Anda di halaman 1dari 38

Asites

DEFINISI

Asites adalah pengumpulan cairan di dalam rongga perut.


PENYEBAB

Asites cenderung terjadi pada penyakit menahun (kronik). Paling sering terjadi pada sirosis,
terutama yang diisebabkan oleh alkoholisme. Asites juga bisa terjadi pada penyakit non-hati,
seperti kanker, gagal jantung, gagal ginjal dan tuberkulosis. Pada penderita penyakit hati, cairan
merembes dari permukaan hati dan usus. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:
- hipertensi portal
- menurunnya kemampuan pembuluh darah untuk menahan cairan
- tertahannya cairan oleh ginjal
- perubahan dalam berbagai hormon dan bahan kimia yang mengatur cairan tubuh.
Penyebab asites:
1.

Kelainan di hati
- Sirosis, terutama yang disebabkan oleh alkoholisme
- Hepatitis alkoholik tanpa sirosis
- Hepatitis menahun
- Penyumbatan vena hepatik

2.

Kelainan diluar hati


- Gagal jantung
- Gagal ginjal, terutama sindroma nefrotik
- Perikarditis konstriktiva
- Karsinomatosis, dimana kanker menyebar ke rongga perut
- Berkurangnya aktivitas tiroid
- Peradangan pankreas.

GEJALA

Jika jumlah cairan yang terkumpul tidak terlalu banyak, biasanya tidak menunjukkan gejala.
Jumlah cairan yang sangat banyak bisa menyebabkan pembengkakan perut dan rasa tidak
nyaman, juga sesak nafas. Jumlah cairan yang sangat banyak, menyebabkan perut tegang dan
pusar menjadi datar, bahkan terdorong keluar. Pada beberapa penderita, pergelangan kaki juga
membengkak (edema).
DIAGNOSA

Pada pemeriksaan perkusi perut, akan terdengar suara tumpul (teredam). USG digunakan untuk
mengetahui adanya asites dan menemukan penyebabnya. Parasintesis diagnostik dilakukan
untuk memperoleh contoh cairan yang selanjutnya akan diperiksa di laboratorium.
PENGOBATAN

Pengobatan dasar dari asites adalah tirah baring dan diet rendah garam, yang biasanya
dikombinasika dengan obat diuretik supaya cairan yang dibuang melalui ginjal lebih banyak
jumlahnya. Jika terjadi sesak nafas atau susah makan, dilakukan parasintesis terapeutik,
dimana dimasukkan jarum untuk membuang cairan yang terkumpul. Tetapi cairan cenderung
akan terkumpul kembali, jika tidak diberikan obat diuretik.
Sejumlah besar albumin sering ikut terbuang ke dalam cairan perut, sehingga mungkin
diperlukan pemberian albumin intravena (melalui pembuluh darah). Kadang terjadi infeksi
dalam cairan asites, terutama pada sirosis alkoholik. Infeksi ini disebut peritonitis bakterialis
spontan, diobati dengan antibiotik.

Batu Empedu
DEFINISI

Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu.
Batu yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam
saluran empedu disebut koledokolitiasis.

PENYEBAB

Batu empedu lebih banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :
- usia lanjut
- kegemukan (obesitas)
- diet tinggi lemak
- faktor keturunan.
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil lainnya terbentuk dari
garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap
berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa
menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empedu.
Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung empedu dan sebagian besar batu di
dalam saluran empedu berasal dari kandung empedu. Batu empedu bisa terbentuk di dalam
saluran empedu jika empedu mengalami aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau
setelah dilakukan pengangkatan kandung empedu.
Batu empedu di dalam saluran empedu bisa mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu
(kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati. Jika saluran empedu tersumbat,
maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam saluran. Bakteri
bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.
GEJALA

Sebagian besar batu empedu dalam jangka waktu yang lama tidak menimbulkan gejala,
terutama bila batu menetap di kandung empedu. Kadang-kadang batu yang besar secara
bertahap akan mengikis dinding kandung empedu dan masuk ke usus halus atau usus besar,
dan menyebabkan penyumbatan usus (ileus batu empedu). Yang lebih sering terjadi adalah
batu empedu keluar dari kandung empedu dan masuk ke dalam saluran empedu. Dari saluran
empedu, batu empedu bisa masuk ke usus halus atau tetap berada di dalam saluran empedu
tanpa menimbulkan gangguan aliran empedu maupun gejala.
Jika batu empedu secara tiba-tiba menyumbat saluran empedu, maka penderita akan
merasakan nyeri. Nyeri cenderung hilang-timbul dan dikenal sebagai nyeri kolik. Nyeri timbul
secara perlahan dan mencapai puncaknya, kemudian berkurang secara bertahap. Nyeri bersifat
tajam dan hilang-timbul, bisa berlangsung sampai beberapa jam. Lokasi nyeri berlainan, tetapi

paling banyak dirasakan di perut atas sebelah kanan dan bisa menjalar ke bahu kanan.
Penderita seringkali merasakan mual dan muntah. Jika terjadi infeksi bersamaan dengan
penyumbatan saluran, maka akan timbul demam, menggigil dan sakit kuning (jaundice).
Biasanya penyumbatan bersifat sementara dan jarang terjadi infeksi. Nyeri akibat penyumbatan
saluran tidak dapat dibedakan dengan nyeri akibat penyumbatan kandung empedu.
Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan terjadinya peradangan kandung
empedu (kolesistitis akut). Batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan
terjadinya peradangan pankreas (pankreatitis), nyeri, jaundice dan mungkin juga infeksi.
Kadang nyeri yang hilang-timbul kambuh kembali setelah kandung empedu diangkat, nyeri ini
mungkin disebabkan oleh adanya batu empedu di dalam saluran empedu utama.
DIAGNOSA

Pemeriksaan terbaik untuk menemukan batu empedu adalah dengan pemeriksaan USG dan
kolesistografi. Pada kolesistografi, foto rontgen akan menunjukkan jalur dari zat kontras
radioopak yang telah ditelan, diserap di usus, dibuang ke dalam empedu dan disimpan di dalam
kandung empedu. Jika kandung empedu tidak berfungsi, zat kontras tidak akan tampak di
dalam kandung empedu. Jika kandung empedu berfungsi, maka batas luar dari kandung
empedu akan tampak pada foto rontgen.
Diagnosis batu di dalam saluran empedu ditegakkan berdasarkan adanya nyeri perut, jaundice,
menggigil dan demam. Hasil pemeriksaan darah biasanya menunjukkan pola fungsi hati yang
abnormal, yang menunjukkan adanya penyumbatan saluran empedu. Beberapa pemeriksaan
lainnya yang bisa memberikan informasi tambahan untuk membuat diagnosis yang pasti adalah:
- USG
- CT scan
- berbagai teknik foto rontgen yang menggunakan zat kontras radioopak untuk menggambarkan
saluran empedu.
PENGOBATAN

Jika tidak ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Nyeri yang hilang-timbul
bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi makanan berlemak.
Batu Kandung Empedu
Jika batu kandung emped menyebabkan serangan nyeri berulang meskipun telah dilakukan
perubahan pola makan, maka dianjurkan untuk menjalani pengangkatan kandung empedu
(kolesistektomi). Pengangkatan kandung empedu tidak menyebabkan kekurangan zat gizi dan
setelah pembedahan tidak perlu dilakukan pembatasan makanan. Sekitar 1-5 orang dari setiap
1.000 orang yang menjalani kolesistektom meninggal.
Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1990 dan sekarang ini sekitar 90%
kolesistektomi dilakukan secara laparoskopi. Kandung empedu diangkat melalui selang yang
dimasukkan lewat sayatan kecil di dinding perut. Jenis pembedahan ini memiliki keuntungan
sebagai berikut:
- mengurangi rasa tidak nyaman pasca pembedahan
- memperpendek masa perawatan di rumah sakit.
Teknik lainnya untuk menghilangkan batu kandung empedu adalah:
- pelarutan dengan metil-butil-eter
- pemecahan dengan gelombang suara (litotripsi)
- pelarutan dengan terapi asam empedu menahun (asam kenodiol dan asam ursodeoksikolik).
Batu Saluran Empedu
Batu saluran empedu bisa menyebabkan masalah yang serius, karena itu harus dikeluarkan baik
melalui pembedahan perut maupun melalui suatu prosedur yang disebut endoscopic retrograde
cholangiopancreatography (ERCP). Pada ERCP, suatu endoskop dimasukkan melalui mulut,
kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus. Zat kontras radioopak masuk ke dalam
saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfingter Oddi. Pada sfingterotomi, otot sfingter
dibuka agak lebar sehingga batu empedu yang menyumbat saluran akan berpindah ke usus
halus.
ERCP dan sfingterotomi telah berhasil dilakukan pada 90% kasus. Kurang dari 4 dari setiap

1.000 penderita yang meninggal dan 3-7% mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih
aman dibandingkan pembedahan perut. Komplikasi yang mungkin segera terjadi adalah:
- perdarahan
- peradangan pankreas (pankreatitis)
- perforasi atau infeksi saluran empedu.
Pada 2-6% penderita, saluran menciut kembali dan batu empedu muncul lagi. Batu kandung
empedu tidak dapat diangkat melalui prosedur ERCP. ERCP saja biasanya efektif dilakukan pada
penderita batu saluran empedu yang lebih tua, yang kandung empedunya telah diangkat.
PENCEGAHAN

Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan
berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.

Biologi Hati & Kandung Empedu


DEFINISI

Hati dan kandung empedu terletak di perut kanan bagian atas, dan keduanya dihubungkan oleh
suatu saluran yang dikenal sebagai duktus biliaris (saluran empedu). Meskipun memiliki saluran
penghubung dan keduanya berperan dalam fungsi yang sama, tetapi hati dan kandung sangat
berbeda satu sama lain.
Hati berbentuk seperti baji dan merupakan pabrik kimia pada tubuh manusia. Hati merupakan
suatu organ kompleks yang melaksanakan berbagai fungsi vital, mulai dari mengatur kadar
bahan kimia dalam tubuh sampai menghasilkan zat-zat pembekuan darah. Kandung empedu
berbentuk seperti buah pir dan merupakan tempat penyimpanan empedu (cairan pencernaan
yang dihasilkan oleh hati).

HATI
Hati merupakan organ tubuh yang paling besar dan paling kompleks. Salah satu fungsi
utamanya adalah menghancurkan zat-zat yang berbahaya yang diserap dari usus atau dibuat di
bagian tubuh lainnya, kemudian membuangnya sebagai zat yang tidak berbahaya ke dalam
empedu atau darah. Zat di dalam empedu ini masuk ke dalam usus lalu dibuang melalui tinja.
Zat di dalam darah disaring oleh ginjal dan dibuang melalui air kemih.
Hati menghasilkan sekitar separuh kolesterol tubuh, sisanya berasal dari makanan. Sekitar 80%
kolesterol yang dibuat di hati digunakan untuk membuat empedu. Kolesterol merupakan bagian
penting dari setiap selaput sel dan diperlukan untuk membuat hormon-hormon tertentu
(termasuk hormon estrogen, testosteron dan hormon adrenal).
Hati juga merubah zat-zat di dalam makanan menjadi protein, lemak dan karbohidrat. Gula
disimpan di dalam hati sebagai glikogen dan kemudian dipecah serta dilepaskan ke dalam aliran
darah sebagai glukosa, sesuai dengan kebutuhan tubuh (misalnya ketika kadar gula darah
terlalu rendah). Fungsi lainnya dari hati adalah membuat berbagai senyawa penting, terutama
protein, yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya. Salah satu senyawa yang
dihasilkan, diperlukan dalam proses pembekuan darah ketika terjadi perdarahan. Senyawa ini
dikenal sebagai faktor pembekuan.
Hati menerima darah dari usus dan jantung. Pembuluh darah kecil (kapiler) di dinding usus
mengalirkan darahnya ke dalam vena porta, yang akan masuk ke dalam hati. Selanjutnya darah
mengalir melalui saluran-saluran kecil di dalam hati, dimana zat gizi yang dicerna dan berbagai
zat yang berbahaya diproses. Arteri hepatika membawa darah dari hati ke jantung. Darah ini
membawa oksigen untuk jaringan hati, kolesterol dan zat lainnya. Darah dari usus dan jantung
kemudian bercampur dan mengalir kembali ke dalam jantung melalui vena hepatika.

Kelainan fungsi hati bisa digolongkan ke dalam 2 kelompok utama:


Kelainan yang disebabkan oleh gangguan fungsi sel-sel di dalam hati (misalnya sirosis atau
hepatitis)
Kelainan yang disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran empedu dari hati melalui saluran
empedu (misalnya batu empedu atau kanker).

KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu
(cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Empedu mengalir
dari hati melalui duktus hepatikus kiri dan kanan, lalu keduanya bergabung membentuk duktus
hepatikus utama. Duktus hepatikus utama bergabung dengan saluran yang berasal dari
kandung empedu (duktus sistikus) membentuk saluran empedu utama. Saluran empedu utama
masuk ke usus bagian atas pada sfingter Oddi, yang terletak beberapa sentimeter dibawah
lambung.
Sekitar separuh empedu dikeluarkan diantara jam-jam makan dan dialirkan melalui duktus
sistikus ke dalam kandung empedu. Sisanya langsung mengalir ke dalam saluran empedu
utama, menuju ke usus halus. Jika kita makan, kandung empedu akan berkontraksi dan
mengosongkan empedu ke dalam usus untuk membantu pencernaan lemak dan vitamin-vitamin
tertentu.
Empedu terdiri dari:
- garam-garam empedu
- elektrolit
- pigmen empedu (misalnya bilirubin)
- kolesterol
- lemak.
Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan
penyerapan lemak.
Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut
dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus. Hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dirubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam empedu) dan
dibuang ke dalam empedu. Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi
empedu juga disekresi dalam empedu.
Batu kandung empedu bisa menyumbat aliran empedu dari kandung empedu, dan
menyebabkan nyeri (kolik bilier) atau peradangan kandung empedu (kolesistitis). Batu juga bisa
berpindah dari kandung empedu ke dalam saluran empedu, sehingga terjadi jaundice (sakit
kuning) karena menyumbat aliran empedu yang normal ke usus. Penyumbatan aliran empedu
juga bisa terjadi karena adanya tumor.

