Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang
Tumbuhan biji yang berkeping tunggal (Monokotil) adalah salah satu dari dua

kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan, kelompok yang lain adalah
tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri monokotil yang paling khas adalah bijinya
tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan
biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai
takson (sebagai kelas maupun subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan
mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae
Terdapat suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku
bawang-bawangan (Alliaceae) yang merupakan ordo dari Arecales dan
ordo lililes. Arecales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang
termasuk dalam klad commelinids (core Monokotil), Monokotil menurut
Sistem klasifikasi APG II).
Berdasarkan uraian di atas mengenai tumbuhan Monocotyledoneae yang terdiri dari
beberapa Ordo, maka akan dijelaskan lebih lanjut mengenai ordo Arecales dan ordo liliales.
1.2. Rumusan Masalah
a)
b)
c)
d)

Apa pengertian dari arecales ?


Apa saja ciri- ciri dari arecales ?
Bagaimana cara perkembangbiakan dari ordo arecales ?
Apa saja jenis- jenis familia dari ordo arecales ?

1.3. Tujuan penulisan


a)
b)
c)
d)

Untuk
Untuk
Untuk
Untuk

mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui

pengertian dari arecales


ciri- ciri dari arecales
cara perkembangbiakan arecales
jenis- jenis familia dari ordo arecales

1.4

Manfaat penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu kita dapatmengetahui

berbagai jenis tumbuhan, khususnya tumbuhan dengan ordo liliales dan


arecales, dengan itu kita bisa melestarikan tumbuhan tersebut agar tidak
punah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Arecales


Arecales

adalah

salah

satu bangsa tumbuhan

berbunga yang

termasuk dalam klad commelinids (core Monokotil), Monokotil menurut


Sistem

klasifikasi

APG

sebagai takson dalam sistem

II).

Bangsa

klasifikasi

ini

juga

Cronquist dan

diakui
tercakup

dalam anak kelas Arecidae, kelas Liliopsida. Bangsa ini hanya memiliki
satu suku anggota, Arecaceae (suku pinang-pinangan).
Bangsa ini mencakup tumbuhan dengan berbagai perawakan (habitus), kebanyakan
berupa terna yang besar, kadang-kadang pohon-pohon atau liana, ada pula yang berupa
tumbuhan kecil-kecil. Daun kebanyakan besar, berbagi atau majemuk dengan susunan tulangtulang menjari atau menyirip. Bunga kecil, banci atau berkelamin tunggal, tersusun rapat
membentuk bunga majemuk seperti bulir atau tongkol, yang pada pangkalnya tedapat suatu
seludang yang membungkus atau melindungi bunga majemuk tadi. Hiasan bunga tidak ada,
atau bila ada, tidak menarik,berbilangan 3, kadang-kadang berbilangan lain (dengan angka
dasar bukan 3). Benang sari berbeda-beda jumlahnya. Bakal buah menmpang, beruang 1 atau
lebih, jumlah bakal biji dalam tipa ruang tidak tertentu. Buah berupa buah buni atau buah
batu, bukan buah kendaga. Bijji dengan endosperm besar, lembaga kecil (Tjitrosoepomo,
2010).
2.2. Ciri - Ciri Arecales
Biasanya

berbentuk pohon, semak atau perdu dengan batang yang

jarang bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuh secara berbatang


tunggal

(umpamanya kelapa)

dan

juga

ada

yang

berumpun

(umpamanya salak). Beberapa anggotanya setengah merambat atau


memanjat (umpamanya rotan).
Akarnya tumbuh dari pangkal batang, berbentuk silinder, kurang
bercabang tetapi biasanya tumbuh banyak dan masif (padat). Akar palem
3

biasanya menghunjam dalam ke tanah, sehingga mampu menopang


batang yang tumbuh menjulang tinggi (hingga 20m atau bahkan lebih).
Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati. Bila diiris
melintang, batangnya memperlihatkan saluran pembuluh yang menyebar
di bagian dalamnya. Luka batang ini cenderung tidak tertutup kembali,
justru malah membesar atau malah membusuk.Suwardi Hagani
Daun majemuk dan tersusun menyirip tunggal yang khas dan
menjadi tanda pengenal yang paling mudah. Pada beberapa kelompok
ditumbuhi duri. Tangkai daun dilengkapi pelepah daun yang membungkus
batang.
Bunga tersusun dalam karangan yang bila masih muda terlindung
oleh seludang bunga. Karangan bunga palem ini disebut mayang. Tangkai
mayang

ini

bila

dilukai

akan

mengeluarkan

cairan

manis

yang

disebut nira. Dalam karangan bunga ini terdapat bunga betina dan/atau
bunga jantan. Jika keduanya ditemukan bunga betina terletak di bagian
lebih

pangkal.

