Anda di halaman 1dari 48

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa


melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan
hasil analisis konteks SMK Pelayaran Jakarta Raya dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) SMK Pelayaran Jakarta Raya menghimpun hasil analisis yang
dilakukan oleh Kelompok kerja yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan
dari kelompok kerja dibahas oleh TPK SMK Pelayaran Jakarta Raya, kemudian
dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh TPK. Tujuan dari anlisis konteks
adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan dengan kondisi ideal
seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis
konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan
dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum,
juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil
kebijakan tentang SMK Pelayaran Jakarta Raya. Dengan tersusunnya laporan
hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan terima kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
2. Kepala Suku Dinas Pendidikan Kota Administrasi Jakarta Utara
3. Kepala Seksi Pendidikan Menengah Suku Dinas Pendidikan Kota
Administrasi Jakarta Utara
4. Pengurus Pusat Yayasan Hang Tuah
5. Komite SMK Pelayaran Jakarta Raya
6. Dewan Pendidik dan karyawan SMK Pelayaran Jakarta Raya
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat bagi kemajuan SMK Pelayaran Jakarta Raya khususnya dan Dunia
Pendidikan pada umumnya. Amiin.
Jakarta, 11 Juni 2014
Tim Pengembang Kurikulum

LEMBAR PENGESAHAN
Dengan pertimbangan Komite SMK Pelayaran Jakarta Raya, Laporan Hasil
Analisis Konteks SMK Pelayaran Jakarta Raya telah disetujui dan disahkan pada
tanggal 11 Juni 2014, kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan
untuk Dokumen Kurikulum SMK Pelayaran Jakarta Raya Tahun Pelajaran 20142015.
Disahkan di

: Jakarta

Pada Tanggal

: 11 Juli 2014

Kepala SMK Pelayaran Jakarta Raya,

Dra. Eny Suskandari

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................i


Daftar Isi .............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................5
B. Dasar Kebijakan ............................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat ......................................................................7
BAB II HASIL ANALISIS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan...........................................
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan..............................................
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan.........................
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Rekomendasi..................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 sebagai
pengganti dari PP Nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan (8) standar, yaitu:
1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7.
Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat
tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah
standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan
yang berlaku selama satu tahu.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang


berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai
efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya
biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian
pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi riil
sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari
dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMK Pelayaran Jakarta Raya
tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke
bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar
Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah

selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga


melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan
menyebabkan SMK Pelayaran Jakarta Raya menjadi sekolah pilihan masyarakat
di DKI Jakarta dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi
rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar
Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian

Wewenang

antara

Pemerintah,

Pemerintahan

Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;


4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pembiayaan Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013


tentang Standar Standar Proses;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang
Kualifikasi dan Kompetensi Konselor;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang
Standar Biaya;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK.
16. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
C. Tujuan dan manfaat
Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar
nasional pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil
kebijakan kepada SMK Pelayaran Jakarta Raya.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan
pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK Pelayaran Jakarta Raya
untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK Pelayaran Jakarta Raya.

BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Kompeten
Deskripsi
si
Kompetensi
1. Sikap
Menghayati
Spiritu- dan
al
mengamalkan
ajaran agama
yang
dianutnya

2. Sikap
Sosial

Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku jujur,
disiplin,
tanggung
jawab, peduli
(gotong
royong,
kerjasama,
toleran,
damai),
santun,
responsif dan
pro-aktif dan
menunjukkan

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

M embentuk
peserta didik
menjadi
manusia
yang
beriman dan bertakwa
kepada
Tuhan Yang
Maha Esa
serta
mengamalka
n ajaran
agama yang
dianutnya

Mengimpleme
ntasikan nilainilai spiritual
dalam setiap
proses
pembelajaran
Melakukan
pembiasaan,
seperti: doa
bersama
sebelum dan
setelah belajar
serta
salat/ibadah
berjamaah.
Melakukan
peringatan
hari besar
keagamaan di
lingkungan
sekolah.

Rencana tindak
Lanjut
Melaksanakan
secara rutin
Lebih
mengefektifkan
pembimbingan
tadarus
AlQuran tiap hari
Jumat selama
30 menit
Mengefektifkan
3S
(Senyum
Salam, Sapa)

Pelaksanaan perlu
secara konsisten

P
eningkatan
kesadaran
dan
wawasan
peserta didik
akan status,
hak dan
kewajibanny
a dalam
kehidupan
bermasyarak
at dan
bernegara

Kembangkan
solidaritas dengan
mengikuti
kegiatan
kemasyarakatan
diantaranya:
melakukan
kegiatan sosial,
bakti sosial,
upacara
peringatan hari
besar kenegaraan.

Mengefektifkan
pemanfaatn

Kompeten
si

Deskripsi
Kondisi Ideal
Kompetensi
sikap sebagai
serta
bagian dari
peningkatan
solusi atas
kualitas diri
berbagai
sebagai
permasalahan
manusia.
dalam
berinteraksi

M
secara efektif
emperoleh
dengan
kompetensi
lingkungan
lanjut ilmu
sosial
pengetahuan
dan alam serta
dan
dalam
teknologi
menempatkan
serta
diri sebagai
membudaya
cerminan
kan berpikir
bangsa dalam
ilmiah secara
pergaulan
kritis, kreatis
dunia.
dan mandiri.

a.

penget
ahuan dan
teknologi

M
eningkat-kan
sensitivitas,
kemampuan
mengekspres
ikan dan
kemampuan
mengapresia
si keindahan
dan harmoni.

Kondisi Riil

Menerapkan
diskusi kelompok
dalam
pembelajaran
Penyediaan bukubuku sebagai
sumber belajar
diperpustakaan
dan pemanfaatan
internet belum
efektif.

Memperbanyak
kelompokkelompok belajar
Membentuk grup
band yang lebih
solid

Memanfaatkan
limbah menjadi
suatu barang yang
bernilai seni
Latihan olah
vokal/band
berjalan,tetapi
belum tampak
grup yang solid,
unjuk
kemampuan
masih pada
momen-momen
PSB.
Seni tradisional
karawitan belum
dapat berjalan
dengan efektif

Rencana tindak
Lanjut
perpustakaan,
internet sebagai
sumber belajar
siswa serta
menambah bukubuku pegangan
siswa

M Pemilihan bakat
eningkat-kan tidak berdasar
potensi fisik atas talent

Mengaktifkan serta
membentuk grup
karawitan
siswa/guru
Pemilihan
bakat/minat
berdasar atas
angket dan talent
scouting

Diarahkan pada
kegiatan-kegiatan
ketrampilan

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

b.

Estetik
a

Kondisi Ideal
serta
membudaya
kan sikap
sportif,
disiplin kerja
sama dan
hidup sehat.

a.
Berpusat pada
potensi,
perkembangan,
kebutuhan
dan
kepentingan
peserta didik
dan
lingkungannya.
c.

Jasma
ni,
b.
olahraga Beragam dan
dan
terpadu
kesehatan
c.
Tanggap
terhadap
perkembanga
n ilmu
pengetahuan,
teknologi,
dan seni.

d.
1.
Relevan dengan
Prinsip
kebutuhan
pengemban
hidup

Kondisi Riil
skouting,
sehingga belum
jelas bakat yang
sebenarnya dari
siswa

Rencana tindak
Lanjut
tertentu
Analisa minat
peserta didik.