Ensefalopati Hepatikum
DEFINISI

Ensefalopati Hepatikum (Ensefalopati Sistem Portal, Koma Hepatikum) adalah suatu kelainan
dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat-zat racun di dalam darah, yang dalam
keadaan normal dibuang oleh hati.
PENYEBAB

Bahan-bahan yang diserap ke dalam aliran darah dari usus, akan melewati hati, dimana racunracunnya dibuang. Pada ensefalopati hepatikum, yang terjadi adalah:
- racun-racun ini tidak dibuang karena fungsi hati terganggu
- telah terbentuk hubungan antara sistem portal dan sirkulasi umum (sebagai akibat dari
penyakit hati), sehingga beberapa racun tidak melewati hati
- pembedahan bypass untuk memperbaiki hipertensi portal (shunt sistem portal) juga akan
menyebabkan beberapa racun tidak melewati hati.
Apapun penyebabnya, akibatnya adalah sampainya racun di otak dan mempengaruhi fungsi
otak.
Bahan apa yang bersifat racun terhadap otak, secara pasti belum diketahui. Tetapi tingginya
kadar hasil pemecahan protein dalam darah, misalnya amonia, tampaknya memegang peranan
yang penting. Pada penderita penyakit hati menahun, ensefalopati biasanya dipicu oleh:
- infeksi akut
- pemakaian alkohol
- terlalu banyak makan protein, yang akan meningkatkan kadar hasil pemecahan protein dalam
darah
- perdarahan pada saluran pencernaan, misalnya karena varises esofageal, juga bisa
menyebabkan bertumpuknya hasil pemecahan protein, yang secara langsung bisa mengenai
otak
- obat-obat tertentu, terutama obat tidur, obat pereda nyeri dan diuretik.
GEJALA

Gejalanya merupakan akibat dari menurunnya fungsi otak, yang utama adalah gangguan
kesadaran. Pada stadium awal, perubahan yang hampir tak kentara terjadi pada pemikiran
logis, kepribadian dan tingkah laku. Suasana hati penderita bisa berubah dan terjadi gangguan
dalam menyatakan pendapatnya.
Sejalan dengan berkembangnya penyakit, penderita menjadi mengantuk dan bingung, dan
malas bergerak dan bercakap-cakap. Sering terjadi disorientasi. Pada akhirnya penderita akan
kehilangan kesadarannya dan jatuh ke dalam keadaan koma.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarka gejala-gejalanya. Nafas penderita beraroma manis. Jika


lengannya direntangkan, tidak dapat ditahan dengan kuat, menunjukkan gerakan kasar seperti
mengepakkan sayap. Elektroensefalogram (EEG) bisa membantu menegakkan diagnosis pada
ensefalopati dini.
Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan kadar amonia yang tinggi.
PENGOBATAN

Faktor-faktor pemicu dicari dan dicoba untuk dihilangkan, seperti infeksi atau obat-obatan. Juga
diusahakan untuk menghilangkan bahan-bahan racun dari usus. Dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang tidak mengandung protein dan diberikan karbohidrat sebagai
sumber kalori yang utama. Gula tiruan (laktulosa) yang diberikan per-oral (ditelan), memiliki 3
efek berikut:
- merubah keasaman usus, sehingga merubahn jenis bakteri yang ada di usus
- mengurangi penyerapan amonia
- berfungsi sebagai pencahar.
Selain laktulosa kadang diberikan neomycin, suatu antibiotik. Neomycin akan mengurangi
jumlah bakteri usus yang dalam keadaan normal membantu mencerna protein. Dengan
pengobatan, ensefalopati hati sering bisa diperbaiki. Penyembuhan total mungkin terjadi,
terutama jika dipicu oleh penyebab yang bisa diatasi.

Gambaran Klinis Penyakit Hati


DEFINISI

Adanya penyakit hati bisa ditunjukkan melalui berbagai gambaran klinis yang berbeda.
Manifestasi dari penyakit hati yang penting adalah:

Jaundice (sakit kuning)


Kolestasis
Pembesaran hati
Hipertensi portal
Asites
Ensefalopati hepatikum
Kegagalan hati.

GEJALA

Gambaran klinis utama pada penyakit hati:


1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

8.

9.

Sakit kuning (jaundice)


Pembesaran hati
Pengumpulan cairan di dalam perut (asites)
Perdarahan saluran pencernaan yang berasal dari varises
Hipertensi portal
Kulit:
- Pembuluh darah memberikan gambaran seperti laba-laba
- Telapak tangan kemerahan
- Gatal-gatal
Darah:
- Penurunan jumlah sel darah merah (anemia)
- Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia)
- Penurunan jumlah trombosit (trombositopenis)
- Mudah mengalami perdarahan (koagulopati)
Hormon-hormon:
- Kadar insulin meningkat, tetapi respon terhadap insulin jelek
- Gangguan siklus menstruasi dan penurunan kesuburan (pada wanita)
- Impotensia dan feminisasi (pada pria)
Jantung dan pembuluh darah:
- Meningkatnya denyut jantung dan jumlah darah yang dipompa

- Tekanan darah rendah (hipotensi)


10. Gejala umum:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Penurunan berat badan
- Nafsu makan yang buruk
- Mual
- Demam.

Hepatitis
DEFINISI

Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang
dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut
hepatitis kronis.
PENYEBAB

Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A,
B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis
infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non-virus yang
utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui tinja. Penyebaran ini terjadi akibat buruknya
tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi wabah yang penyebarannya
terjadi melalui air dan makanan.
Virus hepatitis B penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan
melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang
menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual
maupun pria homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus
kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang
membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B
berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Virus hepatitis C menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus ini
paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang
terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita
penyakit hati alkoholik seringkali menderita hepatitis C.
Virus hepatitis D hanya terjadi sebagi rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki resiko tinggi terhadap virus
ini adalah para pecandu obat.
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A, yang hanya
terjadi di negara-negara terbelakang.

Hepatitis A
DEFINISI

Tipe A (infeksi atau hepatitis dengan inkubasi pendek) banyak diderita kaum homoseksual dan
penderita virus HIV. Masa inkubasi adalah 15-50 hari, rata-rata adalah 30 hari. Merupakan
penyakit non kronik.
PENYEBAB

Hepatitis A Virus (HAV). HAV ditemukan dalam feses dari


penderita hepatitis A. Melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi oleh HAV.

GEJALA

Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa mungkin mengalami gejala seperti
flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan mual.
DIAGNOSA

Ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan dilakukan tes darah
untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan
dilakukan biopsi.
PENGOBATAN

Penyakit ini akan sembuh sendiri setelah beberapa minggu.


PENCEGAHAN

Vaksin hepatitis A merupakan perlindungan terbaik. Proteksi jangka pendek terhadap hepatitis A
adalah dari imunoglobulin. Dapat diberikan sebelum dan selama kontak dengan HAV. Selalu
mencuci tangan dengan air dan sabun setelah dari kamar mandi dan sebelum menyiapkan
makanan.

Hepatitis Alkoholik
DEFINISI

Penyakit Hati Alkoholik adalah kerusakan hati yang disebabkan oleh minum alkohol dalam
jumlah yang sangat banyak.
PENYEBAB

Penyakit hati alkoholik sering terjadi dan merupakan masalah kesehatan yang bisa dicegah.
Secara umum, jumlah alkohol yang dikonsumsi (berapa banyak dan berapa sering),
menunjukkan resiko dan derajat kerusakan hati.
Kerusakan hati pada wanita lebih jelas terlihat daripada pada laki-laki. Pada wanita yang
mengkonsumsi alkohol selama bertahun-tahun, kerusakan hati terjadi bila sehari minum
sebanyak 2/3 ons alkohol murni. Sedangkan pada laki-laki, kerusakan hati terjadi bila dalam
sehari mengkonsumsi sebanyak 2 ons alkohol murni. Tetapi banyaknya alkohol yang dapat
merusak hati, bervariasi pada setiap orang. Alkohol bisa menyebabkan 3 jenis kerusakan hati,
yaitu:
1.
2.
3.

Pengumpulan lemak (fatty liver)


Peradangan (hepatitis alkoholik)
Pembentukan jaringan parut (sirosis).

Alkohol menyediakan kalori tanpa zat gizi yang penting, menurunkan nafsu makan dan
menyebabkan buruknya penyerapan zat-zat makanan karena efek racunnya pada usus dan
pankreas. Sebagai akibatnya, orang yang secara rutin mengkonsumsi alkohol tanpa makan yang

memadai, akan mengalami kekurangan gizi.


GEJALA

Secara umum, gejalanya tergantung dari berapa lama dan berapa jumlah alkohol yang telah
diminum. Peminum berat biasanya menunjukkan gejala awal pada usia 30an dan cenderung
mengalami masalah yang berat pada umur 40an. Pada laki-laki, alkohol akan menyebabkan
efek yang mirip dengan yang dihasilkan oleh terlalu banyaknya estrogen dan terlalu sedikitnya
testosteron, yaitu penciutan buah zakar dan pembesaran payudara.
Orang yang hatinya rusak karena pengumpulan lemak (fatty liver), biasanya tidak menunjukkan
gejala-gejala. Pada sepertiga kasus ini, hati membesar dan kadang-kadang teraba lunak.
Peradangan hati yang disebabkan oleh alkohol (hepatitis alkkoholik), bisa menyebabkan
demam, sakit kuning, peningkatan jumlah sel darah putih dan pembesaran hati yang teraba
lunak dan terasa nyeri. Pada kulit akan tampak pembuluh balik yang menyerupai gambaran
laba-laba.
Orang yang hatinya rusak karena pembentukan jaringan parut (sirosis), bisa menunjukkan
sedikit gejala atau gambaran dari hepatitis alkoholik. Beberapa diantaranya mungkin juga
mengalami komplikasi dari sirosis alkoholik, yaitu:
- hipertensi portal dengan pembesaran limpa
- asites (pengumpulan cairan dalam rongga perut)
- gagal ginjal sebagai akibat dari gagal hati (sindroma hepatorenalis)
- kebingungan (gejala utama dari ensefalopati hepatikum) atau
- kanker hati (hepatoma).
Jika penderita terus mengkonsumsi alkohol, kerusakan hati akan terus berkembang dan
mungkin akan berakibat fatal. Jika penderita berhenti minum alkohol, beberapa kerusakan hati
(kecuali jaringan parut) bisa membaik dengan sendirinya, dan penderita memiliki harapan hidup
yang lebih lama.
DIAGNOSA

Pada beberapa kasus, untuk menegakkan diagnosis perlu dilakukan biopsi hati. Sebuah jarum
berlubang dimasukkan melalui kulit dan sebagian kecil jaringan hati diambil untuk diperiksa
dengan mikroskop. Hasil pemeriksaan fungsi hati bisa normal atau abnormal. Pada peminum
alkohol, kadar enzim gamma-glutamil transopeptidase dalam darah bisa meningkat. Petunjuk
lainnya adalah jumlah sel darah merah yang cenderung lebih banyak dari nomal. Faktor
pembeku dalam darah bisa berkurang.
PENGOBATAN

Satu-satunya pengobatan untuk penyakit ini adalah berhenti minum alkohol. Tentu akan sangat
sulit untuk melakukannya, dan kebanyakan penderita harus ikut serta dalam program formal
untuk berhenti minum.

Hepatitis B
DEFINISI

Tipe B (serum atau hepatitis dengan masa inkubasi panjang) juga banyak diderita oleh
pengidap virus HIV-positif. Pemeriksaan darah yang rutin dilakukan dapat mengurangi kasus
yang disebabkan oleh transfusi. Tingkat kekronikan pada penderita 10% pada orang dewasa,
50% pada anak berumur kurang dari 5 tahun dan 80-90% pada bayi.
PENYEBAB

10

Hepatitis B Virus (HBV). Transfusi darah dan pasien


hemodialisis. Penularan melalui suntikan yang digunakan
bergantian oleh pencandu obat-obatan terlarang merupakan
penyebab terbesar. Anak dari ibu penderita hepatitis B.

GEJALA

Mungkin tidak muncul atau muncul tiba-tiba gejala seperti flu, demam, penyakit kuning, urin
berwarna hitam dan feses berwarna hitam kemerahan. Pembengkakan pada hati.
DIAGNOSA

Ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan dilakukan tes darah
untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan
dilakukan biopsi.
PENGOBATAN

Alpha interferon atau lamivudine.


PENCEGAHAN

Perlindungan terbaik adalah vaksin hepatitis B. Jangan berganti-ganti pasangan. Lakukan


pemeriksaan darah untuk hepatitis B pada wanita hamil sehingga calon bayi dapat diberikan
hepatitis B imunoglobulin dan vaksinasi 12 jam setelah lahir. Jangan mendonorkan darah bila
mempunyai penyakit hepatitis B.

Hepatitis C
DEFINISI

Adalah penyakit yang diderita oleh 20% dari penderita hepatitis virus dan selebihnya pada
kasus transfusi darah. Inkubasi selama 14-182 hari, rata-rata 42-49 hari.
PENYEBAB

Hepatitis C virus (HCV). Ditularkan melalui hubungan intim. Kontak


dengan darah yang terinfeksi HCV

GEJALA

Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. 20 % mengalami penyakit kuning, 30%
mengalami gejala seperti flu. Mengalami pembengkakan hati.
DIAGNOSA

Ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan dilakukan tes darah

11

untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan
dilakukan biopsi.
PENGOBATAN

Interferon (Alferon N) dan ribavirin.