Orang

Jawa

menyebut

bunga

betina

sebagai bluluk. Penyerbukan dilakukan oleh serangga atau burung.


Buahnya biasanya memiliki kulit luar yang relatif tebal, yang
menutupi bagian dalam (mesokarpium) yang berair atau berserat. Biji
dilindungi oleh lapisan buah bagian dalam (endokarpium) yang keras dan
berkayu. Pada kelapa, lapisan ini disebut sebagai batok. Serat buah
dikenal juga sebagai sabut. Di dalam batok terdapat biji yang ketika buah
masih muda relatif cair dan berangsur-angsur membentuk endapan yang
semakin

lama

mengeras.

Endapan

ini

biasanya

mengandung

banyak lemak dan protein. Beberapa jenis masih menyisakan cairan di


dalamnya. Cairan ini dapat diminum sebagai minuman penyegar (seperti
pada kelapa dan siwalan).
2.3. Cara perkembangbiakan

a.Seksual/generatif
Bunga merupakan organ utama bagi tumbuhan ini, melalui warna,
bau, dan bentuknya, bunga dapat memikat serangga, burung, dan
mamalia yang berguna sebagai perantara dalam penyerbukan. Bentuk
dan susunan bunga bermacam-macam, tetapi memiliki bagian-bagian
dasar yang sama, yaitu perhiasan bunga (tajuk bunga) dibedakan antara
mahkota dan kelopak, alat perkembangbiakan yang terdiri dari putik dan
benang sari. Putik terdiri dari kepala putik, tangkai putik, dan bakal buah
yang berisi bakal biji. Benang sari yang terdiri dari tangkai sari dan kepala
sari yang terdiri dari dua kotak sari berisi serbuk sari.
Perbedaan struktur bunga tergantung pada cara penyerbukan .
Jika penyerbukannya

dibantu oleh serangga, mahkota dan kelopak

besar dengan warna yang cerah, kadang memiliki saluran madu. Jika
penyerbukannya dibantu angin, mahkota dan kelopak kecil, bahkan tidak
ada, putiknya bertangkai panjang menjulur keluar atau berbentuk bulu.
Berbeda dengan gymnospermae yang memiliki bakal biji terbuka, bakal
biji tumbuhan bunga letaknya tersembunyi, serbuksari baru dapat sampai
kebakal biji setelah melalui kepala putik. Kepala putik menghasilkan zat
yang

dapat

melekatkan

serbuk

sari.

Sebagian

besar

tumbuhan

angiospermae mengandalkan bantuan hewan, serangga, burung atau


kelelawar

dalam

proses

penyerbukan.

Jenis-Jenis Penyerbukan
Penyerbukan sendiri serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
Penyerbukan tetangga serbuk dari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi masih dalam
satu pohon.
Penyerbukan silang serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain tetapi
masih satu jenis tumbuhan.
Penyerbukan bastar serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga dari pohon lain yang
sejenis tetapi berbeda varietas.
Perantara Penyerbukan

Penyerbukan oleh hewan


Bunga memiliki mahkota bunga besar dan warna mencolok
5

Bunga menghasilkan nektar


Bunga mengeluarkan bau yang khas
Ketika hewan mengisap nektar serbuk sari menempel pada kakika dan terbawa ke
kepala putik bunga yang lain
Contoh hewan perantara adalah lebah, kelelawar, burung, honey possum, kupu-kupu

Penyerbukan oleh angin


Bunga memiliki serbuk sari yang banyak, kecil, dan ringan
Bunga memiliki tangkai sari yang panjang
Bentuk mahkota bunga kecil atau tidak memiliki mahkota
Kepala putik bunga terentang keluar
Angin menerbangkan serbuk dari sebingga dapat hinggap di kepala putik bunga lain
Contoh penyerbukan pada padi, jagung

Penyerbukan oleh air


Ketika hujan, air hujan jatuh ke serbuk sari, sehingga serbuk sari terbawa air jatuh
mengenai kepala putik.