Masih banyak
siswa yang tidak
memiliki
bakat/minat
tertentu
Pemberian
kesempatan
kepada
siswa/siswi pada
minat yang
diinginkannya

Psikotes

Kegiatan apresiasi

Pembinaan logika
berpikir (proses
teori)
Praktek (kegiatan
keorganisasian)
Terbuka akan
perkembangan
teknologi

Pemanfaatan alat
teknologi.

Sesuai dengan
kondisi fasilitas
yang ada
Ya

Peningkatan daya
dukung

Kompeten
si

Deskripsi
Kondisi Ideal
Kompetensi
gan
kurikulum e.
Menyeluruh dan
berkesinamb
ungan
f.
Belajar
sepanjang
hayat
g.
Seimbang antara
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah
KTSP
dikembangkan
oleh sekolah dan
komite sekolah
berpedoman
pada standar isi
dan standar
kompetensi
lulusan serta
panduan
penyusunan
KTSP yang
disusun oleh
BSNP, STCW
2010
Amandemen
Manila dan
Kurikulum
Operasional
Pendidikan dan
Pelatihan
Kepelautan
Pusbang Hubla
2.
a. Pelaksanaan
Prinsip
kurikulum
Pelaksanaa
didasarkan
n
pada potensi,

Kondisi Riil
Ya

Rencana tindak
Lanjut
Pemahaman tujuan
pendidikan.

Mengacu pada
tujuan pendidikan
pada umumnya

Dalam
pengembangan
KTSP belum
memperhatikan
prinsip-prinsip
pengembangan
kurikulum
terutama prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungannya.

a. Peserta didik
belum
maksimal
mendapatkan

Dilakukan reviuw
dokumen KTSP
sehingga
memenuhi setiap
prinsip
pengembangan
kurikulum
khususnya prinsip
perkembangan,
kebutuhan, dan
kepentingan
peserta didik dan
lingkungannya

a. Peserta didik
harus
mendapatkan
pelayanan

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi
Kurikulum

Kondisi Ideal
perkembanga
n dan kondisi
peserta didik
untuk
menguasai
kompetensi
yang berguna
bagi dirinya.

Kondisi Riil
pelayanan
pendidikan
yang bermutu,
serta
memperoleh
kesempatan
untuk
mengekspresik
an dirinya
secara bebas,
dinamis dan
menyenangka
n.

b. Kurikulum
b. Penegakkan
dilaksanakan
kelima pilar
dengan
belajar dalam
menegakkan
pelaksanaan
kelima pilar
kurikulum
belajar
belum
maksimal

Rencana tindak
Lanjut
pendidikan yang
bermutu, serta
memperoleh
kesempatan
untuk
mengekspresikan
dirinya secara
bebas, dinamis
dan
menyenangkan

b. Perlu
peningkatan
pelaksanaan
lima pilar belajar
yaitu
(a) belajar untuk
beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati,
(c) belajar untuk
mampu
melaksanakan
dan berbuat
secara efektif,
(d) belajar
untuk hidup
bersama dan
berguna bagi
orang lain, dan
(e) belajar untuk
membangun dan
menemukan jati
diri, melalui
proses
pembelajaran
yang aktif,

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana tindak
Lanjut
inovatif kreatif,
efektif, gembira
dan
menyenangkan.

c. Pelaksanaan c. Pelaksanaan
c. Pelayanan
kurikulum
kurikulum
terhadap peserta
memungkink
masih klasikal
didik sesuai
an
peserta
dan belum
dengan potensi,
didik
memungkinka
tahap
mendapat
n peserta didik
perkembangan,
pelayanan
mendapat
dan kondisi
yang
pelayanan
peserta didik
maksimal
yang
dengan tetap
sesuai
maksimal
memperhatikan
dengan
sesuai dengan
keterpaduan
kondisi
kondisi
pengembangan
peserta didik
peserta didik
pribadi peserta
didik yang
berdimensi
kemandirian,pen
guatan akhlak,
dan jiwa sosial,
d. Kurikulum
d. Kurikulum
d. Perlu
dilaksanakan
dilaksanakan
ditingkatkan
dalam
dalam suasana
hubungan antara
suasana
hubungan
peserta didik
hubungan
peserta didik
danm pendidik
peserta didik
dan pendidik
yang saling
dan pendidik
dalam suasana
menerima dan
dalam
yang formal
menghargai,
suasana yang
akrab, terbuka,
kondusif
dan hangat,
dengan prinsip
tut wuri
handayani, ing
madia mangun
karsa, ing
ngarsa sung
tulada (di
belakang
memberikan
daya dan

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana tindak
Lanjut
kekuatan, di
tengah
membangun
semangat dan
prakarsa, di
depan
memberikan
contoh dan
teladan).

e. Kurikulum
e. Pelaksanakan e. Pendekatan
dilaksanakan
kurikulum
perlu
dengan
belum
ditingkatkan
menggunamaksimal
dalam hal
kan
menggunakan
pendekatan
pendekatan
pendekatan
terhadap peserta
dengan
dengan
didik adalah
memperhatimemperhatipendekatan yang
kan
kan
multistrategi dan
perkembangperkembangan
multimedia,
an
yang
yang berkiblat
sumber belajar
berkiblat
pada era
dan teknologi
pada
era
globalisasi
yang memadai,
globalisasi
dengan
dan
dengan
pendekatan
memanfaatkan
mendekatan
yang berbasis
lingkungan
yang
pada
sekitar sebagai
berbasis pada
perkembangan
sumber belajar.
perkembangteknologi dan
an teknologi
berbasis pada
dan berbasis
alam sekitar
pada
alam
sekitar
f.

Kurikulum f.
dilaksanakan
dengan
mendayagun
akan kondisi
yang sesuai
dengan
kultur
budaya
di
lingkungan

Kurikulum
f.
dilaksanakan
dengan
mendayagunaka
n kondisi yang
sesuai dengan
kultur budaya di
lingkungan
sekolah

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana tindak
Lanjut

sekolah
g. Kurikulum
yang
mencakup
seluruh
komponen
kompetensi
mata
pelajaran

g. Kurikulum yang g. mencakup


seluruh
komponen
kompetensi
mata pelajaran

2. Struktur 1. Kurikulum a. Terdiri atas


a. Terdiri atas 18
Kurikulu kelas X
18 mata
mata pelajaran
m
pelajaran,
dimana
muatan lokal,
Agama terdiri
dan
atas 5 mapel,
pengembanga
muatan lokal
n diri
bahasa jawa,
b. Alokasi
dan
waktu satu
pengembanga
jam pelajaran
n diri
adalah 45
b. Alokasi waktu
menit
satu jam
c. Minggu
pelajaran
efektif dalam
adalah 45
satu tahun
menit
pelajaran
c. Minggu
(dua
efektif dalam
semester)
satu tahun
adalah 38
pelajaran (dua
39 minggu
semester)
adalah 47
minggu
2. Kurikulum a. Program
a. Program kelas
kelas XI dan
kelas XI dan
XI dan XII
XII
XII adalah
adalah
Program IPA,
Program IPA,
Program IPS,
Program IPS,
Program
terdiri atas 15
Bahasa, dan
mata pelajaran,
Program
muatan lokal
Keagamaan
dan
terdiri atas 15
pengembangan

