Osteo Chon Drom A
Osteo Chon Drom A
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tumor merupakan massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan
berlebihan dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan
tetap tumbuh dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang
menimbulkan perubahan tersebut berhenti. Ada beberapa tipe neoplasma yang
dapat timbul pada jaringan tulang
Insiden neoplasma tulang lebih jarang bila dibandingkan dengan
neoplasma jaringan lunak. Neoplasma dapat dikatakan ganas apabila memiliko
kemampuan untuk mengadakan sebaran ke tempat atau organ lain. Neoplasma
tulang primer merupakan neoplasma yang berasal dari sel yang membentuk
jatingan tulang sendiri, dikatakan sekunder apabila merupakan anak sebar dari
organ lain
Tumor tulang merupakan kasus yang jarang dijumpai. Menurut WHO
2002 insiden tumor ganas primer pada tulang hanya 0,2% dari seluruh tumor
pada manusia. Di Indonesia sendiri menurut data Badan Registrasi Kanker
(BRK) tahun 2003 didapatkan 257 kasus tumor ganas di tulang, 196 di
antaranya adalah tumor primer. Insiden tumor ganas tulang di Indonesia
adalah 1,6% dari seluruh jenis tumor ganas di tubuh manusia. Data ini
menunjukkan insiden yang lebih tinggi dari data WHO. Di laboratorium
Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar Malang didapatkan
kecenderungan insiden tumor tulang yang terus meningkat setiap tahunnya.
Pada tahun 2005 didapatkan 12 kasus tumor tulang jinak dan ganas yang
diperiksa histopatologi. Pada tahun 2006 jumlah kasusnya meningkat menjadi
16 dan pada tahun 2007 meningkat lagi menjadi 17 kasus.2
Tumor tulang ganas primer sering mengenai anakanak dan remaja pada usia
dua dekade pertama dari kehidupan dan sangat bervariasi dalam gambaran
makroskopik, mikroskopik dan perilaku klinisnya.Variasi ini menimbulkan
banyak masalah diagnosa dan terapi baik bagi dokter maupun bagi pasien.
Masalah diagnosa yang dihadapi dokter ahli bedah orthopedi adalah kesulitan
dalam mendiagnosa dini tumor tulang karena gambaran klinisnya yang tidak
1
spesifik.
Seringkali
pasien
hanya
mengeluhkan
nyeri
yang
salah
diinterpretasikan sebagai nyeri arthritis atau nyeri paska trauma. Bagi dokter
spesialis radiologi tumor tulang tertentu juga sering menimbulkan salah
interpretasi dan didiagnosa sebagai lesi tulang karena keradangan seperti
osteomyelitis. Tumor tulang juga sering menimbulkan masalah bagi dokter
spesialis patologi anatomi karena memiliki variasi gambaran histopatologi
yang luas dan gambaran tumor tulang yang satu sering memiliki kemiripan
dengan jenis tumor yang lain sehingga sulit untuk didiagnosa.
Diagnosa tumor tulang tidak bisa ditegakkan hanya dari pemeriksaan
klinis atau radiologis saja sehingga perlu dilakukan prosedur tripple diagnostic
yang terdiri dari pemeriksaan klinis, pemeriksaan radiologis kemudian diikuti
pemeriksaan patologi dengan mengambil contoh sel atau jaringan dari tumor.
Selanjutnya hasil diagnosa ketiga pemeriksaan tersebut dikorelasikan untuk
mendapatkan diagnosa tumor tulang yang akurat.
Oleh sebab itu penting kita sebagai dokter muda untuk mengetahui
tentang osteochonroma agar dapat mengetahui apa yang harus dilakukan
ketika bertemu dengan pasien yang menyerupai tumor tulang khususnya
osteochoroma dan cepat mendapatkan penanganan dibagian spesialistik.
