Bab 1 MS2140
Bab 1 MS2140
hal.: 1.1
Volume Atur
Terisolasi
Energi
Dapat lewat
batas
Dapat lewat
batas
Tidak dapat
lewat batas
Tidak dapat
lewat batas
Massa
Tidak dapat
lewat batas
Dapat lewat
batas
Tidak dapat
lewat batas
Dapat lewat
batas
Pandangan Termodinamika:
1.
Makroskopik/Klasik: hanya meninjau efek keseluruhan,
mudah untuk dianalisis
2.
Mikroskopik/Statistik: meninjau struktur bahan dengan rinci,
mengkarakteristik sifat rata-rata partikel secara statistik dan
menghubungkannya dengan sifat-sifat yang terlihat, sangat
matematis.
Beberapa Definisi:
Sifat (properties): karakteristik makroskopik sistem: massa, volume,
energi, tekanan, temperatur, warna, dll.; tidak perlu mengetahui
sejarah dari nilainya.
Bukan sifat: bergantung pada sejarahnya: laju aliran massa, kerja,
panas, dll.
Suatu besaran adalah sifat hanya bila perubahan nilainya tidak bergantung
pada sejarah nilainya.
hal.: 1.2
Jenis-jenis Sifat:
a.
Sifat Intensif: sifat yang tidak tergantung pada ukuran atau
massa sistem. Contoh: P (tekanan), T (temperatur), v (volume
jenis), dll. Sifat intensif bukan merupakan jumlah sifat bagianbagiannya. Mungkin tergantung pada lokasi dan waktu.
b.
Sifat Ekstensif: sifat yang tergantung pada ukuran atau massa
sistem. Contoh: m (massa), V (volume), E (energi), dll. Sifat
ekstensif merupakan jumlah sifat bagian-bagiannya. Tidak
bergantung pada lokasi, mungkin bergantung pada waktu.
Beberapa sifat ekstensif dapat diubah menjadi sifat intensif dengan
membaginya dengan massa. Contoh:
v=
V
m
hal.: 1.3
KESETIMBANGAN
Kesetimbangan Mekanika: kesetimbangan akibat gaya dengan arah
yang berbeda dengan besaran yang sama.
Kesetimbangan Termodinamika: kesetimbangan sifat
termodinamika sistem pada dua lokasi.
Kesetimbangan Kuasi: kesetimbangan semu dengan perubahan sifat
yang relatif kecil.
SATUAN
Satuan: jumlah tertentu dibandingkan dengan jumlah lain dari jenis yang
sama.
Dalam Mekanika:
Satuan Utama/Primer:
Untuk SI (Systeme International dUnites): panjang (L), waktu (T)
dan massa (M), atau
Untuk Satuan Rekayasa Inggris (I-P: inch-pound): panjang (L),
waktu (T), massa (M) dan gaya (F)
Satuan Kedua/Sekunder: Kecepatan, Percepatan, Daya, Luas, dll.
Dalam Satuan SI:
1 m = jarak yang dilalui oleh sinar dalam vakum selama
1/2999.792.458 dari satu detik.
1 s = 9.192.631.770 perioda radiasi akibat transisi antara dua tingkat
hyperfine dari tingkat keadaan dasar atom Cesium 133.
hal.: 1.4
Prefik
Yotta
Zetta
Exa
Peta
Tera
Giga
Mega
kilo
hekto
deka
Simbol
Y
Z
E
P
T
G
M
k
h
da
Faktor
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
10-21
10-24
Prefik
deci
senti
mili
mikro
nano
piko
femto
atto
zepto
yocto
Simbol
d
c
m
n
p
f
a
z
y
hal.: 1.5
hal.: 1.6
V V ' V
= lim
m = .dV
V
Volume jenis:
v = 1/
[m3/kg] [ft3/lbm] yang merupakan
sifat intensif, dan dapat bervariasi dari satu titik ke titik lainnya
Jumlah mol:
n = m/M
[kmol] [lbmol] dimana M = berat
molekul zat (lihat Tabel A-1 atau A-1E)
Volume jenis molal: v = M .v
[m3/kmol] [ft3/lbmol]
B. TEKANAN
Tekanan adalah gaya per satuan luas.
Fnormal
hal.: 1.7
Tekanan atmosfir: berat atau gaya molekul udara di atas lokasi per
satuan luas, bergantung pada temperatur dan tekanan.
