Laporan PRD Shale Oil
Laporan PRD Shale Oil
Untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Rekayasa dan Design (PRD)
Oleh :
Budi Prayoga (16415205)
Mahendra Dwi Syaifullah (16415209)
Ronaldo Hamonangan Tua (16415213)
Adrian Bonaventura (16415217)
Andrean F. (16415221)
Indyra Prameswari (16415225)
Naura Tsabita Fajar (16415229)
BABI
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Duniatelahmenggantunganpemenuhanenergidariprodusiminyakbumi
dan menciptaan ketergantung akan bahan bakar fosil tersebut sebagai sumber
energi transportasi. Semakin menurunya produksi minyak setiap harinya
(khususnya produksi minyak konvensional) memicu pencarian sumber minyak
yang baru yaitu shale oil. Minyak konvensional diibaratkan sebaga buah yang
menggantung rendah pada sebuah pohon sehingga untuk mengambilnya
menggunakan metode yang relatif sederhana. Akan tetapi minyak konvensional
yangdihasilkantidakcukupbanyakkarenahanyamencakupbagianbawahdari
sebuahpohon.Sedangkanshaleoildianalogikansebagaibuahyangmenggantung
di bagian atas dengan jumlah yang cukup banyak. Konsekuensinya dibutuhkan
sebuah teknologi yang cukup canggih seperti horizontal drilling dan hydrolic
fracturing.
Jenisminyakyangdihasilkandarilapisanshaletersebuttidakjauhberbeda
denganminyakkonvensionalbiasanya.Shaleoildigolongkansebagaimediumto
lightoilkarenamempunyaidensitasyangcukupkecildibandingkandenganheavy
oil. Kualitas dari shale oil cukup bagus, tetapi pada umumnya ditemukan pada
batuan yang mempunyai porositas dan permeabilitas rendah. Shale oil tidak
memerlukanprosesrefiningyangcukuppanjangkarenakualitasnyayangrelatif
baik. Fasilitas produksi shale oil juga tidak membutuhkan banyak fasilitas
permukaansehinggamengurangidampaklingkungandisekitarnya.
Cadangan shale oil di dunia cukup besar salah satunya terdapat pada
WesternCanadiansSedimentaryBasin.Industrimigasterusmelakukanexplorasi
dan pengembangan shale oil. Amerika Serikat yang dulunya negara importir
minyak, sekarang berubah menjadi negara exportir minyak dengan majunya
teknologiyangmerekamilikipadabidangshaleoil.Sebenernyaindonesiajuga
memilikicandanganshaleoilinisekitar8jutabarel.Halinimenjaditantangan
2
besarbaginegarakitauntukmengembangkanshaleoilgunapemenuhanenergidi
masa depan. Oleh karena itu, pada laporan kali ini akan di bahas mengenai
reservoir,pemborandanproduksidarishaleoil.
1.2 Tujuan
1.3Pendekatan
1.3.1Solusi
Kecilnya porositas dan permeabiitas reservoir shale oil menjadi masalah
tersendiribagiparaengineerperminyaan.Dibutuhkansuatuterobosansolusiuntuk
membuatminyakyangmelekatpadabatuanrservoirmenjadimengalirpadapipe
well. Munculnya teknologi horizontal drilling yaitu mengebor reservoir secara
horizontal,kemudianmenanmbahkansebuatbahancampuranpair,airdanbahan
kimialainnyakedalam sumur. Pemberian tekanan hidrolik membuatcampuran
tersebut menekan batuan reservoir sehingga terjadi retakan. Campuran tersebut
akanmengisiretakantersebutdanmembantuminyakmengalirpadapipewell
1.3.2PengertianShaleOil
Shaleoilataukerogenshaleadalahminyakyangtidakkonvensionalyang
didapatkan dari celah celah dalam pecahan batuan sedimen organik yang
mengandungkerogen.