Penambahan jam
sebanyak 3 jam
untuk
matematika,Sejarah
,Geografi

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana tindak
Lanjut

mata
diri
pelajaran,
muatan lokal
dan
pengembanga
n diri
b. Alokasi
waktu satu
jam pelajaran b. Alokasi waktu
adalah 45
satu jam
menit
pelajaran
c. Minggu
adalah 45
efektif dalam
menit
satu tahun
pelajaran
(dua
c. Minggu efektif
semester)
dalam satu
adalah 34
tahun pelajaran
38 minggu
(dua semester)
adalah 37
minggu
3. Beban
Belajar

1. Jumlah Jam
pelajaran
Setiap
minggu

Jumlah jam
pembelajaran
tatap muka per
minggu adalah
43 s.d. 47 jam
pembelajaran

Jumlah jam
pembelajaran
tatap muka per
minggu adalah 47
jam pembelajaran

2. Waktu
untuk
penugasan
terstruktur
dan
kegiatan
mandiri
tidak
terstruktur
bagi peserta
didik

Waktu untuk
Waktu penugasan
penugasan
terstruktur dan
terstruktur dan
kegiatan
kegiatan mandiri
mandiri tidak
tidak terstruktur
terstruktur
bagi peserta
belum
didik pada
maksimal
maksimum 60%
digunakan oleh
dari jumlah
guru
waktu kegiatan
tatap muka dari
mata pelajaran
yang

Hari Sabtu lebih


dimanfaatkan
untuk kegiatan
Pengembangan
Diri
Ekstrakurikuler
Seni,Olahraga
Prestasi dan Imtaq
Diadakan
Workshop untuk
penguatan
pelaksanaan
program
pembelajaran.

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana tindak
Lanjut

bersangkutan.

4. Kalende 3. Alokasi
r
Waktu
Pendidik
an

4. Penetapan
Kalender
Pendidikan

Kegiatan :
Dibuat
Dipertahankan
Minggu efektif
berdasarkan
belajar, Jeda
atas Kalender
tengah semester,
Pendidikan dari
Jeda
Disdikpora
antarsemester,
Provinsi
DIY
Libur akhir
dan
Majlis
tahun pelajaran,
Pendidikan
Hari libur
Muhammadiyah
keagamaan, Hari
Wilayah
libur
umum/nasional,
Hari libur
khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasa
h
a. Permulaan
a. Permulaan
tahun
tahun pelajaran
pelajaran
adalah tanggal
adalah bulan
16 Juli dan
Juli dan
berakhir pada
berakhir pada
bulan 30 juni
bulan juni
tahun
tahun
berikutnya
berikutnya
b. Hari libur
b. Hari libur
sekolah
sekolah
mengikuti
ditetapkan
ketentuan dari
berdasarkan
pemerintah
keputusan
pusat/pemerint
Menteri
ah daerah ,
Pendidikan
Majelis
Nasional,
Dikdasmen
dan/atau
dan sekolah
Menteri
menetapkan
Agama,
hari tidak
Kepala
efektif untuk

Kompeten
si

Deskripsi
Kompetensi

Kondisi Ideal

Kondisi Riil

Rencana tindak
Lanjut

Daerah
KBM/
tingkat
insidental
kab/kota,
Sekolah
dan/atau
c. Kalender
organisasi
pendidikan
penyelenggar
disusun oleh
a dapat
sekolah
menetapkan
berdasarkan
hari libur
alokasi waktu
khusus
pada SI dengan
c. Pemerintah
memperhatika
Pusat/Provins
n ketentuan
i/kabupaten/k
pemerintah/pe
ota dapat
merintah
menetapkan
daerah, dan
hari libur
Majelis
serentak
Dikdasmen
untuk satuansatuan
pendidikan
d. Kalender
pendidikan
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI
dengan
memperhatik
an ketentuan
pemerintah/p
emerintah
daerah
2.

Analisis Standar Kompetensi Lulusan


SKL

No
1

SKL SATUAN PENDIDIKAN


Berperilaku sesuai dengan ajaran agama

yang dianut sesuai dengan


perkembangan remaja

KELOMPOK
MAPEL
Pend. Agama
PKn

KET.

Mengembangkan diri secara optimal


dengan memanfaatkan kelebihan diri

PKn
Pend. Agama

Semua Mapel

serta memperbaiki kekurangannya


3

Menunjukkan sikap percaya diri dan


bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya

Berpartisipasi dalam penegakan aturan-

aturan social

Menghargai keberagaman agama,

bangsa, suku, ras, dan golongan sosial

ekonomi dalam lingkup global


Membangun dan menerapkan informasi
dan pengetahuan secara logis, kritis,

kreatif, dan inovatif


Menunjukkan kemampuan berpikir

Semua mapel
Iptek

Semua mapel
Iptek

Semua mapel

Semua mapel

logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam


pengambilan keputusan
Menunjukkan kemampuan

Sosiologi
Sejarah
Ekonomi
Geografi
Agama
PKn
Sosiologi

mengembangkan budaya belajar untuk


9

pemberdayaan diri
Menunjukkan sikap kompetitif dan
sportif untuk mendapatkan hasil yang

10

terbaik
Menunjukkan kemampuan menganalisis

11

dan memecahkan masalah kompleks


Menunjukkan kemampuan menganalisis

12

gejala alam dan social


Memanfaatkan lingkungan secara

13

produktif dan bertanggung jawab

Berpartisipasi dalam kehidupan

Semua mapel
iptek
Semua mapel
iptek
Pend. Agama
Semua mapel
iptek
PKn
PKn

bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara secara demokratis dalam
wadah Negara Kesatuan Republik
14

Indonesia
Mengekspresikan diri melalui kegiatan

15
16

seni dan budaya


Mengapresiasi karya seni dan budaya
Menghasilkan karya kreatif, baik

17

individual maupun kelompok


Menjaga kesehatan dan keamanan diri,

Seni budaya

Seni budaya
Seni budaya
Ketrampilan

Penjasorkes

Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
PKn
Sosiologi

kebugaran jasmani, serta kebersihan


18

lingkungan
Berkomunikasi lisan dan tulisan secara
efektif dan santun

19

Memahami hak dan kewajiban diri dan


orang lain dalam pergaulan di

20

21

masyarakat
Menghargai adanya perbedaan pendapat

dan berempati terhadap orang lain

Menunjukkan keterampilan membaca

dan menulis naskah secara sistematis

Menunjukkan keterampilan menyimak,


dan estetis

22

membaca, menulis, dan berbicara dalam


bahasa Indonesia dan Inggris
23

Menguasai pengetahuan yang


diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi

3.

Analisis Standar Proses

Pend. Agama
Sosiologi
PKn
Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
Seni budaya
Bahasa
Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Jawa
Semua mapel
iptek

N
O
I

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

PERENCANAAN
Silabus

Pada Silabus harus memuat:


1. Identitas mata pelajaran
,SK KD, Kegiatan
Pembelajaran, Indikator
ketercapaian, Penilaian,
Alokasi Waktu,
Sumber/Bahan/Alat.
2. Penyusunan silabus
berdasarakan hasil
pemetaan Standar Isi.