Penyerbukan oleh manusia


Serbuk sari bunga dihantarkan ke putik oleh manusia
Contoh pada vanili
Serbuk sari yang melekat pada kepala putik tumbuh menjadi tabung
serbuk sari yang mengantar inti sperma untuk bertemu dengan inti sel
telur dalam bakal biji, Sel tabung bergerak ke tabung serbuk sari yang
menuju bakal buah (ovari). Sementara itu sel gametofit membelah secara
mitosis menghasilkan 2 sel sperma. Saat tabung polen (serbuk sari)
mencapai ovul (bakal biji), ujung tabung menembus kantung embrio
melalui mikropil, dan melepaskan ke 2 sel sperma. Satu sel sperma
membuahi sel telur membentuk

zigot yang bersifat diploid (2n),

sedangkan sel sperma lainnya membuahi 2 ini kutub sehingga terbentuk


6

sel triploid (3n). sel ini akan membelah membentuk jaringan penyimpan
cadangan makanan yang disebut endosperm. Selanjutnya endosperm
akan menyediakan makanan bagi embrio yang berkembang dari zigot.
Peristiwa meleburnya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina
disebut fertilisasi . Fertilisasi pada gymnospermae disebut pembuahan
tunggal, karena hanya terjadi satu kali pembuahan yaitu peleburan inti
sperma dengan inti sel telur yang menghasilkan zigot, sedangkan pada
tumbuhan

bunga

terjadi

pembuahan

ganda

Pertama : peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur menghasilkan
zigot.

Kedua

peleburan

inti

sperma

dengan

inti

kandung

lembaga

menghasilkan putih lembaga (endosperma) yang merupakan cadangan


makanan bagi embrio. Zigot berkembang menjadi embrio, kemudian
berkembang menjadi kecambah, selanjutnya tumbuh menjadi tumbuhan
baru
b.Aseksual/vegetatif
vegetatif alami
Perkembangbiakan

secara

alami

adalah

berkembang

biaknya

tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan /


anakan

tanaman

baru.

Umbi Batang, adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat


penimbunan makanan
2.4. jenis- jenis Familia dari Ordo Arecales
Familia arecaceae (palmae)
Semak, pohon atau liana, batang amat pendek hampir tidak ada,
atau tinggi besar ada yang langsing panjang dan bersifat lentur, biasanya
tidak bercabang, sering kali penuh dengan sia- sia tangkai daun yang
lebar dan berbentuk upih yang tidak gugur. Akar pertama yang berasal
dari lembaga segera hilang dan segera diganti dengan akar- akar yang
sama besar yang keluar dari pangkal batang. Daun tunggal, bercanggap,
7

berbagi majemuk dengan susunan tulang- tulang menjari atau menyirip,


biasanya besar, panjangnya dapat mencapai beberapa meter, tersusun
sbagai rozet batang atau rozet akar, pada jenis- jenis yang memanjat,
tersebar. Dalam kuncup, daun terlipat bila telah berkembang biasanya
berujung tajam, tepi atau ibu tulang berduri.tangkai daun kepangkal
melebar

menjadi

upih

membalut

batang

atau

setidak-

tidaknya

menyerupai upih dan kadang- kadang lama tidak mau lepas dari batang.
Bunga kecil, banci atau karena adanya reproduksi salah alat kelaminnya
menjadi berkelamin tunggal berumah satu atau dua kadang- kadang
poligam,

tersusun

malai,biasanya

dalam

dengan

ibu

bunga

majemuk

tangkai

bunga

yang

bersifat

yang

menebal,

seperti
yang

keseluruhannya membentuk yang disebut bunga tongkol.


Suku (famili) Arecaceae atau suku pinang-pinangan (palem) adalah
kelompok tumbuhan yang biasa disebut palma atau palem. Tumbuhan ini
banyak dikenal dan mempunyai banyak jenis di Indonesia meskipun
terkadang tidak sedikit yang bingung untuk membedakannya sehingga
menyebutnya sebagai palem saja atau justru keliru dalam menyebutkan
nama jenisnya. Secara umum suku Arecaceae mempunyai ciri-ciri:

Batangnya tumbuh tegak ke atas dan jarang bercabang


Batangnya beruas-ruas dan tidak memiliki kambium sejati
Akarnya tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk akar serabut
Berdaun majemuk
Tangkai daun memiliki pelepah daun yang membungkus batang.
Bunga tersusun dalam karangan bunga (mayang)
Buahnya ditutupi lapisan luar yang relatif tebal (biasa disebut sabut)
Biji buah relatif cair pada saat masih muda dan semakin mengeras
ketika tua.
Suku (famili) Arecaceae terdiri atas puluhan genus dan ratusan

spesies (jenis). Jenis-jenis yang umumnya dapat ditemui di Indonesia


antara lain
Enau atau Aren (Arenga pinata); Gebang (Corypha utan); Kelapa (Cocos
nucifera); Kelapa Sawit (Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera); Nibung
(Oncosperma tigillarium); Nipah (Nypa fruticans); Rotan (Calamus rottan);
8

Salak (Salacca zalacca); Sagu atau Rumbia (Metroxylon sago); Siwalan


atau Lontar (Borassus flabellifer).
Zalacca edulis Reinw.( salak )

Klasifikasi
Regnum

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub Divisio

: Angiospermae

Clasiss

: Monocotyledoneae

Ordo

: Arecales

Familia

: Arecaceae

Genus

: Zalacca

Spesies

: Zalacca edulis Reinw.

