Anda di halaman 1dari 82

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Terhadap Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat (PHBS) Santri Putra Kelas XII Di Pondok


Pesantren Terpadu Al-Kahfi Bogor, Jawa Barat Tahun 2015

SKIRPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1) pada
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Dan Kesehatan Universitaas
Muhammadiyah Jakarta

Disusun Oleh:
Nama: Robi Fahlepi
NPM : 2012730092

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN


DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA 2015

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Terhadap Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat (PHBS) Santri Putra Kelas XII Di Pondok
Pesantren Terpadu Al-Kahfi Bogor, Jawa Barat Tahun 2015
Robi Fahlepi* Slamet Sudi Santoso**
*Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Jakarta
**Dosen Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Jakarta

ABSTRAK
Latar Belakang: Fungsi pesantren selain sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi
ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik, disebabkan oleh tingkat
kepadatan penduduk sehingga PHBS merupakan kebutuhan yang harus dilakukan karena
penghuni pesantren adalah kelompok resiko terkena penyakit .

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat hubungan


pengetahuan, sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) santri putra kelas XII di
Pondok Pesantren Terpadu Al-Kahfi Bogor, Jawa Barat.

Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel 58 orang,


teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling, dilakukan pada bulan
September - November tahun 2015. Instrumen yang digunakan kuesioner.
Hasil: Tingkat pengetahuan santri mengenai PHBS adalah sebanyak 56,9% memiliki
pengetahuan cukup dan sebanyak 43,1% memiliki pengetahuan yang kurang.
Tingkatan sikap santri mengenai PHBS adalah sebanyak 53,4% memiliki tingkatan
sikap yang baik dan sebanyak 46,6% memiliki tingkatan sikap yang buruk. Terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat (p value < 0,05; = 0,05).
Kesimpulan: Adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan yang cukup
dengan PHBS yang baik dengan CI 95% : 1,19410,588 nilai OR 3,556. Adanya
hubungan yang bermakna antara sikap yang baik dengan PHBS yang baik dengan CI
95% : 1,206 10,565. Nilai OR 3,57.
Kata Kunci: PHBS, Pengetahuan, Sikap.

RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH


APPLICATION OF MATERNAL CLEAN AND HEALTHY BEHAVIORS
(PHBS) STUDENTS GRADE XII IN AL-KAHFI ISLAMIC BOARDING
SCHOOL, BOGOR, JAWA BARAT TAHUN 2015
Robi Fahlepi* Slamet Sudi Santoso **
*Student of Medical Program, Faculty of Medicine and Health, University of
Muhammadiyah Jakarta
**Medicine Programs Lecuter, Faculty of Medicine and Health, University of
Muhammadiyah Jakarta
ABSTRACT
Background: The function of the boarding school as a place of learning can also be a
threat of contagion of the disease if it is not managed properly because the transmission is
easy because the level of density of maternal clean and healty behaviors (PHBS) so that is
needs to be done because residents of boarding school is the Group at risk of illness.

Objective: This study investigates relationship between knowledge and attitude with
application of maternal clean and healty behaviors (PHBS) students grade XII in AlKahfi Islamic Boarding School Bogor, Jawa Barat.
Methods: This study used cross sectional design. Total samples were 58 people, the
technique of sampling with simple random sampling, in September - November
2015. Instrument used was a questionaire.
Result: The level of knowledge of students about the PHBS are 56.9% as many
knowledgeable enough and as much as 43.1% have a less knowledge. Levels is as
much about attitudes students 53.4% had a good attitude and levels as much as
46.6% had levels of bad attitude. There is a meaningful relationship between
knowledge and attitudes towards life clean and healthy behaviors (p value = 0.05
<; 0.05).
Conclusion: The existence of a meaningful relationship between PHBS with
sufficient knowledge with CI 95%: 1,194 10,588 value OR 3.556. The existence of
a meaningful relationship between PHBS with good manners are good with CI 95%:
1,206 10,565. Value OR 3.57.
Keywords: knowledge, attitude, application of maternal clean and healty behavior.

LEMBAR PERSETUJUAN

Disetujui untuk diajukan pada Sidang Skripsi pada Program Studi Kedokteran
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Pada hari

: Jumat

Tanggal

: 11 November 2015

Pembimbing

dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.ked

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat (PHBS) Santri Putra Kelas XII Di Pondok Pesantren
Al-Kahfi Bogor, Jawa Barat Tahun 2015

Telah ditulis dan dipersiapkan oleh:


Robi Fahlepi (2012730092)

TELAH DIUJI DAN DIPERTAHANKAN DIHADAPAN DEWAN PENGUJI


TANGGAL: 11 DESEMBER 2015
Susunan dewan penguji:
Pendamping Utama

Penguji/Pembanding

(dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.ked)

(dr. Yusri Hapsari, MKM., Sp.KJ)

Telah disetujui sebagai salah satu persyaratan kelulusan pendidikan tahap sarjana

Ketua Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah


Jakarta

(dr. Tri Aguntar Wikaning Tyas, Sp.PK)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dan Sikap Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Santri Putra Kelas
XII Di Pondok Pesantren Terpadu Al-Kahfi , Bogor, Jawa Barat Tahun 2015.
Skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Strata-1
di Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan perkembangan untuk
penelitian selanjutnya. Skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis seorang,
melainkan atas persetujuan, bimbingan, dan dukungan dari banyak pihak. Dengan
selesainya proposal penelitian ini, penulis menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr.dr. Toha Muhaimin, M. Sc selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan
persetujuan terhadap penyusunan skripsi yang penulis ajukan.
2. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK selaku Ketua Program Studi
Pendidikan

Dokter

Universitas

Muhammadiyah

Jakarta

yang

telah

memberikan persetujuan terhadap penyusunan skripsi yang penulis ajukan.


3. Dr. Slamet Sudi Santoso, M.Pd.ked selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar
Strata-1 di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

4. Dr. Abdul Baktiansyah, MKK, Sp. OK selaku dosen pembimbing metodelogi


penelitian yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
untuk memperoleh gelar Strata-1 di Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
5. Orang tua dan seluruh kakak yang telah mendukung dan mendoakan penulis
dalam menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar Strata-1 di Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
6. Gibran, Rizky, Yaumul selaku teman sekamar semasa pendidikan di FKK
UMJ yang selalu memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Amalia Nurfitri Azyus selaku orang terdekat yang telah memberikan motivasi
dan dorongan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
8. Ryan Indra Saputra serta seluruh sahabat dan rekan yang telah memberikan
motivasi dan semangat dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
9. Haryoko dan Grisel yang selalu menemani dan mendukung sepanjang
perjalanan bimbingan.
10. Prasetya dan Reza yang telah menemani dan membantu dalam pengambilan
data sampel di Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
Semoga semua pihak yang tersebut di atas mendapatkan pahala dari Allah
SWT dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu
pengetahuan bagi penulis dan para pembaca.
Jakarta,

November 2015
Penulis
Robi Fahlepi

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini bukan karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut
dalam daftar pustaka.

Jakarta, Desember 2015

( Robi Fahlepi )

Daftar Isi

ABSTRAK................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI...............................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................... v
Daftar Isi.............................................................................................. viii
Daftar Tabel............................................................................................ x
Daftar Gambar....................................................................................... xi
Daftar Lampiran................................................................................... xii
BAB 1..................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.

Latar Belakang.............................................................................1

B.

Rumusan Masalah........................................................................4

C. Tujuan Penelitian..........................................................................5
E.

Manfaat Penelitian........................................................................6

BAB 2..................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS......................8
A.

Tinjauan Pustaka...........................................................................8

B.

Kerangka Teori............................................................................ 21

C. Kerangka Konsep........................................................................22
D. Hipotesis..................................................................................... 23
BAB 3................................................................................................... 24
METODE PENELITIAN............................................................................24
A.

Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................24

B.

Desain penelitian........................................................................24

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel.................................25


D. Populasi dan Sampel...................................................................26
E.

Pengukuran dan Pengamatan Variabel.......................................28

F.

Pengumpulan Data.....................................................................29

G. Alur Penelitian.............................................................................30
H. Pengolahan Data........................................................................30
I.

Analiasa Data..............................................................................31
8

BAB 4................................................................................................... 33
HASIL PENELITIAN................................................................................ 33
A.

Karakteristik Tempat Penelitian...................................................33

B.

Hasil Penelitian........................................................................... 35

BAB 5................................................................................................... 39
PEMBAHASAN....................................................................................... 39
A.

Keterbatasan Penelitian..............................................................39

B. Pembahasan Penelitian.................................................................39
BAB 6................................................................................................... 44
KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................44
A.

Kesimpulan................................................................................. 44

B.

Saran.......................................................................................... 45

Daftar Pustaka...................................................................................... 46

Daftar Tabel

Tabel 4.1 Distribusi tingkat pengetahuan tentang PHBS pada santri


Pesantren Terpadu Al-Kahfi (n=58)......................................................35
Tabel 4.2 Distribusi tingkatan sikap mengenai PHBS pada santri Pesantren
Terpadu Al-Kahfi (n=58).......................................................................36
Tabel 4.3 Distribusi tingkatan PHBS pada santri Pesantren Terpadu Al-Kahfi
(n=58).................................................................................................. 36
Tabel 4.4 Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat............................................................................................. 37
Tabel 4.5 Analisis Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat.................................................................................................... 38

10

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori..................................................................21


Gambar 2.2 Kerangka Konsep..............................................................22

11

Daftar Lampiran

Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Penelitian


Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 3 : Kuisioner Penelitian
Lampiran 4 : Hasil Output Uji Analisis

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karena sangat pentingnya kebersihan, maka Rasulullah SAW mengingatkan
bahwa kebersihan merupakan bagian dari iman. Artinya orang yang beriman wajib
memperhatikan kebersihan.






