Temu 4 Desain Tambang PDF
Temu 4 Desain Tambang PDF
PERTEMUAN KE-3
Setelah penambangan
Bagian Jenjang
DESAIN TAMBANG
1). Pemodelan Topografi
Letak jalan keluar tambang: untuk suatu tambang yang baru, penting diperhitungkan dimana letak
jalan-jalan keluar dari tambang. Biasanya kita ingin akses yang baik ke lokasi pembuangan tanah
penutup (waste dump) dan peremuk bijih (crusher). Topografi merupakan faktor yang penting akan
sulit sekali bagi truk untuk keluar dari pit ke medan yang curam.
Lebar jalan: tergantung pada lebar alat angkut, biasanya 4 kali lebar truk. Lebar jalan seperti diatas
memungkinkan lalu lintas dua arah, ruangan untuk truk yang akan menyusul, juga cukup untuk
selokan penyaliran dan tanggul pengaman. Untuk truk tambang yang paling besar saat ini (240 ton)
lebar jalan biasanya sekiktar 30 35 m.
Kemiringan jalan: jalan angkut di dalam tambang biasanya dirancang pada kemiringan 8% atau 10%.
Untuk tambangtambang besar, kemiringan jalan 8% paling umum. Ini akan memberikan
fleksibilitas yang lebih besar dalam pembuatannya, serta memudahkan dalam pengaturan masuk ke
jenjang tanpa menjadi terlalu terjal dibeberapa tempat.
Untuk jalan tambang yang panjang, kemiringan 10% adalah kemiringan maksimum yang masih
praktis. Tambang- tambang kecil banyak yang dirancang dengan kemiringan 10%.
Rancangan spiral dan switchback: pada umumnya switchback ingin dihindari sebisa mungkin karena
cenderung melambatkan lalu lintas juga ban akan cepat aus dan perawatan ban akan lebih besar.
Pertimbangan lain ialah keamanan. Apabila ada sisi tambang yang jauh lebih rendah dari dinding
lainnya di sekeliling pit, switchback di sisi ini sering lebih murah daripada membuat jalan angkut
spiral mengelilingi dinding pit. Jika switchback harus dipakai, rancanglah cukup panjang sehingga
pada bagian sebelah dalam dari tikungan kemiringannya tidak terlalu terjal.
PEMBUATAN RAMP
Misalkan dimensi crest ke crest 20 m, tinggi
jenjang (H) 10 m, lebar jalan (Lt) 15 m, dan
kemiringan jalan (G) 10%.
Maka, didapat jarak horizontal yang dapat
ditempuh alat angkut untuk naik ke level
jenjang berikutnya adalah,
Maka penggambaran ramp diakhiri dengan penambahan toe pada tiap crest.
DAFTAR PUSTAKA
Waterman, Sulistyana B., Dr, Ir, MT (2011),
Perencanaan Tambang 1, Yogyakarta
Tim Dosen dan Asisten, (2010), Praktikum
Simulasi dan Komputasi Pertambangan,
Yogyakarta