Dalam

Diprogramkan

pengembangan

bimbingan dan

silabus guru sudah

pendampingan

melakukan analisis

teknik membuat

SK-KD, tetapi

silabus mulai dar

belum menyeluruh.

analisis SI

Dalam penyusunan

sehingga seluruh

silabus guru sudah

guru dapat

menyusun silabus

menyusun silabu

secara mandiri

secara mandiri

tetapi belum

sesuai

menyeluruh

karakteristik

satuan pendidika
B. RPP

II

1. RPP memuat: Identitas


MP, SK, KD Indiator
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu , Metode
Pembelajaran, Kegiatan
Pembelajaran, Penilaian
belajar, dan sumber
belajar.
2. Pada tahapan kegiatan
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan,
kegiatan inti, dan
penutup.
3. Mengacu pada prinsipprinsip penyusunan RPP.

Masih ada

Diadakan

beberapa guru

pendampingan da

menyusun RPP

bimbingan

tidak melampirkan

pembuatan RPP,

instrumen penilaian sehingga RPP yan


dan atau soal yang

dibuat guru sesua

tercantum belum

standar

RPP tidak relevan


tujuan pada RPP.

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
Rombongan
Belajar

Jumlah maksimal peserta

Jumlah maksimal

Perlu

didik setiap rombongan

peserta didik

meningkatkan

N
O

KOMPONEN

TINDAK

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

belajar adalah 32 peserta didik.

setiap rombongan

LANJUT
jejaring untuk

belajar adalah 10-22

memenuhi standa

peserta didik.

kelas X setiap

rombel 32 pesert

Beban kerja
minimal
guru

Buku teks
pelajaran

Pengelolaan
kelas

beban kerja guru sekurang-

90 % beban kerja

didik
Mendorong guru

kurang nya 24 (dua puluh

guru mencapai 24

untuk

empat) jam tatap muka

jam tatap muka

mememenuhi 24

dalam 1 (satu) minggu

dengan memenuhi

jam dari sekolah

rasio buku teks pelajaran

di sekolah lain
Rasio buku tek

lain
Mengajukan

untuk peserta didik adalah 1 :

pelajaran untuk

kebutuhan buku

1 per mata pelajaran;

peserta didik belum

pegangan siswa

mencapai

dalam RAPBS

guru
menciptakan
ketertiban,
kedisiplinan,
kenyamanan,
keselamatan,
dan
keputusan
pada
peraturan
dalam
menyelenggar
akan proses
pembelajaran

perbandingan 1 : 3
- Seb
agia
n
besa
r
dap
at
guru
men
cipt
aka
n
kete
rtiba
n,
kedi
sipli
nan,
ken
yam
ana
n,

Gu
u
ya
g
be
um
da
at
me
nc
pt
ka
ke
rti
an
ke
isi
lin
n,
ke
ya
ma

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL
kese
lam
atan
,
dan
kep
utus
an
pad
a
pera
tura
n
dala
m
men
yele
ngg
arak
an
pros
es
pem
bela
jara
n

pada tiap
awal
semester,
guru
menyampaika
n silabus
mata
pelajaran

Seb
agia
n
besa
r
guru
men
yam
paik
an

TINDAK
LANJUT

na
,
ke
ela
ma
an
da
ke
ut
an
pa
a
pe
atu
an
da
m
me
ny
len
gg
ra
an
pr
se
pe
mb
ela
ar
n
pe
u
pe
mb
na
n
da
pe
tih
n
pe
ge
ol
n

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL
sila
bus
mat
a
pela
jara
n
pad
a
tiap
awa
l
sem
este
r

TINDAK
LANJUT

da
ma
na
me
n
ke
s
me
alu
fo
m
M
M
Pe
u
pe
ge
ek
n
ol
h
wa
a
ku
ku
um
pe
ga
tra
pa
a
gu
u
ag
r
gu
u
me
ny
mp
aik
n
sil
bu

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

ma
a
pe
jar
n
pa
a
tia
aw
l
se
es
r
B. Pelaksanaan
Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Masih ada guru

Dalam kegiatan

Pendahuluan
- Penyampaian tujuan
- Motivasi
Kegiatan inti
- eksplorasi
- elaborasi
- konfirmasi
Penutup
- Rangkuman
- Penialaian/refleksi
- Umpan balik
- Tugas

melaksanakan

pembelajaran gur

pembelajaran

wajib membawa

belum sesuai

RPP sebagai

dengan RPP, dalam

kontrol dalam

kegiatan inti

pelaksanaan

pembelajaran

pembelajaran dan

masih

perlu

menggunakan form

mengoptimalkan

lama.

MGMP untuk

peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.
Perlu ada
workshop untuk

penyusunan RPP
sesuai dengan

format yang suda


sesuai dengan

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

format baku yang


ditetapkan

III

IV

PENILAIAN
HASIL
PEMBELAJARA
N

PENGAWASAN
PROSES
PEMBELAJARA
N

Penilaian dilakukan oleh


guru terhadap hasil
pembelajaran untuk
mengukur tingkat
pencapaian kompetensi
peserta didik, serta
digunakan sebagai hahan
penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar,
dan memperbaiki proses
pembelajaran.

1. Pemantauan
a.
Pemantauan
proses pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil
pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan
dengan cara diskusi
kelompok terfokus,
pengamatan,
pencatatan, perekaman,
wawancara, dan
dokumentasi.
c.

Kegiatan

Hasil penilaian

Setiap guru

pembelajaran tidak

diwajibkan untuk

dilakukan analisis

melakukan analis

sebagai bahan

hasil ulangan

acuan dalam

harian dan analisi

program perbaikan

butir soal serta

proses

implementasi

pembelajaran bagi

dalam tugas

guru.

penilaian oleh gu

Pemantauan

Peningkatan

dilaksanakan oleh

kerjasama antara

Kepala Sekolah

sekolah dengan

dan Kurikulumn

Pengawas Satuan

dengan

dalam

pengumpulan dan

melaksanakan

penandatangan

pemantauan pros

perangkat

pembelajaran pad

pembelajaran pada

saat awal semeste

awal semester
Pemantauan

Peningkatan

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala dan pengawas
satuan pendidikan

KONDISI RIIL

TINDAK
LANJUT

dilaksanakan

frekuensi

dengan cara

pemantauan

diskusi,

oleh pengawas

wawancara, dan

pendidikan.

dokumentasi.
Pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala sekolah dan
pengawas satuan
pendidikan
2. Supervisi
a. Supervisi proses
pembelajaran
dilakukan pada tahap
perencanaan,
pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran.
b. Supervisi
pembelajaran
diselenggarakan
dengan cara pemberian
contoh, diskusi,
pelatihan, dan
konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh kepala
dan pengawas satuan
pendidikan.

Supervisi proses

Pengawas perlu

dilakukan oleh

melaksanakan

Kepala Sekolah

supervisi secara

dan Tim Supervisi

berkala dan dapat

minimal satu kali

memberi contoh

setiap semester

pembelajaran yan

Supervisi

efektif bagi guru

pembelajaran

Perlu pemberian

dilakukan dengan

contoh oleh guru

diskusi, dan

sejenis atau kepal

konsultasi

sekolah

Kegiatan supervisi

Perlu peningkatan

dilakukan oleh

frekuensi supervi

kepala sekolah /

dari pengawas

guru senior dan

satuan pendidikan

pengawas satuan
pendidikan

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

3. Evaluasi
a.
E
valuasi proses
pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara
keseluruhan,
mencakup tahap
perencanaan,
pelaksanaan proses
pembelajaran, dan
penilaian hasil
pembelajaran.