Artinya : Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah
taala membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga
kecuali setiap yang bersih. (HR Ath-Thabrani).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah budaya hidup perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, serta bertujuan untuk
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental maupun
sosial1. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku yang tidak sehat
menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih1.

12

Menurut Departemen Kesehatan RI, PHBS perlu diterapkan dalam berbagai


tatanan tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain dan berinteraksi.
Penerapan di berbagai tatanan berguna untuk meningkatkan derajat kesehatan
sehingga meningkatkan produktifitas dari penghuni berbagai tatanan tersebut karena
masing-masing penghuni dari tatanan memiliki resiko terkena penyakit. Ada enam
tatanan PHBS yaitu Rumah tangga, Institusi Pendidikan, Tempat Kerja, Sarana
Kesehatan, Tempat-Tempat Umum dan Pesantren2.
Pesantren dapat menjadi ancaman penularan penyakit karena tingkat kepadatan
dan lingkungan yang kurang memadai sehingga penanaman Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dilakukan karena
penghuni pesantren adalah kelompok resiko terkena penyakit.
Pesantren adalah tempat para santri (murid pesantren) menimba ilmu agama dan
ilmu lainnya3. Fungsi pesantren selain sebagai tempat pembelajaran juga dapat
menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik karena
transmisi yang mudah ini disebabkan karena tingkat kepadatan penduduk sehingga
PHBS merupakan kebutuhan yang harus dilakukan karena penghuni pesantren adalah
kelompok beresiko terkena penyakit3.
Survey dilakukan pada 792 siswa SD, 774 siswa SMP dan 859 siswa SMU di 9
(sembilan) kabupaten/kota se-Bali. Total jumlah sampel adalah 2.425 siswa.
Pemilihan sekolah dan siswa dilakukan dengan tehnik purposive sampling. Survey
dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner pada siswa yang terpilih, siswa
diberikan penjelasan dan diisi langsung oleh siswa yang bersangkutan.
Gambaran hasil survey cepat tersebut adalah sebagai berikut19:
1. Kebiasaan mencuci tangan
Hampir seluruh responden menyatakan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan. (SD = 98%, SMP = 100%,SMU = 99%) ,sebagian besar responden juga
2

menyatakan selalu mencuci tangan setelah buang air besar dan buang air kecil (SD =
89%, SMP = 90%,SMU = 84%), demikian juga dengan pernyataan responden
tentang mencuci tangan setelah memegang hewan peliharaan (SD = 90%, SMP =
93%,SMU = 85%) dan selalu mencuci tangan dengan menggunakan sabun (SD =
94%, SMP = 98%,SMU = 95%).
2. Menggunakan jamban di sekolah
Hampir seluruh responden selalu menggunakan jamban sekolah untuk buang air
kecil maupun buang air besar (SD = 90%, SMP = 98%, SMU = 98%).

3. Jajan di warung/ kantin sekolah


Sebagian siswa menyatakan hampir setiap hari/ selalu jajan di kantin sekolah (SD =
62%, SMP = 78%, SMU = 65%), jajan di warung/ kantin sekolah 2 4 kali
seminggu (SD = 36%, SMP = 20%, SMU = 31%) dan sisanya yang menyatakan
tidak pernah jajan di warung/kantin sekolah (SD = 2%,SMP = 2%, SMU = 5%).
4. Mengikuti kegiatan olahraga dan aktifitas fisik
Hasil survey menunjukkan sebagian besar siswa melaksanakan kegiatan olahraga dan
aktifitas fisik 1 -3 kali/minggu (SD = 70,5%, SMP = 73%, SMU = 72%). Siswa yang
melakukan olahraga dan aktifitas fisik > 3 kali seminggu untuk siswa SD = 24.5%,
SMP = 23% dan siswa SMU = 23%.
5. Pemberantasan Jentik Nyamuk
Sebagian besar siswa SD (73%), SMP (63%) menyatakan melakukan upaya
pemberantasan jentik nyamuk minimal seminggu sekali. Kebalikan dengan 61%
siswa SMU yang menyakan tidak pernah melakukan upaya pemberantasan jentik
nyamuk. Sedangkan siswa SD yang menyatakan tidak pernah melakukan
pemberantasan jentik nyamuk sebesar 11% dan untuk siswa SMP sebesar 32%.
6. Kebiasaan Merokok

Merokok pada anak sekolah ternyata masih merupakan masalah yang harus
diwaspadai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah murid SMP yang menyatakan merokok
< 1 bungkus sehari sebanyak 6 orang (0,78%), siswa SMU yang menyatakan
merokok < 1 bungkus sehari sebanyak 68 orang (8%) dan siswa SMU yang
menyatakan merokok > 1 bungkus sehari sebanyak 12 orang (1%) dari seluruh
responden siswa SMU.
7. Menimbang Berat Badan dan Tinggi Badan
Sebagian besar siswa SD (75%) menyatakan menimbang berat badan dan tinggi
badan secara teratur setiap bulan dan sebanyak 10% menyatakan tidak pernah
menimbang berat badan dan tinggi badan. Pada siswa SMP, sebagian siswa (49%)
menyatakan menimbang berat badan secara teratur dan 17 % menyatakan tidak
pernah menimbang berat badan dan tinggi badan. Sedangkan siswa SMU yang selalu
menimbang berat badan dan tinggi badan secara teratur setiap bulannya hanya
sebesar 34%, yang tidak pernah menimbang berat badan dan tinggi badan sebesar
24%.
8. Membuang Sampah Pada Tempatnya
Sebagian besar siswa SD (98%),SMP (99%) dan SMU (97%) menyatakan telah
membuang sampah pada tempatnya. Hanya sebagian kecil saja siswa yang
menyatakan tidak membuang sampah pada tempatnya (SD = 2%, SMP = 1%, SMU =
3%).
Ajakan gerakan PHBS merupakan hal positif yang dapat diterapkan bagi para
santri untuk mendukung program pemerintah tersebut. Setidaknya derajat kesehatan
dalam tatanan pesantren dapat meningkat karena kesehatan seseorang mempengaruhi
kenyamanan dan keberhasilan dalam menunutut ilmu dan bekerja. Keberhasilan
PHBS sangat ditentukan oleh individu penghuni pondok pesantren untuk menjalani
perilaku hidup bersih dan sehat pada aspek kebersihan lingkungan, gaya
hidup masing-masing individu, serta upaya kesehatan masyarakat3. Secara konsep

teori perilaku, dari pengetahuan akan berubah menjadi sikap dan sikap menjadi
tindakan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu, adakah hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) santri putra kelas XII di Pondok Pesantren Terpadu AlKahfi , Bogor, Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahui gambaran tingkat hubungan pengetahuan dan
sikap terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) santri
putra kelas XII di Pondok Pesantren Terpadu Al-Kahfi , Bogor,
Jawa Barat.

2. Tujuan Khusus
a. Diketahui tingkat pengetahuan terhadap perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) santri putra kelas XII di Pondok
Pesantren Terpadu Al-Kahfi , Bogor, Jawa Barat.
b. Diketahui tingkat sikap tentang hidup bersih dan sehat
pada santri Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
c. Diketahui kualitas PHBS santri putra kelas XII di Pondok
Pesantren Terpadu Al-Kahfi , Bogor, Jawa Barat.

d. Diketahui hubungan pengetahuan dengan PHBS santri


putra kelas XII di Pondok Pesantren Terpadu Al-Kahfi ,
Bogor, Jawa Barat.
e. Diketahui hubungan sikap dengan PHBS santri putra kelas
XII di Pondok Pesantren Terpadu Al-Kahfi , Bogor, Jawa
Barat.

D. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini adalah hubungan pengetahuan dan sikap terhadap
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) santri putra kelas XII di
Pesantren Terpadu Al-Kahfi Bogor, Jawa Barat. Subjek dalam penelitian
ini adalah santri putra kelas XII di Pesantren Terpadu Al-Kahfi, Bogor,
Jawa Barat. Dalam penelitian ini menggunakan metode yang bersifat
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
Menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya
mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Bagi Masyarakat
a. Memberikan informasi tentang perilaku hidup bersih dan
sehat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang hidup sehat.

3. Bagi Santri
a. Agar santri mengetahui betapa pentingnya PHBS dalam
kehidupan sehari-hari.
6

b. Agar santri mampu menerapkan PHBS dalam kehidupan


sehari-hari.
c. Santri mampu meningkatkan prestasi belajar dengan
peningkatan derajat kesehatan melalui penerapan perilaku
hidup bersih dan sehat.

4. Bagi Pondok Pesantren


a. Agar pondok pesantren dapat memberikan sarana yang
baik dalam meningkatkan PHBS.
b. Agar pondok pesantren mampu menerapkan konsepkonsep PHBS di dalam lingkungannya.
c. Agar pondok pesantren mampu menerapkan konsepkonsep PHBS kepada seluruh penghuninya.