Karakteristik
Palma berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri
banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat
dan

kuat.

Batang

membentuk rimpang,

menjalar

di

sering

bawah

atau

bercabang,

di

atas

tanah,

diameter

10-

15 cm.Daun majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah


dan anak daun berduri panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu
sampai kehitaman. Anak daun berbentuk lanset dengan ujung meruncing,
berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah keputihan oleh lapisan lilin.
Kebanyakan berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam
tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula
9

tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai


menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50-100 cm panjangnya,
terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 715 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang
tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang,
terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm. Buahtipe buah
batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik.
Cara perkembangbiakan
Cara perkembangbiakkan salak secara generatif yaitu dengan cara
penyerbukan. Penyerbukan akan terjadi bila serbuk sari jatuh di kepala
putik. Selanjutnya serbuk sari akan tumbuh menjadi buluh serbuk sari
yang di dalamnya terbentuk sel kelamin jantan. Buluh serbuk sari akan
melalui tangkai putik menuju ke bakal biji. Bila sel kelamin jantan dapat
bersatu dengan sel telur di dalam bakal biji, maka akan terjadi
pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, tanaman pada umumnya akan
menghasilkan buah muda hingga berkembang menjadi buah matang dan
siap dipanen.
Penyerbukan dapat terjadi karena hembusan angin, air, serangga,
maupun dengan bantuan manusia. Hewan yang membantu proses
penyerbukan misalnya burung pipit, kupu-kupu, lebah, kelelawar dan lainlain. Sejumlah tumbuhan memerlukan bantuan manusia agar bisa terjadi
pembuahan, misalnya tanaman salak dan vanili. Sebuah tanaman salak
hanya memiliki salah satu jenis kelamin, yaitu jantan atau betina. Oleh
karena itu petani salak mengawinkan salak agar bisa berbuah.
Habitat
Salak ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya
dan Sumatra bagian selatan. Akan tetapi asal usul salak yang pasti belum
diketahui. Salak dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke
timur sampai Maluku. Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua
Nugini,
Manfaat

10

Salak terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer


sebagai

buah

meja.

Selain

dimakan

segar,

salak

juga

biasa

dibuat manisan,asinan, dikalengkan, atau dikemas sebagai keripik salak.


Salak yang muda digunakan untuk bahan rujak. Umbut salak pun dapat
dimakan.
Helai-helai anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan
sebagai

bahan

anyaman,

meski

tentunya

sesudah

duri-durinya

dihilangkan lebih dahulu.


Untuk pengobatan seperti untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan
makan salak akan menyebabkan kesulitan membuang air besar dalam
kadar menengah. kadang kulit salak juga di gunakan dalam traditional
china medicine/jamu sebagai bahan obat.
Metroxylon sagu

Klasifikasi :
Kingdo
Divisi

: Plantae
: Spermatophyta

Sub Divisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledonae

Bangsa

: Arecales

Suku
Marga

: Arecaceae
: Metroxylon
11

Spesies

: Metroxylon sago

Ciri- ciri
Sagu termasuk tanaman palem dengan tinggi sedang, setelah
berbunga mati. Akar berserabut yang ulet, mempunyai akar nafas. Batang
berdiameter hingga 60 cm, dengan tinggi hingga 25 m. Batang
merupakan tempat penimbunan utama pati yang dihasilkan melalui
proses fotosintesis. Batang terbentuk setelah ada russet berakhir yaitu
setelah berumur 45 bulan dan kemudian membesar dan memanjang
dalam waktu 54 bulan. Batang tanaman sagu memiliki kulit luar yang
keras (lapisan epidermal) dan empulur tempat menyimpan pati.
Bentuk daun menyirip sederhana, dengan tangkai daun sangat tegar,
melebar pada. pangkalnya menuju pelepah yang melekat pada batang,
pelepah

dan

tangkai

daun

berduri

tajam.