E
valuasi proses
pembelajaran dengan
cara:
1) membandingkan
proses
pembelajaran yang
dilaksanakan guru
dengan standar
proses,
2)
mengidentifikasi
kinerja guru dalam
proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.

LANJUT

Evaluasi proses

Kinerja Guru yan

pembelajaran

belum sesuai

dilaksanakan setiap

standar dapat

semester satu kali

dilakukan superv

dalam bentuk rapat

klinis agar guru

koordinasi Kepala

dapat mengatasi

Sekolah dengan

permasalahan

menggunakan

pembelajaran

pedoman standar
proses
Belum semua guru

b.

TINDAK

melakukan
Evaluasi proses
pembelajaran
dilakukan dengan
cara
membandingkan
proses yang
dilakukan guru
dengan standar

Mewajibkan sem
guru untuk
melaksanakn
evaluasi proses
sesuai standar.

N
O

KOMPONEN

KONDISI IDEAL
4. Pelaporan
Hasil kegiatan
pemantauan, supervisi,
dan evaluasi proses
pembelajaran dilaporkan
kepada pemangku kepentingan.

TINDAK

KONDISI RIIL

LANJUT

Pelaporan

Perlaporan Hasil

dilaksanakan oleh

Supervisi

Pengajaran kepada

pembelajaran per

Kepala Sekolah

disampaikan

kepada pengawas

untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan
penghargaan
diberikan kepada guru
yang telah memenuhi
standar.
b. Teguran yang bersifat
mendidik diberikan
kepada guru yang
belum memenuhi
standar.
c. Guru diberi
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.

Satuan Pendidikan

Perlu reward dan

belum memberikan

punisment bagi

penghargaan

guru yang telah

kepada guru yang

memenuhi standa

telah memenuhi

dan yang belum

standar dan belum

memenuhi standa

melakukan
pembinaan optimal
bagi guru yang
belum memenuhi
standar

4. Analisis Standar Pengelolaan


Kesesuaian
No

Kriteria setiap Komponen

KEPALA SEKOLAH

dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria
Ya
Tidak

Pemenuhan

Alokasi

Program
1

Kesesuaian
No

II

Kriteria setiap Komponen

dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria
Ya
Tidak

Pemenuhan

1
2
3

Kualifikasi minimal
Usia Maksimal
Pengalaman mengajar

V
V
V

4
5
6

minimal
Pangkat minimal
Status Guru (Guru SMA)
Kepemilikan sertifikat

V
V
V

pendidik
Kepemilikan sertifikat kepala

sekolah
8 Kompetensi kepribadian
9 Kompetensi manajerial
10 Kompetensi kewirausahaan
11 Kompetensi supervisi
12 Kompetensi sosial
WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal
2 Kriteria pengangkatan
3

V
V
V
V
V
V
V

wakasek
Kemampuan dan keterampilan

yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama

V
V
V
V
V
V

V
V
V

Alokasi

Program
1

Kesesuaian
No

Kriteria setiap Komponen

Wakasek Bidang Humas


a. kemampuan memimpin
b. kepemilikan keterampilan teknis
c. kemitraan dan kerjasama
Wakasek Bidang Ismuba
a. Kemampuan memimpin
b. Kepemilikan ketrampilan teknis
c. Kemitraan dan Kerjasama

dengan

Analisis Penyesuaian/

Kriteria
Ya
Tidak

Pemenuhan

Alokasi

Program
1

V
V
V
V
V
V

5. Analisis Standar Penilaian


NO KOMPONEN

KONDISI
IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANG
AN

RENCANA

TINDAK LANJU

Prinsip

Semua RPP

RPP yang

Sekitar 33 %

Kepala Sekolah

penilaian

mencantumkan

mencantumkan

RPP belum

melakukan superv

(sahih,

kegiatan dan

kegiatan dan

mencantum-kan dengan cara

objektif, adil,

program

program

kegiatan dan

berdiskusi dan

terpadu,

penilaian

penilaian sekitar

program

memberi contoh

67 %

penilaian

kepada guru-guru

terbuka,
menyeluruh

yang belum

dan

mencantumkan

berkesinamb

kegiatan dan

ungan,

program penilaian

sistematis,

dalam RPP

beracuan

kriteria, dan

Guru meleng- kap

akuntabel)

RPP

Teknik dan

Instrumen

Sebagian guru

Sebagian besar

Sekolah menyiapk

Instrumen

penilaian hasil

telah

guru belum

format penelaahan

Penilaian

belajar yang

melaksanaan

melaksanaan

butir soal dan

digunakan

penelaahan

penelaahan

meminta semua gu

pendidik

instrumen

instrumen

melakukan telaah

memenuhi

penilaian hasil

penilaian hasil

butir soal sebelum

persyaratan

belajar

belajar

diujikan kepada

substansi,

peserta didik

konstruksi, dan
bahasa.
3

Mekanisme
dan Prosedur
Penilaian

a. Rancangan
penilaian dari
silabus yang
penjabaranny
a merupakan
bagian RPP

a. Rancangan
penilaian
dari silabus
yang
penjabaranny
a merupakan
bagian RPP

b. UH,UTS,
UAS, UKK
b.
dilakukan
oleh pendidik
di bawah
koordinasi
Satuan
Pendidikan
c. Penilaian UN
dan Usek
c.
adalah salah
satu syarat
kelulusan
d. Penil hasil
belajar
kelompok
estetika dan
kelompok
perjasorkes
ditentukan
melalui rapat
dewan
pendidik
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik

d.

e.

a. -

b. -

b. -

c. -

c. -

d. Penil hasil
d. Perlu sosialisas
belajar
dan pemahama
kelompok
kepada guru ttg
estetika
dan
Penil hasil bela
UH,UTS,
kelompok
kelompok estet
UAS, UKK
perjasorkes
dan kelompok
dilakukan
belum sesuai
perjasorkes
oleh pendidik
pedoman
di bawah
e. Perlu sosialisas
koordinasi
e. Penil hasil
dan pemahama
Satuan
belajar
kepada guru tt
Pendidikan
kelompok
Penil hasil bela
agama
dan
kelompok agam
Penilaian UN
akhlag
dan akhlag mul
dan Usek
mulya
dan
dan kelompok
adalah salah
kelompok
kewarganegara
satu syarat
kewarganega
dan kepribadian
kelulusan
raan dan
f. Penil hasil
kepribadian
belajar
belum sesuai g. kelompok
pedoman
h. Kegiatan
estetika dan
pengembangan
f. kelompok
diri perlu
perjasorkes
g. dibuktikan den
ditentukan
h. Kegiatan
surat keteranga
pendidik
pengembang i. KS menghimba
Penil hasil
an diri
guru untuk
belajar
belum
memberikan ha
kelompok
dibuktikan
UH kepada sisw
agama dan
dengan surat
sebelum UH

