Laporan Kunjungssssssssaaaaan Proteksi Petir Gitet Ung
Laporan Kunjungssssssssaaaaan Proteksi Petir Gitet Ung
Disusun Oleh :
Nama
NIM
: Dedy Ardianto
: 21060112130059
Mata Kuliah
Kelas
:A
ABSTRAK
Laporan ini bertujuan untuk menjelaskan Proteksi terhadap petir di
GITET Ungaran 500kV dan sebagai syarat memenuhi tugas Ujian Akhit
Semester Mata kuliah Proteksi terhadap petir Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro 2015.
Metode yang digunakan yaitu melalui Pengamatan selama kunjungan
dan menyesuaikannya dengan teori yang ada lalu bertanya kepada pihak
Supervisor GITET Ungaran 500kV sebagai pengarah kunjungan.
Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan informasi-informasi mengenai
Proteksi terhadap petir di GITET Ungaran 500kV
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas
limpahan Rahmat dan Kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan hasil kunjungan ke GITET Ungaran 500kV mengenai Proteksi
terhadap petir di GITET Ungaran 500kV sebagai persyaratan dalam
menyelesaikan tugas Ujian Akhit Semester Mata kuliah Sistem Cerdas dalam
Sistem Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro 2015
Begitu banyak dukungan dan perhatian yang penulis dapatkan selama
penyelesaian penelitian ini berlangsung, sehingga hambatan yang ada dapat
dilalui dan dihadapi dengan penuh rasa sabar. Oleh karena itu, dengan
penuh kerendahan hati, penulis menghanturkan ucapan terimakasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Joko Windarto, MT sebagai pembimbing dosen mata
kuliah Proteksi Terhadap Petir di Universitas Diponegtoro, Semarang.
2. Orang tua penulis yaitu Bpk. Ridi dan Ibu Tuminah.
3. Rekan-rekan elektro yang tidak henti-hentinya memberikan motivasi
kepada penulis dalam mengerjakan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa hasil laporan ini masih memiliki banyak
kekuranga. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan. Kiranya laporan ini dapat
bermanfaat serta dapat menjadi salah satu bahan informasi pengetahuan
bagi pembaca sekalian.
Semarang, 3 Mei 2015.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi merupakan suatu bentuk kemajuan peradaban manusia, dlam teknologi banyak
kemudahan yang ditawarkan. Salah satu hal yang ditawarkan teknologi yaitu system proteksi
terhadap gangguan alam, salah satunya yaitu terhadap petir.
Gardu
induk
tegangan
seperti sambaran petir baik langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu diperlukan suatu
system perlindungan(proteksi) terhadap petir di Gardu Induk karena dapat menimbulkan
berbagai masalah diantaranya rusaknya alat-alat yang terdapat di Gardu Induk, dan juga terhadap
kualitas daya listrik yang diatur.
1.2
Identifikasi Masalah
Pada umumnya banyak gangguan dalam system transmisi dan
pengaturan tenaga listrik. Gangguan alam merupakan salah satunya,
diantara gangguan alam yang merusak yaitu petir. Proteksi petir dibutuhkan
dalam system transmisi listrik terutama di gardu induk karena dapat
merusak peralatan yang terdapat di gardu induk dan menurunkan kualitas
daya yang disalurkan, oleh karena itu dibutuhkan suatu system proteksi
terhadap petir di Gardu Induk.
Batasan Masalah
1.5 Sistematika
Sistematika penulisan yang akan digunakan dalam penulisan kali ini yaitu
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Yang yang akan membahas latar belakang diperlukanya suatu sistem
proteksi terhadap petir, identifikasi masalah dan batasan masalah untuk
memberitahu ruang lingkup masalah yang akan dibahas, tujuan diadakanya
BAB II
DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGARUH
SAMBARAN
PETIR
PADA
SISTEM TENAGA
petir
menunjukkan
karakteristik
atau penggambaran
petir itu sendiri. Parameter petir berfungsi untuk studi efek perusakan
akibat sambaran petir dan kemungkinan pemanfaatannya. Parameterparameter tersebut diantaranya adalah :
a. Bentuk gelombang petir
Bentuk gelombang arus petir menggambarkan besarnya arus,
kecuraman, dan lamanya kejadian atau durasi gelombang yang dinyatakan
oleh waktu ekor.
b. Kerapatan sambaran (Ng)
Ground Flash Density atau kerapatan sambaran awan-tanah didefinisikan
sebagai jumlah petir yang yang menyambar tanah per km2 per tahun.