1.2 Tujuan
Berdasarkan tujuan diatas maka dapat disimpulkan tujuan pembuatan referat
ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk dapat mengetahui mengenai tulang mulai dari anatominya,
perkembangan tulang, histologi, hingga perkembangan tulang
b. Untuk dapat mengetahui mengenai salah satu tumor tulang yaitu
osteochondroma mulai dari definisi, etiologi, epidemiologi, patofiologi,
gambaran
klinik,
diagnostik,
penatalaksanaan,
prognosis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
komplikasi
hingga
2.1 Tulang
Anatomi tulang
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai 5 fungsi
utama, yaitu :4
1. Membentuk rangka badan
2. Sebagai tempat melekat otot
3. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alatalat dalam, seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung dan paruparu
4. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfor, magnesium, dan garam
5. Sebagai organ yang berfungsi sebagai jaringan hematopoetik untuk
memproduksi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan trombosit
Tulang dalam garis besarnya dibagi atas : 4
Tulang pipih, antara lain tulang iga, tulang skapula, tulang pelvis
Histologi
Tulang terdiri atas bagian kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan
bagian dalam yang bersifat spongiosa berbentuk trabekular dan di luarnya
dilapisi oleh periosteum. Berdasarkan histologisnya maka dikenal:
Tulang imatur (non-lamellar bone, woven bone, fiber bone), tulang ini
pertma-tama terbentuk dari osifikasi endokondral pada perkembangan
embrional dan kemudian secara perlahan-lahan menjadi tulang yang
matur dan pada umur 1 tahun tulang imatur tidak terlihat lagi. Tulang
imatur ini mengandung jaringan kolagen dengan substansi semen dan
mineral yang lebih sedikit dibandingkan dengan tulang matur.
Osteoblast merupakan salah satu jenis sel hasil diferensiasi sel mesenkim
yang sangat penting dalam proses osteogenesis atau osifikasi. Sebagai
sel, osteoblas dapat memproduksi sunstansi organik intraseluler atau
matriks, dimana kalsifikasi terjadi di kemidian hari. Tulang baru dibentuk
oleh osteoblast yang membentuk osteoid dan mineral pada matriks tulang
bila proses ini selesai osteoblast menjadi osteosit dan terperangkap dalam
Tulang mengandung 99% dari seluruh kalsium tubuh dan 90% dari seluruh
fosfor tubuh. Unit dasar dari kortek tulang disebut sistem haversian. Yang
terdiri dari saluran haversian (yang berisi pembuluh darah, saraf dan
lymphatik), lacuna (berisi osteosit), lamella, canaliculi (saluran kecil yang
menghubungakan lacuna dan saluran haversian). 4,5
bertanggung jawab pada produksi sel darah merah dan putih. Pada orang
dewasa, tulang panjang terisi oleh sumsum lemak kuning. 5
desmalis
dan
osteogenesis
enchondralis.
Keduanya
Osteogenesis
Desmalis
Osteogenesis
intramembranosa,
karena
dapat
dikatakan
pembentukan
tulang
dengan
jalan
10
muda, tapi proses ini tidak berjalan seimbang dimana tulang yang diserap
untuk diganti lebih banyak dari tulang yang akan menggantikan, maka terjadi
penurunan massa tulang, dan bila keadaan ini berjalan terus menerus, maka
akan terjadi osteoporosis.
Tulang menjadi semakin kaku dan tumbuh lebih besar selama
perkembangan janin, masa kanak-kanak, dan remaja. Ketika rangka menjadi
matang yang tercapai pada usia 20, tidak ada pertumbuhan tambahan panjang
tulang yang dapat terjadi.
2.2 Osteochondroma
Definisi
Osteokondroma berasal dari kata osteon yang berarti tulang dan
chondroma yang berarti tumor jinak atau pertumbuhan menyerupai tumor
yang terdiri dari tulang rawan hialin matur, sehingga osteokondroma dapat
didefinisikan sebagai tumor jinak pada tulang yang terdiri dari penonjolan
tulang dewasa yang dilapisi tulang rawan yang menonjol dari kontur lateral
tulang
endokondral.
Osteokondroma
dapat
disebut
juga
sebagai
dewasa muda. Sebagian besar dari penderita tumor ini biasanya tanpa gejala
(asimptomatik) , gangguan yang sering muncul biasanya menyebabkan gejala
mekanik tergantung lokasi dan ukuran dari tumor tersebut.
11
12
Epidemiologi
Frekuensi
Frekuensi aktual osteochondroma tidak diketahui karena banyak yang tidak
didiagnosis. Kebanyakan ditemukan pada pasien lebih muda dari 20 tahun,
Rasio laki-perempuan adalah 3:1. Osteochondromas dapat terjadi dalam
setiap tulang yang mengalami pembentukan tulang enchondral, tetapi mereka
yang paling umum di sekitar lutut. seperti pada gambar di bawah.