PENCEGAHAN

Tidak ada vaksin untuk hepatitis C. Cara untuk mencegah adalah dengan mengurangi resiko
paparan dengan virus yaitu dengan mencegah perilaku berbagi jarum atau alat-alat pribadi
seperti sikat gigi, alat cukur dan gunting kuku dengan orang yang terinfeksi.

Hepatitis D
DEFINISI

Tipe D (hepatitis delta) merupakan 50% hepatitis tiba-tiba dan parah, dengan angka kematian
yang tinggi. Di Amerika serikat, 1% dari penderita hepatitis D mati dengan gagal hati dalam
waktu 2 minggu dan infeksi kebanyakan menyerang para pemakai obat-obatan intravena dan
penderita hemofilia. Masa inkubasi adalah 1-90 hari. Tingkat keparahan mencapai 2-70%.
PENYEBAB

Hepatitis D Virus (HDV). Melalui hubungan intim dengan penderita dan pada homoseksual.
Menggunakan jarum dan obat-obatan secara bersamaan. Bayi dari wanita penderita hepatitis D.

GEJALA

Biasanya muncul secara tiba-tiba gejala seperti flu, demam, penyakit kuning, urin berwarna
hitam dan feses berwarna hitam kemerahan. Pembengkakan pada hati.
DIAGNOSA

Ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan dilakukan tes darah
untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan
dilakukan biopsi.
PENGOBATAN

Interferon-alfa dan transplantasi hati.


PENCEGAHAN

Vaksinasi hepatitis B HBV-HDV co-infeksi HBV-HDV super-infeksi

12

Hepatitis E
DEFINISI

Tipe E, banyak menyerang orang yang kembali dari daerah endemis seperti India, Afrika, Asia,
Amerika Tengah. Dan lebih banyak diderita oleh anak-anak dan wanita hamil. Masa inkubasi 1560 hari, rata-rata adalah 40 hari. Merupakan penyakit non-kronik.
PENYEBAB

Hepatitis E virus (HEV). Ditemukan di feses orang atau hewan pengidap hepatitis E. Makanan
dan minuman yang terkontaminasi HEV.

GEJALA

Biasanya muncul tiba-tiba. Umumnya tidak ada gejala pada anak-anak. Orang dewasa mungkin
mengalami gejala seperti flu dengan sakit perut, penyakit kuning, urin berwarna hitam dan
mual.
DIAGNOSA

Ditanyakan gejalanya bila ternyata ditemukan hepatitis virus maka akan dilakukan tes darah
untuk memastikan diagnosis dan jenis virus. Bila terjadi hepatitis kronis, maka dianjurkan
dilakukan biopsi.
PENGOBATAN

Tidak ada. Biasanya akan sembuh setelah beberapa minggu atau bulan.
PENCEGAHAN

Selalu cuci tangan dengan sabun dan air. Cuci buah dan sayuran sebelum dimakan mentah.
Selalu gunakan air bersih.

Hepatitis G
DEFINISI

Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan.


PENYEBAB

Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus hepatitis C. Kontak dengan
darah yang terinfeksi HGV

13

GEJALA

Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. Sebanyak 20 % dari penderita hepatitis C juga
menderita hepatitis ini.
DIAGNOSA

Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV sangat komplek untuk mengetahui adanya
antibodi HGV. Once antibody is present, however, the virus itself generally has disappeared,
making the test too late to be of use.
PENGOBATAN

Tidak ada perawatan spesifik untuk penyakit hepatitis akut ini. Penderita harus banyak istirahat,
menghindari alkohol dan makan makanan bergizi.
PENCEGAHAN

Hepatitis G ditularkan melalui infeksi melalui darah. Pencegahannya dengan menghindari kontak
dengan darah yang terkontaminasi. Jangan gunakan jarum suntik atau peralatan lain secara
bersamaan.

Hepatitis Kronis / Autoimun


DEFINISI

Hepatitis Kronis adalah peradangan yang berlangsung selama minimal 6 bulan. Hepatitis kronis
lebih jarang ditemukan, tetapi bisa menetap sampai bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh
tahun.
Biasanya ringan dan tidak menimbulkan gejala ataupun kerusakan hati yang berarti. Pada
beberapa kasus, peradangan yang terus menerus secara perlahan menyebabkan kerusakan hati
dan pada akhirnya terjadilah sirosis dan kegagalan hati.
PENYEBAB

Penyebab yang sering ditemukan adalah virus hepatitis C; sekitar 75% hepatitis C akut menjadi
kronis. Virus hepatitis B kadang bersamaan dengan virus hepatitis D, menyebabkan sejumlah
kecil infeksi kronis. Virus hepatitis A dan E tidak menyebabkan hepatitis kronis.

Obat-obat seperti metildopa, isoniazid, nitrofurantoin dan asetaminofen juga menyebabkan


hepatitis kronis, terutama jika digunakan untuk jangka panjang. Penyakit Wilson merupakan
penyakit keturunan yang melibatkan penimbunan tembaga yang abnormal, yang biisa
menyebabkan hepatitis kronis pada anak-anak dan dewasa muda.
Belum diketahui penyebab yang pasti mengapa virus dan obat yang sama akan menyebabkan
hepatitis kronis pada beberapa orang, tetapi tidak pada yang lainnya. Salah satu penjelasan

14

yang mungkin adalah bahwa pada orang yang menderita hepatitis kronis, sistem kekebalan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap infeksi virus atau obat-obatan.
Pada beberapa penderita hepatitis kronis tidak dapat ditemukan penyebabnya yang pasti.
Penyakit ini tampaknya merupakan reaksi sistem kekebalan yang berlebihan, yang
menyebabkan terjadinya peradangan menahun. Keadaan ini disebut sebagai hepatitis autoimun,
yang lebih banyak ditemukan pada wanita.
GEJALA

Sekitar sepertiga hepatitis kronis timbul setelah suatu serangan hepatitis virus akut. Yang
lainnya timbul secara bertahap tanpa penyakit yang jelas sebelumnya. Banyak penderita
hepatitis kronis yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Bila timbul gejala, bisa berupa:
- perasaan tidak enak badan
- nafsu makan yang buruk
- kelelahan.
Kadang terjadi demam ringan dan rasa tidak nyaman di peruta bagian atas. Sakit kuning
(jaundice) bisa terjadi, bisa juga tidak. Pada akhirnya akan timbul gambaran penyakit hati
menahun:
- pembesaran limpa
- gambaran pembuluh darah yang menyerupai laba-laba di kulit
- penimbunan cairan.
Gejala lainnya yang timbul pada wanita muda penderita hepatitis autoimun:
- jerawat
- terhentinya siklus menstruasi
- nyeri sendi
- pembentukan jaringan parut di paru-paru
- peradangan kelenjar tiroid dan ginjal
- anemia.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tes fungsi hati. Untuk
memperkuat diagnosis bisa dilakukan biopsi hati. Dengan memeriksa jaringan hati dibawah
mikroskop, akan diketahui beratnya peradangan dan adanya pembentukan jaringan parut
maupun sirosis. Biopsi juga bisa menentukan penyebab dari hepatitis.
PENGOBATAN

Banyak penderita hepatitis kronis yang selama bertahun-tahun tidak menunjukkan kerusakan
hati yang progresif. Penderita lainnya mengalami perburukan penyakit secara bertahap. Jika hal
ini terjadi dan penyakit terjadi akibat infeksi virus hepatitis B atau C, maka untuk menghentikan
peradangan diberikan interferon-alfa. Tetapi obat ini mahal dan memiliki efek samping; selain
itu hepatitis cenderung kambuh kembali jika pengobatan dihentikan. Pengobatan yang lebih
baik adalah ribavirin bersamaan dengan interferon-alfa.
Hepatitis autoimun biasanya diobati dengan corticosteroid, kadang dikombinasikan dengan
azathioprin. Obat ini menekan peradangan, meringankan gejala dan memperbaiki angka
harapan hidup penderita. Tetapi pembentukan jaringan parut (fibrosis) di hati secara bertahap
akan semakin memburuk. Menghentikan pengobatan biasanya menyebabkan kekambuhan,
sehingga sebagian besar penderita harus mengkonsumsi obat ini terus menerus. Sekitar 50%
penderita hepatitis autoimun akan mengalami sirosis, kegagalan hati atau keduanya. Jika
diduga penyebabnya adalah obat, maka pemakaian obat segera dihentikan. Tanpa
menghiraukan penyebab maupun jenisnya, setiap komplikasi (misalnya asites atau ensefalopati
hepatikum) harus diobati.

Hepatitis Virus Akut


DEFINISI

15

Hepatitis Virus Akut adalah peradangan hati karena infeksi oleh salah satu dari kelima virus
hepatitis (virus A, B, C, D atau E); peradangan muncul secara tiba-tiba dan berlangsung hanya
selama beberapa minggu.
PENYEBAB

Virus hepatitis A, B, C, D atau E.


GEJALA

Gejala biasanya muncul secara tiba-tiba, berupa:


- penurunan nafsu makan
- merasa tidak enak badan
- mual
- muntah
- demam.
Kadang terjadi nyeri sendi dan timbul biduran (gatal-gatal kulit), terutama jika penyebabnya
adalah infeksi oleh virus hepatitis B. Beberapa hari kemudian, air kemih warnanya berubah
menjadi lebih gelap dan timbul kuning (jaundice). Pada saat ini gejala lainnya menghilang dan
penderita merasa lebih baik, meskipun sakit kuning semakin memburuk.
Bisa timbul gejala dari kolestasis (terhentinya atau berkurangnya aliran empedu) yang berupa
tinja yang berwarna pucat dan gatal di seluruh tubuh. Jaundice biasanya mencapai puncaknya
pada minggu ke 1-2, kemudian menghilang pada minggu ke 2-4.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan darah terhadap fungsi hati.
Pada pemeriksaan fisik, hati teraba lunak dan kadang agak membesar. Diagnosis pasti diperoleh
jika pada pemeriksaan darah ditemukan protein virus atau antibodi terhadap virus hepatitis.
PENGOBATAN

Jika terjadi hepatitis akut yang sangat berat, maka penderita dirawat di rumah sakitl; tetapi
biasanya hepatitis A tidak memerlukan pengobatan khusus. Setelah beberapa hari, nafsu makan
kembali muncul dan penderita tidak perlu menjalani tirah baring. Makanan dan kegiatan
penderita tidak perlu dibatasi dan tidak diperlukan tambahan vitamin. Sebagian besar penderita
bisa kembali bekerja setelah jaundice menghilang, meskipun hasil pemeriksaan fungsi hati
belum sepenuhnya normal.
PROGNOSIS
Hepatitis virus akut bisa menyebabkan berbagai keadaan, bisa berupa sakit ringan yang
menyerupai influenza atau kegagalan hati yang bisa berakibat fatal. Secara umum, hepatitis B
lebih serius dibandingkan hepatitis A dan kadang berakibat fatal, terutama pada penderita usia
lanjut.
Perjalanan penyakit hepatitis C tidak dapat diduga; hepatitis C akut biasanya ringan, tetapi
fungsi hati bisa membaik dan memburuk secara bergantian selama berbulan-bulan.
Penderita hepatitis virus akut biasanya mengalami perbaikan setelah 4-8 minggu, meskipun
tidak mendapatkan pengobatan. Hepatitis A jarang menjadi kronis. Pada 5-10% penderita,
hepatitis B menjadi kronis dan sifatnya bisa ringan atau berat. Sekitar 75% kasus hepatitis C
menjadi kronis.
Hepatitis C biasanya ringan dan tanpa gejala, tetapi sekitar 20% penderita akhirnya mengalami
sirosis.
Penderita hepatitis virus akut bisa menjadi pembawa virus (karier). Pada keadaan ini, tidak
ditemukan gejala tetapi penderita masih terinfeksi. Karier hanya terjadi pada virus hepatitis B
dan C. Pembawa virus A menahun pada akhirnya bisa menderita kanker hati.
PENCEGAHAN

Kebersihan yang baik bisa membantu mencegah penyebaran virus hepatitis A. Tinja penderita
sangat infeksius. Di sisi lain, penderita tidak perlu diasingkan; pengasingan penderita hanya
sedikt membantu penyebaran hepatitis A, tetapi sama sekali tidak mencegah penyebaran
hepatitis B maupun C. Kemungkinan terjadinya penularan infeksi melalui transfusi darah bisa

16

dikurangi dengan menggunakan darah yang telah melalui penyaringan untuk hepatitis B dan C.
Vaksinasi hepatitis B merangsang pembentukan kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan
yang efektif. Vaksinasi hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang memiliki resiko tinggi,
misalnya para pelancong yang mengunjungi daerah dimana penyakit ini banyak ditemukan.
Untuk hepatitis C, D dan E belum ditemukan vaksin.
Bagi yang belum mendapatkan vaksinasi tetapi telah terpapar oleh hepatitis, bisa mendapatkan
sediaan antibodi untuk perlindungan, yaitu globulin serum. Pemberian antibodi bertujuan untuk
memberikan perlindungan segera terhadap hepatitis virus. Kepada bayi yang lahir dari ibu yang
menderita hepatitis B diberikan imun globulin hepatitis B dan vaksinasi hepatitis B. Kombinasi
ini bisa mencegah terjadinya hepatitis B kronis pada sekitar 70% bayi.