Rata-rata angka kegagalan saluran tenaga karena sambaran petir
berbanding lurus dengan kerapatan ground flash.
c. Arus puncak (Imax)
konduktor.
Dimana :
Rc = radius korona (meter)
h = tinggi rata-rata dari konduktor (meter)
Vc = BIL untuk post insulator (kV)
E0 = Batas gradien korona, besarnya sama dengan 1500 kV/m
Dengan menggunakan iterasi Newton-Raphson, persamaan tersebut
berubah menjadi :
dan
ditentukan besarnya jarak sambaran yang menjadi nilai dari radius bola
(S).
Dimana :
Semua satuan dalam meter.
S = radius bola
H = Tinggi Tiang penangkal petir
A = Tinggi bus
C = jarak horisontal dari titik asal bola ke bus
T = Jarak maksimum dari tiang penangkal petir ke bus untuk
perlindungan
B. Jarak Maksimum Antara Dua Tiang Penangkal Petir
Penentuan jarak maksimum antara dua tiang penangkal petir adalah untuk
melindungi gardu induk dari sambaran samping.
Dimana :
Semua satuan dalam meter
S = Radius bola
W = jarak horisontal dari titik asal bola ke bus
Z
= Jarak horisontal antara OOS dan garis batas bola antara dua tiang
penangkal petir
Y = jarak antara tiang penangkal petir ke bus
L = Setengah jarak antara dua tiang penangkal petir
X = Jarak maksimum antara dua tiang penangkal petir
Dimana :
Semua satuan dalam meter
Q = Jarak antara tiang penangkal petir ketika perlindungan dengan tiga
tiang penangkal petir.
J = Jarak horisontal antara OOS dan tiang penagkal petir
Dimana :
Semua satuan dalam meter
D = Perbedaan elevasi antara tiang penangkal petir dan bus
E = Perbedaan elevasi antara tiang penangkal petir dan OOS
J = Jarak horisontal antara OOS dan tiang penagkal petir
K = Jarak diagonal antara tiang penangkal petir untuk empat tiang
penangkal petir
P = Jarak antara tiang penangkal petir untuk empat tiang penangkal
petir
D. Jarak Maksimum Untuk Tiga Tiang Penangkal Petir
Penentuan jarak maksimum untuk tiga tiang penangkal petir adalah pada
gambar 4.
Dimana :
Semua satuan dalam meter
S = radius bola
H = Tinggi kawat tanah
A = Tinggi bus
R = Jarak horisontal antara OOS dan kawat tanah
Dimana :
Semua satuan dalam meter
D = Jarak elevasi antara kawat tanah dan bus
H = Tinggi kawat tanah
A = Tinggi bus
S = radius bola
E = Perbedaan elevasi antara kawat tanah dan OOS
L = Setengah dari jarak antara dua kawat tanah
X = jarak maksimum antara dua kawat tanah
BAB III
Hasil yang didapat di Lapangan
3.1 Single Line Diagram GITET Ungaran 500kV
c
Gambar 7.
a
c
Gambar 8.
Gambar 8.
BAB IV
Implementasi Teori dan Hasil dari Lapangan
Dari hasil data kunjungan pada Bab III dan dasar teori di Bab 2 didapatkan cakupan
GITET Ungaran 500kV yaitu sebagai berikut :
Single line diagram pada GITET Ungaran 500kV:
Pada Gambar tersebut dapat dilihat luasnya cakupan switchyard GITET Ungaran 500kV
sehingga butuh proteksi terutama terhadap petir.
Arrester digunakan sebagai pelindung dari tegangan lebih petir dan tegangan lebih pada
saluran fasa, arrester juga digunakan untuk melindungi beberapa peralatan pada GITET
Ungaran 500kV. Pada keadaan normal arrester bersifat sebagai isolator(dibawah tegangan
batas), tetapi pada tegangan lebih(dari batas yang ditentukan) arrester akan bersifat
sebagai onduktor sehingga bisa mengalirkan tegangan lebih petit tersebut ke tanah.