Lokasi
Osteokondroma biasanya mengenai pada daerah metafisis tulang panjang, dan
tulang yang sering terkena adalah ujung distal femur (30%), ujung proksimal
tibia(20%), dan humerus(2%). Osteokondroma juga dapat mengenai tulang
tangan dan kaki (10%) serta tulang pipih seperti pelvis(5%) dan scapula(4%)
walaupun jarang. Osteokondroma terdiri dari 2 tipe yaitu tipe bertangkai
(pedunculated)
terkena biasanya tipe bertangkai sedangkan di pelvis adalah tipe sesile. Tumor
bersifat soliter dengan dasar lebar atau kecil seperti tangkai dan bila multiple
dikenal sebagai diafisial aklasia (eksostosis herediter multiple) yang bersifat
herediter dan diturunkan secara dominan gen mutan.
13
Patofisiologi
Ditemukan adanya tulang rawan hialin didaerah sekitar tumor dan
terdapat eksostosis yang berbentuk didalamnya. Lesi yang besar dapat
berbentuk gambaran bunga kol dengan degenerasi dan kalsifkasi ditengahnya.
Tumor terjadi karena pertumbuhan abnormal dari sel-sel tulang (osteosit) dan
sel-sel tulang rawan (kondrosit) di metafisis. Pertumbuhan abnormal ini
awalnya hanya akan menimbulkan gambaran pembesaran tulang dengan
korteks
14
Gambaran klinis
Tumor ini tidak memberikan gejala sehingga sering ditemukan secara
kebetulan, namun terabanya benjolan yang tumbuh dengan sangat lama dan
membesar. Bila tumor ini menekan jaringan saraf atau pembuluh darah akan
menimbulkan rasa sakit. Dapat juga rasa sakit ditimbulkan oleh fraktur
patologis pada tangkai tumor,terutama pada bagian tangkai tipis. Kadang
bursa dapat tumbuh diatas tumor (bursa exotica) dan
bila mengalami
inflamasi pasien dapat mengeluh bengkak dan sakit. Apabila timbul rasa sakit
tanpa adanya fraktur,bursitis, atau penekanan pada saraf dan tumor terus
tumbuh setelah lempeng epifisis menutup maka harus dicurigai adanya
keganasan.
Osteokondroma dapat menyebabkan timbulnya pseudoaneurisma
terutama pada a.poplitea dan a.femoralis disebabkan karena fraktur pada
tangkai tumor di daerah distal femur atau proximal tibia. Osteokondroma
yang besar pada kolumna vertebralis dapat menyebabkan angulasi kyfosis dan
menimbulkan gejala spondylolitesis. Pada herediter multipel exositosis
keluhan dapat berupa massa yang multipel dan tidak nyeri dekat persendian.
Umumnya bilateral dan simetris.
Gejala nyeri terjadi bila terdapat penekanan pada bursa atau jaringan
lunak sekitarnya. Nyeri biasanya disebabkan oleh efek, langsung mekanik,
massa osteochondroma pada jaringan lunak di atasnya. Hal ini dapat
mengakibatkan kantung terkait atau bursitis atas exostosis tersebut. Iritasi
15
tendon sekitarnya, otot, atau saraf dapat mengakibatkan rasa sakit . Nyeri juga
dapat hasil dari fraktur tangkai dari osteochondroma dari trauma langsung..
Tutup tulang tangkai mungkin infark atau mengalami nekrosis iskemik.
Gejala yang paling umum dari osteochondroma adalah benjolan tidak nyeri di
dekat sendi. Lutut dan bahu lebih sering terlibat. Suatu osteochondroma dapat
terletak di bawah tendon. Ketika itu, patah jaringan di atas tumor dapat
menyebabkan
aktivitas
yang
berhubungan
dengan
nyeri.
Suatu
16
17
Ct Scan
Pada tulang tertentu, seperti panggul dan tulang belikat, CT scan
merupakan tambahan yang berguna untuk melokalisasi lesi. Lokalisasi CT
dapat berguna ketika merencanakan reseksi.
18
19
Gambar 10. MRI sessile osteochondroma femur menunjukkan ketebalan tutup tulang
rawan.