Hepatoma
DEFINISI

Hepatoma (Karsinoma Hepatoseluler) adalah kanker yang berasal dari sel-sel hati. Hepatoma
merupakan kanker hati primer yang paling sering ditemukan. Karsinoma fibrolamelar
merupakan jenis hepatoma yang jarang, yang biasanya mengenai dewasa muda. Penyebabnya
bukan sirosis, infeksi hepatitis B atau C maupun faktor resiko lain yang tidak diketahui.
PENYEBAB

Di daerah tertentu di Afrika dan Asia Tenggara, hepatoma lebih banyak ditemukan dibandingkan
dengan kanker hati metastatik dan merupakan penyebab kematian yang utama. Di daerahdaerah tersebut, terdapat angka kejadian infeksi hepatitis virus B yang tinggi, yang
meningkatkan resiko terjadinya hepatoma. Infeksi menahun dari hepatitis C juga meningkatkan
resiko terjadinya hepatoma.
Bahan-bahan karsinogenik (penyebab kanker) tertentu juga menyebabkan hepatoma. Di daerah
subtropis, dimana hepatoma banyak terjadi, makanan sering tercemar oleh bahan karsinogenik
yang disebut aflatoksin, yang dihasilkan oleh sejenis jamur. Di Amerika Utara, Eropa dan daerah
lainnya dimana hepatoma jarang ditemukan, sebagian besar penderita hepatoma adalah
pecandu alkohol dengan sirosis hati yang telah berlangsung lama. Jenis sirosis lainnya juga
berhubungan dengan hepatoma, tetapi sirosis bilier primer memiliki resiko yang lebih rendah
jika dibandingkan dengan sirosis lainnya.
GEJALA

Biasanya gejala awal hepatoma adalah nyeri perut, penurunan berat badan dan terdapatnya
suatu masssa yang besar, yang dapat dirasakan/diraba di perut kanan bagian atas. Penderita
yang sebelumnya menderita sirosis menahun, akan tampak sangat sakit. Pada umumnya
terdapat demam. Kadang gejala awalnya berupa nyeri perut akut dan syok, yang disebabkan
oleh pecahnya tumor atau perdarahan pada tumor
DIAGNOSA

Kadar alfa-fetoprotein darah pada penderita hepatoma tinggi. Kadang pemeriksaan darah
menunjukkan kadar gula darah yang rendah atau peningkatan kadar kalsium, lemak atau sel
darah merah. Pada awalnya, gejala yang ada tidak cukup untuk mengarah pada diagnosis.
Tetapi jika teraba pembesaran hati, patut dicurigai suatu hepatoma, terutama jika terdapat
sirosis menahun.
Pada pemeriksaan dengan stetoskop, kadang terdengar suara bising (bruit hepatik) dan suara
gesekan (friction rubs). USG dan CT Scan perut kadang dapat menemukan kanker yang belum
menimbulkan gejala. Di beberapa negara, dimana banyak terdapat virus hepatitis B (misalnya di
Jepang), USG digunakan untuk menyaring penderita infeksi terhadap kanker hati.
Arteriografi hepatik bisa menunjukkan hepatoma dan terutama dilakukan sebelum pembedahan,
untuk membantu menentukan lokasi yang pasti dari pembuluh darah hati. Biopsi jaringan hati
dapat memperkuat diagnosis. Resiko terjadinya perdarahan atau cedera lainnya pada saat

17

melakukan biopsi pada umumnya rendah.


PENGOBATAN

Kadang penderita dengan tumor yang kecil dapat sembuh dengan baik setelah tumor diangkat
melalui pembedahan. Biasanya prognosis untuk hepatoma jelek karena tumor ditemukan pada
stadium lanjut.

Hipertensi Portal
DEFINISI

Hipertensi Portal adalah tekanan darah tinggi di dalam vena porta (vena besar yang membawa
darah dari usus ke hati).
PENYEBAB

Vena porta menerima darah dari seluruh usus, limpa, pankreas serta kandung empedu. Setelah
masuk ke hati, darah mengalir ke dalam saluran-saluran kecil yang melewati hati. Pada saat
meninggalkan hati, darah dari saluran kecil ini masuk kembali ke dalam sirkulasi besar melalui
vena hepatika. 2 faktor yang bisa menyebabkan naiknya tekanan darah dalam pembuluh darah
porta, yaitu:
volume darah yang mengalir di dalam pembuluh darah
meningkatnya tahanan terhadap aliran darah yang melewati hati.
Di negara-negara Barat, penyebab paling sering dari hipertensi portal adalah meningkatnya
tahanan aliran darah akibat sirosis.
Hipertensi portal menyebabkan terbentuknya pembuluh darah venosa (pembuluh kolateral),
yang menghubungkan sistem portal dengan sirkulasi besar, sehingga melompati hati
(membentuk bypass). Dengan adanya pembuluh kolateral ini, maka zat-zat yang dalam
keadaan normal dibuang dari dalam darah oleh hati, akan masuk ke dalam sirkulasi besar.
Pembuluh kolateral terbentuk di tempat-tempat tertentu, yang paling penting adalah yang
terbentuk di ujung bawah kerongkongan.
Di daerah ini, pembuluh akan tersumbat dan meliuk-liuk, membentuk vena varikosa (varises
esofagealis). Varises ini rapuh dan mudah mengalami perdarahan. Pembuluh kolateral lainnya
bisa terbentuk di sekitar pusar dan pada rektum.
GEJALA

Hipertensi portal sering menyebabkan pembesaran limpa. Cairan bisa merembes dari hati dan
masuk ke rongga perut, menyebabkan asites. Vena varikosa di bagian bawah kerongkongan dan
di lapisan lambung, bisa mengalami perdarahan. Vena varikosa di rektum juga bisa mengalami
perdarahan, meskipun sangat jarang terjadi.
DIAGNOSA

Pembesaran limpa biasanya bisa dirasakan/diraba melalui dinding perut. Cairan di perut bisa
diketahui dari adanya pembengkakan perut dan pemeriksaan perkusi perut memberikan hasil
suara yang tumpul. USG dilakukan untuk memeriksa aliran darah di dalam pembuluh darah
portal dan bisa menunjukkan adanya pengumpulan carian di perut. CT scan juga bisa digunakan
untuk memeriksa pelebaran pembuluh vena. Tekanan dalam sistem portal bisa diukur secara
langsung dengan memasukkan jarum melalui dinding perut ke dalam hati atau limpa.
PENGOBATAN

Untuk mengurangi resiko perdarahan karena varises esofageal, diusahakan untuk menurunkan
tekanan di dalam vena porta, yaitu dengan pemberian propanolol, obat yang digunakan untuk
mengobati tekanan darah tinggi. Perdarahan pada varises esofageal merupakan keadaan
darurat.
Vasopresin atau octreotide bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah) untuk

18

mengkerutkan vena yang berdarah. Transfusi darah dilakukan untuk menggantikan darah yang
hilang.
Biasanya dilakukan pemeriksaan endoskopik untuk memastikan bahwa perdarahan berasal dari
varises esofageal. Selama prosedur ini dilakukan penyumbatan dengan tali karet atau
penyuntikan bahan kimia. Jika perdarahan berlanjut, dimasukkan kateter dengan balon di
ujungnya, melalui hidung menuju ke kerongkongan. Pemompaan balon akan menekan vena
varikosa dan biasanya bisa menghentikan perdarahan. Jika perdarahan berlanjut atau berulang,
dilakukan pembedahan untuk membuat jalan pintas (shunt), diantara sistem vena portal
dengan sistem vena besar. Hal ini akan menurunkan tekanan di dalam vena porta, karena
tekanan di dalam sistem vena besar lebih rendah. Pembedahan shunt biasanya berhasil
menghentikan perdarahan, tetapi relatif berbahaya. Pembedahan ini juga meningkatkan resiko
terjadinya kelainan fungsi otak karena kegagalan hati (ensefalopati hepatikum).

Kanker Hati Metastatik


DEFINISI

Kanker Hati Metastatik adalah tumor-tumor yang telah menyebar ke hati dari bagian tubuh yang
lain.
PENYEBAB

Tumor ganas metastatik pada umumnya berasal dari paru-paru, payudara, usus besar, pankreas
dan lambung. Leukimia dan kanker sel darah lainnya (misalnya limfoma), bisa juga menyebar
ke hati. Kadang ditemukannya tumor hati metastatik merupakan petunjuk adanya kanker lain
pada penderita.
GEJALA

Gejala awalnya sering berupa penurunan berat badan dan berkurangnya nafsu makan. Hati
menjadi besar, keras dan tumpul. Bisa juga terjadi demam. Kadang limpa juga ikut membesar,
terutama jika kanker berasal dari pankreas. Rongga perut teregang, karena terisi oleh cairan
(asites).
Jika kanker tidak menyumbat saluran empedu, tidak terdapat jaundice atau terdapat sakit
kuning yang ringan. Dalam beberapa minggu sebelum penderita meninggal, jaundice akan
bertambah buruk. Penderita juga akan kehilangan kesadaran dan mengantuk karena racun yang
terkumpul dalam otak (ensefalopati hepatikum).
DIAGNOSA

Pada stadium akhir, kanker hati metastatik akan lebih mudah didiagnosis bila dibandingkan
dengan kanker stadium awal. USG, CT scan dan MRI hati bisa menunjukkan adanya kanker,
tetapi tidak selalu dapat menemukan tumor-tumor yang kecil atau membedakan suatu tumor
dari sirosis dan penyakit lainnya. Tumor sering menyebabkan kelainan fungsi hati, yang bisa
diketahui dari pemeriksaan darah. Biopsi hati bisa isemperkuat diagnosa pada sekitar 75%
kasus. Untuk membantu memperoleh jaringan kanker dari hati, bisa dipandu oleh USG atau
laparoskopi.
PENGOBATAN

Tergantung dari jenisnya, obat-obat anti kanker untuk sementara waktu dapat memperkecil
ukuran tumor dan memperpanjang harapan hidup penderita, tetapi tidak mengobati kanker
secara tuntas.
Obat anti kanker bisa disuntikan ke dalam arteri hepatika, yang akan mengalirkan obat dalam
konsentrasi tinggi secara langsung ke sel-sel kanker di hati. Tehnik ini lebih memungkinkan
untuk memperkecil tumor dan menimbulkan lebih sedikit efek samping, tetapi belum terbukti
bisa memperpanjang harapan hidup penderita. Terapi radiasi (penyinaran) kadang dapat
mengurangi nyeri yang hebat, tetapi tidak terlalu efektif. Jika hanya ditemukan satu tumor, bisa
diangkat melalui pembedahan, terutama jika kanker berasal dari usus. Untuk kanker yang
meluas, yang bisa dilakukan hanyalah mengurangi gejala-gejala yang ditimbulkannya.

19

Kegagalan Hati
DEFINISI

Kegagalan Hati adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan/kemunduran fungsi hati yang
sangat berat.
PENYEBAB

Bisa diakibatkan oleh berbagai kelainan hati, termasuk:


- hepatitis virus
- sirosis
- kerusakan hati karena alkohol atau obat (misalnya asetaminofen).
Sebagian besar hati harus terlebih dulu mengalami kerusakan, sebelum terjadinya kegagalan
hati.
GEJALA

Biasanya terjadi:
Jaundice (sakit kuning)
Mudah mengalami memar atau mengalami perdarahan
Asites
Gangguan fungsi otak (ensefalopati hepatikum)
Keadaan kesehatan secara umum menurun.
Gejala lainnya berupa kelelahan, kelemahan, mual dan hilangnya nafsu makan.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan


kelainan fungsi hati yang berat.
PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya dan gambaran klinik tertentu. Biasanya makanan
diawasi dengan ketat. Asupan protein dipantau dengan seksama, karena terlalu banyak protein
akan menyebabkan kelainan fungsi otak, dan terlalu sedikit bisa menyebabkan penurunan berat
badan.
Asupan garam dibatasi, untuk mengatasi pengumpulan cairan di perut (asites). Alkohol harus
dihindari karena bisa memperburuk kerusakan hati. Jika segera dilakukan, pencangkokan hati
bisa memperbaiki keadaan penderita. Kegagalan hati akan berakibat fatal jika tidak diobati atau
jika penyakit hatinya memburuk. Bahkan setelah diobatipun, mungkin saja tidak dapat
diperbaiki.
Pada kasus yang berat, penderita bisa meninggal akibat kegagalan ginjal (sindroma
hepatorenalis).

Kekurangan Alfa1-Antitripsin
DEFINISI

Kekurangan Alfa1-Antitripsin adalah suatu penyakit keturunan, dimana kekurangan alfa1antitripsin bisa menyebabkan penyakit paru-paru dan hati.
PENYEBAB

Alfa1-antitripsin adalah salah satu enzim yang dihasilkan oleh hati dan ditemukan dalam air liur,
cairan usus dua belas jari, sekresi paru-paru, air mata, sekresi hidung dan cairan serebrospinal.
Enzim ini akan mencegah kerja enzim-enzim lainnya yang berfungsi memecah protein.
Kekurangan Alfa1-antitripsin memungkinkan enzim-enzim lainnya merusak jaringan paru-paru.

20

Kekurangan enzim ini dalam darah, menunjukkan kegagalan hati dalam mengeluarkan alfa1antitripsin. Enzim yang tetap berada dalam sel-sel hati bisa menyebabkan kerusakan, fibrosis
(jaringan parut) dan sirosis.
GEJALA

Sekitar 25% anak-anak dengan penyakit ini akan mengalami sirosis dan hipertensi portal, dan
kemudian akan meninggal sebelum usianya mencapai 12 tahun. Sekitar 25% meninggal di usia
20 tahun dan 25% lainnya hanya memiliki kelainan hati minimal dan hidup sampai usia dewasa.
25% sisanya tidak menunjukan kelainan yang bersifat progresif.
Kekurangan alfa1-antitripsin jarang terjadi pada dewasa, dan kalaupun terjadi, tidak
menyebabkan sirosis. Yang lebih sering ditemukan adalah penderita dewasa yang memiliki
emfisema, penyakit paru-paru yang menyebabkan sesak nafas. Pada akhirnya bisa terjadi
kanker hati.
PENGOBATAN

Terapi sulih enzim dengan alfa1-antitripsin buatan tampaknya menjanjikan, tetapi


pencangkokan hati tetap merupakan satu-satunya pengobatan yang efektif. Kerusakan hati
biasanya tidak akan berulang pada hati yang dicangkokan. Pengobatan pada dewasa biasanya
langsung pada kelainan parunya, termasuk mencegah infeksi dan berhenti merokok.