1.3.3PerbedaanantaraShaleOildenganMinyakKonvensional
Shale oil berbeda dengan minyak konvensional seperti crude oil karena
proses ekstraksinya jauh lebih susah dan terkadang biaya produsinya pun lebih
mahal.Inidikarenakanpipahorizontaldanvertikaldarisumuryangdibutuhkan
3
untuksampaikeoilshalejugaprosesdrillingyangharusmelewatitargetdeposit.
Sementara hanya dibutuhkan pipa vertikal untuk dapat mengekstraksi minyak
konvensional.Oksigendidalamshaleoiljugalebihbanyakdariminyakminyak
konvensional lainnya sehingga membentuk radikal bebas yang dapat merusak.
Perbedaandiantarashaleoildancrudeoillainnyaadalahbahwashaleoilmemiliki
fluiditaslebihrendahdaripadacrudeoilsehingga dapatdituangpadatemperatur
24sampai25derajatcelcius(crudeoildapatdituangpadatemperaturantara60
dan30derajatcelcius).
BABII
ANALISISRESERVOIRSHALEOIL
2.1DefinisiReservoirShaleOil
2.2KarakteristikLapisanShale
1. Lapisan atau batuan shale memiliki permukaan vertikal khas coklat gelap atau
warna hitam (kadang-kadang hijau gelap), abu-abu gelap, dengan permukaan
lateral yang halus dan tidak teratur (sejajar dengan arah pengendapan).
2. Memiliki porositas dan permeabilitas yang reatif rendah
3. Kaya akan kandungan hidroarbon dan lempung
atau
dimana : Vp
Vb
Vg
= porositas batuan
dimana ;
so
sw
wo
qwo
positif (q < 90o), yang berarti batuan bersifat water wet, sedangkan bila air tidak
membasahi zat padat maka tegangan adhesinya negative (q > 90 o), berarti batuan
bersifat oil wet.
Pada umumnya, reservoir bersifat water wet, sehingga air cenderung untuk
melekat pada permukaan batuan, sedangkan minyak akan terletak diantara fasa
air.
3. TEKANAN KAPILER
Tekanan kapiler (pc) didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang ada
antara permukaan dua fluida yang tidak tercampur (cairan-cairan atau cairan-gas)
sebagai akibat dari terjadinya pertemuan permukaan yang memisahkan mereka.
Perbedaan tekanan dua fluida ini adalah perbedaan tekanan antara fluida non
wetting fasa (Pnw) dengan fluida wetting fasa (Pw) atau :
Pc = Pnw - Pw
Di reservoir biasanya air sebagai fasa yang membasahi (wetting fasa),
sedangkan minyak dan gas sebagai non-wetting fasa atau tidak membasahi.
Tekanan kapiler dalam batuan berpori tergantung pada ukuran pori-pori dan
macam fluidanya. Secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam hubungan :
dimana :
Pc
= tekanan kapiler
= tegangan permukaan antara dua fluida
= percepatan gravitasi
= tinggi kolom
Tekanan kapiler mempunyai pengaruh yang penting dalam reservoir
dimana :
V
= permeabilitas, darcy
6. KOMPRESSIBILITAS
Menurut Geertsma, terdapat tiga macam kompressibilitas pada batuan
yaitu :
1. Kompressibilitas matriks batuan, yaitu fraksional perubahan volume dari
material padatan batuan (grain) terhadap satuan perubahan tekanan.
2. Kompressibilitas batuan keseluruhan, yaitu fraksional perubahan volume dari
volume batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
3. Kompressibilitas pori-pori batuan, yaitu fraksional perubahan volume poripori batuan terhadap satuan perubahan tekanan.