e. Penil hasil
akhlag mulya
keterangan
belajar
dan kelompok i. 40 % guru
kelompok
kewarganegar
belum
agama dan
aan dan
memberikan
akhlag mulya
kepribadian
hasil UH
dan kelompok
ditentukan
kepada siswa
kewarganegar
pendidik
sebelum UH
aan dan
f. Kegiatan
berikutnya,
kepribadian
Ujian Sekolah
yang belum
ditentukan
(menyusun
tuntas
melalui rapat
kisi-kisi,
mengikuti
dewan
mengembang
pembel
pendidik
kan
remidi
berdasarkan
instrumen,
hasil
melaksanakan
penilaian
ujian,
pendidik
mengolah dan
dengan
menentukan
memperhatik
kelulusan,
an hasil ujian
melaporkan
sekolah
hasil ujian)
f. Kegiatan
g. Penil muatan
Ujian Sekolah
lokal
(menyusun
mengikuti
kisi-kisi,
penil
mengembang
kelompok
kan
mata
instrumen,
pelajaran
melaksanakan
yang relevan.
ujian,
mengolah dan h. Kegiatan
pengembanga
menentukan
n diri
kelulusan,
dibuktikan
melaporkan
dengan nilai
hasil ujian)
pada LHBS
g. Penil muatan
i. 60 % guru
lokal
memberikan
mengikuti
hasil UH
penil
kepada siswa
kelompok
sebelum UH
mata
berikutnya,
pelajaran
yang belum
yang relevan.
tuntas
h. Kegiatan
mengikuti

berikutnya, yan
belum tuntas
mengikuti pem
remidi

pengembanga
n diri
dibuktikan
dengan surat
keterangan
pembina dan
KS

pembel
remidi

i. Hasil UH
harus
dikembaliaka
n kepada
siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
4

Penilaian oleh
Pendidik

a. menginforma
sikan silabus
pada awal
semester
kepada siswa

a. menginform a. asikan
b. silabus pada
c. Mengolah
awal
hasil penil
semester
untuk
kepada siswa
b. Melaksanaka
mengetahui
n tes,
b. Melaksanaka
kesulitan
pengamatan,
n tes,
belajar
penugasan,
pengamatan,
siswa
atau bentuk
penugasan,
d. Mengembal
lain
atau bentuk
ikan hasil
lain
c. Mengolah
pekerjaan
hasil penil
c. Mengolah
siswa belum
untuk
hasil penil
disertai
mengetahui
untuk
komentar
kemajuan
mengetahui
yang
dan kesulitan
kemajuan
mendidik
belajar siswa d. Mengembali
e. d. Mengembalik
kan hasil
f. an hasil
pekerjaan
pekerjaan
siswa
siswa
e. Memanfaatk
disertai
an hasil penil

a. b. -

c. Dilaksanakan
pendampingan
Guru dlm
Mengolah has
penil untuk
mengetahui
kesulitan belaj
siswa

d. Guru diingatk
untuk member
komentar yang
mendidik saat
mengembalika
hasil pekerjaan
siswa
e. f. -

komentar
yang
mendidik

untuk
perbaikan
pembel

e. Memanfaatka
n hasil penil
untuk
perbaikan
pembel

f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester

f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester
5

Penilaian oleh
Satuan
Pendidikan

a. Menentukan a. Menentukan
KKM melalui
KKM melalui
rapat dewan
rapat dewan
pendidik
pendidik

a.

b. Mengkoordin b. Mengkoordin b.
asikan pelaks
asikan pelaks
UTS, UAS,
UTS, UAS,
UKK
UKK
c.
c. Menentukan c. Menentukan
kriteria
kriteria
kenaikan
kenaikan
kelas melalui
kelas melalui
rapat dewan
rapat dewan
pendidik
pendidik
d. Menentukan
program
pembel SKS
melalui rapat
dewan
pendidik
e. Menentuka
penil 4
kelompok
mata
pelajaran
melalui rapat
dewan
pendidik

d. Sekolah
belum
menentukan
program
pembel SKS

d. Sekolah
masih
katagori
standar
dengan
pembelajara
n system
paket

e. Menentuka
penil 4
kelompok
mata
e. Menentuka
pelajaran
penil 4
oleh pendidik
kelompok
mata
pelajaran
belum
melalui

a.

b.

c.

d. Sekolah akan
menuju SSN

e. Menentuka pen
4 kelompok ma
pelajaran harus
melalui rapat
dewan pendidi

rapat dewan
pendidik

f. Menyelengga f. Menyelengga
rakan US dan
rakan US dan f.
menentukan
menentukan
kelulusan
kelulusan
sesuai POS
sesuai POS
g. Melaporkan g. Melaporkan
hasil penil
hasil penil
g.
mata
mata
pelajaran
pelajaran
kepada orang
kepada orang
tua/wali
tua/wali
dalam bentul
dalam bentuk
LHBS
LHBS
h. Melaporkan
pencapaian
hasil belajar
kepada
Disdik kab
i. Menerbitkan
SKHUN
j. Menerbitkan
Ijazah bagi
siswa yang
lulus
6

Penilaian oleh
Pemerintah

h. Melaporkan
hasil
h. Belum
kenaikkan
melaporkan
dan kelulusan
hasil
kepada
pencapaian
Disdik kab
belajar tiap
i. Menerbitkan
semester
SKHUN
kepada
Disdik kab
j. Menerbitkan
Ijazah bagi
siswa yang
lulus

a. Penil hasil
a. Penil hasil
belajar oleh
belajar oleh
pemerintah
pemerintah
dalam bentuk
dalam bentuk
UN
UN
b. Hasil UN
menentukan
kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

b. Hasil UN
menentukan
kelulusan

i. j. -

f.

g.

h. Sekolah
melaporkan ha
pencapaian
belajar akhir
semester dua
kepada Disdik
kab
i. j. -

KOMPO

NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

Peserta

Kemampuan rata-rata

Didik

KESENJANG

TINDAK

Kemampuan rata-

AN
Kemampuan

LANJUT
Pengelolaan

intake siswa minimal

rata intake siswa

rata-rata intake

Proses

7,50

minimal dibawah

siswa masih

pembelajaran

6,00

dibawah 6,00

ditingkatkan
sehingga
menghasilkan
output yang

maksimal denga

nilai murni di at
2

Pendidik

100% pendidik

93 % pendidik

7% persentase

6,00
Mempermudah

dan

berijazah S-1

memiliki ijazah

pendidik belum

dan memberi

S-1

memiliki ijasah

bantuan kepada

S-1

guru untuk

Tenaga
Kependidik

melanjutkan

an
3

Sarana
Prasarana

a) RKB :luas ruang


8x9m, mebel per
siswa (mdh
diatur),ada LCD
tetap

b)Lab TI:ber
AC,Komputer 20
unit
,Printer,Laptop,LC
D,Hot spot dengan
bandwich yang
dapat diakses oleh
minimal 20 siswa

a)RKB.:luas
8x9m, mebelair

a)Kelas belum

pendidikan ke S
-Untuk jangka 4

ada LCD

ke depan minim

kuran 2

33% ruang kelas

siswa,belum

dipasang LCD

ada LCD

-Menambah day

b)TI:AC belum

b) TI : Daya

listrik menjadi

dapat berfungsi

listrik,kurang

3200

krna daya tidak

1200

watt,mengajuka

kuat, Komputer

watt,LCD

bantuan komput

yang berfungsi

terpasang

sehingga

12 unit,,LCD

tetap,bandwi

terpenuhi 20

masih mobiling

ch minimal

unit,memasang

dan laptop

1,5MB

LCD yang

belum

c)

