OBSTRUKSI ILEUS
A; PENDAHULUAN
tersebut
diakibatkan
oleh
penyebab
mekanik
atau
fungsional.
Perbedaan utamanya pada obstruksi paralitik dimana peristaltik
dihambat dari permulaan, sedangkan pada obstruksi mekanis
peristaltik mula-mula diperkuat, kemudian intermitten, dan akhirnya
hilang.
Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh
cairan dana gas (70 % dari gas yang ditelan) akibat peningkatan
tekanan intra lumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium
dari lumen usus ke darah.
Di seluruh dunia kira-kira 20% pasien yang di rawat di RS dengan
suatu akut abdomen akibat obstruksi pada usus. Obstruksi usus
halus adalah bertanggung jawab untuk 80% pada kasus ini.
Beberapa
penyebab
obstruksi
usus
halus
(misalnya:
suatu
B. PENGERTIAN
Obstruksi ileus adalah suatu penyumbatan mekanis pada usus
merupakan penyumbatan yang sama sekali menutup atau
mengganggu jalannya isi usus.
Obstruksi ileus adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus
yang disebabkan oleh sumbatan mekanik.
Obstruksi ileus adalah kerusakan komplit atau parsial aliran ke
depan dari usus. Kebanyakan terjadi pada usus halus khususnya di
ileum, segmen paling sempit.
C; ETIOLOGI
b) Hernia
hernia
bagian
Bagian
timbul
c) Tumor
Tumor yang makin membesar akan menyumbat lumen
usus.
d) Volvulus
Usus yang terpelintir dapat pula menyebabkan obstruksi.
Seperti strangulasi hernia, pada volvulus terjadi juga
gangguan suplai darah yang kurang yang bisa
menyebabkan iskemia dan nekrosis jaringan. Merupakan
usus yang terpuntir sedikitnya sampai dengan 180 derajat
sehingga menyebabkan obstruksi usus dan iskemia, yang
pada akhirnya bisa menyebabkan gangren dan perforasi
jika tidak segera ditangani.
Letak volvulus paling sering mengenai bagian kolon
sigmoid (80%).
Volvulus pada sigmod bisa dsebabkan pemanjangan
sigmoid sehingga menimbulkan belitan. Dimana
pemanjangan mesocolon dapat membuat mobilitas
berlebih pada kolon sigmoid, sehingga menimbulkan
kelainan fiksasi kongenital.
Volvulus sering terlihat pada penyakit neurologis dan
psikiatri yang telah berlangsung lama. Obat psikotropika
atau sedatif yang sering digunakan di institusi psikiatri
tersebut ternyata mengganggu motilitas kolonik.
Faktor lain yang menyebabkan volvulus adalah
penggunaan obat laksatif dan enema secara berlebihan.
e) Intusisepsi
Intusisepsi adalah invaginasi atau masuknya sebagian
dari usus ke dalam lumen usus yang berikutnya.
Intusisepsi sering terjadi antara ileum bagian distal dan
cecum, dimana bagian terminal dari ileum masuk ke
dalam lumen cecum. Strangulasi bagian ileus yang masuk
kedalam lumen cecum bisa terjadi (Diktat Sr. Mary
Baradero).
usus
akan
mengganggu
fungsi
usus
itu.
D;
jejenum)
- Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar (colon-sigmoid-
rectum)
2. Sifat sumbatan
- parsial : menyumbat lumen sebagian
- simple/ komplit : menyumbat lumen total
- Strangulated obstruction : sumbatan disertai gangguan aliran
PATOFISIOLOGI
Pada obstruksi mekanik, usus bagian proksimal mengalami
distensi akibat adanya gas/udara dan air yang berasal dari
lambung, usus halus, pankreas, dan sekresi biliari. Cairan yang
terperangkap di dalam usus halus ditarik oleh sirkulasi darah dan
sebagian ke interstisial, dan banyak yang dimuntahkan keluar
yang
berlangsung
lama
mungkin
akan
khas
dari
obstruksi
distal.
Hipotensi
dan
takikardi
merupakan
tanda
adanya
strangulasi.
Pada
F; MANIFESTASI KLINIS
dapat
mencerminkan
tingkatan
obstruksi.
Pada
G;
PEMERIKSAAN FISIK
1; Inspeksi
a; Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung.
Hipertimpani
4; Palpasi
adanya
strangulasi,
neoplasma.
Feses
yang
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1; Foto polos abdomen.
dicurigai
adanya
starngulasi.
CTScan
akan
Angiografi
mesenterik
mendiagnosis
superior
adanya
herniasi
telah
digunakan
internal,
untuk
intussuscepsi,
I;
THERAPI
Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian
yang mengalami obstruksi untuk mencegah perforasi. Tindakan
operasi biasanya selalu diperlukan. Menghilangkan penyebab
obstruksi
adalah
tujuan
kedua.
Kadang-kadang
suatu
jika
disebabkan
oleh
perlengketan.
Observasi
Penderita
aspirasi
dan
mengurangi
distensi
abdomen
keadaan
laparatomi.
Pada
optimum
tercapai
obstruksi
parsial
barulah
atau
dilakukan
karsinomatosis
sering
dilakukan
adalah
pembedahan
sesegera
Strangulasi
Obstruksi lengkap
Hernia inkarserata
c) Pasca Bedah
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam
hal cairan dan elektrolit. Kita harus mencegah terjadinya gagal
ginjal dan harus memberikan kalori yang cukup. Perlu diingat
bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam keadaan
paralitik.
