KRISTALOGRAFI
terutama
perkembangan,
sumbu kristal
-
Tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh
proses- proses fisika.
1. GEOMETRI KRISTALOGRAFI
1.1. Sumbu dan Sudut Kristalografi
Sumbu Kristalografl, ialah suatu garis lurus yang dibuat melalui
pusat
kristal.
Kristal mempunyai bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar dan tebal
atau tinggi.
Tetapi
dalam
penggambarannya
dibuat
dimensi
C+
Sumbu a
kertas.
ab+
a+
Sumbu b
: sumbu horizontal
pada bidang kertas.
Sumbu c
CGambar 1.1
Sudut Kristalografi, adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbusumbu Kristalografi pada titik potong (pusat kristal).
-
1.2. Tujuh prinsip letak bidang kristal terhadap susunan salib sumbu
Kristalografi
Ketentuan:
Sumbu a = b = c
30o
b+
Sudut = = = 90
Karena Sb a = Sb b = Sb c
Disebut juga Sb a
Cara menggambar :
Gambar 1.3.1
A+ ^ b- = 30
A;b:c:=1:3:3
C+
Sb a = b = c
Sudut = = = 90
30o
a+
b+
Sb
disebut
bentuk
Columnar
Cara menggambar :
a= ^ b- = 30
a:b:c=1:3:6
pendek dari Sb a.
Cara menggambar :
a+ ^ b- = ditentukan kemudian
b+ ^ d- = 40
b : Dd : c = 1 : 3 : 6
posisi dan satuan panjang a dibuat dengan memperhatikan Sb b dan sb d
gambar 1.3.3.
cara menarik sumbu a pada sistem hexagonal dan trigonal, (i) orde I , (ii) orde
II, (iii) orde III.
1.3.4. Sistem Trigonal
(Rhombohedral)
Ketentuan :
Sumbu a = b = b = c
Sudut 1 = 2= 3 = 90
Sudut 1 = 2= 3 = 120
Gambar 1.3.4
Cara menggambar :
Sama dengan sistem hexagonal, perbedaannya harga Sb c bernilai 3
Penarikan Sb a dengan pada sistem hexagonal.
Ketentuan:
Sumbu a = b = c
Sudut = = = 90
o
30
b+
Gambar 1.3.5
Cara menggambar :
a+ ^ b- = 30o
a : b : c : sembarang
Sb c adalah sumbu terpanjang
Sb a adalah sumbu terpendek
C+
Sumbu a = b = c
Sudut = = 90 = 90
45o
b+
a+
Sb a disebut Sb Clino
Sb b disebut Sb Ortho
Sb c disebut Sb Basal / Vertikal
Gambar 1.3.6
Cara Menggambar :
a+ ^ b- = 45
a : b : c : sembarang
Sb c adalah sumbu terpanjang
Sb a adalah sumbu terpendek
Gambar 1.3.7
Cara Menggambar :
a+ ^ b- = 45
B+ ^ c- = 80
1.4.
Simbol Kristalografi
1.4.1. Parameter dan Parameter Rasio
= 1 bagian
Ok
= 3 bagian
Ol
= 6 bagian
Simbol Weiss =
Satuan ukur
10
Satuan ukur
Simbol Miller =
Simbol Miller
A:b:c
1/1 : 1/1 : 2/1
(1 1 2 --- 1/1
Contoh lain :
(1
) --- 1/1 1/
1/
--- (1 0 0)
1/1 indises
--- (3
2 6) dari
Harga
MILLER
seberapa
terietak
diantara
bidang
KLMN
indises
MILLER-nya
(001)
dan
11
Gambar 1.4.2.
2. KLAS SIMETRI
Pengelompokkan dalam klas simetri didasarkan pada :
1, Sumbu Simetri
2. Bidang Simetri
3. Titik Simetri atau pusat simetri
2.1 .Sumbu Simetri
Sumbu simetri adalah garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal, dimana
apabila kristal tersebut diputar sebesar 360 dengan garis tersebut sebagai
poros putarannya, maka pada kedudukan tertentu, kristal
tersebut
akan
12
Gambar 2.1.1.1.