permanen

KOMPO

NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

secara bersamaan

terpenuhi,band
wich kecil
c)Lab.IPA : belum

c)LabIPA.:memenuhi

KESENJANG

TINDAK

AN
c)Lantai tidak

LANJUT

keramik,kur
ang

memenuhi

bersih,admin

syarat,administrasi

syarat,belum

istrasi belum

lengkap,bersih

berkeramik,adm

tertib

berkeramik

inistrasi kurang
lengkap
d)Perputakaan:bel
um ada kepala

d)Perpustakaan:ada

d)Perpust:Kepal Memanfaatkan

perpust,

Softwar Sistem

kepala

Manajemen

Perpust.,Soft

Aplikasi perpust

perpust,tenaga

perpust manual,

war Sistem

dari Mahasiswa

perpust,ada Sistem

Ruang belum

Aplikasi,Pen

praktek,Menyiap

Aplikasi

tertata

empatan

an tempat untuk

Manajemen

rapi,pengadaan

buku.

buku-buku,

Perpust ,ruang

buku bertahap,

pengadaan buku

tertata rapi, jumlah

buku-buku baru

scr bertahap,

buku siswa 100%

masih sangat

perpust digital

terpenuhi,perpusta

minim

diprogramkan

Pembiayaa

kaan digital
Terpenuhi biaya

Siswa mampu

pengembangan

membayar

keunggulan lokal:

penuh kurang

kurang mampu

a) Sarana prasarana

dari 25%

dengan

75% siswa
kurang mampu

jangka panjang.
- Efektifitas dana
75% siswa

b) Peserta Didik

Penggunaan dana

mengajukan

c) Pendidik

dg skala prioritas

pengusulan

d) Tenaga
Kependidikan

beasiswa

- Kebijakan skala

KOMPO

NEN

KONDISI IDEAL

KONDISI RIIL

KESENJANG
AN

TINDAK
LANJUT
prioritas

pendanaan teta
menjadi
alternatip
5

Program

Sekolah memiliki

Sekolah memiliki

Sekolah

RKJM

RKJM

pengelolaan da
Lebih

disempurnakan
sesuai dengan

Sekolah memiliki

Sekolah memiliki

kebijakan Dinas

RKAS

RKAS

dan Majlis serta


menyesuaikan
dengan kondisi

internal sekolah
D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
KONDISI RIIL

KOMP

ONEN

Komite/

Komite Sekolah

Dewan

berperan sebagai :

Sekolah

1.
Pemberi
pertimbangan
2.
Pendukung finansial
dan pemikiran
3.
Pengontrol
transparansi dan
akuntabilitas
4.
Mediator antara
pemerintah dan
masyarakat
Fungsi Komite

KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJANG
AN

RENCA

A TINDA

LANJU
AN
Komite
Periode Belum tampak Masih
sekolah
kepenguru
ada pengurus
memp
memiliki
s Komite baru yang
ahank
potensi
yang ada lebih
pengu
sebagai
hampir
potensial
s kom
nara
selesai
yang
Sekolah butuh
sumber
potens

Isu dan dana dan


dalam
,meng
Peraturan
komite
peningkata
nti ya
daerah
sekolah dapat
n mutu
kuran
tentang
menggalang
sekolah
potens
kebijakan
dana
Komite
Mengu
pendidika
masyarakat
sekolah
n gratis
namun
dang
memiliki Komite
kebijakan
unsur
potensi
daerah
komit
Sekolah
membantu
mengharapka
sekola
kurang
sekolah
n
yang
yang
berperan

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

Sekolah :
1. Komitmen mutu
pendidikan
2. Melakukan
kerja sama
3. Menampung
aspirasi
4. Memberikan
masukan dan
rekomendasi

5. Mendorong
partisipasi
6. Menggalang
dana
7. Melakukan
evaluasi

dalam
pemenuha
n sarpras
yang
dibutuhkan
dengan
menggalan
g dana dari
masyaraka
t.
Sekolah
memprogr
amkan
koordinasi
reguler
untuk
setiap
kegiatan
dan
membiasa
kan
berkoordin
asi untuk
kegiatan
insidental
Sekolah
mempuyai
kewenanga
n untuk
menarik
dana dari
masyaraka
t sebagai
pendukung
an
program
sekolah

TANTANG

KESENJANG
AN

RENCA

A TINDA

LANJU
AN
aktif
berbeda
berpo
dalam
si
Komite
memberik
sebag
sekolah belum
an
nara
bisa selalu
masukan,
sumbe
hadir dalam
pertimban
dalam
setiap
gan
dan koordinasi
pening
rekomend
atan
dan kegiatan
asi
mutu
sekolah
sekola
Sekolah
Wakil
mempunyai
kepala
kewenangan
Sekol
untuk menarik
Bidan
dana dan
Kurik
Komite
m
Sekolah dapat
Mengu
menggalang
dang
dana, namun
pemer
kebijakan
ah
tentang
Daera
pendidikan
untuk
gratis
duduk
meghambatny
bersam
a
dalam
menyu
eskan
progra
sekola
yang
memb
uhkan
dana
dari
masya
kat
Wakil
Kepal
Sekol
Bidan
Huma

KOMP

ONEN

Dewan

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

Dewan Pendidikan

PELUANG

TANTANG
AN

KESENJANG
AN

RENCA

A TINDA

LANJU

Sekolah

Keberadaan

Tidak semua

Mensosia

menerapkan

Dewan

anggota

asikan

Manajemen

Pendidikan

sekolah

peran dan

Peningkatan

kurang

mengerti

fungsi

Dan berfungsi

Mutu

disosialisasik

tentang

Dewan

sebagai wadah

Berbasis

an di

keberadaan

Pendidik

kegiatan sekolah

Sekolah

sekolah-

Dewan

pada

sekolah

Pendidikan

anggota

Pendidik berperan sebagai


mitra kerja sekolah
an

(Perlu checking di
Keputusan

Sekolah

sekolah,

Mendiknas No

mempunyai

Dewan

Dewan

Waka

044/U/2002, Lamp 1

link yang

Pendidikan

Pendidikan

Humas

Butir A.1.1)

bisa

belum

tidak pernah

mendukung

berperan

dilibatkan

Mengund

terlaksanany

dalam

dalam kegiatan

g Dewan

a program

kegiatan

sekolah

Pendidik

sekolah

sebagai

salah satu

nara sum
dalam

penyusun
program
sekolah,
Waka
3

Dinas

Dinas Pendidikan

Sekolah

Dinas

Sekolah tidak

Humas
Mengund

Pendidik

berperan sebagai :

selalu

Pendidikan

mempunyai

g PEMD

an

1.Pemberi

mengundang

kurang

wewenang

dan Dina

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJANG
AN

RENCA

A TINDA

untuk dapat

LANJU
Pendidik

pertimbangan

Dinas

AN
memaksimal

2.Pendukung

Pendidikan

kan peran

memaksimalka

untuk bis

pemikiran dan

sebagai nara

dan

n peran dan

bersama-

kegiatan

sumber di

fungsinya

fungsi Dinas

sama

3.Penyelenggara

setiap

Pendidikan

menyuks

pelatihan dan

kegiatan

kompetisi

Dinas

kan siswa

Pendidikan

Sekolah tidak

dan guru

4.Pengontrol

Sekolah

kurang

mempunyai

yang

transparansi dan

selalu

memberikan

akses untuk

menjadi

akuntabilitas

melibatkan

kontribusi

bisa

duta daer

5Mediator antara

Dinas

pendanaan

memperoleh

yang

sekolah dengan

Pendidikan

untuk

dukungan dana

membutu

PEMDA

di setiap

pembinaan

pembinaan

an

kegiatan

siswa dan

partisipas

guru

dana dan

Dinas Pendidikan
berfungsi sebagai:

Sekolah

berprestasi

pembinaa

1.Komintmen mutu

selalu

yang menjadi

Waka

pendidikan

melaporkan

duta

Kurikulu

2.Memberikan

semua

Kabupaten

dan Waka

masukan dan

kegiatan

rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi

Humas.

