BAB III
PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
3.1.
Kunjungan UKM
3.1.1.
500 ml yang dipasarkan keluar. Berikut adalah biodata dari UKM Minyak ini:
1. Nama Pemilik
: Boy Raben
2. Nama UKM
3. Status Usaha
4. Nama Produk
: Minyak Urut
5. Alamat Usaha
: 2000
: 1 orang
Layout UKM
Berikut adalah layout dari UKM Nande Raben.
III-2
produksi. Sekali produksi membutuhkan waktu sebanyak 3-4 jam. Dalam setiap
bulannya pekerja bekerja selama 24 hari kerja.
Biaya produksi dalam proses pembuatan minyak urut adalah sebagai
berikut:
1.
Biaya langsung
Biaya langsung yang digunakan terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
a.
Bahan
Rempah-rempah
= 21.000,- / kg / produksi
= Rp 21.000,-/ produksi
III-3
b.
Rp 1.650.0 00
24 Hari Kerja
= Rp 68.750/ hari
Perhitungan biaya bahan pembuatan minyak urut dapat dilihat pada
Tabel 3.1. dan tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1. Perhitungan Biaya Bahan Pembuatan Minyak Urut
No
Biaya
Bahan
Bahan baku
Bahan tambahan
@ (Rp)
1 kg
21.000/ kg
Rempahrempah
Botol kemasan
500 ml
Total
Total/
Jumlah
50 botol
Produksi (Rp)
21.000
1000/
50.000
botol
71.000
Biaya
Bahan
Jumlah
1 orang
Total
2.
Biaya overhead
Total/ Produksi
(Rp)
68.750/ produksi
68.750
III-4
Biaya overhead yang digunakan dalam proses pembuatan minyak urut cara
tradisional terdiri dari biaya operasional dan biaya perawatan.
a. Biaya operasional
Perhitungan biaya overhead pembuatan minyak urut dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Perhitungan Biaya Operasional Pembuatan MinyakUrut
No
.
Keterangan
Penggunaan
Listrik (W)
Lama
Pemakaia
n (jam)
Lampu
18
Air pabrik
0,2 m3
Minyak
Tanah
Penggunaan
@
(Rp)
964/
kWh
2.294
3
/m
9.000
/L
Jumlah
(Rp)
3 unit
208,22
0,2 m3
458,8
0,5
Liter
Total
3.5.
/ Produksi
4.500
5.167,02
Keterangan
Rincian
@ (Rp)
Jumlah
Total/
III-5
Kebutuhan
Biaya
langsung
Biaya tidak
langsung
Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead
1 orang
68.750
0,5 L
4.500
50 botol
50.000
4.820,46
Penolong
9.000/ L
Botol Kemasan
3
21.000
hari
Minyak
Bahan
Operasional
Biaya
penyewaan
Total
(Rp)
3 buah
buah
68.750/
langsung
Bahan
Tambahan
Biaya
7.000/
Produksi
1.000/
Botol
149.070,46
3.2.
Data Input
3.2.1
sebagai berikut:
III-6
Klasifikasi
Keterangan
Kecepatan
Kapasitas
Dimensi
Daya
Berat
Harga
Fungsi
2280 rpm
10 20 butir
12 x 30 x 33 cm
380 W/220 V
9 kg
Rp 400.000,Memarut daging kelapa
Mesin bekerja dengan arus listrik sebagai sumber
energinya, setelah dihidupkan mesin berputar dan
menggerakkan pisau pemarut. Setelah pisau pemarut
berputar maka belahan kelapa diarahkan ke pisau pemarut.
Cara kerja
2. Mesin evaporasi
Mesin evaporasi adalah mesin yang digunakan untuk memproduksi minyak
kelapa dari santan kelapa yang telah diperas sebelumnya. Mesin evaporasi
yang digunakan pada proses produksi minyak kelapa dapat dilihat pada
Gambar 3.3.