5. Bagi Peneliti
a. Memenuhi tugas akhir penelitian sebagai syarat kelulusan
sarjana kedokteran.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap tentang perilaku
hidup bersih dan sehat pada santri pondok pesantren ALKahfi.
c. Menambah

pengetahuan

dan

pengalaman

untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dalam dunia kesehatan.

d. BAB 2
e. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan
a. Pengertian
f.

Pengetahuan merupakan hasil tau, ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan


terjadi melalui panca indera penglihatan , pendengaran , penciuman,
dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata
dan telinga4.
g.

Sebelum orang mengadopsi perilaku (perilaku baru),

dalam diri seorang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni:


1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek).
2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus tersebut. Sudah
mulai timbul objek
3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik atau
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi.
4) Adoption, dimana subjek sudah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap
stimulus.
h.

Dengan demikian Rogers menyimpulkan apabila

penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti


8

ini, dimana didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak


berlangsung lama.
b. Tingkat Pengetahuan
i. Untuk mengukur tingkat pengetahuan seseorang secara
terperinci terdiri dari enam tingkatan yaitu4:
1) Tahu (know)
j.
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebeleumnya. Termasuk dalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
2) Memahami (comprehention)
k.
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan
untuk menjelaskan secara benar tentang suatu objek yang
diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar, orang yang telah paham terhadap objek suatu
materi harus dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan
meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
3) Aplikasi (application)
l.
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
sebenarnya. Aplikasi disiini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode prinsip dan
sebagainya dalam konteks atau situasi lain.
4) Anlisis (analysis)
m.
Analisis adalah kemampuan untuk melakukan
penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengtahui

keadaan yag sebenarnya untuk menjabarkan suatu materi


dalam struktur organisasi.
5) Sintesis (syntesis)
n.
Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan
untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian
didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata
lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi yang ada.
o.
6) Evaluasi (evaluation)
p.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan
untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau
objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang telah
ada.
c. Kategori Pengetahuan
q.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
teknik wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang diukur dari subjek penelitian atau responden. Untuk mengetahui
tingkat pengetahuan seseorang dapat diukur dengan menggunakan
kategori sebagai berikut5:
1) Kategori baik apabila pertanyaan di jawab benar oleh
responden > 76 - 100%
2) Kategori cukup apabila pertanyaan dijawab benar oleh
responden 56% - 75%
3) Kategori kurang apabila pertanyaan dijawab benar oleh
responden 40 55 %
4) Kategori buruk apabila pertanyaan dijawab benar oleh
responden < 40%
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
r.
Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya:

10

s. Sumber informasi
t.

Sumber-sumber informasi pada remaja bisa dari berbagai

sumber diantaranya:
1) Orang tua dan keluarga
u.
Para ahli berpendapat bahwa pendidik yang terbaik
adalah orang tua itu sendiri dalam membahas masalah seksual yang
sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab,
terbuka, dari hati ke hati antara orang tua dan anak6.
2) Teman sebaya
v.
Sebagai remaja, waktu dengan orang tua atau anggota
keluarga yang lain lebih sedikit dihabiskan dibandingkan dengan
teman sesama remaja6.
3) Media
w.
Media secara khusus di desain untuk mencapai
masyarakat luas. Misalnya, media elektronik meliputi televisi (TV)
dan radio. Media cetak meliputi koran, majalah, dan brosur.
2. Sikap
x.

Sikap ialah suatu predisposisi umum untuk berespon atau

bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek disertai emosi yang
positif atau negatif7.
y.

Sikap mempunyai tiga komponen pokok4 yaitu:

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.


2) Kehidupan emosional dan evaluasi emosional terhadap suatu
objek.
3) Kecenderungan untuk bertindak.
z.
Komponen-komponen ini secara bersamaan membentuk sikap
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan berfikir,
emosi dan keyakinan memegang peran penting.
aa.
Sikap terdiri dari berbagai tindakan8, yaitu:
1) Menerima (receiving)
11

ab. Diartikan

bahwa

orang

(subjek)

mau

dan

memperhatikan stimulus yang diberikan.


2) Merespon (responding)
ac. Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan
dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi
sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan
atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu
benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide
tersebut.
3) Menghargai (valuating)
ad. Mengajak orang

lain

untuk

mendiskusikan dengan orang lain

mengerjakan

atau

terhadap suatu masalah

adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.


4) Bertanggung Jawab (responsible)
ae. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang
paling tinggi.
3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
a. Pengertian
af.

PHBS adalah bentuk perwujudan paradigma sehat

dalam budaya hidup perorangan, keluarga, dan masyarakat yang


berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan
melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial9.
ag.

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman

belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga,


kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi, dan melalukan edukasi untuk meningkatkan

12

pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui pendekatan pimpinan


(advocacy), bina sosial (social support),

dan pemberdayaan

masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu


masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri dalam
tatanan masing-masing agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan9.
ah.

PHBS adalah salah satu cara yang dapat dijalankan

untuk menghasilkan kemandirian dibidang kesehatan baik pada


keluarga maupun pada masyarakat10. Semua perilaku yang dilakukan
atas kesadaran sendiri untuk menolong diri sendiri, keluarga dan
masyarakat

untuk

menjaga,

melindungi

dan

meningkatkan

kesehatan11.
ai.

Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah

perilaku-perilaku yang dilakukan oleh murid, guru, dan masyarakat


lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran,
sehingga

secara

mandiri

mampu

untuk

mencegah

penyakit,

meningkatkan kesehatan, dan berperan aktif dalam mewujudkan


lingkungan yang sehat12.
b. Indikator PHBS di sekolah
aj.

Remaja sekolah yang berperilaku Hidup Bersih dan

Sehat adalah remaja yang melakukan delapan indikator PHBS di


sekolah12, yaitu:
1) Mencuci

tangan

dengan

air

yang

mengalir

dan

menggunakan sabun

13

ak.
mengalir

Manfaat mencuci tangan dengan air yang


dan

menggunakan

sabun

adalah

untuk

membunuh kuman-kuman pernyakit yang ada ditangan.


Tangan yang bersih akan mencegah berbagai macam
penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typhoid,
kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA). Dengan mencuci tangan, maka tangan akan
menjadi bersih dan terbebas dari kuman penyakit12.
al.
Cara mencuci tangan yang benar13, yaitu:
a) Cuci tangan menggunakan sabun dan air yang
mengalir.
b) Gosok tangan selama 15-20 detik.
c) Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung
tangan, sela-sela jari dan kuku.
d) Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir.
am. Waktu yang baik untuk mencuci tangan
menggunakan sabun :
a) Sebelum makan
b) Sesudah makan
c) Setelah BAB
d) Setelah BAK
e) Setelah batuk atau bersin dan membersihkan hidung
f) Setelah berolahraga
g) Setelah bermain di tanah
h) Setelah memegang hewan
i) Setelah membersihkan sampah
2) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
an.

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai

fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas


tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa
atau tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.
Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yaitu tidak
14

mencemari sumber air, tidak berbau, tidak dapat dijamah


oleh serangga atau tikus, tidak mencemari tanah
sekitarnya,

mudah

dibersihkan,

aman

digunakan,

dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan


ventilasi udara yang cukup,lantai kedap air, tersedia air,
sabun, dan alat pembersih12.
3) Mengkonsumsi jajanan yang bersih dan sehat
ao.
Perilaku anak yang jajan di sembarang tempat
uang kebersihannya tidak dapat dikontrol oleh pihak
sekolah, tidak terlindungi, dapat tercemar oleh debu dan
kotoran yang mengandung telur cacing, hal ini dapat
menjadi sumber penularan infeksi kecacingan pada anak.
Selain melalui tangan, transmisi telur cacing dapat juga
melalui makanan dan minuman, terutama jajanan yang
tidak dikemas dan tidak tertutup rapat12.
4) Olahraga yang teratur dan tersturktur
ap.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang
teratur dan terencana untuk memelihara gerak yang berarti
mempertahankan hidup dan meningkatkan kemampuan
gerak yang berarti meningkatkan kualitas hidup. Sehat
dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan
mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui olahraga12.
aq.
Ada beberapa manfaat dari melakukan aktifitas
fisik secara teratur13, yaitu:
a) Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis,
kanker, tekanan darah tinggi, kencing manis, dan lainlain.
b) Berat badan terkendali
15

c)
d)
e)
f)
g)

Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat


Bentuk tubuh menjadi bagus
Lebih percaya diri
Lebih bertenaga dan bugar
Secara keseluruhan keadaan kesehatan menjadi lebih

baik
5) Memberantas jentik nyamuk
ar.
Setiap satu minggu

sekali

dilakukan

pemerikasaan perkembangbiakan nyamuk yang ada di


lingkungan, seperti bak ,mandi, WC,vas bunga, talang air,
dan lain-lain yang biasa disebut pemberantasan jentik
nyamuk (PJB)1.
as.
Pemberantasan

sarang

nyamuk

dilakukan

dengan cara tiga M plus13, yaitu:


a) Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan
air seperti bak mandi, tatakan pot, vas bunga.
b) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti
lekukan-lekukan yang dapat menampung air hujan.
c) Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas
yang dapat menampung air bersih seperti kaleng
bekas, plastik kresek, dan lain-lain.
6) Tidak merokok
at.
Merokok sangat membahayakan bagi diri
sendiri (perokok aktif) dan juga bagi orang yang
disekitarnya (perokok pasif). Jika ada anggota sekolah
yang merokok (perokok aktif), terlebih di dalam ruangan,
maka asap yang dihasilkan rokok terebut sangatlah
berbaya. Oleh karena itu, seharusnya sekolah bebas dari
kepulan asap rokok1.
au.
Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak
jantung dan aliran darah, tar menyebabkan lerusakan sel