KONDISI RIIL

KOMP

ONEN

Pergurua

Perguruan Tinggi

Sekolah

AN
Perguruan

n Tinggi

berperan sebagai:

mengundang

Tinggi belum Tinggi belum

g pihak

1.Fasilitator program

dosen dari

berperan

bisa maksimal

Pergurua

peningkatan mutu

Perguruan

secara

dalam

Tinggi

2.Pendamping

Tinggi

maksimal

mengiplementa

sebagai

bilingual

sebagai

dalam

sikan fungsinya

nara sum

3.Pendukung

pendamping

pendampinga pada pokok

dalam

program

guru mata

pengabdian

penyusun

pelajaran

bilingualnya

pada

program

masyarakat

sekolah

KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

Perguruan Tinggi

KESENJANG

RENCA

AN
Perguruan

Sekolah

Perguruan

1.Komitmen mutu

mengontrak

Tinggi

Sekolah kurang

Mengund

pendidikan

satu dosen

kurang

berhasil dalam

g Perguru

2.Melakukan

Perguruan

mendapatkan

membangun

Tinggi

pengabdian pada

Tinggi

kontra

komitmen

untuk

masyarakan

sebagai

prestasi dari

anggota

bersama-

3.Melakukan

fasilitator

kerjasama

sekolah

sama

kerjasama

program

berkomit
n dalam

masukan dan

Sekolah

rangka

rekomendasi

mengundang

peningka

sejumlah

kualitaas

dosen

diri sebag

sebagai nara

pendidik

Lembaga LPMP berperan


Penjami sebagai:
nan

LANJU
Mengund

berfungsi sebagai:

4.Memberikan

A TINDA

1.Pelaksana model-

sumber
Sekolah

LPMP

Sekolah selalu

Mengund

selalu

kurang aktif

bekerjasama

g LPMP,

memprogra

dalam

dengan

dan

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJANG
AN

RENCA

A TINDA

Perguruan

LANJU
Pergurua

Mutu

model pembelajaran

mkan

AN
menjalankan

Pendidik

2.Fasilitator

pendamping

peran dan

Tinggi dalam

Tinggi

an

pembelajaran

an untuk

fungsinya di

program

sebagai

(LPMP)

3.Nara sumber

guru

sekolah

pendampingan

nara sum

guru

pembelaj

matapelajaran

n, Waka

informasi pendidikan matapelajara


n
LPMP berfungsi

LPMP
kurang selalu

Kurikulu

sebagai:

Sekolah

meng up date LPMP sebagai

1.Komitmen Mutu

selalu

informasi

lembaga yang

Mengund

Pendidikan

memprogra

terkait

mestinya dekat

g LPMP,

2.Merancang model

mkan in

dengan

dengan

Pergurua

pembelajaran

house

kurikulum

sekolah, tetapi

Tinggi,

3.Mengadakan

training

justru tidak

Dinas

pelatihan

terkait

semua anggota

Pendidik

4.Melakukan

dengan

sekolah tahu

dan Pemd

kerjasama

pembelajara

dengan pasti

untuk

5.Melakukan

n dan

fungsi dan

komitme

evaluasi

pemanfaatan

peran LPMP

bersama

tehnologi

menyuks

informasi

kan

setiap tahun

program

nya

sekolah
yang

membutu
an

pendukun

n dana da

kebijakan

KONDISI RIIL

KOMP

ONEN

Musyaw

MKKS berperan

Sekolah

arah

sebagai:

berperan

Kerja

1.Pemberi

aktif dalam

Kepala

Pertimbangan

kegiatan dan

Sekolah,

2.Pendukung

kepengurusa

(MKKS)

pemikiran

n MKKS

KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJANG
AN

AN

RENCA

A TINDA

LANJU

3.Mediator antara
sekolah dan Dinas

Sekolah

Pendidikan dan

menjadi

Pemda

alamat
sekretariat

MKKS berfungsi

MKKS

sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
7

Musyaw

rekomendasi
MGMP Kabupaten

Sekolah

Belum

Tidak ada

Mengund

arah

berperan sebagai:

mempunyai

semua

kebijakan yang

g MKKS

Guru

1.Pelaksana kegiatan

MGMP

MGMP

mengikat dan

Dias

Mata

pengembangan guru

sekolah dan

Kabupaten

mengharuskan

Pendidik

memberikan

berperan

guru

LPMP, da

dukungan

maksimal/

matapelajaran

Pemda

dana untuk

aktif

tergabung

untuk iku

Pelajaran matapelajaran
2.Pendukung
,
pemikiran

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

(MGMP) 3. Mediator antara


Kabupat guru matapelajaran
en

PELUANG

TANTANG

dengan MKKS,

AN

Adanya

RENCA

A TINDA

dalam MGMP

LANJU
menyuks

Kabupaten

kan

AN

kegiatan
MGMP

KESENJANG

kecenderung

program

Dinas Pendidikan,

Sekolah

an hari

MGMP

MGMP

dan LPMP

memberikan

MGMP

Kabupaten

Kabupate

satu hari

sebagai hari

kurang

yang

MGMP

libur guru

mempunyai

membutu

berfungsi sebagai:

program yang

an

1.Komitmen mutu

jelas dan

dukungan

pendidikan

kurang adanya

dana dan

2.Melakukan

sosialisasi

kebijakan

pertemuan rutin pada

program

Waka

hari MGMP

MGMP ke

Humas

3.Melakukan

sekolah.

MGMP Kabupaten

kerjasama

Mengund

4.Melakukan lesson

Sekolah masih

g MGMP

study

membatasi

sekolah

5.Melakukan

jumlah guru

untuk

evaluasi

yang bisa aktif

menyusu

dalam MGMP

program

Kabupaten

dan

pengemb
Kurangnya

gan

Komitmen

pembelaj

MGMP adalah

n serta

libur kelas

komitme

yang

bersama

dimanfaatkan

untuk har

KOMP

ONEN

KONDISI RIIL
KONDISI IDEAL

PELUANG

TANTANG

KESENJANG
AN

RENCA

A TINDA

untuk

LANJU
MGMP

pengembangan

adalah

pembelajaran

bukan lib

AN

kelas yan

dimanfaa
an untuk

pengemb
gan

diri,Waka

Kurikulu

BAB. PENUTUP
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai