Kata Kunci:
Diabetes Mellitus, Spiritualitas, Efikasi Diri, kepatuhan.
ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is a metabolic disease marked by high blood glucose levels as a result of deficiency of insulin
secretion, impaired insulin activity or both. This study aims to determine the relationship of spirituality and self-efficacy
with compliance. This research design uses a correlation analysis with cross-sectional design. The number of samples
of 102 people conducted in Yogyakarta Hospital. The results of correlation analysis using the chi square test showed
relationship of spirituality and self-efficacy to quality of life (P values of spirituality: 0.000, P value of self-efficacy:
0.000; : 0.15). Confounding variables on the relationship of spirituality and self-efficacy in compliance is the
economic status and knowledge of this, nurses need to provide comprehensive nursing care, especially in terms of
spirituality and self-efficacy from from assessment until evaluation in improving patient compliance type 2 DM.
Keyword:
Diabetes Mellitus, spirituality, self-efficacy, compliance.
1
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia jumlah pasien DM mengalami kenaikan,
perilaku
yang
2.
sebanyak 0,7%.
sehat
dan
mencakup
kepatuhan
kehidupan
terhadap
mereka.
rejimen
Efikasi
diri
angka
penyakit terbanyak
komplikasi4.
yang
status
peningkatan
penyakit
utama
sosial
lainnya.
Selain
faktor
ekonomi,
Tingginya
pengetahuan,
keyakinan
kesehatan,
dan
20,3%
sepanjang
tahun
2008-2009.
kurang
Pasien
yakin
juga
dengan
kemampuannya
mengatakan
bahwa
melakukan
terkadang
tidak
didefinisikan
atau
yang
keyakinan diri
sebagai
diperlukan
penilaian,
dalam
kepercayaan
mencapai
tujuan
yang
pemodelan
prediksi
untuk
mengetahui
Analisis
komponen
2.METODE PENELITIAN
Patuh
:76
Tidak
Patuh :26
RS
Jogja.
Proses
pengambilan
data
penelitian
Spiritualitas/Spiritual
Involvement
and
dan
Variabel
Kategori
Jumlah
Persentase
(%)
Baik
83
81,4
Kurang
baik
19
18,6
Spiritualitas
Efikasi diri
Baik
87
85,3
Kurang
baik
15
14,7
yaitu
Berdasarkan pekerjaan,
bekerja
orang (18,6%).
Kategori
Tingkat
Pendidikan
82
orang
(80,4%)
sedangkan
(38,2%).
Berdasarkan
status
ekonomi,
Jumlah
Persentase
Dewasa
52
51,0
Lansia
50
49,0
Laki-laki
36
35,3
Perempuan
66
64,7
Rendah
20
19,6
Tinggi
82
80,4
Bekerja
37
36,3
Tidak bekerja
65
63,7
Lama
63
61,8
Baru
39
38,2
Rendah
22
21,6
Tinggi
80
78,4
Kurang Baik
19
18,6
Baik
83
81,4
Umur (Tahun)
Jenis kelamin
sebanyak
rendah
sebanyak
22
orang
(21,6%).
Pekerjaan
Lama DM
Status ekonomi
Pengetahuan DM
0,000 dan
patuh
memonitor
terhadap
ke
kadar
lima
glukosa
aspek
darah,
kepatuhan
diet,
yaitu:
aktivitas,
disarankan
oleh
tenaga
kesehatan.
Tabel 3.3. Distribusi Responden menurut spiritualitas dan efikasi diri dengan kepatuhan pasien DM tipe 2 di RS Jogja Bulan
Mei Juni Tahun 2011 (n = 102)
Kepatuhan Pasien DM
Total
Variabel Independen
OR
P
Tidak Patuh
Patuh
(95%CI)
value
n
%
n
%
n
%
Spiritualitas
Kurang baik
12
63,2
7 36,8 19
100
8,449
0,000*
Baik
14
16,9
69 83,1 83
100
(2,827-25,255)
Efikasi diri
Kurang baik
10
62,5
5 33,3 15
100
8,875
0,000*
Baik
(1,227-9,950)
16
18,6
71 81,6 87
100
14
12
38,9
18,2
22
54
61,1
81,8
36
66
100
100
2,864
(1,145-7,162)
0,040*
5
21
25
25,6
15
61
75
74,4
20
82
100
100
0,968
(0,314-2,989)
1,000
8
18
21,6
27,7
29
47
78,4
72,3
37
65
100
100
1,388
(0,535-3,600)
0,660
17
9
27,0%
23,1%
46
30
73
76,9
63
39
100
100
1,232
(0,486-3,121)
0,837
10
16
45,5
20
12
64
54,5
80
22
80
100
100
47,4
10
52,6
19
100
17
20,5
66
79,5
83
100
3,333
(1,224-9,081)
0,032*
3,494
(1,227-9,950)
0,021*
rejimen
perawatan
yang
rumit,
seperti
penatalaksanaan DM tipe 2 .
pasien DM Tipe 2
0,05).
baik
hubungan
Responden
manajemen
meningkatkan
dengan
10
diabetes .
spiritualitas
yang
positif pada
Spiritualitas
penyembuhan,
dapat
kesehatan
antara
umur
dengan
kepatuhan
dan
b. Hubungan
kepatuhan
11
dan kanker .