16

paru-paru dan kanker, CO menyebabkan berkurangnya


kemampuan darah untuk membawa oksigen, sehingga selsel tubuh akan mati13.
av.
Bahaya bagi perokok aktif dan perokok pasif12,
seperti:
a) Menyebabkan kerontokan rambut
b) Gangguan pada mata, seperti katarak
c) Kehilangan pendengaran lebih awal dibandingkan
dengan yang bukan perokok
d) Menyebabkan penyakit paru-paru kronis
e) Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut tidak
sedap
f) Menyebabkan stroke dan serangan jantung
g) Menyebabkan kanker kulit
h) Tulang lebih mudah patah
i) Menyebabkan kemandulan dan impotensi
j) Menyebabkan kanker dahim dan keguguran
7) Membuang sampah pada tempatnya
aw. Sampah merupakan salah satu penyebab tidak
seimbangnya lingkungan hidup, yang umumnya terdiri
dari sisa-sisa makanan, dedaunan, plastik, dan lain-lain.
Bila dibuang dengan cara ditumpuk saja maka akan
menimbulkan bau dan gas yang berbahaya bagi kesehatan
manusia. Bila dibakar akan menimbulkan polusi udara.
Agar sampah-sampah tidak mencemari lingkungan maka
sebaiknya membuang sampah pada tempat yang sudah
disediakan.

Dapat

dibedakan

tempat

pembuangan

sampahnya, seperti sampah organik (sampah basah) dan


sampah an-organik (sampah kering)12.
8) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
enam bulan

17

ax.

Tumbuh berarti bertambahnya ukuran tubuh

dan jumlah sel serta jaringan diantara sel-sel tubuh,


sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat 12.
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
enam bulan dimaksudkan untuk mematau pertumbuhan
setiap enam bulan dan untuk mengetahui dan mencegah
gangguan pertumbuhan13.
c. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
ay.
Manfaat remaja yang melakukan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS)12, yaitu:
1) Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa,
guru, dan masyarakt lingkungan sekolah terlindungi dari
berbagai gangguan dan ancaman penyakit.
2) Mingkatkan semangat proses belajar mengajar yang
berdampak pada prestasi belajar siswa.
3) Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin
meningkat shingga mampu menarik minat orang tua.
4) Meningkatkan citra pemerintah daerah di bidang
pendidikan.
5) Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain.
az.
Manfaat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada
masyarakat13, yaitu:
1) Masyarakat mampu mengupayakan dan menaggulangi
masalah-masalah kesehatan.
2) Masyarakt mampu mengupayakan lingkungan sehat.
3) Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
d. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS)
ba.
Ada dua tujuan perilaku hidup bersih dan sehat10, yaitu:
1) Meningkatkan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan
untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).

18

2) Berperan aktif dalam gerakan perilaku hidup bersih dan


sehat di masyarakat.
B. Kerangka Teori

bb.
bc.
bd.
be.
bf.
Pengetahua
bg.
bh.
n
Orang
bi.
Tua
bj.
Teman
Sebaya bk.
Sikap

Mencuci tangan

Media

Usia

Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS) di sekolah

bl.
Tempat
bm.
Gambar 2.1 Kerangka Teori
tinggal
bn.
Pergaulan
bo.
bp.
Orang tua

Menggunakan
jamban yang
bersih
dan sehat
Mengkonsumsi
jajajnan
Olahragaygang
yang
bersihteratur
dan sehat
Memberantas
jentik nyamuk
Tidak merokok
Menimbang
berat badan dan
mengukrur
tinggi badan
Membuang
sampah pada
tempatnya

bq.
br.
bs.
bt.
bu.
bv.
bw.
bx.
by.
C. Kerangka Konsep

bz.
Variabel
ca.
Independen

Variabel
Dependen

19

cb.
cc.
Pengetahua
n

cd.
ce.
Usia
cf.

Baik
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di sekolah
Buruk

cg.

Tempat
tinggal
ch.
Pergaulan

ci.

Sikap

cj.
Orang tua

ck.

cl. Gambar 2.2 Kerangka Konsep


cm.Keterangan:
cn.
co.

= faktor yang diteliti

cp.

= faktor yang mempengaruhi

cq.
cr.
cs.
ct.
cu.
cv.
cw.
D. Hipotesis

cx.

Berdasarkan kerangka konsep yang ada dan melihat hubungan antara

variabel, maka disusunlah hipotesis sebagai berikut:


20

1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) santri putra kelas XII pesantren terpadu Al-Kahfi.
2. Ada hubungan antara sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) santri putra kelas XII pesantren terpadu Al-Kahfi.

21

cy. BAB 3
cz. METODE PENELITIAN
da.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
db.

Penelitian ini dilaksanakan di Pesantren Terpadu Al-Kahfi,

jalan SPN Lido, Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor,


Provinsi Jawa Barat.
dc.
Waktu penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, sejak
peneliti menentukan judul sejak bulan September 2015 hingga November 2015
B. Desain penelitian
dd.

Penelitian ini menggunakan analitik deskriptif dengan studi

cross sectional study14 untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap santri
kelas XII pesantren terpadu Al-Kahfi tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
de.
df.
dg.
dh.
di.
dj.
dk.
dl.
dm.
dn.
do.
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
22

dp.

ej.

ek. Def

dq.

inis

dr.

ini

ds.

Op

dt.

era

du.

sio

dv.
eq.

nal
er. Pen

el.

em.

en.

eo.

eu.

ex.

Cara

es.

et.

dw.
geta
dx.
hua
dy.
n

ev.

dz.
resp
ea.
ond
eb.
en

ew.

ec.
me
ed.
nge
ee.
nai
ef.
PH
eg.
BS
eh.
mel
ei.
iput
i
me
ncu
ci

23

tan
gan,
jam
ban
bers
ih
dan
seh
at,
jaja
nan
bers
ih
dan
seh
at,
ola
hra
ga
tera
tur,
me
mb
era
ntas
24

jent
ik
nya
mu
k,
tida
k
mer
oko
k,
me
mb
uan
g
sam
pah
pad
a
tem
pat
nya,
dan
me
nim
ban
25

g
ber
at
bad
ez.

an
fa. Per

fb.

fc.

fd.

nya
taan

fe.

sant
ri
me
nge
nai
PH
BS
mel
iput
i
me
ncu
ci
tan
gan,
jam
ban

26

ff.

bers
ih
dan
seh
at,
jaja
nan
bers
ih
dan
seh
at,
ola
hra
ga
tera
tur,
me
mb
era
ntas
jent
ik
nya
mu
27

k,
tida
k
mer
oko
k,
me
mb
uan
g
sam
pah
pad
a
tem
pat
nya,
dan
me
nim
ban
g
ber
at
bad
28

an
fg.
fh.
fi.
fj.

ft.

fu. Tin

fk.

dak

fl.

an

fm.

sant

fn.

ri

fo.

dala

fp.

fq.

mel

fr.

aks

fs.

ana

fv.

fw.

fx.

fz.
ga.

fy.

kan
pol
a
hid
up
bers
ih
dan
seh
at

29

di
pes
antr
en
(me
ncu
ci
tan
gan,
jam
ban
bers
ih
dan
seh
at,
jaja
nan
bers
ih
dan
seh
at,
ola
hra
30

ga
tera
tur,
me
mb
era
ntas
jent
ik
nya
mu
k,
tida
k
mer
oko
k,
me
mb
uan
g
sam
pah
pad
a
31

tem
pat
nya,
dan
me
nim
ban
g
ber
at
bad
an)
gb.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
gc.
Banyaknya populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri
putra kelas XII Pesantren Terpadu Al-Kahfi sebanyak 107 santri.
2. Sampel
gd.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah simple random sampling (secara acak sederhana).
ge.

Besar

sampel

pada

penelitian

ini

dihitung

dengan

menggunakan rumus Slovin15, yaitu:


gf.

n = ______N______
gg.

1+ N(d2)

gh.

Keterangan :

gi.

: Besarnya sampel.

gj.

: Besarnya populasi.
32

gk.

d2

: Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan

(0,01).
gl.

Peneliti menginginkan presisi mutlak sebesar 10% dan

derajat kepercayaan 90%. Besar sampel yang digunakan dalam


penelitian ini jika N dalam populasi diketahui sebanyak 107 santri
dengan menggunakan rumus Slovin adalah:
n=

gm.

107
1+107 0,12

gn. n= 52 santri
go.

Dengan demikian, berdasarkan hasil perhitungan

sampel didapatkan jumlah sampel yang digunakan adalah 52 orang.


Peneliti juga mengantisipasi adanya sampel drop-out, kuisioner
rusak, atau pengisian data yang tidak lengkap dari responden yaitu
sebagai berikut :
'

gp.

n=

n
1f

gq.