13
Gambar 2.1.1.2
14
Gambar 2.1.1.4
2.1.2. Sumbu Simetri Gyre Polair
Sumbu
simetri
merupakan
sumbu
simetri
Gyre
polair, apabila
i
Keterangan
(i)
iii
ii
Digyre
polair (L2 = g2)
iv
Gambar 2.1.2
2.1.3. Sumbu cermin Putar (Gyroide)
15
sumbu
Dygyroide S2)
Trigyriode (S3)
Tetragyroide (S4)
Hexagyroide (S6)
melalui
dan sebagainya.
16
Gambar2.1.4.
Gambar 2.1.4 :
vertikal,
17
dinotasikan dengan v (bid. KLMN dan OPQR).
simetri
utama
yang
dibuat
sumbu simetri
utama kristal.
Bidang ini
2.2.2 :
2
buah
memperlihatkan
bidang
simetri
sisi
yang
lain dengan jarak yang sama, dijumpai kenampakan yang sama (tepi, sudut,
bidang).
18
kristal
19
Contoh:
4
2
Klas Hexoctahedral ..................................... m 3 m -- >
4
4
m 3 m
4 3 2
4 3 m
Klas Dyakisdodecahedral. 2 3
m
-- >
2
m 3
Klas Tetratohedris. 2 3
-- >
2 3
SISTEM TETRAGONAL
Bagian Pertama : Menerangkan nilai sumbu c, mungkin bernilai 4 atau
tidak bernilai dan ada tidaknya bidang simetri yang
tegak lurus sumbu c.
Bagian ini dinotasikan dengan: 4, 4, 4
m
Bagian kedua
20
Bagian pertama
, 3,
6,
, 3,
SISTEM MONOKLIN
Hanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya
bidang simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.
1.
Klas prismatic
2
m
2.
Klas Sphenoidal ..
3.
Klas domatikm .
SISTEM TRIKLIN
Sistem ini hanya mempunyai 2 klas simetri, yaitu :
1. Mempunyai titik simetri ............... klas pinacoidat
> 1
21
2.4.2
Menurut Schoenflish
Bagian Pertama
Bagian kedua
22
Kalau
sumbu
cyklich
Bagian kedua
Bagian ketiga
Kalau mempunyai :
- bidang simetri horizontal ( h ) ']- dinotasikan h
- Bidang simetri vertikal ( v )
- Bidang simetri diagonal (d)
Kalau mempunyai:
- Bidang simetri horizontal (h) ]- dinotasikan h
- Bidang simetri vertikal (v)
Kalau mempunyai
- Bidang simetri vertikal ( v ) ]- dinotasikan v
- Bidang simetri diagonal (d)
Kalau mempunyai:
-
23
Contoh:
1. Klas Ditetragonal pyramidal ..................................................... C 4V
2. Klas Ditetragonal bipyramidal.................................................... D 4h
3. Klas Tetragonal scalenohedral .................................................. D 2h
4. Klas tetragonal trapezohedral.................................................... D 4
5. Klas tetragonal bipyramidal ...................................................... C 4h
6. Klas tetragonat pyramidal .........................................................C 4
7. Klas tetragonal bispenoidal ....................................................... S 4
8. Klas Dihexagonal bipyramidal ................................................... D 6h
9. Klas Dihexagonal pyramidal ...................................................... C 6v
10. Klas hexagonal trapezonhedral ................................................. D 6
11. Klas Hexagonal bipyramidat.................................................... C 6h
12. Klas Hexagonal Pyramid.. C6k
13. Klas Trigonal bypiramid
... C3h
24
4. BENTUK-BENTUK KRISTAL
4.1. Bentuk Tunggal
Kristal yang dibatasi
kristal
dengan bentuk dan ukuran yang sama. Sering disebut sebagai bentuk
dasar.
Contoh:
-
6 bidang kristal
-> Hexahedron
(100)
8 bidang kristat
-> Oktahedron
(III)
(110)
25
Contoh:
- Kombinasi hexahedron (100) + Octahedron (III)
- Kombinasi Rhomben dodecahedron (110) + Tetrakishexahedron (210)
BENTUK PERTUMBUHAN
Pertumbuhan secara teratur antara dua atau lebih bentuk kristal tunggal
atau
unsur simetri persekutuan yang sama. Tetapi apabila kumpulan dari bentukbentuk tersebut kedudukannya tidak beraturan maka kumpulan bentuk kristal
tersebut disebut kelompok atau kumpulan kristal (Crystal Agregate)
Contoh:
-
Tetrakishexahedron
(210)
Triakisoktahedron
(211)
26