Perbungaan malai di pucuk, bercabang-cabang sehingga menyerupai


payung, bunga muncul dari percabangan berwarna coklat pada waktu
masih muda, gelap dan lebih merah pada waktu dewasa; bunga
berpasangan tersusun secara spiral, masing-masing pasangan berisi 1
bunga jantan dan 1 bunga hermafrodit, biasanya sebagian besar bunga
jantan gugur sebelum mencapai antesis. Buah pelok membulat-merapat
turun sampai mengerucut sungsang, tertutup dengan sisik, mengetupat,
kuning kehijauan, berubah menjadi bewarna kuning jerami atau sesudah
buah jatuh; bagian dalamnya dengan suatu lapisan bunga karang
berwarna

putih. Biji

setengah membulat, selaput

biji merah tua.

Sagu dapat tumbuh sampai pada ketinggian 700 m di atas permukaan


laut (dpl), namun produksi sagu terbaik ditemukan sampai ketinggian 400
m dpl, tipe iklim A dan B sangat ideal untuk pertumbuhan sagu dengan
rata-rata hujan tahunan 2.5003.000 mm/tahun.
Habitat
Sagu dapat tumbuh baik di daerah 100 LS 150 LU dan 90 180 darajat
BT, yang menerima energi cahaya matahari sepanjang tahun. Sagu dapat
12

ditanam di daerah dengan kelembaban nisbi udara 40%. Kelembaban


yang optimal untuk pertumbuhannya adalah 60%. Sedangkan suhu
optimal untuk pertumbuhan sagu berkisar antara 24,5029 C dan suhu
minimal

15

C.

cara perkembangbiakan
Teknologi perbanyakan tanaman sagu dapat dilakuan dengan
metode

generatif

dan

vegetatif.

Secara

generatif

yaitu

dengan

menggunakan biji yang berasal dari buah yang sudah tua dan rontok dari
pohonnya. Biji yang digunakan adalah biji yang berasal dari pohon induk
yang baik, yang subur dan produksinya tinggi. Biji yang digunakan berasal
dari buah yang sudah tua dan jatuh/rontok dari pohon induk yang baik,
yaitu subur dan produksinya tinggi, tumbuh pada lahan yang wajar serta
produksi klon rata-rata tinggi. Biji/buah yang diambil tersebut adalah buah
yang tidak cacat fisik, besarnya rata-rata, dan bernas. Perbanyakan
tanaman sagu secara vegetatif dapat dilakukan dengan menggunakan
bibit berupa anakan yang melekat pada pangkal batang induknya yang
disebut dangkel atau abut (jangan yang berasal dari stolon). Secara
generatif penyemaian benih tanaman sagu dapat dilakukan dengan cara
perkecambahan tidak langsung, penyiapan media, penataan bibit dan
pembibitan.
Manfaat
Potensi sagu sebagai sumber bahan pangan dan bahan industri
telah disadari sejak tahun 1970-an. Selain itu daunnya dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan atap.

Mencegah risiko kanker usus


Mengkonsumsi sagu secara rutin dapat mencegah risiko terkena kanker
usus. Hal ini tentunya terkait karena pati sagu mempunyai sifat resisten
terhadap enzim dan mikrobia. Potensi pati sagu sebagai pati resisten yang
dapat mencegah resiko terkena kanker usus, karena tidak di cerna oleh
13

usus halus melainkan difermentasi oleh bakteri di kolon.


Mencegah obesitas
Sagu termasuk bahan pangan dengan indeks glikemik rendah sehingga
aman jika dikonsumsi oleh penderitadiabetes melitus. Karena memiliki
indeks glikemik rendah, sagu cepat mengenyangkan dan tahan lama tapi
tidak menyebabkan obesitas atau kegemukan. Ini merupakan salah
satu menu diet yang menyehatkan.
Mencegah sembelit
Mengkonsumsi sagu secara rutin dapat mencegah sembelit atau susah
buang air besar. Selain itu, rutin mengkonsumsi makanan pokok di daerah
Indonesia bagian timur ini dapat membantu untuk mencegah berbagai
gangguan kesehatan di bagian pencernaan.
Menjaga kekuatan tulang dan gigi
Sagu mengandung fosfor sebanyak 13 mg. Kekurangan mineral fosfor di
dalam tubuh dapat menyebabkan tulang keropos atau yang dikenal
dengan osteoporosis. Selain itu, mineral fosfor menjadi salah satu
komponen yang penting dalam menyusun struktur tulang dan gigi agar
tetap sehat dan kuat.
Familia aracea
Familia yang habitusnya berupa terna dengan getah yang cair atau seperti susu, pahit.
Dalam tanah mempunyai rimpang yang memanjang atau seperti umbi, kadang-kadang
memanjat, jarang dengan batang berkayu, daun biasanya tidak banyak, kadang-kadang baru
berbentuk setelah keluar bunga, tunggal atau berbagi sampai majemuk, kebanyakan tersusun
sebagai roset akar atau tersebar pada batang atau bersilang dalam 2 baris, helaian bangun
jantung atau perisai sering tombak atau anak panah, dengan tangkai yang pada pangkal
berubah menjadi upih daun yang seringkali tipis seperti selaput. Bunga kecil, dalam jumlah
yang besar tersusun sebagai bulir atau tongkol yang mempunyai seludang, sering berbau
tidak sedap, bunga banci atau berkelamin tunggal, bunga yang banci sering sama, yang
berkelamin tunggal pada tongkol teratur sedemikian rupa sehingga bunga jantan terdapat
dibagian atas tongkol dan bunga jantan betina dibagian bawahnya. Bunga yang banci
mempunyai perhiasan bunga yang terdiri 4-6 segmen atau berlekatan membentuk badan
seperti piala, bunga yang berkelamin tunggal tanpa hiasan bunga, benang sari 2-4-8.
Berhadapan dengan segmen-segmen hiasan bunga, kepala sari membuka dengan celah atau