III-7
Type
Bahan bakar
Pendingin
Volume minyak
Dimensi Bak air
Dimensi total
Harga
Cara kerja
Klasifikasi
Keterangan
Horizontal
LPG dengan kontrol suhu otomatis
Sirkulasi air
70-80 liter
900 Watt / 220 V
182 x 122 x 65 cm
Rp. 12.300.000
Santan dimasukkan ke dalam mesin evaporasi
selama 5 jam sehingga terbentuk minyak dan
blondo.
3.2.2.
Peralatan
Ukuran
Jumla
h
Fungsi
Gambar
III-8
Parang
Baskom
Diamete
r 30
cm
Saringan
Kompor
Minyak
Sudip
50 cm
Corong
Goni
Kuali
Diamete
r 30
cm
Timbangan
digital
Tempat menampung
batok kelapa dan sabut
kelapa
Wadah tempat
memanaskan santan
hingga menjadi minyak
kelapa
Timbangan digital
digunakan untuk
mengukur berat dari
setiap komponen yang
digunakan
III-9
Peralatan
Ukuran
Jumla
h
10
Kain
saring
Alat memeras
kelapa
11.
Kertas
label
10
Kertas label
digunakan pada
saat pengemasan
minyak kelapa
12.
Botol
600 ml
Wadah tempat
minyak kelapa
Fungsi
Gambar
Peralata
n
Ukuran
Jumlah
Fungsi
Saringan
Kompor
Gas
Memanaskan tabung
evaporasi
Tabung
Gas
15 kg
Baskom
Diameter
30 cm
5.
Botol
1 liter
Gambar
III-10
Peralatan
Ukuran
Jumlah
Fungsi
Timbangan
digital
Corong
Memasukkan minyak
kelapa ke dalam botol
Centongan
Mengambil minyak
kelapa dari tabung
evaporasi
Gambar
Bahan baku
2.
3.
sebagai berikut:
1. Alkohol 96%
Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus
fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali
dengan rumus umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang
penting dalam kimia organik karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe
III-11
3.3.1.
3.3.1.1.
1. Menimbang kelapa
III-12
Tiga buah kelapa yang telah dibersihkan dari sabutnya ditimbang dengan
menggunakan timbangan digital. Kegiatan menimbang tiga buah kelapa dapat
dilihat pada Gambar 3.4.
III-13
scrap
Peralatan
: parang
3. Menyaring air kelapa
Air kelapa hasil belahan kelapa kemudian disaring dengan menggunakan
saringan dan ditampung di dalam baskom. Kegiatan menyaring air kelapa
dapat dilihat pada Gambar 3.8.
III-14
III-15
III-16
III-17
Feedback
kembali
6. Penimbangan parutan kelapa, scrap dan batok kelapa
Hasil proses memarut kelapa kemudian ditimbang dengan menggunakan
timbangan digital
a. Hasil parutan kelapa
Hasil parutan kelapa ditimbang dengan menggunakan timbangan digital.
Kegiatan penimbangan kelapa parut dapat dilihat pada Gambar 3.18.
parutan kelapa
berat parutan kelapa, yaitu 2,020 kg
timbangan digital
pemarutan kelapa tidak terdapat scrap yang tersisa sehingga
III-18
III-19
:
:
:
:
air kelapa
air kelapa dengan berat 1 kg, 0,6 kg dan 0,4 kg
timbangan digital dan baskom
berat air kelapa yang ditimbang pada kelebihan akan
dikembalikan serta pada saat air kelapa kurang maka akan
ditambahkan lagi
8. Pemerasan parutan kelapa
Air kelapa dengan berat 1 kg dituangkan ke dalam parutan kelapa kemudian
diperas
dengan
menggunakan
kain
saring
sehingga
menghasilkan
III-20
:
:
:
:
III-21
Input
: santan kelapa
Output : berat santan kelapa, yaitu 2,96 kg
Peralatan : timbangan digital
b. Ampas kelapa
Kegiatan penimbangan ampas kelapa dapat dilihat pada Gambar 3.28.