Keterangan:

gr.

n: jumlah sampel setelah dikoreksi

gs.

n: jumlah sampel yang telah diestimasi sebelumnya

gt.

f: prediksi jumlah persentase drop-out


gu.

Prediksi jumlah sampel persentase drop-out sebesar

10%. Oleh karena itu, jumlah sampel yang diperlukan dalam


penelitian ini adalah sebesar:
gv.

n' =

52
10,1
33

gw.n = 57,77 = 58 orang


gx.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 58 mahasiswa.


gy.

Dalam penentuan sampel pada penelitian ini terdapat dua

kriteria yang harus dipenuhi yaitu:


1. Kriteria Inklusi
gz.
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dijadikan sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah :
1) Santri putra kelas XII Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
2) Semua santri putra kelas XII yang bersedia mengikuti penelitian.
2. Kriteria ekslusi
ha.
Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat
dimasukkan dan dalam subyek penelitian14. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini
adalah:
1) Santri putri Pesantren Terpadu Al-Kahfi
2) Pegawai Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
3) Santri putra kelas VII, VIII, IX, X, XI.
E. Pengukuran dan Pengamatan Variabel
1. Pengetahuan adalah segala informasi yang didapatkan berkaitan
dengan proses pembelajaran. Hal yang ingin diteliti adalah
pengetahuan responden mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) pada santri putra kelas XII Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
Penialian dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang diberikan
nilai.
2. Sikap adalah tanggapan atau respon dari responden berdasarkan
pendapat, pendirian, dan keyakinan individu. Hal yang ingin diteliti
adalah bagaimana sikap responden terhadap perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) pada santri putra kelas XII Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
34

Sikap ini dinilai berdasarkan pernyataan yang diberikan melalui


kuisioner.
3. Perilaku adalah tindakan yang dilakukan untuk merespon sesuatu baik
dalam bentuk yang positif atau yang negatif. Hal yang ingin diteliti
adalah bagaimana perilaku responden terhadap perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) pada santri putra kelas XII Pesantren Terpadu AlKahfi. Sikap ini dinilai berdasarkan pernyataan yang diberikan
melalui kuisioner.
F. Pengumpulan Data
1. Data Primer
hb.

Data primer adalah data yang berasal dari sampel

penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan


instrumen kuisioner.
2. Data Sekunder
hc.
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak
sekolah yang berhubungan dengan profil pesantren, jumlah santri,
dan sarana di Pesantren Terpadu Al-Kahfi.
hd.
he.
hf.
hg.
G. Alur Penelitian
hh.
hi.
hj.
hk.
hl.
hm.
hn.
ho.
hp.
hq.
hr.
hs.
ht.

Santri kelas XII


Pesantren Terpadu
Al-Kahfi

Inform Consent

Pengumpulan

Pembagian dan pengisian


kuesioner
Analisis Data

35

H. Pengolahan Data
hu.

Langkah-langkah pengelolahan data secara komputer pada umumnya

melalui langkah-langkah sebagai berikut14:


1

Editing: Dilakukan editing data untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh terisi semua, konsisten dan dapat dibaca dengan baik.


Coding: Memberikan kode pada setiap data yang ada untuk keperluan

analisis statistik dengan komputer.


Data Entry: jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk kode lalu dilakukan penyusunan data agar data dengan mudah
dapat disusun, dijumlah dan ditata untuk disajikan dan di analisis pada

program komputer.
Cleaning: Untuk memastikan bahwa data yang sudah dimasukkan dalam
program untuk dianalisis, tidak ada yang salah atau hilang. Setelah data
sudah benar lalu dianalisis untuk mendapatkan informasi dari data yang
didapat.

I. Analiasa Data
hv.

1. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

masingmasing variabel, baik variabel dependen maupun variabel independen. Pada


umumnya dalam analisis ini menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase setiap
variabel. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan pemeriksaan dicatat dan
dikumpulkan, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi responden.
hw.
hx.
hy.
f
P= x 100
n
hz.
ia. Keterangan :
ib. P = Persentase

36

ic. f = frekuensi teramati

id. n = jumlah responden yang menjadi sampel


2. Analisis bivariat
ie.
Setelah dilakukan analisis data univariat, hasilnya akan diketahui
karakteristik dan distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan dengan analisis
bivariat. Analisis bivariat digunakan untuk mencari hubungan atau korelasi antara
variabel dependen dan variabel independen.
if.
Uji analisa bivariat yang digunakan adalah : Uji korelasi Spearman
yang merupakan uji statistik yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara dua
atau lebih variabel berskala ordinal. Rumus sebagai berikut
ig.
ih.
ii.
6 d2
rs=1
ij.
n( n21)
ik.
il. Keterangan :
im. rs
in.

io. n

d2 =

Koefisien korelasi spearman


Total kuadrat selisih antar ranking

jumlah sampel penelitian

37

ip. BAB 4
iq. HASIL PENELITIAN
ir.
A. Karakteristik Tempat Penelitian
is.

Penelitian ini dilaksanakan di Pesantren Terpadu Al-Kahfi, jalan SPN

Lido, Desa Srogol, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
1. Sejarah Berdiri
it. Pesantren Terpadu Al Kahfi merupakan lembaga pendidikan swasta
yang berada di bawah naungan Yayasan Pedesaaan Nusantara dengan akta
pendirian No. 26 Tanggal 11 Agustus 1993 SK Menkeh No. M-10-HT.03 Th.
1992. Pendiri Yayasan ini adalah H. Armansyah Putra, SE (alm) dan Hj.
Endang Pudjiastuti, SmHk. Sejak wafatnya H. Armansyah Putra, SE
kepengurusan Yayasan dilanjutkan oleh keluarga besar beliau.
iu. Pada awalnya, Yayasan memiliki kegiatan pendidikan dengan
membuka program TK dan TPA yang diperuntukan bagi masyarakat Desa
Srogol dan sekitarnya. Sejak tahun ajaran 2002-2003 Yayasan membuka
lembaga pendidikan Pesantren Terpadu Al Kahfi, sekaligus membuka
program pendidikan setingkat SMP (SMPIT Al Kahfi).
iv. Pada tahun 2004, Ketua Yayasan Pedesaan Nusantara mengalami
peralihan kepengurusan dari H. Armansyah Putra, SE (alm) kepada H. Kemas
Taufiq Mukhtar dengan salinan Akta Perubahan No.9 Tanggal 29 Juni 2004,
SK Menkeh No.C-920.HT.03.01.Th 199920.
iw.
38

2. Visi dan Misi


ix.

Visi:
iy. Menjadi lembaga pendidikan kebanggaan ummat yang

melahirkan generasi berkualitas.


iz.
Misi:
Menyelenggarakan pendidikan berorientasi mutu, baik secara
spiritual, intelektual maupun moral dalam bingkai nilai-nilai

Islam.
Mengembangkan pengelolaan pesantren yang professional guna

mewujudkan suasana tertib, nyaman, dan edukatif.


Membangun pola hubungan yang harmonis dengan masyarakat

sekitar dan dengan lembaga - lembaga lain.


3. Jumlah Santri
ja.

Jumlah keseluruhan santri yang berada di Pesantren Terpadu

Al-Kahfi adalah 1231 anak. Jumlah santri putra SMP sebanyak 313 anak.
Jumlah santri putri SMP sebanyak 316 anak. Jumlah santri putra SMA
sebanyak 271 anak. Jumlah santri putri SMA sebanyak 265 anak. Jumlah
santri putra Aliyah sebanyak 34 anak. Jumlah santri putri Aliyah sebanyak
32 anak20.
4. Penyakit yang Mendominasi Santri
jb.

Terdapat 3 jenis penyakit yang mendominasi satri putra

maupun santri putri di Pesantren Terpadu Alkahfi. Sebanyak 36% ISPA,


24% dermatitis, 20% diare, 20% penyakit yang lain lain dari jumlah santri
yang sakit20.
5. Lingkungan

39

jc.

Terdapat 16 asrama putra dan putri, 8 asrama putra dan 8

asrama putri. Terdapat 3 lapangan futsal dan 1 lapangan basket di


wilayah asrama putra, 2 lapangan basket di wilayah asrama putri.
Terdapat tempat cuci tangan di luar kelas sebanyak 20 buah, tempat
sampah organik dan non-organik sebanyak 52 buah. Terdapat 2 kantin
dan 2 mini market. Terdapat 1 klinik kesehatan20.
jd.

B. Hasil Penelitian
a. Analisis Univariat
a. Tingkat Pengetahuan

40

je.

Tabel 4.1 Distribusi tingkat pengetahuan tentang


PHBS pada santri Pesantren Terpadu Al-Kahfi (n=58)

jf.

jg. Ti
n
g
k
at
P
e
n
g
et
a
h
u

jh.

ji.

Fr

Pe

n
jj.

jk. C
u

jm.
jl.

56
33

u
p
jo. K
ur

jq.
jp.

43
25

n
g

41

jv. Berdasarkan tabel 4.1 tingkat pengetahuan santri


mengenai PHBS di Pesantren Terpadu Al-Kahfi adalah
sebanyak 56,9% memiliki pengetahuan cukup dan sebanyak
43,1% memiliki pengetahuan yang kurang.
jw.
jx.
jy.
b. Tingkatan Sikap
jz.