J;
KOMPLIKASI
K;
Nekrosis usus
Perforasi usus
Sepsis
Syok-dehidrasi
Abses
Gangguan elektrolit
ASUHAN KEPERAWATAN
1; Pengkajian
a; Anamnesa
Identitas klien
Meliputi: nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
status perkawinan, agama, suku, alamat
Keluhan utama
Biasanya klien mengeluh berupa nyeri kram pada perut, disertai
kembung. Nyerinya bisa berat dan menetap. Akibatnya klien
mengalami takikardi. Klien mengeluh muntah berulang dengan isi
muntahan berupa makanan yang di makan. Muntah lebih sering
terjadi pada penyumbatan di usus besar. Muntah dalam jumlah
besar dan berulang menyebabkan kekurangan cairan dan
a;
Diaphoresis
- Pucat
- Leukositosis
- Distensi abdomen
- Mual, muntah
- Asidosis
- Diet rendah serat
Pola aktivitas dan latihan
- Demam
- Hipotensi
- Takikardi
- Tekanan darah menurun (hipotensi)
- Malaise
- Sesak nafas
- Mudah lelah
d; Pola Eliminasi
- Kegagalan mengeluarkan feces
- Tidak ada flatus pada awal peningkatan bising usus,
penurunan peristaltik usus
- Tidak ada flatus jika obstruksi total
- Tidak BAB atau BAB cair bila illeus partial
- Darah pada feses atau perubahan pola BAB (pada CA
colon)
- Kaji total output waspada terhadap syok dan dehidrasi
- Kaji jumlah urine tanda- tanda retensi urine
e; Pola persepsi kognitif dan sensori
- Nyeri abdomen
Pola tidur dan istirahat
- Tidur dan istirahat terganggu akibat nyeri pada abdomen
dan sering muntah
-
c;
f;
b;
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Perut distensi, dapat ditemukan kontur dan steifung.
Benjolan
pada
regio
inguinal,
femoral
dan
skrotum
Auskultasi
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi, borborhygmi.
Pada fase lanjut bising usus dan peristaltik melemah sampai
hilang.
Perkusi
Hipertimpani
Palpasi
Kadang teraba massa seperti pada tumor, invaginasi, hernia.
Turgor kulit menurun
Rectal Toucher
Isi rektum menyemprot, Adanya darah dapat menyokong
adanya strangulasi, neoplasma. Feses yang mengeras :
skibala, Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi. Ampula
rekti kolaps : curiga obstruksi. Nyeri tekan : lokal atau
general peritonitis
letak
rendah
yang
tidak
dapat
pada
2; Diagnosa Keperawatan
1; Nyeri akut berhubungan dengan kolik akibat rangsangan
mengungkapkan
menyatakan
nyeri
pada
penurunan
tingkat
ketidaknyamanan;
dapat
ditoleransi,
menunjukkan relaks.
INTERVENSI
1; Kaji tingkat nyeri klien
RASIONAL
1; Mengetahui tingkat nyeri
klien dalam menentukan
tindakan selanjutnya
3;
mengurangi nyeri
3; Klien mengetahui tehnik
distraksi dn relaksasi
sehinggga dapat
mempraktekkannya bila
4;
mengalami nyeri
4; Mengetahui keadaan umum
status
postural,
takikardia.
Evaluasi
hidrasi/
kemungkinan
kebutuhan
peningkatan
untuk
penggantian
cairan
2; Rencanakan
tujuan
asupan
membantu
intake
awasi
hasil
laboratorium (elektrolit)
3; Mendeteksi
4; Berikan cairan IV dan elektrolit
sesuai indikasi
homeostasis
atau
ketidakseimbangan
dan
membantu
menentukan
kebutuhan
penggantian
4; Dapat
diperlukan
mempertahankan
untuk
perfusi
jaringan adekuat/organ
3; Ketidakseimbangan
RASIONAL
1
Mengidentifikasi
menduga
defisiensi,
kemungkinan
intervensi
Perlu
bantuan
perencanaan
diet
dalam
yang
sebagai
sebelum sarapan
per rectal minyak mineral hangat,
untuk
evakuasi feses.
2; Cairan
stimulus
sebagai
dapat
bertindak
stimulus
untuk
evakuasi feses
30
menit.
Dengan
RASIONAL
frekuensi 1; Membantu
membedakan
penyakit
individu
dan
faktor pencetus
bedah
menurunkan
motilitas usus
3; Mungkin perlu bila perforasi
penyakit
berespon
tidak
terhadap
pengobatan medik
4; Peningkatan
gaster
kehilangan
potensial
risiko
ketidakseimbangan
5; Kolaborasi
berikan
indikasi
yaitu
antikolonergik
obat
contoh
sesuai
elektrolit,
dimana
pemberian
menimbulkan
komplikasi
belladoma
lebih serius/mengancam
dapat
peristaltik
motilitas/
GI
menurunkan
digestive
dan
sekresi
untuk
EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian dari implementasi yang dilakukan.
Menurut Doengoes (2000), hal-hal yang dapat dievaluasi untuk
mengetahui keberhasilan tindakan keperawatan yang telah
diberikan antara lain :
1; Klien
mengungkapkan
penurunan
ketidaknyamanan;
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, Diane C
dan
B8-A
OLEH : KELOMPOK 4
1; Komang Yogi Cahyan
15.322.2157
15.322.2159
15.322.2158
15.322.2161
5; Ni Komang Priyani
15.322.2162
15.322.2163
15.322.2164
15.322.2160
Terperangkapnya kimus dalam jumlah banyak dan adanya tumor yang menghalangi jalannya isi usus
Ileus obstruktif
Muntah
NYERI AKUT
Anti peristaltik mendominasi ruang peristaltik
KONSTIPASI