III-22
III-23
:
:
:
:
santan
minyak kelapa, blondo dan uap air
kuali dan kompor minyak tanah
dilakukan pengadukan secara terus
menerus
untuk
III-24
:
:
:
:
III-25
III-26
: minyak tanah
: berat minyak tanah 0,79 kg
: timbangan digital
III-27
: santan
: berat santan, yaitu 21,945 kg
: timbangan digital
III-28
III-29
: santan
III-30
Output
: santan yang sudah disaring
Peralatan
: saringan
5. Proses Penimbangan Plastik
Penimbangan plastik dilakukan dengan menggunakan timbangan digital.
Proses penimbangan plastik berlangsung selama 1 menit. Skema proses
penimbangan santan dapat dilihat pada Gambar 3.52.
: plastik
: berat plastik, yaitu 0,235 kg
: timbangan digital
ke
dalam
mesin
evaporasi.
Kegiatan
penutupan
dan
III-31
: mesin evaporasi
: mesin evaporasi siap digunakan
: mesin evaporasi
III-32
Input
: santan
Output
: minyak kelapa, blondo dan air yang teruapkan
Mesin
: mesin evaporasi
8. Pematian dan Pembukaan mesin evaporasi
Mesin evaporasi dimatikan dan kemudian dibuka tutupnya setelah santan
menjadi minyak, blondo dan air teruapkan. Skema pematian dan pembukaan
tutup mesin dapat dilihat pada Gambar 3.57.
: santan
: minyak kelapa, blondo dan air yang teruapkan
: mesin evaporasi
III-33
:
:
:
:
III-34
III-35
:
:
:
:
3.3.2.
3.3.2.1.
Elemen kegiatan proes produksi minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.9.
III-36
Tabel 3.9. Elemen Kegiatan Proses Produksi Minyak Kelapa Metode Tradisional
No.
Kegiatan
Penimbangan scrap
Pemarutan kelapa
10
11
12
14
15
Penimbangan santan
16
17
18
19
20
22
13
Peralatan
Waktu
(menit)
Jumlah
(kg)
Timbangan
digital
5,640
Parang
0,255
2,010
3,260
Saringan
Mesin parut
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Timbangan
digital
2,020
1,290
1,000
0,600
0,400
Kain saring
Saringan
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Kompor
minyak
tanah
Sudip
Timbangan
Timbangan
2,960
0,950
1,025
90
7
1
1
0,205
0,520
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Timbangan
digital
III-37
digital
Menimbang minyak tanah sesudah
Timbangan
23
1
0,79
kompor digunakan
digital
3.3.2.2. Elemen Kegiatan Proses Produksi Minyak Kelapa Metode
Evaporasi
Elemen kegiatan proses produksi minyak kelapa metode evaporasi
dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Elemen Kegiatan Proses Produksi Minyak Kelapa Metode
Evaporasi
No
Kegiatan
Penimbangan santan
Penyaringan santan
Penutupan mesin
Penghidupan mesin
Pemanasan santan
Pengecekan santan
10
11
12
Penimbangan blondo
13
Peralatan/
Mesin
Timbangan
digital
Timbangan
berat badan
Waktu Jumlah
(menit)
(kg)
3
21,945
22
300
Timbangan
20
Centong
15
15
3,4212
5,7638
Saringan
Mesin
evaporasi
Mesin
evaporasi
Mesin
Evaporasi
sudip dan
saringan
Timbangan
digital
Timbangan
digital
Timbangan
digital
III-38
3.3.3.
3.3.3.1.
3.3.3.1.
Flow Diagram
3.3.4.1.
pada Lampiran 5.
3.3.4.2.
pada Lampiran 6.
III-39
3.4.
Material Balance
3.4.1.
input, output dan scrappada setiap tahapan proses produksi minyak kelapa.
Neraca bahan setiap tahapan proses produksi minyak kelapa dengan cara
tradisional adalah sebagai berikut:
1. Pembelahan kelapa utuh
Neraca bahan produksi minyak kelapa metode tradisional dapat dilihat pada
Gambar 3.66.