Scan tulang, sebagai suatu peraturan, tidak berguna dalam pemeriksaan dari
osteochondromas atau untuk perencanaan pra operatif untuk reseksi.[26]
Diagnosa banding
1. Chondrosarkoma
Adalah tumor ganas tulang dan tulang rawan. Paling banyak ditemukan
pada tulang pelvis, femur, iga, humerus, dan scapula. Tetapi selain itu juga
dapat ditemukan disemua tulang termasuk tulang-tulang kecil di tangan
dan kaki
Gambaran radiologis : lesi luas tampak tidak teratur dengan tepi tulang
yang menghilang. Tumor berisi daerah kalsifikasi dengan gambaran
seperti popcorn.
20
21
Terapi Bedah
Perawatan untuk gejala osteochondromas adalah reseksi. Perawatan harus
diambil untuk memastikan bahwa tidak ada tutup tulang rawan atau
perichondrium yang tersisa, jika tidak, mungkin ada kekambuhan. Idealnya,
garis reseksi harus melalui dasar tangkai, dengan demikian, seluruh lesi
dihapus secara en blok. Lesi atipikal atau sangat besar harus diselidiki
sepenuhnya untuk mengecualikan kemungkinan terpencil keganasan. MRI
berguna dalam menilai ketebalan dari cartilage cap.
Rincian pra operasi
Kendala anatomi lokal harus dipertimbangkan hati-hati sehingga pendekatan
dan reseksi tidak merusak struktur di dekatnya. CT scan dan MRI dapat
berguna untuk lesi yang timbul dari tulang datar atau yang terletak di daerah
sulit, seperti lesi sekitar pinggul atau tulang belikat.
Rincian selama operasi
Setelah suatu osteokondroma terekspos, diseksi yang dilakukan terbatas pada
dasar dari lesi, jadi osteotome bisa digunakan untuk memisahkan bagian dasar
dari korteks tulang. Bursa atasnya harus dibiarkan utuh, dan jaringan perekat
longgar harus dibedah menjauh sehingga lesi dan bursa dihapus secara
enblok.
Permukaan resected tulang host dapat serak halus, dan jika diperlukan,
lilin tulang dapat dikemas pada permukaan dipotong untuk menghentikan
pendarahan. Setelah spesimen dihapus dan konfirmasi patologis diterima,
luka harus diirigasi dengan dan bisa diberikan drain bila diperlukan,
Rincian Pascaoperasi
Osteochondromas paling memungkinkan pasien untuk kembali ke aktivitas
seperti biasa. Namun, setelah reseksi pada suatu osteokondroma yang besar,
pembatasan kegiatan harus dipertimbangkan karena pergerakan yang
berlebihan dapat memicu terjadinya peningkatan resiko fraktur
22
Komplikasi Osteokondroma
a. Fraktur
Fraktur pada osteochondroma adalah komplikasi yang tidak biasa
yang merupakan hasil daritrauma yang terlokalisir dan biasanya
melibatkan
dasar
dari
tangkai
lesi
Osteochondromas
b. Komplikasi Vaskuler
Komplikasi vaskular yang berhubungan dengan osteochondroma
termasuk kelainan pembuluh darah, stenosis, oklusi, dan pembentukan
pseudoaneurysm . Gejala klinis pada kasus kompromi vaskular
termasuk rasa sakit, bengkak, dan jarang klaudikasio atau massa
berdenyut teraba biasanya mempengaruhi pasien muda. Trombosis
pembuluh darah atau oklusi dapat mempengaruhi baik sistem arteri atau
vena dan paling sering terlihat dalam pembuluh tentang lutut, terutama
arteri poplitea atau vena. Pseudoaneurysm formasi yang terkait dengan
osteochondroma pertama kali dilaporkan oleh Paulus pada tahun 1953.
lokasi dari kelainan komplikasi ini terutama mengenai arteri femoralis,
brakialis, dan arteri tibialis posterior, arteri poplitea . Komplikasi ini
mempengaruhi pasien muda di dekat akhir pertumbuhan tulang normal
dan terjadi dengan lesi soliter dan beberapa dengan frekuensi yang
sama.
23
BAB III
KESIMPULAN
Simpulan
Tumor merupakan massa jaringan abnormal dengan pertumbuhan berlebihan
dan tidak ada koordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal dan tetap tumbuh
dengan cara yang berlebihan setelah stimulus yang menimbulkan perubahan
tersebut berhenti. Osteochondromas yang sesil atau melibatkan daerah kompleks
anatomi (tulang belakang atau panggul) sering lebih baik dinilai dengan CT atau
24
24
sebagai
lawan
osteochondromas
soliter.
Pencitraan
biasanya