Batuan yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami dua macam
tekanan, yaitu ;
1. Internal stress yang berasal dari desakan fluida yang terkandung di dalam
pori-pori batuan (tekanan hidrostatik fluida formasi)
2. External stress yang berasal dari pembebanan batuan yang ada di atasnya
(tekanan overburden)
10
BABIII
TEKNIKPEMBORAN
3.1HorizontalDrilling
Horizontaldrillingadalahsalahsatumetodeyangdigunakandalamproses
pengeboranpembuatansumurminyak.Metodehorizontaldrillingadalahmetode
dimana sumur pengeboran akan diubah arahnya dari arah vertikal menjadi
horizontalpadasuatukedalamanterntentu.Bagianhorizontaldarisumurberada
dikedalamanyangjauhdaripermukaan,makametodehorizontaldrillingjuga
memerlukanpengeboransecaravertikalsebelumnyauntukmencapaikedalaman
tersebut.Olehkarenaitu,metodehorizontaldrillingakanmembuatpolasepertin
hurufJdibawahtanah.
11
Metodehorizontaldrillingdigunakanuntukmengambilsumberenergidari
lapisan shalerock. Metodeinidapatmencapaiareabatuanyangjauhlebihluas
karenadapatmemanfaatkanseluruhbagianhorizontaldarisumursebagaijalan
masuk fluida minyak ataupun gas. Horizontal drilling juga dapat mengestrak
partikelpartikelfluidayangterperangkapdalambatuanyangmemilikitingkat
kerapatanyangbesarsepertilapisan shalerock.Jadimetodehorizontaldrilling
dapatmengambilenergyyanglebihbesardengansumuryanglebihsedikit.
Dalam pembuatan sumur horizontal terdapat beberapa tahap untuk
mencapaikeadaansecarahorizontal:
1. Bor secara vertikal sampai mecapai titik diatas lapisan yang dituju yaitu
lapisanshalerock(1000m3000m)
2. Bor mencapai titik kickoff, titik dimana sumur mulai membuat sudut dan
dibelokkankearahhorizontalmemasukilapisanshalerock
3. Bor secara horizontal pada lapisan shale rock sampai panjang yang
diinginkan.
Horizontaldrillingjugadinilailebihramahlingkungandanlebihdapat
menyesuaikandenganlingkungandarisumbershaleoilyangingindiambil.Hal
iniberkaitandenganrigdarisumurshaleoiltidakharusdibanguntepatdiatasdari
sumberkarenasumurpemborandapatdiarahkandaritempatlainmenujusumber
12
shale oil. Horizontal well juga bisa dipakai satu lobang di permukaan untuk
banyak cabang sumur, maka kerusakan yang ada di permukaan juga dapat di
minimalisir.
3.2.
PemasanganCasing
Proses casing adalah proses yang menjaga agar sumur pemboran tetap
terbukadanjugauntukmencegahpencemaranairtanah.Casingyangterbuatdari
logamdimasukkankedalamsumurbordanmemanjangsecaraverticalmaupun
horizontal untuk menjaga kelayakan sumur bor, dari ujung hingga ke ujung
sumurbor.Kemudiansemendipompakedalamsumurborhinggakeujungsteel
casingsampaikemudiansemenmenutupiseluruhpermukaanluarsteelcasing.
Prosescasingmemastikansumurproduksiterisolasidarizonaairbersih.Halini
13
memastikanbahwaselamamasaproduksisumur,hidrokarbonterisolasisehingga
zonaairbersihterjaga.
Adapunfungsilaindaricasingyakni:
1. Mencegahkeruntuhanpadaformasipipadanmencegahterbentuknyagua
padasaluran.
2. Menyediakan fondasi yang kuat di bagian pipa dekat permukaan agar
fluidapemboranyangmassajenisnyabesardapatdigunakan.
3. Menutupzonabertekanantinggidaripermukaantanahuntukmenghindari
blowout.
4. Mencegahagarfluidatidakkemanamanadanmencegahagarfluidatidak
terkontaminasi.