: 3 buah kelapa
5,640 kg
Output
2,010 kg
Scrap
0,370 kg
Material balance proses pembelahan kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11. Material Balance Pembelahan Kelapa
Input
Jumlah (kg)
3 buah kelapa
5,640
Output
6 buah belahan
kelapa
Air kelapa
Scrap
Jumlah (kg)
3,260
2,010
0,370
2. Pemarutan kelapa
Neraca bahan pemarutan kelapa dapat diihat pada Gambar 3.67.
5,640
III-40
Output
: kelapa parut
2,020 kg
Batok kelapa
1,240 kg
Scrap
0 kg
Jumlah (kg)
6 buah belahan
kelapa
3,260
Output
Kelapa parut
Batok kelapa
Scrap
Jumlah (kg)
2,020
1,240
0
3. Pemerasan santan
Neraca bahan pemerasan santan dapat dilihat pada Gambar 3.68.
: kelapa parut
2,020 kg
Air kelapa
2,000 kg
: santan
2,960 kg
Ampas kelapa
0,950 kg
Scrap
0,110 kg
3,260
III-41
Jumlah (kg)
Kelapa parut
2,020
Air kelapa
Total
2,000
4,020
Output
Santan
Ampas kelapa
Scrap
Jumlah (kg)
2.960
0,950
0,110
: santan
2,960 kg
Output
: minyak kelapa
0,205 kg
blondo
0,520 kg
2,235 kg
Material balance proses pemanasan santan dapat dilihat pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14. Material Balance Pemanasan Santan
Input
Jumlah (kg)
Santan
2,960
3.4.2.
Output
Minyak kelapa
Blondo
Air yang teruapkan
Jumlah (kg)
0,205
0,520
2,235
input, output dan scrap pada kegiatan produksi minyak kelapa metode evaporasi.
Neraca bahan pada proses produksi minyak kelapa dengan metode evaporasi
dapat dilihat pada Gambar 3.70.
III-42
: santan
21,9450 kg
Output
: minyak kelapa
3,4212 kg
blondo
5,6738 kg
Jumlah (kg)
Santan
21,945
Output
Minyak kelapa
Blondo
Air yang
teruapkan
Jumlah (kg)
3,4212
5,6738
12,7600
3.5.
3.5.1.
kg yang terdiri dari 6 buah belahan kelapa (3,260 kg) dan santan (2,960 kg). Hasil
proses produksi minyak kelapa adalah minyak kelapa dan blondo. Perbandingan
jumlah minyak dan blondo yang dihasilkan pada proses produksi minyak kelapa
dapat dilihat pada Tabel 3.16.
Tabel 3.16. Perbandingan Jumlah Minyak Kelapa dan Blondo Metode
Tradisional
No.
1
2
Output
Minyak kelapa
Blondo
Input
0,205 kg
0,520 kg
III-43
m
V
dimana,
sebagai berikut.
1. Minyak kelapa
Volume minyak kelapa yang digunakan adalah sebagai berikut.
m
v=
0 ,205 kg
=
0,905 kg/L
= 0,226 L
2. Santan
Volume santan yang digunakan adalah sebagai berikut.
m
v=
2, ,960 kg
=
1,011 kg/L
= 2,927 L
Rendemen minyak kelapa yang diperoleh berdasarkan jumlah minyak
kelapa yang diperoleh adalah sebagai berikut:
rendemen=
rendemen=
0,205
100%
2,960
=7%
Persentase rendemen minyak kelapa yang diperoleh berdasarkan hasil
perhitungan adalah sebesar 7 %. Rendemen 7 % artinya bahwa jumlah minyak
yang diperoleh dari proses produksi minyak kelapa metode tradisional adalah 7 %
dari jumlah santan yang digunakan.
3.5.2.