14

liana, bebas atau bersatu menjadi satu massa, pada bunga betina sering terdapat benang sari
benang sari yang mandul.
Suku ini membawahi lebih dari 100 marga yang seluruhnya meliputi lebih dari 1.500
jenis, lebih dari 90% merupakanpenghuni daerah tropika.jenis- jenis dari familia areceae
antara lain:

Acorus calamus (dilingo)


Arocus graminae
Pothos hermaphroditus
Anthurium crystalinum (Kuping Gajah)
Zantedeschia albomaculata
Monstera deliciosa
Philodendron asperatum
Scindapsus aureus
Calla palustris
Amorphophallus variabilis
Dieffenbachia imperialis
Colocasia esculenta
Xanthosoma violaceum
Caladium bicolar
Alocasia indica
Arum maculatum
Sauromatum guttatum
Lasia cocinna
Arisaema atrorubens
Pistia stratiotes

Colocasia esculenta (L.) Schott ( keladi )


Klasifikasi
15

Regnum

:Plantae

Divisi

: Spermatophyta

Sub Divisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotiledoneae

Ordo

: Arecales

Famili

: Araceae

Genus

: Colocasia

Spesies

: Colocasia esculenta (L.) Schott

Ciri- ciri :

Sistem perakaran serabut, liar dan pendek, Bijinya banyak berbentuk bulat telur,
Buahnya buah buni, Umbi berbentuk silinder atau bulat, berwarna coklat, Perbungaan terdiri
dari tongkol, seludang dan tangkai, bunga jantan dan bunga betina terpisah, bunga jantan
berada di bagian atas, sedangkan bunga betina berada di bawahnya, pada puncaknya terdapat
bunga mandul, Daun berbentuk perisai atau hati, dengan warnah pelepah bermacam macam.
Tanaman semusim atau tanaman setahun.
Cara perkembangbiakan
Cara perkembangbiakan tanaman jenis ini dengan cara vegetatif
alami, yaitu dengan cara membentuk umbi batang. Bagian batang
tersebut berisi cadangan makanan.Batang tersebut menjadi besar dan
berisi., permukaan umbi, terdapat mata tunas.Mata tunas akan jelas
terlihat jika kentang tua yang disimpan beberapa hari di tempat
lembap,dan amata tunas tersebut akan mulai tumbuh menjadi individu
baru.
Habitat
Tanaman jenis biasanya hidup didaerah yang tanah yang agk sedikit
lembab. berasal dari Asia Tenggara atau Asia Tengah bagian selatan.
Manfaat
Di beberapa daerah di Indonesia di mana padi tidak dapat tumbuh,
antara lain di Kepulauan Mentawai dan Papua, talas dimakan sebagai
makanan pokok, dengan cara dipanggang, dikukus atau dimasak dalam
16

tabung bambu. Selain itu daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat di
manfaatkan sebagai pakan ternak. Di samping umbi, daun dan tangkai
daun

yang

muda

dapat

dimanfaatkan

sebagai

sayuran.

Sayur lompong dari Jawa Barat adalah sejenis gulaiyang memanfaatkan


bagian pucuk dan tangkai daun yang muda , dimasak dengan atau
tanpa santan kelapa.

