peran besar dalam memperbesar biaya keseluruhan untuk melakukan
proses fracking. Beberapa zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan yang biasanya
digunakan dalam proses fracking adalah sebagai berikut.
Tipe Zat Kimia
Proppant

Tujuan Penggunaan
Membuka retakan atau pori

Contoh dari Bahan Kimia


Pasir [Sintered bauxite;

buatan dalam shale yang

zirconium oxide; ceramic

dibuat perforated device agar

beads]

20

aliran gas mengalir bebas ke


dalam sumur
Pembersihan setiap lubanglubang fissures dan daerah
Asam

interval lubang di formasi


shale dan meningkatkan akses

HCl, 3% to 28% atau muriatic


acid

dalam lubang sampai ke sumur


gas untuk stimulasi aliran
Mengurangi viskositas
Breaker

fracking fluid, memudahkan


pelepasan proppant dan untuk

Peroxydisulfates

meningkatkan recovery
Menghambat pertumbuhan
mikroba yang dapat
Biocide

memproduksi gas H2S dalam Gluteraldehyde; 2-Bromo-2sumur agar gas bumi tidak

nitro-1,2- propanediol

terkontaminasi dan agar tidak


menghambat laju gas
Mengatur pH agar aditif lain
pH adjusting agent / buffer

dapat bekerja dengan optimal


sepeti crosslinker
Menghindari swelling dari
tanah liat agar tidak

Clay stabilizer

Natrium atau kalium karbonat;


Asam asetat

Garam-garam (e.g., tetramethyl

mengahalangi pori-pori buatan ammonium chloride); Kalium


yang dapat mengurangi

klorida

permeabilitas gas
Mengurangi tingkat korosifitas
dari fracking fluid agar casing
Corrosion inhibitor

dan peralatan yang membawa


fracking fluid tidak mudah

Crosslinker

korosi
Pembawa agen yang

Metanol; ammonium bisulfate


untuk Oxygen Scavengers

Kalium hidroksida; Garam-

digunakan untuk peningkatkan garam borate


21

viskositas agar dapat


meningkatkan jumlah proppant
dalam fracking fluid
Memudahkan fracking fluid
Friction reducer

untuk mengalir dan ditekan


tanpa mengalami banyak
gesekan
Meningkatkan viskositas

Gelling agent

fracing fluid untuk

Sodium acrylateacrylamide
copolymer; polyacrylamide
(PAM); petroleum distillates

Guar gum; petroleum distillate

peningkatan jumlah proppant


Menghindari pengendapan
Iron control

senyawa karbonat dan sulfat

Ammonium chloride; ethylene

yang dapat memblok aliran gas glycol; polyacrylate


dalam sumur
Aditif yang larut dalam
minyak, air dan senyawa-

Pelarut

senyawa asam dalam fracking


fluid untuk mengatur tegangan

Beberapa hidrokarbon aromatik

permukaan dan mengontrol


tingkat emulsi
Mengurangi tegangan
Surfaktan

permukaan fracking fluid agar


meningkatkan recovery

Metanol; isopropanol;
ethoxylated alcohol

22

BAB V
SIMPULANDANREKOMENDASI

5.1Simpulan

1. Reservoirshaleoilmempunyaipermeabilitasyangrendahsehnggadibutuhkan
suatuteknologiuntukmengambilshaleoiltersebut.

2. TeknikPengeboranyangsesuaidenganmenggunakanhorizontaldrillingdan
hydrolicfracturing

3. Metodeyangpalingtepatuntukmenjagalajuproduksishaleoildenganmetode
hydrolicfracturing

23

5.2Rekomendasi
Berdasarkan penjelasan di atas, pengembang industri shale oil harus
melakukanpengembangansecarahatihatikarenaterdapatresikoyaitugasmetana
dari reservoir dapat bercampur dengan zona aquifer air. Hal ini menyebabkan
pencemaransumberairdanjugakebocorangasbumi.

DAFTAR PUSTAKA

Canadian Society for Unconventional Resources. Understanding Tight Oil.Canada : 2015.


CSRU.
http://basripetroleum.blogspot.co.id/2011/02/karakteristik-batuan-reservoir.html
http://gamaoilgas.com/shale-gas-hydraulic-fracturing-and-generals/
http://geology.com/rocks/shale.shtml
24

https://en.wikipedia.org/wiki/Tight_oil
https://en.wikipedia.org/wiki/Shale_oil
http://geology.com/usgs/oil-shale/

25

Anda mungkin juga menyukai