III-44
Jumlah santan yang digunakan adalah 21,945 kg. Hasil proses produksi
minyak kelapa metode evaporasi adalah minyak kelapa dan blondo. Perbandingan
jumlah minyak, blondo dan air yang teruapkan yang dihasilkan pada proses
produksi minyak kelapa dapat dilihat pada Tabel 3.17.
Tabel 3.17. Perbandingan Jumlah Minyak Kelapa dan Blondo Metode
Evaporasi
No.
1
2
3
Output
Minyak kelapa
Blondo
Air yang teruapkan
Input
3,4212 Kg
5,7638 Kg
12,760 Kg
m
V
dimana,
sebagai berikut.
1. Minyak kelapa
Volume minyak kelapa yang digunakan adalah sebagai berikut.
m
v=
3 ,4212 kg
=
0,905 kg/L
= 3,780 L
2. Santan
Volume santan yang digunakan adalah sebagai berikut.
m
v=
21,945 kg
=
1,011 kg/L
= 21,706 L
Rendemen minyak kelapa yang diperoleh berdasarkan jumlah minyak
kelapa yang diperoleh adalah sebagai berikut:
III-45
rendemen=
rendemen=
3,4212
100%
21,945
= 15,58 %
Persentase rendemen minyak kelapa yang diperoleh berdasarkan hasil
perhitungan adalah sebesar 15,58%. Rendemen 15,58 % artinya bahwa jumlah
minyak yang diperoleh dari proses produksi minyak kelapa metode evaporasi
adalah 15,58 % dari jumlah santan yang digunakan. Jumlah rendemen yang
dihasilkan pada metode evaporasi lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah
santan yang dipanaskan.
3.6.
3.6.1.
3.6.1.1.
produksi. Sekali produksi membutuhkan waktu sebanyak 3,5 jam. Dalam setiap
bulannya pekerja bekerja selama 24 hari kerja.
Biaya produksi dalam proses pembuatan minyak kelapa dengan metode
tradisional adalah sebagai berikut:
1.
Biaya langsung
Biaya langsung yang digunakan dalam proses pembuatan minyak kelapa cara
tradisional terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
a.
Bahan
Kelapa
III-46
Rp 1.650.0 00
24 Hari Kerja
Biaya
Bahan
Jumlah
Bahan baku
Kelapa
3 buah
Bahan
tambahan
Botol kemasan
500 ml
Total
1 botol
@ (Rp)
7000/
buah
2000/
botol
Total/
Produksi (Rp)
21.000
2.000
23.000
Bahan
-
Jumlah
1 orang
Biaya overhead yang digunakan dalam proses pembuatan minyak kelapa cara
tradisional terdiri dari biaya operasional, biaya perawatan, dan biaya
penyewaan mesin.
b. Biaya operasional
III-47
Keterangan
Penggunaan
Listrik (W)
Lama
Pemakaia
n (jam)
Mesin parut
380
Lampu
18
Air pabrik
0,2 m3
Minyak
Tanah
Total
Penggunaan
@
(Rp)
964/
kWh
964/
kWh
2.294
3
/m
9.000
/L
Jumlah
/ Produksi
(Rp)
1 unit
183,16
4 unit
277,63
0,2 m3
109
0,293
Liter
2.637
3.206,79
b. Biaya Penyewaan
Biaya penyewaan mesin parut diasumsikan yaitu Rp 130.000,-/bulan
atau Rp 2.500,-/ siklus kerja
III-48
3.6.1.2.
b.
Total/ Produksi
Biaya
Bahan
Jumlah
@ (Rp)
Bahan baku
Santan
Botol
21,945 kg
21.000/ kg
(Rp)
460.845
kemasan
4 botol
5.000/ botol
20.000
Bahan
tambahan
1000 ml
Total
480.845
Biaya
Bahan
Jumlah
@ (Rp)
Total/
Produksi
1 orang
8.593/
jam
68.750
Total
2.
Biaya overhead
68.750
III-49
Biaya overhead yang digunakan dalam proses pembuatan minyak kelapa cara
evaporasi terdiri dari biaya operasional, biaya perawatan, dan biaya
penyewaan mesin.
a.
b.