antara
jenis
kelamin
dan
sedangkan
responden
laki-laki
yang
patuh
7,162).
banyak
mengoptimalkan
12
kepatuhan
terhadap
Responden
dari
pada
yang
berjenis
perempuan
kelamin
sehingga
antara
pendidikan
dengan
sehingga
pengobatan 13.
menunjukkan
bahwa
ada
hubungan
antara
patuh
untuk
memenuhi
rejimen
15
antara
pekerjaaan
dengan
menyatakan
14
g. Hubungan pengetahuan DM
kepatuhan pasien DM tipe 2.
tidak
ada
perbedaan
proporsi
kejadian
bahwa
status
sosial
ekonomi
.
dengan
DM
aktivitas
(tidak
ada
pengaruh
antara
16
DM) .
e. Hubungan antara lama DM dengan kepatuhan
0,05).
Responden
yang
a. Seleksi Kandidat
Setelah seleksi kandidat ada 5 variabel yang
2 (p>0,05)
uji
regresi
b. Pemodelan Multivariat
Hasil
d. Pemodelan Terakhir
berganda
variabel
secara
terbesar.
kali
tersebut
logistik
dikeluarkan
Ternyata
setelah
variabel
dibandingkan
dengan
individu
yang
dalam
model.
Adapun
pemodelan
kali
Pemodelan
dibandingkan
dengan
individu
yang
Jogja
Mei-Juni 2011
Variabel
Wald
P
Value
OR
95% C.I
Spiritualitas
1,468
5,017
0,025
4,341
1,201-15,685
Efikasi diri
1,500
4,158
0,041
4,480
1,060-18,936
Jenis Kelamin
1,191
4,578
0,032
3,290
1,105-9,795
Status
ekonomi
1,046
2,859
0,091
2,846
0,847-9,566
Pengetahuan
0,688
mampu
mengaplikasikan
asuhan
0,300
1,990
0,542-7,300
tahap
pengkajian,
penyusunan
penegakan
intervensi,
diagnosa,
implementasi
dan
c. Uji Interaksi
Uji interaksi dilakukan sebelum pemodelan
terakhir
ditetapkan.
Setelah dilakukan
uji
efikasi
diri.
untuk
efektifitas
Intervensi
menejemen
keperawatan
regimen
terapeutik,
6. KEPUSTAKAAN
1.
2.
Riset
Kesehatan
Dasar.(2007).
Laporan
Nasional.Badan penelitian dan pengembangan
Kesehatan Depkes RI.
Tovar, Elizabeth Gressle (2007) Relationships
between psychosocial factors and adherence to
diet
and exercise in adults with type 2 diabetes: A
test of a theoretical mode. The University Of
Texas Medical Branch Graduate School Of
Biomedical Sciences, 2007, 278 Pages; 3360566.
5.
KESIMPULAN
Mayoritas
responden
3.
dalam
kategori
tidak bekerja,
4.
5.
Hanna . henrietta . h (2006) the influence of selfefficacy and spirituality on self-care behaviors
and glycemic control in older african americans
with type 2 diabetes dissertation. Presented in
Partial Fulfillment of the Requirements for the
Degree of Doctor of Philosophy in Nursing
Barry University. UMI Number: 3292159.
6.
jenis
kelamin,
status
ekonomi,
9. Bandura,A(1997).Self-efficacy.
http://www.des.emory .edu/ mfp/effbook5.html.
10. Matthews, D. A. (2000). Prayer and spirituality.
Complementary and Alternative Therapies for
Rheumatic Diseases II. 26(1), 177-187.
11. Torosian, M. H., & Biddle, V. R. (2005).
Spirituality and healing. Seminars in Oncology
Nursing. 32(2), 232-6.
12. French, K. A. (1997). Self-efficacy as a predictor
of regimen adherence in self-care of non-insulindependent diabetes mellitus. Masters Abstracts
International, 35(05),1373. (UMI No. AAT
1385129)
13. Ariyani, Yesi (2011) Hubungan antara Motivasi
dengan Efikasi Diri Pasien DM Tipe 2 dalam
konteks asuhan keperawatan di RSUP H.Adam
Malik Medan. Tesis FIK UI tidak di publikasikan
14. Delamater, A.M. (2006). Improving patient
adherence.
clinicaldiabetesjournala.
18.
http://www.clinicaldiabetesjournala.org/ 158:2935,2001
15. Bangun, Argi Virgona (2009).Faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kepatuhan pasien DM tipe
2 dalam konteks asuhan keperawatan di
Poliklinik Endokrin RSHS Bandung. Tesis FIK UI
Naskah tidak di publikasi.
16. Purba.M.B.,Rahayu E.S,& Sinorita H (2010).
Dukungan keluarga dan jadwal makan sebelum
edukasi berhubungan dengan kepatuhan jadwal
makan pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 rawat
jalan yang mendapat konseling gizi di RSUD
Kota Yogyakarta. Jurnal gizi klinik indonesia.
Vol. 7, no. 2, november 2010: 74-79
17. Adisa, R., Alutundu, M. B., & Fakeye, T. O.
(2009). Factors contributing to nonadherence to
oral
hypoglycemic
medications
among
ambulatory type 2 diabetes patients in
Southwestern Nigeria. Pharmacy Practice.
Pharmacy Practice (Internet) 2009 JulSep;7(3):163-169