Daun-daunnya

yang

muda

terkenal

sebagai

pembungkus buntil yang disukai[

Familia Cyclanthaceae
Terna perenial dengan habitus mirip palma, batang pendek atau tidak ada, kadangkadang memanjat dan menjadi setengah epifit, mempunyai getah seperti susu atau cair.
Berbagai sifat mengingatkan kepada palma, dlam hal-hal lain seperti Araceae. Daun
berbentuk kipas seperti pada palma kipas, bertepi rata, berlekuk atau berbagi 2, masingmasing bagian dapat menjadi upih, duduk daun tersebar atau berseling dalam 2 baris. Bunga
berkelamin tunggal, berumah 1, tersusun sebagai tongkol yang mempunyai 2-6 seludang
yang mudah runtuh. Bungan jantan an betina terdapat 1 tongkol. Bunga betina tanpa hiasan
bunga atau mempunyai tenda bunga yang belekatan, bergigi 6 dengan 6-banyak benang sari.
Bunga betina telanjang, atau mempunyai tenda bunga yang terdiri atas 4 daun tenda bunga
berbentuk sisik, adn 4 benang sari mandul berbentuk benang. Bakal buah tenggelam dalam
tongkol atau sumbu bunga majemuknya, beruang 1 dengan 2-4 tembuni pada dindingnya,
bakal biji padatiap tembuni banyak. Buahnya buah buni yang berisi banyak biji. Biji dengan
kulit biji berdagang, mempunyai endosperm dan lembaga yang kecil, lurus atau bengkok
Suku ini hanya meliputi sekitar0 an jenis terbagi kurang lebih 6
marga, agihannya terbatas pada daerah tropika di Amerika dan Hindia
Barat. Contoh contohnya antara lain :

Cyclantus bipartius
Carludovica palmata

17

Carludovica palmata
klasifikasi
Regnum

: Plantae

Divisio

: Spermatophyta

Sub division

: Angiospermae

Classis

: Monocotyledoneae

Ordo

: Arecales

Familia

: Cyclanthaceae

Genus

: Carludovica

Species

: Carludovica palmata

Ciri-ciri
Memiliki daun sederhana, dikelompokkan dan membentuk roset,
dengan lembar panjang hingga 65 cm, berbentuk kipas, dilipat dan
dengan tepi bergerigi. daunnya berbeda dari daun kelapa nyata yang
tidak memiliki struktur dalam yang berupa pisau tajam yang terletak di
persimpangan dari batang dan selebaran .
bunga yang

perempuan,

yang

matang

pertama

memiliki

panjang stigma gugur dengan banyak bunga kecil bunga putih dan laki-

18

laki krim yang melimpah serbuk sari yang jatuh tempo nanti.

secara

vegetatif karena menghasilkan bijiyang layak,


Cara perkembangbiakan
Cara perkembangbiakan secara generatif yaitu secara penyerbukan.
Generatif dengan bantuan kumbang ,kumbang ini menembus antara
bunga jantan ke bunga betina termasuk pagi tersembunyi. Kumbang
menjilati madu, yang dibuang dari dasar staminodes dan bekas luka, dan
menyerbuki bunga sementara. Mereka tetap satu hari dan malam
berikutnya

dalam

perbungaan,

kawin

di

sini

dan

berbaring

mereka telur di. Keesokan harinya, mereka merangkak ke tempat terbuka


dan mendapatkannya dari bunga jantan sekitarnya muatan serbuk
sari dari

yang

mereka

menyerbuki

tanaman

mengunjungi

berikutnya. Bunga jantan dan Staminodien jatuh setelah mekar.


Habitat
Habitatnya Di dataran tinggi, bisa bertahan di daerah yang kering, hutan amerika
serikat
Manfaat
serat yang digunakan, yang topi dan tenun lainnya. daun muda dari
yang dibuat menjadi topi Panama

Famililia lemnaceae
Terna air perenial. Kecil, mengapung atau tenggelam, tanpa batas yang nyata antara
batang dan daun-daunnya. Dengan akar seperti benang-benang atau tanpa akar, yang
kesemuanya tadi merupakan tanda adanya adaptasi yang sangat jauh terhadap kehidupan
yang menggunakan air sebagai habitatnya, serta adanya reduksi alat-alat vegetatif yang tidak
ditemukan pada tumbuhan lain. Tubuh tumbuhan tereduksi menjadi badan berbentuk jorong,
memanjang atau bulat pipih, tanpa diferensiasi morfologi, sehingga menyerupai talus,
disebelah atas kelihatan hijau, sebelah bawah seringkai berwarna lembayung, berkembang
biak begetatif dengan perantaraan kencup-kuncup yang pada pangkal bergandengan dengan
19

induknya, dan kemudian dapat berpisah-pisah menjadi individu-individu baru. Yang hidup di
daerah daerah iklim sedang dapat menghasilkan kucup-kuncup yang tenggelam sampai ke
dasar untuk mempertahankan diri mempunyai hiasan bunga; bunga jantan terdiri atas 1
benang sari. Yang betina terdri atas 1 putik dengan bakal buah beruang 1 yang berisi 1- bakal
biji pada dasar ruang. Buah berupa endospermdan lembaga yang lurus dengan kulit
berdaging, sedikit endosperm dan lembaga yang lurus.
Suku ini merupakan penghuni lingkungan berair tawar dihampir seluruh dunia, seluruhnya
meliputi sekitar 25 jenis yang terbagi dalam 3-4 marga. Contoh- contoh :