Kelainan Pada Arteri Hepatika


DEFINISI

Hati menerima seperempat pasokan darahnya dari arteri hepatika, yang berasal dari jantung.
Tiga perempat bagian lainnya adalah dari vena porta, yang berasal dari usus. Darah dari usus
mengandung bahan-bahan makanan yang telah dicerna untuk diolah di hati. Darah
meninggalkan hati melalui vena hepatika. Darah ini merupakan campuran darah dari arteri
hepatika dan darah dari vena porta. Vena hepatika mengalirkan darahnya ke vena kava (vena
terbesar dalam tubuh), yang kemudian mengalirkannya ke dalam jantung. Arteri hepatika
memasok darah ke bagian tertentu dari hati, terutama jaringan penyokongnya dan dinding dari
saluran empedu. Penyempitan atau penyumbatan pada arteri atau percabangannya bisa
menyebabkan kerusakan pada daerah tersebut.
PENYEBAB

Aliran darah melalui arteri hepatika bisa terhambat oleh karena trauma (misalnya luka tembak
atau trauma pembedahan) atau oleh bekuan darah. Bekuan darah biasanya disebabkan oleh
peradangan dinding arteri (arteritis), atau karena obat anti kanker yang diberikan lewat infus,
atau bahan racun maupun bahan iritan lainnya di dalam arteri.
Aneurisma juga dapat terjadi pada arteri hepatika. Aneurisma merupakan penonjolan pada titik
yang lemah dalam suatu arteri; aneurisma pada arteri hepatika biasanya disebabkan oleh
infeksi, arteriosklerosis, cedera atau poliarteritis nodosa.
GEJALA

Aneurisma yang menekan saluran empedu di dekatnya, bisa mempersempit atau bahkan
menyumbat saluran empedu dan menyebabkan jaundice karena aliran balik dari hati.
Tiga perempat dari aneurisma mengalami robekan dan sering menyebabkan perdarahan hebat.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.


PENGOBATAN

21

Aneurisma diobati dengan memasukkan sebuah kateter ke dalam arteri hepatika dan
menyuntikkan bahan iritatif yang menyebabkan penyumbatan. Jika prosedur tersebut
(embolisasi) gagal, dilakukan pembedahan untuk memperbaiki arteri.

Kelainan Pembuluh Darah Hati Akibat


Penyakit Lain
DEFINISI

Kegagalan hati yang berat dapat menyebabkan peningkatan tekanan di dalam vena-vena yang
berasal dari hati. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan kerusakan hati. Mengobati
kegagalan hati sering memungkinkan kembalinya fungsi hati yang normal. Pada penyakit sel
sabit, bentuk sel darah merah yang tidak normal menyumbat pembuluh darah di dalam hati dan
menyebabkan kerusakan hati.
Telangiektasia Hemoragik Herediter
Teleangiektasia hemoragik herediter (Penyakit Rendu-Osler-Weber) adalah suatu kelainan yang
diturunkan, yang dapat mengenai hati. Bila terkena, di dalam hati akan terbentuk
teleangiektasia (pembuluh darah yang secara abnormal melebar). Pembuluh darah yang
abnormal ini membentuk lintasan pendek (shunt) antara arteri dan vena.
Shunt bisa menyebabkan kegagalan hati yang berat, yang selanjutnya dapat merusak dan
menyebabkan terjadinya pembesaran hati. Aliran darah yang melalui shunt juga bisa
menghasilkan suara bising yang berkesinambungan (bruit) bila dilakukan pemeriksaan dengan
stetoskop.
Sebagian dari hati membentuk jaringan parut (sirosis dan fibrosis) dan tumor non-kanker yang
berasal dari pembuluh darah (hemangioma).

Kolangitis Sklerotik Primer


DEFINISI

Kolangitis Sklerotik Primer adalah peradangan saluran empedu di dalam dan di luar hati, yang
pada akhirnya membentuk jaringan parut dan menyebabkan penyumbatan.
PENYEBAB

Pada kolangitis sklerotik primer, pembentukan jaringan parut akan mempersempit dan akhirnya
menyumbat saluran, menyebabkan sirosis. Penyebabnya tidak diketahui, tapi tampaknya
berhubungan dengan kelainan sistem kekebalan. Penyakit ini sering menyerang laki-laki muda.
Biasanya terjadi pada penderita penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa.
GEJALA

Penyakit ini biasanya dimulai secara bertahap dengan kelelahan yang amat sangat, gatal-gatal
dan jaundice. Bisa terjadi serangan nyeri perut bagian atas dan demam karena terjadinya
peradangan pada saluran empedu, tetapi sangat jarang. Terdapat pembesaran hati dan limpa,
atau gejala-gejala sirosis. Bisa juga terjadi hipertensi portal, asites dan kegagalan hati, yang
bisa berakibat fatal.
KOMPLIKASI
Infeksi berulang dari saluran empedu (kolangitis bakterialis) merupakan komplikasi dari
penyakit ini dan membutuhkan pengobatan antibiotik. Kanker saluran empedu
(kolangiokarsinoma) terjadi pada 10-15% penderita. Tumor ini tumbuh lambat dan
pengobatannya berupa prosedur endoskopik untuk memasukkan suatu alat ke dalam saluran
empedu, guna membuka saluran yang tersumbat.
Kadang perlu dilakukan pembedahan.
DIAGNOSA

22

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kolangiopankreatografi


endoskopik retrograd atau kolangiografi perkutaneus. Pada kolangiopankreatografi endoskopik
retrograd, rontgen dilakukan setelah penyuntikan bahan radiopak ke dalam salluran empedu
melalui suatu endoskopi. Pada kolangiografi perkutaneus, foto rontgen diambil setelah
penyuntikan langsung zat radioopak ke dalam saluran empedu. Mungkin diperlukan
pemeriksaan mikroskopik dari jaringan hati yang diperoleh melalui biopsi, untuk memperkuat
diagnosis.
PENGOBATAN

Obat-obatan seperti kortikosteroid, azatioprin, penisilamin dan metotreksat tidak terbukti efektif
dan menyebabkan efek samping yang berat. Efektivitas ursodiol juga masih belum jelas.
Kolangitis sklerotik primer mungkin memerlukan pencangkokan hati, yang merupakan satusatunya pengobatan yang diketahui untuk penyakit ini.
Penyempitan saluran bisa dilebarkan melalui prosedur endoskopik atau pembedahan.

Kolesistitis Akut
DEFINISI

Kolesistitis Akut adalah peradangan dari dinding kandung empedu, biasanya merupakan akibat
dari adanya batu empedu di dalam duktus sistikus, yang secara tiba-tiba menyebabkan
serangan nyeri yang luar biasa.
PENYEBAB

Sekitar 95% penderita peradangan kandung empedu akut, memiliki batu empedu. Kadang suatu
infeksi bakteri menyebabkan terjadinya peradangan. Kolesistitis akut tanpa batu merupakan
penyakit yang serius dan cenderung timbul setelah terjadinya:
- cedera,
- pembedahan
- luka bakar
- sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh)
- penyakit-penyakit yang parah (terutama penderita yang menerima makanan lewat infus dalam
jangka waktu yang lama).
Sebelum secsara tiba-tiba merasakan nyeri yang luar biasa di perut bagian atas, penderita
biasanya tidak menunjukan tanda-tanda penyakit kandung empedu.
GEJALA

Tanda awal dari peradangan kandung empedu biasanya berupa nyeri di perut kanan bagian
atas.
Nyeri bertambah hebat bila penderita menarik nafas dalam dan sering menjalar ke bahu kanan.
Biasanya terdapat mual dan muntah. Jika dokter menekan perut kanan sebelah atas, penderita
akan merasakan nyeri tajam. Dalam beberapa jam, otot-otot perut sebelah kanan menjadi
kaku.
Pada mulanya, timbul demam ringan, yang semakin lama cenderung meninggi. Biasanya
serangan nyeri berkurang dalam 2-3 hari dan kemudian menghilang dalam 1 minggu.
KOMPLIKASI
Demam tinggi, menggigil, peningkatan jumlah leukosit dan berhentinya gerakan usus (ileus)
dapat menunjukkan terjadinya abses, gangren atau perforasi kandung empedu.
Serangan yang disertai jaundice (sakit kuning) atau arus balik dari empedu ke dalam hati
menunjukkan bahwa saluran empedu telah tersumbat sebagian oleh batu empedu atau oleh
peradangan.
Jika pemeriksaan darah menunjukkan peningkatan kadar enzim amilase, mungkin telah
terjadi peradangan pankreas (pankreatitis) yang disebabkan oleh penyumbatan batu empedu

23

pada saluran pankreas (duktus pankreatikus).


DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil dari pemeriksaan tertentu.


Pemeriksaan USG bisa membantu memperkuat adanya batu empedu dalam kandung empedu
dan bisa menunjukkan penebalan pada dinding kandung empedu. Diagnosis yang paling akurat
diperoleh dari pemeriksaan skintigrafi hepatobilier, yang memberikan gambaran dari hati,
saluran empedu, kandung empedu dan bagian atas usus halus.
PENGOBATAN

Penderita dengan kolesistitis akut pada umumnya dirawat di rumah sakit, diberikan cairan dan
elektrolit intravena dan tidak diperbolehkan makan maupun minum. Mungkin akan dipasang
pipa nasogastrik untuk menjaga agar lambung tetap kosong sehingga mengurangi rangsangan
terhadap kandung empedu. Antibiotik diberikan sesegera mungkin jika dicurigai kolesistitis akut.
Jika diagnosis sudah pasti dan resikonya kecil, biasanya dilakukan pembedahan untuk
mengangkat kandung empedu pada hari pertama atau kedua. Jika penderita memiliki penyakit
lainnya yang meningkatkan resiko pembedahan, operasi ditunda dan dilakukan pengobatan
terhadap penyakitnya. Jika serangannya mereda, kandung empedu bisa diangkat 6 minggu
kemudian atau lebih. Jika terdapat komplikasi (misalnya abses, gangren atau perforasi kandung
empedu), diperlukan pembedahan segera.
Sebagian kecil penderita akan merasakan episode nyeri yang baru atau berulang, yang
menyerupai serangan kandung empedu, meskipun sudah tidak memiliki kandung empedu.
Penyebab terjadinya episode ini tidak diketahui, tetapi mungkin merupakan akibat dari fungsi
sfingter Oddi yang abnormal. Sfingter Oddi adalah lubang yang mengatur pengaliran empedu ke
dalam usus halus.
Rasa nyeri ini mungkin terjadi akibat peningkatan tekanan di dalam saluran yang disebabkan
oleh penahanan aliran empedu atau sekresi pankreas. Untuk melebarkan sfingter Oddi bisa
digunakan endoskopi. Hal ini biasanya akan mengurangi gejala pada penderita yang memiliki
kelainan sfingter, tetapi tidak akan membantu penderita yang hanya memiliki nyeri tanpa
disertai kelainan pada sfingter.

Kolesistitis Kronis
DEFINISI

Kolesistitis Kronis adalah peradangan menahun dari dinding kandung empedu, yang ditandai
dengan serangan berulang dari nyeri perut yang tajam dan hebat.
PENYEBAB

Kolesistitis kronis terjadi akibat serangan berulang dari kolesistitis akut, yang menyebabkan
terjadinya penebalan dinding kandung empedu dan penciutan kandung empedu. Pada akhirnya
kandung empedu tidak mampu menampung empedu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada
wanita dan angka kejadiannya meningkat pada usia diatas 40 tahun. Faktor resiko terjadinya
kolesistitis kronis adalah adanya riwayat kolesistitis akut sebelumnya.
GEJALA

Timbulnya gejala bisa dipicu oleh makan makanan berlemak. Gejala bisa berupa:
- gangguan pencernaan menahun
- nyeri perut yang tidak jelas (samar-samar)
- sendawa.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil dari pemeriksaan berikut:


- CT scan perut
- Kolesistogram oral

24

- USG perut.
PENGOBATAN

Pengobatan yang biasa dilakukan adalah pembedahan. Kolesistektomi bisa dilakukan melalui
pembedahan perut maupun melalui laparoskopi. Penderita yang memiliki resiko pembedahan
tinggi karena keadaan medis lainnya, dianjurkan untuk menjalani diet rendah lemak dan
menurunkan berat badan. Bisa diberikan antasid dan obat-obat antikolinergik.
PENCEGAHAN

Seseorang yang pernah mengalami serangan kolesistitis akut dan kandung empedunya belum
diangkat, sebaiknya mengurangi asupan lemak dan menurunkan berat badannya.

Kolestasis
DEFINISI

Kolestasis adalah berkuranganya atau terhentinya aliran empedu.


PENYEBAB

Gangguan aliran empedu bisa terjadi di sepanjang jalur antara sel-sel hati dan usus dua belas
jari (duodenum, bagian paling atas dari usus halus). Meskipun empedu tidak mengalir, tetapi
hati terus mengeluarkan bilirubin yang akan masuk ke dalam aliran darah. Bilirubin kemudian
diendapkan di kulit dan dibuang ke air kemih, menyebabkan jaundice (sakit kuning). Untuk
tujuan diagnosis dan pengobatan, penyebab kolestasis dibagi menjadi 2 kelompok:
1.

2.

Berasal dari hati


- Hepatitis
- Penyakit hati alkoholik
- Sirosis bilier primer
- Akibat obat-obatan
- Akibat perubahan hormon selama kehamilan (kolestasis pada kehamilan).
Berasal dari luar hati
- Batu di saluran empedu
- Penyempitan saluran empedu
- Kanker saluran empedu
- Kanker pankreas
- Peradangan pankreas.