= Rp 500.000,- 1 1 bulan
= Rp 500.000,-/bulan : 24 hari kerja
= Rp 20.833,-/ produksi
Operasional
Biaya operasional yang dikeluarkan dalam proses pembuatan minyak
kelapa cara evaporasi yaitu biaya pemakaian arus listrik baik dari pabrik
maupun dari kantor. Perhitungan biaya lisrik disesuaikan dengan tarif
dasar listrik untuk keperluan industri. Pemakaian mesin evaporator
dipakai selama 5 jam untuk setiap kali produksi.
i. Mesin Evaporasi
Perhitungan mesin evaporator untuk 600 W
= 0,6 kW Rp 964/kW 5 jam 1 unit
= Rp 2.892,-/siklus kerja
Perhitungan pengaduk evaporasi sebesar 300 W
= 0,3 kW x Rp 964/kW x 0,166 jam
= Rp 48,00,-/siklus kerja
ii. LPG
= 2 kg x Rp 110.000 / 12 kg
= Rp 18.332,-/ produksi
Perhitungan biaya operasional pembuatan minyak kelapa metode
Mesin
evaporasi
Penggunaan
Lama Pemakaian
Listrik (W)
(jam)
600
@ (Rp)
Jumlah
964/ kWh
1 unit
Penggunaan/
produksi (Rp)
2.892
III-50
Mesin
2
3
4
evaporasi
Lampu
pabrik
Air pabrik
Gas Elpiji
3.6.2.
300
0,166
964/kWh
1 unit
48,00
18
964/ kWh
4 unit
1.713,77
0,2 m3
-
Total
2.940/ m3
9.166/ Kg
0,2 m3
2 kg
588
18.332
23.573,77
Keterangan
Biaya
langsung
Biaya tidak
langsung
Rincian
Bahan baku
Tenaga kerja
langsung
Bahan
Penolong
Minyak
@ (Rp)
7.000/
buah
34.375/
produksi
9.000/ L
Jumlah
Kebutuhan
Total/
Produksi
(Rp)
3 buah
21.000
1 orang
25.781,25
0,293 L
2.637
Keterangan
Biaya
Overhead
Total/
Produksi
(Rp)
Rincian
@ (Rp)
Jumlah
Kebutuhan
Bahan
Tambahan
Botol Kemasan
2.000/
Botol
1 botol
2.000
Operasional
3.206,79
2.500
Biaya
penyewaan
Total
57.125,04
III-51
Keterangan
Biaya
langsung
Biaya tidak
langsung
Biaya
Overhead
Jumlah
Kebutuhan/
hari
Total/
Produksi
(Rp)
21,945 kg
460.845
1 orang
68.750
110.000
/ 12 kg
2 kg
18.333
5000/
botol
4 botol
20.000
Operasional
23.573,77
Penyewaan
mesin
Total
500.000/
bulan
1 mesin
19.231
@ (Rp)
Rincian
Bahan baku
Tenaga kerja
langsung
Bahan
penolong
gas elpiji
Bahan
tambahan
Botol kemasan
21.000/
kg
8.593/
jam
610.732,77
3.7.
3.7.1.
energi kalor yang dibutuhkan untuk melakukan proses pemanasan santan menjadi
minyak kelapa dengan metode evaporasi secara matematis dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Q=mxU
Dimana:
III-52
2,308 x 106 J/kg. Oleh karena itu energi kalor yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut:
Q
= mxU
= 12,76 kg x 2,308 x 106 J/kg
= 29.450.080 Joule
Jadi, besarnya energi kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan 12,76 kg
pada proses produksi minyak kelapa dengan metode evaporasi adalah 2 kg gas
elpiji dimana 1 kg gas adalah sama dengan 50,4 Mj = 50,4 x 10 6 Joule. Jadi total
energi pemanasan = 2 x 50,4 x 106 Joule = 100,8 x 106 Joule.
