Jam Trafo
Jam Trafo
Gambar :
sisi kiri menggambarkan contoh lilitan berbentuk wye/star, dengan a), b), c) sama
namun dengan penggambaran yang berbeda.
sisi kanan menggambarkan konfigurasi lilitan delta, dengan a), b), c) sama namun
dengan penggambaran yang berbeda
Cara pemasangan dan tipe hubungan lilitan tersebut dapat bermacam-macam, sehingga
membuat berbagai jam trafo.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, jam trafo tersusun dari vektor-vektor tegangan pada
lilitan-lilitan trafo, sehingga dapat dibentuk kode-kode tertentu seperti jam. Pada jam trafo,
Setiap perbedaan 1 jam, artinya fasenya berbeda 30 derajat.
Gambar 2.
a) Trafo dengan wye-delta berserta arah fasornya.
b) jika fasor kedua sisi dibandingkan, akan membuat arah jam 1
Bagian primer (kiri) mempunyai konfigurasi lilitan star, bagian sekunder (kanan) mempunyai
konfigurasi delta. Jika kedua fasor sisi primer dan sekunder disatukan dengan titik tengahnya,
maka akan membentuk arah jam 1 (gambar 2b ).
Jika kita ambil patokan fase warna merah, sisi primernya sebagai penunjuk angka 12, sedang
sisi sekundernya terlihat bergeser. Kemudian ditarik garis dari titik netral ke ujung panah r,
maka membentuk sudut 30 derajat (gambar 2b).
2. Hubungan Trafo Wye-Delta Jam 11
Gambar 3.
a) Trafo dengan wye-delta berserta arah fasornya.
b) jika fasor kedua sisi dibandingkan, akan membuat arah jam 11
Mirip dengan Yd1. Namun, liat konfigurasi delta pada sekunder, dan bandingkan dengan
Yd1. Perbedaan tersebut membuat perbedaan urutan fasenya, sehingga membentuk arah jam
yang berbeda.
3. Hubungan Trafo Delta-Wye Jam 1
Gambar 4.
a) Trafo dengan delta-wye berserta arah fasornya.
b) jika fasor kedua sisi dibandingkan, akan membuat arah jam 1
Sisi primer mempunyai lilitan delta, dan sekunder mempunyai lilitan star.
4. Hubungan Trafo Delta-Wye Jam 11
Gambar 5.
a) Trafo dengan delta-wye berserta arah fasornya.
b) jika fasor kedua sisi dibandingkan, akan membuat arah jam 11
Mirip dengan konfigurasi Dy1. Sekali lagi, pengaruh hubungan lilitan di bagian delta yang
mempengaruhi perbedaan dengan Dy1.
Konfigurasi Lainnya:
Berikut ini adalah beberapa contoh konfigurasi lilitan pada trafo. Contoh sebelumnya
menggunakan penanda berupa r-s-t, namun pada gambar 6, berupa I-II-III. Intinya sama,
hanya masalah penamaan saja.