PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah,
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Berdasarkan wujudnya limbah
terbagi menjadi 3, yaitu limbah padat, cair, dan gas. Sedangkan berdasarkan
sumbernya limbah terbagi menjadi 4, yaitu limbah domestik, industri, pertanian,
dan pertambangan. Limbah dapat ditanggulangi dengan berbagai proses
pengolahan, salah satunya pengolahan limbah cair dengan menggunakan metode
absorbsi. Proses absorbsi dilakukan dengan bantuan senyawa karbon aktif.
Karbon aktif atau sering juga disebut sebagai arang aktif adalah suatu jenis karbon
yang memiliki luas permukaan yang sangat besar. Hal ini bisa dicapai dengan
mengaktifkan karbon atau arang tersebut. Pengaktifan arang aktif bertujuan untuk
memperbesar luas permukaannya, selain itu juga meningkatkan kemampuan
adsorpsi karbon aktif itu. Karbon aktif dapat dibuat dengan memanfaatkan
berbagai macam bahan baku diantaranya, sekam padi, tempurung kelapa, tandan
kosong kelapa sawit, serbuk gergaji, dan tongkol jagung.
Minimalisasi limbah dengan pemanfaatan menjadi suatu produk dapat
mengurangi beban pencemaran lingkungan. Dari pengamatan lapangan ditemukan
bahwa hasil samping berupa kulit, batang, daun, dan tongkol jagung tidak
termanfaatkan dan dibuang atau dibakar, sementara daun dan batang yang masih
muda dijadikan bahan pakan ternak. Tongkol jagung yang dihasilkan sangat kaya
akan karbohidrat yang dapat digunakan atau diolah menjadi produk yang
bermanfaat dan bernilai ekonomi untuk kehidupan manusia. Diketahui bahwa
tongkol jagung mengandung komponen-komponen kimia seperti selulosa,
hemiselulosa, lignin, dan zat ekstraktif yang dapat menjadi karbon aktif. Dengan
pemanfaatan teknologi, limbah tongkol jagung yang hanya dibuang dan dibakar
dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang lebih bernilai ekonomi yaitu
salah satunya dijadikan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif.
1
Perumusan Masalah
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95%
karbon. Arang selain digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan
sebagai adsorben (penyerap). Daya serapnya ditentukan oleh seberapa luas
permukaan partikelnya dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika arang
tersebut diaktivasi dengan bahan-bahan kimia ataupun dengan cara pemanasan
pada suhu 500 900oC. Arang yang diaktifkan akan mengalami perubahan sifat
sifat fisika dan kimia (Helin,2013)
Ishak Isa [2012] telah melakukan penelitian arang aktif dari limbah
tongkol jagung dengan mengaktifasi limbah tongkol jagung dengan larutan NaOH
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa arang aktif yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai bioabsorben pada penyaringan minyak goreng bekas. Hal ini
terlihat dari penurunan FFA, angka peroksida, dan angka penyabunan pada
minyak yang dimurnikan.
Herlin Alfiany [2013] telah melakukan penelitian pembuatan arang aktif
dari limbah tongkol jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya serap iod
pada arang aktif tongkol jagung yang diaktivasi asam klorida (HCl) sebesar 773.85
mg/g, asam sulfat (H2SO4) sebesar 665,76 mg/g dan asam nitrat (HNO 3) sebesar
637,82 mg/g. Jumlah arang dengan serapan terbaik adalah 14 gram dan ion terserap
0,508 ppm. Kapasitas adsorpsi yang terbaik pada berat 12 gram sebesar 23,80 %
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan-tujuan yang akan dilakukan didalam penelitian ini adalah
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan beberapa manfaat diantaranya
Bab ini membahas tentang bahan baku, alat-alat yang digunakan, variabelvariabel yang digunakan, prosedur-prosedur penelitian yang akan
dilakukan, serta menganalisa hasil dan pengolahan data.