GEJALA

Jaundice dan air kemih yang berwarna gelap merupakan akibat dari bilirubin yang berlebihan di
dalam kulit dan air kemih. Tinja terkadang tampak pucat karena kurangnya bilirubin dalam
usus.
Tinja juga bisa mengandung terlalu banyak lemak (stetore), karena dalam usus tidak terdapat
empedu untuk membantu mencerna lemak dalam makanan.
Berkurangnya empedu dalam usus, juga menyebabkan berkurangnya penyerapan kalsium dan
vitamin D. Jika kolestasis menetap, kekurang kalsium dan vitamin D akan menyebabkan
pengeroposan tulang, yang menyebabkan rasa nyeri di tulang dan patah tulang. Juga terjadi
gangguan penyerapan dari bahan-bahan yang diperlukan untuk pembekuan darah, sehingga
penderita cenderung mudah mengalami perdarahan.
Terdapatnya empedu dalam sirkulasi darah bisa menyebabkan gatal-gatal (disertai penggarukan
dan kerusakan kulit). Jaundice yang menetap lama sebagai akibat dari kolestasis, menyebabkan
kulit berwarna gelap dan di dalam kulit terdapat endapan kuning karena lemak. Gejala lainnya
tergantung dari penyebab kolestasis, bisa berupa nyeri perut, hilangnya nafsu makan, muntah
atau demam.

25

DIAGNOSA

Jika penyebabnya adalah penyakit hati, maka pada pemeriksaan fisik akan ditemukan:
- pembuluh darah yang memberikan gambaran seperti laba-laba
- pembesaran limfa
- pengumpulan cairan dalam perut (asites).
Jika penyebabnya di luar hati, bisa ditemukan:
- demam
- nyeri yang berasal dari saluran empedu atau pankreas
- pembesaran kandung empedu.
Kadar enzim alkalin fosfatase sangat tinggi. Jika hasil pemeriksaan darah menunjukkan
kelainan, hampir selalu dilakukan pemeriksaan USG atau CT scan, untuk membantu
membedakan penyakit hati dengan penyumbatan pada saluran empedu. Jika penyebabnya
adalah penyakit hati, dilakukan biopsi hati. Jika penyebabnya adalah penyumbatan saluran
empedu, dilakukan pemeriksaan endoskopi.
PENGOBATAN

Penyumbatan di luar hati biasanya dapat diobati dengan pembedahan atau endoskopi
terapeutik.
Penyumbatan di dalam hati bisa diobati dengan berbagai cara, tergantung dari penyebabnya:
- jika penyebabnya adalah obat, maka pemakaian obat dihentikan
- jika penyebabnya adalah hepatitis, biasanya kolestasis dan jaundice akan menghilang sejalan
dengan membaiknya penyakit.
Cholestyramine, diberikan per-oral (ditelan), bisa digunakan untuk mengobati gatal-gatal.
Obat ini terikat dengan produk empedu tertentu dalam usus, sehingga tidak dapat diserap
kembali dan menyebabkan iritasi kulit. Pemberian vitamin K bisa memperbaiki proses
pembekuan darah.
Tambahan kalsium dan vitamin D sering diberikan jika kolestasis menetap, tetapi tidak terlalu
efektif dalam mencegah penyakit tulang. Jika terlalu banyak lemak yang dibuang ke dalam tinja,
diberikan tambahan trigliserida.

Pembesaran Hati
DEFINISI

Pembesaran Hati (Hepatomegali) adalah membesarnya hati melebihi ukurannya yang normal.

PENYEBAB

26

Penyebab yang sering ditemukan:


- Alkoholisme
- Hepatitits A
- Hepatitis B
- Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
- Leukemia
- Neuroblastoma
- Sindroma Reye
- Karsinoma hepatoseluler
- Penyakit Niemann-Pick
- Intoleransi fruktosa bawaan
- Penyakit penimbunan glikogen
- Tumor metastatik
- Sirosis bilier primer
- Sarkoidosis
- Kolangitis sklerotik
- Sindroma hemolitik-uremik.
GEJALA

Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika pembesarannya hebat,
bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa penuh. Jika pembesaran terjadi
secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila diraba.
DIAGNOSA

Ukuran hati bisa diraba/dirasakan melalui dinding perut selama pemeriksaan fisik. Jika hati
teraba lembut, biasanya disebabkan oleh hepatitis akut, infiltrasi lemak, sumbatan oleh darah
atau penyumbatan awal dari saluran empedu. Hati akan teraba keras dan bentuknya tidak
teratur, jika penyebabnya adalah sirosis. Benjolan yang nyata biasanya diduga suatu kanker.
Pemeriksaan lainnya yang bisa dilakukan untuk membantu menentukan penyebab
membesarnya hati adalah:
- rontgen perut
- CT scan perut
- tes fungsi hati.
PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Pemeriksaan Diagnostik Untuk Penyakit


Hati & Kandung Empedu
DEFINISI

Laboratorium bisa mengadakan sejumlah pemeriksaan yang membantu dokter dalam menilai
kelainan hati, kandung empedu dan saluran empedu. Yang paling penting adalah sekelompok
pemeriksaan darah yang dikenal sebagai tes fungsi hati. Tergantung kepada kelainan yang
dicurigai, bisa dilakukan pemeriksaan imaging, seperti USG, CT dan MRI. Bisa juga diambil
contoh jaringan hati untuk diperiksa dibawah mikroskop (biopsi hati).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN IMAGING
1.

2.

Breath test dilakukan untuk mengukur kemampuan hati dalam memetabolisir


sejumlah obat.
Obat-obat tersebut ditandai dengan perunut radioaktif, diberikan per-oral (ditelan)
maupun intravena (melalui pembuluh darah). Banyaknya radioaktivitas dalam
pernafasan penderita menunjukkan banyaknya obat yang dimetabolisir oleh hati.
USG menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan hati, kandung empedu
dan saluran empedu.

27

Pemeriksaan ini bagus untuk mengetahui kelainan struktural, seperti tumor. USG
merupakan pemeriksaan paling murah, paling aman dan paling peka untuk memberikan
gambaran dari kandung empedu dan saluran empedu. Dengan USG, dokter dengan
mudah bisa mengetahui adanya batu empedu di dalam kandung empedu. USG dengan
mudah membedakan sakit kuning (jaundice) yang disebabkan oleh penyumbatan
saluran empedu dari sakit kuning yang disebabkan oleh kelainan fungsi sel hati. USG
Doppler bisa digunakan untuk menunjukkan aliran darah dalam pembuluh darah di hati.
USG juga bisa digunakan sebagai penuntun pada saat memasukkan jarum untuk
mendapatkan contoh jaringan biopsi.
3. Imaging radionuklida (radioisotop) menggunakan bahan yang mengandung
perunut radioaktif, yang disuntikkan ke dalam tubuh dan diikat oleh organ tertentu.
Radioaktivitas dilihat dengan kamera sinar gamma yang dipasangkan pada sebuah
komputer.
4. Skening hati merupakan penggambaran radionuklida yang menggunakan substansi
radioaktif, yang diikat oleh sel-sel hati.
5. Koleskintigrafi menggunakan zat radioaktif yang akan dibuang oleh hati ke dalam
saluran empedu.
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui peradangan akut dari kandung empedu
(kolesistitis).
6. CT scan bisa memberikan gambaran hati yang sempurna dan terutama digunakan
untuk mencari tumor.
Pemeriksaan ini bisa menemukan kelainan yang difus (tersebar), seperti perlemakan
hati (fatty liver) dan jaringan hati yang menebal secara abnormal (hemokromatosis).
Tetapi karena menggunakan sinar X dan biayanya mahal, pemeriksaan ini tidak banyak
digunakan.
7. MRI memberikan gambaran yang sempurna, mirip dengan CT scan.
Pemeriksaan ini lebih mahal dari CT scan, membutuhkan waktu lebih lama dan
penderita harus berbaring dalam ruangan yang sempit, menyebabkan beberapa
penderita mengalami klaustrofobia (takut akan tempat sempit).
8. Kolangiopankreatografi endoskopik retrograd merupakan suatu pemeriksaan
dimana suatu endoskopi dimasukkan ke dalam mulut, melewati lambung dan usus dua
belas jari, menuju ke saluran empedu.
Suatu zat radiopak kemudian disuntikkan ke dalam saluran empedu dan diambil foto
rontgen dari saluran empedu. Pemeriksaan ini menyebabkan peradangan pada
pankreas (pankreatitis) pada 3-5% penderita.
9. Kolangiografi transhepatik perkutaneus menggunakan jarum panjang yang
dimasukkan melalui kulit ke dalam hati, kemudian disuntikkan zat radiopak ke dalam
salah satu dari saluran empedu.
Bisa digunakan USG untuk menuntun masuknya jarum. Rontgen secara jelas
menunjukkan saluran empedu, terutama penyumbatan di dalam hati.
10. Kolangiografi operatif menggunakan zat radiopak yang bisa dilihat pada rontgen.
Selama suatu pembedahan, zat tersebut disuntikkan secara langsung kedalam saluran
empedu. Foto rontgen akan menunjukkan gambaran yang jelas dari saluran empedu.
11. Foto rontgen sederhana sering bisa menunjukkan suatu batu empedu yang berkapur.
BIOPSI HATI
Suatu contoh jaringan hati bisa diambil selama pembedahan eksplorasi, tetapi lebih sering
diperoleh melalui sebuah jarum yang dimasukkan lewat kulit menuju ke hati. Sebelum dilakukan
prosedur ini, diberikan bius lokal kepada penderita. Skening ultrasonik atau CT bisa digunakan
untuk menentukan lokasi daerah yang abnormal, darimana contoh jaringan hati diambil.
Biasanya penderita yang menjalani prosedur ini tidak perlu menjalani rawat nap.
Setelah diperoleh contoh jaringan, penderita dianjurkan untuk tidak segera meninggalkan
rumah sakit (minimal selama 3-4 jam), karena prosedur ini memiliki resiko terjadinya
komplikasi:
- Hati bisa mengalami robekan dan bisa terjadi perdarahan ke dalam perut
- Empedu bisa mengalami kebocoran ke dalam perut, menyebabkan peradangan selaput perut
(peritonitis).
Pada sekitar 2% penderita, komplikasi ini bisa menyebabkan masalah yang serius dan 1 dari
10.000 orang, meninggal setelah menjalani prosedur ini. Setelah biopsi hati sering timbul nyeri
ringan di perut kanan bagian atas, yang kadang menjalar ke bahu kanan, dan biasanya akan
menghilang setelah pemberian analgesik (obat pereda nyeri).
Pada biopsi hati transvenosa, sebuah kateter dimasukkan kedalam suatu vena leher, menuju ke
jantung dan ditempatkan ke dalam vena hepatik yang berasal dari hati. Jarum kateter kemudian
dimasukkan melalui dinding vena kedalam hati. Dibandingkan dengan biopsi hati perkutaneus,

28

tehnik ini tidak terlalu mencederai hati, dan bahkan bisa digunakan pada seseorang yang mudah
mengalami perdarahan.
TES FUNGSI HATI
Pemeriksaan fungsi hati dilakukan terhadap contoh darah. Sebagian besar pemeriksaan
bertujuan untuk mengukur kadar enzim atau bahan-bahan lainnya dalam darah, sebagai cara
untuk mendiagnosis kelainan di hati.

Pemeriksaan

Untuk Mengukur

Hasil Pemeriksaan
Menunjukkan

Alkalin Fosfatase

Enzim yg dihasilkan di dalam


hati, tulang & plasenta;
yg dilepaskan ke hati bila terjadi
cedera atau pada aktivitas
normal tertentu, mis.
pertumbuhan tulang atau
kehamilan

Penyumbatan saluran
empedu, cedera hati &
beberapa kanker

Alanin
Transaminase
(ALT)

Enzim yg dihasilkan di hati, yg


dilepaskan ke dalam darah jika
sel hati mengalami luka

Luka pada sel hati (mis.


hepatitis)

Aspartat
Transaminase
(AST)

Enzim yg dilepaskan ke dalam


darah jika hati, jantung, otot
atau otak mengalami luka

Luka di hati, jantung, otot


atau otak

Bilirubin

Komponen dari cairan


pencernaan (empedu) yg
dihasilkan oleh hati

Penyumbatan aliran empedu,


kerusakan hati, pemecahan
sel darah merah yg
berlebihan

Gamma-glutamil
Transpeptidase

Enzim yg dihasilkan oleh hati,


pankreas & ginjal; dilepaskan ke
dalam darah hika organ-organ
tsb mengalami luka

Kerusakan organ, keracunan


obat, penyalahgunaan
alkohol, penyakit pankreas

Laktik
Dehidrogenase

Enzim yg dilepaskan ke dalam


darah jika organ tertentu
mengalami luka

Kerusakan hati, jantung,


paru-paru atau otak &
pemecahan sel darah merah
yg berlebihan

5-nukleotidase

Enzim yg hanya terdapat di hati;


Penyumbatan saluran empedu
dilepaskan ke dalam darah jika
atau gangguan aliran empedu
hati mengalami cedera

Albumin

Protein yg dihasilkan oleh hati &


secara normal dilepaskan ke
dalam darah;
salah satu fungsinya adalah
menahan cairan dalam
pembuluh darah

Kerusakan hati

Alfa-fetoprotein

Protein yg dihasilkan oleh hati


janin dan buah zakar (testis)

Hepatitis berat atau kanker


hati atau kanker testis

Antibodi
Mitokondrial

Antibodi untuk melawan


mitokondria, merupakan
komponen sel sebelah dalam

Sirosis bilier primer &


penyakit autoimun tertentu,
mis. hepatitis menahun yg
aktif

Waktu Protombin
(Protombin Time)

Waktu yg diperlukan darah


untuk membeku
(pembekuan memerlukan vit. K
& bahan-bahan yg dibuat oleh

29

hati

Penyakit Veno-oklusif
DEFINISI

Penyakit Veno-oklusif adalah penyumbatanpada vena-vena kecil di dalam hati. Penyakit ini
dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih mungkin terjadi pada anak-anak usia 1-3 tahun, karena
mereka memiliki pembuluh darah yang lebih kecil.
PENYEBAB

Penyumbatan bisa disebabkan oleh obat-obatan dan bahan lainnya yang bersifat racun terhadap
hati, seperti daun Senecio (yang digunakan sebagai bahan pembuat teh herbal di Jamaika),
dimetilnitrosamin, aflatoksin dan obat anti kanker (misalnya azatioprin). Terapi radiasi
(penyinaran) juga dapat menyebabkan sumbatan pada vena-vena kecil, Demikian pula halnya
dengan antibodi yang dihasilkan selama penolakan terhadap pencangkokan hati. Penyumbatan
menyebabkan aliran balik darah dari hati dan mengurangi pasokan darah ke hati. Berkurangnya
pasokan darai ini, pada akhirnya akan merusak sel-sel hati.
GEJALA

Penyumbatan vena-vena kecil menyebabkan hati dibanjiri oleh darah dan membengkak,
sehingga akan timbul nyeri tumpul bila diraba atau ditekan. Cairan dari permukaan hati yang
membengkak bisa merembes dan terkumpul dalam perut, menyebabkan asites. Penyumbatan
ini juga menyebabkan peningkatan tekanan darah dalam vena portal (hipertensi portal).
Tekanan yang tinggi ini dapat menyebabkan terbentuknya vena varikosa di kerongkongan
(varises esofageal), yang bisa pecah dan mengalami perdarahan.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.