5. Membuatsaluransumurlebihmudahuntukdiinstalasiperalatanproduksi.
Karenadalamhalpengeboranyangpalingdiutamakanadalahkeamanan,
proses casing menjadi proses yang paling krusial, karena pada intinya casing
merupakanprosesuntukmenjagakeamanandankelayakansumurbor.Halyang
perludiperhatikandalampemboranyakni:
Sumurharusdidesainuntukmelindungiairtanah,terutamadesaindari
casingbesertapenempatannya.
Sumurharusdibordenganhatihatiagarfluidatidakmenggangguformasi
pipa.
Sumur bor harus dikondisikan agar bersih dari kontaminan sebelum
pemasangancasing.
Casingharusdipasangsecarabertahap,dengancasingyangdiameternya
semakinberkurangketikasemakinmasukkedalambumi.
Casingyangterbuatdarisemenharusbenarbenarmenutuppermukaan
dalamsumur.Semenharusmengisiannulusdarisurfacecasing.
Kualitas semenharusdiujisebelumnyadenganujitekananagarsemen
yang digunakan dapat terjamin saat menghadapi tekanan dahsyat dari
fluidapengeboran.
Aliranharusterisolasidaribatuanberporilainnyauntukmencegahaliran
silangsetelahsumurditinggalkan.
14
Berikutadalahkonstruksishalewell.
Hydraulicfracturingadalahteknikstimulasisumuryangmemecahbatuan
menggunakancairan.Prosesnyamelibatkaninjeksicairanbertekanantinggiyang
terbuatdarisebagianbesarair,lalumengandungpasiratauproppantslainnyake
dalamsumurboruntukmenghasilkanretakandibatuanyangmengandungnatural
gas,petroleum,danatauhidrokarbonlainnya.Saattekananhydraulicdihilangkan
dari sumur, celahcelah yang dihasilkan ditahan agar selalu terbuka oleh
proppantsyangterkadangadalahpasirataualuminiumoksidasehingganatural
gasatauhidrokarbonlainnyaakanmudahterbawakesumur.
Hydraulicfracturingsangatkontroversialdiberbagainegara.Negarayang
menjalankannyaberalasanbahwakeuntunganekonomilebihbesarakibatlebih
terjamahnya hidrokarbon dengan hydraulic fracturing. Namun, yang kontra
mengatakanbahwahydraulicfracturingmempunyaipotensialyangbesardalam
mencemarilingkungan.Halinimelibatkanresikopencemarantanahdanairtanah,
15
sertapencemaranudaradansuara.Bahkanbeberapaberpendapatbahwahydraulic
fracturingdapatmemicuterjadinyagempabumi.
Karena alasanalasan tersebut, hydraulic fracturing berada dalam
pengawasan international.Beberapanegara bahkanmelarang praktik hydraulic
fracturing meskipun hal tersebut sangat menggiurkan di bidang ekonomi.
HydraulicfracturingyangamanadalahalasanterkuatmengapaAmerikaSerikat
saat ini mengalami revolusi energi. Fracking membuat Amerikat Serikat
mengambil minyak dan gas yang sebelumnya tersimpan di dalam shale dan
batuan rapat lainnya. 95% sumur natural gas yang akan dibor menggunakan
metode hydraulic fracturing. Hydraulic fracturing juga digunakan untuk
menstimulasiproduksibarudarisumuryanglama.Karenashaledanfracking,
AmerikaSerikatmenjadi salahsatuthe worlds leading oilproducer ditahun
2015.Untuknaturalgas,AmerikaSerikatmenjadiprodusenterbesardiduniasaat
ini.U.SEnergyInformationAdministration(EIA)memperkirakantotalproduksi
gas Amerika Serikat dari tahun 2012 sampai tahun 2040 akan meningkat
sebanyak 56 persen. Dapat disimpulkan, fracking adalah mesin bagi Amerika
Serikatdalamrevolusienerginya.
Berikutadalahgambaranmengenaihydraulicfracturing.
16
BAB IV
METODE PRODUKSI
17
18
lanjut.