42

ka. Tabel 4.2 Distribusi tingkatan sikap mengenai PHBS


pada santri Pesantren Terpadu Al-Kahfi (n=58)
kb.

kc. T
i
n
g
k
a
t

kd. F

e
k

kf.

ke.

kg. B
ki.
a

kh. 3

5
k
kk. B
u

km.
kl. 2

4
7

u
k
ko. T

43

kr. Berdasarkan tabel 4.2 tingkatan sikap santri Mengenai


PHBS di Pesantren Terpadu Al-Kahfi adalah sebanyak 53,4%
memiliki tingkatan sikap yang baik dan sebanyak 46,6%
memiliki tingkatan sikap yang buruk.
ks.
c. Kualitas PHBS

44

kt. Tabel 4.3 Distribusi tingkatan PHBS pada santri


Pesantren Terpadu Al-Kahfi (n=58)
ku.

kv. T
i
n
g
k
a

kw.F

k
u

ky.

kx.

kz. B
lb.
a

la. 3

5
k
ld. B
u

lf.
le. 2

4
7

u
k
lh. T
o

45

lj.

lk. Berdasarkan tabel 4.3 tingkatan PHBS santri Pesantren


Terpadu Al-Kahfi adalah sebanyak 53,4% memiliki tingkatan
PHBS yang baik dan sebanyak 46,6% yang memiliki kualitas
PHBS yang buruk.
ll.
b. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
lm.
ln. Tabel 4.4 Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
lq. Perilak
lp.

u
lw.

mk.

ls.
lx.

mc.

md.

me.

mf.

mg.

mh.

ml.

mm.

mn.

mo.

mp.

mq.

mv.

mw.

mx.

my.

mz.

Cukup
mt.
mu.
nc.

lr.

Tabel 4.4 menunjukan bahwa 67 % santri memiliki PHBS

yang baik karena mempunyai pengetahuan yang cukup. Hasil uji chi square
menunjukan p value < 0,05 dan CI 95% : 1.19410.588 sehingga terdapat
hubungan yang bermakna antara pengetahuan yang cukup dengan PHBS
yang baik. Nilai OR 3,556 menunjukan santri yang memiliki pengetahuan
yang cukup mempunyai kemungkinan empat kali lebih besar melakukan
PBHS yang baik dibandingkan dengan santri yang berpengetahuan kurang.
nd.

46

ne.
nf.
b. Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
.
ng. Tabel 4.5 Analisis Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
nj. Perilak
ni.

nk.

u
np.

nl.
nq.

od.
om.
Buruk
ov.
Tabel 4.5 menunjukan bahwa 68% santri memiliki PHBS yang
baik karena mempunyai sikap yang baik. Hasil uji chi square menunjukan p
value ,0,05 dan CI 95% : 1.206 10.565 sehingga terdapat hubungan yang
bermakna antara sikap yang baik dengan PHBS yang baik. Nilai OR 3,570
menunjukan santri yang memiliki sikap yang baik mempunyai kemungkinan
empat kali lebih besar melakukan PHBS yang baik dibandingkan dengan
santri yang bersikap buruk.

47

ow.

ox.BAB 5
oy.PEMBAHASAN
oz.
pa. A. Keterbatasan Penelitian
pb.

Peneliti menyadari bahwa didalam penelitian ini masih banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna seperti yang diharapkan karena tidak luput
dari berbagai keterbatasan kemampuan yang tidak dapat dihindari peneliti, serta
mungkin akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Selain itu juga, kualitas dan
akurasi data dipengaruhi oleh daya ingat dan kejujuran responden dalam menjawab
pertanyaan yang diajukan, sehingga kesimpulan yang diberikan menjadi kurang
valid. Dalam hal ini upaya yang dilakukan sebelum menjawab kuesioner adalah
peneliti harus menjelaskan tujuan dari penelitian sehingga diharapkan responden
dapat menjawab pertanyaan dengan jujur dan lengkap.
pc.
pd. B. Pembahasan Penelitian
pe.
pf.

1. Analisa Univariat
a. Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai PHBS pada
Santri Pesantren Terpadu Al-Kahfi

pg.

Hasil penelitian menunjukan bahwa santri kelas XII


yang memiliki pengetahuan yang cukup di Pesantren Terpadu AlKahfi sebesar 56,9% dari 58 santri. Angka ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan penelitian Yoga Eka di FKK Universitas
Muhammadiyah Jakarta (UMJ), tingkat pengetahuan mahasiswa
FKK UMJ pada tahun 2013 sebesar 64,5% dari 138 mahasiswa16.
48

Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian Denty


Alby di SMAN Surakarta, tingkat pengetahuan siswa kelas XI
SMA Negeri Surakarta tahun 2013 sebesar 14,3% dari 35 siswa17.
ph. b. Gambaran Tingkatan Sikap Mengenai PHBS pada Santri
Pesantren Terpadu Al-Kahfi
pi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa santri kelas XII

yang memiliki sikap yang baik di Pesantren Terpadu Al-Kahfi


sebesar 53,4% dari 58 santri. Angka ini cukup rendah jika
dibandingkan dengan penelitian Yoga Eka, tingkatan sikap
mahasiswa FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun
2013 sebesar 74,6% dari 138 mahasiswa16.
pj. c. Gambaran Tingkatan PHBS pada Santri Pesantren
Terpadu Al-Kahfi
pk.

Hasil penelitian menunjukan bahwa

santri kelas XII yang memiliki PHBS yang baik di Pesantren


Terpadu Al-Kahfi sebesar 53,4% dari 58 santri. Angka ini lebih
rendah jika dibandingkan dengan penelitian Yoga Eka, tingkatan
sikap mahasiswa FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta pada
tahun 2013 sebesar 58,0% dari 138 mahasiswa16.
pl.

2. Analisa Bivariat
pm. a. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
pn.

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang


bermakna antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan
sehat pada p value 0,020 yang artinya nilai p value < 0,05, dan CI
49

95% : 1,194-10,588. Dimana santri yang memiliki pengetahuan


yang kurang mempunyai resiko empat kali lebih besar melakukan
PHBS

yang

buruk

dibandingkan

dengan

santri

yang

berpengetahuan cukup.
po.

Penelitian ini tidak sejalan dengan peneletian yang

sudah dilakuka sebelumnya oleh Yoga Eka Pratama dengan


penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) FKK
Angkatan 2012 di Rumah Susun Mahasiswa UMJ. Hal ini bisa
disebabkan karena adanya perbedaan tempat penelitian dan juga
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian.
pp.

Pesantren

Al-Kahfi

merupakan

institusi

pendidikan yang berbasis Islami sehingga pengetahuan tentang


PHBS begitu banyak diajarkan. Dalam Islam, PHBS sudah
diajarkan dan dianjurkan sejak lama dalam Al-Quran dan Sunnahsunnah yang telah dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW
sehingga memungkinkan cukupnya pengetahuan mengenai
PHBS. Banyak sekali contoh-contohnya mengenai PHBS dalam
Islam, contohnya bersiwak (sikat gigi), jangan membuang sampah
sembarang, menjaga wudhu, makan menggunakan tangan kanan,
makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang, itu
semua merupakan perilaku-perilaku yang diajarkan dalam Islam
yang bisa ditiru oleh para santri. Karena banyaknya perilakuperilaku mengenai PHBS dalam Islam, sehingga menjadikan

50

santri kelas XII di Pesantren Terpadu Al-Kahfi memiliki


pengetahuan yang cukup mengenai PHBS.
pq.

Pengetahuan yang telah dimiliki oleh para

santri ini kemudian akan tercerminkan dalam perilakunya seharihari terutama mengenai PHBS. Hal ini sejalan dengan teori yang
disampaikan oleh Notoatmodjo dalam bukunya yang berjudul
Pendidikan dan Perilaku Kesehatan yang berbunyi Perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih baik dari pada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan.
pr.
ps.

b. Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup

bersih dan Sehat

pt.

Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan

yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku hidup bersih


dan sehat pada p value 0,0019 yang artinya nilai p value < 0,05,
dan CI 95% : 1,206-10,565. Dimana santri yang memiliki sikap
yang buruk mempunyai resiko empat kali lebih besar melakukan
PHBS yang buruk dibandingkan dengan santri yang memiliki
sikap yang baik.
pu.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yoga

Eka Pratama dengan penelitian yang berjudul Hubungan


Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Terhadap Perilaku Hidup Bersih
dan sehat (PHBS) FKK Angkatan 2012 di Rumah Susun
Mahasiswa UMJ16

51

pv.

Sikap merupakan suatu tanggapan terhadap sesuatu,

baik tanggapan yang negatif maupun positif. Seseorang akan


mempunya sikap ketika mereka sudah memiliki pengetahuan.
Pengetahuan yang mereka miliki akan berhubungan dengan sikap
mereka dan akan tercerminkan dalam perilaku mereka.
pw.

Para santri Al-Kahfi kelas XII sudah memiliki

pengetahuan

yang

cukup

mengenai

PHBS

sehingga

ini

berdampak kepada sikap yang baik. Sikap yang baik ini akan
mencerminkan kepada perilaku mereka. Karena hal ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Stephen dan Robbins yang
berbunyi Semakin sering seseorang berbicara mengenai sikap
dirinya

sendiri

tentang

suatu

persoalan,

semakin

besar

kemungkinan seseorang itu untuk mengingatnya, dan semakin


besar pula kemungkinan sikap ini membentuk perilaku seseorang
tesebut.
px.