2. Ligthning Rodes yang melindungi area switchyard
Ligthning Rodes digunakan sebagai pelindung dari sambaran petir yang bisa menyambar
switchyard, Ligthning Rodes juga digunakan untuk melindungi beberapa gedung dan
menara transmisi pada GITET Ungaran 500kV. Ligthning Rodes merupakan objek yang
disediakan untuk disambar oleh petir dan disalurkan ke tanah karena pada dasarnya petir
memilih jalan tercepat menuju tanah, oleh karena itu Ligthning Rodes dipasang lebih
tinggi dari peralatan yang dilindungi.
3. Ground Wire pada Menara-menara Transmisi di area GITET Ungaran 500kV
Ground Wire juga berperan sebagai objek yang disediakan untuk disambar oleh petir dan
disalurkan ke tanah karena pada dasarnya petir memilih jalan tercepat menuju tanah, oleh
karena itu Ground Wire dipasang lebih tinggi dari kabel fasa yang dilindungi. Pada
GITET Ungaran Ground Wire yang digunakan juga digunakan untuk berkomunikasi
dengan Gardu Induk lainya yaitu dengan meletakkan kabel Fiber Optic di dalamnya.
4. Pembumian menara-menara transmisi
Karena menara juga tinggi maka menara juga merupakan objek sambaran petir untuk
mencari jalan tercepat ke tanah, oleh karena itu menara transmisi juga harus diberi
pembumian untuk mengurangi nilai hambatan tanahnya sehingga memudahkan
mengalirya tegangan impuls petir yang menyambar menara ke tanah.
5. Pembumian groundwire
Karena menara juga tinggi maka menara juga merupakan objek sambaran petir untuk
mencari jalan tercepat ke tanah, oleh karena itu menara transmisi juga harus diberi
pembumian untuk mengurangi nilai hambatan tanahnya sehingga memudahkan
mengalirya tegangan impuls petir yang menyambar menara ke tanah dengan terlebih
dahulu memisahkan fiber opticnya untuk disalurkan ke gedung-gedung pengontrolan.
6. Pembumian arrester dan lightning rodes
Ligthning Rodes juga berperan sebagai objek yang disediakan untuk disambar oleh petir
dan disalurkan ke tanah karena pada dasarnya petir memilih jalan tercepat menuju tanah,
oleh karena itu Ligthning Rodes dipasang lebih tinggi dari peralatan yang dilindungi.
Begitu pula dengan arrester, setelah arus melewatinya maka arrester perlu menyalurkan
tegangan tersebut ke tanah sehingga arrester juga perlu dibumikan.
BAB V
(UPB)
Ungaran,
dan
pengaturan
berfungsi
sebagai
pusat
sistem transmisi yang dinaungi oleh GITET Ungaran sangat diharapkan untuk terlindung dari
semua gangguan(salah satunya petir).
3. Arrester digunakan untuk melindungi kabel fasa dan beberapa peralatan pada switchyard dari
GITET Ungaran 500kV
4. Ligthning Rodes digunakan untuk melindungi peralatan dalam cakupanya dengan membiarkan
dirinya menjadi objek sambaran petir.
5. Menara transmisi juga memiliki kemungkinan tersambar petir sehingga harus memiliki nilai
tahanan tanah yang kecil.
4.2 Saran
Setelah melakukan kunjungan ke GITET Ungaran 500kV didapatkan saran sebagai berikut :
-
Sebaiknya GITET Ungaran 500kV menggunakan lebih banyak ligthning rodes karena
sangat vitalnya peran GITET Ungaran dalam sistem transmisi Jawa Bali
Sebaiknya data sistem proteksi petir GITET ungaran ditampilkan juga ke Mahasiswa
karena pihak supervisor tidak terlalu memberitahu sistem perlindungan petirnya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Jakarta, 1989.
[2]
[4]
Mousa, A.M.,A Computer Program For Designing The Lightning Shielding System
Ravindra P. Singh, Switchgear and Power System Protection, PHI Learning Private
Shoaib Khan, Sheeba Khan, and Ghariani Ahmed, Industrial Power Systems, CRC
BIODATA PENULIS