PENGOBATAN

Satu-satunya pengobatan adalah menghentikan pemakaian bahan atau obat yang menyebabkan
terjadinya penyumbatan.
PROGNOSIS
Yang khas adalah bahwa suatu penyumbatan akan menghilang dengan segera dan penderita
akan sembuh dengan atau tanpa pengobatan. Tetapi beberapa penderita meniggal karena
kegagalan hati. Pada penderita lainnya, tekanan darah dalam vena portal tetap tinggi dan
menyebabkan sirosis. Perjalanan penyakitnya tergantung kepada luasnya kerusakan dan dapat
atau tidak kerusakan tersebut mengalami kekambuhan. Yang lebih sering ditemukan adalah
penyakit yang menahun, terutama jika penyebabnya adalah pemakaian teh herbal yang
mengandung racun alkaloid.

Perlemakan Hati
DEFINISI

Perlemakan Hati (Fatty Liver) merupakan pengumpulan lemak (lipid) yang berlebihan di dalam
sel-sel hati.

30

PENYEBAB

Penyebab dari fatty liver adalah sebagai berikut:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Kegemukan (obesitas)
Kencing manis (diabetes)
Bahan kimia dan obat-obatan (contohnya alkohol, kortikosteroid, tetrasiklin, asam
valproat, metotreksat, karbon tetraklorid, fosfor kuning)
Kurang gizi dan diet rendah protein
Kehamilan
Keracunan vitamin A
Operasi bypass pada usus kecil
Fibrosis kistik (bersamaan dengan kurang gizi)
Kelainan bawaan pada metabolisme glikogen, galaktose, tirosin atau homosistin
Kekurangan rantai-medium arildehidrogenase
Kekurangan kolesterol esterase
Penyakit penumpukan asam fitanik (penyakit Refsum)
Abetalipoproteinemia

14. Sindroma Reye.


GEJALA

Fatty liver biasanya tidak menyebabkan gejala-gejala. Kadang bisa menimbulkan sakit kuning
(jaundice), mual, muntah, nyeri dan nyeri tumpul di perut.
DIAGNOSA

Jika pemeriksaan fisik menunjukkan pembesaran hati tanpa gejala-gejala lainnya, maka diduga
merupakan suatu fatty liver. Diagnosis bisa diperkuat dengan melakukan biopsi hati, dimana
digunakan jarum berlubang untuk mendapatkan contoh jaringan yang akan diperiksa dengan
mikroskop.
PENGOBATAN

Kelebihan lemak di dalam hati sebetulnya bukan merupakan masalah yang serius. Tujuan dari
pengobatan adalah menghilangkan penyebabnya atau mengobati penyakit yang mendasarinya.
Bila hati secara berulang mendapat pemaparan dari bahan-bahan racun seperti alkohol, pada
akhirnya fatty liver akan berkembang menjadi sirosis.

Sakit Kuning (Jaundice)


31

DEFINISI

Sakit Kuning (Jaundice) adalah pewarnaan kuning pada kulit dan bagian putih mata (sklera),
yang disebabkan oleh tingginya kadar pigmen empedu (bilirubin) di dalam darah.
PENYEBAB

Pembuangan sel darah merah yang tua atau rusak dari aliran darah, terutama dilakukan oleh
empedu. Selama proses ini berlangsung, hemoglobin (bagian dari sel darah merah yang
mengangkut oksigen) dipecah menjadi bilirubin. Bilirubin dibawa ke dalam hati dan dibuang ke
dalam usus sebagai bagian dari empedu. Jika proses pembuangan ini terganggu, bilirubin yang
berlebihan akan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan jaundice.
Kadar bilirubin yang tinggi dalam darah, bisa terjadi pada:
- peradangan atau kelainan lainnya di hati, yang mengganggu proses pembuangannya ke dalam
empedu
- penyumbatan saluran empedu di luar hati oleh batu empedu atau tumor
- pemecahan sejumlah besar sel darah merah, seperti yang kadang terjadi pada bayi baru lahir
yang mengalami sakit kuning.
Pada sindroma Gilbert, kadar bilirubin sedikit meningkat, tetapi biasanya tidak menyebabkan
jaundice. Kelainan yang diturunkan ini, biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin tes fungsi
hati; tidak memiliki gejala lainnya dan tidak menimbulkan masalah.
GEJALA

Pada jaundice, kulit dan bagian putih mata tampak kuning. Air kemih sering berwarna gelap,
karena bilirubin dibuang melalui ginjal. Gejala lainnya muncul tergantung kepada penyebabnya:
- peradangan hati (hepatitis) bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, mual-muntah dan
demam.
- penyumbatan empedu bisa menyebabkan gejala kolestasis.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala. Untuk mengetahui penyebab terjadinya jaundice,


dilakukan pemeriksaan laboratoriium dan imaging.
PENGOBATAN

Jika penyebabnya adalah penyakit hati (misalnya hepatitis virus), biasanya jaundice akan
menghilang sejalan dengan perbaikan penyakitnya. Jika penyebabnya adalah penyumbatan
pada saluran empedu, biasanya dilakukan pembedahan atau endoskopi sesegera mungkin,
untuk membuka saluran yang tersumbat.

Sindroma Budd-Chiari
DEFINISI

Sindroma Budd-Chiari adalah kelainan yang jarang terjadi, dimana ditemukan penyumbatan
parsial atau penyumbatan total dari vena-vena besar di hati, yang biasanya disebabkan oleh
bekuan darah.
PENYEBAB

Biasanya penyebab dari sindroma Budd-Chiari ini tidak diketahui. Kadang-kadang penderita
memiliki suatu keadaan yang menyebabkan meingkatnya kecenderungan terbentuknya bekuan
darah, seperti kehamilan atau penyakit sel sabit. Pada kasus yang jarang, vena-vena
sesungguhnya tidak tersumbat, tetapi penderita tidak memiliki vena dan hal ini merupakan
suatu cacat bawaan.
Kurang dari sepertiga penderita akan bertahan hidup selama 1 tahun tanpa pengobatan yang
efektif.
GEJALA

32

Gejalanya bisa dimulai secara tiba-tiba dan mematikan, tetapi biasanya timbul secara bertahap.
Hati membengkak karena banyak mengandung darah dan bila diraba timbul nyeri tumpul.
Cairan akan merembes dari permukaan yang membengkak ke dalam rongga perut. Dapat
terjadi nyeri perut dan jaundice (sakit kuning).
Darah yang terkumpul dalam hati akan menyebabkan peningkatan tekanan vena porta.
Perdarahan dari vena varikosa di kerongkongan (varises esofageal) bisa baru terjadi beberapa
minggu atau beberapa bulan kemudian. Setelah beberapa bulan, jaundice, demam dan gejala
kegagalan hati lainnya akan muncul. Kadang bekuan darah tersebut demikian besarnya
sehingga menyumbat vena kava inferior (vena terbesar bagian bawah yang masuk ke jantung).
Penyumbatan ini menyebabkan pembengkakan tungkai dan perut.
DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya yang khas. Foto rontgen vena diambil
setelah penyuntikan zat radioopak yang akan menunjukan lokasi sumbatan tersebut. MRI scan
juga dapat membantu dalam menegakkan diagnosis. Biopsi hati dan USG bisa membantu
membedakan sindroma Budd-Chiari dari penyakit lain yang serupa.
PENGOBATAN

Jika vena mengalami penyempitan, diberikan antikoagulan (obat yang mencegah terbentuknya
bekuan) atau trombolitik (obat yang melarutkan bekuan). Pada beberapa kasus, dilakukan
pembedahan untuk menghubungkan vena porta dengan vena kava, sehingga mengurangi
penekanan pada vena porta melalui jalan pintas di hati. Pengobatan paling efektif adalah
pencangkokan hati.

Sirosis
DEFINISI

Sirosis adalah perusakan jaringan hati normal yang meninggalkan jaringan parut yang tidak
berfungsi di sekeliling jaringan hati yang masih berfungsi.
PENYEBAB

Penyakit yang menyebabkan kerusakan hati akan mengakibatkan sirosis. Di AS, penyebab
paling sering adalah penyalahgunaan alkohol. Pada usis 45-65 tahun, sirosis merupakan
penyebab kematian ketiga, setelah penyakit jantung dan kanker. Di beberapa negara Asia dan
Afrika, penyebab utama dari sirosis adalah hepatitis kronis. Penyebab sirosis adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Penyalahgunaan alkohol
Penggunaan obat-obatan tertentu
Pemaparan terhadap bahan kimia tertentu
Infeksi (termasuk hepatitis B dan hepatitis C)
Penyakit autoimun (termasuk hepatitis autoimun menahun)
Penyumbatan saluran empedu
Sumbatan menetap pada aliran darah dari hati (misalnya sindroma Budd-Chiari)
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah
Kekurangan alfa-1-antitripsin
Kadar galaktosa tinggi dalam darah
Kadar tirosin tinggi dalam darah pada saat lahir (tirosinosis kongenitalis)
Penyakit penimbunan glikogen
Kencing manis (diabetes)
Kurang gizi
Penumpukan tembaga yang berlebihan bawaan (penyakit Wilson)

16. Kelebihan zat besi (hemokromatosis).


GEJALA

Beberapa penderita sirosis ringan tidak memiliki gejala dan nampak sehat selama bertahuntahun.
Penderita lainnya mengalami kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan dan merasa

33

sakit.
Jika aliran empedu tersumbat selama bertahun-tahun, bisa terjadi sakit kuning (jaundice),
gatal-gatal dan timbul nodul kecil di kulit yang berwarna kuning, terutama di sekeliling kelopak
mata.
Malnutrisi biasa terjadi karena buruknya nafsu makan dan terganggunya penyerapan lemak dan
vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, yang disebabkan oleh berkurangnya produksi garamgaram empedu. Kadang-kadang terjadi batuk darah atau muntah darah karena adanya
perdarahan dari vena varikosa di ujung bawah kerongkongan (varises esofageal). Pelebaran
pembuluh darah ini merupakan akibat dari tingginya tekanan darah dalam vena yang berasal
dari usus menunju ke hati. Tekanan darah tinggi ini disebut sebagai hipertensi portal, yang
bersamaan dengan jeleknya fungsi hati, juga bisa menyebabkan terkumpulnya cairan di dalam
perut (asites). Bisa juga terjadi gagal ginjal dan ensefalopati hepatikum. Gejala-gejala penyakit
hati lainnya bisa terjadi, seperti:
- kelemahan otot
- kemerahan di telapak tangan (eritema palmaris)
- jari-jari tangan melekuk keatas (kontraktur telapak tangan Dupuytren)
- vena-vena kecil yang memberikan gambaran seperti laba-laba
- pembesaran payudara pada laki-laki (ginekomastia)
- pembesaran kelenjar ludah di pipi
- rambut rontok
- buah pelir mengecil (atrofi testis)
- fungsi saraf abnormal (neuropati perifer).
DIAGNOSA

USG bisa menunjukkan adanya pembesaran hati. Skening hati menggunakan isotop radioaktif
menunjukkan gambaran daerah hati yang masih berfungsi dan daerah hati yang sudah menjadi
jaringan parut. Diagnosis pasti dibuat berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan hati
(biopsi).
PENGOBATAN

Pengobatan untuk sirosis berupa:


menghilangkan sumber racun (misalnya alkohol)
asupan makanan yang tepat, termasuk vitamin tambahan
pengobatan komplikasi.
Pencangkokan hati efektif dilakukan pada penderita yang sirosisnya telah berkembang. Tetapi
bila penderita tetap mengkonsumsi alkohol atau jika penyebabnya tidak dapat diatasi, maka hati
yang dicangkokkan pada akhirnya juga bisa mengalami sirosis.
PROGNOSIS
Sirosis berkembang sangat cepat. Jika penderita sirosis alkoholik dini segera berhenti
mengkonsumsi alkohol, proses pembentukan jaringan parut di hati biasanya akan berhenti,
tetapi jaringan parut yang terbentuk akan menetap. Secara umum, prognosisnya lebih buruk
bila terjadi komplikasi serius, seperti muntah darah, asites atau fungsi otak abnormal.
Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) lebih sering terjadi pada penderita sirosis yang
disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau hepatitis C, kelebihan zat besi (hemokromatosis) dan
penyakit penimbunan glikogen yang sudah berlangsung lama. Kanker hati juga bisa terjadi pada
penderita sirosis karena penyalahgunaan alkohol.