Sikap yang baik terhadap PHBS ini didukung oleh

fasilitas-fasilitas yang ada di Pesantren Terpadu Al-Kahfi. Banyak


sekali fasilitas yang berada disana yang mendukung program
PHBS sebagai contohnya, Terdapat 3 lapangan futsal dan 1
lapangan basket di wilayah asrama putra, 2 lapangan basket di
wilayah asrama putri. Terdapat tempat cuci tangan di luar kelas
sebanyak 20 buah, tempat sampah organik dan non-organik
sebanyak 52 buah.
py.

Sikap-sikap yang dianggap penting oleh individu

cenderung menunjukan hubungan yang kuat dengan perilaku.


52

Sikap yang mudah diingat cenderung lebih bisa digunakan untuk


memprediksi perilaku bila dibandingkan dengan sikap yang tidak
bisa diakses dalam ingatan18.
pz.

qa.
qb.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN


qc.

A Kesimpulan
1

Persentase santri yang memiliki pengetahuan yang cukup pada penelitian


ini adalah 56,9% sedangkan yang memiliki pengetahuan yang kurang
adalah

43,1%.

Ini berarti cukup banyaknya santri yang memiliki

pengetahuan yang cukup mengenai PHBS.


Persentase santri yang memiliki sikap yang baik pada penelitian ini
adalah 53,4% sedangkan yang memiliki sikap yang buruk adalah 46,6%.
Ini berarti cukup banyaknya santri yang memiliki sikap yang baik

mengenai PHBS.
Persentase santri yang memiliki PHBS yang baik pada penelitian ini
adalah 53,4% sedangkan yang memiliki PHBS yang buruk adalah 46,6%.

Ini berarti cukup banyaknya santri yang memiliki PHBS yang baik.
Adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan yang cukup dengan
PHBS yang baik dengan CI 95% : 1.19410.588. Nilai OR 3,556
menunjukan santri yang memiliki pengetahuan yang kurang mempunyai
resiko empat kali lebih besar melakukan PBHS yang buruk dibandingkan

dengan santri yang berpengetahuan cukup.


Adanya hubungan yang bermakna antara sikap yang baik dengan PHBS
yang baik dengan CI 95% : 1.206 10.565. Nilai OR 3,570 menunjukan

53

santri yang memiliki sikap yang buruk mempunyai resiko empat kali
lebih besar melakukan PHBS yang buruk dibandingkan dengan santri
yang bersikap baik
B Saran
qd.

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan dapat diajukan saran yang

menyangkut perilaku hidup bersih dan sehat.


1 Agar para santri lebih membiasakan diri untuk berperilaku hidup
2

bersih dan sehat.


Pesantren Terpadu Al-Kahfi agar dapat mempertahankan dan

meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.


OSPETA atau OSIS sebaiknya sering mempromosikan dan
mendukung upaya program PHBS dengan mengadakan berbagai
macam kegiatan seperti penyuluhan atau seminar.

54

qe.Daftar Pustaka
qf.
1

Dinas Kesehatan RI. 2010. Modul Panduan Kader. Depkes: Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju


Kabupaten/Kota Sehat. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta : Depkes RI.

Ferry Efendi. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas: Teori Dan Praktek


Dalam Keperawatan. Jilid 1. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.


Jakarta.

Arikunto,S., 2007. Analisis Data Penelitian Deskriptif dalam : Arikunto,


S.,ed.Manajemen Penelitian. Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 262-296.

Soetjiningsih, 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:


ICCLC.

Maramis, Willy. F. 2006. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan.


Universitas Airlangga: Surabaya.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.


Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Indikator per Tatanan PHBS.

10 Departemen Kesehatan RI. 2007. Buku Paket Peltihan Kader Kesehatan Dan
Tokoh Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Siaga . Depkes: Jakarta.
11 http://www.unicef.org/indonesia/PHSDalamKedaruratan.pdf
12 Proverawati, A., Rahmawati, E, 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Yogyakarta: Muha Medika.
13 Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan
dalam Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Pusat Promosi
Kesehatan.
55

14 Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta: Rineka Cipta; 2010.


15 Sastroasmoro S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Edisi ke-4 Jakarta: Sagung
Seto; 2011.
16 Yoga, Pratama, 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Terhadap
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) FKK Angkatan 2012 Di Rumah Susun
Mahasiswa UMJ. Skripsi. Jakarta: FKK UMJ.
17 Denty, Alby, 2014. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PBHS) Pada Pelajar Kelas XI Di SMA Negeri 8 Surakarta Tahun
2014. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: STIKes Kusuma Husada Surakarta.
18 Stephen, Robbins, 2008. Perilaku Organisasi 1, Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat.
19 http://www.diskes.baliprov.go.id
20 Pesantren Terpadu Al-Kahfi

56

qg.

PENJELASAN PENELITIAN HUBUNGAN

PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP


BERSIH DAN SEHAT
qh.

Pengetahuan merupakan hasil tau, ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan


terjadi melalui panca indera penglihatan , pendengaran , penciuman,
dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata
dan juga telinga. Dari pengetahuan yang sudah kita dapat makan akan
ada respon dari diri kita atau kita sebut dengan sikap. Sikap ialah
suatu predisposisi umum untuk berespon atau bertindak secara positif
atau negatif terhadap suatu objek disertai emosi yang positif atau
negatif. Sikap yang kita buat tergantung dari pengetahuan yang kita
dapat. Setelah kita tahu dan kita mempunyai sikap, selanjutnya kita
akan berperilaku, perilaku yang positif ataupun yang negatif. Perilaku
hidup bersih dan sehat merupakan suatu komponen yang penting
dalam hidup kita. Karena banyak sekali manfaat yang dapat kita
peroleh dari perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya adalah
dapat mencegah dari berbagai macam penyakit. Bukan hanya untuk
diri kita sendiri melaikan untuk lingkungan dan orang-orang yang ada
di sekitar kita.
qi.

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada santri putra Al-Kahfi
maka dilakukan penelitian ini. Catatan-catatan yang berkaitan dengan
penelitian ini akan disimpan di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta atau dapat dipublikasikan untuk


kepentingan ilmiah tetapi jati diri responden tetap dirahasiakan.
qj.
qk. Formulir Persetujuan Menjadi Responden Penilitian
ql.

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Terhadap Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Santri Putra Kelas XII Di
Pondok Pesantren Al-Kahfi Bogor, Jawa Barat Tahun 2015

qm. Oleh:
qn.

Robi Fahlepi

qo.

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan

Kedokteran. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan


dalam menyelesaikan Tugas Akhir.
qp.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran tingkat hubungan pengetahuan dan sikap terhadap perilaku


hidup bersih dan sehat (PHBS) pada santri putra kelas XII di Pondok
Pesantren Al-Kahfi. Saya mengharapkan Saudara/i bersedia menjadi
responden dan memberikan data dengan kenyataan yang terjadi. Kami
akan menjamin kerahasian pendapat Saudara/i.
qq.

Setelah Saudara/i membaca maksud dan kegiatan

penelitian diatas, maka saya mohon untuk mengisi nama, NIS, dan
tanda tangan dibawah ini.
qr.

Terima kasih.

qs.

Nama :

qt.

NIS

:
qu.

Responden,

qv.
qw.

(..)

A. Pengetahuan
qx. Baca dengan teliti pertanyaan berikut dan bulatkan
jawaban yang paling benar menurut anda!
1. Apa definisi sehat menurut anda?
a. Terbebas dari penyakit
b. Sehat dalam fisik, emosi, sosial, dan spiritual
c. Sehat dalam fisik, emosi, dan sosial
2. Apa anda pernah mendengar tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS)?
a. Pernah
b. Tidak pernah
c. Tidak tahu
3. Apa itu PHBS?
a. Suatu program yang dirangka untuk membentuk perilaku sehat yang
dilakukan atas kesadaran
b. Suatu program yang dirangka untuk memberi pelyanan kesehatan
gratis terhadap masyarakat umum
c. Semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sendiri untuk
menolong diri sendiri, keluarga dan masyarakat untuk menjaga,
melindungi dan meningkatkan kesehatan
4. Apa komponen-komponen dari PHBS di sekolah?
a. Kebiasaan mencuci tangan, pola makan, sikap anti-rokok, olahraga
teratur serta penanganan stres
b. mencuci tangan, jamban bersih dan sehat, jajanan bersih dan sehat,
olahraga teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok,
membuang sampah pada tempatnya, dan menimbang berat badan
c. Penghasilan secara ekonomi, kesehatan keluarga, makanan seimbang,
keluarga berencana, serta menjauhi narkoba
5. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
a. Menggunakan sabun dan air mengalir
b. Mengelap tengan dengan tisu bersih dan kering
c. Menggunakan handuk
6. Kapan anda harus mencuci tangan?
a. Sebelum dan selepas bangun tidur, setelah berolahraga, sebelum
belajar