1 atm = 1,01325 x 105 N/m2 = 14,696 lbf/in2 = 10,34 m H2O = 760
mm Hg = 29,92 in. Hg.
1 bar = 105 Pa = 0,1 MPa.
Barometer
Manometer
hal.: 1.8
C. TEMPERATUR
Berasal dari perasaan panas dan dingin akibat sentuhan dengan tangan,
tidak dapat diskalakan.
Kesetimbangan Termal: Dua blok tembaga disatukan. Ada sifat
yang berubah. Terjadi kesetimbangan termal: sifat temperaturnya
sama.
Perpindahan panas dapat diperlambat dengan dinding isolator.
Dinding Adiabatik: merupakan dinding dengan sifat isolasi termal
yang sempurna sehingga tidak terjadi perpindahan panas melewatinya.
Proses Adiabatik: proses dimana Q = 0.
Proses Isotermal: proses dimana temperaturnya konstan.
Adiabatik vs. Isotermal:
a. Sistem adiabatik dan isotermal:
b. Sistem adiabatik, tetapi tidak isotermal:
c. Sistem tidak adiabatik, tetapi isotermal:
d. Sistem tidak adiabatik dan tidak isotermal:
Hukum Termodinamika keNol (R. H. Fowler, 1931, sekitar 50 tahun
setelah Hukum Termo 1 dan 2): Bila dua benda disatukan dalam
kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut
akan berada dalam kesetimbangan termal (temperaturnya sama).
Hukum ini menjustifikasi fungsi alat pengukur temperatur yaitu
termometer sebagai benda ketiga yang dapat digunakan untuk mengukur
temperatur dua benda dan menyatakan bahwa kedua benda tersebut dalam
keadaan setimbang secara termal.
Sifat termometrik zat (sifat yang berubah berdasarkan temperatur) dapat
dijadikan ukuran temperatur.
Alat Pengukur Temperatur:
1. Termometer bola (cairan dalam gelas): air raksa, alkohol, air,
dsb. Sifat: pemuaian zat.
2. Termometer gas volume konstan. Sifat: tekanan gas.
3. Termokopel. Sifat ggl (emf) dari dua metal yang berbeda.
4.
5.
6.
7.
hal.: 1.9
Skala Temperatur:
Angka yang diberikan sebagai titik tetap standar yang mudah untuk
dibuat: titik triple air, dimana air, es dan uap air berada dalam
kesetimbangan: 273,16 K (agar temperatur antara titik beku dan titik uap
tetap 100 K, sehingga sama dengan skala Celsius).
Skala Temperatur Gas:
Misal temperatur gas sebanding dengan tekanannya: T = p.
Bila tingkat keadaan diambil pada titik triple, maka = 273,16/ptp
Sehingga: T = 273,16 (p/ptp)
Gunakan massa dan jenis gas yang berbeda, ukur ptp dan p, lalu plot:
Ternyata bila ptp 0, maka akan diperoleh p/ptp yang sama, sehingga
dapat diperoleh Skala Temperatur Gas: T = 273,16 p/ptp.
Skala Kelvin:
Skala temperatur yang independen terhadap sifat zat. Memerlukan
analisis energi dan Hukum Termodinamika II. Akan dibahas di sub-bab
5.5.
Satuan Temperatur:
Derajat Fahrenheit:
Derajat Celsius:
Kelvin
Derajat Rankine:
F = 9/5 oC +32
o
C = 5/9 (oF 32) (dahulu: Centigrade)
K = oC + 273,15 (tanpa derajat)
o
R = oF + 459,67 (bukan Reamur!!!)
hal.: 1.10
T (K) = T (oC)
T (oR) = T (oF)= 1,8 T (K) = 1,8 T (oC)
Triple point air: 273,16 K = 0,01oC = 491,69oR = 32,02oF.
Absolut nol: 0 K = 0oR = - 273,15oC = - 459,67oF. Belum pernah
dicapai (pernah mencapat 2 x 10-9 K di tahun 1989).
Dasar nama skala:
G. Fahrenheit (1696-1736), dari Jerman
A. Celcius (1701-1744), dari Swedia
Lord Kelvin atau William Thomson (1824-1907), dari Inggris
William Rankine (1820-1872), dari Inggris (Universitas Glasgow)