Sirosis Bilier Primer


DEFINISI

Sirosis Bilier Primer adalah peradangan saluran empedu di hati, yang pada akhirnya membentuk
jaringan parut dan menyebabkan penyumbatan. Penyakit ini paling sering terjadi pada wanita

34

usia 35-60 tahun, meskipun dapat terjadi pada pria dan wanita segala usia.
PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tapi biasanya terjadi pada penderita penyakit autoimun sepert
artritis rematoid, skleroderma atau tiroiditis autoimun. Sirosis bilier primer bermula dari
peradangan saluran empedu di hati. Peradangan tersebut menghalangi pengaliran empedu dari
hati, karena itu empedu tetap berada dalam sel-sel hati atau mengalir ke dalam aliran darah.
Sejalan dengan penyebaran peradangan ke seluruh bagian hati, akan terbentuk jaringan parut
yang meliputi seluruh bagian hati.
GEJALA

Biasanya gejala sirosis bilier primer dimulai secara bertahap. Pada sekitar 50% penderita, gejala
awalnya berupa gatal-gatal dan kadang kelelahan, yang timbul beberapa bulan atau beberapa
tahun sebelum gejala lainnya muncul. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan pembesaran hati pada
sekitar 50% penderita dan pembesaran limpa pada sekitar 25% penderita.
Sekitar 25% penderita memiliki endapan kuning kecil di kulitnya (xantoma) atau pada kelopak
matanya (xantelasma). 10% akan berkembang menjadi pigmentasi kulit. Kurang dari 10%
penderita mengalami jaundice. Gejala lainnya berupa pembengkakan ujung jari (clubbing/jari
tabuh) dan kelainan pada tulang, saraf dan ginjal. Tinja tampak pucat, berminyak dan berbau
busuk. Selanjutnya bisa terjadi semua gejala dan komplikasi dari sirosis.
DIAGNOSA

Setidaknya 30% penderita terdiagnosis sebelum gejalanya timbul karena ditemukannya


kelainan pada pemeriksan darah rutin. Antibodi terhadap mitokondria ditemukan dalam darah
pada lebih dari 90% penderita. Jika terdapat jaundice atau kelainan pada pemeriksaan hati,
dilakukan pemeriksaan kolangiopankreatografi endoskopik retrograd. Foto rontgen dilakukan
setelah penyuntikan zat radioopak ke dalam saluran empedu melalui endoskopi. Hal ini akan
menunjukkan bahwa tidak terdapat penyumbatan di dalam saluran empedu dan kelainan
terletak di hati. Diagnosis diperkuat dengan pemeriksaan mikroskopik dari jaringan hati yang
diperoleh melalui biopsi.
PENGOBATAN

Gatal yang timbul dapat diatasi dengan obat, yaitu cholestyramine. Tambahan kalsium dan
vitamin A, D, dan K mungkin diperlukan karena zat-zat tersebut tidak dapat diserap dengan
baik, sebagai akibat dari berkurangnya empedu. Pemberian ursodiol (asam ursodeoxicolic)
tampaknya mengurangi perburukan penyakit dan secara umum dapat ditoleransi oleh penderita.
Transplantasi hati merupakan pengobatan yang terbaik untuk stadium akhir penyakit yang
diikuti dengan komplikasi.
PROGNOSIS
Perkembangan penyakit ini sangat bervariasi. Pada awalnya penyakit ini tidak mempengaruhi
kualitas hidup penderitanya dan memiliki prognosis yang baik. Penderita yang penyakitnya
memburuk secara lambat, bisa bertahan hidup lebih lama. Pada beberapa penderita, penyakit
ini sangat memburuk, dan dalam beberapa tahun menjadi sirosis yang berat. Pada penderita
yang memiliki kadar bilirubin yang tinggi (jaundice), prognosisnya buruk. Pada sebagian besar
penderita terjadi penyakit tulang metabolik (osteoporosis).

Trombosis Vena Porta


DEFINISI

Trombosis Vena Porta adalah sumbatan pada vena porta yang disebabkan karena adanya
bekuan darah.
PENYEBAB

Penyumbatan dapat disebabkan oleh:

35

1.
2.
3.
4.
5.

Sirosis
Kanker hati, kanker pankreas atau kanker lambung
Peradangan saluran empedu (kolangitis)
Peradangan pankreas (pankreatitis)
Abses hati.

Pada bayi baru lahir, trombosis vena porta bisa merupakan akibat dari infeksi pada pusar.
Trombosis vena porta dapat terjadi pada wanita hamil, terutama pada mereka yang mengalami
eklamsi (suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi, ditemukannya protein
dalam air kemih, penahanan cairan, kejang dan kadang koma). Trombosis vena porta juga
dapat pada berbagai kondisi dimana terjadi aliran darah balik pada vena porta, seperti:
- sindroma Budd-Chiari
- gagal jantung kronik,
- perikarditis konstriktiva menahun.
Kecenderungan terbentuknya bekuan darah yang abnormal juga bisa menyebabkan trombosis
vena porta.
GEJALA

Karena vena porta memasok tiga perempat dari pasokan darah hati, maka penyumbatan
sebagian maupun penyumbatan total pada vena bisa merusak sel-sel hati; tergantung kepada
lokasinya, ukuran bekuannya dan kecepatan terbentuknya bekuan. Penyumbatan akan
meningkatkan tekanan di dalam vena porta dan vena-vena lainnya.
Vena di kerongkongan akan membesar. Gejala awal dari penyakit ini sering berupa perdarahan
dari vena varikosa di kerongkongan bagian bawah (varises esofageal). Perdarahan ini
menyebabkan batuk darah atau muntah darah. Limpa biasanya membesar, terutama pada anakanak. Pada sekitar sepertiga penderita, penyumbatan berkembang dengan lambat, sehingga
memungkinkan terbentuknya saluran darah lainnya (pembuluh kolateral) di sekitar
penyumbatan dan pada akhirnya vena porta kembali terbuka. Meskipun demikian, hipertensi
portal tetap ada.
DIAGNOSA

Jika penderita mengalami hipertensi portal dan pemeriksaan mikroskopik dari jaringan hati
menunjukkan hasil yang normal, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah trombosis vena
porta. Penyumbatan bisa dilihat pada pemeriksaan USG dan CT scan. Diagnosis diperkuat
dengan pemeriksaan angiografi, dimana foto rontgen vena diambil setelah penyuntikan bahan
radiopak ke dalam vena porta.
PENGOBATAN

Pengobatan ditujukan untuk mengurangi tekanan di dalam vena porta dan mencegah
perdarahan akibat varises esofageal. Yang pertama kali dilakukan adalah mencoba menutup
vena varikosa dengan menggunakan tali karet atau menyuntikan suatu bahan kimia melalui
endoskopi.
Pembedahan diperlukan untuk membuat hubungan (shunt) antara vena porta dengan vena
cava, sehingga darah tidak melewati hati dan mengurangi tekanan vena porta. Tetapi
pembedahan bypass meningkatkan resiko terjadinya ensefalopati hepatikum (kerusakan otak
karena penyakit hatil).

Tumor Hati
DEFINISI

Tumor hati bisa jinak (benigna) maupun ganas (maligna). Tumor yang ganas bisa berasal dari
hati atau merupakan penyebaran (metasatase) dari bagian tubuh yang lain. Tumor ganas yang
berasal dari hati disebut kanker hati primer dan yang berasal dari bagian tubuh yang lain
disebut kanker metastatik. Sebagian besar kanker hati merupakan kanker metastatik.

36

Tumor hati yang jinak relatif sering ditemukan, tetapi biasanya tidak menimbulkan gejalagejala.
Sebagian besar ditemukan pada saat penderita menjalani pemeriksaan skening (misalnya USG,
CT atau MRI), untuk alasan lainnya. Beberapa jenis tumor jinak ini menyebabkan hati jadi
membesar atau mengalami perdarahan ke dalam rongga perut. Hati biasanya berfungsi secara
normal, sehingga pemeriksaan darah memberikan hasil yang normal atau hanya terjadi
peningkatan yang ringan dari kadar enzim-enzim hati. Yang merupakan tumor jinak hati:
Adenoma hepatoseluler
Hemangioma
Yang merupakan tumor ganas hati:
Hepatoma
Kolangiokarsinoma
Hepatoblastoma
Angiosarkoma.
ADENOMA HEPATOSELULER
Adenoma Hepatoseluler adalah tumor jinak hati yang sering ditemukan. Adenoma hepatoseluler
terutama terjadi pada wanita usia produktif, kemungkinan karena penggunaan pil KB
meningkatkan resiko terjadinya tumor ini. Adenoma hepatoseluler biasanya tidak menunjukkan
gejala, sehingga sebgaian besar tidak dapat terdeteksi. Meskipun jarang, adenoma ini bisa
pecah tiba-tiba dan menyebabkan perdarahan ke rongga perut, sehingga perlu dilakukan
pembedahan darurat. Adenoma sangat jarang berkembang menjadi tumor yang ganas.
Adenoma yang disebabkan oleh pil KB sering menghilang setelah pemakaian pil KB dihentikan.
HEMANGIOMA
Hemangioma adalah tumor jinak hati yang terbentuk dari massa pembuluh darah yang
abnormal.
Sekitar 1-5% dewasa memiliki hemangioma hati yang kecil, yang tidak menimbulkan gejalagejala.
Pada bayi, hemangioma yang besar kadang menimbulkan gejala yang mengarah kepada
ditemukannya penyakit ini, seperti pembekuan darah yang menyebar luas dan kegagalan hati.
Pada keadaan ini mungkin perlu dilakukan tindakan pembedahan. Tumor ini biasanya
terdiagnosis hanya jika penderita menjalani pemeriksaan USG atau CT scan. Hemangioma kecil
yang tidak menyebabkan gejala, biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
KANKER HATI PRIMER LAINNYA
Kolangiokarsinoma
Merupakan kanker yang berasal dari lapisan saluran empedu di dalam hati atau di dalam saluran
empedu. Di negara Timur, infestasi hati oleh parasit (cacing pipih/cacing pita), diduga berperan
pada terjadinya kanker ini. Pada penderita kolitis ulserativa dan kolangitis sklerotik menahun,
kadang terjadi kolangiokarsinoma.
Hepatoblastoma
Hepatoblastoma merupakan kanker yang lebih sering ditemukan pada bayi. Kadang muncul
pada anak-anak yang lebih besar dan bisa menghasilkan hormon gonadotropin yang akan
menyebabkan terjadinya pubertas dini. Hepatoblastoma biasanya terdeteksi karena
menyebabkan menurunnya keadaan kesehatan secara umum dan menyebabkan terbentuknya
massa yang besar di perut kanan bagian atas.
Angiosarkoma
Angiosarkoma adalah kanker yang jarang, yang berasal dari pembuluh darah di hati.
Angiosarkoma bisa disebabkan oleh pemaparan vinil klorida di tempat kerja. Kolangiosarkoma,
hepatoblastoma dan angiosarkoma bisa didiagnosis hanya dengan melakukan biopsi hati,
dimana contoh jaringan hati diambil dengan sebuah jarum untuk diperiksa dibawah mikroskop.
Biasanya, pengobatan hanya sedikit membantu dan sebagian besar penderita meninggal dalam
beberapa bulan setelah tumor terdeteksi. Jika dapat terdeteksi secara dini, hanya terapi
pembedahan yang dapat memberikan harapan hidup yang lebih panjang.

37

Tumor Saluran Empedu


DEFINISI

Disamping batu empedu, kanker merupakan penyebab tersering dari penyumbatan pada saluran
empedu. Tumor jinak dalam saluran empedu juga bisa menyebabkan penyumbatan.
PENYEBAB

Sebagian besar kanker berasal dari kepala pankreas, yang dilewati oleh saluran empedu. Yang
lebih jarang, kanker berasal dari saluran empedu sendiri, yaitu:
- pada pertemuan antara saluran empedu dan saluran pankreas
- di dalam kandung empedu
- di hati.
Yang lebih jarang lagi, saluran empedu tersumbat oleh kanker yang berasal dari bagian tubuh
lainnya (kanker metastatik), atau tertekan oleh kelenjar getah bening yang terkena limfoma.
GEJALA

Gejala dari penyumbatan saluran empedu adalah:


- jaundice (sakit kuning)
- rasa tidak enak di perut
- hilangnya nafsu makan
- penurunan berat badan
- gatal-gatal.
Biasanya tanpa demam dan menggigil. Gejala-gejala tersebut akan memburuk secara bertahap.
DIAGNOSA

Diagnosis kanker sebagai penyebab penyumbatan, ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan


USG, CT scan atau kolangiografi langsung. Untuk memperkuat diagnosis, bisa dilakukan biopsi
(pengambilan contoh jaringan untuk diperiksa dibawah mikroskop).
PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada penyebab dan keadaannya. Pembedahan merupakan cara


langsung untuk:
- menentukan jenis tumor
- memastikan apakah tumor dapat diangkat
- memastikan bahwa empedu di sekitar penyumbatan tetap dapat mengalir.
Sebagian besar kanker tidak dapat diangkat seluruhnya dan tidak memberikan respon yang baik
pada terapi radiasi (penyinaran). Kemoterapi bisa meringankan gejala.
Beberapa penderita penyumbatan saluran empedu karena kanker, mengalami nyeri, gatal-gatal
dan membentuk nanah karena adanya infeksi bakteri. Jika tidak dilakukan pembedahan, bisa
dimasukkan selang pintas melalui endoskopi untuk empedu dan nanah di sekitar kanker bisa
mengalir. Prosedur ini tidak hanya mengurangi empedu atau nanah tetapi juga membantu
meredakan nyeri dan gatal-gatal.

38

Anda mungkin juga menyukai