b. Sebelum dan selepas makan, setelah BAB, setelah BAK, setelah


memegang

hewan

peliharaan,

stelah

berolahraga,

setelah

membersihkan sampah
c. Sebelum dan selepas mandi, sebelum meminum obat, sebelum
meninggalkan rumah
7. Apa bentuk penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan?
a. Penyakit kardiovaskuler
b. Penyakit kelamin
c. Penyekit infeksi
8. Apa yang dimaksud dengan jamban?
a. Ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa yang dilengkapi dengan unit
penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya
b. Ruangan untuk manusia membuang kotoran
c. Ruangan yang di dalamnya terdapat air, sabun dan tempat untuk
buang air besar ataupun buang air kecil
9. Apa syarat jamban sehat?
a. tidak mencemari sumber air, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh
serangga atau tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah
dibersihkan
b. aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan
dan ventilasi udara yang cukup,lantai kedap air, tersedia air, sabun,
dan alat pembersih, serta mudah digunakan
c. jamban yang terhindar dari berbagai
membahayakan
10. Makanan siap saji atau junk food

macam

benda

yang

tidak baik untuk kesehatan karena

mengandung?
a. Tinggi vitamin dan mineral
b. Tinggi pengawet dan garam
c. Tinggi zat gizi
11. Apa manfaat yang dihasilkan dari berolahraga?
a. Terhindar dari berbagai macam penyakit, berat badan terkendali,
bentuk tubuh menjadi bagus, lebih bertenaga dan bugar

b. Mudah mendapatkan pasangan, lebih percaya diri, menjadi aktif


dalam segala hal
c. Mengisi waktu luang, bisa lebih dekat dengan teman, mudah
mendapatkan teman, tubuh menjadi lebih sehat
12. Seberapa sering seharusnya kita memberantas jentik nyamuk?
a. Setiap satu minggu sekali
b. Setiap dua minggu sekali
c. Setiap satu bulan sekali
13. Dimana saja biasanya jentik nyamuk berada?
a. Bak mandi, WC, vas bunga, talang air
b. Baju yang digantung, pakaian kotor, di belakang lemari
c. Di dalam sepatu, kaleng bekas, plastik kresek
14. Apa nama sifat yang terkandung dalam rokok yang dapat menyebabkan
ketagihan?
a. Nikotin
b. Tar
c. Karbon dioksida
15. Apa sebutan bagi orang yang merokok?
a. Prokok aktif-pasif
b. Perokok aktif
c. Perokok pasif
16. Manakah diantara berikut yang dapat dihubungkan dengan rokok?
a. Menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan
kehamilan dan janin
b. Mengurangi stres, mengurangi uang, dan meningkatkan rasa percaya
diri
c. Tidak menganggu kesehatan tubuh
17. Jenis sampah basah bisa juga disebut sebagai?
a. Sampah organik
b. Sampah an-organik
c. Sampah daur ulang
18. Jenis sampah kering bisa juga disebut sebagai?
a. Sampah organik
b. Sampah an-organik
c. Sampah daur ulang
19. Kapan sebaiknya kita menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan?
a. Setiap sebulan sekali
b. Setiap enam bulan sekali
c. Setiap satu tahun sekali
20. Apa manfaat dari memantau berat badan dan tinggi badan?
a. Mencegah gangguan pertumbuhan
b. Membuat tubuh menjadi seimbang
c. Menjadi lebih percaya diri

qy. B. Sikap
qz. Baca dengan

teliti

pernyataan

berikut

dan

tandakan (X) pada jawaban yang paling sesuai


menurut anda
ra. Keterangan: S = Setuju, KS = Kurang Setuju, TS =
Tidak Setuju
rb.
rg.

rc. Pertanyaan
rh. Mencuci tangan dapat

rd.
ri.

re.
rj.

rf.
rk.

rn.

ro.

rp.

rs.

rt.

ru.

rx.

ry.

rz.

sa.

tubuh
sb. Jamban harus memiliki alat

sc.

sd.

se.

sf.

pembersih, sabun, dan air


sg. Memberantas
jentik

sh.

si.

sj.

membantu mencegah
kejadian penyakit
rl.

menular/infeksi
rm.
7
langkah

mencuci

tangan merupakan langkah


efektif untuk memastikan
tangan telah benar-benar
rq.

bersih dan bebas kuman


rr. Pola makan yang kurang
baik

akan

memberikan

dampak yang negatif bagi


rv.

kesehatan tubuh
rw. Makanan siap saji atau junk
food

mengandung

pengawet

yang

menurunkan

nyamuk

bisa

menggunakan

dapat

kesehatan

dengan
cara

3M

(menutup, menguras, dan

sk.

mengubur)
sl. Minimal seminggu
kita

sp.

harus

sekali

sm.

sn.

so.

sr.

ss.

st.

sw.

sx.

sy.

tb.

tc.

td.

tg.

th.

ti.

tl.

tm.

tn.

memberantas

jentik nyamuk
sq. Merokok

hanya

memberikan

dampak

negatif bagi individu dan


su.

sekitarnya
sv. Merokok

dapat

menyebabkan
kesehatan
sz.

kronik
ta. Fungsi
dapat

gangguan

dan

penyakit

fisiologis

dipertahankan

ditingkatkan
te.

dan

dengan

berolahraga secara teratur


tf. Olahraga
yang
teratur
dapat

tj.

tubuh

mengurangi

resiko

terjadinya penyakit
tk. Menjaga
lingkungan
dengan

cara

membuang

tidak
sampah

to.

sembarangan
tp. Membakar sampah

akan

tq.

tr.

ts.

tt.

menimbulkan polusi udara


tu. Menimbang berat badan

tv.

tw.

tx.

ua.

ub.

uc.

dan mengukur tinggi badan


sebaiknya dilakukan enam
ty.

bula sekali
tz. Dapat
pertumbuhan

memantau
tubuh

dengan

cara

menimbang

berat badan dan mengukur


tinggi badan
ud.
ue.C. Perilaku
uf. Baca

dengan

teliti

pernyataan

berikut

dan

tandakan (X) pada jawaban yang paling sesuai


menurut anda
ug.
uh.
ul.

um.

ui. Pertanyaan
Apakah anda selalu

un.

uo.

ur.

us.

uv.

uw.

uz.

va.

mencuci tangan sebelum


dan sesudah makan,
sesudah membersihkan
rumah, sesudah
menyentuh hewan, setelah
mengunjungi atau
up.

membesuk orang sakit?


uq.Apakah ada selalu mencuci
tangan

dengan

menggunakan
ut.

sabun

dan

air mengalir?
uu.Apakah anda menggunakan
jamban yang bersih dan

ux.

sehat?
uy. Apakah

anda

suka

jajan

makanan dan minuman di


sembarang
(kebersihannya

tempat?
tidak

vb.

terjaga)
vc. Apakah

anda

olahraga
vf.

melakukan

setidaknya

minggu sekali?
vg.Apakah anda

ve.

vh.

vi.

vl.
vp.

vm.
vq.

vt.

vu.

vx.

vy.

wb.

wc.

wf.

wg.

wj.

wk.

satu

melakukan

pemberantasan

vd.

jentik

nyamuk setiap satu minggu


vj.
vn.

sekali?
vk. Apakah anda merokok?
vo. Apakah
anda
selalu
mencoba

untuk

mengelakan
vr.

diri

dari

paparan asap rokok?


vs. Apakah
anda
mencoba
untuk berhenti merokok /
menasehati
kelurga

vv.

vw.

teman

untuk

merokok?
Apakah

dan

berhenti

anda

selalu

membuang sampah pada


vz.

tempatnya?
wa.
Apakah

anda

membuang

sampah

menurut
wd.

jenisnya?
we.
Apakah
menimbang

wh.

pembagian
anda

selalu

berat

badan

setiap enam bulan sekali?


wi. Apakah
anda
selalu
mengukur

tinggi

badan

setiap enam bulan sekali?

wl.
wm. Pengetahuan_2

wn.

wo.

ws.

wp.

wt.

wu.
xa.

xk.

xg.

xl.
xm.
xn. Sikap_2

xo.

xp.

xt.

xq.

xu.

xv.
yb.

yl.

yh.

ym.
yn.
yo. Perilaku_2

yp.

yq.

yu.

yr.

yv.

yw.
zc.

zm.

zi.

zn.

zo.
zp. Crosstab
zq.

zr.

zs.

zw.

zt.

zu.

zx.

zv.

Pe

zz.

aaa.

aae.

aaf.
aak.
aao.

aas.
aat.
aau.
aav. Risk Estimate

aaw.

aay.
9

aaz.
abd.
O

abh.
Fo

abl.
Fo

abp.
N

abt.
abu.

abr.

abs.

abv. Crosstab
abw.

abx.

aby.

abz.

aca.

Count

acc.
acb.

acd.
Pe

acf.

acg.

ack.

acl.
acq.

acu.
Tot

acy.
acz.
ada.Risk Estimate

adb.

add.
9

ade.
adi.
O

adm.
Fo

adq.
Fo

adu.
N

ady.
adz.
aea.

adw.

adx.

aeb.
aec.
aed.
aee.
aef. Pengetahuan_2 * Sikap_2
Crosstabulation
aeg.

aeh.

aem.
ael.

aei.

aej.
aen.
Si

aep.

aeq.

aeu.

aev.
afa.

afe.
Tot

afi.
afj.

aek.

afk. Risk Estimate

afl.

afn.
9

afo.
afs.
O

afw.
Fo

aga.
Fo

age.
N

agi.

agj.
agk.
agl.

agg.

agh.

Anda mungkin juga menyukai