Lemna minor
Lemna gibba
Lemna trisulca
Spirodella polyrhiza
Wolffia arhiza

Lemna minor

Klasifikasi
Kingdom

: plantae

Subkingdom

: tracheobionta

Superdivisio

: spermatophyta

Divisi

: magnoliophyta

20

Kelas

: liliopsida

Subkelas

: arecidae

Ordo

: arecales

Famili

: lemnaceae

Genus

: lemna

Spesies

: lemna minor

Ciri- ciri
L.minor memiliki daun berbentuk oval dan rata/datar, dan memiliki
satu akar pada tiap tiap daunnya. Bagian terbesar yang terkandung
dalam

daun L.minor

adalah

sel chlorenchymatous yang

terdiri

dari

sejumlah besar bagian intraseluler yang terisi dengan udara (atau gas
lain)

dan

memberikan

Biasanya L.minor memiliki

akar

kemampuan
yang

untuk

pendek,

akan

mengapung.
tetapi

hal

ini

tergantung dari kondisi lingkungannya dan panjangnya beragam antara


beberapa millimeter hingga 14 cm. Akar ini memiliki kloroplas yang
bekerja secara fotosintetis
Cara perkembangbiakan
L.minor berkembang biak secara vegetatif dan seksual, tumbuhnya
bunga

terjadi

secara

spora

dan

tidak

dapat

diprediksi.

Buah

dari L.minor memiliki biji yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang
kering dalam jangka waktu lama dan secepatnya akan berkembang
kembali apabila kondisi lingkungannya sesuai. Pada kondisi suhu, pH,
cahaya dan nutrien yang ideal, maka biomassa Lemna minor akan
bertambah dua kali lipat dalam waktu 16 jam sampai 2 hari.
Habitat
habitat air tawar. Ini adalah tanaman air abadi biasanya tumbuh di koloni padat,
membentuk tikar di permukaan air.
Manfaat
21

Sebagai

salah

satu

tanaman

yang

dianggap

gulma,

ternyata L.minor mengandung nutrisi yang sesuai untuk ikan ataupun


udang. Sebagai sumber pakan, maka salah satu persyaratan nutrisi yang
harus terkandung dalam pakan adalah pada sumber protein dan seratnya.
Di seluruh dunia, khususnya di Asia, banyak petani yang secara alami
mengambil tanaman air dan digunakan untuk sejumlah keperluan seperti
pakan hewan, pupuk hijau, dan sebagai sumber makanan keluarga.
Beberapa

negara

seperti

Vietnam,

Thailand

dan

menggunakan L.minor ini sebagai pakan ikan dan ternak.

22

Australia

telah

BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Arecales

adalah

salah

satu bangsa tumbuhan

berbunga yang

termasuk dalam klad commelinids (core Monokotil), atau termasuk


tumbuhan monokotil.

Ciri

ciri

arecales

Biasanya

berbentuk pohon, semak atau perdu dengan batang yang

jarang

bercabang dan tumbuh tegak ke atas. Tumbuh secara berbatang


tunggal

(umpamanya kelapa)

dan

juga

ada

yang

berumpun

(umpamanya salak). Beberapa anggotanya setengah merambat


atau memanjat (umpamanya rotan).

Familia dari ordo arecales ada 4 macam yaitu Familia arecaceae


(palmae), Familia aracea, Familia Cyclanthaceae, dan Famililia
lemnaceae.

3.2. SARAN
Saran dari penulis agar kita semua untuk melestarikan sumber daya
hayati, dan jenis tumbuhan yang ada di alam agar tidak punah

23

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition. Benjamin Cummings


Publishing Company,
Inc.

Redwood City.

Solomon et. Al. 2005. Biology, Seventh Edition. Thomson Publishing.


Pickering, W. R. 1994. Advanced Biology Revision Handbook. Oxford
University Press.
Tjitrosoepomo, G. 1994. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University.

24

Anda mungkin juga menyukai