Teknologi fracking bukanlah merupakan teknologi baru. Beberapa perusahaan
telah menggunakan teknologi ini untuk mengekstrak minyak dan gas dari formasi batuan
yang sukar dieksploitasi. Halliburton pertamakali menggunakan teknologi fracking di
tahun 1949 untuk meningkatkan kapasitas aliran gas dari sumur.
Meskipun demikian, teknologi fracking ini tidak populer dikarenakan biaya
investasi-nya yang sangat tinggi. Pengeboran sumur tight oil dapat menelan biaya hingga
7-10 juta dollar AS per sumur (sebagai perbandingan, pengeboran minyak konvensional
membutuhkan biaya rata-rata sekitar 4 juta dollar AS). Biaya yang sedemikian besar
disebabkan oleh karakteristik dari tight oil tersebut. Dalam pengeboran minyak
konvensional, oil reservoir memiliki tekanan alami yang memudahkan minyak diangkat
ke permukaan tanah secara kontinyu dengan sendirinya tanpa ada metode tambahan.
Pumping, dan atau metode lain (injeksi bahan kimia, dsb.) hanya akan diperlukan jika
tekanan alami sudah berkurang dan tidak cukup kuat untuk mengangkat minyak ke
permukaan tanah.
Proses fracking memerlukan injeksi tekanan secara berulang-ulang untuk dapat
memecahkan lapisan batuan dan melepaskan tight oil. Proses injeksi harus dilakukan
berulang-ulang karena tight oil tidak membentuk suatu reservoir. Semakin banyak
repetisi, maka akan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi tight
oil.
Material yang digunakan untuk melakukan injeksi (pasir, air, bahan kimia, dsb.)
juga diperlukan dalam jumlah besar. Selain itu, faktor community impact, seperti
kerusakan lingkungan & prasarana akibat aktivitas pengeboran, hingga environmental
risk seperti terlepasnya beberapa zat kimia berbahaya dari dalam tanah ke udara bebas
juga memiliki peran besar dalam memperbesar biaya keseluruhan untuk melakukan
proses fracking. Beberapa zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan yang biasanya
digunakan dalam proses fracking adalah sebagai berikut.
Tipe Zat Kimia
Proppant
Tujuan Penggunaan
Membuka retakan atau pori
beads]
20
Peroxydisulfates
meningkatkan recovery
Menghambat pertumbuhan
mikroba yang dapat
Biocide
memproduksi gas H2S dalam Gluteraldehyde; 2-Bromo-2sumur agar gas bumi tidak
nitro-1,2- propanediol
Clay stabilizer
klorida
permeabilitas gas
Mengurangi tingkat korosifitas
dari fracking fluid agar casing
Corrosion inhibitor
Crosslinker
korosi
Pembawa agen yang
Gelling agent
Sodium acrylateacrylamide
copolymer; polyacrylamide
(PAM); petroleum distillates
Pelarut
Metanol; isopropanol;
ethoxylated alcohol
22
BAB V
SIMPULANDANREKOMENDASI
5.1Simpulan
1. Reservoirshaleoilmempunyaipermeabilitasyangrendahsehnggadibutuhkan
suatuteknologiuntukmengambilshaleoiltersebut.
2. TeknikPengeboranyangsesuaidenganmenggunakanhorizontaldrillingdan
hydrolicfracturing
3. Metodeyangpalingtepatuntukmenjagalajuproduksishaleoildenganmetode
hydrolicfracturing
23
5.2Rekomendasi
Berdasarkan penjelasan di atas, pengembang industri shale oil harus
melakukanpengembangansecarahatihatikarenaterdapatresikoyaitugasmetana
dari reservoir dapat bercampur dengan zona aquifer air. Hal ini menyebabkan
pencemaransumberairdanjugakebocorangasbumi.
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Tight_oil
https://en.wikipedia.org/wiki/Shale_oil
http://geology.com/usgs/oil-shale/
25