3.7.3.
sebagai berikut:
=
keluaran
100%
masukan
Besarnya nilai efisiensi mesin evaporator adalah sebagai berikut:
keluaran
100%
masukan
29.450.080
100%
100,8 10 6
= 29,21%
Kemampuan kerja mesin evaporator untuk memproduksi minyak kelapa
adalah 29,21 %.
III-53
3.8.
= 0,9 ml
Normalitas KOH
= Molaritas x Valensi
= (2,26/56,1) x 1
= 0,04 N
Mr KOH
= 56,1
= 2 ,26
Berat sampel
gr
Bilangan asam
0 ,9 0,04 56,1
2,26
III-54
0,893 mg KOH/ gr
Nilai bilangan asam minyak kelapa tradisional sebesar 0,893 mg
KOH/gr, dimana standar bilangan asam menurut SNI 01-3741-2002
adalah 0-2
= 4,1 ml
= 3,98 ml
Normalitas HCl
= Molaritas x Valensi
= (2,16/36,5) x 1
= 0,06 N
Mr KOH
= 56,1
Berat sampel
= 2,16 gr
III-55
= 0,187 mg KOH/ gr
Nilai bilangan penyabunan minyak kelapa tradisional sebesar 0,187 mg
KOH/gr, dimana standar bilangan penyabunan menurut SNI Farmakope
IV 01-3741-1995 adalah berkisar 250-264 mg KOH/gr. Ini menunjukkan
bahwa bilangan penyabunan pembuatan minyak kelapa ini masih jauh
dari standar.
2. Pengujian kualitas minyak kelapa metode evaporasi.
a. Pengujian bilangan asam
Langkah-langkah dalam melakukan pengujian bilangan asam minyak
kelapa hasil metode tradisional antara lain:
1) Ditimbang sampel minyak kelapa seberat 2 gr.
2) Dimasukkan sampel minyak kelapa ke dalam gelas erlenmeyer.
3) Ditambahkan 10 ml alkohol 96% ke dalam erlenmeyer
4) Ditutup erlenmeyer dengan plastik dan diikat dengan karet.
5) Kemudian panaskan larutan hingga mendidih.
6) Setelah larutan mendidih, ditambahkan indikator pp sebanyak 3
tetes ke dalam larutan.
7) Larutan ditritasi dengan KOH 0,1 N hingga larutan mengalami
perubahan warna dari bening menjadi merah muda.
8) Dicatat volume KOH yang dipakai untuk mentitrasi larutan tersebut.
Data-data yang diperoleh dari percobaan:
Volume KOH yang terpakai
= 0,3 ml
Normalitas KOH
= Molaritas x Valensi
= (2,00/56,1) x 1
= 0,03 N
Mr KOH
= 56,1
= 2 , 00 gr
Berat sampel
Bilangan asam
0 ,3 0,1 56,1
2,00
0 ,8415 mg KOH/ gr
III-56
adalah 0-2
= 6,2 ml
= 3,98 ml
Normalitas HCl
= Molaritas x Valensi
= (2,32/36,5) x 1
= 0,06 N
Mr KOH
= 56,1
Berat sampel
= 2,32 gr
(3 , 9 8 6,2) 0, 06 56,1
2,32
= 3,215 mg KOH/ gr
Nilai bilangan penyabunan minyak kelapa tradisional sebesar 3,215 mg
KOH/gr, dimana standar bilangan penyabunan menurut SNI Farmakope
III-57
Tradisional
7%
0,893 mg KOH/ gr
Evaporasi
15,58%
0,841 mg KOH/ gr
Standar
22,1 % - 22,2 %
SNI 01-3741-2002: 0-
asam
Bilangan
0,817 mg KOH/ gr
3,215 mg KOH/ gr
2 mg KOH/ gr
SNI Farmakope IV 01-
penyabunan
Harga
3741-1995:
Rp. 317.941 / kg
Rp. 178.576 / kg
250-264
mg KOH/ gr
Tribun Agustus 2014:
Rp. 9000,- / kg